Disusun Oleh :
SARI WULANDARI
NIM. 18.0106.016
i
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF (CONTINUITY OF
CARE) PADA NY “A” DI PMB WINARTI, S.ST DESA
SUMBERDADI KECAMATAN SUMBERGEMPOL
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Disusun Oleh :
SARI WULANDARI
NIM. 18.0106.016
ii
Laporan tugas akhir Asuhan Kebidanan Komprehensif (Continuity Of Care/
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iii
HALAMAN PENGESAHAN
diperbaiki.
Team penguji
Mengetahui,
Universitas Tulungagung
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 180106016
pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan
akhir ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perundang-undangan
yang berlaku.
Tulungagung,
Sari Wulandari
NIM. 180106016
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
v
vi
RINGKASAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF (CONTINUITY OF CARE/
COC) PADA NY “A” DI PMB WINARTI, S.ST DESA SUMBERDADI
KECAMATAN SUMBERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG
Oleh :
SARI WULANDARI
18.0106.016
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
ukuran terpenting dalam menilai indikator keberhasilan pelayanan kesehatan di
Indonesia. Tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah untuk
memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III
sampai KB.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah continuity of care (COC)
dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny “A” usia 24 tahun
masa kehamilan trimester III sampai KB di PMB Winarti Desa Sumberdadi
Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung yang dilakukan dari tanggal
28 Oktober 2020 sampai 30 Desember 2020.
Selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny A. Masa
persalinan berjalan dengan lancar, asuhan yang diberikan sesuai dengan teori
APN. Kunjungan neonatus sampai nifas keadaan ibu dan bayi sehat dan normal
serta tidak ada keluhan. Pada metode kontrasepsi memilih KB suntik 3 bulan.
Kesimpulan asuhan pada Ny. A tidak ditemukan kesenjangan antara kenyataan
dan teori dalam pemberian asuhan sudah sesuai teori dan fakta yang ada
dilapangan. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi
komplikasi pada saat masa kehamilan sampai KB.
vii
COMPREHENSIVE OBSTETRICS CARE CONTINUITY OF CARE (COC) at
Mrs. “A” in WINARTI, S.ST MIDWIFE INDEPENDENT PRACTICE
SUMBERDADI VILLAGE, SUMBERGEMPOL DISTRICT,
TULUNGAGUNG REGENCY
By :
SARI WULANDARI
18.0106.016
Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are the most
important measures in assessing the indicators of success in health services in
Indonesia. The purpose of the preparation of this final report is to provide
comprehensive midwifery care from third trimester pregnant women to family
planning.
The method used in this research is continuity of care (COC) by documenting
SOAP Notes. The research subject was Mrs. "A", age 24, from the third trimester
of pregnancy to family planning at PMB Winarti, Sumberdadi Village,
Sumbergemp28 District, Tulungagung Regency, which was conducted from 29
October 2020 to 30 December 2020.
During the third trimester of pregnancy there were no complications in Mrs.
A. The delivery period went smoothly, the care provided was in accordance with
the APN theory. Neonatal visits until the postpartum condition of the mother and
baby are healthy and normal and there are no complaints. The contraceptive
method chose 3-month injection contraception.
Conclusion of care for Mrs. A there was no gap between reality and theory in
providing care according to theory and facts. This midwifery care is given to help
reduce complications during pregnancy and family planning.
viii
KATA PENGANTAR
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN SAMPUL DALAM.......................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................... v
ABSTRACT............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR........................................................................... vi
DAFTAR ISI.......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL.................................................................................. viii
DAFTAR BAGAN................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... x
DAFTAR SIMBOL, SINGKATAN DAN ISTILAH.......................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Batasan Masalah............................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 8
x
BAB 5 PEMBAHASAN
A. Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III ................................... 96
B. Asuhan Kebidanan Persalinan........................................................... 98
C. Asuhan Kebidanan Neonatus............................................................ 105
D. Asuhan Kebidanan Nifas................................................................... 107
E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana........................................... 109
BAB 6 PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 111
B. Saran.................................................................................................. 112
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SIMBOL, SINGKATAN DAN ISTILAH
xv
≥ : Lebih dari sama dengan
◦C : Derajat Celcius
() : Buka dan tutup kurung
> : Lebih dari
< : Kurang dari
% : Persen
IU : International Unit
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
persalinan, pascasalin (nifas), neonatus dan juga pada saat pemakaian alat
manusia yang akan datang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
suatu Negara dan status kesehatan masyarakat. Kematian ibu suatu penyebab
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
kematian anak kurang dari satu tahun. Kedua hal ini merupakan masalah yang
target untuk AKB akan tetapi AKI masih tetap tinggi, hal ini menunjukkan
bahwa program tersebut belum berhasil mencapai target. Oleh karena itu
1
2
tahun 2030. Program SDG’s ini diharapkan dapat menurunkan jumlah AKI
dan AKB. Untuk menurunkan AKI dan AKB sesuai dengan harapan SDG’s
dapat disimpulkan bahwa jumlah AKI dan AKB di Indonesia masih jauh dari
tahun 2015 adalah 305/100.000 KH, data tersebut mengalami penurunan yang
cukup signifikan pada tahun 2017 yang diperoleh dari hasil pemaparan Survei
dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 berdasarkan dari data SDKI yaitu
sebanyak 24/1.000 KH. Sehingga AKI maupun AKB masih belum mampu
Data AKI dinas kesehatan Jawa Timur ditahun 2017, AKI mengalami
Sedangkan AKB tahun 2017 mencapai 23,6/1.000 kelahiran hidup dan pada
tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 23/1.000 kelahiran hidup, Dari data
3
2019).
Hasil survei data dari bulan Agustus 2020 sampai September 2020 di PMB
hamil, jumlah persalinan spontan, nifas dan neonatus sebesar 12 dan jumlah
yaitu perdarahan, tekanan darah tinggi saat hamil (eklampsia), hipetensi dalam
keguguran, sedangkan AKB disebabkan oleh faktor Bayi Berat Lahir Rendah
persalinan, nifas, KB dan cara merawat bayinya. Sehingga hal tersebut bisa
dapat menambah tingginya angka kesakitan dan kematian sehingga AKI dan
yang terjadi pada ibu maupun janin yang bisa menambah jumlah angka
kematian dan kesakitan pada ibu dan bayi. Tingginya AKI dan AKB juga
Sehingga berakibat pada ibu hamil yang harus mengikuti adat setempat seperti
sehingga akan berakibat tidak terdeteksinya secara dini penyulit yang dapat
mengancam nyawa ibu serta bayinya yang berujung pada hal terburuk seperti
kematian. Hal itulah yang menyebabkan sulit turunnya AKI dan AKB di
peningkatan AKI dan AKB karena dalam pelayanan kesehatan masih terdapat
pada kepedulian dan peran keluarga serta masyarakat dalam melakukan upaya
deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan
dan mutu obat serta sumber daya tenaga kesehatan (Kemenkes RI, 2018).
Solusi yang dapat digunakan untuk menekan jumlah AKI dan AKB pada
memanfaatkan kelas ibu hamil yang dilaksanakan oleh petugas puskemas rutin
dilakukan disetiap desa. Pada faktor ekonomi dapat dilakukan upaya seperti
lainya. Pada faktor sosial budaya harus melalui pendekatan terlebih dahulu
sekitar serta dapat bekerja sama dengan dukun dan Pemerintah Desa. Faktor
sehingga masyarakat terutama ibu hamil tidak menempuh jarak yang jauh
demi mendapatkan pertolongan yang cepat dan aman, sedangkan upaya untuk
saling percaya, sehingga ibu hamil akan lebih sering memeriksa kehamilanya
(Aldo, 2014).
kesehatan ibu dan bayi maka penulis akan melakukan asuhan kebidanan
kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan pemilihan KB
7
AKI dan AKB yang saat ini masih menjadi salah satu program Kesehatan
penyakit dan pelayanan kesehatan ibu dan bayi, balita, remaja, usia lanjut.
B. Batasan Masalah
pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, dan keikutsertaan KB serta neonatus
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dalam batas Continuity Of Care (COC) terhadap ibu hamil, bersalin, nifas,
neonatus, KB, dan dapat sebagai bahan perbandingan untuk laporan studi
kasus selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
c. Bagi klien
penting.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
1) Uterus
fundus uteri mengalami penurunan karena janin mulai masuk pintu atas
panggul.
10
11
2) Payudara
sebelum menjadi susu yang berwarna krem atau putih kekuningan dapat
3) Sistem perkemiham
Karena pengaruh desakan turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi
4) Sistem Pernafasan
pernafasan pada ibu hamil meningkat 20-25% dan biasanya ini akan
Pada masa kehamilan, kenaikan berat badan yang dialami ibu hamil
Penambahan berat badan pada saat hamil adalah 6,6 kg – 12,5 kg atau
terjadi kenaikan berat badan tidak lebih dari 0,5 kg perminggu untuk
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik.
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
1) Sesak nafas
sikap tubuh yang benar, makan tidak terlalu kenyang, porsi kecil tapi
2) Sakit pinggang
3) Sering kencing
5) Konstipasi
buang air besar serta minum satu gelas air hangat saat bangun tidur .
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat yang cukup yaitu tidur
malam enam sampai tujuh jam dan tidur siang satu sampai dua
Ibu hamil sebaiknya mandi, gosok gigi dan ganti pakaian minimal dua
4) Koitus/ Seksual
5) Imunisasi
1) Pendarahan pervagina
rasa nyeri.
jalan lahir.
2) Nyeri perut hebat : nyeri perut yang hebat, menetap dan tidak hilang
lewat jalan lahir. Hal ini bisa berarti kehamilan ektopik (kehamilan di
(Kumalasari, 2015).
gerakannya kurang dari tiga kali dalam periode 3 jam. Hal ini bisa
ibu kapan mulai tidak dirasakan, raba gerakan janin, dengarkan DJJ,
(Kemenkes, 2016)
Skor Poedji Rochjat merupakan salah satu upaya dalam melakukan deteksi
dini risiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan yang menggambarkan
j. Analisa
kepala, intrauteri, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik
(Kepmenkes, 2017).
resiko panggul sempit apabila hasil pengukuran kurang dari 145 cm.
(Saifuddin, 2010).
Tekanan darah normal sistolik kurang dari atau sama dengan 120
mmHg.
Pada minggu ke-38 sampai ke-40 tinggi fundus uteri turun karena
janin mulai masuk pintu panggul. Jika tinggi fundus uteri tidak
janin.
18
infeksi tetanus.
h) Pemeriksaan Labotarium
darah, tes hemoglobin, tes protein dan reduksi dalam urine, tes
i) Tatalaksana Kasus
seimbang.
protokol kesehatan
trimester III
III
persalinan
10) Memberitahu ibu tentang cara persiapan pemberian ASI dan laktasi
13) Memberitahu kepada ibu tentang cara mengasuh bayi dan cara
memandikan bayi
sebanyak 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada
trimester II dan minimal 2 kali pada trimester III (Kemenkes RI, 2016).
21
pemeriksaan.
tersebut.
mempraktikan aktivitas fisik secara mandiri dirumah agar ibu tetap bugar
dan sehat.
5) Pelaksanaan kelas ibu hamil ditunda sampai kondisi bebas dari pandemi.
7) Tes laboratorium rutin seperti tes darah dan urinalisis tetap dilakukan.
2. Persalinan
a. Pengertian
yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir lainnya dengan
2) Bloody Show
Merupakan lendir disertai darah dari jalan lahir dengan pendataran dan
3) Pengeluaran cairan
1) Penumpang (Passenger)
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir lunak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari jalan lahir keras adalah ukuran dan
lahir lunak adalah segmen bawah uterus yang dapat meregang, otot dasar
3) Kekuatan (Power)
perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligamen, dengan kerjasama yang
baik.
Mengubah posisi membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman, dan
memperbaiki sirkulasi.
d. Partograf
Prawirohardjo, 2014)
a) Informasi tentang ibu : terdiri dari waktu kedatangan dan catat waktu
pecahnya ketuban
(1) DJJ : dihitung setiap 30 menit sekali dengan memberi tanda titik
U : ketuban utuh
25
bisa dipisahkan
dapat dipisahkan
teridir dari
symbol dengan kategori 5/5 sampai 0/5. Berikan tanda (o) pada
d) Jam dan Waktu : setiap kotak menyatakan waktu satu jam sejak
Dinyatakan dengan :
(3) Isi penuh (blok warna hitam) di kotak yang sesuai untuk
dan cairan tambahan sesuai kolom waktu. Jika drip oksitosin sudah
dimulai, catat setiap 30 menit jumlah unit yang diberikan per IV dan
- Nadi dicatat setiap 30 menit sekali dan beri tanda titik (•) pada
- Tekanan darah dinilai dan dicatat setiap 4 jam dan beri tanda
yang sesuai
(2) Volume Urine, Protein atau Aseton : diukur dan dicatat jumlah
pendamping saat merujuk. Isi pada kotak dan lingkari jawaban yang
perlu.
d) Kala III : terdiri atas lama kala III, pemberian oksitosin, PTT,
disediakan.
e) Bayi Baru Lahir : terdiri atas berat dan panjang badan, jenis kelamin,
terpilih dan hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang disediakan serta
e. Tahapan Persalinan
1) Persalinan Kala I
a) Pengertian
Dimulai sejak adanya his yang teratur dan meningkat (frekuensi dan
jam.
menjadi 4 cm.
2) Analisa
presentasi kepala, intrauteri, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan
3) Penatalaksanaan kala I
persalinan
partograf
e) Mengatur aktivitas dan posisi ibu sesuai dengan keinginanya dan ibu
merasa nyaman
sampai 100 detik, menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai
b) Penatalaksanaan Kala II
(b) Ibu merasakan ada tekanan yang semakin meningkan pada rectum
(tek-nus)
lahir.
(3) Memakai celemek plastik, APD level 2 atau dari bahan yang tidak
tembus cairan.
dan kering.
(5) Memakai sarung tangan DTT atau steril yang akan digunakan untuk
periksa salam.
tangan yang memakai sarung tangan DTT atau steril dan memastikan
kali/ menit).
32
keinginannya.
kontaksi yang kuat. Pada kondisi ini, ibu diposisikan setengah duduk
yang aman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
(15) Meletakkan handuk bersih di perut bawah ibu, jika kepala bayi telah
(16) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu
(17) Membuka tutup partus set dan memeriksan kembali kelengkapan alat
dan bahan.
(19) Setalah tampak kepala bayi diameter 5-6 cm membukan vulva maka
dangkal.
33
(22) Setelah putaran paksi luar selesai, memegang kepala bayi secara
belakang.
(23) Setelah bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu
sebelah atas.
(24) Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan atas berlanjur
kondisi yang aman di perut bagian bawah ibu (JNPK KR, 2017,
c) Analisa
a) Definisi
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,
pada dinding depan dan belakang korpus uteri atau dinding lateral
(Nurasiah, 2012).
(b) Duncan, pada cara ini lepasnya plasenta mulai dari pinggir 20%.
menegang berarti belum lepas. Jika diam atau maju maka sudah
lepas.
(b) Klein, sewaktu ada his, rajim didorong sedikit. Bila tali pusat
kembali belum lepas, diam atau turun berarti lepas (cara ini tidak
digunakan lagi).
(c) Strassman, tegangkan tali pusat dan ketok fundus, bila tali pusat
(1) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
menyuntikkan okstosin)
(4) Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, menjepit tali pusat dengan
klem kira-kira 2-3 cm dari pusat bayi. Menggunakan jari telunjuk dan
jari tengan tangan lain untuk mendorong isi tali pusat ke arah ibu, dan
(6) Meletakkan kepala bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu
(8) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu, untuk
(10) Bila penekanan dibawah dinding depan uterus ke arah dorsal ternyata
bengkok.
(12) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase
perdarahan pervaginam.
dengan handuk.
menilai kontraksi.
(19) Memeriksa nadi ibu dan memastikan keadaan umum ibu baik.
(22) Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5
setelah didekontasminasi.
yang sesuai.
d) Analisa
Ny…. umur..... tahun P…. dengan kala III (Kepmenkes RI, 2017).
a) Kala IV dimulai dari saat setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam post
post partum paling sering terjadi perdarahan pada 2 jam pertama. Darah
jahitan, plasenta dan selaput ketuban harus lengkap, keadaan umum ibu,
tekanan darah, nadi, pernafasan dan masalah lain, bayi dalam keadaan
baik.
b) Penatalaksanaan Kala IV
(5) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
3. Masa Nifas
a. Pengertian
Masa nifas adalah masa 2 jam setelah post partum (menandakan akhir
hamil. Periode ini disebut juga puerperium, dan wanita yang mengalami
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas menurut Walyani &
a) Involusi Uterus
sepuluh kali dan menjadi lima kali lebih tebal dari waktu hamil, dan
b) Lochea
(1) Lochea rubra/merah keluar pada hari pertama sampai hari ke-4
postpartum.
d) Perubahan vulva/vagina
sangat besar pada saat proses melahirkan bayi. Vagina yang mulanya
antara 6 -8 minggu setelah bayi lahir serta rugae dalam vagina secara
menonjol .
keberlangsungan laktasi.
42
c.Analisa
Penatalaksanaan pada ibu nifas pada era new normal sebagai berikut :
pencegahan Covid 19
memandikan bayi)
penanganannya
4. Neonatus
a. Definisi
Interpretasi:
Reflek yaitu gerakan yang terjadi secara otomatis dan spontan tanpa
dan abduksi
tangannya.
8) Reflek plantar dan babinsky : plantar dimulai dari jari jari kaki bayi
kearah tumit apabila reflek positif jari jari kaki akan fleksi.
46
Babynsky dimulai dari tumit ke jari jari kaki, apabila reflek positif
1) Sistem pernapasan
gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas harus melalui
teratur.
2) Suhu tubuh
cara yaitu :
e. Analisa
berikut:
a. Definisi
dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
b. Sasaran program KB
3) Mekanisme kerja :
jangka panjang
e) Menurunkan libido
kandungan.
makan dan perbanyak olahraga untuk menjaga agar berat badan tetap
ideal.
b. Analisa
52
covid-19
dan sopan
ada
dipilih
alat kontrasepsinya
B. Kerangka Konsep
Fisiologis Patologis
Bersalin
Fisiologis Patologis
METODE PENELITIAN
Continuity Of Care (COC), yaitu pemecahan kesehatan ibu dan bayi dalam
Notes, yaitu catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis untuk
berkembangan.
kebidanan yang diberikan seorang bidan kepada klien atau pasien dengan
55
56
B. Kerangka Operasional
Pembuatan Poposal
“A” usia 23 tahun GIP0A000 dalam masa kehamilan TM III, persalinan, nifas
dan keluarga berencana, dan bayi Ny. A dalam masa neonatus fisiologis.
D. Kriteria Subjek
1. Kriteria Inklusi
b) Ibu yang sehat jasmani dan rohani (tidak memiliki gangguan jiwa)
c) Ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, KB dan bayi masa neonatus
fisiologis.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat langsung dari tangan pertama
persalinan, nifas, neonatus dan KB. Alat bantu yang digunakan adalah
format asuhan, partograf, lembar observasi, kartu KB dan alat tulis lain
2. Data Sekunder
58
klien seperti buku KIA, rekam medis, Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR),
1. Observasi Langsung
dan menyusui
infeksi
2. Wawancara Mendalam
personal hygiene.
1. Lokasi Penlitian
2. Waktu Penelitian
H. Etika Penelitian
meliputi:
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
responden.
BAB 4
1. Kunjungan ANC Ke 1
a. Data Subjektif
1) Biodata
2) Keluhan Utama
keluhan.
61
62
3) Riwayat
pada usia 13 tahun, siklus 28 hari, dan lama menstruasi 6-7 hari. Ny
selama hamil makan 3x/hari menu (nasi, lauk, dan sayur) minum 8-
istirahat selama hamil tidur siang 1 jam mulai dari jam 13.00-14.00
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmetis
TB : 153 cm
BB sebelum hamil : 53 kg
BB sekarang : 64 kg
63
Penambahan BB : 11 kg
UK : 37 Minggu
LILA : 28 cm
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,7oC
Respirasi : 19 x/menit
2) Pemeriksaan fisik
Inspeksi
ketombe
cloasma gravidarum.
gangguan pendengaran.
Mulut dan gigi : Bibir tidak pucat, lidah merah muda dan bersih,
tekan.
strie albican
Palpasi
sedikit kanan+/kiri+
Abdomen :
(bokong).
Mc. Donald: 28 cm
3) Pemeriksaan Penunjang
c. Analisis
letak kepala, intra uteri, keadaan umum ibu dan janin baik..
d. Penatalaksanaan
2 minggu lagi
Pemberi Asuhan
Sari Wulandari
Catatan Perkembangan Pada Ibu Hamil kunjungan ke 2
67
68
Pemberi Asuhan
Sari Wulandari
69
Persalinan Kala I
Pemberi Asuhan
Sari Wulandari
71
Pemberi Asuhan
Sari Wulandari
dibawah pusat
7. Memastikan kandung kemih kosong
Hasil: kandung kemih kosong
8. Mencelupkan tangan dalam larutan klorin 0,5
% , bilas di air tanpa melepas sarung tangan
Hasil: tangan sudah dicelupkan dalam klorin 0,5
% dan sudah dibilas di air
9. Mengajari ibu dan keluarga cara
massase uterus
Hasil: ibu dan keluarga tampak bisa
mempraktikkan cara massase uterus
10. Memeriksa TTV ibu dan memastikan keadaan
umum ibu baik
Hasil: tekanan darah 100/80mmHg, nadi
80x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,7 0C
11. Mengevaluasi dan estimasi jumlah darah
Hasil: darah keluar ± 200 cc
12. Melakukan DTT alat dalam larutan klorin 0,5 %
rendam selama 10 menit
Hasil : alat sudah direndam dalam larutan klorin
0,5%
13. Membuang bahan bahan yang
terkontaminasi ke sampah medis
Hasil: bahan yang terkontaminasi sudah di buang
ke tempat sampah medis
14. Melakukan DTT ibu dengan air DTT Hasil: ibu
sudah di DTT dengan air DTT
15. Memastikan ibu sudah bersih, aman, nyaman,
membantu ibu memberikan ASI ke bayi,
menganjurkan keluarga untuk memberi makan
dan minum
75
Pemberi Asuhan
Sari Wulandari
76
77
Pemberi Asuhan
Sari Wulandari
79
Pemberi Asuhan
Sari Wulandari
81
Pemberi Asuhan
Sari Wulandari
83
Tempat: Di rumah Ny A
tanda infeksi.
e. Esktremitas atas dan bawah:
Tidak ada odema
Pemberi Asuhan
Sari Wulandari
85
1. Kunjungan neonatus ke 1
12.00.
a. Data Subjektif
b. Data objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Kesadaran : composmentis
b) TTV
Nadi: 132x/menit
Respirasi: 48x/menit
Suhu: 36,8oC
2) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
1. Kulit Warna kulit kemerahan, tidak ada verniks casesosa,
86
87
weberd neck.
8. Thorax Simetris, putting susu simetris, jumlah puting 2,
dan ronchi.
9. Abdomen Perut cembung tapi tidak kembung, tidak ada
d. Penatalaksanaan
banyak dan jika ada tamu harus cuci tangan dahulu sebelum masuk
3) Merawat tali pusat dengan kasa steril agar tetap bersih dan kering
Hasil : tali pusat sudah terbungkus dengan kasa steril dan tidak ada
4) Memandikan bayi
mengganti popok bila bayi BAB dan BAK agar tidak terjadi iritasi
kulit
oleh ibu seperti tidak mau menyusui, kejang, bayi lemah, sesak
menyentuh bayinya
Pemberi asuhan
Sari Wulandari
Catatan perekembangan pada neonatus kunjungan ke 2
Hari/tanggal/ pukul : Minggu/ 23 November 2020/ 15.30
Tempat Tempat : Di rumah Ny A
Subyektif Obyektif Analisa Jam Penatalaksanaan
Ibu mengatakan Pemeriksaan umum By. Ny. A 15.35 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa
bayinya menyusu a. Kesadaran: Composmentis neonatus cukup bayinya dalam kondisi sehat dan petugas pakai
dengan kuat, BAB 1-2 b. TTV: bulan sesuai masa APD level 1
kali perhari, BAK 4-5 Respirasi: 48x/menit kehamilan umur 4 Hasil : Ibu mengerti hasil pemeriksaan
kali perhari, perawatan Nadi: 134 x/menit hari 2. Mengingatkan kembali ibu untuk selalu menjaga
tali pusat hanya di Suhu: 36,9oC kehangatan tubuh bayi.
balut kasa steril tanpa BB : 3100 gram Hasil : Ibu mengerti dan bayi sudah dibedong
di bubuhi apapun. PB : 51 cm serta dipakaikan topi.
Pemeriksaan fisik : kulit kemerahan, 3. Memberitahu ibu untuk memberikan ASI
sklera putih tidak ikterus, eksklusif serta memberikan ASI minimal setiap 2
konjungtiva merah muda, tali pusat jam sekali atau saat bayi ingin minum.
masih basah, tidak ada tanda-tanda Hasil : Ibu mengerti dan akan melakukanya
infeksi, perut cembung, tidak 4. Memberikan HE kepada ibu tentang perawatan
kembung, ekstremitas hangat tidak bayi sehari hari
pucat. BAK/BAB (+/+), gerakan Hasil : Ibu mengerti dan bisa mengulangi
aktif, reflek menyusu kuat. penjelasan yang diberikan
5. Menganjurkan ibu untuk datang ke bidan jika ada
keluhan pada bayinya
Hasil : Ibu mengerti dan akan datang ke bidan
jika ada keluhan
Pemberi asuhan
Sari Wulandari
90
91
Pemberi asuhan
Sari Wulandari
92
Pemberi asuhan
Sari Wulandari
94
Pemberi asuhan
Sari Wulandari
BAB 5
PEMBAHASAN
mengeluh sering kencing. Data Obyektif didapatkan hasil keadaan umum ibu
baik, pemeriksaan umum ibu dalam batas normal, pada pemeriksaan fisik
payudara didapatkan hasil bahwa kolostrum sudah keluar pada puting kanan
pada perut kanan (puka), Leopold III : letak kepala, divergent Leopold IV : 3/5
GIP0A000 UK 38 minggu 1 hari janin hidup tunggal letak kepala intra uteri
keadaan umum ibu dan janin baik. Penatalaksanaan yang dilakuan pada
kencing yang tertekan akibat turunya kepala yang mulai memasuki panggul,
siang hari tanpa mengurangi kebutuhan minum minimal 8 gelas per hari, dan
97
anjurkan ibu untuk melakukan senam kegel, menganjurkan ibu untuk menjaga
personal hygine dan sering ganti pakaian dalam jika merasa lembab untuk
menganjurkan ibu kontrol ulang 1 minggu lagi atau sewaktu waktu bila ada
istirahat cukup, menambah porsi makan satu porsi lebih banyak dari biasanya
tambah darah, Vit C dan kalsium dengan benar, menjaga kebersihan diri,
trimester III salah satunya adalah sering kencing disebabkan oleh tertekannya
kebutuhan minum minimal 8 gelas per hari, dan anjurkan ibu untuk
98
melakukan senam kegel. Namun keluhan sering kencing pada ibu hamil
trimester III masih fisiologis terjadi pada ibu hamil (Romauli, 2011)
kesenjangan antara fakta dan teori dikarenakan keluhan sering kencing yang
dialami merupakan hal yang fisiologis akibat tertekannya kandung kemih oleh
kesenjangan antara fakta dan teori dibuktikan dengan Analisa dibuat sesuai
dengan teori dan hasil pemeriksaan. Pada penatalaksanaan antara fakta dan
yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan ibu dan sesuai dengan teori.
1. Kala I
Asuhan kala 1 dilakukan tanggal 18 November 2020 pukul 23.00
pinggang sejak pukul 18.00 WIB serta keluar lendir bercampur darah.
kanan, leopold III letak kepala, divergent leopold IV 3/5 bagian, TFU
Mc.Donald 30 cm, TBJ 2.945 gram, DJJ 150 x/menit teratur dan kuat,
presentasi letak kepala, denominator UUK jam 11, hodge III, moulage
minggu janin hidup tunggal letak kepala intra uteri keadaan umum ibu
dan janin baik dengan kala 1 fase aktif. Penatalaksanaan yang dilakukan
partograf pada fase aktif, memeriksa perasaan ibu dan respon fisik
pada multigravida ± 8 jam. Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten
dan fase aktif. Fase laten berlangsung 8 jam pembukaan 0 sampai 3 cm.
pada fase aktif, memeriksa perasaan ibu dan respon fisik terhadap
merupakan tanda tanda dari persalinan. Dari data objektif tidak ada
batas normal. Penulisan analisis antara fakta dilapangan dan teori sudah
sesuai.
2. Kala II
Asuhan kala II pada tanggal 19 November 2020 pukul 03.00 WIB,
semakin sering dan bertambah sakit. Ibu merasa ingin mengejan. Dari
10cm, eff 100%, ketuban jernih, letak kepala, hodge III+, denuminator
101
UUK jam 12, molage 0, tidak ada bagian terendah yang menghalangi,
dimulai pukul 03.00 WIB sampai dengan 03.30 WIB. Analisis yang
hari janin hidup tunggal letak kepala intra uteri keadaan umum ibu dan
bayi lagi didalam uterus. Tanda gejala kala II dimulai dengan his
sampai 100 detik, menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai
(Prawirohadjo, 2014).
teknus, perjol, vulka) sampai penilaian sepintas pada bayi (JNPK KR,
pada data subjektif dilihat dari yang dirasakan oleh ibu merupakan hal
sering, keluar cairan dari jalan lahir dan keinginan untuk meneran. Pada
pemeriksaan yaitu terlihat doran, teknus, perjol, vulka, dan dari hasil
teori dan hasil pemeriksaan bahwa ibu memasuki inpartu kala II. Pada
proses persalinan.
3. Kala III
Ny. A mengatakan sudah lega karena bayinya sudah lahir namun
semburat darah secara spontan, dan tali pusat memanjang. Dari hasil
di 1/3 paha atas bagian luar lateral secara IM (10 IU) sampai dengan
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,
placenta sering pada dinding depan dan belakang korpus uteri atau
dinding lateral (Nurasiah, 2012). Analisis untuk kala III yaitu Ny….
di 1/3 paha atas bagian luar lateral secara IM (10 IU) sampai dengan
mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir (JNPK KR, 2017,
data objektif hasil pemeriksaan dalam batas normal sehingga tidak ada
4. Kala IV
Ibu mengatakan masih merasa mulas, tapi ibu senang karena
bayinya sudah lahir. Data objektif didapatkan hasil TFU 2 jari bawah
kemih, jumlah darah yang keluar setiap 15 menit sekali pada 1 jam
pertama dan 30 menit sekali pada 1 jam kedua, memeriksa suhu setiap
dimulai dari saat setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.
selaput ketuban harus lengkap, keadaan umum ibu, tekanan darah, nadi,
pernafasan dan masalah lain, bayi dalam keadaan baik (Sondakh, 2013).
menit sekali pada 1 jam pertama dan 30 menit sekali pada 1 jam kedua.
subjektif tidak terjadi kesenjangan karena rasa mulas adalah hal yang
objektif dan analisis tidak terdapat kesenjangan antara teori dan fakta.
dan sudah menunjukkan ciri ciri bayi aterm diantaranya tidak ada
rambut lanugo, panjang kuku melewati batas jari, testis sudah turun
kondisi bayi baik, suhu tubuh normal, dan pernapasan normal, memberi
dengan sabun dan air mengalir. Berdasarkan teori bayi baru lahir adalah
menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat
dengan sabun dan air mengalir (JNPK KR, 2017). Berdasarkan hasil
pada bayi baru lahir sudah dilakukan sesuai dengan teori dimana
mengatakan perutnya masih sering terasa mulas, perut bagian atas terasa
keras. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, kontraksi baik keras,
TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong dan colostrum keluar
lancar, dan terdapat pengeluaran lochea rubra ±20cc dan terdapat jahitan
derajat dua masih basah. Dari hasil pengkajian dirumuskan analisis Ny. A
tentang hasil pemeriksaan, menjelaskan pada ibu bahwa rasa mulas dan
terasa keras pada perut bagian atas adalah akibat dari kerja otot rahim yang
massage pada rahim jika kontraksi otot rahim terasa lembek, memberitahu
ibu untuk tidak boleh tarak makanan, mengajari ibu untuk mobilisasi dini,
terapi oral, menganjurkan ibu datang ke bidan apabila sewaktu waktu ada
keluhan.
Masa nifas adalah masa 2 jam setelah post partum (menandakan akhir
hamil. Periode ini disebut juga puerperium, dan wanita yang mengalami
enam minggu (42 hari) (Margareth, 2013). Perubahan fisiologi yang terjadi
pada masa nifas adalah involusi uteri, perubahan pada serviks, lochea,
vulva, vagina, dan payudara (Walyani & Purwoastuti, 2015). Analisis pada
RI, 2020).
mengatakan perut terasa mulas yang merupakan hal fisioligis karena proses
108
dari involusi uterus dan pada data objektif telah dilakukan pemeriksaan
sesuai teori hal ini didukung dari hasil pemeriksaan TTV sampai
antara fakta dan teori, asuhan diberikan sesuai dengan teori yang ada.
Bayi lahir spontan tanggal 19 November 2020 pukul 03.30 WIB jenis
10 Bayi telah diinjeksi vitamin K, sudah diberi salep mata, dan sudah
November 2020 pada umur 8 jam. Dari hasil pemeriksaan TTV dalam batas
normal bayi dalam keadaan sehat dan tidak ada kelainan kongenital.
memberitahu tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru lahir, menjaga
bayinya.
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
109
kongenital (cacat bawaan) yang berat (Marmi & Kukuh, 2014). Ciri ciri
neonatus aterm adalah lahir berat badan 2500-4000 gram, panjang badan
48-52 cm, lingkar dada 30-cm, lingkar kepala 33-35 cm, lingkar lengan 11-
APGAR >7, reflek kuat (Dewi, 2011). Ciri-ciri bayi baru lahir aterm UK
37-42 minggu, rambut lanugo tidak terlihat atau terlihat tipis, tulang
kartilago terbentuk sempurna, panjang kuku melewati batas jari, reflek kuat,
berat badan bayi, panjang badan (cm), suhu, frekuensi nafas, denyut
mata, vitamin K, dan imunisasi HB-0 (Kemenkes RI, 2016, Kemenkes RI,
2020).
kenyataan dan teori hal tersebut ditunjukkan dari hasil pengkajian data
subjektif tidak ada masalah yang muncul dan data objektif tidak ditemukan
penambahan berat badan. Data objektif pada kunjungan pertama dan kedua
menunjukkan TTV dalam batas normal dan tidak ada kelainan pada hasil
Asetat (DMPA) dengan dosis 150 mg yang disuntikkan setiap 3 bulan secara
haid, perut kembung dan tidak nyaman, kenaikan berat badan (Pinem, 2014).
(Kemenkes, 2017).
menganjurkan ibu mengontrol makan dan makan yang bergizi rendah lemak
diberikan tidak terdapat kesenjangan antara fakta dan teori, semua sudah
BAB 6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif dan pada Ny. A, dapat
disimpulkan bahwa :
diberikan pada Ny. A tidak ditemukan masalah yaitu Ny. A mengeluhkan sering
adalah fisiologis yang terjadi pada ibu hamil trimester III dan pada
diberikan pada Ny. A tidak ditemukan masalah dan tidak terdapat kesenjangan
antara kenyataan dan teori pada penatalaksanaan persalinan yang dilakukan juga
pada Ny. A tidak ditemukan masalah dan pada data subjektif tidak ada
kesenjenangan antara fakta dan teori dikarenakan keluhan ibu rasa mulas yang
terjadi pada ibu merupakan hal yang fisiologis disebabkan karena uterus
terdapat kesenjangan antara kenyataan dan teori karena sudah dibuat sesuai teori.
diberikan pada By. Ny. A tidak ditemukan masalah dan dilakukan kunjungan
sebanyak 3 kali. Selama memberikan asuhan tidak ada kesenjangan antara fakta
diberikan pada Ny. A yang bertujuan mengatur jarak anak yang tidak
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Mampu mempraktekkan asuhan komprehensif secara langsung dengna teori
neonatus dan keluaraga berencana selain itu sebagai upaya pengabdian kepada
2. Bagi Ny. A
berencana serta dapat mengantisipasi bila terjadi komplikasi yang munkin dapat
DAFTAR PUSTAKA
Ai Nurasiah, dkk, 2014. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. Bandung: Refika
Aditama.
Ari, Sulistyawati, Esty Nugraheny. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.
Jakarta: Salemba Medika
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2013. “Asuhan Neonatus Bayi dan Balita”. Jakarta:
Salemba Medika.
Dewi, Maria Ulfah Kurnia. 2013. “Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana untuk Mahasiswa Bidan”. Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Dinas Kesehatan Jawa Timur 2019. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2018.
Surabaya : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Bersumber dari:
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/BUKU%20PROFIL
%20KESEATAN%20JATIM%202018.pdf
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2014. “Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra
Sekolah”. Yogyakarta: Pustaka Pelita.
Manuaba, Ida Bagus. 2010. “Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan”. Jakarta: EGC.
118
Nilakusuma, Nur Fajri. Susilawati, Dewi. Safitri, Kiki. 2019 “Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Menggunakan Kartu Skor Poedji
Rochjati”. The southeast Asian Journal of Midwefery vol. 5, No.2. Padang
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2016. “Buku Acuan Midwefery Update”.
Jakarta: Pengurus Pusat IBI.
Saleha, Siti. 2013. “Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas”. Jakarta: Salemba
Medika
Sondakh, Jerry J.S. 2013. “Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir”.
Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.
Walyani, E.S dan Endang Purwoastuti. 2015. “Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir”. Yogyakarta
Yekti Widodo, Siti Aminah, Nurmalam Pandjaitan, Djoko Susanto, 2017.
“Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya Terhadap Perilaku
Persalinan”. Jurnal Kesehatan Reproduksi. Vol 08 No 01 : Yogyakarta
Yuhaedi, Lucy Taufika dan Titik Kurniawati. 2013. “Buku Ajar
Bulan
No Kegiatan Juni Juli Agustus Sep Okt Nov Des Jan Feb Maret
2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2021 2021 2021
1 Penyusunan Proposal
LTA
2 Bimbingan Proposal
LTA
3 UjianProposal LTA
4 Revisi Proposal LTA
5 Rencana Pelaksanaan
Studi Kasus
6 Bimbingan LTA
7 Ujian LTA
8 Revisi LTA
Keterangan :
1. Penyusunan Proposal LTA : 8 Juni 2020-20 Juni 2020 5. Rencana Pelaksanaan Studi Kasus : September 2020-Januari 2021
2. Bimbingan Proposal LTA : 13 Juli 2020-6 Agustus 2020 6. Bimbingan LTA :1-12 Februari
3. Ujian Proposal : 13 Agustus 2020 7. Ujian LTA :15-26 Februari 2021
4. Revisi Proposal LTA : 13 Agustus 2020-20 Agustus 2020 8. Revisi Hasil Ujian LTA :26 Februari-5 Maret
120
Lampiran 2
Dengan Hormat,
Kami akan menjamin kerahasiaan jawaban yang diberikan dan hasilnya dapat
digunakan sebagai masukan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
Jika anda bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, silahkan anda
menandatangani pernyataan dibawah ini. Atas kesediaan anda menjadi
Responden, saya ucapkan terima kasih.
Tulungagung, 2020
Hormat saya
Sari Wulandari
NIM 18.0106.016
121
Lampiran 3
122
Lampiran 4
123
Lampiran 5
124
Lampiran 6
125
Lampiran 7
126
Lampiran 8
127
Lampiran 9
128
Lampiran 10
129
Lampiran 11
130
Lampiran 12
131
LEMBAR REVISI
LEMBAR REVISI
Anita Dwi A.S, S.ST., M.Keb Anita Dwi A.S, S.ST., M.Keb
NIDN. 07 240887 04 NIDN. 07 240887 04
133
LEMBAR REVISI
Widya Lusi Arisona., S.S.T, MPH Widya Lusi Arisona., S.S.T, MPH
NIDN.07 230482 01 NIDN. 07 230482 01
134