Anda di halaman 1dari 107

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU

HONORER DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN GALESONG


KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mengikuti Ujian Skripsi
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh
DWIKI ALAMSAH
10540 1106 816

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
\

Judul Skripsi : Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Honorer


Di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten
Takalar

Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : DWIKI ALAMSAH


NIM : 10540 11068 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan
layak untuk diujikan.

Makassar, September 2020

Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II

Kaharuddin,S.Pd.,M.Pd.,P.Hd Dr.H.Muhammad Basri, M.Si


Diketahui:

Dekan FKIP Ketua Jurusan Pendidikan


UNISMUH Makassar Guru Sekolah Dasar

Erwin Akib, S.Pd., M,Pd., Ph.D. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd.


NBM : 860 934 NBM : 1148913

ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : DWIKI ALAMSAH

NIM : 10540 11068 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Honorer Di

Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim

Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun .

Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Oktober 2020


Yang Membuat Pernyataan

Dwiki Alamsah

iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
\

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : DWIKI ALAMSAH

NIM : 10540 11068 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Oktober 2020


Yang Membuat Perjanjian

Dwiki Alamsah

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia

kehendaki)’ (Q.S Ar Ra’ad : 39)

Kuperuntukkan karya teristimewa ini kepada kedua orang tuaku tercinta dan

saudara-saudaraku yang senantiasa mengarahkan, membimbing, memberi

kasih sayang dan perhatian yang tulus…

Serta kepada Allah SWT yang selalu memberikan petunjuk sehingga

semuanya dimudahkan dan dilancarkan...

DWIKI ALAMSAH
ABSTRAK

DWIKI ALAMSAH. 2020. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru


Honorer Di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Khaeruddin dan
pembimbing II Muhammad Basri.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah ada Pengaruh Kompensasi
terhadap Kinerja Guru Honorer di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten
Takalar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kompensasi terhadap
Kinerja Guru Honorer di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif atau ex post facto. Sampel dan
populasi adalah Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar yang
berjumlah 19 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
angket dan dokumentasi
Berdasarkan nilai t dari tabel datas diperoleh thitung = 2,594. Sedangkan
untuk mencari ttabel dengan taraf sig 0.05 atau 5% dengan df = N-2 atau N= 19-2
=17, sehinggah diperoleh ttabel = 2,109. Berdasarkan dari nilai thitung dan ttabel,
maka thitung = 2,594 > ttabel = 2,109 sedangkan tingkat signifikansi/probabilitas 0,019
< 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Honorer Di Sekolah Dasar
Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

Kata Kunci: Kompensasi dan Kineja Guru Honorer


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin segala puji bagi Allah Swt, Tuhan semesta

alam. Allah yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita, Allah

yang paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita.

Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi

dengan judul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Honorer Di

Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar” dapat diselesaikan.

Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan,

termasuk dalam tulisan ini. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki, tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan

upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia

pendidikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tullisan

ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam

ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Motivasi dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua, (Drs. H. Muhammad Arfah M.AP dan Hj. Sitti Supiati Zainal, S.Pd) dan
saudara kandung Agung Arfian Adi Utama, S.SPP yang telah berdoa, berjuang, rela

berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai

penulis dalam proses pencarian ilmu.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan material maupun moral. Oleh karena itu,

penulis menyampaikan penghargaan dan penghormatan serta ucapan terima kasih

kepada Kaharuddin,S.Pd.,M.Pd.,P.Hd dan Dr.H.Muhammad Basri, M.Si selaku

pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta

motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada; Aliem Bahri

S.Pd.,M.Pd., ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dr. Erwin Akib, S.Pd.,

M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, dan Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar, serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam

lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

Terima kasih pula yang sebesar-besarnya kepada Mustapa.B,S.Pd selaku

kepala sekolah SDN 190 Inpres Bura’ne, kepala sekolah SDN No.145 Inpres

Bayowa Ibu Hj. St.Nuraeni.B,S.Pd, dan juga kepala sekolah SDN No.70 Boddia

Ibu St. Nursuati,K, S.Pd yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan

penelitian. Tak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan

seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2016 terkhusus


kepada Satriana, S.Pd, Miftahul Jannah, S.Pd, Siti Nur Islamyah, S.Pd, Husnul

Khatimah, S.Pd, Jaka Saputra, Muhammad Musyawwir, Sartika Lukman, S.Pd

yang begitu banyak memberikan motivasi dan arahan. Terima kasih juga kepada

sahabat dan keluarga besar Hima Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan

Keluarga Besar Komunitas Cankrekaz atas segala bantuan, pelajaran, arahan serta

motivasi yang diberikan.

Tiada imbalan yang dapat penulis berikan selain memohon kepada Allah

SWT, semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi pahala disisi-Nya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritikan

dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya

membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama

sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para

pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin.

Makassar, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... iii
SURAT PERJANJIAN ............................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
1. Manfaat Teoritis ........................................................................ 6
2. Manfaat Praktis ......................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 7
1. Penelitian yang Relevan ............................................................ 7
2. Kompensasi .............................................................................. 8
a) Pengertian Kompensasi ...................................................... 8
b) Indikator kompensasi ......................................................... 9
c) Tujuan pemberian kompensasi ........................................... 10
d) Faktor yang mempengaruhi kompensasi ............................ 11
e) Faktor yang mempengaruhi guru non PNS ........................ 15
f) Pedoman penggajian guru honorer ..................................... 17
3. Kinerja Guru ............................................................................. 18
a) Pengertian Kinerja Guru .................................................... 18
b) Indikator Kinerja Guru ....................................................... 19
c) Kinerja guru dalam pembelajaran ...................................... 20
d) Kompetensi kinerja profesi keguruan ................................ 23
B. Kerangka Pikir ................................................................................ 26
C. Hipotesis Penelitian......................................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JenisPenelitian ................................................................................ 28
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 28
C. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 29
D. Instrument Penelitian ...................................................................... 30
E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 36
1. Profil Sekolah ............................................................................ 36
B. Deskripsi Data .................................................................................. 38
1. Deskripsi Data Kompensasi ...................................................... 38
2. Deskripsi Data Kinerja Guru Honorer ...................................... 41
C. Analisi Data ...................................................................................... 44
1. Tahap Pra Penelitian.................................................................. 44
2. Uji Asumsi................................................................................. 47
3. Uji Hipotesis .............................................................................. 49
D. Pembahasan ...................................................................................... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................... 63
B. Saran ................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 65
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman


2.1 Bagan Kerangka Pikir .......................................................................... 27
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


3.1 Data Guru Honorer ............................................................................... 29

3.2 Skor jawaban skala .............................................................................. 30

3.3 Tingkat Keandalan Instrumen ............................................................. 32

4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi ......................................... 36

4.2 Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi ........................................... 37

4.3 Persentase dan Kategori Variabel Kompensasi................................... 38

4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru Honorer ......................... 39

4.5 Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Guru Honorer ........................... 40

4.6 Persentase dan Kategori Variabel Kinerja Guru Honorer ................... 41

4.7 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kompensasi ............................. 42

4.8 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru Honorer ............. 43

4.9 Uji Reabilitas Kompensasi .................................................................. 44

4.10 Uji Reabilitas Kinerja Guru Honorer .................................................. 44

4.11 Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov .................................... 45

4.12 Uji Kompensasi terhadap Kinerja Guru Honorer................................ 46

4.13 Persamaan Regresi Sederhana............................................................. 47

4.14 Uji t Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja ..................................... 48

4.15 Koefisien Determinasi ......................................................................... 49


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai institusi (lembaga) pendidikan merupakan wadah tempat

proses pendidikan dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Dalam

kaitannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya sekedar tempat berkumpul

guru dan murid, melainkan berada pada suatu tatanan yang rumit dan saling

berkaitan. Oleh karena itu sekolah dipandang suatu organisasi yang membutuhkan

pengelolaan lebih dari itu.

Menurut Nurtanto (2016: 554) Guru merupakan tenaga pendidik yang

profesional dibidangnya, dibuktikan dengan kemampuan akademik berupa

sertifikat atau ijazah pendidik Semua komponen lain, terutama kurikulum akan

“hidup” apabila dilaksanakan oleh guru. Sikap profesional dan kompetensi keahlian

yang dimiliki guru tidak lain pada bidang pembelajaran. Guru merupakan

komponen utama dalam proses pembelajaran di sekolah yang menentukan

keberhasilan peserta didiknya

Begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input

pendidikan, sampai-sampai banyak pakar menyatakan bahwa di sekolah tidak akan

ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan

kualitas guru.

Kinerja guru merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.untuk meningkatkan kinerja guru maka perlu

1
2

diperhatikan beberapa hal, diantaranya dilihat dari faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja guru tersebut. Menurut Indrafacrudi (2000: 52) membagi

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kedalam dua kategori yakni: faktor

internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri

seseorang yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam mejalankan

pekerjaannya, antara lain; motivasi dan minat, bakat watak, sifat, usia, jenis

kelamin, pendidikan, dan pengalaman,sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang

datang dari luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi kinerjanya, antara lain;

lingkungan fisik, fasilitas, imbalan/gaji, suasana, kebijakan dan system

administrasi.

Kultur masyarakat Indonesia sampai saat ini pekerjaan guru masih cukup

tertutup. Bahkan atasan guru seperti kepala sekolah dan pengawas sekali pun tidak

mudah untuk mendapatkan data dan mengamati realitas keseharian performance

guru di hadapan siswa. Memang program kunjungan kelas oleh kepala sekolah atau

pengawas, tidak mungkin ditolak oleh guru. Akan tetapi tidak jarang terjadi guru

berusaha menampakkan kinerja terbaiknya baik pada aspek perencanaan maupun

pelaksanaan pembelajaran hanya pada saat dikunjungi. Selanjutnya ia akan kembali

bekerja seperti sedia kala, kadang tanpa persiapan yang matang serta tanpa

semangat dan antusiasme yang tinggi.

Tingkat kesejahteraan guru di indonesia memang sangatlah

memprihatinkan. Diakui atau tidak, gaji guru di indonesia khususnya guru swasta

masih jauh dari harapannya, atau masih jauh dari UMR di masing-masing

kabupatennya. Jika gajinya rendah, bagaimana iadapat memenuhi kebutuhannya


3

serta kebutuhan sehari-hari?. Dengan demikian, gaji guru di indonesi,khusunya

untuk guru swasta atau honor belum bisa memberikan jaminan penghidupan yang

layak bagi mereka. Jika keadaannya demikian, bagaimana guru bisa menikmati

pekerjaannya sebagai seorang pendidik atau mengajar?. Menurut Wiyani (2015: 51)

jika guru tidak lagi menikmmati pekerjaanya sebagai pendidik dan pengajar, kira-

kira seperti apakah performace guru ketika sedang mendidik dan mengajar peserta

didiknya.

Menurut Wiyani (2015: 51) gaji yang rendah itulah yang menghantui para

guru, akhirnya ia pun berusaha mencari pekerjaan sambilan. Akan menjadi tampak

wajar ketika pekerjaan sambilannya berhubungan dengan pekerjaannya sebagai

seorang guru, misalnya mengajar bimbel, mengajar kurusus, mengajar les

privat,menulis artikel, menulis buku, dan menjual buku.

Menurut Wiyani (2015: 52) faktor kinerja guru

Diakui ataupun tidak, faktor kesejaheraan menjadi salah satu yang


mempengaruhi tinggi-rendahnya kinerja guru. Makin tinggi
kesejahteraannya, maka makin tinggi pula kinerjanya. Sebaliknya,jika
kesejahteraan guru rendah maka akan rendah pula kinerjanya.dengan
kesejahteraan yang tinggi, kebutuhan fisik maupun psikis guru dan
keluarganya dapat terpenuhi. Dengan demikian, tingginya kesejahteraan
guru menjadi satu hal yang dapat memotivasi guru untuk bekerja dengan
baik. Bukan hanya itu, kesejahteraan yang tinggi juga dapat meningkatkan
harkat dan martabatnya di tengah-tengah masyarakat yang kini mulai
menilai dan menghargai dari kesejahteraannya.

Dengan latar belakang di atas, maka penilaian kinerja guru merupakan

suatu hal yang perlu mendapat perhatian serius khususnya oleh pengawas. Penilaian

kinerja guru, merupakan salah satu bagian kompetensi yang harus dikuasai

pengawas sekolah/madrasah. Kompetensi tersebut termasuk dalam dimensi

kompetensi evaluasi pendidikan.


4

Suharsaputra (2010: 145) mengatakan bahwa kinerja guru pada dasarnya

merupakan kinerja atau unjuk kerja oleh guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik. Kinerja guru dapat dinilai dari aspek kemampuan dasar yang

harus dimiliki oleh seorang guru yang dikenal dengan sebutan “kompetensi guru”.

Menurut Muldofir (2014: 75) kompetensi yang harus dimiliki oleh guru

berdasarkan Undang-undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pada bab

IV Pasal 10 Aya 91, yang menyatakan bahwa “kompetensi guru meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi

professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Undang-undang Guru dan Dosen 14/2005, guru sebagai pendidik dianggap

sebagai tenaga professional. Oleh karena itu, sebagai tenaga professional diberikan

tunjangan (kompensasi) dari pemerintahkan bagi yang sudah lulus sertifikasi.

Tunjangan ini diberikan sebagai penghargaan dan motivasi agar kinerja guru lebih

baik. Namun, pada kenyataannya, harapan pemerintah ini harus dibuktikan secara

empiris dengan pemberian kompensasi tersebut dapat meningkatkan kinerja guru

Berdasrkan hasil observasi yang dilakukan pada bulan Desember 2019

oleh peneliti menunjukkan bahwa, kenyataannya pemerintah maupun pihak sekolah

yang terkait tidak terlalu pandai memikirkan cara penggajian yang baik untuk

tenaga pendidik honorer, bahkan tidak banyak dari pihak sekolah yang memberikan

gaji atau upah langsung dengan nominal yang tidak begitu wajar dengan berbagai

alasan, salah satu alasannya terlalu banyak tenaga pendidik yang masih honor

disekolah tersebut sehingga gaji untuk honorer yang seharusnya memiliki nominal
5

besar menjadi kecil dikarenakan dibagi kebeberapa orang yang menjadi honor

disekolah tersebut.

Pihak sekolah diharapkan dapat mempertimbangkan penerimaan tenaga

pendidik honorer untuk lebih memudahkan dalam mengatur penggajian honor itu

sendiri dan ataupun pihak pemerintah mungkin bisa lebih memperhatikan sekolah-

sekolah yang kekurangan tenaga pendidik PNS, karena tidak sedikit sekolah yang

begitu kekurangan guru atau tenaga pendidik yang bersandang PNS.

Selain kompetensi dan kompensasi yang diberikan kepada guru, faktor

yang tak kalah pentingnya dalam peningkatan kinerja guru adalah latar belakang

guru. Latar belakang dimaksud adalah latar belakang pendidikan dan yang

berikaitan dengannya, seperti: budaya kerjaan letak geografis tempat tinggal.

Berdasarkan uraian dan observasi, maka penulis termotivasi melakukan

penelitian dangan judul “Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru Honorer di

Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian

yang dirumuskan yaitu: “Apakah ada Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru

Honorer di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru Honorer di Sekolah Dasar Kecamatan

Galesong Kabupaten Takalar.


6

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, serta tujuan penelitian

diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoretis dan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan mampu menambahkan dan

lebih mengembangkan kajian ilmiah tentang kegiatan peningkatan pendidikan

melalui motivasi kerja dalam kinerja guru honorer.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan membawa manfaat praktis berupa :

a) Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan

pertimbangan bagi instansi Dinas Pendidikan Kecamatan Galesong,

maupun intansi yang terkait, dalam rangka meningkatkan pendidikan

dalam hal ini kineja guru honorer.

b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat pula menjadi referensi maupun bahan

studi banding bagi penelitian selanjutnya yang mengkaji permasalahan

serupa atau yang terkait.

c) Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan

penulis dalam penelitian.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian yang relevan

Penelitian ini mengenai pengaruh nominal gaji terhadap kinerja guru

honorer di SDN NO.190 Inpres Bura’ne Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

Berdasarkan eksplorasi peneliti, ada beberapa penelitian yang relevan dan berkaitan

dengan penelitian ini, yaitu:

Pertama, penelitian dari saudari Andi Walang Absal yang membahas

tentang “Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah di

SMA Negeri 16 Makassar”. Kesimpulan dari penelitian judul di atas yaitu,

berdasarkan teknik analisis data statistik deskriptif penerapan kompensasi di SMA

Negeri 16 Makassar berada kategori tinggi, dan gambaran kinerja tenaga

administrasi sekolah di SMA Negeri 16 Makassar juga berada dikategori tinggi.

Berdasarkan teknik analisis data statistik inferensial yang dilakukan untuk

mengetahui adakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja tenaga administrasi

sekolah di SMA Negeri 16 Makassar. Ditemukan nilait hitung 2,804 dengan nilai

signifikansi taraf sebesar 5 % (thitung>ttabel)= (2,804>1,782), yang ketentuannya, bila

t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dan dari hasil

analisa data thitung>ttabel itu berarti ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja tenaga

administrasi di sekolah SMA Negeri 16 Makassar.

Kedua, Muhammad Ziaulhaq yang membahas tentang “Pengaruh Penerapan

Fungsi-Fungsi Manajemen terhadap Kinerja Guru di SD Inpres Bakung Kabupaten

7
8

Gowa”. Kesimpulan dari penelitian judul di atas yaitu, hasil analisis statistik

deskriptif menunjukkan penerapan fungsi-fungsi manajemen berada pada kategori

rendah dan kinerja guru berada pada kategori sedang. Hasil analisis statistik

inferensial menunjukkan nilai thitung=10≥ ttabel = 2,36 dengan taraf signifikan 5 %,

dengan demikian terdapat pengaruh penerapan fungsi-fungsi manajemen terhadap

kinerja guru di SD Inpres Bakung Kabupaten Gowa.

Ketiga, Rizki Ani Dewa yang membahas tentang “Pengaruh Kinerja Guru

dan Motivasi Belajar Terhadap Minat Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X

SMA Negeri 14 Makassar”. Kesimpulan dari penelitian judul diatas yaitu, semakin

baik kinerja guru dalam mengajar dan semakin tinggi motivasi belajar peserta didik

maka minat belajar matematikanya akan semakin tinggi. Sehingga kedua faktor ini

amat penting dalam meningkatkan minat belajar matematika peserta didik.

2. Kompensasi

a. Pengertian kompensasi

Menurut Widayati (2019: 18) Kompensasi merupakan salah satu fungsi

yang penting dalam manajemen sumber daya manusia. Kasus yang terjadi dalam

hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dan berbagai segi yang terkait,

seperti tunjangan, kenaikan kompensasi, struktur kompensasi, dan skala

kompensasi. Sistem kompensasi membantu dalam memberi penguatan terhadap

nilai-nilai kunci organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi.

Kompensasi dimaksudkan sebagai balas jasa (reward) perusahaan terhadap

pengorbanan.
9

Hasibuan (2013: 118) mengatakan kompensasi adalah semua pendapatan

yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan

sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Sedangkan menurut Handayani (2015: 18) Kompensasi merupakan satu hal

yang dianggap penting dalam meningkatkan kinerja guru walaupun bukan satu

satunya. Berdasarkann pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi

adalah pendapatan yang berbentuk uang yang dianggap penting dalam

meningkatkan kinerja guru dalam manajemen sumber daya manusia sebagai

imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

b. Indikator kompensasi

Menurut Simamora dalam (Widayati 2019: 18) Variabel kompensasi

memiliki 4 indikator yaitu yang

1) Gaji

Imbalan atas jasa yang dinyatakan dalam bentuk uang oleh atasan kepada

karyawan atau pegawai, yang dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja,

kesepakatan, dan peraturan perundang-undangan.

2) Insentif

Jenis kompensasi yang di luar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi,

yang dilihat dari hasil kinerja.

3) Tunjangan (Kesehatan & Tunjangan hari raya (THR))

Yaitu jenis kompensasi dalam bentuk non financial, seperti asuransi

kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun,

dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan hubungan kepegawaian.


10

4) Fasilitas

Jenis kompensasi non financial yang dapat mewakili jumlah substansial dari

kompensasi terutama bagi eksekutif yang dibayar mahal oleh perusahaan.

Jadi berdasarkan dari ke empat indikator diatas, bahwa peneliti hanya

menggunakan beberapa indikator diatas yaitu sebagai berikut :

1) Gaji

Imbalan atas jasa yang dinyatakan dalam bentuk uang oleh atasan kepada

karyawan atau pegawai, yang dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja,

kesepakatan, dan peraturan perundang-undangan.

2) Insentif

Jenis kompensasi yang di luar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi,

yang dilihat dari hasil kinerja.

c. Tujuan pemberian kompensasi

Menurut Ekawati (2018: 17) Pemberian kompensasi dalam suatu sekolah,

jelas mengandung tujuan-tujuan positif, sebagai bagian dari manajemen SDM,

pemberian kompensasi bertujuan untuk:

1) Memperoleh guru yang memenuhi persyaratan.

Salah satu cara organisasi untuk memperoleh guru yang memenuhi

persyaratan (qualified) dapat dilakukan dengan pemberian sistem

kompensasi. Sistem kompensasi yang baik merupakan faktor penarik

masuknya guru qualified.

2) Mempertahankan guru yang ada


11

Sistem kompensasi yang kurang baik dengan iklim usaha yang kompetitif

dapat menyulitkan organisasi/sekolah dalam mempertahankan guru yang

kualified.

3) Menjamin keadilan yang ada

Pemberian kompensasi yang baik juga bertujuan untuk menjamin keadilan.

Dalam arti, sekolah memberikan imbalan yang sepadan untuk hasil karya

atau prestasi kerja yang diberikan pada sekolah.

4) Menghargai perilaku yang diinginkan

Besar kecilnya pemberian kompensasi juga menunjukkan penghargaan

sekolah terhadap perilaku guru yang diinginkan. Bila guru berperilaku

sesuai dengan harapan sekolah, maka penilaian kinerja yang diberikan akan

lebih baik dari pada guru yang berperilaku kurang sesuai dengan harapan

sekolah. Penilaian nilai kinerja yang baik diiringi dengan pemberian nilai

kinerja yang baik dapat meningkatkan kesadaran guru bahwa perilaku

dinilai dan dihargai sehingga guru akan selalu berusaha memperbaiki

perilakunya.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi

1) Faktor Intern Organisasi

a) Dana Organisasi

Kemampuan organisasi untuk dapat melaksanakan kompensasi

baik berupa finansial maupun nonfinansial amat tergantung kepada

dana yang terhimpun untuk keperluan tersebut.


12

Guru yang tergabung dalam suatu serikat karyawan (guru) dapat juga

mempengaruhi pelaksanaan ataupun penetapan kompensasi dalam

sekolah.

2) Faktor Pribadi Guru

a) Produktifitas Kerja

Produktifitas kerja dipengaruhi oleh prestasi kerja. Prestasi

kerja merupakan faktor yang diperhitungkan dalam penetapan

kompensasi. Pengaruh ini memungkinkan karyawan pada posisi dan

jabatan yang sama mendapatkan kompensasi yang berbeda. Pemberian

kompensasi ini dimaksud untuk meningkatkan produktifitas kerja

guru.

b) Posisi dan jabatan

Posisi dan jabatan berbeda berimplikasi pada perbedaan

besarnya kompensasi. Posisi dan jabatan seseorang dalam organisasi

menunjukkan keberadaan dan tanggung jawabnya dalam hierarki

organisasi, semakin tinggi posisi dan jabatan seseorang dalam

organisasi, semakin besar tanggung jawabnya, maka semakin tinggi

pula kompensasi yang diterimanya. Hal tersebut berlaku sebaliknya.

c) Pendidikan dan Pengalaman

Selain posisi dan jabatan, pendidikan dan pengalaman kerja juga

merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi. Guru

yang lebih berpengalaman dan berpendidikan lebih tinggi akan

mendapat kompensasi yang lebih besar dari guru yang kurang


13

pengalaman atau lebih rendah tingkat pendidikannya. Pertimbangan

faktor ini merupakan wujud penghargaan sekolahpada keprofesionalan

seseorang. Pertimbanagan juga ini dapat memacu guruuntuk

meningkatkan pengetahuannya.

d) Jenis dan sifat pekerjaan

Besarnya kompensasi guru yang bekerja di lapangan berbeda

dengan pekerjaan yang bekerja dalam ruangan, demikian juga

kompensasi untuk pekerjaan klerikal akan berbeda dengan pekerjaan

administratif. Begitu pula halnya dengan pekerjaan manajemen

berbeda dengan pekerjaan teknis. Pemberian kompensasi yang berbeda

ini selain karena pertimbangan profesionalisme pegawai juga karena

besarnya resiko dan tanggung jawab yang dipikul oleh pegawai yang

bersangkutan. Sebagai contoh, dikebanyakan organisasi/sekolah

pegawai yang bertugas di lapangan biasanya mendapatkan kompensasi

diantaranya 2-3 kali lipat dari pekerjaan di dalam ruangan atau kantor.

Besarnya kompensasi sejalan dengan besarnya resiko dan tanggung

jawab yang di pikulnya.

3) Faktor Ekstern

a) Penawaran dan permintaan kerja

Mengacu pada hukum ekonomi pasar bebas, kondisi di mana

karyawan (supply) tenaga kerja lebih dari permintaan (demand) akan

menyebabkan rendahnya kompensasi yang diberikan. Sebaiknya bila

kondisi pasar kerja menunjukkan besarnya jumlah permintaan tenaga


14

kerja sementara penawaran hanya sedikit, maka kompensasi yang

diberikan akan besar. Besarnya nilai kompensasi yang ditawarkan

suatu organisasi merupakan daya tarik calon pegawai untuk memasuki

oraganisasi tersebut. Namun dalam keadaan dimana jumlah tenaga

kerja lebih besar dari lapangan kerja yang tersedia, besarnya

kompensasi sedikit banyak menjadi terabaikan.

b) Biaya hidup

Besarnya kompensasi terutama upah/gaji harus disesuaikan dengan

besarnya biaya hidup (cost of living). Yang dimaksud biaya hidup

disini adalah biaya hidup minimal. Paling tidak kompensasi yang di

berikan harus sama dengan atau di atas biaya hidup minimal. Jika

kompensasi yang diberikan lebih rendah dari biaya hidup minimal,

maka yang terjadi adalah proses pemiskinan bangsa.

c) Kebijakan pemerintah

Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah berupaya melindungi

rakyatnya dari kesewenang-wenangan dan keadilan. Dalam kaitannya

dengan kompensasi, pemeritah menentukan upah minimum, jam

kerja/hari, untuk pria dan wanita, pada batas umur tertentu. Dengan

peraturan tersebut pemeritah menjamin berlangsungnya proses

pemakmuran bangsa hingga dapat mencegah praktek-praktek

organisasi yang dapat memiskinkan bangsa.

d) Kondisi Perekonomian Nasional


15

Kompensasi yang diterima oleh guru di negara-negara maju jauh

lebih besar dari yang diterima dari negara-negara berkembang atau

negara miskin. Besarnya rata-rata kompensasi yang diberikan oleh

sekolah dalam suatu negara mencerminkan kondisi perekonomian

negara tersebut dan penghargaan negara terhadap sumber daya

manusianya.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Penentuan Kompensasi Bagi

Guru Non PNS

Menentukan kebijakan pemberian kompensasi bagi guru non PNS

merupakan salah satu keputusan yang paling sulit bagi manajemen sekolah atau

yayasan. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan

seberapa besar kompensasi bagi guru non PNS, antara lain faktor pemerintah,

penawaran bersama, standar dan biaya kehidupan, upah perbandingan,

permintaan dan persediaan, serta kemampuan membayar.

1) Faktor pemerintah

Misalnya peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan

standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan

sembako, biaya transportasi, maupun upah minimum regional

2) Penawaran bersama antara sekolah atau yayasan dengan guru

Kebijakan kompensasi ada hubungannya dengan kebijakan perekrutan

dan seleksi.Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat

dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai

besarnya gaji yang harus diberikan oleh sekolah atau yayasan kepada
16

guru yang telah lolos seleksi.Hal ini terutama dilakukan oleh sekolah

atau yayasan dalam merekrut guru yang mempunyai keahlian dalam

bidang tertentu yang sangat dibutuhkan di sekolah.

3) Standar dan biaya hidup guru.

Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya

hidup minimal guru.Hal ini karena kebutuhan dasar guru harus

terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar guru dan keluarganya,

maka guru akan merasa aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa

aman guru akan memungkinkan guru dapat bekerja dengan penuh

motivasi untuk mencapai tujuan sekolah.

4) Ukuran perbandingan gaji

Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh besar

kecilnya sekolah atau yayasan, tingkat pendidikan guru, dan masa kerja

guru.Artinya perbandingan tingkat gaji guru perlu memperhatikan

tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran perusahaan.

5) Permintaan dan persediaan

Dalam menentukan kebijakan kompensasi guru perlu

mempertimbangkan tingkat permintaan dan persediaan dari lapangan

tenaga kerja.Artinya kondisi lapangan tenaga kerja pada saat itu perlu

dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat gaji guru.

6) Kemampuan membayar

Dalam menentukan kebijakan kompensasi guru perlu didasarkan pada

kemampuan sekolah atau yayasan dalam membayar upah guru.Artinya


17

jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi di luar batas

kemampuan yang ada pada sekolah atau yayasan.

f. Pedoman penggajian guru honorer

Teknis penyaluran dana BOS reguler yang baru diatur melalui Peraturan

Mendikbud (Permendikbud) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis

Bantuan Operasional Sekolah Reguler.

Dijelaskan sejumlah perubahan pada penyaluran dan teknis dana BOS

reguler. Yakni tertera bahwa dana tersebut diberikan langsung kepada sekolah.

Pembayaran guru honor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf l hanya dapat

digunakan paling banyak 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan jumlah alokasi

dana BOS Reguler yang diterima oleh Sekolah," demikian tertulis di aturan

tersebut.

Sedangkan untuk aspek pembiayaan yang lain, sekolah dapat bebas

menentukan implementasi penggunaan dana sesuai kebutuhan masing-masing. Jadi

hanya ada satu batas maksimal penggunaan dana. Penggunaan dana sebesar 50%

untuk gaji honor ini merupakan aturan baru ditahun 2020 yang sebelumnya hanya

mendapatkan 15% dari keseluruhan dana BOS per triwulan nya

Untuk bisa mendapatkan gaji honorer didalam dana BOS (bantuan

operasional sekolah), guru honorer setidaknya harus memiliki 2 persyaratan. yang

pertama SK dari sekolah ia mengajar dan yang kedua SK dari bupati untuk

mengurus NUPTK (nomor unik pendidik tenaga kependidikan).

3. Kinerja guru

a) Pengertian Kinerja
18

Menurut Depdiknas (2008) Kata kinerja merupakan terjemahan dari bahasa

Inggris, yaitu dari kata performance. Kata performance berasal dari kata to perform

yang berarti menampilkan atau melaksanakan. Performance berarti prestasi kerja,

pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja.

Menurut Byars dan Rue ( dalam Susanto, 2012: 200) diartikan bahwa

kinerja atau performance mengacu pada derajat tingkat penyelesaian tugas yang

melengkapi pekerjaan seseorang.

Sedangkan menurut Ismail (2010: 46) Kinerja merupakan prestasi yang

dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama

periode tertentu sesuai standar dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan

tersebut. Dari pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah

pekerjaan yang dilaksanakan secara tersturktur dalam pelaksanaan untuk

pencapaian kerja untuk mencapai hasil yang optimal.

Kinerja guru mempunyai spesifikasi atau kriteria tertentu. Kinerja guru

dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus

dimiliki oleh setiap guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indoesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru. Dijelaskan bahwa Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama yaitu : 1)

kompetensi padagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial dan 4)

kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja

guru

b) Indikator Kinerja
19

Menurut Moheriono dalam (Widayati, 2019: 19), yaitu:

1) Efektif

Indikator ini mengukur derajat kesesuaian yang dihasilkan dalam mencapai

sesuatu yang diinginkan.

2) Efisien

Indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses menghasilkan output

dengan menggunakan biaya serendah mungkin.

3) Kualitas

Indikator ini mengukur derajat kesesuaian antara kualitas produk atau jasa

yang dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan konsumen.

4) Ketepatan waktu

Indikator ini mengukur apakah pekerjaan telah diselesaikan secara benar

dan tepat waktu.

5) Produktivitas

Indikator ini mengukur tingkat efektivitas suatu organisasi.

6) Keselamatan

Indikator ini mengukur kesehatan organisasi secara keseluruhan serta

lingkungan kerja para karyawan ditinjau dari aspek kesehatan.

c) Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Menurut Ristiana (2012: 20) Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan

erat dengan sistem pemberian penghargaan yang diterapkan oleh

lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak

tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. Pendidikan


20

merupakan suatu permasalahan yang sangat kompleks, mengingat banyak

faktorfaktor dan beberapa komponen-komponen yang mempengaruhinya.

Faktor dan komponen tersebut adalah guru.

Menurut Antoniate (2010: 19) Guru merupakan komponen pengajaran yang

memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar

mengajar sangat ditentukan oleh guru. Guru menjadi subyek pendidikan yang

mempunyai tugas menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui

interaksi dan komunikasi secara langsung dalam proses belajar mengajar

Fakta menunjukkan bahwa mutu guru di Indonesia, sangat perlu untuk di

tingkatkan dan perlu untuk melakukan perubahan yang sifatnya mendasar,

seperti mengenal dan menggunakan internet sebagai media pembelajaran, lebih

kebawah lagi bahwa para guru bahkan ada yang belum mengenal pengajaran

dengan menggunakan beberapa model dan metode pembelajaran yang

bervariasi termasuk bekerja dalam team atau perorangan.

Sebagai ujung tombak Pendidikan guru memegang peranan penting, para

siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu

mengemban tugasnya dengan baik. Pada hakekatnya para siswa hanya mungkin

belajar dengan baik jika guru telah mempersiapkan lingkungan positif bagi

mereka untuk belajar, guru harus mampu melaksanakan tugas-tugas yang

menjadi tanggung jawab seorang guru yang dimulai dari perencanaan sampai

kepada tindak lanjut dari kegiatan mengajar yang dilakukannya. Kembali,

sejalan dengan apa-apa yang dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa kinerja

merupakan kemampuan (ability) yang dimiliki oleh guru. Kemampuan erat


21

kaitannya dengan kompetensi-kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar. Kinerja yang tinggi dari seorang guru menggambarkan

tingkat efektifitas dari apa yang dilakukannya.

Menurut Erwinsyah (2017:101) Guru adalah merupakan ujung tombak,

penentu pencapaian tujuan pendidikan untuk itu, guru harus memiliki dedikasi

yang tinggi, pengetahuan yang dalam tentang ilmu kependidikan, cerdas

menentukan tindakan yang tepat terhadap setiap permasalahan pendidikan yang

dihadapinya, selain itu, seorang guru cerdas pula dalam menentukan dan

mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Inti (KI),

merumuskan indikator dan mengembangkan indikator menjadi tujuan

pembelajaran, mampu memilih model pembelajaran inovatif, menganalisis

materi, memilih media yang tepat, sebagai alat bantu guru untuk menyampaikan

pembelajaran, merumuskan evaluasi pembelajaran untuk mengukur

keberhasilannya dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM).

Menurut Usman, dkk (2010: 89) Potensi Profesional Guru Kompetensi guru

diartikan sebagai penguasaan terhadap suatu tugas (mengajar dan mendidik),

keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang

keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya. Dengan demikian,

kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru

yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan diwujudkan dalam bentuk

penguasaan ketrampilan, pengetahuan maupun sikap profesional dalam

menjalankan tugas dan fungsi sebagai guru.


22

Menurut Wahyudi (2012) guru profesional adalah guru yang mampu

mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugastugasnya sehari-hari.

Profesionalisme yang dimaksud oleh mereka adalah satu proses yang bergerak

dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketidakmatangan menjadi matang.

Sedangkan menurut Glickman dalam Bafadal yang menegaskan bahwa

seseorang akan bekerja secara profesioanl bilaman orang tersebut memiliki

kemampuan profesional bilamana memiliki kemampuan tinggi dan motivasi

kerja tinggi.

Uraian teoretis di atas memberikan arahan bahwa tugas guru dalam

pembelajaran menuntut penguasaan bahan ajar yang akan diajarkan dan

penguasaan tentang bagaimana mengajarkan bahan ajar yang menjadi

pilihan. Pemilihan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang akan

digunakan dalam pembelajaran oleh guru tentunya disesuaikan dengan

karakteristik siswa yang akan belajar dan kurikulum yang berlaku.

Agar guru dapat mengajar dengan baik, maka syarat pertama yang harus

dimiliki adalah menguasai betul dengan cermat dan jelas apa-apa yang hendak

diajarkan. Seorang guru yang tidak menguasai bahan ajar, tidak mungkin dapat

mengajar dengan baik kepada para siswanya. Oleh karena itu, penguasaan

bahan ajar merupakan syarat essensial bagi guru. Hal penting dalam

pembelajaran setelah guru menguasai bahan ajar adalah peran guru dalam hal

mengelola pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran menjadi hal penting karena

berkaitan langsung dengan aktivitas belajar siswa. Upaya guru untuk menguasai

bahan ajar yang akan diajarkan, merencanakan kegiatan pembelajaran dengan


23

optimal dapat terwujud jika dalam diri guru tersebut ada dorongan dan tekad

yang kuat (komitmen) untuk menjalankan tugasnya dengan baik

Dengan demikian, untuk mendapatkan proses dan hasil belajar siswa yang

berkualitas tentu memerlukan kinerja guru yang maksimal. Agar guru dapat

menunjukkan kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru tersebut harus memiliki

penguasaan terhadap materi apa yang akan diajarkan dan bagaimana

mengajarkannya agar pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efesien serta

komitmen untuk menjalankan tugas-tugas tersebut.

d) Kompetensi Kinerja Profesi Keguruan

Menurut Ismail (2010:44) kinerja dan kompetensi guru memikul tanggung

jawab utama dalam transformasi orientasi peserta didik dari ketidak tahuan menjadi

tahu, dari ketergantungan menjadi mandiri, dari tidak terampil menjadi peserta

didik yang pasif, melainkan peserta didik berpengetahuan yang senantiasa mampu

menyerap dan menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berfikir, bertanya,

menggali, mencipta dan mengembangka cara-cara tertentu dalam memecahkan

masalah yang berkaitan dengan kehidupannya.

Kinerja merefleksikan kesuksesan suatu organisasi, maka dipandang

penting untuk mengukur karakteristik tenaga kerjanya. Kinerja guru merupakan

kulminasi dari tiga elemen yang saling berkaitan yakni keterampilan, upaya sifat

keadaan dan kondisi eksternal Tingkat keterampilan merupakan bahan mentah yang

dibawa seseorang ke tempat kerja seperti pengalaman, kemampuan, kecakapan-

kecakapan antar pribadi serta kecakapan tehknik. Upaya tersebut diungkap sebagai

motivasi yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.


24

Sedangkan kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi eksternal

mendukung produktivitas kerja.

Untuk mendeteksi sejauh mana seseorang telah memiliki suatu kompetensi

tersebut, maka diperlukan adanya indikator-indikator yang dapat teramati dan

terukur. Dengan hasil pengamatan dan pengukuran itulah tingkatan penguasaan

(mastery and proficiency) dalam jenis kompetensi tertentu akan dapat diketahui

dengan mengacu kepada kriteria keberhasilan kinerja minimal yang dapat diterima

(the minimal acceptable performace) yang telah ditetapkan (disepakati) terlebih

dahulu.

Menurut Mudlofir (2014:75) Guru professional adalah guru yang memiliki

seperangkat kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) yang harus

dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas

keprofesionalannya, kompetensi yang harus dimiliki guru berdasarkan Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV Pasal 10 ayat

91, yang menyatakan bahwa “kompetensi seorang guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepripadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Menurut Mudlofir (2014:76) Kompetensi guru di Indonesia telah pula

dikembangkan oleh Proyek Pembinaan Pendidikan Guru (P3G) Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Pada dasarnya kompetensi guru menurut P3G

bertolak dari analisis tugas-tugas seorang guru, baik sebagai pengajar, pembimbing,

maupun sebagai administrator kelas. Ada sepuluh kompetensi guru menurut P3G,

yakni:
25

1) Menguasai bahan;

2) Mengelola program belajar-mengajar;

3) Mengelola kelas;

4) Menggunakan media/sumber belajar;

5) Menguasai landasan pendidikan;

6) Mengelola interaksi belajar-mengajar;

7) Menilai prestasi belajar;

8) Mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan;

9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah; dan

10) Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan

pengajaran.

B. Kerangka Pikir

Begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input

pendidikan, sampai-sampai banyak pakar menyatakan bahwa di sekolah tidak akan

ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan

kualitas guru. Tunjangan ini diberikan sebagai penghargaan dan motivasi agar

kinerja guru lebih baik. Namun, pada kenyataannya, harapan pemerintah ini harus

dibuktikan secara empiris dengan pemberian kompensasi tersebut dapat

meningkatkan kinerja guru.

Gaji yang diterima oleh guru setiap bulannya masih tergolong rendah

untuk dapat memenuhi kebutuhan dan hal ini dapat menjadi salah satu factor yang

dapat mempengaruhi loyalitas, komitmen dan kinerja seorang guru. Berikut ini
26

gambaran kerangka pemikiran yang menegaskan pengaruh antara nominal gaji

terhadap kinerja guru honorer

Kinerja guru merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.untuk meningkatkan kinerja guru maka perlu

diperhatikan beberapa hal, diantaranya dilihat dari faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja guru tersebut. Membagi faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja kedalamdua kategori yakni: faktor internal dan eksternal. Faktor internal

yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi

kinerja seseorang dalam mejalankan pekerjaannya, antara lain; motivasi dan minat,

bakat watak, sifat, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pengalaman,sedangkan

faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar diri seseorang yang dapat

mempengaruhi kinerjanya, antara lain; lingkungan fisik, fasilitas, imbalan/gaji,

suasana, kebijakan dan system administrasi


27

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan pertanyaan dari rumusan

masalah penelitian yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu

hipotesis sebagai berikut: “Ada pengaruh kompensasi pada kinerja GURU

Honorer Di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar”


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, artinya penelitian yang

berpusat atau menghasilkan angka-angka (data dekriptif). Jenis pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penelitian lapangan (field research)

yaitu penelitian yang dilakukan dengan pengumpulan data dan informasi yang

diperoleh langsung dari responden dan mengamati secara langsung.

Menurut Sugi yono jenis penelitian ini berdasarkan metode ex post facto

adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi

dan kemudian melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

menimbulkan kejadian tersebut.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018: 130) populasi adalah keseluruhan elemen yang

akan dijadikan wilayah generalisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

guru honorer di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar yang

berjumlah 19 orang.

2. Sampel

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampel Nonprobability

Sampling. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh.

Sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila anggota semua populasi

28
29

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative

kecil, atau kurang dari 30 orang. Adapun sampelnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Guru Honorer Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar
Nama Sekolah Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

SDN NO.190 Inpres 1 5 6


Bura’ne

SDN NO.70 Boddia 3 4 7

SDN NO.145 Inpres 4 2 6


Bayowa

Jumlah 8 11 19

C. Defenisi Operasional Variabel

Devinisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kompensasi

Kompensasi adalah pendapatan yang berbentuk uang yang dianggap penting

dalam meningkatkan kinerja guru dalam manajemen sumber daya manusia

sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah gaji dan insentif yang di dapatkan guru

honorer di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

2. Kinerja

Kinerja guru adalah pekerjaan yang dilaksanakan secara tersturktur dalam

pelaksanaan untuk pencapaian kerja untuk mencapai hasil yang optimal.


30

Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektif, efisien, kualitas,

ketetapan waktu, produktivitas, keselamatan.

D. Instrumen Peneltian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan

dokumentasi

1. Angket

Angket adalah sebuah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini berupa kuesioner (angket) yang disusun dalam bentuk model

skala likert. Penulis disini menggunakan angket tertutup yakni responden

tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan adapun alternatif

jawabannya sebagai berikut:

Tabel 3.2
Skor Jawaban Skala
Pilihan Jawaban Kategori
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (ST) 4
Ragu-ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2015: 136)

2. Dokumentasi

Menurut Sukmadinata (2016: 221) Studi dokumentar (documentary study)

meruapakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan


31

menganalisis dokumen-dokumen, baik document tertulis, gambit maupun

elektronik.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Pra Penelitian

a) Uji Validasi

Menurut Arifin (2019: 102) validasi (Validity) berarti ketepatan. Dalam arti

sempit, validitas menunjukkan derajat ketepatan, kecermatan, dan kesesuaian suatu

instrument dalam melakukan fungsi pengukuran tertentu. Maksudnya, apakah

instrumen yang digunakan itu tepat, cermat, dan sesuai dengan apa yang hendak

diukur. Validitas menunjukkan derajat karena uji validitas ada yang rendah, sedang,

dan tinggi. Jika instrument evaluasi kurang baik, maka mutu datanya yang diperoleh

pun menjadi kurang baik.

Penelitian ini menggunakan uji validitas bertujuan untuk mengetahui

ketetapan butir untuk mengukur motivasi belajar. Untuk mengetahui validitas

instrumen pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dari

Pearson dengan menggunakan bantuan SPSS versi 22.

Kriteria pengujian valid tidaknya tiap-tiap butir soal yaitu dengan cara

membandingkan rhitung dengan rtabel dari Pearson pada taraf signifikan 5%. Jika nilai

rhitung adalah sama atau lebih besar dari rtabel, maka butir dari instrumen yang

dimaksud adalah valid. Sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir

instrumen tidak valid.

b) Uji Reliabilitasi
32

Menurut Arifin (2019: 106) reliabilitas adalah tingkat atau derajat

konsistensi dari suatu instrumen. Reliabilitas instrumen berkenaan dengan

pertanyaan, apakah suatu instrumen menunjukkan keajekan, teliti, dan dapat

dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrument dapat

dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada

kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.Uji reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 22

dengan uji keterandalan teknik Alpha Cronbach.

Tabel 3.3
Pedoman Menentukan Tingkat Keandalan Instrumen Ukuran dari
Cronbach

Hasil Uji Alpha Cronbach Derajat Keandalan


<0,5 Tidak dapat digunakan
0,5-0,6 Jelek
0,6-0,7 Cukup/dapat diterima
0,7-0,9 Bagus
>0,9 Luar biasa bagus
Sumber: Silalahi (2015)

Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan reliabel atau tidak bila

𝛼 lebih besar atau sama dengan 0,600 maka item tersebut reliabel. Bila 𝛼 lebih kecil

dari 0,600 maka item tersebut tidak reliabel.

2. Uji Asumsi

Langkah-langkah untuk menganalisis hasil penelitian adalah sebagai berikut:

a) Uji Normalitas

Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannnya tidak 100% normal

(tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik berkemungkinan salah.


33

Untuk menghindari kesalahan tersebut lebih baik kita pakai beberapa rumus

yang telah diuji keterandalannya, salah satunya adalah uji keteredahannya, salah

satu uji Kolmogorovsmirnov.

Uji normalitas merupakan uji kenormalan distribusi (pola) data. Dengan

demikian , uji normalitas ini mengamsumsikan bahwa, data tiap variable berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk memperoleh hitungan peneliti

memanfaatkan program SPSS versi 22 for windows. Selanjutnya untuk

mengetahui apakah berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan

membandingkan signifikan dengan alpha 0,05. Jika signifikan hasil hitungan

lebih besar dari 0,05 artinya distribusi data normal. Namun jikan signifikansi

kurang dari 0,05 maka distribusi data tidak normal.

b) Uji Linearitas

Uji linearitas merupakan uji kelinieran garis regresi. Digunakan pada analisis

regresi linier sederhana dan analisis regresi ganda. Uji linearitas dilakukan

dengan cara mencari model garis regresi dari variabel x terhadap variabel

dependen y. Berdasarkan model garis regresi tersebut, dapat diuji linieritas garis

regresinya.

Untuk mempercepat perhitungan uji linieritas, peneliti juga memanfaatkan

program SPSS versi 21.0 for windows. Selanjutnya apabila P-value lebih besar

dari alpha 0.05 maka garis regresi X terhadap Y linier.

3. Uji Hipotesis

a) Regresi Linier Sederhana


34

Adapun teknik analisisdata yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah menggunakan regresi linier sederhana untuk mengetahui apakah

variabel independen yang ada dalam model mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen, yaitu Kompensasi (X) terhadap Kinerja Guru Honorer (Y).

Peneliti menggunakan program SPSS versi 22.0 for windows untuk mengolah

data. Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan output SPSS adalah

sebagai berikut:

1) Cara 1: jika Sig > 0,05 maka Ho diterima dan jika Sig < 0,05 maka Ho

ditolak.

2) Cara 2: jika thitung < ttabel maka H0 diterima, sebaliknya jika thitung >

ttabel maka Ho ditolak.

r : untuk menentukan koefisien korelasi

R2 : untuk menentukan koefisien determinasi

Dilakukan uji untuk pengujian signifikansi regresi sederhana, yaitu untuk

melihat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai t hitung

konstanta regresi, sedangkan t tabel dengan alfa adalah 0,05.

Apabila hasil uji hipotesis menggunakan regresi sederhana

menunjukkan Ho ditolak maka artinya ada pengaruh antara variabel bebas

dengan variabel terikat sehingga perlu analisis lebih lanjut. Untuk mengetahui

besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan melihat

output SPSS tabel Anova B. Untuk mengetahui berapa presentase variabel

terikat dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu dengan cara mengalikan R Square

dengan 100%. Persamaan regresi sederhana dengan rumus::


35

𝑌̂ = a + bX

Keterangan:

Y: Subjek dalam variable dependen yang diprediksikan

a: Bilangan Konstan

b: Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variable independen. Bila b (+) maka naik,

Bila b (-) maka terjadi penurunan.

X: Subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Sekolah

a) SD NEGERI 190 INPRES BURA’NE

a. Nama Sekolah : SD NEGERI 190 INPRES BURA’NE

b. NPSN : 40301754

c. Jenjang Pendidikan : SD

d. Status Sekolah : Negeri

e. Alamat Sekolah : Jln. Krg. Salamaka Burane

Kode Pos : 92254

Kelurahan : Boddia

Kecamatan : Galesong

Kabupaten/kota : Takalar

Provinsi : Sulawesi Selatan

Negara : Indonesia

f. Posisi Geografis : 5.3267-119.3648 Lintang Bujur

g. Tanggal SK Pendirian : 1910-01-01

h. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

i. Tanggal SK Izin Operasional : 1910-01-01

j. MBS : Ya

k. Memungut Iuran : Tidak

l. Nomor Telepon : 082218907000

36
37

m. Email : sdn190burane@gmail.com

b) SD NEGERI NO. 145 INPRES BAYOWA

a. Nama Sekolah : SD NEGERI NO. 145 INPRES BAYOWA

b. NPSN : 40301741

c. Jenjang Pendidikan : SD

d. Status Sekolah : Negeri

e. Alamat Sekolah : Jln. Johan No. 7

Kode Pos : 92254

Kelurahan : Galesong Kota

Kecamatan : Galesong

Kabupaten/kota : Takalar

Provinsi : Sulawesi Selatan

Negara : Indonesia

f. Posisi Geografis : 5.3186-119.364Lintang Bujur

g. Tanggal SK Pendirian : 1910-01-01

h. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

i. Tanggal SK Izin Operasional : 1910-01-01

j. MBS : Ya

k. Memungut Iuran : Tidak

l. Nomor Telepon : 085242287886

m. Email : sdi145bayowa@gmail.com

c) SDN NO.70 BODDIA

a. Nama Sekolah : SDN NO.70 BODDIA


38

b. NPSN : 40301760

c. Jenjang Pendidikan : SD

d. Status Sekolah : Negeri

e. Alamat Sekolah : Jln. Pelabuhan Boddia

Kode Pos : 92254

Kelurahan : Boddia

Kecamatan : Galesong

Kabupaten/kota : Takalar

Provinsi : Sulawesi Selatan

Negara : Indonesia

f. Posisi Geografis : 5.3170-119.300 Lintang Bujur

g. Tanggal SK Pendirian : 1958-04-01

h. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

i. Tanggal SK Izin Operasional : 1958-04-01

j. MBS : Ya

k. Memungut Iuran : Tidak

l. Nomor Telepon : 085345234784

m. Email : sdi70boddia@gmail.com

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Kompensasi Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Deskripsi data tentang skor kompensasi di Kecamatan Galesong diperoleh

dari skor angket yang didistribusikan kepada responden. Skor jawabaan angket

berupaangka-angka yang diinterpretasikan sehingga mudah dipahami. Sistem


39

penskoran dalam pengambilan data angket yaitu dengan menggunakan skala

Likert dengan menggunakan ketentuan pernyataan positif.

Pada penelitian ini dijadikan objek penelitian adalah Tenaga Pendidik dan

Kependidikan 19 orang. Dalam analisis ini untuk memperoleh jawaban terkait

kompensasi di Kecamatan Galesong Kabupaten , maka peneliti menggunakan

teknik perhitungan Mean dan Standar Deviasi untuk menentukan kategori

kompensasi apakah tinggi, sedang, dan rendah. Selanjutnya hasil skor

Kompensasi Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi
Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 27 1 5.3 5.3 5.3

28 1 5.3 5.3 10.5

32 2 10.5 10.5 21.1

35 2 10.5 10.5 31.6

37 1 5.3 5.3 36.8

38 1 5.3 5.3 42.1

39 1 5.3 5.3 47.4

42 4 21.1 21.1 68.4


43 2 10.5 10.5 78.9

45 3 15.8 15.8 94.7

46 1 5.3 5.3 100.0

Total 19 100.0 100.0


Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows

Berdasarkan hasil data diatas didapatkan skor tertinggi dari

skala yang digunakan = 46, dan skor terendah = 27 dari jumlah

sampel (n) = 19. Sehingga dapat dikelompokkan menjadi tiga


40

tingkatan yaitu kompensasi tinggi, sedang, dan rendah. Untuk

menentukan tingkatan tinggi, sedang, ataupun rendah maka

dikelompokkan dengan bantuan SPSS versi 22.0 for windows.

Rumusnya sebagai berikut:

a. Kompensasi tinggi : X > Mean + SD

b. Kompensasi sedang : Mean – SD ≤ X ≤Mean + SD

c. Kompensasi rendah : X < Mean – SD

Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi
Descriptive Statistics

Std.
Deviati
N Minimum Maximum Mean on

Distribusi Frekuensi
Variabel Kompensasi 19 27 46 38.84 5.890

Valid N (listwise) 19
Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows

Berdasarkan tabel di atas diketahui mean sebesar 38,84 pada nilai

standart deviasi sebesar 5,890 dengan nilai terendah 27 dan nilai tertinggi 46.

Perhitungannya sebagai berikut:

a. Kompensasi tinggi : X > Mean + SD

: X > 38,84 + 5,890 = 44,73

b. Kompensasi sedang : Mean – SD ≤ X ≤ Mean + SD


: 32,95 ≤ X ≤ 44,73

c. Kompensasi rendah : X < Mean – SD


: X < 32,95
41

Diketahui bahwa skor lebih dari 44,73 dikategorikan kompensasi yang tinggi, skor

antara 32,95 - 44,73 dikategorikan kompensasi yang sedang, dan skor kurang dari 32,95

dikategorikan kompensasi yang rendah. Dirinci pada tabel sebagi berikut :

Tabel 4.3
Persentase dan Kategori Variabel Kompensasi
No Nilai Frekuensi Presentase Kategori
1. > 4 21,05% Tinggi
44,73
2. 32,95 11 57,89% Sedang
-
44,73
3. < 4 21,05% Rendah
32,95

Dari tingkatan tersebut dapat diketahui bahwa kompensasi dengan kategori

tinggi sebanyak 4. orang dengan presentase 21,05%, kompensasi dengan kategori

sedang sebanyak 11 orang dengan presentase 57,89%, dan kompensasi dengan

kategori rendah sebanyak 4 orang dengan presentase 21,05%. Sehingga secara

umum dapat dikatakan kompensasi Kecamaatan Galesong Kabupaten Takalar

dalam kategori sedang dengan 11 responden.

2. Deskripsi Data Kinerja Guru Honorer Kecamatan Galesong Kabupaten

Takalar

Deskripsi data tentang skor Kinerja Guru Honorer Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar diperoleh dari skor angket yang didistribusikan kepada responden. Skor

jawaban angket berupa angka-angka yang diinterpretasikan sehingga mudah dipahami.

Sistem penskoran dalam pengambilan data angket yaitu dengan menggunakan Skala Likert

dengan menggunakan kententuan pernyatan positif.


42

Pada penelitian ini dijadikan objek penelitian adalah Tenaga Pendidik dan

Kependidikan 19 orang. Dalam analisis ini untuk memperoleh jawaban terkait

kompensasi di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar , maka peneliti

menggunakan teknik perhitungan Mean dan Standar Deviasi untuk menentukan

kategori kompensasi apakah tinggi, sedang, dan rendah. Selanjutnya hasil skor

Kompensasi Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru Honorer
Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru Honorer

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 31 1 5.3 5.3 5.3

33 1 5.3 5.3 10.5

34 1 5.3 5.3 15.8

35 1 5.3 5.3 21.1

37 2 10.5 10.5 31.6

39 1 5.3 5.3 36.8

40 4 21.1 21.1 57.9

41 1 5.3 5.3 63.2

42 4 21.1 21.1 84.2

44 1 5.3 5.3 89.5

46 2 10.5 10.5 100.0

Total 19 100.0 100.0

Berdasarkan hasil data diatas didapatkan skor tertinggi dari skala yang

digunakan = 46, dan skor terendah = 31 dari jumlah sampel (n) = 19 Sehingga

dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu kompensasi tinggi, sedang, dan

rendah. Untuk menentukan tingkatan tinggi, sedang, ataupun rendah maka

dikelompokkan dengan bantuan SPSS versi 22.0 for windows. Rumusnya

sebagai berikut:
43

a. Kompensasi tinggi : X > Mean + SD

b. Kompensasi sedang : Mean – SD ≤ X ≤Mean + SD

c. Kompensasi rendah : X < Mean – SD

Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Guru Honorer
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Distribusi Frekuensi
Variabel Kinerja Guru 19 31 46 39.53 4.155
Honorer
Valid N (listwise) 19
Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows

Berdasarkan tabel di atas diketahui mean sebesar 39,53 pada nilai

standart deviasi sebesar 4,155 dengan nilai terendah 31 dan nilai tertinggi 46.

Perhitungannya sebagai berikut:

a. Kompensasi tinggi : X > Mean + SD

: X > 39,53 + 4,155 = 43,685

b. Kompensasi sedang : Mean – SD ≤ X ≤ Mean + SD


: 35,375 ≤ X ≤ 43,685

c. Kompensasi rendah : X < Mean – SD


: X < 35,375

Diketahui bahwa skor lebih dari 43,685 dikategorikan kompensasi yang tinggi,

skor antara 35,375 - 43,685 dikategorikan kompensasi yang sedang, dan skor kurang dari

35,375 dikategorikan kompensasi yang rendah. Dirinci pada tabel sebagi berikut :

Tabel 4.6
Persentase dan Kategori Variabel Kinerja Guru Honorer

No Nilai Frekuensi Presentase Kategori


44

1. > 12 63,15% Tinggi


43,685
2. 35,375 4 21,05% Sedang
-
43,685
3. < 3 15,78% Rendah
35,375

Dari tingkatan tersebut dapat diketahui bahwa kompensasi dengan kategori

tinggi sebanyak 12. orang dengan presentase 63,15%, kompensasi dengan kategori

sedang sebanyak 4 orang dengan presentase 21,05%, dan kompensasi dengan

kategori rendah sebanyak 3 orang dengan presentase 15,78%. Sehingga secara

umum dapat dikatakan kompensasi Kecamaatan Galesong Kabupaten Takalar

dalam kategori tinggi dengan 12 responden.

C. Analisis Data

1. Tahap Pra Peneltian

a) Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan

data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang

cermat mengenai data

Hasil perhitungan kedua variabel dapat disimpulkan dalam tabel

rekapitulasi di bawah ini:

Tabel 4.7
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kompensasi
No. Keterangan
rhitung rtabel
Item
45

1 0,791 0,482 Valid

2 0,776 0,482 Valid

3 0,759 0,482 Valid

4 0,494 0,482 Valid

5 0,776 0,482 Valid

6 0,810 0,482 Valid

7 0,866 0,482 Valid

8 0,885 0,482 Valid

9 0,861 0,482 Valid

10 0,651 0,482 Valid

Dari perhitungan validitas terhadap 10 item pernyataan variabel

kompensasi, terdapat 10 item pernyataan yang dinyatakan valid atau semua

pertanyaan dapat dikatakan valid.

Tabel 4.8
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru Honorer
No. Keterangan
rhitung rtabel
Item
1 0,560 0,482 Valid

2 0,658 0,482 Valid

3 0,853 0,482 Valid

4 0,763 0,482 Valid


46

5 0,833 0,482 Valid

6 0,824 0,482 Valid

7 0,656 0,482 Valid

8 0,682 0,482 Valid

9 0,569 0,482 Valid

10 0,494 0,482 Valid

Dari perhitungan validitas terhadap 10 item pernyataan variabel

kompensasi, terdapat 10 item pernyataan yang dinyatakan valid atau semua

pertanyaan dapat dikatakan valid.

b) Uji Reabilitas

Reliabilitas atau nama lainnya yaitu keterpercayaan, keterandalan,

keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya memiliki arti sejauh

mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Maksudnya ialah apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek

yang sama diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur

dalam diri subjek memang belum berubah.

Peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 21.0 for windows.

Adapun cara menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan

menggunakan rumus Koefisien Alfacronbach. Nilai alpha dikonsuktasikan

dengan tabel r product moment, jika nilai alpha lebih besar maka konstruk

pernyataan yang merupakan dimensi variabel adalah reliabel. Adapun

teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen disini


47

peneliti menggunakan SPSS versi 22.0 for windows. Kemudian ditemukan

hasil sebagai berikut

Tabel 4.9
Uji Reabilitas Kompensasi
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.924 10
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Alfacronbach adalah sebesar

0,924 Jadi angka tersebut lebih besar dari rtabel sebesar 0,6. Oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan untuk

mengukur variabel kompensasi dapat dikatakan reliabel sangat tinggi.

Tabel 4.10
Uji Reabilitas Kinerja Guru Honorer
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.861 10
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Alfacronbach adalah sebesar

0,861 Jadi angka tersebut lebih besar dari rtabel sebesar 0,6. Oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan untuk

mengukur variabel kompensasi dapat dikatakan reliabel sangat tinggi.

2. Uji Asumsi

a) Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari

variabel yang diteliti itu normal atau tidak. Uji normalitas peneliti ini

dilakukan dengan rumus Shapiro-Wilk yang menggunakan bantuan SPSS

versi 22.0 for windows. Untuk lebih jelasnya, hasil dapat dilihat pada tabel
48

berikut:

Tabel 4.11
Uji Normalitas dengan Shapiro-Wilk

Shapiro-Wilk

Harga Statistic df Sig.

Nilai Kompensasi .904 19 .059

Kinerja Guru Honorer .953 19 .450


Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows

Berdasarkan perhitungan uji normalitas dengan Shapiro-wilk

tersebut diperoleh jumlah Asymp. Sig. (2 tailed) yaitu variabel kompensasi

(X) 0,059, dan variabel kinerja (Y) 0,450. Jika probobilitas hasil hitungan

lebih besar dari 0,05 artinya distribusi data normal. Namun jika

probobilitas kurang dari 0,05 maka distribusi data tidak normal. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi (X) dan variabel

kinerja (Y) berdistribusi normal.

b) Uji Linieritas

Tujuan uji linieritas adalah untuk mencari antara dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Kalau tidak linier maka

analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Uji linieritas penelitian ini diuji

dengan menggunakan bantuan SPSS versi 22.0 for windows, dua variabel

dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila nilai signifikansi pada

devation from linearty > 0,05. Untuk lebih jelasnya hasil dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.12
Uji Kompensasi terhadap Kinerja Guru Honorer
49

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kinerja Guru Between (Combined) 212.570 10 21.257 1.732 .224


Honorer * Groups Linearity 88.110 1 88.110 7.180 .028
Kompensasi Deviation from
124.460 9 13.829 1.127 .438
Linearity

Within Groups 98.167 8 12.271

Total 310.737 18
Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows
Berdasarkan uji linieritas di atas diperoleh nilai signifikansi

>α (0,438 > 0,05) yang artinya terdapat hubungan linier secara

signifikan antara variabel kompensasi terhadap kinerja.

3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru

honorer kecamatan galesong Kabupaten Takalar, maka peneliti menggunakan

teknik perhitungan linier sederhana dengan bantuan SPSS versi 22.0 for windows.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

a) Persamaan Regresi Sederhana

Tabel 4.13
Persamaan Regresi Sederhana Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
Guru Honorer Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 24.937 5.686 4.386 .000

Kompensasi .376 .145 .532 2.594 .019


Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows
50

Pada tabel Coefficient, pada kolom B pada constanta (a) adalah

24,937 sedangkan angka koefisien regresi (b) 0,376 sehingga persamaan

regresinya dapat ditulis:

Y = a + bX
= 24,937 + 0,376 X

Keterangan :
Y= Variabel dependen
X= Variabel independen
a= Nilai konstanta
b= Koefisien regresi

Sehingga dari persamaan tersebut dapat diterjemahkan:

a) Konstanta sebesar 21.411 menyatakan bahwa jika tidak ad nilai

kompensasi maka nilai kinerja guru honorer sebesar 29,684.

b) Koefisien regresi variabel kompensasi sebesar 0,376 artinya jika

kompensasi mengalami kenaikan satu satuan, maka kinerja akan

mengalami peningkatan 0,376 satuan. Koefisien bernilai positif artinya

hubungan antara kompensasi dengan kinerja adalah positif, artinya

semakin tinggi kompensasi maka semakin meningkat kinerja.

b) Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen atau tidak. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.14
Uji t Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
51

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 24.937 5.686 4.386 .000

Kompensasi .376 .145 .532 2.594 .019


Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows

Hipotesis :

Ho Tidak ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja Guru Honorer Di

Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Ha Ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja Guru Honorer Di Sekolah

Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Berdasarkan nilai t dari tabel datas diperoleh thitung = 2,594. Sedangkan

untuk mencari ttabel dengan taraf sig 0.05 atau 5% dengan df = N-2 atau N= 19-

2 =17, sehinggah diperoleh ttabel = 2,109. Berdasarkan dari nilai thitung dan ttabel,

maka thitung = 2,594 > ttabel = 2,109 sedangkan tingkat signifikansi/probabilitas

0,019 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima

berarti yaitu ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja Guru Honorer Di

Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

c) Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel hasil pengolahan

data regresi linier sederhana bagian Model Summary. Lebih jelasnya lihat tabel

hasil berikut:

Tabel 4.15
Koefisien Determinasi Pengaruh Pengaruh Kompensasi terhadap
52

Kinerja
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .532a .284 .241 3.619

Sumber: Output SPSS versi 22.0 for Windows

Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu

sebesar 0,532 dan dijelaskan besar presentase pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari

penguatan R. Dari output tersebut diperoleh koefisien R2 sebesar 0,284 yang

mengandung pengertian bahwa pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru

Honorer Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar adalah sebesar 2,84% sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

D. Pembahasan

1. Pembahasan Kompensasi

Kompensasi dengan kategori tinggi dengan frekuensi sebanyak 4 orang dengan

presentase 21,05%. Responden yang menilai kompensasi dengan kategori

tinggi atau sangat baik tersebut dalam pengisian angket rata-rata menilai

dengan poin 4 dan beberapa poin 5. Dalam kategori ini kompensasi dalam

pembentukannya, unsur-unsur, dan karakteristiknya telah ada dan dijalankan

dengan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa 4 responden tersebut atau

21,05%, menyatakan kompensasi di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

secara umum sangat baik.


53

Kompensasi dengan kategori sedang dengan frekuensi 11 orang dengan

presentase 57,89%. rata- rata responden yang menilai dengan kategori sedang

atau baik ini menilai dengan poin 4 dan beberapa dengan poin 3 dan 2. Hal ini

menunjukkan bahwa 11 orang atau 57,89% menyatakan bahwa kompensasi di

Keamatan Galesong Kabupaten Takalar secara umum sudah baik dan bisa

ditingkatkan lagi.

Kompensasi dengan kategori rendah dengan frekuensi 4 orang dengan

presentase 21,05%, rata- rata responden yang menilai dengan kategori rendah

atau kurang ini menilai dengan poin 3 dan 2.

2. Pembahasan Kinerja Guru Honorer

Kinerja guru honorer kategori tinggi dengan frekuensi sebanyak 12 orang

dengan presentase 63,15% Responden yang menilai kinerja dengan kategori tinggi

atau sangat baik tersebut dalam pengisian angket rata-rata menilai dengan poin 5

dan beberapa poin 4. Dalam kategori ini kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan

dalam aspek-aspek kinerja telah dilaksanakan dengan sangat baik. Hal ini

menunjukkan bahwa 12 responden tersebut atau 63,15% menyatakan kinerja guru

honorer di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar secara umum sangat baik.

Kinerja guru honorer dengan kategori sedang dengan frekuensi 4 orang

dengan presentase 21,05%. rata-rata responden yang menilai dengan kategori

sedang atau baik ini menilai dengan poin 3 dan beberapa dengan poin 4. Hal ini

menunjukkan bahwa 4 orang atau 21,05% menyatakan bahwa kinerja guru honorer
54

di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar secara umum sudah baik dan bisa

ditingkatkan lagi.

Kinerja guru honorer dengan kategori rendah dengan frekuensi 3 guru dengan

presentase 15,78%. rata-rata responden yang menilai dengan kategori rendah atau

kurang dengan mendapaatkan point 3 dan 2.

3. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru Honorer

Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Pada tabel Coefficient, pada kolom B pada constanta (a) adalah 24,937

sedangkan angka koefisien regresi (b) 0,376 sehingga persamaan

regresinya dapat ditulis:

Y = a + bX

= 24,937 + 0,376 X

Korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,532 dan dijelaskan besar

presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut

koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguatan R. Dari output

tersebut diperoleh koefisien R2 sebesar 0,284 yang mengandung pengertian

bahwa pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru Honorer Kecamatan

Galesong Kabupaten Takalar adalah sebesar 28,4% sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain.

Berdasarkan nilai t dari tabel datas diperoleh thitung = 2,594. Sedangkan

untuk mencari ttabel dengan taraf sig 0.05 atau 5% dengan df = N-2 atau N= 19-

2 =17, sehinggah diperoleh ttabel = 2,109. Berdasarkan dari nilai thitung dan ttabel,
55

maka thitung = 2,594 > ttabel = 2,109 sedangkan tingkat signifikansi/probabilitas

0,019 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima

berarti yaitu ada pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja Guru

Honorer Di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

Jadi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

kompensasi terhadap kinerja guru honorer Kecamatan Galesong Kabupaten

Takalar. Hal ini berarti, tinggi rendahnya kinerja guru honorer Kecamatan

Galesong Kabupaten Takalar salah satunya dipengaruhi oleh kompensasi.

Kompensasi berpengaruh sebesar 28,4%. Sedangkan sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, dapat

di simpulkan bahwa ada pengaruh kompensasi pada kinerja Guru Honorer Di

Sekolah Dasar Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Korelasi/hubungan

(R) yaitu sebesar 0,532 dan dijelaskan besar presentase pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat yang disebut koefisien determinasi yang

merupakan hasil dari penguatan R. Dari output tersebut diperoleh koefisien R2

sebesar 0,284 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh Kompensasi

terhadap Kinerja Guru Honorer Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

adalah sebesar 28,4% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Berdasarkan nilai t dari tabel datas diperoleh thitung = 2,594. Sedangkan

untuk mencari ttabel dengan taraf sig 0.05 atau 5% dengan df = N-2 atau N= 19-

2 =17, sehinggah diperoleh ttabel = 2,109. Berdasarkan dari nilai thitung dan ttabel,

maka thitung = 2,594 > ttabel = 2,109. Dengan demikian dapat disimpulkan Ho

ditolak dan Ha diterima berarti yaitu ada pengaruh yang signifikan kompensasi

terhadap kinerja Guru Honorer Di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar

Jadi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

kompensasi terhadap kinerja guru honorer Kecamatan Galesong Kabupaten

Takalar. Hal ini berarti, tinggi rendahnya kinerja guru honorer Kecamatan

Galesong Kabupaten Takalar salah satunya dipengaruhi oleh kompensasi.

56
Kompensasi berpengaruh sebesar 28,4%. Sedangkan sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan penelitian ini diantaranya

sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai pertimbangan

bagi pihak sekolah khususnya bagi kepala sekolah untuk tetap

mempertahankan dan meningkatkan sistem kompensasi yang telah berjalan

dengan baik, serta mampu meningkatkan kinerja guru honorer Kecamatan

Galesong Kabupaten Takalar tersebut.

2. Bagi Tenaga Pendidik

Bagi tenaga pendidik dan kependidikan diharapkan lebih giat dalam

mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya sehingga sekolah

memperoleh kualitas layanan yang baik dan memuaskan.

3. Bagi peneliti yang akan datang

Hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar atau

paling tidak sebagai pembanding untuk penelitian yang akan datang. Selain

itu, diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian

dengan pendekatan kuantitatif.


DAFTAR PUSTAKA

Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan Non
Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Ekawati, Meirisa. 2018. Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Guru


Honorer di SMP Negeri 2 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Universitas
Alauddin Makassar. Skripsi diterbitkan.

Erwinsyah, Alfian. 2017. Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Efektifitas


Proses Belajar Mengajar. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol.05 No.2
(online)
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/tjmpi/article/view/392/309
diakses 23 Maret 2020

Hasibuan, S.P. M. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia, rev.ed, Jakarta: PT


Bumi Aksara

Handayani, Trisni. 2015. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru. Jurnal


Utilitis. (online) Vol 1 No 1
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengaruh+k
ompensasi+terhadap+kinerja+guru&btnG= diakses 04 Februari 2020

Indrafachrudi. 2000. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: P3T IKIP Malang.

Ismail, Muh. Ilyas. 2010. Kinerja Kompetensi Guru dalam Pembelajaran. Lentera
Pendidikan. (online) Vol.3 No. 1 http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/3809 diakses 03
Maret 2020.

Mudlofir, Ali. 2014. Pendidikan Profesional. Depok: PT Raja Grafindo Persada

Nurtanto, Muhammad. 2016. Mengembangkan Kompetensi Profesionalisme Guru


Dalam Menyiapkan Pembelajaran Yang Bermutu. Prosiding Seminar
Nasional Inovasi Pendidikan

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

________. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rusdakarya.

58
Susanto, Hary. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Sekolah
Menengah Kejuruan. Jurnal Kependidikan Vokasi. (online) Vol 2 No 2
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/1028 di akses 02
Februari 2020).

Usman, Nasir.dkk. 2010. Kompetensi Profesional Guru Dalam Pengelolaan


Pembelajaran Di Mts Muhammadiyah Banda Aceh. Jurnal Magister
Administrasi Pendidikan. Vol. 5 N0. 2 (online) http://e-
repository.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/8246/7327 diakses 23 Maret
2020.

Widayati, Kus Daru. 2019. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Pada
Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin X Bekasi. Widya Cipta (online) Vol 3
No 1 https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta di akses 04
Februari 2020.

Wahyudi, I. (2012), Pengembangan Pendidikan, Strategi Inovatif & Kreatif Dalam


Mengelola Pendidikan Secara Konprehensif, PT. Prestasi, Jakarta

Widyani, Novan Ardy. 2015. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Gava Media
1. Lampiran 1 : Instrument Penelitian Angket Kompensasi
dan Kinerja Guru Honorer
2. Lampiran 2 : Skor Hasil Angket
3. Lampiran 3 : Hasil SPSS Versi 22 for windows
4. Lampiran 4 : Distribusi T Tabel
5. Lampiran 5 : Dokumentasi
6. Lampiran 6 : Persuratan
Lampiran 1
INSTRUMEN PENELITIAN
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU HONOR DI
SEKOLAH DASAR KEC. GALESONG KAB. TEKALAR
ANGKET KOMPENSASI

Nama : ..........................................

Sekolah : SD....................................

Jabatan : …………………………..

Penjelasan dan petunjuk pengisian angket.


1. 1. Angket atau soal ini diajukan dalam rangka pembuatan skripsi.
2. Jawaban Bapak/ Ibu tidak akan mempengaruhi Bapak/ Ibu baik di lingkungan
sekolah maupun dalam kehidupan Bapak/ Ibu.
3. Bapak/ Ibu adalah rahasia dan orang lain tidak mengetahuinya.
4. Di bawah ini disediakan beberapa bentuk pertanyaan terkait masalah penelitian
yang sedang diteliti. Untuk pertanyaan di bawah ini adalah pertanyaan tertutup
dengan pilihan
5. Berilah tanda (√) pada pilihan yang tersedia menurut jawaban Bapak/Ibu.
Keterangan

No. Pernyataan SS ST RG TS STS

1 Gaji yang diterima telah memenuhi kebutuhan dasar

2 Gaji yang diterima sesuai dengan beban pekerjaan


yang diberikan
3 Saya puas terhadap gaji/upah yang diberikan

4 Bagi saya kesesuain gaji/upah menjadi motivasi untuk


bekerja
5 Gaji/upah yang saya terima merupakan imbalan atas
kinerja
6 Insentif memberikan semangat yang lebih dalam
bekerja
7 Insentif diberikan untuk yang berprestasi

8 Bonus yang diberikan instansi sesuai dengan prestasi


kerja guru
9 Bonus yang diberikan instansi tidak sesuai dengan
prestasi kerja guru
10 Insentif memberikan motivasi untuk lebih giat dalam
bekerja
INSTRUMEN PENELITIAN
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU HONOR DI
SEKOLAH DASAR KEC. GALESONG KAB. TEKALAR
ANGKET KINERJA GURU HONORER

Nama : ..........................................

Sekolah : SD....................................

Jabatan : …………………………..

Penjelasan dan petunjuk pengisian angket.


6. Angket atau soal ini diajukan dalam rangka pembuatan skripsi.
7. Jawaban Bapak/ Ibu tidak akan mempengaruhi Bapak/ Ibu baik di lingkungan
sekolah maupun dalam kehidupan Bapak/ Ibu.
8. Bapak/ Ibu adalah rahasia dan orang lain tidak mengetahuinya.
9. Di bawah ini disediakan beberapa bentuk pertanyaan terkait masalah penelitian
yang sedang diteliti. Untuk pertanyaan di bawah ini adalah pertanyaan tertutup
dengan pilihan
10. Berilah tanda (√) pada pilihan yang tersedia menurut jawaban Bapak/Ibu.
Keterangan

No. Pernyataan SS ST RG TS STS

1 Mampu bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku

2 Dapat menjadikan proses belajar mengajar menjadi


efektif sehinggga meningkatkan minat belajar
3 Mampu menggunakan waktu dengan efisien sesuai
dengan yang sudah ditetapkan oleh instansi
4 Kemampuan yang miliki sesuai dengan pekerjaan yang
diberikan
5 Dalam mengajar sesuai dengan harapan orang tua
murid
6 Dapat mengajar sesuai dengan ke profesional guru
dengan memperhatikan komponen dalam menyusun
RPP
7 Dapat menyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan sekolah
8 Bekerja dengan benar sesuai dengan SOP yang sudah
ditentukan sekolah
9 Dapat menyelesaikan masalah dengan orangtua anak
didik
10 Dapat bekerja sama sesama guru, staf, dan orangtua
Nomor Angket
Jumlah
NO Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor

1 Responden 1 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 46

2 Responden 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42

3 Responden 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 43

4 Responden 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 38

5 Responden 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 45

6 Responden 6 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 45

7 Responden 7 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 43

8 Responden 8 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 32

9 Responden 9 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28

10 Responden 10 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 27

11 Responden 11 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 35

12 Responden 12 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 32

13 Responden 13 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 35

14 Responden 14 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 37

15 Responden 15 4 5 5 2 4 4 4 4 4 5 39

16 Responden 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42
17 Responden 17 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 45

18 Responden 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42

19 Responden 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42

Lampiran 2

SKOR HASIL KOMPENSASI KECAMATAN GALESONG KABUPATEN


TAKALAR

SKOR HASIL KINERJA GURU HONORER KECAMATAN GALESONG


KABUPATEN TAKALAR
Nomor Angket
Jumlah
NO Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor

1 Responden 1 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42

2 Responden 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 34

3 Responden 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42

4 Responden 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 42

5 Responden 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 44

6 Responden 6 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42

7 Responden 7 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 46

8 Responden 8 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 46

9 Responden 9 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 35

10 Responden 10 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 33

11 Responden 11 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 37

12 Responden 12 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 37

13 Responden 13 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31

14 Responden 14 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 39

15 Responden 15 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 40

16 Responden 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

17 Responden 17 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 41
18 Responden 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

19 Responden 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

DATA HASIL KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU HONORER


No Respoden Kompensasi Kinerja Guru X2 Y2 X.Y
(X) (Y)

1 Respoden 1 46 42 2116 1764 1932

2 Respoden 2 42 34 1764 1156 1428

3 Respoden 3 43 42 1849 1764 1806

4 Respoden 4 38 42 1444 1764 1596

5 Respoden 5 45 44 2025 1936 1980

6 Respoden 6 45 42 2025 1764 1890

7 Respoden 7 43 46 1849 2116 1978

8 Respoden 8 32 46 1024 2116 1472

9 Respoden 9 28 35 784 1225 980

10 Respoden 10 27 33 729 1089 891

11 Respoden 11 35 37 1225 1369 1295

12 Respoden 12 32 37 1024 1369 1184

13 Respoden 13 35 31 1225 961 1085

14 Respoden 14 37 39 1369 1521 1443

15 Respoden 15 39 40 1521 1600 1560

16 Respoden 16 42 40 1764 1600 1680

17 Respoden 17 45 41 2025 1681 1845

18 Respoden 18 42 40 1764 1600 1680

19 Respoden 19 42 40 1764 1600 1680


∑ (Jumlah) 738 751 29290 29995 29405

Korelasi 0.53249715

Rumus Korelasi Product Moment

𝑛. Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛. Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2 }. {𝑛. Σ𝑌 2 − (Σ𝑌)2 }

19. 29405 − (738)(751)


𝑟𝑥𝑦 =
√{19. 29290 − (738)2 }. {19.29995 − (751)2 }

558.695 − (554.238)
𝑟𝑥𝑦 =
√{556.510 − (544.644) }. {569.905 − (564.001) }

4.457
𝑟𝑥𝑦 =
√{11.866}. {5.904}

4.457
𝑟𝑥𝑦 =
√70.056.864
4.457
𝑟𝑥𝑦 =
8.369,9

𝑟𝑥𝑦 = 0,532
Lampiran 3 Hasil SPSS Versi 22 for windows

Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi


Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 27 1 5.3 5.3 5.3

28 1 5.3 5.3 10.5

32 2 10.5 10.5 21.1

35 2 10.5 10.5 31.6


37 1 5.3 5.3 36.8

38 1 5.3 5.3 42.1

39 1 5.3 5.3 47.4

42 4 21.1 21.1 68.4

43 2 10.5 10.5 78.9

45 3 15.8 15.8 94.7

46 1 5.3 5.3 100.0

Total 19 100.0 100.0

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Distribusi Frekuensi
19 27 46 38.84 5.890
Variabel Kompensasi
Valid N (listwise) 19

Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru Honorer

Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru Honorer

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 31 1 5.3 5.3 5.3

33 1 5.3 5.3 10.5


34 1 5.3 5.3 15.8

35 1 5.3 5.3 21.1

37 2 10.5 10.5 31.6

39 1 5.3 5.3 36.8

40 4 21.1 21.1 57.9

41 1 5.3 5.3 63.2

42 4 21.1 21.1 84.2

44 1 5.3 5.3 89.5

46 2 10.5 10.5 100.0

Total 19 100.0 100.0

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Distribusi Frekuensi
Variabel Kinerja Guru 19 31 46 39.53 4.155
Honorer
Valid N (listwise) 19

UJI VALIDITAS KOMPENSASI


Correlations

Angk Angk Angk Angk Agket angke Angk Angk Angk Angke Jumlah
et1 et2 et3 et4 5 t6 et7 et8 et9 t10 Skor

Angket1 Pearson
1 .687** .628** .209 .547* .619** .586** .729** .665** .554* .791**
Correlation

Sig. (2-tailed) .001 .004 .390 .015 .005 .008 .000 .002 .014 .000

N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket2 Pearson
.687** 1 .663** .103 .682** .697** .580** .601** .566* .585** .776**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .002 .675 .001 .001 .009 .007 .012 .009 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket3 Pearson
.628** .663** 1 -.090 .408 .592** .769** .808** .683** .567* .759**
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .002 .713 .083 .008 .000 .000 .001 .011 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket4 Pearson
.209 .103 -.090 1 .489* .214 .222 .355 .319 .000 .494
Correlation
Sig. (2-tailed) .390 .675 .713 .034 .379 .361 .136 .184 1.000 .078
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Agket5 Pearson
.547* .682** .408 .489* 1 .483* .493* .597** .678** .432 .776**
Correlation
Sig. (2-tailed) .015 .001 .083 .034 .036 .032 .007 .001 .065 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
angket6 Pearson
.619** .697** .592** .214 .483* 1 .809** .669** .606** .671** .810**
Correlation
Sig. (2-tailed) .005 .001 .008 .379 .036 .000 .002 .006 .002 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket7 Pearson
.586** .580** .769** .222 .493* .809** 1 .783** .839** .678** .866**
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 .009 .000 .361 .032 .000 .000 .000 .001 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket8 Pearson
.729** .601** .808** .355 .597** .669** .783** 1 .859** .534* .885**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .136 .007 .002 .000 .000 .018 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket9 Pearson
.665** .566* .683** .319 .678** .606** .839** .859** 1 .565* .861**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .012 .001 .184 .001 .006 .000 .000 .012 .000
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket1 Pearson
.554* .585** .567* .000 .432 .671** .678** .534* .565* 1 .651**
0 Correlation
Sig. (2-tailed) .014 .009 .011 1.000 .065 .002 .001 .018 .012 .003
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Jumlah Pearson
.791** .776** .759** .414 .776** .810** .866** .885** .861** .651** 1
Skor Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .078 .000 .000 .000 .000 .000 .003

N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UJI VALIDITAS KINERJA GURU HONORER


Correlations
Angk Angk Angk Angk Agket angk Angk Angk Angk Angk Jumlah
et1 et2 et3 et4 5 et6 et7 et8 et9 et10 Skor
Angket Pearson
1 .488* .222 .253 .319 .281 -.068 -.120 -.169 -.009 .560
1 Correlation
Sig. (2-
.034 .361 .296 .184 .245 .783 .626 .489 .970 .130
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket Pearson
.488* 1 .535* .565* .654** .646** .453 .239 -.169 -.165 .658**
2 Correlation
Sig. (2-
.034 .018 .012 .002 .003 .052 .324 .489 .501 .002
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket Pearson
.222 .535* 1 .783** .532* .582** .619** .565* .320 .363 .853**
3 Correlation
Sig. (2-
.361 .018 .000 .019 .009 .005 .012 .182 .127 .000
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket Pearson
.253 .565* .783** 1 .569* .605** .338 .534* .000 .139 .763**
4 Correlation
Sig. (2-
.296 .012 .000 .011 .006 .157 .018 1.000 .571 .000
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Agket5 Pearson
.319 .654** .532* .569* 1 .841** .472* .452 .320 .294 .833**
Correlation
Sig. (2-
.184 .002 .019 .011 .000 .041 .052 .182 .222 .000
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
angket Pearson
.281 .646** .582** .605** .841** 1 .499* .484* .171 .296 .824**
6 Correlation
Sig. (2-
.245 .003 .009 .006 .000 .030 .036 .483 .218 .000
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket Pearson
-.068 .453 .619** .338 .472* .499* 1 .537* .190 .564* .656**
7 Correlation
Sig. (2-
.783 .052 .005 .157 .041 .030 .018 .437 .012 .002
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket Pearson
-.120 .239 .565* .534* .452 .484* .537* 1 .530* .545* .682**
8 Correlation
Sig. (2-
.626 .324 .012 .018 .052 .036 .018 .020 .016 .001
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket Pearson
9 Correlation
-.169 -.169 .320 .000 .320 .171 .190 .530* 1 .514* .569

Sig. (2-
.489 .489 .182 1.000 .182 .483 .437 .020 .024 .120
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Angket Pearson
10 Correlation
-.009 -.165 .363 .139 .294 .296 .564* .545* .514* 1 .494*

Sig. (2-
.970 .501 .127 .571 .222 .218 .012 .016 .024 .032
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
Jumlah Pearson
Skor Correlation
.360 .658** .853** .763** .833** .824** .656** .682** .369 .494* 1

Sig. (2-
.130 .002 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .120 .032
tailed)
N 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

UJI REABILITAS KOMPENSASI


Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.924 10
UJI REABILITAS KINERJA GURU HONORER
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.861 10

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Harga Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Kompensasi .230 19 .009 .904 19 .059

Kinerja Guru Honorer .177 19 .120 .953 19 .450

a. Lilliefors Significance Correction

Shapiro-Wilk

Harga Statistic Statistic Statistic

Nilai Kompensasi .904 .904 .904

Kinerja Guru Honorer .953 .953 .953

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 24.937 5.686 4.386 .000

Kompensasi .376 .145 .532 2.594 .019

a. Dependent Variable: Kinerja Guru Honorer

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kinerja Guru Between (Combined) 212.570 10 21.257 1.732 .224


Honorer * Groups Linearity 88.110 1 88.110 7.180 .028
Kompensasi Deviation from
124.460 9 13.829 1.127 .438
Linearity

Within Groups 98.167 8 12.271

Total 310.737 18
Correlations

Kompensasi (X) Kinerja (Y)

Kompensasi (X) Pearson Correlation 1 .532*

Sig. (2-tailed) .019

N 19 19
Kinerja (Y) Pearson Correlation .532* 1

Sig. (2-tailed) .019

N 19 19

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Lampiran 4 Distribusi T Tabel

DISTRIBUSI T Tabel
Lampiran 5

DOKUMENTASI

Pengisian Angket oleh Guru Honorer


v
Pemberian Nilai Oleh Kepala Sekolah
RIWAYAT HIDUP

Dwiki Alamsah. Lahir di Ujung Pandang , 10 Oktober 1997

Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis adalah

anak krdua dari lima bersaudara dari pasangan Drs. H.

Muhammad Arfah.,M.AP dan Hj. Sitti Supiati

Zainal.,S.Pd.SD. Perjalanan hidup penulis tergambar dalam

riwayat pendidikan penulis sebagai berikut.

Penulis masuk Sekolah pada tahun 2003 di SDN

No.190 Inpres Bura’ne dan tamat pada tahun 2009, selanjutnya penulis melanjutkan

pendidikan di SMPN 1 Galesong-Selatan pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2012.

Kemudian masuk di SMA Negeri 4 Takalar pada tahun 2012 dan tamat pada tahun

2015. Dan pada tahun 2016 melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan terdaftar

sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pengetahuan Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata (S1)

kependidikan. Dan dapat menyusun skripsi dengan judul ” Pengaruh Kompensasi

Terhadap Kinerja Guru Honorer di Sekolah Dasar Kecamatan Galesong

Kabupaten Takalar”.

Anda mungkin juga menyukai