55
Uji efektifitas antijamur ekstrak bintang laut Linckia laevigata ….. Rosdianti et al., 2019
56
Uji efektifitas antijamur ekstrak bintang laut Linckia laevigata ….. Rosdianti et al., 2019
57
Uji efektifitas antijamur ekstrak bintang laut Linckia laevigata ….. Rosdianti et al., 2019
Hasil maserasi yang diperolah dari 100 gram terhidroksilasi bekerja sebagai diuretik dan sebagai
bintang laut L. laevigata dalam 200 ml pelarut antioksidan pada lemak (Pratiwi, 2008). Flavonoid
menunjukkan perbedaan dalam jumlah berat merupakan senyawa fenol terbanyak yang
ekstrak yang diperoleh. ditemukan di alam. Flavonoid memiliki kerangka
dasar yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua
Ekstraksi Senyawa Bioaktif Bintang Laut L. cincin benzene terikat pada suatu rantai propane
laevigata membentuk susunan C6-C3-C6.
Uji komponen aktif atau uji fitokimia
merupakan analisis kualitatif yang dilakukan untuk Saponin
mengetahui senyawa metabolit sekunder yang Indikator positif dari uji saponin ini adalah
terkandung dalam tiap ekstrak bintang laut Linckia terbentuknya busa yang tetap stabil selama 8 menit
laevigata dengan mengamati perubahan warna pengamatan setelah dilakukan penambahan 1 tetes
atau konsistensi setelah diberi larutan uji. Hasil HCl 2N. Hasil uji saponin ini dapat dilihat pada
fitokimia pada masing-masing ekstrak tiap pelarut Gambar 3.
dapat dilihat pada Tabel 1.
Flavanoid
Indikator positif dari uji flavanoid adalah
dengan terbentuknya warna merah muda atau
ungu. Pengujian fitokimia ekstrak kasar metanol uji
flavanoid mendapatkan hasil positif mengandung
senyawa flavanoid. Hal ini didukung dengan
pernyataan Harborne (1984) dalam Priyanto
(2012), flavanoid merupakan senyawa polar yang
dapat larut pada pelarut polar. Hasil uji flavanoid Gambar 3. Uji saponin
dapat dilihat pada Gambar 2.
Berdasarkan hasil identifikasi, saponin
ditemukan pada ekstrak metanol dan etil asetat.
Saponin terdapat pada sejumlah besar tanaman
dan beberapa hewan laut seperti teripang atau
timun laut (Hostettmann and Marston, 1995;
Lacaille-Dubois and Wagner, 2000), Ophiuroidea
(brittle star atau bintang ular) (Juariah, 2014).
Alkaloid
Gambar 2. Uji flavanoid Indikator positif dari uji alkaloid adalah
dengan terbentuknya endapan merah atau jingga
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui pada preaksi dragendroff dan endapan putih
bahwa flavonoid memiliki banyak kegunaan baik kekuningan pada preaksi mayer. Pengujian
bagi tumbuhan maupun manusia. Flavonoid fitokimia ekstrak kasar metanol dan etil asetat
digunakan tumbuhan sebagai penarik serangga dan dengan dua pereaksi uji alkaloid mendapatkan
binatang lain untuk membantu proses hasil negatif mengandung senyawa alkaloid, tidak
penyerbukan dan penyebaran biji, sedangkan bagi ada satupun pereaksi yang menunjukkan hasil
manusia dalam dosis kecil flavon bekerja sebagai positif dari kedua ekstrak kasar yang diuji.
stimulan pada jantung, dan flavon yang
58
Uji efektifitas antijamur ekstrak bintang laut Linckia laevigata ….. Rosdianti et al., 2019
59
Uji efektifitas antijamur ekstrak bintang laut Linckia laevigata ….. Rosdianti et al., 2019
Menurut penggolongan kekuatan daya dinaikkan maka zona hambat pertumbuhan jamur
antibakteri yang digolongkan menurut Davis and akan semakin tinggi.
Stout (1971) dalam Tarman et al. (2012) yaitu Terjadi penurunan zona hambat pada kedua
diameter zona bening 5 mm atau kurang ekstrak bintang laut L. laevigata antara inkubasi
dikategorikan lemah, zona bening 5-10 mm jam ke-24 dan jam ke-48, yang berarti ekstrak
dikategorikan sedang, zona bening 10-20 mm bintang laut L. laevigata bersifat fungistatik karena
dikategorikan kuat dan zona bening lebih dari 20 ekstrak bintang laut tersebut memilki zat kimia
mm dikategorikan sangat kuat. Kriteria inilah yang yang bersifat fungistatik terhadap pertumbuhan sel
digunakan dalam penelitian untuk menggolongkan fungi dipengaruhi oleh faktor seri waktu uji. Juariah
daya hambat kontrol dan uji sampel ekstrak. Hasil (2014) menyatakan bahwa zat antimikrobial
yang diperoleh pada Tabel 4 menunjukkan bahwa fungistatik bersifat menghambat kerja enzim
ekstrak kasar metanol dan etil asetat bintang laut L. tertentu yang mengakibatkan terganggunya
laevigata terhadap daya hambat jamur metabolisme sel fungi, sehingga proses
Trichophyton sp. dikategorikan lemah. Pengujian pemanjangan hifa (misellium) fungi menjadi
daya hambat (zona bening) selama inkubasi 24 jam terhambat. Jika pertumbuhan sel fungi yang
dan 48 jam menunjukkan memiliki aktivitas ditandai dengan pemanjangan hifa terhambat,
terhadap jamur Trichophyton sp dengan nilai rata- maka fragmentasi hifa pun menjadi terganggu
rata berkisar 1,11–1,85 mm. sehingga dapat dikatakan bahwa sel fungitidak
dapat berkembangbiak. Hifa atau miselium yang
Tabel 3. Hasil zona hambat ekstrak metanol bintang laut tidak dapat mengalami fragmentasi disebabkan
L. laevigata terhadap jamur Trichophyton sp. oleh rusaknya jaringan hifa selnya mengakibatkan
Waktu Zona Hambat (mm) sel fungi pada saat bersamaan menjadi peka dan
Pelarut rentan terhadap perubahan lingkungan, sehingga
(Jam) 3 mg/ml 6 mg/ml 9 mg/ml
Metanol 24 2,27 2,54 5,26 sel fungi mudah mati.
48 2,03 1,81 4,52 Ekstrak bintang laut dengan pelarut matanol
24 2,74 2,97 mengandung senyawa flavanoid, saponin dan
48 1,52 2,03 steroid serta memiliki konsentrasi senyawa
Jumlah 8,56 9,35 9,78 metabolit sekunder yang tinggi (Kustiatiyah, 2012).
Rata-rata (mm) 2,14 2,34 4,89 Senyawa tersebut mempunyai efek farmakologi
sebagai antijamur. Agustina (2012) menyatakan
bahwa steroid dapat berfungsi sebagai antijamur
Tabel 4. Zona hambat ekstrak etil asetat bintang laut L.
laevigata terhadap jamur Trichophyton sp.
karena sifat lipofilik yang dimiliki oleh steroid
dapat menghambat perkecambahan spora dan
Waktu Zona Hambat (mm) perbanyakan miselium pada jamur.
Pelarut
(Jam) 3 mg/ml 6 mg/ml Selain steroid, terdapat senyawa lain pada
Etil Asetat 24 1,62 2,54 bintang laut L. laevigata yaitu flavonoid yang
48 0,7 1,81 mampu membentuk kompleks protein dan
24 1,45 2,01 merusak membran sel dengancara mendenaturasi
48 0,67 1,06 ikatan protein pada membran sel, sehingga
Jumlah 4,44 7,42 membran selmenjadi lisis dan senyawa tersebut
Rata-rata (mm) 1,11 1,85 menembus kedalam inti sel menyebabkan
jamurtidak berkembang (Muniarsih et al., 1999).
Hasil daya hambat ekstrak bintang laut L. Mekanisme kerja flavonoid dalam menghambat
laevigata dengan pelarut Etil Asetat terhadap jamur pertumbuhan jamur yakni dengan menyebabkan
Trichophyton sp. menunjukkan potensi antijamur. gangguan permeabilitas membran sel jamur. Gugus
Ekstrak bintang laut dengan pelarut Etil Asetat hidroksil yang terdapat pada senyawa flavonoid
menunjukkan bahwa diameter zona bening menyebabkan perubahan komponen organik dan
terbesar yang terbentuk pada jamur Trichophyton transport nutrisi yang akhirnya akan
sp. yaitu pada konsentrasi 6 mg/ml dengan nilai mengakibatkan timbulnya efek toksik terhadap
rata-rata 1,11 mm. Sedangkan aktivitas daya jamur (Agustina, 2012). Flavonoid bekerja sebagai
hambat terkecil terdapat pada konsentrasi 3 mg/ml antijamur dengan melakukan penghambatan
dengan nilai rata-rata 1,855 mm. Hal ini transpor elektron mitokondria yang
menunjukkan bahwa penggolongan untuk daya mengakibatkan pengurangan potensial membran
hambat jamur Trichophyton sp. masuk dalam mitokondria. Penghambatan (inhibisi) dapat
kategori lemah. Hal ini didukung dengan terjadi melalui penghambatan proton dalam rantai
pernyataan dari Davis and Stout (1971) yaitu pernapasan yang menyebabkan penurunan
diameter zona bening 5 mm atau kurang produksi ATP dan kematian sel jamur berikutnya
dikategorikan lemah. Berdasarkan hasil diatas (Lay et al., 1992).
dapat dilihat bahwa jika konsentrasi ekstrak
60
Uji efektifitas antijamur ekstrak bintang laut Linckia laevigata ….. Rosdianti et al., 2019
61
Uji efektifitas antijamur ekstrak bintang laut Linckia laevigata ….. Rosdianti et al., 2019
62