ABSTRAK
Landak laut (Diadema setosum) merupakan hewan laut yang tergolong dalam filum
Echinodermata, dimana hingga saat ini pemanfaatan landak laut belum optimal. Padahal pada
penelitian terhadap filum yang sama yaitu teripang keling (Holoturia atra) berpotensi sebagai
antijamur. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk memanfaatkan ekstrak dan hasil partisi
landak laut sebagai agen antijamur Candida albicans. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu ekstraksi, skrining fitokimia dan difusi agar. Proses ekstraksi dilakukan secara maserasi
dengan etanol dan dilanjutkan dengan partisi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana,
kloroform dan etil asetat. Uji senyawa metabolit sekunder menggunakan metode skrining
fitokimia sedangkan uji aktivitas antijamur menggunakan uji difusi agar. Hasil skrining fitokimia
menunjukkan bahwa golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak landak laut adalah
alkaloid, triterpenoid, saponin dan polifenol. Hasil rata-rata diameter zona hambat (mm SD
dari fraksi etanol, fraksi etil asetat dan fraksi kloroform pada konsentrasi 100 mg/mL berturut-
turut adalah 22,30 0,24 ; 21,80 0,08 ; 21,12 0,02. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa ekstrak landak laut pada fraksi etanol, etil asetat dan kloroform konsentasi
100 mg/mL berpotensi sebagai antibiotik yang sensitif dalam membunuh jamur C.albicans.
61
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 61-65 ISSN 2303-1077
62
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 61-65 ISSN 2303-1077
Pengujian aktivitas antijamur ekstrak sebanyak 142 g, fraksi etanol 17,8 g, fraksi
landak laut menggunakan metode difusi etil asetat 17,5 g, fraksi kloroform 4,3 g dan
agar. Media SDA steril sebanyak 20 mL fraksi n-heksana 1,9 g. Senyawa metabolit
dimasukkan dalam petri disk hingga sekunder yang terkandung dalam ekstrak
memadat. Suspensi jamur uji 100 µL landak laut (D.setosum) dengan uji fitokimia
disebar di permukaan agar secara merata ditampilkan pada Tabel 1.
dengan menggunakan cutton bud Tabel 1 menunjukkan bahwa ekstrak
Kemudian dibuat sumur dengan diameter 6 landak laut (D. setosum) mengandung
mm, masing-masing diisi dengan 20 µL metabolit sekunder alkaloid, triterpenoid,
larutan sampel konsentrasi 5-100 mg/mL saponin dan polifenol. Senyawa-senyawa
(ekstrak etanol, fraksi etanol, fraksi etil tersebar dalam keempat fraksi. Fraksi
asetat, fraksi kloroform dan fraksi n- etanol, etil asetat dan kloroform positif
heksana) ke dalam sumur pada masing- mengandung alkaloid, triterpenoid, saponin
masing cawan petri yang telah dan polifenol. Akan tetapi fraksi n-heksana
diinokulasikan jamur C. albicans. Lalu, hanya mengandung triterpenoid. Alkaloid
diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang, bersifat basa sehingga dapat larut pada
kemudian diukur diameter zona hambat pelarut polar hingga semipolar. Alkaloid
dengan jangka sorong pada daerah bening terdeteksi pada fraksi etanol, etil asetat dan
lubang dengan menggunakan jangka kloroform dengan intensitas tinggi terdapat
sorong. Kontrol negatif yang digunakan pada fraksi etil asetat.
yaitu DMSO 10% dan ketokonazol 20 Triterpenoid terdeteksi pada semua
mg/mL sebagai kontrol positif (Tanjong, fraksi, dengan kelimpahan tinggi tersebar
2011). pada fraksi semipolar hingga polar
sedangkan fraksi nonpolar memiliki
Analisis Data intensitas yang kecil. Hal ini menunjukkan
Data hasil penelitian berupa bahwa triterpenoid yang terdapat pada
diameter zona hambat dianalisis dengan uji ekstrak landak laut (D.setosum) sebagian
ANOVA one way kemudian dilanjutkan besar mempunyai kepolaran rendah hingga
dengan post Hoc Test berupa LSD (Least tinggi.
Significance Difference). Data diolah Polifenol merupakan senyawa yang
dengan program SPSS 20,00 memiliki satu atau lebih gugus fenolik
sehingga memungkinan senyawa ini larut
HASIL DAN PEMBAHASAN pada tingkat kepolaran yang tinggi. Sejalan
dengan itu senyawa polifenol ekstrak
Sampel yang digunakan yaitu landak
landak laut (D.setosum) tersebar pada
laut yang telah dibuang bagian isinya
fraksi etanol,etil asetat dan kloroform.
dengan total berat basah landak laut adalah
20 kg, ekstrak etanol yang diperoleh
63
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 61-65 ISSN 2303-1077
Tabel 2. Hasil Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Landak Laut terhadap Jamur C. albicans
Diameter zona hambat (mm
Variasi Ekstrak Fraksi Fraksi Fraksi Fraksi Kontrol
Konsentrasi Etanol Etanol Etil Asetat Kloroform n-heksana Positif
(mg/mL)
5 - 2,00 0,08 1,65 0,02 1,35 0,07 -
10 - 4,22 0,16 2,98 0,04 2,38 0,04 -
20 - 8,18 0,08 7,37 0,22 8,13 0,04 - 33,35 0,02
40 - 13,92 0,21 13,55 0,14 13,69 0,18 -
60 - 15,07 0,09 14,51 0,02 14,90 0,02 -
80 - 18,50 0,11 17,67 0,01 17,38 0,01 -
100 - 22,30 0,24 21,80 0,08 21,12 0,02 -
64
JKK, Tahun 2015, Volume 4(4), halaman 61-65 ISSN 2303-1077
65