Anda di halaman 1dari 9

BioLink : Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.

6 (1) Agustus (2019)


ISSN: 2356- 458X (print) ISSN: 2550-1305 (online)
DOI: 10.31289/biolink.v6i1.2253

BioLink
Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KAPANG LAUT


DIISOLASI DARI KORAL LUNAK FAVITES SP.

IDENTIFICATION AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF MARINE FUNGI


ISOLATED FROM SOFT CORAL FAVITES SP.

Akhmad Zainal Fanani1, Tisa Ayu Novitasari1, Siti Choiriah Rofi’ah1,


Siti Nur Rukhoiyah Dewi1, Heru Pramono2*
1ProdiTeknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga,
Surabaya, Indonesia
2Departemen Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya,

Indonesia
Diterima: 18-02-19; Disetujui: 29-04-19; Diterbitkan: 12-08-19

*Corresponding author: E-mail: heru.pramono@fpk.unair.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat kapang yang berasosiasi dengan koral lunak
Favitas sp. dan mengetahui aktivitas antibakterinya. Favites sp. diperoleh dari pemasok koral untuk
akuarium. Sampel koral diambil dan dibilas dengan menggunakan air tawar dan akuades sebelum
dilakukan proses isolasi kapang pada medium Potato Dextrose Agar. Setelah diperoleh kultur murni,
isolat kapang disimpan pada medium PDA miring dan diidentifikasi secara morfologi dengan
menggunakan metode kultur slide. Diperoleh enam spesies kapang dan berdasarkan hasil identifikasi
morfologi yaitu Candida sp.,Fusarium sp., Cladophialophora sp., Phaeoacremonium sp., dan Trichophyton
sp. Kapang telah diuji aktivitas antibakteri dengan metode overlay terhadap Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Phaeoacremonium sp dan Trichophyton sp. menunjukkan aktivitas antibakteri
terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureusdan potensial diteliti lebih lanjut sebagai kandidat
penghasil antibakteri.

Kata Kunci: Favites sp., Antibakteri, Kapang laut, Koral lunak

Abstract
The aims of this study was to investigate the antimicrobial activity of fungi associated with coral. The
fungi was cultured by streak plate method on potato dextrose agar (PDA) and reisolated with the same
medium and were stored in slant agar for identified with morphological approach. Antibacterial activity
fungi associated with coral was tested using overlay method against Escherichia coli and Staphylococcus
aureus. Based on morphological analysis, five fungi were identified as Candidasp., Fusariumsp.,
Cladophialophorasp., Phaeoacremoniumsp., and Trichophytonsp. The antibacterial assay showed that
Phaeoacremoniumsp. and Trichophytonsp. has antibacterial activity and potential as source of
antibacterial for futher study.

Key Words: Favites sp., Antibacterial, Marine Fungi, Soft Coral

How to Cite: Fanani, A.Z., Novitasari, T.A., Rofi’ah, S.C., Dewi, S.N.R., Pramono, H. (2019). Identifikasi dan
Uji Aktivitas Antibakteri Kapang Laut Diisolasi dari Koral Lunak Favites sp., BioLink : Jurnal Biologi
Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (1): Hal. 16-24

16
Fanani, A.Z., Novitasari, T.A., Rofi’ah, S.C., Dewi, S.N.R., Pramono, H. Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri
Kapang Laut Diisolasi dari Koral Lunak Favites sp.
PENDAHULUAN eksplorasi sumber metabolit dari kapang
Indonesia merupakan salah satu laut.
negara dengan sumber biodiversitas yang Studi eksplorasi bahan bioaktif dari
tinggi. Biodiversitas organisme dan bahan mikroba berasosiasi pada koral telah
kimia dari laut merupakan salah satu dilakukan dewasa ini. Komponen seperti
sumber potensial bagi industri dan asperazin, spiciferons A, spiciferons B,
kesehatan (Qin et al., 2017). Biodiversitas serta antibiotika telah ditemukan terdapat
laut tersebut mayoritas dieksplorasi untuk pada mikroba berasosiasi dengan koral
memperoleh bahan bioaktif laut (Carté dan diketahui mampu mempertahankan
1996, Strobel, 2003, Qin, 2017). Kapang inang dari serangan penyakit
sebagai salah satu organisme laut telah (Raghukumar, 2008; Blunt et al., 2015).
menarik banyak perhatian dewasa ini Kapang laut sebagai sumber bahan
karena terbukti menghasilkan senyawa bioaktif tumbuh pada berbagai lingkungan
bioaktif yang bervariasi, baik secara laut seperti sedimen, air laut, tanaman
struktural maupun secara fungsional. laut, invertebrata, vertebrata, dan
Kapang laut juga dinilai sangat potensial bebatuan (Jones, 2011). Beberapa studi
sebagai sumber obat antimikroba (Blunt et sebelumnya berfokus pada isolasi dan
al., 2014). identifikasi kapang dari ekosistem laut
Ekosistem karang merupakan (Qin et al., 2017, Da Silva et al. 2008, Xu et
lingkungan yang memiliki biodiversitas al. 2011,). Penelitian lain juga telah
tinggi pada daerah tropis maupun melaporkan bahwa dari 31 taksa, 123
subtropis. Ekosistem karang juga isolat kapang yang diperoleh dari Laut
diketahui lebih kaya secara biodiversitas Cina Selatan terdapat 31 isolat yang
dibandingkan dengan hutan hujan tropis memiliki aktivitas antimikroba (Xu et al.,
(Mulhall, 2009). Mikroba yang berasosiasi 2018). Meskipun demikian, penelitian
pada koral memiliki diversitas secara isolasi kapang dan uji aktivitas
genetik maupun ekologis dan dipercaya antimikroba kapang berasosiasi dengan
sebagai sumber bahan aktif yang menjaga karang Favites sp. belum banyak
kesehatan koral sebagai inang serta dalam dilaporkan. Oleh karena itu, tujuan
melakukan adaptasi terhadap kondisi penelitian ini adalah melakukan isolasi,
ekstrem lingkungan laut (Rosenberg et al., identifikasi, dan uji aktivitas antimikroba
2007; Qin, 2017). Diversitas mikroba pada kapang yang berasosiasi dengan koral
koral menjadi landasan dilakukan Favites sp. dari Jawa Timur.

17
BioLink : Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (1) (2019): hal. 16-24

METODE PENELITIAN Identifikasi kapang


Koleksi sampel Kapang yang telah diperoleh
Sebanyak lima buah sampel dengan kemudian dilakukan identifikasi secara
jenis Favites sp. dibeli dari penjual karang makroskopis berdasarkan ciri – ciri
hias di Pasar Ikan Gunung Sari, Surabaya, morfologi dengan melihat secara langsung
Indonesia. Karang jenis Favites yang telah bentuk dan warna koloni yang tumbuh.
dibeli dibawa ke laboratorium beserta Secara mikroskopis identifikasi dengan
dengan air laut yang digunakan untuk metode slide culture. Cawan petri
memelihara karang. Sampel kemudian didalamnya diberikan alas kapas dan
dicuci dengan air kran sebanyak dua kali diatasnya ada 2 penampang tusuk gigi
untuk menghilangkan kotoran yang steril. Objek gelas yang steril diletakkan di
menempel, serta dilanjutkan dengan atas penampang dan diberi potongan
membilas dengan akuades steril sebelum berukuran 1 x 1 cm2 medium PDA. Kapang
dilakukan proses isolasi kapang. yang telah diperoleh diinokulasi ke
medium PDA tersebut kemudian
Isolasi kapang diinkubasi selama 3 hari pada suhu 25oC.
Sampel karang Favites sp. yang telah Slide yang telah ditumbuhi oleh kapang
dibilas dengan akuades steril dihancurkan diambil dan morfologi kapang yang
menggunakan mortar dan alu steril dan tumbuh diamati menggunakan mikroskop
sebanyak 0.1 mikroliter ditebar ulas pada binokuler pada perbesaran 1.000x. Hasil
permukaan medium Potato Dextrose Agar identifikasi secara makroskopis dan
(PDA, HiMedia, India) yang telah mikrokopis dibandingkan dengan buku
disuplementasi dengan 1% NaCl. Plate identification of pathogenic fungi (Colin et
tersebut kemudian diinkubasi pada suhu al., 2013).
25oC selama 5-7 hari. Kapang yang telah
tumbuh kemudian disubkultur Uji aktivitas antibakteri
berdasarkan makromorfologi (warna Uji aktivitas antibakteri dilakukan
koloni, tekstur, bentuk percabangan dengan menumbuhkan isolat kapang pada
miselia, dan pigmen terlarut) pada media medium PDA kemudian diinkubasi selama
PDA salin yang baru. Setelah diperoleh 3-4 hari pada suhu 25oC. Pengujian
kultur murni, isolat ditumbuhkan pada antibakteri dilakukan dengan metode
media PDA miring dan disimpan pada overlay pada media Mueller-Hinton Agar
suhu 4oC hingga dilakukan uji lebih lanjut (MHA) soft agar. Sebanyak 50 ml MHA soft
(Xu et al., 2018). agar yang telah dicampur dengan isolat

18
Fanani, A.Z., Novitasari, T.A., Rofi’ah, S.C., Dewi, S.N.R., Pramono, H. Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri
Kapang Laut Diisolasi dari Koral Lunak Favites sp.
bakteri indikator Escherichia coli dan berbentuk kubah yang halus. Koloni dapat
Staphylococcus aureus sebanyak 0,5 ml. terlihat berbentuk bintang, cincin, kerutan
Isolat bakteri indikator diencerkan pada tidak teratur, topi, stipple, dan fuzzy
NaCl hingga kepadatan McFarland 1. (Sudberry et al., 2004). Candida
Campuran media MHA dan isolat bakteri ditemukan di tanah maupun perairan,
kemudian dituang pada media PDA yang namun apabila ditemukan di laut
telah berisi isolat kapang yang telah menunjukkan adanya kontaminasi
tumbuh, dan diinkubasi pada suhu 25oC anthropogenik (Kunnen et al., 1971).
selama 24 jam, kemudian dilakukan Lebih lanjut, kapang Fusarium yang
pengamatan zona hambat yang terbentuk. ditemukan pada penelitian ini selaras
Isolat yang menghasilkan senyawa dengan morfologi yang ditunjukkan oleh
antibakteri ditunjukkan oleh zona jernih di Trabelsi et al., (2017). Fusarium sp.
sekeliling koloni. Data aktivitas antibakteri memiliki makrokonodia melengkung,
ditentukan dengan pengukuran diameter klamidospora yang banyak terdapat pada
zona jernih yang dihasilkan dikurangi miselium, dan memiliki struktur dinding
diameter koloni. sel yang tebal. Fusarium dapat dibedakan
dari warna miselium dan pigmen yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dihasilkan. Fusarium dilaporkan
Isolasi dan Identifikasi kapang bersimbiosis pada sponge jenis Tethya
Berdasarkan identifikasi kapang aurantium (Wiese et al., 2011) dan mampu
dida-patkan jumlah isolat kapang dari menghasilkan senyawa metabolit
koral lunak terdapat 6 isolat. Isolat sekunder equisetin anti-HIV-1.
tersebut telah berhasil diidentifikasi Kapang jenis Cladophilophora sp.
berdasarkan morfologi, baik makroskopis yang ditemukan pada penelitian ini
maupun mikroskopis dan diketahui isolate memiliki morfologi yang sama dengan
tersebut yaitu JC 2-2 Candida sp., JC3-6 definisi Usui et al., (2016).
Candida sp., JC 3-7 Fusarium sp., JC4-1 Cladophialophora memiliki koloni white-
Cladophialophora sp., JC6-1 rot yang terdiri atas hyphomycetes
Phaeoacremonium sp., JC6-2 Trichophyton dematiaceous yang menghasilkan
sp. Karakteristik isolat tersebut konidiofor sederhana, konidia fusiform
ditunjukkan oleh Tabel 1. Candida sp. yang dibentuk dalam rantai acropetal,
merupakan jenis kapang yang memiliki bercabang atau tidak.
sel-sel yang membentuk koloni putih
Tabel 1. Karakter makroskopis isolat kapang yang diisolasi dari Favites sp.
19
BioLink : Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (1) (2019): hal. 16-24

Makroskopis
Kode Isolat (PDA, inkubasi 30°C Karakteristik
selama 5 hari

berwarna hitam krem, permukaan halus dan


Candida parapsilosis terlihat mengkilap

koloni berwarna krem, bagian permukaan


Candida lipolytica menonjol ke atas

koloni berbentuk floccose, berwarna putih


Fusarium proliferatum hingga merah muda.

bentuk koloni menumpuk, permukaan


Cladophialophora
bertekstur bubuk, berwarna hitam.
bantiana

Bagian permukaan kasar, berbentuk floccose,


Phaeoacremonium
berwarna putih keabu abuan.
parasiticum

Bagian permukaan halus dan bagian tengah


Trichophyton rubrum menonjol ke atas, berwarna putih ke kuning

Tabel 2. Karakter mikroskopis isolat kapang yang diisolasi dari Favites sp.
20
Fanani, A.Z., Novitasari, T.A., Rofi’ah, S.C., Dewi, S.N.R., Pramono, H. Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri
Kapang Laut Diisolasi dari Koral Lunak Favites sp.
Mikroskopis
Kode Isolat (Mikroskop perbesaran Karakteristik
400x)

Mempunyai pseudohifa bercabang,


Candida parapsilosis
bagian ujung cabang besar.

mempunyai hifa dan pseudohifa


Candida lipolytica
yang sendiri atau berpasangan

memiliki conidia, microconidia dan


Fusarium proliferatum
macroconia.

Cladophialophora cabang tidak padat, conidia


bantiana memanjang dengan ujung runcing.

Phaeoacremonium phialid berbentuk oval kecil, cabang


parasiticum conidiophore tebal.

Macroconidia tidak ada, microconia


Trichophyton rubrum
jarang, berbentuk klub bulat.

21
BioLink : Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (1) (2019): hal. 16-24

Cladialophora yang ditemukan pada deskripsi yang disampaikan oleh Mostert


Favites sp. pada penelitian ini juga selaras et al., (2006). Lebih lanjut,
dengan yang disampaikan oleh Prenafeta- Phaeoacremonium sp. banyak ditemukan
Boldúet al. (2002) yang menyataan bahwa pada kayu atau tanah (Rooney et al., 2001,
Cladophialophora sp. banyak ditemukan Crous & Gams, 2000, Dupont et al., 2002).
pada air dengan pencemaran minyak. Meskipun demikian, belum dilaporkan
Cladophialophora sp. diketahui mampu terdapat pada ekosistem laut, sehingga
menghasilkan enzim yang mereduksi terdapat kemungkinan sebagai akibat
senyawa aromatis hidrokarbon, serta anthropogenic pada saat koral diambil dan
menghasilkan senyawa metabolitsekunder ditransportasi menuju ke lokasi penjualan.
toluena yang mendegradasi etilbenzena Trichophyton sp. dilaporkan terdapat
dan xilena. pada tanah yang terkontaminasi dan
Phaeoacremonium sp. yang mampu menghasilkan enzim keratinase
ditemukan pada penelitian ini yang mampu mendegradasi keratin (Anbu
menunjukkan hifa tunggal dengan warna et al., 2008) dan termasuk dalam kategori
pucat atau cokelat tua, sesuai dengan patogen (Lee et al., 2010).
Tabel 3.Aktivitas antibakteri isolat kapang yang berasosiasi dengan Favites sp.
Diameter Zona Hambat (mm) ± standar deviasi
Isolat
Escherichia coli Staphylococcus aureus
Candida parapsilosis 0 0
Candida lipolytica 0 0
Fusarium proliferatum 0 0
Cladophialophora bantiana 0 0
Phaeoacremonium parasiticum 3 ± 0.57 1 ± 0.57
Trichophyton rubrum 6 ± 0.28 5 ± 0.51
Keterangan: n=3 replikasi
Berdasarkan hasil identifikasi dan uji aktivitas antibakteri. Penelitian Powthong
aktivitas antimikroba, diketahui bahwa et al. (2013) menunjukkan bahwa kapang
Phaeoacremonium sp. dan JC 6-2 Phaeoacremonium diperoleh dari Sesbania
Trichophyton sp. memiliki aktivitas grandiflora. Pada penelitian lain,
antimikroba. Penelitian Reátegui et al. Phaeoacremonium sp. terdapat pada
(2006) menunjukkan bahwa Rhizophora mucronata, jenis tanaman
Phaeoacremonium sp. menghasilkan mangrove (Dayarathne et al., 2019). Hal
senyawa fungisida phaeofurans A dan B tersebut mengindikasikan bahwa kapang
yang mampu menghambat pertumbuhan Phaeoacremonium sp. umumnya
kapang, meskipun tidak memiliki aktivitas ditemukan organisme yang bervariasi,
antibakteri. Phaeoacremonium sp. yang mulai dari terestrial hingga pantai, dengan
diisolasi dari Favites sp. menunjukkan
22
Fanani, A.Z., Novitasari, T.A., Rofi’ah, S.C., Dewi, S.N.R., Pramono, H. Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri
Kapang Laut Diisolasi dari Koral Lunak Favites sp.
aktivitas yang cukup luas mulai dari model ascomycete fungus Podospora
anserina.Genome biology, 9(5), R77.
antibakteri maupun antifungal. Jones, E. G. (2011). Are there more marine fungi to
be described?. Botanica Marina, 54(4), 343-
354.
SIMPULAN Kunen, S., G., Claus, P., Madri, And L ,. Peyser.
Berdasarkan hasil identifikasi secara (1971). The Ingestion and Digestion of
Yeast-Like Fungiby the Sponge. Microcionia
morfologi, diperoleh enam spesies kapang prolifera. Hydrobiologia, 38 (3-4): 565-576.
Lee, M. H., Lee, K. B., Oh, S. M., Lee, B. H., &
laut yang berasosiasi dengan Favites sp., Chee, H. Y. (2010). Antifungal activities of
dieckol isolated from the marine brown
yaitu Candida parapsilosis,Candida
alga Ecklonia cava against Trichophyton
lipolytica, Fusarium proliferatum, Clado- rubrum. Journal of the Korean Society for
Applied Biological Chemistry, 53(4), 504-
phialophora bantiana, Phaeoacremonium 507.
Mostert, L., Groenewald, J.Z., Summerbell, R.C.,
parasiticum, dan Trichophyton rubrum. Gams, W. and Crous, P.W., 2006.
Isolat Phaeoacremonium parasiticum, Taxonomy and pathology of Togninia
(Diaporthales) and its Phaeoacremonium
danTrichophyton rubrummenunjukkan anamorphs. Studies in Mycology, 54, pp.1-
113.
aktivitas antibakteri terhadap Escherichia Mulhall, M. Saving the Rainforests of the Sea: An
Analysis of International Efforts to
coli dan Staphylococcus aureus. Conserve Coral Reefs. (2009). In Duke
Environmental Law and Policy Forum (Vol.
19, pp. 321-at).
DAFTAR PUSTAKA
Peter Sudbery, P., Neil, G., and Judith, B. (2004).
Anbu, P., Hilda, A., Sur, H.W., Hur, B.K. and The Distinct Morphogenic States ofCandida
Jayanthi, S. (2008). Extracellular keratinase albicans. TRENDS in Microbiology, 1-8.
from Trichophyton sp. HA-2 isolated from Prenafeta-Boldú, F., J., Vervoort,J., Grotenhuis,and
feather dumping soil. International J., Groenestijn. (2002). Substrate
Biodeterioration & Biodegradation, 62(3), Interactions during the Biodegradation of
pp.287-292. Benzene, Toluene,Ethylbenzene, and
Blunt, J. W., Copp, B. R., Keyzers, R. A., Munro, M. Xylene (BTEX) Hydrocarbons by theFungus
H., & Prinsep, M. R. (2014). Marine natural Cladophialophora sp. Strain T1. Applied and
products. Natural product reports, 31(2), Environmental Microbiology, 68 (6): 2660–
160-258. 2665.
Carte, B. K. (1996). Biomedical potential of marine Qin, S., Feng, W. W., Wang, T. T., Ding, P., Xing,
natural products. Bioscience, 46(4), 271-286. K., & Jiang, J. H. (2017). Plant growth-
Colin, K., Campbell, Elizabeth, M., & David, W. promoting effect and genomic analysis of
(2013).Identification of Pathogenic Fungi the beneficial endophyte Streptomyces sp.
Second Edition. USA: Blackwell Publishing, KLBMP 5084 isolated from halophyte
11-16. Limonium sinense. Plant and Soil, 416(1-2),
Dayarathne, M. C., Maharachchikumbura, S. S., 117-132.
Jones, G., Al-Sadi, A. M., Hyde, K. D., & Raghukumar, C. (2008). Marine fungal
Chomnunti, P. (2019). Sexual morph of biotechnology: an ecological perspective.
Phaeoacremonium aureum from Reátegui, R. F., Wicklow, D. T., & Gloer, J. B.
Rhizophora mucronata collected in (2006).Phaeofurans and sorbicillin
southern Thailand. Phytotaxa, 387(1), 21-39. analogues from a fungicolous
Dupont, J., Magnin, S., Cesari, C. and Gatica, M., Phaeoacremonium species (NRRL
(2002). ITS and β-tubulin markers help 32148).Journal of natural products, 69(1),
delineate Phaeoacremonium species, and 113-117.
the occurrence of P. parasiticum in Rooney-Latham, S., Eskalen, A. and Gubler, W.D.,
grapevine disease in Argentina. Mycological (2005). Teleomorph formation of
Research, 106(10), pp.1143-1150. Phaeoacremonium aleophilum, cause of
Espagne, E., Lespinet, O., Malagnac, F., Da Silva, esca and grapevine decline in
C., Jaillon, O., Porcel, B. M., ...& Anthouard, California. Plant Disease, 89(2), pp.177-184.
V. (2008). The genome sequence of the
23
BioLink : Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (1) (2019): hal. 16-24

Rosenberg, E., Koren, O., Reshef, L., Efrony, R., & spp.Associated with Olive Trees Dieback in
Zilber-Rosenberg, I. (2007).The role of Tunisia. 3 Biotech, 7:28.
microorganisms in coral health, disease and Usui, E., Yusuke, T., and Kazuhiko, N. (2016).
evolution.Nature Reviews Microbiology, Cladophialophora inabaensis sp. nov., a
5(5), 355. New Species among the Dark Septate
Silva, G. H., Zeraik, M. L., de Oliveira, C. M., Teles, Endophytes from a Secondary Forest in
H. L., Trevisan, H. C., Pfenning, L. H., ... & Tottori, Japan. Microbes Environ., 31(3):
Saraiva, A. C. (2017). Lactone derivatives 357-360.
produced by a Phaeoacremonium sp., an Wiese, J., Birgit, O., Martina, B., Rolf, S., and
endophytic fungus from Senna spectabilis. Johannes, F. (2011). Phylogenetic
Journal of natural products, 80(5), 1674- Identification of Fungi Isolated from the
1678. Marine Sponge Tethya aurantium and
Strobel, G., & Daisy, B. (2003).Bioprospecting for Identification of TheirSecondary
microbial endophytes and their natural Metabolites. Mar. Drugs, 9: 561-585.
products. Microbiology and molecular Xu, H. B., Tsukuda, M., Takahara, Y., Sato, T., Gu,
biology reviews, 67(4), 491-502. J. D., & Katayama, Y. (2018).
Trabelsi, R., Manel, C., Radhouane, G.,Hanen, Lithoautotrophical oxidation of elemental
S.,Sonia, K.,Yaˆakoub, G., Mariem, sulfur by fungi including Fusarium solani
D.,Mohamed, A.,Samira, K., and Aymen, M. isolated from sandstone Angkor temples.
(2017). Morphological and Molecular International Biodeterioration &
Characterization of Fusarium Biodegradation, 126, 95-102.

24

Anda mungkin juga menyukai