By: ekiistiqomah
FARMAKOLOGI
1. Perjalanan obat dalam tubuh (Aspek- aspek Biofarmasi, farmakokinetik (ADME),
farmakodinamik ( Mekanism kerja, efek terapi, indeks terapi) , cara pemberian obat
(oral, parenteral,dll)
A. Aspek-aspek Biofarmasi:
Biofarmasi adalah ilmu yang bertujuan menyelidiki pengaruh pembuatan sediaan obat
terhadap efek terapeutisnya. Efek obat tidak tergantung kepada efek farmakologinya saja,
tetapi juga kepada cara pemberian dan terutama dari faktor formulasinya.
B. farmakokinetik (ADME)
setiap proses yang dilakukan tubuh terhadap obat yaitu absorpsi, distribusi,
biotransformasi (metabolisme), distribusi dan ekskresi (ADME) nasib obat dalam
tubuh
Absorpsi
pengambilan obat dari permukan tubuh ke aliran darah umumnya terjadi secara
pasif melalui proses difusi
oral, sublingual/buccal, rectum, hidung, mata, paru-paru, kulit
Dipengaruhi:
• Besar partikel
• Bentuk sediaan obat
• Dosis
• Rute pemberian dan tempat pemberian
• Waktu kontak dengan permukaan absorpsi
• Besarnya luas permukaan yang mengabsorbsi
• Nilai pH dalam darah yang mengabsorpsi
• Integritas membran
• Aliran darah organ yang mengabsorbsi
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
Distribusi
Setelah proses absorbsi, obat masuk ke dalam pembuluh darah untuk selanjutnya
ditransportasikan bersama aliran darah dalam sistim sirkulasi menuju tempat
kerjanya.
Penetrasi dari dalam darah ke jaringan tergantung pada:
- Ukuran molekul
- Ikatan pada protein plasma
- Kelarutan dan sifat kimia
- Pasokan darah dari organ dan jaringan
- Perbedaan pH antara plasma dan jaringan
Metabolisme
Obat diserap ke usus sirkulasi melalui sistim pembuluh porta hati.
obat mengalami perubahan kimiawi secara enzimatis
Perubahan kimiawi:
1. Molekul obat berubah menjadi metabolit yang lebih polar (hidrofil) sehingga
mudah untuk diekskresikan melalui urin pada ginjal.
2. Molekul menjadi metabolit yang tidak/kurang aktif lagi (bioinaktivasi/
detoksifikasi), proses ini disebut juga first pass effect/ FPE (efek lintas pertama).
Untuk menghindari resiko FPE maka rute pemberian secara sublingual,
intrapulmonal, transkutan, injeksi dan rektal dapat digunakan. Obat yang
mengalami FPE besar, dosis oralnya harus lebih tinggi dibandingkan dengan
dosis parenteral.
3. Molekul obat menjadi metabolit yang lebih aktif secara farmakologi (bioaktivasi)
ex: kortison bentuk aktif kortison, prednison prednisolon.
Ekskresi
pengeluaran obat atau metabolitnya dari tubuh
1. terutama dilakukan oleh ginjal melalui air seni
2. Kulit, bersama keringat, misalnya paraldehide dan bromida
3. Paru-paru, dengan pernafasan keluar, misalnya pada anestesi umum, anestesi
gas / anestesi terbang seperti halotan dan siklopropan.
4. Hati, melalui saluran empedu, misalnya fenolftalein, obat untuk infeksi saluran
empedu, penisilin, eritromisin dan rifampisin.
5. Air susu ibu (ASI), misalnya alkohol, obat tidur, nikotin dari rokok dan alkaloid
lain. Harus diperhatikan karena dapat menimbulkan efek farmakologi atau toksis
pada bayi.
6. Usus, bersama tinja, misalnya sulfa dan preparat besi
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
C. farmakodinamik ( Mekanism kerja, efek terapi, indeks terapi)
Apa yang dilakukan obat terhadap tubuh kita Efek farmakologi/efek terapi
Tubuh kita dianggap sebagai suatu ruangan besar yang terdiri dari beberapa
kompartemen (bagian) berisi cairan, dan antar kompartemen tersebut dipisahkan oleh
membran sel. Kompartemen yang terpenting dalam tubuh adalah :
- Saluran lambung-usus
- Sistim peredaran darah
- Ruang ekstra sel (diluar sel, antar jaringan)
- Ruang intra sel (didalam sel)
- Ruang cerebrospinal (sekitar otak dan sum-sum tulang belakang)
a. Fase farmasetik
hancurnya bentuk sediaan obat, melarutnya bahan obat sampai pelepasan zat
aktifnya kedalam cairan tubuh. Fase ini berhubungan dengan ketersediaan farmasi
dari zat aktifnya dimana obat siap diabsorbsi.
b. Fase farmakokinetik
semua proses yang dilakukan tubuh, setelah obat dilepas dari bentuk sediaannya yang
terdiri dari absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.
c. Fase farmakodinamik
saat obat telah berinteraksi dengan reseptor dan siap memberikan efek farmakologi,
sampai efek farmakologi diakhiri.
B. Demam
diukur melalui aksila >37,2°C
Disebabkan karena:
- Infeksi bakteri , virus, jamur, ataupun parasit.
- Non infeksi faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi,
keadaan tumbuh gigi, dll), penyakit autoimun (arthritis, systemic lupus
erythematosus, vaskulitis, dll), keganasan (Penyakit Hodgkin, Limfoma non-hodgkin,
leukemia, dll), dan pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan
antihistamin)
Terapi non-farmakologi:
1. Pemberian cairan , istirahat cukup
2. Lepaskan pakaian dan selimut yang terlalu berlebihan
3. kompres hangat
Terapi farmakologi:
parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen,
C. Diare (mencret)
BAB lembek/cair dan frekuensi lebih sering
Oralit untuk rehidrasi
D. Konstipasi (sembelit)
pengerasan tinja
Terapi Non Farmakologis Diet Tinggi Serat 10 gram serat kasar/hari
Atau agen pembentuk serat masal koloid psylium hidrofilik, metilselulosa atau
polikarbofil
Terapi farmakologi:
- Emolienagen surfaktan dari dokusat dan garamnya yang bekerja dengan
memfasilitasi pencampuran bahan berair dan lemak dalam usus halus
- Laktulosa dan sorbitol.
- Derivat DifenilmetanaTurunan difenilmetana yang utama adalah bisakodil dan
fenoftalein
- Derivat Antrakuinonsagrada cascara, sennosides, dan casathrol
- Katartik Salineterdiri dari ion-ion yang sulit diserap seperti magnesium, sulfat,
sitrat, dan fosfat yang bekerja dengan menghasilkan efek osmotik dalam
mempertahankan cairan dalam saluran cerna.
- Minyak Jarak.
- Gliserinbiasanya suppositoria 3 gram yang akan memberikan efek osmotik pada
rektum. Gliserin dianggap sebagai pencahar yang aman meski mungkin juga
mengakibatkan iritasi rektum.
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
E. Batuk
- Batuk berdahak (produktif) disertai dahak
- Batuk kering (non produktif) tidak disertai dahak
Terapi Non Farmakologis Minum banyak cairan, kopi, soda, merokok, Madu , Hirup uap
air panas+minyak atsiri,
Terapi farmakologi:
F. Muntah
keluarnya isi lambung sampai ke mulut
1. Domperidone
2. Metoklorpramid
3. Klorpromazin HCl
3. Penyakit kausal (abiotis -> a. Virus == flu burung, herpes, hepatitis, polio, AIDS cacar
(nama virus dan terapi) b. Bakteri ==TBC, Kolera, Tifoid c. Infeksi jamur d. Protozoa
e cacingan & biotis -> asma dll)
BIOTIS
a. Biotis Virus:
- Influenza Haemophilus influenza
- Kanker leher rahim (cervix) Human Papiloma Virus (HPV)
- Avian influenza atau flu burungH5N1
- Cacar air Varicella zoster
- Herpes virus Herpes simpleks
- Hepatitis virus Hepatitis
- Polio polivirus kelumpuhan bagian tubuh menular lewat feses
- AIDSvirus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
b. Biotis Bakteri:
- Tuberculosis (TBC) Mycobacterium tuberculosis.
- Penyakit kolera (cholera) Vibrio cholerae melalui makanan yg terkontaminasi
- Thypus abdominalis Salmonella typhi
c. Biotis Jamur:
- Pityriasis versicolor alias “panu”
- Tinea corporis atau kadas (kurap)
- Tinea cruris atau infeksi jamur di lipatan paha, daerah bawah perut, kelamin luar,
selangkangan, dan sekitar anus.
- Candidiasis, infeksi jamur Candida sp. ini banyak menyerang kulit dan vagina.
Kehadirannya ditandai dengan penebalan kulit, dadih putih seperti kotoran,
peradangan.
d. Biotis protozoa:
- Disentri amoeba (amubiasis)infeksi usus amuba Entamoeba histolytica
- Penyakit Malaria parasit Plasmodium di Nyamuk Anopheles
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
e. Biotis cacing:
- Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides)
- Cacing kremi (Enterobius vermicularis)
- Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)
- Cacing cambuk (Trichuris trichiura dan Trichinella spiralis)
ABIOTIS:
a. Pencemaran lingkungan
Asma penyumbatan saluran krn debu, bulu obat bronkodilator,
kortikosteroid dan anti alergi.
Asbetosis menghirup serat-serat asbes paru-paru terbentuk jaringan parut
Rhinitis radang pada hidung udara dingin, debu, uap, bau cat, polusi udara,
b. Tekanan keadaan (stress) : kehawatiran (ansietas), hipertensi, penyakit jantung, depresi
c. Keadaan makanan /gizi : HO, kwashiorkor, avitaminosis
- Busung lapar/ Honger Oedeem (HO)/ kwashiorkor
- Avitaminosis kekurangan asupan vitamin
d. Alergi
perubahan reaksi terhadap bahan tertentu obat-obat antihistamin Chlorpeniramin
dan Loratadin.
e. Zat-zat teratogenik : Cacat /abnormalitas tubuh
dapat menimbulkan kelainan anggota tubuh pada bayi yang dilahirkan.
- Sirenomelia (anggota tubuh seperti ikan duyung, anggota tubuh belakang tidak ada,
anggota tubuh depan pendek)
- phocomelia (anggota seperti anjing laut, tangan dan kaki seperti sirip untuk
mendayung)
- polydactyly (berjari banyak)
- syndactyly (jari buntung, tidak berjari kaki dan tangan)
- dwarfisme (kerdil)
- crehorisme (cebol)
- gigantisme (raksasa)
4. Golongan antibiotic:
a. Golongan Penisilin
- Penisilin V
- Kloksasilin
- Ampicillinum
- Ampicillinum
- Ampicillinum
b. Golongan Sefalosforin
- Sefadroksil
- Sefotaksim
- Sefaleksin
- Seftriaxone
- Sefazolin
- Sefuroksim
- Seftazidim
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
c. Golongan Aminoglikosida
- Kanamisina Sulfat
- Gentamisin
- Tobramisina Sulfat
- Neomisin Sulfat
- Framisetin
- Streptomisin
- Amikasin
d. Golongan Kloramfenikol
- Kloramfenicol
- Tiamfenikol
e. Golongan Tetrasiklin
- Tetrasiklin
- Doxycycline
- Oxytetracycline
- Minosiklin
f. Golongan Makrolida
- Erytromisin
- Spiramisin
- Roxythromycin
- Azithromycin
g. Golongan Rifampisin & Asam Fusidat
- Rifampicin
- Asam Fusidat
h. Golongan Lain-lain
- Ciproflokxacin
- Ofloxacin
- Lincomycin
- Nalidixic Acid
5. Anti amoeba
obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikro
organisme bersel tunggal (protozoa) Entamoeba histolytica yang dikenal dengan
dysentri amuba
- Metronidazol
- Tinidazol
- Nimorazol
- Secnidazo
6. Sulfonamida
Sulfonamida merupakan kelompok kemoterapi dengan rumus dasar :
H2 N – C6 H4 – SO2 NH R anti mikroba yang digunakan secara sistemis maupun
topikal untuk beberapa penyakit infeksi.
- Sulfadiazin+ Sulfamerazin
- Sulfacetamidum Natricum
- Trimetoprim+ Sulfamethoxazole
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
7. Uji Pra klinik dan uji klinik
Uji Pra klinik (in vitro=hewan coba):
- Farmakodinamik
- Farmakokinetik
- toksikologi
Uji Klinik:
- Fase 1 (sehat)efek farmakoterapi
- Fase 2 (Pasien) Studi pendahuluan pada pasienuji manfaat pada pasien
terbatas
- Fase 3 (Pasien Uji Klinik Acak Terkontrol) bukti manfaat & keamanan
- Fase 4 (post marketing)
8. Spesialite obat umum -> batuk, demam , flu, dll
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
ILMU RESEP/ILMU FARMASI
1. Sejarah kefarmasian -> ilmuwan yg berjasa
Catatan paling terkenal panjangnya 60 kaki dan lebarnya satu kaki dari abad ke 16 SM adalah
Papyrus Ebers yang berisi kurang lebih 800 resep.
Ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi :
a. Hipocrates (460-370 Sebelum Masehi)
=> Pencetus pharmacon. Dokter yunani yg memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara
ilmiah
b. Dioscorides (abad ke-1 Setelah Masehi )
=> Ahli botani yg menggunakan tubuhan sbg ilmu farmasi terapan. Karya : De Materia Medica
, obat opium, ergot, hyasyamus, cinnamon, dan aspiridium. Pencetus istilah Pharmakon +
gnosis = Farmakognosi.
c. Galen (130-200 Setelah Masehi)-
=> Dokter ahli farmasi Yunani dengan karya obat berasal dari alam (farmasi galenika), contoh
Galen’s cerats atau bedak pendingin.
d. Philipus Aureulus Theopratus Bombatus Van Hohenheim (1493-1541 setelah masehi)
=> Dokter ahli kimia swiss. Pencetus paracelcus dan memperkenalkan zat kimia sbg obatinternal
n. Suhu penyimpanan
o. Penandaan
Bahan dan sediaan yang disebutkan dalam farmakope harus diberi penandaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
p. Persen
- Persen bobot per bobot ( b/b) jumlah gram zat dalam 100 gram larutan atau
campuran
- Persen bobot per volume ( b/v) jumlah gram zat dalam 100 ml larutan, sebagai
pelarut dapat digunakan air atau pelarut lain
- Persen volume per volume (v/v) jumlah ml zat dalam 100 ml larutan
- Campuran padat b/b
- Zat padat dalam cairan b/v
- Cairan dalam cairan v/v
- Gas dalam cairan b/v
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
q. Daluarsa/kadaluwarsa/ED
menunjukkan batas terakhir obat masih memenuhi syarat baku
3.
4. Penggolongan obat
a. Menurut kegunaannya
Obat Bebas
Terbatas
Obat Bebas
Persiapan LOMBA BSI 2021
By: ekiistiqomah
- Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan
- Tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat
- Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
- Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
- Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik hewan
- Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya
melebihi dosis maksimal.
FARMAKOGNOSI
1. Simplisia
2. Istilah -> kolagoga, antipiretik, dkk
3. Nama latin dr bagian tumbuhan seperti daun=folium, dll
4. Nama latin, nama simplisia, khasia, zat berkhasiat dari materi farmakognosi kelas x-
xii + tahun lalu soal seperti nama latin dari cabe puyang, temu lawak gajah dan temu
yg lain, jahe merah, dll
UUK
1. Permenkes RS, Apotek
2. UU narkotika dan psikotropika
3. Pembagian NAPZA, istilah gangguan penggunaan NAPZA -> adiksi, craving,
withdrawal, dll
4. Tahapan pengguaan NAPZA