Anda di halaman 1dari 17

Persiapan LOMBA BSI 2021

By: ekiistiqomah
FARMAKOLOGI
1. Perjalanan obat dalam tubuh (Aspek- aspek Biofarmasi, farmakokinetik (ADME),
farmakodinamik ( Mekanism kerja, efek terapi, indeks terapi) , cara pemberian obat
(oral, parenteral,dll)
A. Aspek-aspek Biofarmasi:
Biofarmasi adalah ilmu yang bertujuan menyelidiki pengaruh pembuatan sediaan obat
terhadap efek terapeutisnya. Efek obat tidak tergantung kepada efek farmakologinya saja,
tetapi juga kepada cara pemberian dan terutama dari faktor formulasinya.

Faktor formulasi yang dapat mempengaruhi efek obat dalam tubuh:


a. Bentuk fisik zat aktif (amorf atau Kristal, kehalusannya) ukuran partikel
b. Keadan kimiawi (ester, garam, garam kompleks, dan sebagainya)
Ex: ampicilin trihidrat absorpsinya lebih lambat dibandingkan ampicilin
ampicilin trihidrat  mengandung air kristal
ampicillin  tidak mengandung air kristal
c. Zat pembantu (zat pengisi, zat pelekat, zat pelicin, zat pelindung dan sebagainya)
Ex: laktosa pada fenitoin  meningkatkan bioavaibilitas  absorbsi meningkat  bisa
toksis
asam stearat dan magnesium stearat  sebagai pelicin  menghambat melarutnya zat
aktif
d. Proses teknik yang digunakan dalam membuat sediaan (tekanan pada mesin tablet,
kecepatan alat emulgator, dan sebagainya)
Tekanan berlebihan memperlambat waktu hancur tablet  absorpsi terhambat.

Hal dalam biofarmasi atau biofarmasetik terkait pengaruh formulasi obat:


a. Farmaceutical Avaibility/ FA (Ketersediaan Farmasi)
Ketersediaan obat secara in vitro dari pemberiantersedia untuk absorpsi.

Urutan kecepatan melarut:


Larutan suspensi - emulsi - serbuk - kapsul - tablet – tablet film coatedtablet salut gula
(dragee) – tablet enterik coated – tablet long acting (retard, sustained release).

FA hanya bisa diukur di lab  dissolution rate


Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
b. Biological Availability/ BA (Ketersediaan hayati)
 persentase obat yang diabsorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia
untuk melakukan efek terapeutiknya.
diukur pada keadaan sebenarnya  pasien
c. Therapeutical Equivalent (Kesetaraan terapeutik)
syarat yang harus dipenuhi oleh suatu obat paten yang meliputi kecepatan melarut dan
jumlah kadar zat berkhasiat yang harus dicapai di dalam darah.
d. Bioassay
 cara menentukan aktivitas obat dengan menggunakan organisme hidup

B. farmakokinetik (ADME)
 setiap proses yang dilakukan tubuh terhadap obat yaitu absorpsi, distribusi,
biotransformasi (metabolisme), distribusi dan ekskresi (ADME)  nasib obat dalam
tubuh

Absorpsi
 pengambilan obat dari permukan tubuh ke aliran darah  umumnya terjadi secara
pasif melalui proses difusi
 oral, sublingual/buccal, rectum, hidung, mata, paru-paru, kulit
 Dipengaruhi:
• Besar partikel
• Bentuk sediaan obat
• Dosis
• Rute pemberian dan tempat pemberian
• Waktu kontak dengan permukaan absorpsi
• Besarnya luas permukaan yang mengabsorbsi
• Nilai pH dalam darah yang mengabsorpsi
• Integritas membran
• Aliran darah organ yang mengabsorbsi
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
Distribusi
 Setelah proses absorbsi, obat masuk ke dalam pembuluh darah untuk selanjutnya
ditransportasikan bersama aliran darah dalam sistim sirkulasi menuju tempat
kerjanya.
 Penetrasi dari dalam darah ke jaringan tergantung pada:
- Ukuran molekul
- Ikatan pada protein plasma
- Kelarutan dan sifat kimia
- Pasokan darah dari organ dan jaringan
- Perbedaan pH antara plasma dan jaringan

Metabolisme
 Obat diserap ke usus  sirkulasi  melalui sistim pembuluh porta  hati.
 obat mengalami perubahan kimiawi secara enzimatis

Perubahan kimiawi:
1. Molekul obat berubah menjadi metabolit yang lebih polar (hidrofil) sehingga
mudah untuk diekskresikan melalui urin pada ginjal.
2. Molekul menjadi metabolit yang tidak/kurang aktif lagi (bioinaktivasi/
detoksifikasi), proses ini disebut juga first pass effect/ FPE (efek lintas pertama).
Untuk menghindari resiko FPE maka rute pemberian secara sublingual,
intrapulmonal, transkutan, injeksi dan rektal dapat digunakan. Obat yang
mengalami FPE besar, dosis oralnya harus lebih tinggi dibandingkan dengan
dosis parenteral.
3. Molekul obat menjadi metabolit yang lebih aktif secara farmakologi (bioaktivasi)
ex: kortison  bentuk aktif kortison, prednison  prednisolon.

Yang mempengaruhi Metabolisme:


1. Fungsi hati
2. Usia
3. Faktor genetik
4. Penggunaan obat lain

Ekskresi
 pengeluaran obat atau metabolitnya dari tubuh
1. terutama dilakukan oleh ginjal melalui air seni
2. Kulit, bersama keringat, misalnya paraldehide dan bromida
3. Paru-paru, dengan pernafasan keluar, misalnya pada anestesi umum, anestesi
gas / anestesi terbang seperti halotan dan siklopropan.
4. Hati, melalui saluran empedu, misalnya fenolftalein, obat untuk infeksi saluran
empedu, penisilin, eritromisin dan rifampisin.
5. Air susu ibu (ASI), misalnya alkohol, obat tidur, nikotin dari rokok dan alkaloid
lain. Harus diperhatikan karena dapat menimbulkan efek farmakologi atau toksis
pada bayi.
6. Usus, bersama tinja, misalnya sulfa dan preparat besi
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
C. farmakodinamik ( Mekanism kerja, efek terapi, indeks terapi)
Apa yang dilakukan obat terhadap tubuh kita Efek farmakologi/efek terapi

Tubuh kita dianggap sebagai suatu ruangan besar yang terdiri dari beberapa
kompartemen (bagian) berisi cairan, dan antar kompartemen tersebut dipisahkan oleh
membran sel. Kompartemen yang terpenting dalam tubuh adalah :
- Saluran lambung-usus
- Sistim peredaran darah
- Ruang ekstra sel (diluar sel, antar jaringan)
- Ruang intra sel (didalam sel)
- Ruang cerebrospinal (sekitar otak dan sum-sum tulang belakang)

Kerja suatu obat/Mekanisme:

a. Fase farmasetik
 hancurnya bentuk sediaan obat, melarutnya bahan obat sampai pelepasan zat
aktifnya kedalam cairan tubuh. Fase ini berhubungan dengan ketersediaan farmasi
dari zat aktifnya dimana obat siap diabsorbsi.
b. Fase farmakokinetik
 semua proses yang dilakukan tubuh, setelah obat dilepas dari bentuk sediaannya yang
terdiri dari  absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.
c. Fase farmakodinamik
 saat obat telah berinteraksi dengan reseptor dan siap memberikan efek farmakologi,
sampai efek farmakologi diakhiri.

Indeks terapi/Jendela terapeutik

Perbandingan antara LD50/ED50


ED50  dosis yang menghasilkan efek pada 50% dari jumlah binatang percobaan
LD50  dosis yang mematikan 50% binatang percobaan.
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah

Cara Pemberian Obat

- Mekanisme aksi obat yang diperantarai reseptor/Receptor Occupancy


menghasilkan efek farmakologi jika terjadi ikatan komplek antara obat dan
reseptor.

- mekanisme kerja obat tanpa melibatkan reseptor


a. Secara Fisika
- Massa fisis, contohnya laktulosa dan biji psyllium akan mengadsorpsi air jika
diberikan secara peroral sehingga volume akan mengembang dan memicu
peristaltik (laksativa/purgativa).
- Osmosis, contohnya adalah laksansia osmotis (natrium sulfat dan magnesium
sulfat), lambat sekali diabsorbsi usus dan secara osmosis menarik air ke dalam
usus sehingga volume usus bertambah dan memicu peristaltik usus untuk
mengeluarkan isinya. Contoh obat lain yang juga bekerja dengan cara osmosis
adalah diuretik osmosis seperti sorbitol dan manitol.
- Adsorbsi, contohnya adalah kaolin dan karbon aktif akan menyerap racun
pada pengobatan diare dan sebagai antidotum.
- Rasa, contohnya adalah gentian (senyawa pahit) akan memacu aliran asam
klorida ke lambung sehingga menambah nafsu makan
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
- Radioaktivitas, contohnya senyawa Iodium131 memiliki aktivitas radiasi pada
pengobatan hipertiroidisme.
- Pengendapan protein, contohnya fenol bersifat denaturasi protein
mikroorganisme sehingga bersifat desinfektan.
- Barrier fisik, contohnya sukralfat, melapisi membran mukosa lambung
sehingga akan melindungi lambung dari serangan pepsinasam.
- Surfaktan, contohnya sabun pembersih kulit bersifat antiseptik dan
desinfektan.
- Melarut dalam lemak dari membran sel, contohnya anestetik terbang,
berdasarkan sifat lipofilnya, obat ini melarut dalam lemak dari membran sel,
sehingga menghambat transport oksigen dan zat-zat gizi akhirnya menyebabkan
aktivitas sel terhambat.
b. Secara Kimia
- Aktivitas asam basa, contohnya antasida lambung (Al(OH)3) yang bersifat
basa akan menetralkan kelebihan asam lambung.
- Pembentukan khelat, contohnya adalah zat-zat khelasi seperti EDTA/ Etilen
Diamin Tetra Acetat dan dimercaprol yang dapat mengikat logam berat
seperti timbal dan tembaga dalam tubuh sehingga toksisitasnya berkurang.
- Aktivitas oksidasi dan reduksi, contohnya adalah kalium permanganat
konsentrasi rendah mempunyai aktivitas oksidasi morfin dan strychnin
sehingga toksisitasnya berkurang.
- Reduktor, contohnya adalah vitamin C
c. Proses metabolism
Contohnya antibiotika mengganggu pembentukan dinding sel kuman, sintesis
protein, dan metabolisme asam nukleat
d. Secara kompetisi atau saingan
dalam hal ini dapat dibedakan dua jenis kompetisi yaitu untuk reseptor spesifik
dan enzym-enzym.Contoh: Obatobat Sulfonamida

2. Penyakit simptomatis (gangguan pencernaan-> diare, tukak lambung , gangguan


sistem syaraf -> nyeri, demam, batuk (anttiusif/ekspektoran/mukolitik) terapi obat
yang tepat beserta golongan golongan obat misal simetidin termasuk golongan
perintang reseptor H2)
A. Nyeri
pakai obat (analgetik)
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah

B. Demam
diukur melalui aksila >37,2°C
Disebabkan karena:
- Infeksi  bakteri , virus, jamur, ataupun parasit.
- Non infeksi faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi,
keadaan tumbuh gigi, dll), penyakit autoimun (arthritis, systemic lupus
erythematosus, vaskulitis, dll), keganasan (Penyakit Hodgkin, Limfoma non-hodgkin,
leukemia, dll), dan pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan
antihistamin)
Terapi non-farmakologi:
1. Pemberian cairan , istirahat cukup
2. Lepaskan pakaian dan selimut yang terlalu berlebihan
3. kompres hangat

Terapi farmakologi:
parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen,

C. Diare (mencret)
BAB lembek/cair dan frekuensi lebih sering
 Oralit untuk rehidrasi

D. Konstipasi (sembelit)
 pengerasan tinja
Terapi Non Farmakologis Diet Tinggi Serat  10 gram serat kasar/hari
Atau agen pembentuk serat masal  koloid psylium hidrofilik, metilselulosa atau
polikarbofil
Terapi farmakologi:
- Emolienagen surfaktan dari dokusat dan garamnya yang bekerja dengan
memfasilitasi pencampuran bahan berair dan lemak dalam usus halus
- Laktulosa dan sorbitol.
- Derivat DifenilmetanaTurunan difenilmetana yang utama adalah bisakodil dan
fenoftalein
- Derivat Antrakuinonsagrada cascara, sennosides, dan casathrol
- Katartik Salineterdiri dari ion-ion yang sulit diserap seperti magnesium, sulfat,
sitrat, dan fosfat yang bekerja dengan menghasilkan efek osmotik dalam
mempertahankan cairan dalam saluran cerna.
- Minyak Jarak.
- Gliserinbiasanya suppositoria 3 gram yang akan memberikan efek osmotik pada
rektum. Gliserin dianggap sebagai pencahar yang aman meski mungkin juga
mengakibatkan iritasi rektum.
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
E. Batuk
- Batuk berdahak (produktif)  disertai dahak
- Batuk kering (non produktif)  tidak disertai dahak
Terapi Non Farmakologis Minum banyak cairan, kopi, soda, merokok, Madu , Hirup uap
air panas+minyak atsiri,
Terapi farmakologi:

F. Muntah
keluarnya isi lambung sampai ke mulut
1. Domperidone
2. Metoklorpramid
3. Klorpromazin HCl

3. Penyakit kausal (abiotis -> a. Virus == flu burung, herpes, hepatitis, polio, AIDS cacar
(nama virus dan terapi) b. Bakteri ==TBC, Kolera, Tifoid c. Infeksi jamur d. Protozoa
e cacingan & biotis -> asma dll)
BIOTIS
a. Biotis Virus:
- Influenza  Haemophilus influenza
- Kanker leher rahim (cervix) Human Papiloma Virus (HPV)
- Avian influenza atau flu burungH5N1
- Cacar air Varicella zoster
- Herpes virus Herpes simpleks
- Hepatitis virus Hepatitis
- Polio  polivirus  kelumpuhan bagian tubuh  menular lewat feses
- AIDSvirus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
b. Biotis Bakteri:
- Tuberculosis (TBC)  Mycobacterium tuberculosis.
- Penyakit kolera (cholera)  Vibrio cholerae melalui makanan yg terkontaminasi
- Thypus abdominalis  Salmonella typhi
c. Biotis Jamur:
- Pityriasis versicolor alias “panu”
- Tinea corporis atau kadas (kurap)
- Tinea cruris atau infeksi jamur di lipatan paha, daerah bawah perut, kelamin luar,
selangkangan, dan sekitar anus.
- Candidiasis, infeksi jamur Candida sp. ini banyak menyerang kulit dan vagina.
Kehadirannya ditandai dengan penebalan kulit, dadih putih seperti kotoran,
peradangan.
d. Biotis protozoa:
- Disentri amoeba (amubiasis)infeksi usus amuba Entamoeba histolytica
- Penyakit Malaria parasit Plasmodium di Nyamuk Anopheles
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
e. Biotis cacing:
- Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides)
- Cacing kremi (Enterobius vermicularis)
- Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)
- Cacing cambuk (Trichuris trichiura dan Trichinella spiralis)

ABIOTIS:

a. Pencemaran lingkungan
 Asma  penyumbatan saluran krn debu, bulu  obat bronkodilator,
kortikosteroid dan anti alergi.
 Asbetosis  menghirup serat-serat asbes  paru-paru terbentuk jaringan parut
 Rhinitis  radang pada hidung udara dingin, debu, uap, bau cat, polusi udara,
b. Tekanan keadaan (stress) : kehawatiran (ansietas), hipertensi, penyakit jantung, depresi
c. Keadaan makanan /gizi : HO, kwashiorkor, avitaminosis
- Busung lapar/ Honger Oedeem (HO)/ kwashiorkor
- Avitaminosis kekurangan asupan vitamin
d. Alergi
perubahan reaksi terhadap bahan tertentu obat-obat antihistamin Chlorpeniramin
dan Loratadin.
e. Zat-zat teratogenik : Cacat /abnormalitas tubuh
 dapat menimbulkan kelainan anggota tubuh pada bayi yang dilahirkan.
- Sirenomelia (anggota tubuh seperti ikan duyung, anggota tubuh belakang tidak ada,
anggota tubuh depan pendek)
- phocomelia (anggota seperti anjing laut, tangan dan kaki seperti sirip untuk
mendayung)
- polydactyly (berjari banyak)
- syndactyly (jari buntung, tidak berjari kaki dan tangan)
- dwarfisme (kerdil)
- crehorisme (cebol)
- gigantisme (raksasa)

4. Golongan antibiotic:
a. Golongan Penisilin
- Penisilin V
- Kloksasilin
- Ampicillinum
- Ampicillinum
- Ampicillinum
b. Golongan Sefalosforin
- Sefadroksil
- Sefotaksim
- Sefaleksin
- Seftriaxone
- Sefazolin
- Sefuroksim
- Seftazidim
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
c. Golongan Aminoglikosida
- Kanamisina Sulfat
- Gentamisin
- Tobramisina Sulfat
- Neomisin Sulfat
- Framisetin
- Streptomisin
- Amikasin
d. Golongan Kloramfenikol
- Kloramfenicol
- Tiamfenikol
e. Golongan Tetrasiklin
- Tetrasiklin
- Doxycycline
- Oxytetracycline
- Minosiklin
f. Golongan Makrolida
- Erytromisin
- Spiramisin
- Roxythromycin
- Azithromycin
g. Golongan Rifampisin & Asam Fusidat
- Rifampicin
- Asam Fusidat
h. Golongan Lain-lain
- Ciproflokxacin
- Ofloxacin
- Lincomycin
- Nalidixic Acid

5. Anti amoeba
 obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikro
organisme bersel tunggal (protozoa)  Entamoeba histolytica yang dikenal dengan
dysentri amuba
- Metronidazol
- Tinidazol
- Nimorazol
- Secnidazo
6. Sulfonamida
 Sulfonamida merupakan kelompok kemoterapi dengan rumus dasar :
H2 N – C6 H4 – SO2 NH R  anti mikroba yang digunakan secara sistemis maupun
topikal untuk beberapa penyakit infeksi.
- Sulfadiazin+ Sulfamerazin
- Sulfacetamidum Natricum
- Trimetoprim+ Sulfamethoxazole
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
7. Uji Pra klinik dan uji klinik
Uji Pra klinik (in vitro=hewan coba):
- Farmakodinamik
- Farmakokinetik
- toksikologi

Uji Klinik:
- Fase 1 (sehat)efek farmakoterapi
- Fase 2 (Pasien) Studi pendahuluan pada pasienuji manfaat pada pasien
terbatas
- Fase 3 (Pasien Uji Klinik Acak Terkontrol) bukti manfaat & keamanan
- Fase 4 (post marketing)
8. Spesialite obat umum -> batuk, demam , flu, dll
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
ILMU RESEP/ILMU FARMASI
1. Sejarah kefarmasian -> ilmuwan yg berjasa

Catatan paling terkenal panjangnya 60 kaki dan lebarnya satu kaki dari abad ke 16 SM adalah
Papyrus Ebers yang berisi kurang lebih 800 resep.
Ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi :
a. Hipocrates (460-370 Sebelum Masehi)
=> Pencetus pharmacon. Dokter yunani yg memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara
ilmiah
b. Dioscorides (abad ke-1 Setelah Masehi )
=> Ahli botani yg menggunakan tubuhan sbg ilmu farmasi terapan. Karya : De Materia Medica
, obat opium, ergot, hyasyamus, cinnamon, dan aspiridium. Pencetus istilah Pharmakon +
gnosis = Farmakognosi.
c. Galen (130-200 Setelah Masehi)-
=> Dokter ahli farmasi Yunani dengan karya obat berasal dari alam (farmasi galenika), contoh
Galen’s cerats atau bedak pendingin.
d. Philipus Aureulus Theopratus Bombatus Van Hohenheim (1493-1541 setelah masehi)
=> Dokter ahli kimia swiss. Pencetus paracelcus dan memperkenalkan zat kimia sbg obatinternal

2. Ketentuan umum farmakope -> tatanama, kelarutan, wadah penyimpanan (dosis


satuan, dosis ganda dll)
a. Ketentuan umum
 Farmakope memuat persyaratan kemurniaan, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan,
serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan.
b. Tata nama
Judul monografi memuat nama Latin, nama Indonesia, nama lazim
zat resmi/sediaan resmi  huruf awal besar, kalau ada 2 kata-huruf awal besar
semua. Kecuali jika hanya menyatakan sifat keterangan
Untuk zat dalam pengertian umum dan sebagai pereaksi, huruf permulaan kecil
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
c. Bahan dan proses
Sediaan resmi dibuat dari bahan-bahan yang memenuhi persyaratan dalam monografi
Farmakope
Ex: air harus memenuhi persyaratan air. Air utk injeksi
d. Bahan Tambahan
jika boleh, pada penandaan harus tertera nama dan jumlah bahan tambahan
e. Tangas uap
tangas dengan uap panas mengalir/pemanas lain yg suhunya sama
f. Tangas air
tangas air yang mendidih kuat.
g. Larutan
Pernyataan 1 dalam 10  1 bagian volume cairan atau 1 bagian bobot zat padat
diencerkan dengan atau dilarutkan dalam pengencer atau pelarut secukupnya hingga
volume akhir 10 bagian volume.

Pernyataan 20 : 5 : 2  beberapa cairan dengan perbandingan volume seperti yang


disebutkan, dicampur
h. Bobot Jenis
perbandingan bobot zat diudara pada suhu 250 terhadap bobot air dengan volume
sama pada suhu 250 .
i. Suhu
semua pengukuran dilakukan pada suhu 250
suhu kamar terkendali  suhu 15 o dan 30 o .
j. Air
 Dalam pengujian dan penetapan kadar  air yang dimurnikan
k. Pemerian
sifat zat secara umum terutama meliputi wujud, rupa, warna, rasa, bau dan untuk
beberapa hal dilengkapi dengan sifat kimia atau sifat fisika, dimaksudkan untuk dijadikan
petunjuk dalam pengelolaan, peracikan, dan penggunaan.
l. Kelarutan

m. Wadah dan Penyimpanan


Wadah dan sumbatnya tidak boleh mempengaruhi bahan yang disimpan didalamnya.
Jika tidak bisa dihindarkan, perubahan tidak boleh sedemikian besar sehingga
menyebabkan bahan yang disimpan tidak memenuhi syarat baku.
persyaratan wadah di Farmakope juga berlaku untuk wadah saat penyerahan obat oleh
apoteker.
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah

Macam2 wadah penyimpanan obat:


PENGERTIAN KETERANGAN
Wadah tertutup baik Melindungi isi dan cegah Tidak bisa bahan padat
kehilangan bahan saat masuk
penanganaan, peyimpanan,
distribusi
Wadah tertutup rapat Melindungi isi dari masuknya Wadah yg tutup putar
cairan, padatan lalu cegah
pengkristalan bahan
Wadah tertutup kedap Tidak boleh masuknya udara Kemasan hemaviton,
ademsari
Ciri: harus segera digunakan Kemasan bodrex tablet,
Wadah satuan tunggal setelah dibuka, membukanya procold, cendo, ademsari
dengan cara merusak wadah
Wadah dosis tunggal Untuk bahan yg digunakan Ampul
scra parenteral sekali habis
Wadah dosis Untuk bahan yg digunakan Vial tutup karet
ganda scra parenteral bisa
digunakan berulang
Wadah satuan ganda Bisa diambil isinyaa OBH syrup
beberapa kali
Wadah dosis satuan Harus sgra digunakan bukan Lacto b, oralit, combantrin,
injeksi tolak angin

n. Suhu penyimpanan

Lemari pembeku -20 sampai -30°C


Dingin 2 - 8°C
Sejuk 8 - 15°C
Kamar Tidak lebih dari 30°C
Hangat 30-40°C
Panas >40°C

o. Penandaan
Bahan dan sediaan yang disebutkan dalam farmakope harus diberi penandaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
p. Persen
- Persen bobot per bobot ( b/b)  jumlah gram zat dalam 100 gram larutan atau
campuran
- Persen bobot per volume ( b/v)  jumlah gram zat dalam 100 ml larutan, sebagai
pelarut dapat digunakan air atau pelarut lain
- Persen volume per volume (v/v)  jumlah ml zat dalam 100 ml larutan
- Campuran padat  b/b
- Zat padat dalam cairan  b/v
- Cairan dalam cairan  v/v
- Gas dalam cairan  b/v
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
q. Daluarsa/kadaluwarsa/ED
menunjukkan batas terakhir obat masih memenuhi syarat baku

3.
4. Penggolongan obat

a. Menurut kegunaannya

untuk menyembuhkan terapeutic


untuk mencegah prophylactic
untuk diagnosa diagnostic

b. Menurut cara penggunaan


Medicamentum ad usum internum pemakaian dalam etiket putih
Medicamentum ad usum externum pemakaian luar etiket biru
implantasi, injeksi, topikal,
membran mukosal, rektal, vaginal,
nasal, opthal, aurical,
collutio/gargarisma

c. Menurut cara kerjanya


Lokal obat yang bekerjanya pada jaringan salep, linimenta dan cream
setempat
Sistemis obat yang didistribusikan keseluruh tubuh Tablet, kapsul

d. Menurut undang-undang kesehatan


Narkotika Ketergantungan
Ex: kokain, heroin
Psikotropika mempengaruhi proses mental, menenangkan
ex: alprazolam, diazepam
Obat keras

Obat Bebas
Terbatas
Obat Bebas
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah

5. Resep-> bagian”nya, komponen, penggolongan, copyresep, pengertian, yg berhak


menulis, nama lain resep
arti umum resep adalah Formulae Medicae, dan terbagi atas:
- Formulae officinalis  resep yang tercantum dalam buku farmakope atau buku
lainnya dan merupakan standar
- Formulae magistralis  resep yang ditulis oleh dokter menurut pendapatnya
sendiri, kadang-kadang merupakan gabungan formula officinalis dengan
penambahan/pengurangan.

resep yang lengkap harus memuat :

- Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan
- Tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat
- Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
- Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
- Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik hewan
- Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya
melebihi dosis maksimal.

Pembagian suatu resep yang lengkap :


1. Nama, alamat dokter, tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio)
2. Aturan pakai dari obat yang tertulis ( signatura )
3. Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep ( subcriptio )
4. Tanda buka penulisan resep dengan R/ ( invocatio )
5. Nama obat, jumlah, bentuk yang akan dibuat dan cara membuatnya
(praescriptio atau ordinatio )
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
6. Dosis
7. Pulvis / puveres -> pencampuran bahan , syarat, jenis, kelebihan kekurangan
8. Kapsul -> macam”, volume dan ukuran,
9. Salep -> peraturan, cara pencampuran, basis, jenis
10. Emulsi -> macam”, teori pembentukan emulsi, , contoh
11. Suspensi-> suspending agent, definisi, contoh
12. Larutan
13. Perhitungan HLB
14. Tablet -> pembuatan seperti granulasi basah, kering, kempa, uji evaluasi tablet
15. Perhitungan rata” bobot dari 20 tablet
16. Pil(secara umum)
17. Suppositoria (secara umum)

Terapi kausal Pengobatan dengan meniadakan penyebab penyakit


Ex: antibiotika, sulfonamida

Terapi simptomatis Pengobatan dengan menghilangkan/meringankan gejala penyakit ,


ex:analgetika

Terapi substitusi pengobatan dengan menggantikan at-zat yang seharusnya dibuat


oleh organ tubuh. ex:insulin

FARMAKOGNOSI
1. Simplisia
2. Istilah -> kolagoga, antipiretik, dkk
3. Nama latin dr bagian tumbuhan seperti daun=folium, dll
4. Nama latin, nama simplisia, khasia, zat berkhasiat dari materi farmakognosi kelas x-
xii + tahun lalu soal seperti nama latin dari cabe puyang, temu lawak gajah dan temu
yg lain, jahe merah, dll

UUK
1. Permenkes RS, Apotek
2. UU narkotika dan psikotropika
3. Pembagian NAPZA, istilah gangguan penggunaan NAPZA -> adiksi, craving,
withdrawal, dll
4. Tahapan pengguaan NAPZA

Anda mungkin juga menyukai