Anda di halaman 1dari 18

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH REGULASI SEBAGAI


LANDASAN HUKUM DALAM
KEBERAGAMAN SOSIAL BUDAYA
DI JAWA TENGAH
Naftali Sinaga

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Buku_ Harmoni di Mat a Kaum Muda_ 2013.pdf


lukman solihin

NASKAH AKADEMIS RUU t ent ang Kebudayaan


Aprilia Rn

Sinkronisasi Kearifan Lokal 300410


Hendrik EBS
MAKALAH

REGULASI SEBAGAI LANDASAN HUKUM DALAM


KEBERAGAMAN SOSIAL BUDAYA DI JAWA TENGAH

Di Susun oleh :

Naftali Sinaga

GAB 117 050

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2020
Abstrack

Peneliti ini mengkaji tentang peran masyarakat untuk dalam Indonesia memiliki
keragaman suku bangsa sehingga kaya akan budaya. Budaya merupakan suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Banyak orang yang menganggap bahwa tidak ada
hubungan antara matematika dengan budaya. Pada kenyataannya matematika
merupakan bagian dari kebudayaan yang bersifat universal dan milik setiap umat
manusia (Sumardyono, 2004). Matematika merupakan ilmu yang banyak diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, namun siswa kesulitan dalam memahami konsep
matematika. Seorang pendidik harus bisa mengubah paradigma tersebut dan
memandang matematika merupakan bagian dari budaya kita sendiri. Hal ini bisa
dilakukan dengan melakukan studi etnomatematika. Penelitian ini akan berfokus pada
budaya yang terdapat di Kasepuhan Adat Ciptagelar, yaitu dalam praktik pembagian
hukum waris yang masih bertahan selama 6 abad lamanya. Pada praktik pembagian
hukum waris ini terdapat aturan-aturan dan bagaimana cara membagi harta waris
Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar. Praktik pembagian waris ini dapat
memudahkan siswa untuk mengenal konsep matematika dalam menghitung warisan,
ahli waris, dan jumlah bagian harta waris setiap ahli warisnya berdasarkan aturan yang
berlaku. Penelitian ini merupakan upaya untuk menunjukkan hubungan timbal balik
antara matematika dengan budaya melalui studi etnomatematika dengan pendekatan
kualitatif dan metode Triangulasi. Peneliti mengumpulkan data dengan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi melalui literatur, informan, analisis data .

Kata kunci : kebudayaan,Peraturan,suku jawa Tengah,saran

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i

ABSTRAK.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah..................................................................................................2

1.3.Tujuan penulisan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Landasan Teori......................................................................................................3

2.1.1.Defenisi Keberagaman.......................................................................................3

2.1.2.Defenisi Regulasi................................................................................................4

2.1.3.Regulasi dalam keberagaman Budaya...............................................................5

2,2,Uraian

2.2.1.Keberagaman Budaya di Jawa Tengah.............................................................6

2.2.2.Peran masyarakat dalam menjaga kerukunan budaya di jawa tengah..............7

2.2.3.Struktur sosial masyarakat jawa tengah dalam berbudaya................................9

2.3.Solusi

2.3.1.Menjaga harmonisasi antara masyarakat dalam mengatasi sosial keberagaman

Di Jawa Tengah.................................................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan............................................................................................................12

3.2.Saran.......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah
dari-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Regulasi Tentang Kebudayaan di
Kab.Dairi” Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas dari mata kuliah Reformasi Administrasi Negara dengan judul “Peran
masyarakat Dalam menjaga kerukunan budaya di jawa tengah”. Seiring dengan
kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di
pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada
umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan
menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih
untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya
yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau
budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya.Mereka lebih
memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu sesuai dengan keperibadian
bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing daripada
budaya yang berasal dari daerahnya sendiri..Tanpa mereka sadari bahwa budaya
daerah merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan
daerah yang mereka miliki merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai
tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat.
Pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan
jati diri bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalamnya.
Besar harapan saya, semoga dSengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya Jawa
Tengah yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang berasal dari daerah
Jawa tengah ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa
berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan membuat
masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya daerahnya sendiri.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang berada di Pulau
Jawa. Provinsi Jawa Tengah berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah
barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa
Timur di sebelah timur, dan di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa. Ibu kota
dari Jawa Tengah adalah Kota Semarang. Meskipun Bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi, umumnya sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa sebagai
bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Solo-Jogja atau Mataram dianggap sebagai
Bahasa Jawa Standar. Kemudian, kita juga akan membahas tentang kebudayaan
Jawa Tengah. Kita akan berkenalan dengan Rumah adat, pakaian adat, tari-tarian,
senjata tradisional, suku, bahasa dan lagu tradisionalnya.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita
sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia
merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan
budaya.Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakanfaktor utama
berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebutdengan kebudayaan
nasional. Atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat
berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pulasebaliknya kebudayaan nasional
yang bersumber dari kebudayaan daerah,akan sangat berpengaruh pula
terhadap kebudayaan daerah.Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat
benilai karenaselain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang
darikepribadian suatu bangsa atau daerah. Karena kebudayaan
merupakankekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara
danmelestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengankata lain
kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dandilestarikan oleh setiap
suku bangsa.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana keberagaman Budaya di Jawa Tengah?

2.Bagaimana masyarakat menanggapi apabila adanya ketidakadilan terhadap

Keberagaman budaya?

1.3 Tujuan Penulisan

(1) Untuk mengetahui keberagaman Budaya yang ada Jawa Tengah

(2) Untuk menunjukkan pentingnya menjalankan dan melestarikan

adat budaya dalam berbagai bidang (bahasa, pendidikan, komunikasi


dan kreativitas) yang walaupun memiliki fungsi intrinsik yang berbeda
beda, namun dapat dianggap penting untuk perlindungan, pelestarian,
dan promosi keanekaragaman budaya; dan

(3) Untuk mengajak para pengambil keputusan dan pemangku


kepentingan agar memahami pentingnya berinvestasi dalam
keanekaragaman budaya sebagai aspek penting dalam dialog
antarbudaya, karena hal ini dapat memperbarui berbagai pendekatan
terhadap pembangunan berkelanjutan, memastikan terlaksananya hak
asasi manusia secara efektif dan kebebasan yang diakui secara
universal, serta memperkuat kohesi sosial dan pemerintahan yang
demokratisek dengan mencoba menunjukkan kerumitan proses kerja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Definisi Keberagaman

Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI ) terbentuk dari


keberagman dalam semua aspek kehidupan,meliputi jenis
kelamin,wilayah,suku bangsa,agama,ras dan lingkungan. Menurut
Mustaghfiroh Rahayu (2017, p.1) Dalam bahasa Indonesia ada istilah
khusus untuk merujuk pada keberagaman, yaitu kebhinnekaan, meski
demikian, pengertian atas konsep mengenai pluralisme dan
multikulturalisme tetap populer digunakan dalam wacana sehari-hari
mengenai keragaman di Indonesia. Kebhinnekaan bangsa Indonesia
dapat dilihat baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal,
kebhinnekaan bangsa kita dapat dilihat dari perbedaan tingkat
pendidikan, ekonomi, pemukiman, pekerjaan, dan tingkat sosial
budaya. Sedangkan secara horizontal, kebhinnekaan bangsa
Indonesia dapat dilihat dari perbedaan agama, etnis, bahasa daerah,
geografis, pakaian, makanan, dan budayanya (Dikdik Baehaqi Arif,
2013, p. 3). Diskusi mengenai pengelolaan keragaman menjadi topik
banyak negara saat ini. Kadang istilah yang digunakan
multikulturalisme, namun ditempat lain menggunakan istilah
pluralisme, bahkan kadang keduanya dipakai bersamaan tanpa ada
beban. Padahal, secara teoritis dua istilah itu berasal dari latar
belakang sejarah yang berbeda, akan tetapi sama-sama berbicara
mengenai keragaman (Mustaghfiroh Rahayu, 2017, p.1).

Indonesia terdapat bermacam suku bangsa seperti suku


Jawa,Batak,Dayak ,Minang ,sasak, Asmat,Badui dan lainnya.Dimana
keberagaman tersebut merupakan kekayaan dan keindahan bangsa
Indonesia. Adanya keberagaman budaya di Indonesia menjadi modal
persatuan dan kesatuan bangsa.

3
2.2. Defenisi Regulasi

Istilah regulasi banyak digunakan dalam berbagai bidang,


sehingga definisinya memang cukup luas. Namun secara umum kata
regulasi digunakan untuk menggambarkan suatu peraturan yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Arif Hidayat (2012,
p.1-2) dalam Hapsin, et all (2013, p.367) Keberadaan regulasi memiliki
fungsi sebagai kontrol sosial, alat rekayasa sosial, dan pengakuan
kebhinekaan, keberagaman, dan heterogenitas bangsa. Apalagi
dengan keberadaan masyarakat Indonesia yang heterogen,
keberadaan regulasi menjadi sebuah keharusan. Untuk menjelaskan
apa arti regulasi, maka kita harus melihat pada bidang apa regulasi
tersebut dipakai. Regulasi diterapkan pada peraturan hukum negara,
peraturan perusahaan, dan lain-lain.

Teori regulasi disampaikan oleh Stigler (1971) yang mengatakan


bahwa aktivitas seputar peraturan menggambarkan persaudaraan
diantara kekuatan politik dari kelompok berkepentingan
(eksekutif/industri) sebagai sisi permintaan/demand dan legislatif
sebagai supply. Teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-aturan
atau ketentuan dalam akuntansi. Pemerintah dibutuhkan peranannya
untuk mengatur ketentuan-ketentuan terhadap apa yang harus
dilakukan perusahaan untuk menentukan informasi. Ketentuan
diperlukan agar semuanya baik pemakai maupun penyaji
mendapatkan informasi yang sama dan seimbang. Menurut Scott
(2009) terdapat dua teori regulasi yaitu public interest theory dan
interest group theory. Public interest theory menjelaskan bahwa
regulasi harus dapat memaksimalkan kesejahteraan sosial dan
interest group theory menjelaskan bahwa regulasi adalah hasil lobi dari
beberapa individu atau kelompok yang mempertahankan dan
menyampaikan kepentingan mereka kepada pemerintah.

4
2.3.REGULASI DALAM KEBERAGAMAN BUDAYA

Dalam masyarakat yang beragam dimungkinkan terjadi dua hal


yakni integrasi sosial dan disintegrasi sosial. Integrasi sosial dapat
terjadi manakala masing-masing kelompok masyarakat meleburkan
diri, saling memberikan pengalaman, keterampilan dan
intelektualisasinya yang akhirnya memperkaya budaya multi etnik. Jika
upaya integrasi gagal maka akan terjadi konflik sosial. integrasi dapat
terwujud manakala masyarakat yang beragam saling menghormati
dan menghargai antar sesama. Tapi yang terjadi saat ini adalah
banyak konflik di Negara kita Indonesia yang berkaitan dengan budaya
pada khususnya. Dibutuhkan sebuah aturan yang dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam hidup saling berdampingan antar
masyarakat. Regulasi hadir sebagai landasan hukum bagi
keberagaman budaya khususnya di Jawa Tengah . Keberadaan
regulasi ialah sebagai kontrol sosial, alat rekayasa sosial, dan
pengakuan kebhinekaan, keberagaman, dan heterogenitas bangsa.
Apalagi dengan keberadaan masyarakat Indonesia yang heterogen,
keberadaan regulasi menjadi sebuah keharusan untuk menjaga
keberagaman yang ada.

Dalam menjaga keberagaman budaya yang ada di Indonesia


bahwasanya kita harus saling menjaga sikap atau perilaku dalam
bertutur kata dimana di jaman digital ini kita bebas mengemukakan
suatu kritikan yang tidak baik yang melibatkan suku,adat dan budaya
yang bisa mengakibatkan timbulnya konflik antar suku atau budaya .

5
2.2.URAIAN

2.2.1.KEBERAGAMAN BUDAYA DI JAWA TENGAH

Keberagaman adalah hal yang sifatnya melekat pada kehidupan bangsa Indonesia.
Berbagai bentuk keberagaman menyebar diseluruh wilayah di Indonesia dari sabang
sampai merauke. Keberagaman ini terbentuk akibat dari adanya perbedaan suku,
wilayah, ideologi politik, agama, ras, keyakinan, sosial budaya, dan lain sebagainya. Hal
tersebut pada dasarnya merupakan kekayaan dan anugerah bagi bangsa Indonesia.

Jawa Tengah dikenalsebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi


ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku
Jawaseperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain adapula
warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di
seluruh provinsi ini.Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman HindiaBelanda.
Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah(gewesten) yakni Semarang,
Rembang, Kedu, Banyumas, danPekalongan. Surakarta masih merupakan daerah
swapraja kerajaan(vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah,
KasunananSurakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-
masinggewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest
jugameliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro.Setelah diberlakukannya
Decentralisatie Besluit tahun 1905,gewesten diberi otonomi dan dibentuk Dewan
Daerah. Selain itu jugadibentuk gemeente (kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan,
Tegal,Semarang, Salatiga, dan Magelang. Sejak tahun 1930, provinsi
ditetapkansebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi
(ProvincialeRaad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yangmeliputi
beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan
(district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-
Rembang, Semarang, Banyumas,dan Kedu.Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada
tahun 1946 Pemerintahmembentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran;
dandijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undangditetapkan
pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yangmeliputi 29 kabupaten
dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai
Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah,yakni tanggal 15 Agustus 1950.

6
Kebudayaan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah mayoritasmerupakan
kebudayaan Jawa, namun terdapat pula kantong-kantongkebudayaan Sunda di wilayah
sebelah barat yang berbatasan denganProvinsi Jawa Barat terutama di Kabupaten
Brebes dan Kabupaten CilacapJawa Tengah adalah propinsi dimana budaya jawa
banyakberkembang disini karena di Jawa Tengah dahulu banyak kerajaan berdiridisini,
itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di Jawa Tengah.Kebudayaa Jawa
merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa mengakar di
Jawa Tengah bermula darikebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai
Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yangkini
menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saks isejarah, betapa
tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukimanyang dengan sendirinya
merupakan suatu kawasan budaya. Darikebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan
berkembang sosokkebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju
kebudayaan Indonesia.

2.2 .Peran masyarakat Dalam menjaga kerukunan budaya di jawa tengah

Melestarikan budaya bangsa adalah kewajiban setiap warga Negara yang


memilikinya. Warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang adalah suatu
kebanggaan yang dimiliki oleh setiap bangsa di dunia. Di Indonesia ada banyak sekali
kebudayaan yang harus dilestarikan dan dijaga hingga akhir jaman. Dilestarikan agar
kelak dapat dilihat bahkan dilestarikan atau dipelajari lagi oleh generasi penerus
bangsa. Generasi mudalah yang nantinya dapat mengagumi dan

menjaga serta menjadi penerus budaya yang terdapat di daerahnya masing-masing.


Negara Indonesia yang memiliki berbagai seni kebudayaan yang luhur patutlah bangga
dan bersyukur akan segala yang terdapat di dalamnya.Dengan begitu kaya, bangsa dan
negara Indonesia hingga banyak sekali kebudayaan yang dijadikan objek wisata
budaya. Tak luput pula panorama alam yang indah ada di sini.Begitu banyaknya
kebudayaan yang terdapat di Indonesia membuat para turis dari manca negara yang
ramai – ramai datang ke Indonesia untuk melihat pertunjukan-pertunjukan atau
pagelaran seni kebudayaan serta budaya-budaya lainnya yang ada. Ada pula yang ingin

7
sekali mempelajari seni budaya yang ada di Indonesia, ada pula yang sengaja
mengajak salah seorang yang ahli di bidang salah satu seni untuk dibawa ke tempat
asal turis itu dan mengajarkan kesenian yang dimiliki seorang ahli tersebut kepada
orang-orang di sana dangan bayaran yan sangat besar. Generasi muda pada saat ini
jauh lebih memilih budaya barat di banding dengan budayanya sendiri karena
dipengaruhi oleh

zaman modern.

Kontribusi pemerintah dalam melestarikan kebudayaan adalah :

1. Mempublikasikan kebudayaan Indonesia kepada dunia seperti dengan


memanfaatkan media cetak, maupun elektronik ;
2. Memberikan perhatian yang penuh terhadap kebudayaan – kebudayaan daerah agar
kebudayaan tersebut tidak luntur dari masyarakat / agar tidak punah;
3. Memberi kesempatan setiap daerah dalam melestarikan budaya-nya seperti lewat
pariwisata;
4. Menjaga kebudayaan dengan menciptakan stabilitas Negara yang aman dan
kondusif;
5. Menciptakan perekonomian yang stabil sehingga pariwisata yang berhubungan
dengan pelestarian budaya ikut berkembang dengan baik.
Selain itu, kontribusi masyarakat dalam pelestarian kebudayaan yaitu :

1. Ikut mempromosikan kebudayaan daerah mereka kepada masyarakat dunia


melalui media apa saja, seperti media cetak ataupun elektronik , bahkan dari mulut
ke mulut juga merupakan ajang promosi budaya yang ampuh;
2. Ikut memperkenalkan dan mengajarkan kebudayaan kita kepada anak , cucu ,
kerabat atau semua keluarga agar kebudayaan tersebut tidak luntur dan tetap
mendarah daging dalam diri kita;
3. Memberi kesempatan kepada kebudayaan lain dalam memperkenalkan
kebudayaan mereka , hal tersebut mampu menambah wawasan kita dalam
memahami kebudayaan orang lain;

8
4. Menjaga kebudayaan tidak hanya yang berbentuk kesenian namun, sikap dan
perilaku masyarakat harus mewujudkan pribadi yang Pancasila;
5. Ikut menjaga dan menciptakan lingkungan yang kondusif dalam bermasyarakat
sehingga tercipta

2.3.3 .Struktur sosial Masyarakat Jawa Tengah dalam berbudaya

Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan kesenia-


kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-kabupaten /
Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian dari sanggar-
sanggar yang ada di Ibukota, dengan tidak meninggalkan keadiluhungan nilai-nilai
budaya Jawa yang hingga kini masih tampak mewarnai berbagai aspek seni budaya itu
sendiri.

Bangunan Joglo Pangrawit Apitan di Anjungan Jawa Tengah TMII terletak bersebelahan
dengan sebuah panggung terbuka yang berlatar belakang sebuah bukit dengan
bangunan Makara terbuat dari batu cadas hitam bertuliskan kata-kata “Ojo Dumeh”
dalam huruf Jawa berukuran besar. Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang
dalam, sebab artinya, “Jangan Sombong”, sebuah anjuran untuk senantiasa mampu
mengendalikan diri, justru di saat seseorang merasa mempunyai keberhasilan. Di
panggung inilah pengunjung dapat menyaksikan pergelaran acara khusus Anjungan
yang biasanya merupakan acara-acara pilihan. Mahakarya yang sungguh mempesona
adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda
beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang
tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan
budaya dunia oleh unesco ada juga tembang- tembang (lagu-lagu ) jawa yang diiringi
oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang
merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa.Di Jawa Tengah juga masih ada
kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan
kasunanan solo. Budaya Jawa Tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang
orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi.
Masyarakat Jawa khusunya daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki budaya yang begitu
kental., salah satunya dalam bermasyarakat. Masyarakat Jawa merupakan masyarakat

9
yang memilikibudaya suka bergotong-royong, kekeluargaan, dan percaya adanya
Tuhan. Mereka memiliki semboyanyakni “Saiyeg Saekoprojo” dan gotong-royong.Selain
itu, masyarakat Jawa juga kental akan sejarah pemerintahan kerajaan-kerajaan besar
yangpernah memerintah di wilayah nusantara seperti Majapahit dan Mataram. Bahkan,
hingga saat ini masihterdapat dua kerajaan yang bertahan. yakni, kesultanan yogyakarta dan
kasunanan Surakarta. "danyasistem pemerintahan kerajaan itulah yang menyebabkan
adanya strata atau kelas-kelas sosial padamasyarakat Jawa.Strata sosial tersebut dapat
kita lihat dari beberapa hal. Salah satunya dapat kita lihat pada bentukrumah dan ornamen
atau ragam hias yang ada pada rumah yang mereka tempati .Struktur bangunan rumah pada
masyarakat Jawa berorientasi pada struktur gunung Mahameru.sumpah Seorang raja
dianggap sebagai pusat atau puncak dari Mahameru yang di sebut sebagi alem"geng.
&ada lingkaran atau lingkup yang kedua disebut 'egara "gung. &ada lingkaran selanjutnya
disebutsebagai Manca 'egara. &ada lingkup yang ke empat disebut sebagai daerah
&esisir dan pada lingkupterakhir disebut sebagai Tanah Seberang atau Samudra $aya. (rientasi ini
juga yang menyebabkan kebanyakan $umah tradisional Jawa menghadap ke selatan

2.3.SOLUSI

2.3.1.Menjaga Harmonisasi antara Masyarakat dalam mengatasi solusi


keberagaman di jawa tengah

Dalam upaya melestarikan budaya yang kental di jawa tengah ,yaitu Konrtribusi dari
Pemerintah
a. Pemerintah harus lebih memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan –
kebudayaan bangsa Indonesia ke negara – negara lain lewat iklan di media televisi
atau media cetak.
b. Membuat acara pergelaran kebudayaan Indonesia di negara sendiri maupun di
negara lain.
c. Memberikan hak paten terhadap setiap kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia,
seperti Tari – tarian, produk dalam negeri, lagu kebangsaan ataupun lagu daerah, dan
barang-barang sejarah bangsa Indonesia.
d. Menjaga dan mempertahankan kesatuan Negara Indonesia, dengan memberikan
keamanan dan penjagaan di suatu daerah / pulau, terutama di daerah atau pulau –

10
pulau terpencil yang masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah agar tidak
terjadi perampasan daerah / pulau oleh negara lain.
e. Memperkenalkan dan mempromosikan tempat – tempat wisata yang ada di
Indonesia.
f. Menjalin kerja sama atau hubungan baik dengan negara lain di seluruh bidang, baik
di bidang pariwisata, bidang politik, bidang pengetahuan dll.
g. Membuat pameran – pameran khusus untuk produk – produk dalam negeri saja.
h. Pemerintah daerah harus lebih mengembangkan dan memajukan daerah – daerah
terpencil di seluruh bidang terutama di bidang ekonomi, pendidikan dan Teknologi agar
tidak tertinggal oleh daerah/ kota besar lainnya yang ada di Indonesia.

Kontribusi dari Masyarakat


a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan bangsa Indonesia.
b. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri sendiri, bukan produk luar negeri.
c. Mempelajari dan mengenal berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia
agar timbul di dalam diri seseorang untuk menjaga kebudayaan Indonesia dari
pengaruh kebudayaan luar yang negatif.
d. Saling menghormati dan menghargai antara sesama masyarakat walaupun berbeda
agama dan suku bangsa.
e. Tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan luar yang negatif, seperti etika
berpakaian yang kurang baik, etika dalam bergaul, sopan santun dalam berbicara serta
bertingkah laku yang kurang baik dll.
f. Masyarakat harus dapat Bangga kepada Negeri sendiri dengan cara berlibur ataupun
saat ingin mengambil pendidikan tinggi di dalam negeri saja.
g. Bersama – sama pemerintah mengembangkan dan memajukan kebudayaan –
kebudayaan di setiap daerah terutama di daerah – daerh terpencil yang masih kurang
mendapat perhatian dari pemerintah ataupun masyarakat di kota – kota m

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Disadari sepenuhnya bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat majemuk


sekali. Kekayaan kebudayaan ini terkait dengan masalah kesuku bangsaan dan
kebudayaan-kebudayaan yang tumbuh akibat akulturasi dan berbagai proses hubungan
dinamis manusia dan lingkungannya, sehingga kekayaan kebudayaan Indonesia
menjadi sangat majemuk. Untuk melestarikan kekayaan kebudayaan ini, hingga saat ini
kita belum memiliki peta kebudayaan Indonesia dan Data kebudayaan Indonesia yang
reliable. Untuk melestarikan, dalam arti melindungi, mengembangkan dan
memanfaatkan kebudayaan tersebut, kita harus mempunyai data yang lengkap dan
akurat.

3.2 Saran

Pemerintah dengan tegas harus melindungi kekayaan budaya yang berada dalam
wilayahnya baik secara de facto dan de jure dari berbagai tindakan tidak terpuji dari
Negara lain. Pemerintah juga harus melakukan promosi budaya. Kita dapat memasang
iklan di media massa dan elektronik bahkan melalui internet yang sekarang dapat
diakses dengan mudah dan cepat oleh semua orang. Sedangkan masyarakat harus
Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan bangsa Indonesia. Mempelajari dan
mengenal berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia agar timbul di dalam diri
seseorang untuk menjaga kebudayaan Indonesia dari pengaruh kebudayaan luar yang
negatif.

12
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Jurnal

Suprayitno, S., Putri, F.P.P., Triyani, T. (2019). Strategy on the National Unity and
Politics Agency (KESBANGPOL) in Maintaining Ethnicity and Religious Relations Based
on Huma Betang Philosophy in Central Kalimantan. Budapest Internasional Research
And Critics InstituteJournal (Birci-Journal). 2(4). 229-238. DOI:
https://doi.org/10.33258/birci.v2i4.629

Mustaghfiroh Rahayu. (2017). Keragaman di Indonesia dan Politik Pengakuan (Suatu


Tinjauan Kritis). Jurnal Pemikiran Sosiologi. 4(2). 1-18. DOI:
https://doi.org/10.22146/jps.v4i2.28577

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/21/070000469/keberagaman--
pengertian-dan-faktor-penyebab?page=all

https://imujio.com/kebudayaan-jawa-tengah/
http://kurniantop.blogspot.com/2011/11/makalah-ibd-kontribusi-pemerintah-dan.html
http://zeculture.blogspot.com//03/peran-2010pemerintah-dan-masyarakat-dalam.html

13

Anda mungkin juga menyukai