Anda di halaman 1dari 8

BESARAN, SATUAN DAN

maupun makro diperlukan

PENGUKURAN
APAKAH FISIKA ITU ?
pemahaman akan besaran-besaran.
Bagaimana besaran tersebut diukur,
o Fisika merupakan ilmu pengetahuan
bagaimana hubungan satu dan
dasar yang mempelajari sifat-sifat
lainnya, alat apa yang diperlukan,
dan interaksi antar materi dan
bagaimana metoda mengetahuinya.
radiasi.
 Untuk memudahkan dalam
o Fisika merupakan ilmu pengetahuan
mengungkap gejala alam ini,
yang didasarkan pada pengamatan  maka digunakan berbagai lambang
eksperimental dan pengukuran notasi yang mewakili
kuantitatif (Metode Ilmiah). besaran-besaran fisika. Contohnya
Massa (m), panjang (l), waktu (t),
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU laju (v), suhu (T) Kuat medan
FISIKA magnet (B) dan banyak lagi
 Periode Pertama: prasejarah – 1550 besaranbesaran lainnya.
 Pengumpulan fakta fisis →
perumusan empirik FISIKA
 Belum ada eksperimen yang  Mempelajari alam semesta
sistematis  Alam semesta diciptakan dengan
 Periode Kedua: 1550 – 1800 karateristik:
 Penembangan metoda eksperimental  Derajat Keteraturan Tinggi
yang sistematis  Derajat Kesimetrian Tinggi
 Periode Ketiga: 1800 – 1890  Aturannya tetap (konsisten)
 Pengembangan Fisika Klasik  Dengan karakteristik inilah
 Periode Keempat: 1890 – sekarang dimudahkan bagi manusia
 Pengembangan Fisika Modern  untuk mempelajari fisika

PENDAHULUAN
 Untuk menyatakan suatu besaran,
misalnya panjang, diperlukan satuan.
 Jumlah besaran dalam Fisika ini
banyak karena itu akan diperlukan
banyak sekali satuan.
PENDAHULUAN  Besaran yang dapat dibentuk dari
 Untuk memahami berbagai gejala besaran-besaran lain disebut besaran
alam baik dalam skala mikro
turunan. Sedang besaran-besaran standar yang disebut satuan standar.
tertentu yang membentuk besaran Syarat utama satuan standar adalah
turunan disebut besaran pokok. :
 Nilai satuannya harus sama
BESARAN POKOK  Mudah diperoleh kembali
 Dalam Sistem Internasional ada 7 ( mudah ditiru )
besaran pokok yaitu:  Dapat diterima secara
internasional
 Berikut ini akan diuraikan
definisi satuan standar untuk
besaran pokok, yaitu meter
untuk besaran panjang,
kilogram untuk besaran massa,
dan sekon untuk besaran waktu.

1. Meter Standar
 Standar panjang internasional yang
SISTEM SATUAN INTERNASIONAL pertama adalah sebuah batang yang
 Namun pemakaian satuan yang terbuat dari campuran platina-
bermacam-macam akan iridium yang disebut meter standar.
menimbulkan banyak kesukaran. Meter standar ini di simpan di
Pertama kita perlu banyak Internasional Bureau of Weight and
mendefisikan beragam alat ukur. Measures di kota Sevres, Perancis.
Kedua akan mengundang kerumitan Satu meter didefinisan sebagai jarak
saat mengkonversi dari satuan ke antara dua goresan pada kedua ujung
satuan lainnya meter standar yang diukur pada suhu
 Karena itu dalam dunia ilmu 0C.
pengetahuan digunakan satuan  Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa
standar yang disepakati secara satu meter didefinisikan sama
Internasional. dengan 1.650.763,73 kali panjang
 Adanya berbagai satuan untuk gelombang sinar jingga yang
besaran yang sama tentu saja dapat dipancarkan atom-atom krypton (Kr-
menimbulkan kesulitan. Untuk 86). Pada tahun 1983, definisi
mengatasi kesulitan tesebut kita standar meter diubah lagi. Satu
perlu merumuskan satu jenis satuan meter adalah jarak yang ditempuh
untuk suatu besaran tertentu yang
cahaya dalam selang waktu  Pada tahun 1967 satuan waktu
1/299.792.458 standar ditetapkan berdasarkan jam
atom Cesium. Satu sekon
2. Kilogram Standar didefinisikan sebagai waktu yang
 Satu kilogram adalah massa silinder diperlukan oleh atom Cesium-133
campuran platina-iridium yang di (Cs-133) untuk bergetar sebanyak
simpan di Internasional Bureau of 9.192.631.770 kali.
Weight and Measures di kota Sevres
dekat Paris, Perancis. Massa standar
satu kilogram dipilih sedemikian
rupa sehingga sama dengan massa 1
liter air murni pada suhu 4C.

3. Sekon Standar
 Pada tahun 1956, satu sekon
ditetapkan berdasarkan

perputaran bumi pada porosnya


(rotasi bumi), yaitu waktu satu hari.
Karena rotasi bumi tidak tetap, maka
digunakan waktu hari rata-rata
dalam satu tahun. Oleh karena itu, BESARAN TURUNAN
diperoleh waktu sekon standar, yaitu  Besaran turunan adalah besaran
1/(24 x 60 x 60) = 1/86400 bagian yang satuannya diturunkan dari
dari lamanya satu hari matahari rata- satuan besaran pokok.
rata.
KONVERSI SATUAN
 Di dalam pengkonversian suatu  Contoh:
satuan, maka kita memerlukan suatu 140.000 = 1,4 x 105 dan 0,0037
faktor konversi yang terdiri dari = 3,7 x 10-3
bilangan dan penyebut yang masing-
masing memiliki satuan yang Latihan, ubah ke dalam notasi ilmiah
berbeda, tetapi memiliki besar yang  0,000234
sama, sehinggga faktor konversi ini  233,987
bernilai satu  980767898767
.
 Contoh:
Mengubah dari 45 yard ke dalam satuan
meter
1 yard = 0,9144 meter
(hitung!)

DIMENSI
FAKTOR KONVERSI

NOTASI ILMIAH
 Dalam notasi ilmiah kita menuliskan
bilangan sebagai hasil kali bilangan
a (1 < a < 10) dengan bilangan 10
berpangkat, yang disebut orde.
 Dimensi suatu besaran
menggambarkan bagaimana besaran PENGUKURAN
tersebut disusun dari kombinasi  Mengukur pada hakikatnya adalah
besaran-besaran pokok. membandingkan suatu besaran
dengan suatu besaran yang sudah
distandar.
 Pengukuran panjang
dilakukandengan menggunakan
mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup. Pengukuran
berat menggunakan neraca dengan
berbagai ketelitian, mengukur kuat
arus listrik menggunakan
ampermeter, mengukur waktu
DIMENSI BESARAN TURUNAN dengan stopwatch, mengukur suhu
dengan termometer, dan lain
sebagainya. Mistar, jangka sorong,
mikrometer sekrup, neraca, amper
meter, termometer merupakan alat
ukur yang sudah distandar.

INSTRUMEN PENGUKURAN
 Instumen pengukuran adalah alat

ANALISA DIMENSI yang digunakan untuk melakukan

 Melalui analisa dimensi kita pun pengukuran.

bisa mencek kebenaran suatu  Kriteria kemampuan alat ukur:

persamaan fisika, karena suatu  accuracy, kemampuan alat ukur

persamaan fisika harus memiliki untuk memberikan hasil ukur yang

dimensi yang konsisten. mendekati hasil sebenarnya.

 Contoh:
Hubungan jarak (s), waktu (t),
dan kecepatan (v) adalah:
s = v.t
[L] = [L/T].[T] = [LT-1][T]
[L] = [L]
 Presisi, kemampuan alat ukur untuk
memberikan hasil yang sama dari
pengukuran yang dilakukan
berulang-ulang dengan cara yang
sama.
 Sensitivitas, tingkat kepekaan alat
ukur terhadap perubahan besaraan
yang akan diukur
 Kesalahan (error), penyimpangan
hasil ukur terhadap nilai yang
Pengukuran Besaran Massa
sebenarnya
 Pengukuran massa pada umumnya
dilakukan dengan menggunakan
PENGUKURAN BESARAN POKOK
neraca.
 Ada beberapa jenis neraca, antara
Pengukuran Besaran Panjang
lain neraca Ohauss, neraca lengan,
 Mistar : Posisi yang salah akan
neraca langkan, neraca pasar, neraca
menyebabkan kesalahan baca atau
tekan, neraca badan, dan neraca
kesalahan paralaks.
elektronik.
 Jangka Sorong : memiliki batas
ketelitian sampai dengan 0,1 mm.
Jangka sorong dapat digunakan
untuk menukur diameter bola,
diameter dalam tabung, dan
kedalaman lubang.

 Mikrometer sekrup : Mikrometer


sekrup mempunyai ketelitian 0,01
mm sehingga cocok untuk mengukur
antara lain tebal kertas, diameter
kawat email, dan tebal kain.
 Angka yang bukan merupakan
angka penting adalah
 Angka nol yang berada di sebelah
kiri angka bukan nol
Pengukuran Besaran Waktu  0,000675 terdiri dari 3 angka
 Pengukuran waktu umumnya penting
dilakukan dengan menggunakan  0,03 terdiri dari 1 angka penting
stopwatch.  Angka nol disebelah kanan angka
 Stopwatch memiliki tiga tombol bukan nol dan tanpa desimal, kecuali
yaitu tombol start, stop dan reset. jika diberi tanda khusus, misalnya
garis pada angka yang diragukan
 500 terdiri dari 1 angka penting
 2050 terdiri dari 3 angka penting

KETIDAKPASTIAN PADA
PENGUKURAN
1. Ketidakpastian Pengukuran pada
Hasil Percobaan

ANGKA PENTING
 Ketidakpastian disebabkan oleh
Angka penting adalah angka-angka yang
adanya kesalahan dalam
diperoleh dari hasil pengukuran yang
pengukuran.
terdiri dari angka-angka pasti dan satu
angka terakhir yang diragukan.
2. Ketidakpastian mutlak dan
ketidakpastian relatif
 Angka yang merupakan angka
 Ketidakpastian Mutlak ∆D
penting adalah :
Ketidakpastian mutlak berhubungan
 semua angka bukan nol
dengan ketepatan pengukuran bahwa
 Angka nol yang berada diantara
makin kecil ketidakpastian mutlak,
angka bukan nol
makin tepat pengukuran tersebut.
 Angka nol yang berada di sebelah
Ketepatan (presisi) adalah
kanan tanda desimal dan mengikuti
kemampuan alat ukur untuk
angka bukan nol
memberikan hasil pengukuran sama
pada pengukuran berulang.
3. Ketidakpastian Relatif
 Ketidakpastian relatif berhubungan
dengan ketelitian pengukuran yaitu
makin kecil ketidakpastian relatif,
makin tinggi ketelitian pengukuran
tersebut. Ketelitian (akurasi) adalah
suatu aspek yang menyatakan
tingkat pendekatan dari nilai hasil
pengukuran alat ukur dengan nilai
benar x0.

PENGOLAHAN DATA PADA


PENGUKURAN TUNGGAL DAN
BERULANG
 Pengukuran tunggal adalah
pengukuran yang dilakukan
hanya satu kali saja.
 Pengukuran berulang adalah
pengukuran yang dilakukan
lebih dari satu kali yaitu lima
atau sepuluh kali pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai