Anda di halaman 1dari 8

TECHNICAL AGIMAT

Pertama-tama saya ucapkan terimakasih kepada Allah SWT karena telah


memberikan saya karunia, berkah dan kesempatan hidup untuk berbagi sedikit
pengetahuan kepada semua rekan-rekan trader agar bisa mendapatkan profit yang
konsisten.

Di sini, saya akan menjelaskan tentang teknik yang biasa saya gunakan pada saat
saya melakukan trading, khususnya di platform binomo/binary. Semoga rekan-rekan
dapat memahami penjelasan saya yang masih sangat minim.

Dalam teknik ini hal pertama yang harus diperhatikan adalah memahami tekanan
pada candlestick. Dimana setiap candlestick mempunyai nilai tekanan dan memiliki
arti yang berbeda-beda. Ada 6 dasar tekanan candlestick yang harus diingat,
diantaranya:

1. Jika muncul candlestick hijau (BUY) dan memiliki sumbu (shadow) atas lebih
panjang dari pada di bawah kita sebut tekanannya ke bawah (Sell), lihat gambar
dibawah :

2. Jika muncul candlestick berwarna hijau (BUY) dan memiliki sumbu (shadow)
bawah lebih panjang dari sumbu atas, kita sebut itu tekanannya keatas (BUY) ,
lihat gambar di bawah
:
Jika muncul candle stick hijau (BUY) dengan sumbu (shadow) sama panjang atas dan
bawahnya / tidak ada sumbu sama sekali (fullbody), kita sebut tekanannya keatas
(BUY) , lihat gambar berikut :

Contohcandlesticktanpa
adasumbu,biasadisebut
dengan istilah marubozu
/ tower. Contoh candle stick
dengan sumbu atas
bawah samapanjang.

3. Jika muncul candle stick merah (SELL) dengan sumbu (shadow) atas lebih
panjang dari sumbu bawah kita sebut tekanannya keatas (BUY), lihat gambar
berikut :
4. Jika muncul candle stick merah (SELL) dengan sumbu bawah lebih panjang dari
pada di atas kita sebut tekanannya kebawah (SELL), lihat gambar dibawah ini :

5. Jika muncul candle stick merah (SELL) dengan sumbu sama panjang atas dan
bawahnya atau tidak ada sumbu sama sekali (fullbody), maka kita sebut
tekanannya kebawah (SELL), lihat gambar berikut :
Contohcandlesticktanpa
adasumbu,biasadisebut
dengan istilah marubozu
/ tower.

Contoh candle stick


dengansumbuatas
bawah samapanjang.

- Setelah kita mengetahui tekanan candle di atas, langkah berikutnya adalah


menentukan candle ke-1 (C1), C2, C3, C4 dan C5 (Open posisi).
- Perhatikan penjelasan berikut untuk menentukan dimana posisi C1 – C5 :

1) Candle ke-1 atau C1 ini ada di menit 00, 05 (kelipatan 5 menit).


2) C2 setelah C1 dan seterusnya untuk menentukan posisi C3, C4 dan C5.

- Sekarang kita sudah bisa menentukan posisi C1 – C5, maka kita harus mulai
berhitung tekanan shadow/sumbu untuk menentukan kapan kita open posisi
BUY/SELL. - Perhatikan gambar berikut untuk menentukan open posisi BUY/SELL

• CONTOH CARA OPEN POSISI BUY

C1

C5 = Awal perhitungan C5 = Candle untuk


tekanan candle menentukan open posisi
Dari layout diatas kita mulai berhitung pola tekanan candle dari C5
(sebelum C1 yang berwarna coklat), di C5 tekanan candle HIJAU/BUY
dengan sumbu panjang di bawah, artinya tekanan atas (BUY).
C1 = Candle hijau/buy tanpa sumbu (Marubozu), artinya tekanan atas
(BUY)
C2 = Candle hijau/buy dengan sumbu panjang diatas, artinya tekanan
bawah (SELL)
C3 = Candle merah/sell dengan sumbu panjang dibawah, artinya
tekanan SELL
C4 = Candle hijau/buy dengan sumbu sama panjang atas dan bawah,
artinya tekanan BUY
KESIMPULAN : dari C5 sampai C4 perhitungan tekanan candle lebih
banyak tekanan atas / BUY, maka di C5 kita bisa open posisi BUY.
Open posisi bisa di lakukan ketika perpindahan candle / saat harga
koreksi (saat harga dibawah baru kita open posisi BUY, agar jika candle
saat kita open posisi di tutup dengan candle doji, kita masih bisa
mendapatkan profit).

• CONTOH CARA OPEN POSISI SELL


C1 C5 = Candle untuk menentukan
open posisi

C5 = Awal perhitungan
tekanan candle

Dari layout diatas kita mulai berhitungpola tekanan candle dari C5 (sebelum
C1 yang berwarna biru), di C5 tekanan candle HIJAU/BUY dengan
sumbu panjang di atas, artinya tekanan atas (SELL).
C1 = Candle hijau/buy dengan sumbu panjang diatas, artinya tekanan
bawah (SELL)
C2 = Candle merah/sell dengan sumbu sama panjang atas bawah,
artinya tekanan bawah (SELL)
C3 = Candle hijau/buy dengan sumbu panjang diatas, artinya tekanan
bawah
(SELL)
C4 = Candle merah/sell dengan sumbu panjang diatas, artinya tekanan
bawah (SELL)
KESIMPULAN : dari C5 sampai C4 perhitungan tekanan candle lebih
banyak tekanan bawah / SELL, maka di C5 kita bisa open posisi
SELL. Open posisi bisa di lakukan ketika perpindahan candle / saat
harga koreksi (saat harga diatas baru kita open posisi SELL, agar jika
candle saat kita open posisi di tutup dengan candle doji, kita masih
bisa mendapatkan profit).

Namun ada yang harus di ingat untuk beberapa point LARANGAN UNTUK OPEN
POSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKHNIK AGIMAT, perhatikan point larangan
berikut :

1) Dilarang open posisi pada saat market sedang tranding, karena tekhnik agimat
ini hanya digunakan saat market sideways, untuk tranding bisa menggunakan
tekhnik incredible (Modul lanjutan).
2) Dilarang open posisi jika ada candle DOJI ABU/PUTIH dan ada GAP diantara
C5 – C4, lihat gambar berikut untuk contoh candle DOJI ABU dan candle GAP.
*Contoh candle DOJI ABU/PUTIH

*Contoh candle GAP/LONCAT (Pembukaan candle tidak sejajar dengan


penutupan candle sebelumnya)

Note : Untuk tekhnik agimat ini kita bisa menggunakannya di semua market Binary,
baik itu Crypto Idx, Currency dan Currency (OTC). Dan perlu di ingat, gunakan tekhnik
di satu market maksimal 3-5 kali open posisi, lalu pindah ke market yang lain. Namun,
dengan menjaga Money management (MM) dan menentukan persentase Take Profit
dan Stop Lose dalam akumulasi mingguan / bulanan kita akan tetap profit. Maka saya
sarankan untuk semua rekan-rekan harus memiliki persentase / target Lose dan Profit
harian. Agar psikologi trading kita tetap terjaga.

Sekian modul singkat ini saya buat, semoga bermanfaat untuk semua rekan-rekan.
Salam profit dan jangan menyerah untuk tetap belajar dan menaklukan market.

Anda mungkin juga menyukai