Anda di halaman 1dari 5

Nama kelompok :

1. Maisyaroh
2. Aliyya Khairunnisa Adzahra
3. Rismalia Meitiyanah
4. Norlaila
5. Ellisa nurramadhani

Kelas : A2 2018

Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran Kimia

Hari/Tanggal : 30 April 2021

1. Identifikasi perbedaan mendasar antara isu tentang Ethnopedagogy &


Ethnoscience
Jawaban :
Perbedaan yang mendasar dari keduanya terletak pada pengintegrasian
pengetahuan ilmiah dengan budaya dan kearifan lokal pada Ethnoscience
sedangkan pada Ethnopedagogy pelestarian budaya dan kearifan lokal secara
menyeluruh.

2. Apakah isu Ethnopedagogy & Ethnoscience memiliki prespektif yang sama


dalam hal “local content dan atau local wisdom”
Jawaban :
Local content adalah segala sesuatu yang bermuatan sumber
pengetahuan/informasi yang asli dihasilkan oleh suatu institusi/lembaga,
perusahaan atau daerah sampai dengan negara, yang dapat dijadikan sumber
pembelajaran (learning resources) dalam bentuk karya cetak maupun karya
rekam. koleksi local content, yaitu koleksi yang mengandung informasi
mengenai entitas lokal (perorangan, institusi, kegiatan, geografi, dan budaya).
Koleksi local content ini berkaitan mengenai kebudayaan dan keadaan
lingkungan sosial dari suatu daerah.[ CITATION Per18 \l 1033 ].
Secara etimologi, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata, yakni
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Sebutan lain untuk kearifan lokal
diantaranya adalah kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat
(local knowledge) dan kecerdasan setempat (local genious). [ CITATION
Shu18 \l 1033 ]. Pengertian kearifan lokal merupakan, “Kecendikiaan
terhadap kekayaan setempat/ suatu daerah berupa pengetahuan, kepercayaan,
norma, adat istiadat, kebudayaan, wawasan dan sebagainya yang merupakan
warisan dan dipertahankan sebagai sebuah identitas dan pedoman dalam
mengajarkan kita untuk bertindak secara tepat dalam kehidupan”.
[ CITATION Uta16 \l 1033 ]
Berdasarkan isi jurnal, dapat dipahami Ethnopedagogy adalah aktualisasi
pembelajaran yang berorientasi pada penanaman nilai – nilai kearifan local.
Penelitian pada jurnal bertujuan untuk mengidentifikasi potensi etno-
pedagogi dan untuk membuktikan secara eksperimental baha etno-pedagogi
memainkan peran besar dalam pembentukan identitas etnis guru pra-jabatan,
dengan melakukan pendekatan teoretis untuk:
 definisi identitas etnis;
 Isi, dan teknik pengajaran pendidikan multikultural;
 pembentukan toleransi antar etnis

Bahasa, asal usul, gaya hidup, budaya tradisional, nilai dan norma, ingatan
dan mitologi sejarah, agama, rasa tanah air, kewarganegaraan, dan penampilan
dianggap sebagai tanda pembeda identitas etnis.

[ CITATION Val17 \l 1033 ]

Sedangkan Etnosains adalah pengetahuan asli masyarakat dalam bentuk


bahasa, adat istiadat, budaya, moral, dan bahkan teknologi yang dibuat oleh
masyarakat dengan pengetahuan ilmiah yang dapat diuji melalui tinjauan
pustaka, penjelasan ilmiah, dan karya ilmiah. Jurnal penelitian membahas
mengenai modul Etnosains. Modul berbasis etnosains dibuat secara
kontekstual dengan menghubungkan kearifan lokal di sekitar tempat tinggal
siswa ,menjadi konsep pelajaran yang di pelajari sehingga pembelajaran yang
terjadi akan lebih efektif dalam peningkatan hasil belajar siswa [ CITATION
Nur171 \l 1033 ]

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan isu Ethnopedagogy &


Ethnoscience memiliki prespektif yang sama dalam hal “local content dan
atau local wisdom”. Karena memiliki prinsip dan target yang sama yaitu
penanaman nilai – nilai kearifan local dan atau informasi mengenai kearifan
local yang diintegrasikan dalam pembelajaran.

3. Jika, isu Ethnopedagogy & Ethnoscience diadopsi di lingkungan sekolah


maka hal-hal apa saja yang paling berdampak khususnya dalam konteks
pengajaran dan pembelajaran.
Jawaban :
Pembelajaran berbasis etnosains merupakan pembelajaran kontekstual, guru
harus mengetahui lingkungan sekitar siswa untuk mengasosiasikan
pengetahuan sosial yang ada di masyarakat ke dalam proses pembelajaran.
Tidak semua pengetahuan di masyarakat bisa dianggap sebagai ilmu
etnosains. Pengetahuan asli masyarakat harus melalui tahap rekonstruksi
pertama menjadi pengetahuan ilmiah. Rekonstruksi yang dimaksud adalah
proses menerjemahkan masyarakat ilmiah asli ke dalam konsep ilmiah,
biasanya ilmu-ilmu asli masyarakat diturunkan melalui proses pengamatan
langsung dalam kebudayaan oleh karena itu karena hasil rekonstruksi ilmu
asli adalah konsep ilmu [11] .
Jika isu Ethniscience diadopsi di lingkungan sekolah maka hal-hal yang
berdampak pada pengajaran dan pembelajaran seperti adanya penggunaan
modul berbasis etnosains yang meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa
harus diimbangi dengan materi yang terstruktur dalam bentuk modular.
Penyampaian materi kepada mahasiswa tidak lepas dari perkembangan
teknologi yang ada. Proses pembelajaran hendaknya dilakukan dengan
pengembangan e-module based ethnoscience, dapat dilihat bahwa isu
ethnoscience berdampak cukup baik bagi guru dan siswa, dimana guru dapat
cara baru untuk mengajarkan materi kimia kepada siswanya. Dan siswa tidak
mendapatkan sesuatu yang baru (cara pembelajaran) dari pada misalkan hanya
ceramah. Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi
siswa juga dapat belajar dari lingkungan dan masyarakat. Pengembangan
modul Ets-E merupakan modul elektronik berbasis kearifan lokal sebagai
pegangan siswa SMP dalam mempelajari fenomena IPA Terpadu di
masyarakat.

Daftar pustaka
Nurkhalisa, S., & Ummayah, F., F., D. (2017). Etse-Module "The Benefits of Acidic
Bases in Life" Ethnoscience Based Demak Society in the Utilisation of Lime.
International Journal of Science and Research (IJSR), 1396 - 1400.

Pertiwi, A., R., & Prasetyawan, Y., Y. (2018). Pengelolaan Koleksi Local Content
Sebagai Upaya Pelestarian Kearifan Lokal Di Dinas Perpustakaan Dan
Kearsipan Kota Salatiga . Jurnal Ilmu Perpustakaan, 7(3), 241-250.

Shufa, N. K. (2018). Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Di Sekolah Dasar:


Sebuah Kerangka Konseptual. INOPENDAS: Jurnal Ilmiah Kependidikan,
1(1), 48 - 53.

Utari, U. (2016). Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Dasar


dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jurnal Teori Dan
Praksis Pembelajaran IPS, 39 - 44.

Valiakhmetova, N., Akhmadullina, R., & Pimenova, T. (2017). Ethno-Pedagogy As


A Means Of Ethnic Identity Formation Of Pre-Service Teachers In Russia.
Proceedings of SOCIOINT 2017- 4th International Conference on Education,
Social Sciences and Humanities, 387 - 392.

Anda mungkin juga menyukai