Anda di halaman 1dari 2

Nama : Febriani Sembiring (HAB 118 017)

Idam Sulastri Telaumbanua (HAB 118 015)


Mata kuliah : Material Berpori
Dosen Pengampu: Rendy Muhamad Iqbal., S.Si., M.Si

1. Mesoporous silica nanoparticles (silika mesopori nano-partikel): Pembuatan dan


modifikasi
Silika mesopori (MNPS) dapat dihasilkan dengan menggunakan metoda “liquid-
crystal templating”, dimana pada metoda ini silika mesopori dihasilkan melalui terbentuknya
lapisan senyawa silika diantara surfaktan yang menjadi template. Kemudian surfaktan yang
menjadi template dihilangkan dengan mengunakan kalsinasi. Surfaktan yang digunakan dalam
pembuatan MNPS akan menentukan struktur silika mesopori yang dihasilkan serta ukuran pori
dari MNPS. Sebagai contoh pembuatan MCM-41 menggunakan surfaktan kationik: quaternary
ammonium surfactants menghasilkan MNPS dengan susunan heksagonal dan ukuran pori antara
2-4 nm. . Penggunaan amphipilik blok copolymer poly(ethylene oxide)–poly(propylene oxide)–
poly(ethylene oxide) (PEO-PPO-PEO nm (Dongyuan Zhao, 1998). Selain itu, penggunaan
EO106PO70EO106 menghasilkan FDU-12): EO20PO70EO20 menghasilkan SBA15 dengan
susunan heksagonal dan ukuran pori 8.9 dengan susunan kubik dan pore size mencapai 27 nm.

2. Zeolit
Zeolit Zeolit merupakan mineral berstruktur pori yang dewasa ini sangat intensif dipelajari.
Satuan pembangun dasar zeolit adalah tetrahedra SiO4 dan AlO4. Tetrahedra yang berdekatan
terikat pada sudut-sudutnya melalui atom oksigen menghasilkan makromolekul anorganik
dengan struktur tiga dimensi dengan saluran-saluran berdimensi 0,2 sampai 1 nm (mikropori). Di
dalam saluran-saluran tersebut terdapat molekulmolekul air dengan kation-kation kecil yang
bersifat mengkompensasi muatan negatif kerangka. Di dalam pori-pori tersebut proses adsorpsi,
pertukaran ion dan katalisis terjadi. Zeolit sintetik umumnya telah memiliki ukuran yang sesuai
dengan keinginan penggunan, namun untuk zeolit alam karena mungkin proses pembentukannya
yang tidak sempurna dan adanya pengotor-pengotor di dalam pori-pori tersebut maka zeolit alam
tersebut perlu dimodifikasi terlebih dahulu baik secara kimiawi atau secara fisik (dengan
pemanasan) seperti pada lempung bentonit alam.

3. Karbon Aktif
Pemanfaatan karbon aktif (activated Carbon) sebagai adsorben dalam berbagai
aspek penilitian mengalami peningkatan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Karbon Aktif
sebagai absorben tidak lagi asing bagi kehidupan kita , pemanfaatan karbon aktif dapat kita
temukan mulai dari hal yang paling kecil dalam kehidupan rumah tangga, di dunia kesehatan,
dan juga di Industri- industri besar baik dalam pemisahan maupun untuk penyimpanan gas.
Ukuran pori dibagi menjadi tiga rentang ukuran, mikropori dengan diameter pori (d>2),
mesopori (pori transisi) dengan diamter pori (2< d < 50) dan makropori dengan diameter (d >
50).
4. ZSM-5 mesopori
ZSM-5 mesopori berhasil disintesis dari TEOS sebagai sumber silika, natrium aluminat
sebagai sumber aluminium, TPAOH sebagai templat pengarah struktur ZSM-5 MFI, dan CTABr
sebagai templat mesopori pada waktu aging 6, 12, dan 24 jam. Hasil karakterisasi XRD
menunjukkan bahwa ZSM-5 yang disintesis memiliki pori berukuran mesopori yang ditunjukkan
dengan adanya puncak pada area 2θ kurang dari 5о . Selain itu kristalinitas ZSM-5 mesopori
semakin menurun dengan berkurangnya waktu aging yang terlihat dari penurunan intensitas. Hal
ini juga didukung oleh data hasil karakterisasi spektroskopi inframerah. Berdasarkan data
adsorpsi-desorpsi nitrogen, semua sampel memiliki ukuran pori sekitar 3,8 nm, sedangkan
porositas ZSM-5 mesopori berkurang dengan meningkatnya waktu aging.

Anda mungkin juga menyukai