Anda di halaman 1dari 67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMAN 10 ENREKANG


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/ Genap
Materi Pokok : Gelombang mekanik
Alokasi waktu : 8x45 menit (4 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melaluipengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteistik benda titik dan benda tegar,
fluida, gas dan gejala gelombang.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.8 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik melalui percobaan

1. Menjelaskan berbagai jenis gelombang berdasarkan klasifikasinya


2. Menjelaskan ciri-ciri gelombang mekanik.
3. Menganalisis besaran-besaran karakteristik gelombang mekanis
4. Menggunakan hukum Snellius pada peristiwa pemantulan gelombang
cahaya.
5. Menggunakan prinsip pembiasan pada suatu rambatan gelombang.
6. Mendefinisikan pengertian difraksi
7. Menjelaskan peristiwa yang terjadi pada kisi difraksi.
8. Mengukur panjang gelombang suatu gelombang elektromagnetik dengan
menggunakan difraksi cahaya oleh kisi difraksi.
9. Menentukan jumlah garis per kisi
10. Menyebutkan syarat-syarat terjadinya interferensi
11. Menjelaskan prinsip dasar dua sumber cahaya koheren.
12. Menggunakan persamaan interferensi untuk menentukan perubahan jarak
antara dua garis gelap.
13. Menentukan panjang gelombang sinar yang dipakai.
14. Menginterpretasikan peristiwa apa yang terjadi.

4.8 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik melalui percobaan


1. Menyusun rancangan percobaan tanki riak untuk menyelidiki karakteristik
gelombang mekanik
2. Melaksanakan percobaan tanki riak
3. Melengkapi data hasil percobaan tanki riak
4. Menganalisis data hasil pengamatan percobaan tanki riak
5. Mempresentasikan hasil diskusi percobaan tanki riak

C. Tujuan Pembelajaran
3.8 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik melalui percobaan
1) Setelah diberikan kelompok gelombang, siswa dapat menjelaskan berbagai jenis
gelombang berdasarkan klasifikasinya
2) Setelah diberikan pernyataan-pernyataan tentang gelombang mekanik,
Menjelaskan ciri-ciri gelombang mekanik.
3) Setelah diberikan data, fakta, dan fenomena siswa dapat menganalisis besaran-
besaran karakteristik gelombang mekanis
4) Setelah diberikan data tentang sudut datang dan garis normal, siswa dapat
menggunakan hukum Snellius pada peristiwa pemantulan gelombang cahaya.
5) Setelah diberikan data tentang sudut bias, menggunakan prinsip pembiasan pada
suatu rambatan gelombang.
6) Setelah diberikan berbagai pengertian difraksi, siswa dapat mendefinisikan
pengertian difraksi dengan benar
7) Setelah diberikan fenomena cahaya putih, siswa dapat menjelaskan peristiwa yang
terjadi pada kisi difraksi.
8) Setelah diberikan data tentang kisi dan sinar monokromatis, siswa dapat
mengukur panjang gelombang suatu gelombang elektromagnetik dengan
menggunakan difraksi cahaya oleh kisi difraksi
9) Setelah diberikan data dan fenomena sinar monokromatik, siswa dapat
menentukan jumlah garis per kisi
10) Setelah diberikan pernyataan tentang interferensi, siswa dapat menyebutkan
syarat-syarat terjadinya interferensi dengan benar
11) Setelah diberikan pilihan tentang prinsip dasar dua sumber cahaya koheren, siswa
dapat menjelaskan prinsip dasar dua sumber cahaya koheren.
12) Setelah diberikan data percobaan Young, siswa dapat menggunakan persamaan
interferensi untuk menentukan perubahan jarak antara dua garis gelap.
13) Setelah diberikan hasil interferensi berupa garis terang dan gelap, siswa dapat
menentukan panjang gelombang sinar yang dipakai.
14) Setelah diberikan suatu fenomena alam, siswa mampu menginterpretasikan
peristiwa apa yang terjadi.

4.8 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik melalui percobaan


a. Setelah memperhatikan demonstrasi dan penjelasan dari guru, siswa dapat menyusun
rencana percobaan tanki riak
b. Setelah memperhatikan demonstrasi dan penjelasan dari guru, siswa dapat melaksanakan
percobaan tanki riak
c. Setelah melaksanakan praktikum, siswa mampu melengkapi data hasil percobaan tanki
riak
d. Setelah melaksanakan praktikum, siswa mampu menganalisis data hasil pengamatan
percobaan tanki riak
e. Setelah melaksanakan praktikum dan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat
mempresentasikan hasil diskusi percobaan tanki riak

 Melalui kegiatan pengamatan siswa dapatmengamalkan ajaran agama yang dianutnya


dengan bertumbuh menjadi individu yang mempunyai percaya diri.
 Melalui kegiatan pengamatan siswa dapatmensyukurinikmat Tuhan dengan Menyadarai
kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak dengan semangat
belajar tinggi.
 Melalui kegiatan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi siswa dapatmemiliki rasa ingin
tahu, bertanggung jawab dan peduli dalam menyatakan masalah sehari-hari yang
berhubungan dengan keseimbangan dan dinamika rotasi.
 Melalui kegiatan percobaan dan melaporkan hasil percobaan siswa dapat melaksanakan
kerjasama kelompok

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
Situs: Sistem Pembelajaran Daring Indonesia
Kursus: Modul-Fisika-3
Buku: BUKU MATERI GELOMBANG MEKANIK
Dicetak Oleh: Pengguna tamu
Tanggal: Tuesday, 18 December 2018, 17:51

Pengertian Gelombang

Gelombang merambat melalui suatu medium (misalnya air atau tali). Apa sebenarnya
yang merambat? Apa yang dirambatkan? Dan apakah mediumnya ikut merambat bersama
rambatan gelombang?

Sebuah gelombang terdiri dari getaran yang bergerak tanpa membawa materi
bersamanya. Gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Gelombang bukanlah
suatu materi, energi getaran dari sumber gelombang merambat melalui materi (medium) dengan
kecepatan rambat tertentu.

Dengan demikian gelombang dapat dipahami sebagai getaran yang merambat melalui
sebuah medium. Karena rambatan getaran memerlukan medium, maka hukum-hukum yang
menyangkut gerak dan gaya berlaku dalam memahami fenomena gelombang. Karenanya,
gelombang yang perambatannya menyertakan pembahasan tentang gaya dikenal dengan
gelombang mekanik.

Gelombang mekanik meliputi

 Gelombang pada tali


 Gelombang pada permukaan air
 Gelombang akustik
 Gelombang seismik

Agar lebih jelas anda dapat melihat video di bawah.

Gelombang Secara Grafik


Secara grafis, gelombang dapat dilukiskan seperti gambar 1 berikut.

Gambar 1. Gelombang pada tali

  Gelombang yang terdeskripsikan pada gambar 1 memiliki sumber getar berupa gangguan
yang berosilasi secara kontinyu. Energi getaran itulah yang dirambatkan melalui medium.
Selama merambat, medium tidak ikut merambat. Medium bergetar sebagaimana sumber getaran.
Untuk melihat bagaimana gerak partikel (medium) dalam prambatan gelombang lihat pada
gambar 2  berikut:

Gambar 2: Materi yang bergetar dalam gelombang

Selama perambatan getaran (gelombang) merambat, materi (ditandai oleh titik merah)
dari medium melakukan gerak harmonik (gerak bolak balik melalui titik setimbangnya (s=0).
Jadi medium tidak ikut merambat melainkan hanya bergerak bolak balik di sekitar titik
setimbangnya.

 Besaran-Besaran Penting

Apa saja besaran-besaran penting dalam memahami gelombang? Besaran-besaran penting dalam
mendeskripsikan gelombang seperti pada Gambar 1 di atas adalah:

1. Titik-titik tinggi pada gelombang disebut puncak, titik-titik rendah disebut lembah.
2. Amplitudo (A) adalah ketinggian maksimum puncak, atau kedalaman maksimum lembah.
3. Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara titik-titik yang mempunyai fase sama (identik)
pada gelombang. Misalnya pada gambar (λ) ditunjukkan sebagai jarak antara dua puncak
berurutan
4. Frekuensi (f) adalah jumlah puncak atau siklus yang melewati satu titik per satuan waktu.
5. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak sepanjang satu panjang
gelombang.
6. Kecepatan gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu satuan
waktu

 Karakteristik Gelombang

Bila kita melihat gerak gelombang, ada dua gerakan utama yang dapat diamati. Gerak
rambatan gelombang dan gerak getaran partikel (medium). Ketika sebuah gelombang merambat
sepanjang sebuah tali, katakanlah dari kiri ke kanan, partikel-partikel tali bergetar ke atas dan ke
bawah dalam arah tranversal (atau tegak lurus) terhadap gerak gelombang, gelombang seperti ini
disebut gelombang transversal.  Contoh gelombang transversal adalah: gelombang pada tali,
permukaan air, dan gelombang cahaya. Bentuk gelombang transversal dapat dilihat melalui tali
yang diikatkan pada sebuah tiang kemudian digerakkan. Tali tersebut akan membentuk
lengkungan yang terdiri atas bukit dan lembah. Bagian gelombang yang melengkung ke atas
disebut bukit. Sedangkan bagian gelombang yang melengkung ke bawah disebut lembah.

Pada gelombang transversal, panjang satu gelombang dinyatakan dalam 1 (satu) bukit
dan 1 (satu) lembah. Ada juga jenis gelombang lain dinamakan gelombang longitudinal. Pada
jenis gelombang ini getaran partikel pada medium adalah sepanjang arah yang sama dengan
gerak gelombang. Gelombang longitudinal yang dibentuk pada slinki yang terentang dengan
secara bergantian menekan dan meregang seperti pada Gambar 3. Bagian slinki yang lebih
renggang disebut regangan. Sedangkan bagian slinki yang lebih rapat disebut rapatan. Contoh
lain gelombang longitudinal adalah bunyi.

Gambar 3: (a) Gelombang Transversal, (b) Gelombang Longitudinal


Anda dapat melihat gelombang transversal dan gelombang longitudinal pada video di
bawah.

 Kecepatan Gelombang

Bagaimana hubungan antar besaran dan gelombang?

Gelombang yang merambat melalui sebuah medium akan menempuh jarak sepanjang 𝝺
dalam waktu satu periode T. kecepatan gelombang dalam medium adalah tetap.

Hubungan antara kecepatan v, periode T dan panajang gelombang 𝝺 adalah :

λ
v= (1)
T

Karena gelombang merambatkan energy getaran secara terus menerus, maka selama
gerakannya akan menempuh jarak lebih dari satu panjang gelombang. Banyaknya
panjang gelombang (𝝺) yang merambat dalam setiap satuan waktu dikenal dengan
frekuensi gelombang (f). dengan demikian kecepatan gelombang dapat dirumuskan
sebagai :

v=f λ (2)

Apakah kecepatan rambat gelombang mekanik, seperti gelombang pada tali, geolmbang
bunyi merambat dengan kecepatan yang sama? Kecepatan rambatan gelombang dalam
sebuah medium dipengaruhioleh sifat mediumnya. Getaran yang dirambatkan melalui
tali yang berbeda akan memiliki kecepatan rambat yang berbeda pula. Gelombang yang
merambat pada tali dipengaruhi oleh rapat massa tali ( μ ¿ dan tegangan tali (F). nilai
kecepatan gelombang pada tali dirumuskan dengan persamaan :

F
v=
√ μ
(3)

Dengan satuan tegangan tali adalah Newton.

Rapat massa tali adalah setiap satuan panjang tali yang dinyatakan dalam

m
μ= (4)
l

Dimana : l= panjang tali

m: massat ali

Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang perambatannya berbentuk rapatan


dan renggangan yang dibentuk oleh partikel-partikel perantara bunyi. Bunyi yang
merambat melalui medium yang berbeda memiliki cepat rambat bunyi yang berbeda pula.
Cepat rambat bunyi bergantung pada suhu dan medium yang dilaluinya.

Dalam zat padat, cepat rambat bunyi bergantung pada kekakuan zat padat. Semakin
kaku suatu zat, semakin cepat gelombang bunyi yang melewatinya.

Kecepatan rambat gelombang bunyi yang merambat di udara atau di dalam medium
cair dipengaruhi oleh modulus Bulk (B)udara/cairan dan massa jenisnya (ρ ¿ mengikuti:

B
v=
√ ρ
(5)

Kecepatan rambat gelombang bunyi yang merambat pada benda padat dipengaruhi
oleh modulus Elastik ( E). Benda padat dan massa jenisnya (ρ ¿.

E
v=
√ ρ
(6)

Kecepatan rambat bunyi dalam berbagai medium ditunjukkan dalam tabel 1 berikut :

Tabel 1 kecepatan rambat bunyi dalam berbagai medium ( 1 atm, 20˚C)

Medium Kecepatan rambat bunyi (m/s)


Udara 340
Helium 1.005
Hidrogen 1.300
Air 1.440
Air laut 1.560
Plastic 2.680
Gelas 4.500
Besi 5.000

 Superposisi Gelombang

Pada pembahasan sebelumnya, kita diajak memahami pengertian gelombang,


karakteristik perambatan gelombang,  besaran-besaran yang terkait, dan hubungan atara berbagai
besaran untuk sebuah gelombang yang merambat dalam suatu medium. Bagaimana bila ada dua
gelombang yang merambat dalam sebuah medium yang sama?

Perhatikan contohnya seperti berikut:


Gambar 4: Superposisi Gelombang (1)

  Dalam gambar di atas, kira-kira adakah keterkaitan antara gelombang (dengan warna
merah, biru dan hitam? Kita akan mencoba untuk mendalaminya. Lihat gambar berikut

Gambar 5: Superposisi Gelombang (2)

  Dua gelombang atau lebih yang merambat dalam medium yang sama dapat dijumlahkan
menghasilkan gelombang hasil penjumlahannya (resultan). Pada gambar 5 di atas, gelombang C
merupakan hasil penjumlahan dari gelombang A dan B. Penjumlahan gelombang dikenal dengan
superposisi gelombang. Bahwa gelombang dapat dijumlahkan (superposisi) merupakan salah
satu sifat gelombang.

Penjumlahan gelombang (superposisi) terjadi ketika dua buah gelombang atau lebih yang
menjalar dalam medium yang sama dan pada saat yang sama. Keadaan ini akan menyebabkan
simpangan dari partikel dalam medium menjadi hasil penjumlahan dari masing-masing
simpangan gelombang.
Prinsip penjumlahan simpangan akibat dua buah gelombang atau lebih yang merambat
dalam satu medium yang sama dan pada saat yang sama sering disebut  superposisi. Keadaan
gelombang hasil superposisi akan sangat bervariasi.

 Gelombang Stasioner

Coba sekarang perhatikan Gambar 6 berikut:

Gambar 6: Gelombang Stasioner 

Dua gelombang diatas terlihat satu menjalar ke arah kiri dan satu lagi menjalar ke arah
kanan. Gelombang yang ke tiga merupakan hasil superposisi kedua gelombang tersebut.
Perhatikan gelombang yang ketiga, apakah gelombang ini menjalar/merampat seperti dua
gelombang lainnya? Dalam simulasi nampak bahwa gelombang hasil superposisi tidak
mengalami penjalaran/perambatan. Gelombang superposisi seperti “diam” saja. Keadaan
superposisi gelombang ini dikenal dengan gelombang stasioner dan sering dikenal juga dengan
istilah gelombang berdiri.

Dalam superposisi dua gelombang atau lebih dapat menghasilkan sebuah gelombang
berdiri (stasioner) yang mungkin simpangannya saling menguatkan atau saling melemahkan
bergantung kepada beda fase gelombang-gelombang tersebut.

Apabila beda fase antara gelombang-gelombang yang disuperposisikan adalah 1/2 maka
hasilnya saling melemahkan. Jika panjang gelombang dan amplitudo gelombang-gelombang
tersebut sama, maka simpangan hasil superposisi tersebut nol. Sebaliknya, jika fase gelombang-
gelombang yang disuperposisikan itu sama, maka simpangan hasil superposisi itu saling
menguatkan. Jika panjang gelombang dan amplitudo gelombang-gelombang itu sama maka
simpangan hasil superposisi itu sebuah gelombang berdiri dengan amplitudo dua kali amplitudo
kedua gelombang.

 Pemantulan Gelombang

Bagaimana bila gelombang pada tali dipantulkan?


Sifat gelombang yang dipantulkan sangat bergantung pada ujung tali. Ujung tali dapat
bergerak bebas atau terikat kuat. Bila ujung tali dapat bergerak bebas dalam ikatannya, maka
gelombang tali akan dipantulkan dengan fase yang sama dengan gelombang datangnya.

Lihat dalam gambar 7:

Gambar 7: Pemantulan gelombang pada ujung bebas

Bila ujung tali terikat kuat pada ikatannya, maka gelombang tali akan dipantulkan dengan
fase berlawanan dengan fase gelombang datangnya. Lihat dalam gambar 8 

Gambar 8: Pemanatulan gelombang pada ujung terikat

Pemahaman akan sifat gelombang yang dipantulkan pada ujung terikat, membantu
memahami bagaimana getaran terus meneris dalam sebuah dawai (misalnya pada gitar akan
menghasilkan gelombang stasioner yang membentuk perut dan simpul, seperti terlihat dalam
gambar 9. Gelombang stasioner yang terjadi dapat menghasilkan gelombang stasioner dengan
frekuensi yang berbeda.
Gambar 9: Gelombang stasioner pada dawai gitar

Demikian halnya pemantulan gelombang bunyi pada pipa organa. Bila ujung pipa
tertutup, keadaannya seperti pemantulan gelombang tali pada ujung terikat. Contohnya bila kita
mengisi botol dengan air dengan ketinggian air yang berbeda, saat botol dipukul bunyi yang akan
dihasilkan akan berbeda (memiliki frekuensi berbeda).

Bila ujung pipa terbuka, keadaannya sama dengan pemantulan gelombang tali pada ujung
bebas. Bila kita meniup seruling dan menutup lubang yang berbeda, akan dihasilkan bunyi yang
berbeda (memiliki frekuensi yang berbeda).

Perpaduan gelombang datang dan pantul akan menghasilkan gelombang stasioner.


Peristiwa ini sering disebut resonansi bunyi. Resonansi dapat menghasilkan frekuensi yang
berbeda-beda. Lihat dalam gambar 10 dan 11.
  

Gambar 10: Resonansi pada ujung tertutup


Gambar 11: Resonansi pada ujung terbuka

 Interferensi dan difraksi gelombang

Prinsip superposisi dua gelombang juga dapat terjadi pada gelombang air. Apa yang
dihasilkan dari perpaduan (superposisi) dua gelombang tersebut?

Mari kita lihat gambar 12 berikut.

Gelombang air dengan muka gelombang yang datar melewati dua celah sempit. Setela
melewati dua celah, kedua gelombang yang berasal dari setiap celah akan bersuperposisi satu
sama lain. Pola gelombang yang terbentuk dapat dilihat pada gambar 12. Nampak bahwa setelah
melewati celah terdapat pola terang dan gelap.

Peristiwa ini dikenal dengan interferensi gelombang.


Gambar 12: Interferensi pada gelombang air yang melewati dua celah

  Superposisi gelombang air yang lainnya dapat terjadi saat gelombang air melewati celah
tunggal. Gelombang air yang melewati celah akan bersuperposisi dan menghasilkan pola gelap
terang juga. Peristiwa ini dikenal dengan difraksi gelombang seperti pada gambar 13.

Gambar 13: Difraksi gelombang air yang melewati celah tunggal

 Fungsi Gelombang Mekanis

Pada bagian awal telah dipaparkan bagaimana pengertian gelombang. Gelombang merambat
melalui arah rambatan tertentu dalam setiap waktunya. Pada saat gelombang merambat dalam
waktu t, gelombang telah merambat sejauh x, dan pada saat x dan t tertentu gelombang akan
memiliki simpangan Y yang tertentu pula. Bagaimana hubungan antar besaran ini dengan besaran
gelombang lainnya.Relasi antar berbagai besaran gelombang yang merambat dapat dinyatakan
dalam persamaan gelombang.
Misal pada saat t=0, gelombang dengan panjang gelombang l dan amplitudo A ditunjukkan pada
gambar 14, Simpangan Y, tergantung x mengikuti fungsi sinusoidal.

Karena gelombang merambat, maka simpangaan di setiap posisi x juga akan tergantung
dengan waktu pengamatannya. Jika gelombang menjalar ke kanan dengan kecepatan v, maka
simpangan Y pada posisi x dan waktu t adalah

Y = A sin k ( x−vt ) (9)

Atau

Y = A sin ( kx−ωt ) (10)

Dengan ω: frekuensi sudut

ω=2 πf (11)

kx −ωt disebut sebagai sudut fas e


 Interferensi

Persamaan (9) menyatakan gelombang yang menjalar ke kanan dengan kecepatan v. Bila
ada dua atau lebih gelombang masing-masing mengikuti persamaan (9) berpadu, akan dihasilkan
gelombang resultan. Perpaduan semacam ini disebut interferensi. Hasil perpaduannya
tergantung pada keadaan masing-masing gelombang.

Misal kedua gelombang tersebut adalah:

Dari persamaan (12) dan (13) tampak bahwa kedua gelombang memiliki perbedaan sudut
fase sebesar d. Perbedaan ini akan menentukan hasil interferensinya. Bila tidak ada perbedaan, 
kedua gelombang disebut memiliki fase yang sama atau sefase. Dalam hal ini berarti d =0 dan
perpaduannya menghasilkan

Hasilnya merupakan gelombang dengan amplitudo yang lebih besar ( 2 x lebih besar).
Perpaduan ini saling menguatkan atau interferensinya konstruktif.

Sebaliknya bila kedua gelombang berbeda sudut fase sebesar d =180o, maka

Perpaduan gelombang ini saling melemahkan disebut interferensi destruktif. Dalam hal
gelombang elektromagnetik (cahaya), keadaan ini menjadikan gelap.

 Gelombang berdiri Pada Dawai

Perpaduan seperti di atas dapat diterapkan pada berbagai keadaan. Misalnya pada gitar
yang dipetik di tengah  akan menghasilkan nada dengan frekuensi terendah yang dikenal dengan
frekuensi dasar (nada dasar) atau harmonik pertama.

Gelombang akan dipantulkan oleh kedua ujungnya yang terikat secara terus menerus.
Pada frekuensi tertentu hasil perpaduan gelombangnya dapat  berupa gelombang berdiri seperti
pada gambar 15.
Kedua ujung dawai yang terikat merupakan simpul. Pada keadaan nada dasar, terbentuk
setengah panjang gelombang.  Selanjutnya pada nada atas pertama panjang dawai membentuk
satu gelombang. Nada-nada berikutnya mengikuti kelipatan dari setengah panjang gelombang.
Karena itu kita dapat memperoleh hubungan untuk panjang dawai L berlaku

Gambar 15. Gelombang berdiri pada dawai yang kedua ujungnya terikat

Dari persamaan ke 16 kita dapat memperolehnilai frekuensi yang memenuhi terjadinya


gelombang berdiri pada dua ujung terikat adalah:

v v
f n−1= =n 17
λn−1 2L

Bila hanya salah satu ujung yang terikat, maka situasinya berbeda. Ujung bebas menjadi
perutdan ujung terikat menjadi simpul. Pada keadaan nada dasar, panjang dawai merupakan ¼ λ.
Dan selanjutnya nada berikutnya terjadi pada ¾ λ. Demikian seterusnya karena itu pada dawai
dengan Panjang L dan salah satu ujungnya terikat berlaku hubungan :

λ n−1
L=n n=1,3,5……. (18)
4

Dan frekuensimengikuti :

v v
f n−1= =n (19)
λn−1 4L
Gelombang Berdiri Pada Pipa Organa
Contoh 3
 Gelombang Bunyi

Sebagai gelombang bunyi merupakan salah satu gelombang mekanik. Karakteristik dari
gelombang mekanik di depan juga berlaku untuk gelombang bunyi. Bahkan kita sudah
menggunakan secara langsung dalam pembahasan gelombang pada gitar dan pipa organa.

Bunyi merupakan gelombang longitudinal. Fenomena bunyi berhubungan dengan indera


pendengaran kita, yaitu telinga kita dan otak kita. Secara umum kita dapat mendengar bunyi pada
rentang frekuensi antara 20 Hz sampai 20 kHz. Berdasarkan frekuensinya ( f ), bunyi dibedakan
menjadi menjadi
Tinggi nada bunyi tergantung pada frekuensi gelombang bunyi.  Sedangkan keras
lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudonya. Seperti yang sudah kita bahas di depan, pada alat
musik seperti gitar dan pipa organa selain nada dasar juga ada nada atas. Keberadaan nada-nada
atas yang menyertai nada dasar akan memberikan warna bunyi yang khas. Meskipun ketika
seruling dan gitar dimainkan pada nada dasar yang sama, kita tetap bisa membedakan suara
seruling dari gitar. Kita bisa membedakan suara seruling dari gitar karena warna bunyinya
berbeda.

Salah satu gejala yang terkait dengan bunyi adalah perubahan frekuensi yang diterima
karena gerak sumber atau penerima bunyinya. Gejala ini dikenal sebagai efek Doppler yang
ditunjukkan pada gambar 17.

Mobil mendekatfrekuensi yang masuk telinga lebih tinggi

Gambar 17. Efek Doppler

 Bila sumber bunyi dan pendengar bergerak  mendekati, maka frekuensi yang didengar  lebih
tinggi dari frekuensi asalnya.

 Bila sumber bunyi dan pendengar bergerak  menjauh, maka frekuensi yang didengar lebih
rendah dari frekuensi asalnya.

Dari kejadian tersebut frekuensi yang didengarkan fp  mengikuti persamaan


2. Konsep

 Gelombang transversal, yaitu suatu gelombang atau pulsa berjalan yang


menyebabkan unsur dari medium yang diganggu bergerak tegak lurus terhadap arah
rambatan.
 Gelombang longitudinal, yaitu suatu gelombang atau pulsa berjalan yang
menyebabkan unsur medium bergerak sejajar dengan arah rambatan.
 Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap di setiap titik yang
dilalui gelombang, misalnya gelombang yang merambat pada tali yang sangat panjang.
 Gelombang stasioner, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah-ubah, misalnya
gelombang pada senar gitar.
 Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium perambatan,
misalnya bunyi dapat sampai di telinga kita karena ada udara sebagai medium (zat
perantara).
 Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang tidak memerlukan medium
perambatan, misalnya cahaya matahari dapat sampai ke bumi walaupun antara
matahari dan bumi ada ruang hampa (tanpa medium).

 Panjang gelombang λ jarak minimum antara dua titik-titik identik (misalnya puncak)
pada gelombang-gelombang yang berdekatan. Periode T adalah interval waktu yang
dibutuhkan bagi dua titik identik (misalnya puncak) dari gelombang yang berdekatan
untuk melewati suatu titik. Informasi yang sama lebih sering diberikan oleh kebalikan
periode, yang disebut frekuensi.
 Refleksi (pemantulan)
Refleksi adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas
partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua
medium
 Refraksi (pembiasan)
Refraksi adalah Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru
yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda
 Difraksi (pelenturan)
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat
gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang.
 Interferensi (perpaduan)
Interferensi adalah Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang
memengaruhi suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada
gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada
masing-masing gelombang
 Dispersi (penguraian)
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran
beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan
 Polarisasi
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu
gelombang transversal sehingga menjadi satu arah

3. Prinsip
 Hubungan antara frekuensi dan periode adalah
1 1
T = dan F=
f T
Dimana:
T = periode (sekon)
f = frekuensi (Hz)
 Gelombang menjalar dengan suatu kecepatan tertentu. Hubungan cepat rambat dengan
λ dan f adalah
λ
V=
f

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari kegiatan Pembelajaran)


1. Metode : - Ceramah;
- Tanya Jawab;
- Penugasan;
- Diskusi
2. Pendekatan : Scientific Approach
3. Model : -Inkuiri Training

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media :
 White Board
2. Alat/bahan
 LCD, laptop
 Buku-buku fisika
 Alat peraga sederhana (1 buah slinki)
 Video berkaitan dengan gelombang
3. Sumber Belajar
 Budiyanto, Joko. 2009. Fisika untuk SMA/ MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
 LKS

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Struktur Kegiatan guru Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Komunikasi 10 menit
1. Mengucapkan salam dan memimpin berdoa serta guru
mempersilahkan kepada siswa untuk memimpin doa
2. Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa
3. Menanyakan kabar siswa
Fase 1 : Menyajikan fenomena
4. Siswa mengamati video gelombang air laut dan
demonstrasi terbentuknya gelombang transversal dan
longitudinal pada slinki
5. Guru memberikan permasalahan yang akan dibahas secara
berkelompok berdasarkan video yang telah diamati siswa.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Fase 2 : Merumuskan masalah 70 menit
Guru meminta siswa merumuskan permasalahan
7. Siswa menanyakan hal yang terkait dengan video
gelombang air laut dan demonstrasi terbentuknya
gelombang transversal dan longitudinal pada slinki
8. Guru akan menjawab “ya” atau “tidak” dari pertanyaan
siswa.
Kemungkinan pertanyaan siswa, yaitu :
a. Apakah pola yang terbentuk oleh gelombang teratur?
b. Apakah saat dilihat dari atas dan samping pola gelombang
yang terbentuk sama?
Fase 3: Mengajukan hipotesis
9. Siswa menyusun hipotesis hasil praktikum yang akan
dilakukan
Fase 4: Melakukan observasi
10. Guru meminta siswa membentuk kelompok heterogen
yang terdiri dari 5-6 siswa.
11. Guru menyediakan LKPD (lembar kerja peserta didik)
untuk setiap kelompok
12. Siswa melakukan praktikum tentang gejala dan
karakteristik gelombang mekanis
Fase 5: Mengumpulkan data
13. Siswa mengumpulkan data hasil praktikum gejala dan
karakteristik gelombang mekanis
14. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, sambil
melakukan penilaian sikap siswa dalam kelompok selama
melakukan praktikum.
Fase 6: Menganalisis data
15. Siswa menganalisis hasil praktikumnya berupa data
16. Beberapa kelompok kerja diminta untuk
mempresentasikan hasil praktikum
17. Guru mengumpulkan semua laporan hasil praktikum
siswa kelompok
Fase 7 : Menyimpulkan
18. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok
lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok penyaji dengan sopan.
19. Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban kelompok
penyaji serta masukan dari siswa yang lain dan membuat
kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan siswa sudah
benar.
20. Guru memberikan soal individu yang terkait dengan
gejala dan karakteristik gelombang
Penutup 21. Siswa diminta menyimpulkan tentang gejala dan 10 menit
karakteristik gelombang mekanis
22. Siswa melakukan refleksi proses pembelajaran dengan
dibimbing guru
23. Guru memberikan soal individu yang terkait dengan
gejala dan karakteristik gelombang mekanis
24. Memberi tugas rumah pada siswa
25. Guru memberikan gambaran kegiatan pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
26. Mengucapkan salam
Pertemuan Kedua
Struktur Kegiatan guru Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Komunikasi 10 menit
1. Mengucapkan salam dan memimpin berdoa
2. Menanyakan kabar siswa
Fase 1 : Menyajikan fenomena
3. Siswa mengamati demonstrasi terbentuknya
kenampakan pensil yang dimasukkan dalam segelas
air dan terbentuknya pemantulan gelombang pada
tangki riak.
4. Guru memberikan permasalahan yang akan dibahas
secara berkelompok berdasarkan video yang telah
diamati siswa.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Fase 2 : Merumuskan masalah 70 menit
Guru meminta siswa merumuskan permasalahan
6. Siswa menanyakan hal yang terkait dengan
demonstrasi terbentuknya kenampakan pensil yang
dimasukkan dalam segelas air dan terbentuknya
pemantulan gelombang pada tangki riak.
7. Guru akan menjawab “ya” atau “tidak” dari
pertanyaan siswa.
Kemungkinan pertanyaan siswa, yaitu :
a. Apakah pensil yang terlihat patah disebabkan oleh medium
air dan udara?
b. Apakah sudut datang dan sudut pantul sama?
Fase 3: Mengajukan hipotesis
8. Siswa menyusun hipotesis praktikum yang akan
dilakukan
Fase 4: Melakukan observasi
9. Guru meminta siswa membentuk kelompok
heterogen yang terdiri dari 5-6 siswa.
10. Guru menyediakan LKPD (lembar kerja peserta
didik) untuk setiap kelompok
11. Siswa melakukan praktikum tentang pemantulan
dan pembiasan gelombang
Fase 5: Mengumpulkan data
12. Siswa mengumpulkan data hasil praktikum
pemantulan dan pembiasan gelombang
13. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, sambil
melakukan penilaian sikap siswa dalam kelompok
selama melakukan praktikum.
Fase 6: Menganalisis data
14. Siswa menganalisis hasil praktikumnya berupa
data
15. Beberapa kelompok kerja diminta untuk
mempresentasikan hasil praktikum
16. Guru mengumpulkan semua laporan hasil
praktikum siswa kelompok
Fase 7 : Menyimpulkan
17. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
18. Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang
lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar.
19. Guru memberikan soal individu yang terkait
dengan gejala dan karakteristik gelombang
Penutup 20. Siswa diminta menyimpulkan tentang pemantulan 10 menit
dan pembiasan gelombang
21. Siswa melakukan refleksi proses pembelajaran
dengan dibimbing guru
22. Guru memberikan soal individu yang terkait
dengan pemantulan dan pembiasan gelombang
23. Memberi tugas rumah pada siswa
24. Guru memberikan gambaran kegiatan pembelajaran
pada pertemuan yang akan datang
25. Mengucapkan salam
Pertemuan Ketiga
Struktur Kegiatan guru Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Komunikasi 10 menit
1. Mengucapkan salam dan memimpin berdoa
2. Menanyakan kabar siswa
Fase 1 : Menyajikan fenomena
3. Siswa mengamati demonstrasi bentuk muka
gelombang saat dilewatkan celah menggunakan
tangki riak dan video difraksi
4. Guru memberikan permasalahan yang akan dibahas
secara berkelompok berdasarkan video yang telah
diamati siswa.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Fase 2 : Merumuskan masalah 70 menit
Guru meminta siswa merumuskan permasalahan
1. Siswa menanyakan hal yang terkait dengan
demonstrasi bentuk muka gelombang saat
dilewatkan celah menggunakan tangki riak dan
video difraksi
2. Guru akan menjawab “ya” atau “tidak” dari
pertanyaan siswa.
Kemungkinan pertanyaan siswa, yaitu :
a. Apakah pola gelombang terbagi dua dikarenakan adanya
penghalang?
b. Apakah pola gelombang yang terbagi bisa bergabung
menjadi satu lagi?
Fase 3: Mengajukan hipotesis
3. Siswa menyusun hipotesis praktikum yang akan
dilakukan
Fase 4: Melakukan observasi
4. Guru meminta siswa membentuk kelompok
heterogen yang terdiri dari 5-6 siswa.
5. Guru menyediakan LKPD (lembar kerja peserta
didik) untuk setiap kelompok
6. Siswa melakukan praktikum tentang difraksi kisi
Fase 5: Mengumpulkan data
7. Siswa mengumpulkan data hasil praktikum difraksi
kisi
8. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, sambil
melakukan penilaian sikap siswa dalam kelompok
selama melakukan praktikum.
Fase 6: Menganalisis data
9. Siswa menganalisis hasil praktikumnya berupa
data
10. Beberapa kelompok kerja diminta untuk
mempresentasikan hasil praktikum
11. Guru mengumpulkan semua laporan hasil
praktikum siswa kelompok
Fase 7 : Menyimpulkan
12. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
13. Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang
lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar.
14. Guru memberikan soal individu yang terkait
dengan gejala dan karakteristik gelombang
Penutup 15. Siswa diminta menyimpulkan tentang difraksi kisi 10 menit
16. Siswa melakukan refleksi proses pembelajaran
dengan dibimbing guru
17. Guru memberikan soal individu yang terkait
dengan difraksi kisi
18. Memberi tugas rumah pada siswa
19. Guru memberikan gambaran kegiatan pembelajaran
pada pertemuan yang akan datang
20. Mengucapkan salam
Pertemuan Keempat
Struktur Kegiatan guru Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Komunikasi 10 menit
1. Mengucapkan salam dan memimpin berdoa
2. Menanyakan kabar siswa
Fase 1 : Menyajikan fenomena
3. Siswa mengamati demonstrasi bentuk muka gelombang
saat dilewatkan dua celah menggunakan tangki riak dan
melihat video interferensi.
4. Guru memberikan permasalahan yang akan dibahas secara
berkelompok berdasarkan video yang telah diamati siswa.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Fase 2 : Merumuskan masalah 70 menit
Guru meminta siswa merumuskan permasalahan
6. Siswa menanyakan hal yang terkait dengan demonstrasi
bentuk muka gelombang saat dilewatkan dua celah
menggunakan tangki riak dan melihat video interferensi.
7. Guru akan menjawab “ya” atau “tidak” dari pertanyaan
siswa.
Kemungkinan pertanyaan siswa, yaitu :
a. Apakah dua gelombang tersebut berasal dari sumber yang
sama?
b. Apakah dua gelombang tersebut mempunyai amplitudo
yang sama?
Fase 3: Mengajukan hipotesis
8. Siswa menyusun hipotesis praktikum yang akan dilakukan
Fase 4: Melakukan observasi
9. Guru meminta siswa membentuk kelompok heterogen
yang terdiri dari 5-6 siswa.
10. Guru menyediakan LKPD (lembar kerja peserta didik)
untuk setiap kelompok
11. Siswa melakukan praktikum tentang difraksi kisi
Fase 5: Mengumpulkan data
12. Siswa mengumpulkan data hasil praktikum interferensi
13. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, sambil
melakukan penilaian sikap siswa dalam kelompok selama
melakukan praktikum.
Fase 6: Menganalisis data
14. Siswa menganalisis hasil praktikumnya berupa data
15. Beberapa kelompok kerja diminta untuk
mempresentasikan hasil praktikum
16. Guru mengumpulkan semua laporan hasil praktikum siswa
kelompok
Fase 7 : Menyimpulkan
17. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok
lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok penyaji dengan sopan.
18. Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban kelompok
penyaji serta masukan dari siswa yang lain dan membuat
kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan siswa sudah
benar.
19. Guru memberikan soal individu yang terkait dengan gejala
dan karakteristik gelombang
Penutup 20. Siswa diminta menyimpulkan tentang interferensi 10 menit
21. Siswa melakukan refleksi proses pembelajaran dengan
dibimbing guru
22. Guru memberikan soal individu yang terkait dengan
difraksi kisi
23. Memberi tugas rumah pada siswa
24. Guru memberikan gambaran kegiatan pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
25. Mengucapkan salam
H. Penilaian
 Teknik dan Instrumen Penilaian:
Penilaian Sikap : observasi, penilaian sebaya dan penilaian diri
Penilaian Pengetahuan : tes tertulis, dan penugasan
Penilaian Keterampilan :
 Prosedur Penilaian :
Waktu
No Indikator Teknik Penilaian
Penilaian
1. Sikap
Observasi,
a. Mensyukuri nikmat Tuhan dengan
Penilaian Sikap Selama
Menyadarai kebesaran Tuhan yang pembelajaran
mengatur karakteristik fenomena
gerak dengan semangat belajar
tinggi.
b. Memiliki rasa ingin tahu,
bertanggung jawab dan peduli
dalam menyatakan masalah sehari-
hari yang berhubungan dengan
keseimbangan dan dinamika rotasi.
c. Melaksanakan kerjasama
kelompok dalam proses
pembelajaran
2. Pengetahuan
Tes tertulis dan Akhir pelajaran
a. Menjelaskan berbagai jenis
Penugasan
gelombang berdasarkan
klasifikasinya
b. Menjelaskan ciri-ciri gelombang
mekanik.
c. Menganalisis besaran-besaran
karakteristik gelombang mekanis
d. Menggunakan hukum Snellius pada
peristiwa pemantulan gelombang
cahaya.
e. Menggunakan prinsip pembiasan
pada suatu rambatan gelombang.
f. Mendefinisikan pengertian difraksi
Waktu
No Indikator Teknik Penilaian
Penilaian
g. Menjelaskan peristiwa yang terjadi
pada kisi difraksi.
h. Mengukur panjang gelombang
suatu gelombang elektromagnetik
dengan menggunakan difraksi
cahaya oleh kisi difraksi.
i. Menentukan jumlah garis per kisi
j. Menyebutkan syarat-syarat
terjadinya interferensi
k. Menjelaskan prinsip dasar dua
sumber cahaya koheren.
l. Menggunakan persamaan
interferensi untuk menentukan
perubahan jarak antara dua garis
gelap.
m. Menentukan panjang gelombang
sinar yang dipakai.
n. Menginterpretasikan peristiwa apa
yang terjadi.

3. Keterampilan
Penilaian Unjuk Saat proses
a. Menyusun rancangan percobaan
kerja pembelajaran
tanki riak untuk menyelidiki
karakteristik gelombang mekanik
b. Melaksanakan percobaan tanki riak
c. Melengkapi data hasil percobaan
tanki riak
d. Menganalisis data hasil pengamatan
percobaan tanki riak
e. Mempresentasikan hasil diskusi
percobaan tanki riak
Lampiran 1. Penilaian Sikap

belajar tinggi Semangat


Sikap

Percaya diri
Rasa Ingin
Kerjasama

Total skor
Tanggung

Peduli
jawab

tahu
No

Nama
1

Sikap 1 2 3 4

Tanggung Tidak ikut serta Tidak ikut serta Mengikuti diskusi Aktif dalam
jawab dalam diskusi dan dalam diskusi hanya sebagai kegiatan diskusi
mengganggu anggota pasif
aktivitas diskusi

Bekerja Siswa tidak Siswa tidak Siswa mampu Siswa mampu


sama bekerja sama mampu bekerja bekerja sama dengan bekerja sama
dengan anggota sama dengan sebagian anggota dengan semua
kelompok anggota kelompok sehingga anggota kelompok
sehingga tidak kelompok tugas terselesaikan sehingga tugas
mengerjakan tugas sehingga tugas kurang maksimal dapat
tidak dapat terselesaikan
terselesaikan dengan maksimal

Rasa Ingin Siswa terlihat Siswa terlihat Siswa antusias Siswa antusias
Tahu tidak melakukan tidak antusias dalam melakukan dan aktif dalam
pengamatan dalam pengamatan tetapi melakukan
melakukan cenderung pasif pengamatan
pengamatan

Peduli Siswa acuh tak Siswa acuh tak Siswa kurang peduli Siswa peduli
acuh dan acuh tehadap terhadap kegiatan terhadap kegiatan
mengganggu kegiatan pembelajaran pembelajaran
tehadap kegiatan pembelajaraan
pembelajaraan

Semangat Siswa tidak Siswa tidak Siswa kurang Siswa terlihat


belajar terlihat semangat terlihat terlihat semangat semangat saat
tinggi malas dalam semangat saat saat menerima menerima
menerima menerima pembelajaran pembelajaran
pembelajaran pembelajaran

Percaya Siswa terlihat Siswa tidak Siswa kurang Siswa terilhat


diri tidak percaya diri terlihat percaya terlihat percaya diri percaya diri
dan pasif seat diri saat selama pembelajaran selama
pembelajaran pembelajaran berlangsung pembelajaran
berlangsung berlangsung berlangsung

LAMPIRAN 3. PENILAIAN DIRI (Dilaksanakan setelah Ulangan Harian)


PENILAIAN DIRI

SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI 10 ENREKANG

MATA PELAJARAN : Fisika

KELAS/ SEMESTER : XI MIA/ GENAP

KOMPETENSI DASAR : Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik melalui


percobaan

INDIKATOR :

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan bertumbuh


menjadi individu yang mempunyai percaya diri
2. Mensyukuri nikmat Tuhan dengan Menyadarai kebesaran Tuhan
yang mengatur karakteristik fenomena gerak dengan semangat
belajar tinggi
3. Memiliki rasa ingin tahu, bertanggung jawab dan peduli dalam
menyatakan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan
keseimbangan dan dinamika rotasi

4. Melaksanakan kerjasama kelompok dalam proses pembelajaran

PETUNJUK:

1. Untuk no 1 sampai dengan 6 berilah tanda (√) pada pilihan sesuai dengan pendapatmu.

2. Isilah kolom skor sesuai dengan pedoman penskoran berikut.

Skor 4: Selalu

Skor 3: Sering

Skor 2: Jarang

Skor 1: Tidak pernah

3. Untuk no 7 tulis sesuai kondisi yang kamu lakukan saat proses pembelajaran berlangsung.
Skor
No Aspek Yang dinilai
4 3 2 1

Saya bertanggung jawab terhadap diri saya sendiri selama


1.
proses pembelajaran

2. Saya bekerjasama dalam tugas kelompok

Saya menunjukkan sikap peduli terhadap pembelajaran yang


3.
sedang berlangsung

4. Saya menunjukkan sikap semangat belajar tinggi

Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan


5.
gagasan, bertanya, atau menyajikan hasil diskusi

Menunjukkan sikap rasa ingin tahu yang tinggi terhadap


6.
pembelajaran yang sedang berlangsung

JUMLAH

SKOR TOTAL

7. Selama proses pembelajaran, tulislah apa yang kamu lakukan?

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________
Lampiran 4. Penilaian Keterampilan
No Skor
Aspek yang Dinilai 4
. 1 2 3
1 Menyusun rencana percobaan untuk menyelidiki
tanki riak
2 Melaksanakan percobaan tanki riak
3 Melengkapi data hasil percobaan tanki riak
4 Menganalisis data hasil pengamatan percobaan
tanki riak
5 Mempresentasikan hasil diskusi percobaan tank
riak
Jumlah Skor
Kategori

JumlahSkor
Nilai= ×100
20

Kategori :
baik = 76 - 100
cukup = 56 - 75
kurang = < 56

Rubrik Penilaian Psikomotor (Proses Kerja Kegiatan Praktikum) :


Aspek yang Penilaian
No. 4
Dinilai 1 2 3
1 Menyusun Tidak Menyusun Menyusun Menyusun
rencana percobaan menyusun rencana rencana rencana
untuk menyelidiki rencana percobaan percobaan percobaan
tanki riak percobaan dengan tidak dengan kurang dengan benar
benar benar
2 Melaksanakan Tidak Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan
percobaan tanki melaksanaka percobaan percobaan percobaan
riak n percobaan tanki riak tanki riak tanki riak
tanki riak dengan tidak dengan kurang dengan tepat
tepat tepat
3 Melengkapi data Tidak Melengkapi Melengkapi Melengkapi
hasil percobaan melengkapi data hasil data hasil data hasil
tanki riak data hasil percobaan percobaan percobaan
percobaan tanki riak tanki riak tanki riak
tanki riak dengan benar dengan dengan benar
bantuan guru secara mandiri

4 Menganalisis data Tidak Menganalisis Menganalisis Menganalisis


hasil pengamatan mampu data hasil data hasil data hasil
percobaan tanki menganalisis pengamatan pengamatan pengamatan
riak data hasil percobaan percobaan percobaan
pengamatan tanki riak tanki riak tanki riak
percobaan dengan dengan benar dengan benar
tanki riak bantuan guru dengan secara mandiri
bantuan teman
5 Mempresentasikan Tidak Mempresentasi Mempresentasi Mempresentas
hasil diskusi mempresenta kan hasil kan hasil ikan hasil
percobaan tanki sikan hasil diskusi diskusi diskusi
riak diskusi percobaan percobaan percobaan
percobaan tanki riak tanki riak tanki riak
tanki riak
Kisi-Kisi Soal

N Indikator Ranah Soal Jawaban dan


o Kogniti pembahasan
f
Pertemuan 1
1 a. menjelaskan berbagai C1 Berikut ini kelompok A
jenis gelombang gelombang yang Berdasarkan arah getar:
berdasarkan diklasifikasikan gelombang transversal
klasifikasinya berdasarkan dan gelombang
amplitudonya longitudinal
adalah… Berdasarkan amplitudo:
A. Gelombang gelombang berjalan dan
berjalan dan gelombang stasioner
gelombang Berdasarkan medium
stasioner perambatan: gelombang
B. Gelombang mekanik dan gelombang
berjalan dan elektromagnetik
gelombang
transversal
C. Gelombang
mekanik dan
gelombang
elektromagnetik
D. Gelombang
mekanik dan
gelombang
longitudinal
E. Gelombang
transversal dan
gelombang
longitudinal
2 b. Menjelaskan ciri-ciri C2 Perhatikan B
gelombang mekanik. pernyataan- Gelombang mekanis
pernyataan di bawah memerlukan medium
ini. dalam perambatannya
i. Memerlukan dan dapat berupa
medium gelombang transversal
perambatan maupun gelombang
ii. Tak memerlukan longitudinal.
medium Gelombang mekanis
perambatan dapat mengalami
iii. Hanya berupa pemantulan, pembiasan,
gelombang difraksi, interferensi.
transversal
iv. Dapat berupa
gelombang
transversal
maupun
longitudinal
v. Dapat mengalami
pemantulan
vi. Tidak dapat
mengalami
difraksi
Pernyataan di atas
yang menjelaskan
ciri-ciri gelombang
mekanik yang tepat
adalah…
A. i, iii, v
B. i, iv, v
C. ii, iii, v
D. ii, iv v
E. ii, iv, vi
3 c. Diberikan data, fakta, C3 Jarak antara puncak B
dan fenomena siswa dan dasar gelombang λ=2×60 cm=120 cm
dapat menganalisis laut berturut-turut t=2 s
besaran-besaran adalah 60 cm. Bila n=2
karakteristik dalam 4 sekon ada 2 n
gelombang mekanis gelombang laut yang v =λ
t
. melintas, maka cepat 2
rambat gelombang =120 cm
4 sekon
adalah… cm
A. 30 cm/s =60
s
B. 60 cm/s
C. 120 cm/s
D. 180 cm/s
E. 240 cm/s
4 C4 Dua balok kayu C
terapung pada f = 4 Hz
permukaan laut dan 5
berjarak 100 cm satu λ=100
2
sama lain. Keduanya λ=40 cm
naik turun bersama
v =λf
permukaan air
dengan frekuensi 4 =40 cm . 4 Hz
getaran per sekon. =160 cm/s
Bila salah satu gabus
berada di puncak
gelombang, yang
lainnya berada di
dasar gelombang dan
antara kedua balok
kayu terdapat dua
bukit gelombang,
maka cepat rambat
gelombang pada
permukaan air
adalah…
A. 10 cm/s
B. 120 cm/s
C. 160 cm/s
D. 480 cm/s
E. 1000 cm/s
5 C5 Gelombang A
transversal merambat i. Cepat rambat
sepanjang tali AB. gelombangnya
Persamaan ω
v=
gelombang di titik B k
dinyatakan sebagai 20 π
y=0,08sin20π(t+0,2x =

). Semua besaran =5 m/s
menggunakan sistem ii. Frekuensi
SI. Jika x adalah gelombangnya
jarak AB maka: ω=2 πf
i. Cepat rambat ω 20 π
gelombangnya 5 f= = =10 Hz
m/s.
2π 2π
iii. Amplitudo
ii. Frekuensi
gelombang
gelombangnya
10 Hz.
A=0,08 m=8 cm
iii. Gelombang
memiliki
amplitudo 8 cm.
iv. Gelombang
menempuh AB
selama 5 sekon
Pernyataan yang
benar adalah…
A. i, ii, iii
B. i, iii
C. ii, iv
D. iv
E. i, ii, iii, iv
Pertemuan 2
1  Menggunakan hukum C2 Jika gelombang A
Snellius pada datang membentuk Sudut datang terhadap
peristiwa pemantulan sudut 15o terhadap garis normal sama
gelombang cahaya. garis normal, maka dengan sudut pantulnya.
sudut pantulnya
adalah…
A. 15o
B. 30o
C. 45o
D. 60o
E. 75o
2  Menggunakan prinsip C3 Sebuah gelombang E
pembiasan pada suatu datang dengan sudut sin 60
n21= =√ 3
rambatan gelombang 60o pada bidang sin 30
batas antara dua
medium.Bila
gelombang tersebut
dibelokkan dengan
sudut bias 30o maka
indeks bias medium
2 relatif terhadap
medium1 (medium
dari gelombang
datang) adalah…
A. 1/3
B. 1/2√2
C. 1/2 √3
D. √2
E. √3
3 C3 Sebuah gelombang C
datang dengan sudut sin i
=n
30o pada bidang sin r 21
batas antara dua sin 30 °
medium. Bila indeks sin r=
1 /2 √ 2
bias medium 2 relatif
1
terhadap medium 1 ¿ √2
adalah 1/2√2, maka 2
sudut bias r=45 °
gelombang tersebut
adalah…
A. 30o
B. 35o
C. 45o
D. 60o
E. 75o
4 C4 Gelombang datang C
dari medium 1 ke
medium 2. Jarak 3
puncak terdekat pada v 1 =λ1 . f
medium 1 adalah 70 0,7 m
cm, sedangkan pada ¿ .40 Hz
2
medium 2 adalah 25
¿14 m/s
cm. Jika frekuensi
0 , 25 m
gelombang adalah 40 v2= .40 Hz
Hz, maka cepat 2
rambat gelombang ¿5 m/s
pada medium 1 dan 2
berturut-turut
adalah…
A. 5 m/s dan 14 m/s
B. 10 m/s dan 28
m/s
C. 14 m/s dan 5 m/s
D. 10 m/s dan 14
m/s
E. 28 m/s dan 10
m/s
Pertemuan Ke-3
1 3.10.6 Mendefinisikan C1 Berikut ini definisi D
pengertian difraksi. difraksi yang benar Difraksi terjadi jika
adalah… muka gelombang bidang
A. Difraksi terjadi tiba pada suatu celah
saat gelombang sempit (lebarnya lebih
melewati celah kecil atau seorde dengan
yang lebih besar panjang gelombang).
dibandingkan
panjang
gelombang.
B. Fenomena
cahaya yang
ditimbulkan
pembiasan
cahaya.
C. Hanya
menghasilkan
pola terang saja
D. Pelenturan yang
diakibatkan
lewatnya
gelombang pada
celah yang lebih
kecil
dibandingkan
dengan panjang
gelombang.
E. Terjadi saat dua
gelombang
koheren datang
bersama pada
suatu tempat.
2  Menjelaskan peristiwa C2 Bila cahaya putih D
yang terjadi pada kisi dilewatkan pada Warna spektrum pusat
difraksi. sebuah kisi difraksi pada layar adalah
maka akan berwarna putih.
dihasilkan spektrum
pada layar untuk tiga
orde pertama. Warna
spektrum pusat
tersebut adalah…
A. Hijau
B. Merah
C. Merah dan violet
D. Putih
E. Ungu
3 3.10.8 Mengukur panjang C3 Sebuah kisi E
gelombang suatu gelombang mempunyai 2 x 104 d sinθ
λ=
elektromagnetik dengan garis/cm menerima m
menggunakan difraksi cahaya seberkas sinar sin 30 °
oleh kisi difraksi. monokromatik. =
2×104 . 1
Sudut deviasi garis ¿ 250 nm
terang pertama yang
terjadi 30o maka
panjang gelombang
sinar adalah…
A. 50 nm
B. 500√3 nm
C. 500 nm
D. 250√3 nm
E. 250 nm
4 3.10.9 Menentukan jumlah C3 Seberkas sinar C
garis per kisi monokromatik sin θ
N=
dengan panjang λm
gelombang 500 nm sin 30 °
datang tegak lurus =
5×10-5 .2
pada kisi. Jika
¿ 2000 garis/cm
spektrum orde kedua
membuat sudut 30o
dengan garis normal
pada kisi maka
jumlah garis per cm
kisi adalah…
A. 2000
B. 4000
C. 5000
D. 20 000
E. 50 000
Pertemuan 4
1  Menyebutkan syarat- C1 Perhatikan C
syarat terjadinya pernyataan di bawah Pada gelombang cahaya
interferensi. ini. yang berinterferensi,
i. Sama fasenya i. Beda fase tetap
ii. Sama ii. Frekuensinya
frekuensinya sama
iii. Sama iii. Amplitudo tidak
amplitudonya selalu harus sama
iv. Berasal dari dua tetapi dapat pula
sinar koheren jika hampir sama
Pernyataan yang iv. Berasal dari dua
benar sinar koheren
mendeskripsikan
gelombang cahaya
yang berinterferensi
satu sama lain
adalah…
A. i, ii, iii
B. i, iii
C. ii, iv
D. iv
E. i, ii, iii, iv
2  Menjelaskan prinsip C2 Prinsip dasar dua D
dasar dua sumber sumber cahaya Dua sumber cahaya
cahaya koheren. koheren adalah… yang koheren memenuhi
A. Keduanya sangat prinsip beda fase
berdekatan keduanya adalah tetap
B. Amplitudonya dan frekuensinya sama.
tetap
C. Simpangannya
selalu sama
D. Beda fase
keduanya adalah
tetap
E. Keduanya
memancarkan
cahaya yang
berpapasan
3  Menggunakan C3 Pada percobaan C
persamaan interferensi Young (celah d 2 =2 d1
untuk menentukan ganda), jika jarak ΔX 2 d 1
perubahan jarak antara antara dua celah =
ΔX 1 2d 1
dua garis gelap. dijadikan dua kali 1
semula, maka jarak ΔX 2= ΔX 1
2
antara dua garis
gelap yang
berturutan menjadi…
A. 4 kali semula
B. 2 kali semula
C. ½ kali semula
D. ¼ kali semula
E. Tetap tidak
berubah
4  Menentukan panjang C3 Dua celah dengan D
gelombang sinar yang jarak 0,2 mm disinari Pd
λ=
dipakai. tegak lurus. Garis nl
terang ketiga terletak 7,5×10−3 m. 2×10-4 m
7,5 mm dari garis =
terang pusat pada
3.l
layar yang jaraknya ¿ 5,0×10−7 m
1 m dari celah. ¿ 5,0×10 -4 mm
Panjang gelombang
sinar yang dipakai
adalah…
A. 5,0 x 10-3 mm
B. 2,5 x 10-3 mm
C. 1,5 x 10-3 mm
D. 5,0 x 10-3 mm
E. 2,5 x 10-4 mm
5  Menginterpretasikan C4 Bila cahaya matahari A
peristiwa apa yang mengenai suatu Peristiwa ini termasuk
terjadi. lapisan tipis minyak dalam interferensi oleh
yang ada di atas lapisan tipis dimana
permukaan air, maka minyak berperan sebagai
warna-warna yang lapisan tipis. Hal ini
terlihat timbul disebabkan oleh adanya
disebabkan karena… perbedaan panjang
A. Difraksi lintasan optik.
B. Dispersi
C. Interferensi
D. Polarisasi
E. Refraksi
Lembar Kerja Siswa 1
Gejala dan Karakteristik Gelombang Mekanis

Tujuan :
1. Siswa dapat menjelaskan perbedaan gelombang transversal dan gelombang longitudinal
2. Siswa dapat menghitung besaran-besaran karakteristik gelombang mekanis

Rumusan Masalah

Hipotesis :

Variabel :
Variabel bebas :
Variabel terikat :
Variabel kontrol :

Alat dan bahan :


1. Perangkat PC
2. Simulasi Normal Modes 1.01
3. Simulasi Wave on a String 2.04

Skema alat
a. Simulasi Normal Modes 1.01
b. Simulasi Wave on a String 2.04

Prosedur Praktikum:
Kegiatan 1. Gelombang Transversal dan Longitudinal
1. Bukalah simulasi Normal Modes 1.01 pada perangkat PC yang sudah disediakan.
2. Atur slm speed agar berada pada normal.
3. Gunakan number of speed maksimum yaitu saat indikator berada pada posisi paling
kanan.
4. Centang show springs tetapi tidak perlu mencentang show phase.
5. Pada kotak dialog bawah, tandai polarization control horizontal.
6. Pada amplitude 1 dengan frequency 0,28ω, geser indikator hingga mencapai maksimum
yaitu berada pada posisi atas seperti dalam skema.
7. Amati yang terjadi dan gambarkan pada tabel 1 data pengamatan.
8. Ubah polarization control vertikal.
9. Pada amplitude 2 dengan frequency 0,56ω, geser indikator hingga mencapai maksimum
yaitu berada pada posisi atas seperti dalam skema.
10. Amati yang terjadi dan gambarkan pada tabel 1 data pengamatan.

Kegiatan 2. Karakteristik Gelombang Mekanis


1. Buka simulasi Wave on a String 2.04.
2. Atur tombol Amplitude pada angka 25, Frequency pada angka 10, dan Damping pada
angka 0.
3. Atur agar tension berada tepat di tengah-tengah high dan low.
4. Centang Rulers dan Timers.
5. Pilih mode putaran Oscillate dengan ujungnya kanan gelombang No End.
6. Klik tombol Pause untuk menghentikan gerak gelombang sementara.
7. Ukur amplitudo dengan penggaris yang telah disediakan oleh program.
8. Tulis hasil pengukuran pada data pengamatan.
9. Klik tombol play dan saat penggetar berada pada titik tertentu klik start pada timer.
10. Hitung pengulangan posisi penggetar hingga 10 kali kemudian hentikan timer.
11. Catat hasilnya pada tabel pengamatan sebagai jumlah gelombang n dan waktu t.
12. Klik tombol Pause pada program dan ukur panjang gelombang.
13. Catat hasilnya pada tabel pengamatan.
14. Ulangi langkah 9-13 untuk frekuensi 15, dan 20.

Data pengamatan
Kegiatan 1. Gelombang Transversal dan Longitudinal
Gambarkan arah getar dan arah rambat gelombang pada simulasi untuk
gelombang longitudinal

Gambarkan arah getar dan arah rambat gelombang pada simulasi untuk
gelombang transversal

Kegiatan 2. Karakteristik Gelombang Mekanis


Amplitudo = … cm
No Skala Jumlah Waktu (t) Panjang
. Frekuensi Gelombang (n) Gelombang (n)
1 10 10
2 15 10
3 20 10
Analisis Data
1. Berdasarkan pengamatan pada kegiatan 1, bagaimana sifat gelombang transversal dan
longitudinal dilihat dari arah getar dan arah rambatnya?

2. Berdasarkan data pengamatan kegiatan 2, isilah tabel berikut ini.


No Skala Frekuensi T (s) = t/n f (Hz) = n/t v (m/s) = λ.f
1 10
2 15
3 20

Kesimpulan

Lembar Kerja Siswa 2


Pemantulan dan Pembiasan Gelombang

Tujuan :
1. Siswa dapat menjelaskan pemantulan gelombang pada tali.
2. Siswa dapat menggunakan hukum Snellius pada peristiwa pemantulan gelombang cahaya.
3. Siswa dapat menjelaskan prinsip pembiasan pada suatu rambatan gelombang.

Rumusan Masalah

Hipotesis :

Variabel :
Variabel bebas :
Variabel terikat :
Variabel kontrol :

Alat dan bahan :


1. Perangkat PC
2. Simulasi Wave on a String 2.04
3. Simulasi Bending Light 1.03

Skema alat
a. Simulasi Wave on a String 2.04
b. Simulasi Bending Light 1.03

Prosedur Praktikum:
Kegiatan 1. Pemantulan Gelombang pada Tali
1. Bukalah simulasi Wave on String 2.04.
2. Atur agar Amplitude 50, Frequency 50, dan Damping 0.
3. Geser tombol tension tepat di tengah-tengah antara Low dan High.
4. Klik input berupa pulse dan ujung kanan berupa fixed end yang menunjukkan ujung tetap.
5. Beri pulsa dengan mengklik tombol pulse.
6. Amati bentuk pulsa yang dipantulkan kembali dari ujung tetap. Gambarkan pada kolom data
pengamatan.
7. Ulangi langkah 1-6 untuk ujung kanan berupa loose end.
Kegiatan 2. Pemantulan Gelombang
1. Buka simulasi Bending Light 1.03.
2. Buka tab Intro.
3. Atur Laser View pada mode Ray.
4. Atur material atas sebagai Air dan bawah sebagai Water.
5. Centang Show Normal pada kotak dialog pojok kiri bawah dan drag keluar busur lingkaran
yang disediakan.
6. Nyalakan laser dengan menekan tombol merah dan arahkan 30o terhadap garis normal.
7. Ukur sudut yang dibentuk sinar terpantul.
8. Ulangi langkah 1 sampai dengan 6 untuk sudut 45o dan 60o.
9. Catat hasil pengukuran pada tabel data pengamatan 2.

Kegiatan 3. Pembiasan Gelombang


1. Buka simulasi Bending Light 1.03.
2. Buka tab More Tools.
3. Atur Laser View pada mode Ray.
4. Atur medium 1 sebagai Air dan medium 2 sebagai Water.
5. Centang Show Normal pada kotak dialog pojok kiri bawah dan drag keluar busur lingkaran
yang disediakan.
6. Nyalakan laser dengan menekan tombol merah dan arahkan 30o terhadap garis normal.
7. Catat besar sudut datang dan sudut bias yang terbentuk.
8. Ukur laju sinar menggunakan tools speedometer yang tersedia dalam toolbox.
9. Catat besaran-besaran yang terukur dalam tabel pengamatan.
10. Ganti bahan medium 2 dengan bahan Glass dan ulangi langkah 5 hingga 9.
11. Ulangi langkah 5 sampai 9 dengan bahan Custom dengan indeks bias 1,5.

Data pengamatan
Kegiatan 1. Pemantulan Gelombang pada Tali
Gambarkan pulsa datang dan pulsa yang dipantulkan pada ujung tetap

Gambarkan pulsa datang dan pulsa yang dipantulkan pada ujung bebas

Kegiatan 2. Pemantulan Gelombang


No Sudut Datang Sudut Pantul
o
1 30
2 45o
3 60o
Kegiatan 3. Pembiasan Gelombang
No n1 n2 θ1 θ2 v1 v2
1
2
3

Analisis Data
1. Berdasarkan kegiatan 1, bagaimana sifat pulsa yang dipantulkan pada ujung tetap? Dan
bagaimana pulsa yang dipantulkan pada ujung bebas?

2. Berdasarkan kegiatan 2, bagaimana hubungan antara sudut datang dan sudut pantul?

3. Bagaimana pernyataan Hukum Snellius tentang pemantulan gelombang?

4. Berdasarkan kegiatan 3, bagaimana hubungan antara perbandingan n2 terhadap n1, sin θi


terhadap sin θr, dan v1 terhadap v2? Disebut sebagai apakah perbandingan-perbanding
tersebut?

Kesimpulan

.
Lembar Kegiatan Siswa 3
Difraksi Kisi

Tujuan :
1. Mempelajari difraksi cahaya laser oleh kisi.
2. Menentukan panjang gelombang cahaya laser.

Rumusan Masalah

Hipotesis :

Variabel :
Variabel bebas :
Variabel terikat :
Variabel kontrol :

Alat dan bahan :


1. Sumber laser He-Ne
2. Kisi dengan 2 variasi celah

Skema alat

Prosedur Praktikum:
1. Susun peralatan seperti dalam skema.
2. Pilihlah kisi dengan jarak antar celah yang paling kecil, pasang pada tempatnya.
3. Hidupkan laser.
4. Amati pita-pita gelap terang pada layar di belakang kisi.
5. Ukur jarak titik terang pertama dari pusat (x).
6. Ukur jarak dari kisi ke terang pusat (L).
7. Ulangi langkah 1 hingga 5 untuk terang ke-2 dan ke-3 diukur dari terang pusat.
8. Dengan nilai L yang tetap, ulangi langkah 1-7 untuk kisi selanjutnya.

Data pengamatan
L = …. cm

Kisi ke- N X1 X2 X3
1
2

Analisis Data
1. Berdasarkan hasil data pengamatan, berapakah lebar celah untuk masing-masing kisi?

2. Bagaimana cara menentukan panjang gelombang jika diketahui besaran-besaran yang


diperoleh seperti pada data pengamatan?

3. Tentukan panjang gelombang sinar laser He-Ne untuk tiap celah.

4. Tentukan nilai panjang gelombang laser He-Ne berdasarkan nilai reratanya.

Kesimpulan

.
Lembar Kerja Siswa 4

Tujuan :
1. Menganalisis prinsip kerja interferometer Michelson.
2. Mengukur panjang gelombang sinar laser He-Ne.

Rumusan Masalah

Hipotesis :

Variabel :
Variabel bebas :
Variabel terikat :
Variabel kontrol :

Alat dan bahan :


1. Set interferometer Michelson
2. Laser He-Ne
3. Layar putih

Skema alat
Prosedur Praktikum:
1. Letakkan laser pada posisi yang aman (tidak mudah goyang).
2. Arahkan cahaya LASER pada set percobaan interferometer Michelson.
3. Nyalakan LASER, kemudian atur posisi cermin setengah mengkilat sampai berkas LASER
terbelah menjadi dua bagian saling tegak lurus.
4. Atur cermin M2 sampai terjadi bayangan di layar berbentuk cincin lingkaran.
5. Catat posisi M2.
6. Gerakkan M2 perlahan-lahan dan hitung banyaknya perubahan pergeseran terang-gelap-
terang.
7. Catat posisi M2’.
8. Ulangi langkah 1-7 sebanyak 5 kali pengulangan.

Data pengamatan
No Posisi M2 Posisi M2’ n
1 0 1
2 0 2
3 0 3
4 0 4
5 0 5

Analisis Data
1. Tentukan panjang gelombang sinar laser He-Ne berdasarkan data yang diamati menggunakan
2|M 2 ' −M 2|
λ=
persamaan n .

2. Bandingkan hasil perhitungan soal no. 1 dengan panjang gelombang laser yang ditentukan
pada pertemuan sebelumnya. Apakah sama?

3. Analisislah terjadinya peristiwa interferensi pada interferometer Michelson. Bagaimana


prinsip kerjanya?
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai