Anda di halaman 1dari 2

KESIMPULAN

Abses hepar adalah salah satu bentuk dari abses visceral. Abses hati terbagi

dalam 2 bentuk yaitu abses hati amubik (AHA) dan abses hati piogenik (AHP). Abses

hati piogenik adalah proses supuratif yang terjadi pada jaringan hati yang disebabkan

oleh invasi bakteri melalui aliran darah, sistem bilier, maupun penetrasi langsung.

Sedangkan abses hati amuba adalah penimbunan atau akumulasi debris nekro-

inflamatori purulen didalam parenkim hati yang disebabkan oleh amuba, terutama

entamoeba hystolitica.

Abses hepar merupakan akumulasi material supuratif di parenkim hepar

akibat mikroorganisme, jamur, ataupun parasit. Abses hepar terbagi atas 2 bentuk;

abses hati amubik dan abses hati piogenik. Di dunia abses amuba merupakan

penyebab tersering abses hepar.

Diagnosis yang tepat sangat dibutuhkan agar dapat memberikan terapi yang

sesuai untuk pasien. Abses hepar piogenik sering ditandai dengan adanya demam

tinggi yang naik turun dan nyeri perut kanan atas. Pada kasus abses hati amubik nyeri

perut kanan atas dirasakan lebih berat dibanding pada kasus piogenik. Gejala lain

yang menyertai seperti mual, muntah, anoreksia, penurunan berat badan, dan

kelemahan.Tanda klinis yang ditemukan juga pada abses hepar adalah pembesaran

hepar yang diserati nyeri tekan.

Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis abses hepar diperluka disamping

anamnesis dan pemriksaan fisik, salah satunya adalah pencitraan. Foto thoraks
abdomen yang abnormal didapatkan pada 50-80% pasien. USG abdomen memiliki

sensitivitas yang tinggi yakni sebesar 80-90% dan mejadi pilihan utama karena non-

invasif. CT Scan kontras dapat digunakan untuk mendiagnosis abses yang lebih kecil.

Pemeriksaan pencitraan dapat membedakan abses hepar dengan penyakit lain seperti

karsinoma hepar, kista hepar maupun metastasis intrahepatal sehingga pemeriksaan

pencitraaan merupakan modalitas penting untuk penegakan diagnosis abses hepar.

Anda mungkin juga menyukai