JURNAL
OLEH
ANJELI Y HUTASOIT
Uji Metabolit Sekunder Bakteri Heterotrofik dari Air Laut Desa Sungai Kayu
Ara Terhadap Bakteri Patogen
Oleh:
Anjeli Y Hutasoit 1),Feliatra2),Andi Dahliaty3)
Anjeliyanti2@gmail.com
ABSTRAK
1)
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
(2)
Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau.
(3)
Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau
2
By:
Anjeli Y Hutasoit Feliatra2),Andy Dahliaty3)
1),
Anjeliyanti2@gmail.com
ABSTRACT
This research was conducted from April - July 2018 at the Laboratory of
Organic Chemistry and Natural Materials Synthesis Research, Faculty of
Mathematics and Natural Sciences and Marine Microbiology Laboratory in the
Department of Marine Sciences, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University
of Riau. The purpose of this research is to know the ability of secondary metabolites
to inhibit heterotrophic bacteria in inhibiting the activity of pathogenic bacteria
(Vibrioalginolyticus, Aeromonas hydrophila and Pseudomonas aeruginosa). The
research method used is the experimental method. 10 isolates of heterotrophic
bacteria were obtained from a collection of Marine Microbiology, Faculty of
Fisheries and Marine laboratories which were able to produce secondary metabolites.
Each bacterial isolate was tested on pathogenic bacteria, namely Aeromonas
hydrophila (P), Pseudomonas aeruginosa (Q), Vibrio alginolyticus (R) using paper
discs and each isolate was carried out 3 repetitions, so that 90 experiments were
obtained. Test results of secondary metabolites of 10 heterotrophic bacterial isolates
have the ability to inhibit the growth of pathogenic bacteria. The best isolate is J
isolates with clear zones formed wider than the other test bacteria which is 12,35 mm
and the activity of the bacteria was 1877,78 mm2 / ml. This inhibitory power is
caused by the presence of compounds that are anti-microbial namely secondary
metabolites. Isolates A, D, F, G, H are resistant to pathogenic bacteria Aeromonas
hydrophilla, isolates D, E, G, J are resistant to pathogenic bacteria Pseudomonas
aeruginosa. This is indicated by the presence of a cloudy zone around the disc paper
that is formed during the inhibitory test
1)
Student of The Faculty of Fisheries and Marine Sciences University of Riau
(2)
Lecturer of The Faculty of Fisheries and Marine Sciences University of Riau
(3)
Lecturer of The Faculty of Mathematics and Natural Sciences University of Riau
3
Isolat
A Putih Susu Bulat Licin Seperti + + +
Tepian Kawah
Timbul
B Putih Tidak Berlekuk Datar + + +
Beraturan
dan
memnyebar
C Putih Bundar Licin Datar + + +
kekuningan
D Putih Susu Bundar Tidak Datar + + +
beraturan
E Putih Tidak Licin Timbul + + +
kekuningan beraturan
dan
menyebar
F Putih Bundar Licin Cembung + + +
kekuningan
G PutihSusu Bundar Licin Timbul + + +
H PutihSusu Bundar Licin Timbul + + +
I PutihSusu Bundar Licin Timbul + + +
J Putih Bundar Berombak Seperti + + +
kekuningan tepian Kawah
timbul
7
1600
1400
1200
1000 A.hydrophilla
800 V.alginolyticus
600 P.aerogenosa
400
200
0
Isolat Isolat Isolat Isolat Isolat Isolat Isolat Isolat Isolat Isolat
A B C D E F G H I J
berbagai enzim dan asam amino juga sehingga lapisan dinding sel tidak
digunakan untuk memproduksi terbentuk secara utuh dan terjadi
antibiotik untuk mengendalikan kematian sel (Ibrahim, 2012). Senyawa
patogen (Feliatra, 2017) flavonoid sebagai antibakteri dengan
Berdasarkan penelitian yang cara membentuk senyawa kompleks
telah dilakukan menunjukkan bahwa terhadap protein ekstraseluler yang
isolat J memiliki aktivitas unit yang mengganggu integritas membran sel
paling tinggi terhadap bakteri bakteri. Senyawa tannin dapat
Aeromonas hydrophilla dan Vibrio mengkerutkan dinding sel atau
alginolyticus, sedangkan isolat C membran sel sehingga mengganggu
memiliki daya hambat yang tinggi permeabilitas selitu sendiri, akibatnya
terhadap bakteri Pseudomonas sel tidak dapat melakukanaktivitas
aeruginosa. Daya hambat disebabkan hidup sehingga pertumbuhannya
oleh adanya senyawa yang bersifat terhambat atau bahkan mati.
antimikroba yaitu senyawa metabolit Penentuan periode fermentasi untuk
sekunder. Romadon et al., (2012) setiap strain baru bakteri heterotrofik
menyatakan bahwa adanya perbedaan sangat penting untuk produksi
daya antimikroba dikarenakan maksimum metabolit sekunder karena
perbedaan jenis bakteri sehingga masa inkubasi diperlukan untuk
spesies yang berbeda akan pertumbuhan mikroorganisme dan
menghasilkan penghambatan dan produksi metabolit sekunder
aktivitas yang berbeda karena (Mohammed, 2017).
perbedaan komponen metabolit yang Aeromonas hydrophilla sensitif
dihasilkan. terhadap metabolit sekunder, hal ini
Kandungan senyawa metabolit dapat dilihat dari kemampuan hambat
sekunder yang termasuk ke dalam isolat J dengan adanya zona bening
golongan metabolit telah terbukti yang terbentuk lebih luas dibanding
bekerja sebagai derivat anti mikroba bakteri uji yang lain yaitu sebesar
(Nurul et al., 2012). Senyawa anti 12,35 mm dan aktivitas hambat
mikroba dapat menghambat sebesar 1877,78 mm2/ml. Sensitifitas
pertumbuhan mikroba patogen bakteri gram negatif oleh aktivitas
maupun non patogen. Mekanisme antimikroba metabolit sekunder lebih
antibakteri dari senyawa metabolit tinggi dibandingkan gram positif,
sekunder pada dasarnya memiliki karena struktur dinding selnya
mekanisme berbeda (Ibrahim, 2012). memiliki membran sel yang tersusun
Senyawa alkaloid dan terpenoid atas Lipopolisakarida (LPS),
memiliki mekanisme dengancara lipoprotein, dan fosfolipid (Leroy,
mengganggu komponen penyusun 2007).
peptidoglikan pada sel bakteri,
11
Perairan Bersalinitas Rendah Di Wang. L., Y.S. Cui, C.S. Kwon, S.T.
Kelurahan Purnama Dumai Lee, J.S. Lee dan W.T. Im.
Provinsi Riau. Skripsi. 2011. Vagococcus
Pekanbaru:Universitas Riau. acidifermentans sp. nov.,
isolated from an acidogenic
Syaputri,L.Y. 2017.Isolasi dan Uji fermentation bioreactor. Int. J.
Antagonisme Bakteri Syst. Evol. Microbiol.
Heterotrofik dari Perairan 61:1123–1126
Muara Sungai Siak Dengan
Salinitas yang Berbeda. Skripsi. Widiastuti, 2014. Kemampuan
Pekanbaru. Universitas Riau Metabolit Sekunder Bakteri
Laut Menghambat
Usmiati, S. dan Marwati, T. 2007. Pertumbuhan Vibrio
Seleksi Dan Optimasi Proses parahaemolyticus dan
Produksi Bakteriosin Dari Staphylococcus aureus.
Lactobacillus Sp. Jurnal Agritech .21 No.3 hal 104-107
Pascapanen 4(1) 2007: 27- 37.