SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mengikuti Ujian Skripsi
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
DWIKI ALAMSAH
10540 1106 816
Setelah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan
layak untuk diujikan.
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim
Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
Dwiki Alamsah
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\
SURAT PERJANJIAN
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
Dwiki Alamsah
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia
Kuperuntukkan karya teristimewa ini kepada kedua orang tuaku tercinta dan
DWIKI ALAMSAH
ABSTRAK
Alhamdulillahi Rabbil Alamin segala puji bagi Allah Swt, Tuhan semesta
alam. Allah yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita, Allah
yang paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita.
Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi
keterampilan yang dimiliki, tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna
Makassar. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tullisan
ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua, (Drs. H. Muhammad Arfah M.AP dan Hj. Sitti Supiati Zainal, S.Pd) dan
saudara kandung Agung Arfian Adi Utama, S.SPP yang telah berdoa, berjuang, rela
bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan material maupun moral. Oleh karena itu,
pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta
Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada; Aliem Bahri
S.Pd.,M.Pd., ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dr. Erwin Akib, S.Pd.,
Muhammadiyah Makassar, dan Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam
Makassar yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan yang sangat
kepala sekolah SDN 190 Inpres Bura’ne, kepala sekolah SDN No.145 Inpres
Bayowa Ibu Hj. St.Nuraeni.B,S.Pd, dan juga kepala sekolah SDN No.70 Boddia
Ibu St. Nursuati,K, S.Pd yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan
penelitian. Tak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan
yang begitu banyak memberikan motivasi dan arahan. Terima kasih juga kepada
sahabat dan keluarga besar Hima Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan
Keluarga Besar Komunitas Cankrekaz atas segala bantuan, pelajaran, arahan serta
Tiada imbalan yang dapat penulis berikan selain memohon kepada Allah
SWT, semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi pahala disisi-Nya.
dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya
membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama
sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses pendidikan dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Dalam
kaitannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya sekedar tempat berkumpul
guru dan murid, melainkan berada pada suatu tatanan yang rumit dan saling
berkaitan. Oleh karena itu sekolah dipandang suatu organisasi yang membutuhkan
sertifikat atau ijazah pendidik Semua komponen lain, terutama kurikulum akan
“hidup” apabila dilaksanakan oleh guru. Sikap profesional dan kompetensi keahlian
yang dimiliki guru tidak lain pada bidang pembelajaran. Guru merupakan
ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan
kualitas guru.
Kinerja guru merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
1
2
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
pekerjaannya, antara lain; motivasi dan minat, bakat watak, sifat, usia, jenis
datang dari luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi kinerjanya, antara lain;
administrasi.
Kultur masyarakat Indonesia sampai saat ini pekerjaan guru masih cukup
tertutup. Bahkan atasan guru seperti kepala sekolah dan pengawas sekali pun tidak
guru di hadapan siswa. Memang program kunjungan kelas oleh kepala sekolah atau
pengawas, tidak mungkin ditolak oleh guru. Akan tetapi tidak jarang terjadi guru
bekerja seperti sedia kala, kadang tanpa persiapan yang matang serta tanpa
memprihatinkan. Diakui atau tidak, gaji guru di indonesia khususnya guru swasta
masih jauh dari harapannya, atau masih jauh dari UMR di masing-masing
untuk guru swasta atau honor belum bisa memberikan jaminan penghidupan yang
layak bagi mereka. Jika keadaannya demikian, bagaimana guru bisa menikmati
pekerjaannya sebagai seorang pendidik atau mengajar?. Menurut Wiyani (2015: 51)
jika guru tidak lagi menikmmati pekerjaanya sebagai pendidik dan pengajar, kira-
kira seperti apakah performace guru ketika sedang mendidik dan mengajar peserta
didiknya.
Menurut Wiyani (2015: 51) gaji yang rendah itulah yang menghantui para
guru, akhirnya ia pun berusaha mencari pekerjaan sambilan. Akan menjadi tampak
suatu hal yang perlu mendapat perhatian serius khususnya oleh pengawas. Penilaian
kinerja guru, merupakan salah satu bagian kompetensi yang harus dikuasai
merupakan kinerja atau unjuk kerja oleh guru dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pendidik. Kinerja guru dapat dinilai dari aspek kemampuan dasar yang
harus dimiliki oleh seorang guru yang dikenal dengan sebutan “kompetensi guru”.
Menurut Muldofir (2014: 75) kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
berdasarkan Undang-undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pada bab
sebagai tenaga professional. Oleh karena itu, sebagai tenaga professional diberikan
Tunjangan ini diberikan sebagai penghargaan dan motivasi agar kinerja guru lebih
baik. Namun, pada kenyataannya, harapan pemerintah ini harus dibuktikan secara
yang terkait tidak terlalu pandai memikirkan cara penggajian yang baik untuk
tenaga pendidik honorer, bahkan tidak banyak dari pihak sekolah yang memberikan
gaji atau upah langsung dengan nominal yang tidak begitu wajar dengan berbagai
alasan, salah satu alasannya terlalu banyak tenaga pendidik yang masih honor
disekolah tersebut sehingga gaji untuk honorer yang seharusnya memiliki nominal
5
besar menjadi kecil dikarenakan dibagi kebeberapa orang yang menjadi honor
disekolah tersebut.
pendidik honorer untuk lebih memudahkan dalam mengatur penggajian honor itu
sendiri dan ataupun pihak pemerintah mungkin bisa lebih memperhatikan sekolah-
sekolah yang kekurangan tenaga pendidik PNS, karena tidak sedikit sekolah yang
yang tak kalah pentingnya dalam peningkatan kinerja guru adalah latar belakang
guru. Latar belakang dimaksud adalah latar belakang pendidikan dan yang
B. Rumusan Masalah
yang dirumuskan yaitu: “Apakah ada Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat praktis
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat pula menjadi referensi maupun bahan
A. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan eksplorasi peneliti, ada beberapa penelitian yang relevan dan berkaitan
sekolah di SMA Negeri 16 Makassar. Ditemukan nilait hitung 2,804 dengan nilai
t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dan dari hasil
analisa data thitung>ttabel itu berarti ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja tenaga
7
8
Gowa”. Kesimpulan dari penelitian judul di atas yaitu, hasil analisis statistik
rendah dan kinerja guru berada pada kategori sedang. Hasil analisis statistik
Ketiga, Rizki Ani Dewa yang membahas tentang “Pengaruh Kinerja Guru
dan Motivasi Belajar Terhadap Minat Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X
SMA Negeri 14 Makassar”. Kesimpulan dari penelitian judul diatas yaitu, semakin
baik kinerja guru dalam mengajar dan semakin tinggi motivasi belajar peserta didik
maka minat belajar matematikanya akan semakin tinggi. Sehingga kedua faktor ini
2. Kompensasi
a. Pengertian kompensasi
yang penting dalam manajemen sumber daya manusia. Kasus yang terjadi dalam
hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dan berbagai segi yang terkait,
pengorbanan.
9
yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
yang dianggap penting dalam meningkatkan kinerja guru walaupun bukan satu
b. Indikator kompensasi
1) Gaji
Imbalan atas jasa yang dinyatakan dalam bentuk uang oleh atasan kepada
2) Insentif
Jenis kompensasi yang di luar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi,
4) Fasilitas
Jenis kompensasi non financial yang dapat mewakili jumlah substansial dari
1) Gaji
Imbalan atas jasa yang dinyatakan dalam bentuk uang oleh atasan kepada
2) Insentif
Jenis kompensasi yang di luar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi,
Sistem kompensasi yang kurang baik dengan iklim usaha yang kompetitif
kualified.
Dalam arti, sekolah memberikan imbalan yang sepadan untuk hasil karya
sesuai dengan harapan sekolah, maka penilaian kinerja yang diberikan akan
lebih baik dari pada guru yang berperilaku kurang sesuai dengan harapan
sekolah. Penilaian nilai kinerja yang baik diiringi dengan pemberian nilai
perilakunya.
a) Dana Organisasi
Guru yang tergabung dalam suatu serikat karyawan (guru) dapat juga
sekolah.
a) Produktifitas Kerja
guru.
meningkatkan pengetahuannya.
besarnya resiko dan tanggung jawab yang dipikul oleh pegawai yang
diantaranya 2-3 kali lipat dari pekerjaan di dalam ruangan atau kantor.
3) Faktor Ekstern
b) Biaya hidup
berikan harus sama dengan atau di atas biaya hidup minimal. Jika
c) Kebijakan pemerintah
kerja/hari, untuk pria dan wanita, pada batas umur tertentu. Dengan
manusianya.
merupakan salah satu keputusan yang paling sulit bagi manajemen sekolah atau
seberapa besar kompensasi bagi guru non PNS, antara lain faktor pemerintah,
1) Faktor pemerintah
besarnya gaji yang harus diberikan oleh sekolah atau yayasan kepada
16
guru yang telah lolos seleksi.Hal ini terutama dilakukan oleh sekolah
maka guru akan merasa aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa
kecilnya sekolah atau yayasan, tingkat pendidikan guru, dan masa kerja
tenaga kerja.Artinya kondisi lapangan tenaga kerja pada saat itu perlu
6) Kemampuan membayar
Teknis penyaluran dana BOS reguler yang baru diatur melalui Peraturan
reguler. Yakni tertera bahwa dana tersebut diberikan langsung kepada sekolah.
Pembayaran guru honor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf l hanya dapat
digunakan paling banyak 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan jumlah alokasi
dana BOS Reguler yang diterima oleh Sekolah," demikian tertulis di aturan
tersebut.
hanya ada satu batas maksimal penggunaan dana. Penggunaan dana sebesar 50%
untuk gaji honor ini merupakan aturan baru ditahun 2020 yang sebelumnya hanya
pertama SK dari sekolah ia mengajar dan yang kedua SK dari bupati untuk
3. Kinerja guru
a) Pengertian Kinerja
18
Inggris, yaitu dari kata performance. Kata performance berasal dari kata to perform
Menurut Byars dan Rue ( dalam Susanto, 2012: 200) diartikan bahwa
kinerja atau performance mengacu pada derajat tingkat penyelesaian tugas yang
periode tertentu sesuai standar dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan
tersebut. Dari pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah
dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus
guru
b) Indikator Kinerja
19
1) Efektif
2) Efisien
3) Kualitas
Indikator ini mengukur derajat kesesuaian antara kualitas produk atau jasa
4) Ketepatan waktu
5) Produktivitas
6) Keselamatan
mengajar sangat ditentukan oleh guru. Guru menjadi subyek pendidikan yang
kebawah lagi bahwa para guru bahkan ada yang belum mengenal pengajaran
siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu
mengemban tugasnya dengan baik. Pada hakekatnya para siswa hanya mungkin
belajar dengan baik jika guru telah mempersiapkan lingkungan positif bagi
menjadi tanggung jawab seorang guru yang dimulai dari perencanaan sampai
sejalan dengan apa-apa yang dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa kinerja
penentu pencapaian tujuan pendidikan untuk itu, guru harus memiliki dedikasi
dihadapinya, selain itu, seorang guru cerdas pula dalam menentukan dan
materi, memilih media yang tepat, sebagai alat bantu guru untuk menyampaikan
Menurut Usman, dkk (2010: 89) Potensi Profesional Guru Kompetensi guru
kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru
Profesionalisme yang dimaksud oleh mereka adalah satu proses yang bergerak
kerja tinggi.
Agar guru dapat mengajar dengan baik, maka syarat pertama yang harus
dimiliki adalah menguasai betul dengan cermat dan jelas apa-apa yang hendak
diajarkan. Seorang guru yang tidak menguasai bahan ajar, tidak mungkin dapat
mengajar dengan baik kepada para siswanya. Oleh karena itu, penguasaan
bahan ajar merupakan syarat essensial bagi guru. Hal penting dalam
pembelajaran setelah guru menguasai bahan ajar adalah peran guru dalam hal
berkaitan langsung dengan aktivitas belajar siswa. Upaya guru untuk menguasai
optimal dapat terwujud jika dalam diri guru tersebut ada dorongan dan tekad
Dengan demikian, untuk mendapatkan proses dan hasil belajar siswa yang
berkualitas tentu memerlukan kinerja guru yang maksimal. Agar guru dapat
menunjukkan kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru tersebut harus memiliki
jawab utama dalam transformasi orientasi peserta didik dari ketidak tahuan menjadi
tahu, dari ketergantungan menjadi mandiri, dari tidak terampil menjadi peserta
didik yang pasif, melainkan peserta didik berpengetahuan yang senantiasa mampu
menyerap dan menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berfikir, bertanya,
kulminasi dari tiga elemen yang saling berkaitan yakni keterampilan, upaya sifat
keadaan dan kondisi eksternal Tingkat keterampilan merupakan bahan mentah yang
kecakapan antar pribadi serta kecakapan tehknik. Upaya tersebut diungkap sebagai
(mastery and proficiency) dalam jenis kompetensi tertentu akan dapat diketahui
dengan mengacu kepada kriteria keberhasilan kinerja minimal yang dapat diterima
dahulu.
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV Pasal 10 ayat
bertolak dari analisis tugas-tugas seorang guru, baik sebagai pengajar, pembimbing,
maupun sebagai administrator kelas. Ada sepuluh kompetensi guru menurut P3G,
yakni:
25
1) Menguasai bahan;
3) Mengelola kelas;
pengajaran.
B. Kerangka Pikir
ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan
kualitas guru. Tunjangan ini diberikan sebagai penghargaan dan motivasi agar
kinerja guru lebih baik. Namun, pada kenyataannya, harapan pemerintah ini harus
Gaji yang diterima oleh guru setiap bulannya masih tergolong rendah
untuk dapat memenuhi kebutuhan dan hal ini dapat menjadi salah satu factor yang
dapat mempengaruhi loyalitas, komitmen dan kinerja seorang guru. Berikut ini
26
Kinerja guru merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
kinerja kedalamdua kategori yakni: faktor internal dan eksternal. Faktor internal
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi
kinerja seseorang dalam mejalankan pekerjaannya, antara lain; motivasi dan minat,
faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar diri seseorang yang dapat
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penelitian lapangan (field research)
yaitu penelitian yang dilakukan dengan pengumpulan data dan informasi yang
Menurut Sugi yono jenis penelitian ini berdasarkan metode ex post facto
adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi
1. Populasi
akan dijadikan wilayah generalisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
berjumlah 19 orang.
2. Sampel
Sampling. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh.
Sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila anggota semua populasi
28
29
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative
kecil, atau kurang dari 30 orang. Adapun sampelnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Guru Honorer Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar
Nama Sekolah Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Jumlah 8 11 19
1. Kompensasi
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah gaji dan insentif yang di dapatkan guru
2. Kinerja
Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektif, efisien, kualitas,
D. Instrumen Peneltian
dokumentasi
1. Angket
penelitian ini berupa kuesioner (angket) yang disusun dalam bentuk model
Tabel 3.2
Skor Jawaban Skala
Pilihan Jawaban Kategori
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (ST) 4
Ragu-ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2015: 136)
2. Dokumentasi
elektronik.
a) Uji Validasi
Menurut Arifin (2019: 102) validasi (Validity) berarti ketepatan. Dalam arti
instrumen yang digunakan itu tepat, cermat, dan sesuai dengan apa yang hendak
diukur. Validitas menunjukkan derajat karena uji validitas ada yang rendah, sedang,
dan tinggi. Jika instrument evaluasi kurang baik, maka mutu datanya yang diperoleh
instrumen pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dari
Kriteria pengujian valid tidaknya tiap-tiap butir soal yaitu dengan cara
membandingkan rhitung dengan rtabel dari Pearson pada taraf signifikan 5%. Jika nilai
rhitung adalah sama atau lebih besar dari rtabel, maka butir dari instrumen yang
dimaksud adalah valid. Sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir
b) Uji Reliabilitasi
32
dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrument dapat
dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada
kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.Uji reliabilitas
Tabel 3.3
Pedoman Menentukan Tingkat Keandalan Instrumen Ukuran dari
Cronbach
𝛼 lebih besar atau sama dengan 0,600 maka item tersebut reliabel. Bila 𝛼 lebih kecil
2. Uji Asumsi
a) Uji Normalitas
Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannnya tidak 100% normal
Untuk menghindari kesalahan tersebut lebih baik kita pakai beberapa rumus
yang telah diuji keterandalannya, salah satunya adalah uji keteredahannya, salah
demikian , uji normalitas ini mengamsumsikan bahwa, data tiap variable berasal
lebih besar dari 0,05 artinya distribusi data normal. Namun jikan signifikansi
b) Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan uji kelinieran garis regresi. Digunakan pada analisis
regresi linier sederhana dan analisis regresi ganda. Uji linearitas dilakukan
dengan cara mencari model garis regresi dari variabel x terhadap variabel
dependen y. Berdasarkan model garis regresi tersebut, dapat diuji linieritas garis
regresinya.
program SPSS versi 21.0 for windows. Selanjutnya apabila P-value lebih besar
3. Uji Hipotesis
variabel dependen, yaitu Kompensasi (X) terhadap Kinerja Guru Honorer (Y).
Peneliti menggunakan program SPSS versi 22.0 for windows untuk mengolah
sebagai berikut:
1) Cara 1: jika Sig > 0,05 maka Ho diterima dan jika Sig < 0,05 maka Ho
ditolak.
2) Cara 2: jika thitung < ttabel maka H0 diterima, sebaliknya jika thitung >
melihat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai t hitung
dengan variabel terikat sehingga perlu analisis lebih lanjut. Untuk mengetahui
besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan melihat
terikat dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu dengan cara mengalikan R Square
𝑌̂ = a + bX
Keterangan:
a: Bilangan Konstan
HASIL PENELITIAN
1. Profil Sekolah
b. NPSN : 40301754
c. Jenjang Pendidikan : SD
Kelurahan : Boddia
Kecamatan : Galesong
Kabupaten/kota : Takalar
Negara : Indonesia
j. MBS : Ya
36
37
m. Email : sdn190burane@gmail.com
b. NPSN : 40301741
c. Jenjang Pendidikan : SD
Kecamatan : Galesong
Kabupaten/kota : Takalar
Negara : Indonesia
j. MBS : Ya
m. Email : sdi145bayowa@gmail.com
b. NPSN : 40301760
c. Jenjang Pendidikan : SD
Kelurahan : Boddia
Kecamatan : Galesong
Kabupaten/kota : Takalar
Negara : Indonesia
j. MBS : Ya
m. Email : sdi70boddia@gmail.com
B. Deskripsi Data
dari skor angket yang didistribusikan kepada responden. Skor jawabaan angket
Pada penelitian ini dijadikan objek penelitian adalah Tenaga Pendidik dan
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi
Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi
Descriptive Statistics
Std.
Deviati
N Minimum Maximum Mean on
Distribusi Frekuensi
Variabel Kompensasi 19 27 46 38.84 5.890
Valid N (listwise) 19
Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows
standart deviasi sebesar 5,890 dengan nilai terendah 27 dan nilai tertinggi 46.
Diketahui bahwa skor lebih dari 44,73 dikategorikan kompensasi yang tinggi, skor
antara 32,95 - 44,73 dikategorikan kompensasi yang sedang, dan skor kurang dari 32,95
Tabel 4.3
Persentase dan Kategori Variabel Kompensasi
No Nilai Frekuensi Presentase Kategori
1. > 4 21,05% Tinggi
44,73
2. 32,95 11 57,89% Sedang
-
44,73
3. < 4 21,05% Rendah
32,95
Takalar
Kabupaten Takalar diperoleh dari skor angket yang didistribusikan kepada responden. Skor
Sistem penskoran dalam pengambilan data angket yaitu dengan menggunakan Skala Likert
Pada penelitian ini dijadikan objek penelitian adalah Tenaga Pendidik dan
kategori kompensasi apakah tinggi, sedang, dan rendah. Selanjutnya hasil skor
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru Honorer
Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru Honorer
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan hasil data diatas didapatkan skor tertinggi dari skala yang
digunakan = 46, dan skor terendah = 31 dari jumlah sampel (n) = 19 Sehingga
dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu kompensasi tinggi, sedang, dan
sebagai berikut:
43
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Guru Honorer
Descriptive Statistics
Distribusi Frekuensi
Variabel Kinerja Guru 19 31 46 39.53 4.155
Honorer
Valid N (listwise) 19
Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows
standart deviasi sebesar 4,155 dengan nilai terendah 31 dan nilai tertinggi 46.
Diketahui bahwa skor lebih dari 43,685 dikategorikan kompensasi yang tinggi,
skor antara 35,375 - 43,685 dikategorikan kompensasi yang sedang, dan skor kurang dari
35,375 dikategorikan kompensasi yang rendah. Dirinci pada tabel sebagi berikut :
Tabel 4.6
Persentase dan Kategori Variabel Kinerja Guru Honorer
tinggi sebanyak 12. orang dengan presentase 63,15%, kompensasi dengan kategori
C. Analisis Data
a) Uji Validitas
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan
data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang
Tabel 4.7
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kompensasi
No. Keterangan
rhitung rtabel
Item
45
Tabel 4.8
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru Honorer
No. Keterangan
rhitung rtabel
Item
1 0,560 0,482 Valid
b) Uji Reabilitas
yang sama diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur
dengan tabel r product moment, jika nilai alpha lebih besar maka konstruk
Tabel 4.9
Uji Reabilitas Kompensasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.924 10
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Alfacronbach adalah sebesar
0,924 Jadi angka tersebut lebih besar dari rtabel sebesar 0,6. Oleh karena itu
Tabel 4.10
Uji Reabilitas Kinerja Guru Honorer
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.861 10
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Alfacronbach adalah sebesar
0,861 Jadi angka tersebut lebih besar dari rtabel sebesar 0,6. Oleh karena itu
2. Uji Asumsi
a) Uji Normalitas
variabel yang diteliti itu normal atau tidak. Uji normalitas peneliti ini
versi 22.0 for windows. Untuk lebih jelasnya, hasil dapat dilihat pada tabel
48
berikut:
Tabel 4.11
Uji Normalitas dengan Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
(X) 0,059, dan variabel kinerja (Y) 0,450. Jika probobilitas hasil hitungan
lebih besar dari 0,05 artinya distribusi data normal. Namun jika
probobilitas kurang dari 0,05 maka distribusi data tidak normal. Dengan
b) Uji Linieritas
mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Kalau tidak linier maka
analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Uji linieritas penelitian ini diuji
dengan menggunakan bantuan SPSS versi 22.0 for windows, dua variabel
devation from linearty > 0,05. Untuk lebih jelasnya hasil dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.12
Uji Kompensasi terhadap Kinerja Guru Honorer
49
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Total 310.737 18
Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows
Berdasarkan uji linieritas di atas diperoleh nilai signifikansi
>α (0,438 > 0,05) yang artinya terdapat hubungan linier secara
3. Uji Hipotesis
teknik perhitungan linier sederhana dengan bantuan SPSS versi 22.0 for windows.
Tabel 4.13
Persamaan Regresi Sederhana Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
Guru Honorer Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Y = a + bX
= 24,937 + 0,376 X
Keterangan :
Y= Variabel dependen
X= Variabel independen
a= Nilai konstanta
b= Koefisien regresi
b) Uji t
Tabel 4.14
Uji t Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
51
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Hipotesis :
untuk mencari ttabel dengan taraf sig 0.05 atau 5% dengan df = N-2 atau N= 19-
2 =17, sehinggah diperoleh ttabel = 2,109. Berdasarkan dari nilai thitung dan ttabel,
0,019 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima
Nilai koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel hasil pengolahan
data regresi linier sederhana bagian Model Summary. Lebih jelasnya lihat tabel
hasil berikut:
Tabel 4.15
Koefisien Determinasi Pengaruh Pengaruh Kompensasi terhadap
52
Kinerja
Model Summary
sebesar 0,532 dan dijelaskan besar presentase pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari
D. Pembahasan
1. Pembahasan Kompensasi
tinggi atau sangat baik tersebut dalam pengisian angket rata-rata menilai
dengan poin 4 dan beberapa poin 5. Dalam kategori ini kompensasi dalam
dengan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa 4 responden tersebut atau
presentase 57,89%. rata- rata responden yang menilai dengan kategori sedang
atau baik ini menilai dengan poin 4 dan beberapa dengan poin 3 dan 2. Hal ini
Keamatan Galesong Kabupaten Takalar secara umum sudah baik dan bisa
ditingkatkan lagi.
presentase 21,05%, rata- rata responden yang menilai dengan kategori rendah
dengan presentase 63,15% Responden yang menilai kinerja dengan kategori tinggi
atau sangat baik tersebut dalam pengisian angket rata-rata menilai dengan poin 5
dan beberapa poin 4. Dalam kategori ini kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan
dalam aspek-aspek kinerja telah dilaksanakan dengan sangat baik. Hal ini
sedang atau baik ini menilai dengan poin 3 dan beberapa dengan poin 4. Hal ini
menunjukkan bahwa 4 orang atau 21,05% menyatakan bahwa kinerja guru honorer
54
di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar secara umum sudah baik dan bisa
ditingkatkan lagi.
Kinerja guru honorer dengan kategori rendah dengan frekuensi 3 guru dengan
presentase 15,78%. rata-rata responden yang menilai dengan kategori rendah atau
Pada tabel Coefficient, pada kolom B pada constanta (a) adalah 24,937
Y = a + bX
= 24,937 + 0,376 X
untuk mencari ttabel dengan taraf sig 0.05 atau 5% dengan df = N-2 atau N= 19-
2 =17, sehinggah diperoleh ttabel = 2,109. Berdasarkan dari nilai thitung dan ttabel,
55
0,019 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima
berarti yaitu ada pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja Guru
Takalar. Hal ini berarti, tinggi rendahnya kinerja guru honorer Kecamatan
A. Simpulan
(R) yaitu sebesar 0,532 dan dijelaskan besar presentase pengaruh variabel
untuk mencari ttabel dengan taraf sig 0.05 atau 5% dengan df = N-2 atau N= 19-
2 =17, sehinggah diperoleh ttabel = 2,109. Berdasarkan dari nilai thitung dan ttabel,
maka thitung = 2,594 > ttabel = 2,109. Dengan demikian dapat disimpulkan Ho
ditolak dan Ha diterima berarti yaitu ada pengaruh yang signifikan kompensasi
Kabupaten Takalar
Takalar. Hal ini berarti, tinggi rendahnya kinerja guru honorer Kecamatan
56
Kompensasi berpengaruh sebesar 28,4%. Sedangkan sedangkan sisanya
B. Saran
sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
paling tidak sebagai pembanding untuk penelitian yang akan datang. Selain
Ismail, Muh. Ilyas. 2010. Kinerja Kompetensi Guru dalam Pembelajaran. Lentera
Pendidikan. (online) Vol.3 No. 1 http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/3809 diakses 03
Maret 2020.
58
Susanto, Hary. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Sekolah
Menengah Kejuruan. Jurnal Kependidikan Vokasi. (online) Vol 2 No 2
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/1028 di akses 02
Februari 2020).
Widayati, Kus Daru. 2019. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Pada
Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin X Bekasi. Widya Cipta (online) Vol 3
No 1 https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta di akses 04
Februari 2020.
Widyani, Novan Ardy. 2015. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Gava Media
1. Lampiran 1 : Instrument Penelitian Angket Kompensasi
dan Kinerja Guru Honorer
2. Lampiran 2 : Skor Hasil Angket
3. Lampiran 3 : Hasil SPSS Versi 22 for windows
4. Lampiran 4 : Distribusi T Tabel
5. Lampiran 5 : Dokumentasi
6. Lampiran 6 : Persuratan
Lampiran 1
INSTRUMEN PENELITIAN
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU HONOR DI
SEKOLAH DASAR KEC. GALESONG KAB. TEKALAR
ANGKET KOMPENSASI
Nama : ..........................................
Sekolah : SD....................................
Jabatan : …………………………..
Nama : ..........................................
Sekolah : SD....................................
Jabatan : …………………………..
1 Responden 1 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 46
2 Responden 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42
3 Responden 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 43
4 Responden 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 38
5 Responden 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 45
6 Responden 6 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 45
7 Responden 7 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 43
8 Responden 8 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 32
9 Responden 9 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28
10 Responden 10 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 27
11 Responden 11 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 35
12 Responden 12 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 32
13 Responden 13 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 35
14 Responden 14 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 37
15 Responden 15 4 5 5 2 4 4 4 4 4 5 39
16 Responden 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42
17 Responden 17 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 45
18 Responden 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42
19 Responden 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42
Lampiran 2
1 Responden 1 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42
2 Responden 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 34
3 Responden 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42
4 Responden 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 42
5 Responden 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 44
6 Responden 6 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
7 Responden 7 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 46
8 Responden 8 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 46
9 Responden 9 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 35
10 Responden 10 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 33
11 Responden 11 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 37
12 Responden 12 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 37
13 Responden 13 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
14 Responden 14 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 39
15 Responden 15 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 40
16 Responden 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
17 Responden 17 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 41
18 Responden 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 Responden 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Korelasi 0.53249715
𝑛. Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛. Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2 }. {𝑛. Σ𝑌 2 − (Σ𝑌)2 }
558.695 − (554.238)
𝑟𝑥𝑦 =
√{556.510 − (544.644) }. {569.905 − (564.001) }
4.457
𝑟𝑥𝑦 =
√{11.866}. {5.904}
4.457
𝑟𝑥𝑦 =
√70.056.864
4.457
𝑟𝑥𝑦 =
8.369,9
𝑟𝑥𝑦 = 0,532
Lampiran 3 Hasil SPSS Versi 22 for windows
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptive Statistics
Distribusi Frekuensi
19 27 46 38.84 5.890
Variabel Kompensasi
Valid N (listwise) 19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptive Statistics
Distribusi Frekuensi
Variabel Kinerja Guru 19 31 46 39.53 4.155
Honorer
Valid N (listwise) 19
Angk Angk Angk Angk Agket angke Angk Angk Angk Angke Jumlah
et1 et2 et3 et4 5 t6 et7 et8 et9 t10 Skor
Angket1 Pearson
1 .687** .628** .209 .547* .619** .586** .729** .665** .554* .791**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .004 .390 .015 .005 .008 .000 .002 .014 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket2 Pearson
.687** 1 .663** .103 .682** .697** .580** .601** .566* .585** .776**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .002 .675 .001 .001 .009 .007 .012 .009 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket3 Pearson
.628** .663** 1 -.090 .408 .592** .769** .808** .683** .567* .759**
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .002 .713 .083 .008 .000 .000 .001 .011 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket4 Pearson
.209 .103 -.090 1 .489* .214 .222 .355 .319 .000 .494
Correlation
Sig. (2-tailed) .390 .675 .713 .034 .379 .361 .136 .184 1.000 .078
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Agket5 Pearson
.547* .682** .408 .489* 1 .483* .493* .597** .678** .432 .776**
Correlation
Sig. (2-tailed) .015 .001 .083 .034 .036 .032 .007 .001 .065 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
angket6 Pearson
.619** .697** .592** .214 .483* 1 .809** .669** .606** .671** .810**
Correlation
Sig. (2-tailed) .005 .001 .008 .379 .036 .000 .002 .006 .002 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket7 Pearson
.586** .580** .769** .222 .493* .809** 1 .783** .839** .678** .866**
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 .009 .000 .361 .032 .000 .000 .000 .001 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket8 Pearson
.729** .601** .808** .355 .597** .669** .783** 1 .859** .534* .885**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .136 .007 .002 .000 .000 .018 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket9 Pearson
.665** .566* .683** .319 .678** .606** .839** .859** 1 .565* .861**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .012 .001 .184 .001 .006 .000 .000 .012 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket1 Pearson
.554* .585** .567* .000 .432 .671** .678** .534* .565* 1 .651**
0 Correlation
Sig. (2-tailed) .014 .009 .011 1.000 .065 .002 .001 .018 .012 .003
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Jumlah Pearson
.791** .776** .759** .414 .776** .810** .866** .885** .861** .651** 1
Skor Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .078 .000 .000 .000 .000 .000 .003
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sig. (2-
.489 .489 .182 1.000 .182 .483 .437 .020 .024 .120
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket Pearson
10 Correlation
-.009 -.165 .363 .139 .294 .296 .564* .545* .514* 1 .494*
Sig. (2-
.970 .501 .127 .571 .222 .218 .012 .016 .024 .032
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Jumlah Pearson
Skor Correlation
.360 .658** .853** .763** .833** .824** .656** .682** .369 .494* 1
Sig. (2-
.130 .002 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .120 .032
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Cronbach's
Alpha N of Items
.924 10
UJI REABILITAS KINERJA GURU HONORER
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.861 10
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Harga Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Kompensasi .230 19 .009 .904 19 .059
Shapiro-Wilk
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Total 310.737 18
Correlations
N 19 19
Kinerja (Y) Pearson Correlation .532* 1
N 19 19
DISTRIBUSI T Tabel
Lampiran 5
DOKUMENTASI
No.190 Inpres Bura’ne dan tamat pada tahun 2009, selanjutnya penulis melanjutkan
pendidikan di SMPN 1 Galesong-Selatan pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2012.
Kemudian masuk di SMA Negeri 4 Takalar pada tahun 2012 dan tamat pada tahun
2015. Dan pada tahun 2016 melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan terdaftar
sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Kabupaten Takalar”.