Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KT.

D
DENGAN FRAKTUR FEMUR DI RUANG ARJUNA
RSUD SANJIWANI GIANYAR

Oleh :

I NYOMAN SURA ATMAJA.

20089142223

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM PROFESI NERS

2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KT.D


DENGAN FRAKTUR FEMUR DI RUANG ARJUNA RSUD
SANJIWANI GIANYAR

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama ( Initial) : KT.D
Umur : 64 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Sudah Menikah
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Bali/Indonesia
Alamat : Br. Kedui, Tembuku, Bangli
Tanggal Masuk : 9 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2021
No. Register : 704468
Diagnosa Medis : Close Fraktur Femur 1/3 tengah dextra

Identitas Penanggung Jawab


Nama (Initial) : Tn. WT
Umur : 43 tahun
Hub. Dengan Klien : Anak
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Br. Kedui, Tembuku, Bangli

2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada paha kanan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan 5 hari yang mengalami kecelakaan lalu lintas, nyeri pada
paha kanan dan terdapat luka di pergelangan tangan kiri. Kemarin tanggal 9
Oktober 2021 pasien dibawa ke UGD. Kemudian dirawat di ruang arjuna.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai tidak mempunyai riwayat tekanan darah
tinggi dan DM.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang lain
yang sakit/kecelakaan seperti dirinya dan tidak mempunyai penyakit
keturunan.
Genogram :

Riwayat Sosiokultural
Pasien mengatakan bekerja di perusahaan swasta, dan hubungan antara
anggota keluarga dan tetangga sangat baik, serta pasien mengatakan adat
istiadat dilingkungan sekitarnya adalah ada Bali.

3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan sakitnya dikarenakan mengalami kecelakaan dan bila
sakit biasanya berobat ke dokter atau puskesmas/Rumah Sakit.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Pasien mengatakan sebelum sakit dan saat pengkajian makan 3 kali
sehari dengan 1 porsi yang terdiri dari nasi, lauk dan sayur, serta minum
sehari air putih 7-8 gelas sehari dan biasa minum kopi 2 gelas sehari.
Tidak ada kelainan dengan pola makan dan nafsu makannya. Porsi
makan yang disediakan rumah sakit dapat dihabiskan.
c. Pola Eleminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit dan saat pengkajian tidak ada keluhan
tentang BAB atau BAK. BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek dan
BAK 5-6 kali sehari. Urine berwarna kuning jernih.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Pasien mengatakan sebelum sakit bekerja memasak di dapur dan
membersihkan halaman.
Saat pengkajian pasien mengatakan belum bisa melakukan aktivitas
secara mandiri seperti makan/minum, mandi, toilet dan berpakaian
dibantu oleh petugas di tempat tidur.
e. Pola koqnitif dan Persepsi
Pasien mengatakan nyeri pada paha kanannya, nyeri seperti tertusuk-
tusuk, nyeri pada paha kanan dan tangan kiri, dengan skala nyeri 6 (0-
10), nyeri bertambah jika menggerakkan kaki kanannya. Pasien tampak
menahan nyeri saat menggerakan kaki kanannya.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya. Pasien
mengatakan khawatir dan takut akan tindakan operasi yang akan
dilakukan. Pasien tampak khawatir dan raut muka tegang.
g. Pola Tidur dan Istirahat
Pasien mengatakan sebelum sakit dan saat ini tidak ada mengalami
masalah dalam istirahat tidurnya, walaupun kadang-kadang nyeri pada
kaki kananya. Pasien mengatakan biasa tidur malam selama ± 8 jam
sehari, tidur siang ± 1 jam.

h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan dalam kelurganya berperan sebagai nenek di rumah,
serta hubungannya dengan anggota keluarga yang lain sangat baik.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan sudah berkeluarga.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan jika mempunyai masalah selalu menceritakan pada
anggota keluarganya yang lain.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama Hindu dan biasa bersembahyang setiap hari
serta pada hari keagamaan, pasien rajin berdoa untuk kesehatanya.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis.
b. Tanda Vital
TD : 110/90 mmHg
Suhu : 36,5 oC
Nadi : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
c. Kepala
Bentuk simetris, rambut hitam, luka tidak ada, kelainan tidak ada.
d. Mata
Bentuk simetris, penglihatan normal, sklera tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis, pupil isokor, kelainan/luka tidak ada.
e. Hidung
Penghidu normal, bentuk simetris, sekret tidak ada, nyeri tekan tidak
ada, luka tidak ada.
f. Telinga
Bentuk simetris, pendengaran normal, benjolan dan nyeri tekan tidak
ada.

g. Mulut
Bentuk simetris, bibir lembab, gigi lengkap, kelainan/luka tidak ada.
h. Leher
Bentuk simetris, pembesaran tyroid tidak ada, lesi tidak ada, kelainan
tidak ada.
i. Dada dan Punggung
Bentuk simetris, gerakan dada teratur, nyeri tekan (-), vesikuler +/+,
rochi -/-, whezzing -/- pada kedua lapang paru, suara jantung sonor kiri
dan kanan, S1S2 reguler. Kelainan dan luka di punggungg tidak ada.
j. Abdomen
Bentuk simteris, nyeri tekan tidak ada, luka tidak ada, peristaltik usus
10x/menit.
k. Ekstremitas
Bentuk simetris, akral dinggin, kelainan tidak ada. Ekstermitas kiri atas
terdapat luka lecet dan bawah sebelah kiri dan lemah.
Kekuatan otot:

555 555
544 555

l. Genetalia
Kelainan tidak ada.
m. Anus
Kelainan tidak ada.

5. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik) :

6. DATA TAMBAHAN

7. THERAPI
a. IVFD NaCl 0,9% 30 tpm

b. Injeksi Cefotaxim 3x1 gr (IV)

c. Paracetamol infus 3x1 gr

d. Ketorolak 3x1 Amp.


B. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


Kolaboratif /
Keperawatan
Data Subyektif: Agen cedera fisik Nyeri akut
0 Pasien mengatakan nyeri pada paha
kanannya, nyeri seperti tertusuk-
tusuk, nyeri pada paha kanan dan
tangan kiri, dengan skala nyeri 6
(0-10), nyeri bertambah jika
menggerakkan kaki kanannya.
Data Obyektif:
 Pasien tampak menahan nyeri saat
menggerakan kaki kanannya.
Data Subyektif: Gangguan Hambatan
 Pasien mengatakan belum bisa musculoskeletal mobilitas fisik
melakukan aktivitas secara mandiri
seperti makan/minum, mandi, toilet
dan berpakaian dibantu oleh
petugas di tempat tidur.
Data Obyektif:
 Pasien tampak berbaring di tempat
tidur
 Kekuatan otot:

555 555
544 555

Data Subyektif: Ancaman pada Ansietas


 Pasien mengatakan khawatir dan status terkini
takut akan tindakan operasi yang
akan dilakukan.
Data Obyektif:
 Pasien tampak khawatir dan raut
muka tegang.
C. TABEL DAFTAR MASALAH KOLABORATIF / DIAGNOSA
KEPERAWATAN
N Tanggal dan Diagnosa keperawatan Tanggal
o jam ditemukan dan jam
teratasi
1 10-10-2021 Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisik ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri pada paha
kanannya, nyeri seperti tertusuk-
tusuk, nyeri pada paha kanan dan
tangan kiri, dengan skala nyeri 6 (0-
10), nyeri bertambah jika
menggerakkan kaki kanannya.
Pasien tampak menahan nyeri saat
menggerakan kaki kanannya.
2 10-10-2021 Hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan gangguan
musculoskeletal ditandai dengan
p[asien mengatakan belum bisa
melakukan aktivitas secara mandiri
seperti makan/minum, mandi, toilet
dan berpakaian dibantu oleh petugas
di tempat tidur. Pasien tampak
berbaring di tempat tidur
 Kekuatan otot:

555 555
544 555

3 10-10-2021 Ansietas berhubungan dengan


ancaman pada status terkini ditandai
dengan pasien mengatakan khawatir
dan takut akan tindakan operasi yang
akan dilakukan. Pasien tampak
khawatir dan raut muka tegang.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri pada paha kanannya, nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri
pada paha kanan dan tangan kiri, dengan skala nyeri 6 (0-10), nyeri
bertambah jika menggerakkan kaki kanannya. Pasien tampak menahan
nyeri saat menggerakan kaki kanannya
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal
ditandai dengan p[asien mengatakan belum bisa melakukan aktivitas
secara mandiri seperti makan/minum, mandi, toilet dan berpakaian dibantu
oleh petugas di tempat tidur. Pasien tampak berbaring di tempat tidur
Kekuatan otot:
555 555
544 555
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini ditandai dengan
pasien mengatakan khawatir dan takut akan tindakan operasi yang akan
dilakukan. Pasien tampak khawatir dan raut muka tegang.

E. PERENCANAAN

No No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


kriteria hasil
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
berhubungan asuhan Observasi
dengan agen keperawatan 1) Identifikasi lokasi, -Mengenali karakteristik
cedera fisik selama 3x24 jam, karakteristik, durasi, nyeri pasien
ditandai dengan maka diharapkan frekuensi, kualitas,
pasien tingkat nyeri intensitas nyeri
mengatakan menurun dan 2) Identifikasi skala -Mengevaluasi
nyeri pada paha kontrol nyeri nyeri keberhasilan terapi yang
kanannya, nyeri meningkat 3) Identifikasi respons diberikan
seperti tertusuk- dengan kriteria nyeri non verbal -Mengetahui penyebab
tusuk, nyeri pada hasil: 4) Identifikasi faktor nyeri pasien
paha kanan dan 1) Tidak yang memperberat dan
tangan kiri, mengeluh nyeri memperingan nyeri -Mengenali pemahaman
dengan skala 2) Tidak meringis 5) Identifikasi pasien tentang nyerinya
nyeri 6 (0-10), 3) Tidak gelisah pengetahuan dan
nyeri bertambah 4) Tidak keyakinan tentang nyeri -Mengenali keterkaitan
jika mengalami 6) Identifikasi pengaruh budaya dengan nyeri
menggerakkan kesulitan tidur budaya terhadap respon pasien
kaki kanannya. 5) Frekuensi nadi nyeri
Pasien tampak membaik Terapeutik -Memberikan terpai yang
menahan nyeri 6) Tekanan darah 1) Berikan teknik sesuai dengan pasien
saat membaik nonfarmakologis untuk
menggerakan 7) Melaporkan mengurangi rasa nyeri
kaki kanannya nyeri terkontrol (mis. kompres
8) Kemampuan hangat/dingin,) -Meningkatkan
mengenali onset 2) Pertimbangkan jenis kemampuan mengontrol
nyeri meningkat dan sumber nyeri dalam nyeri
9) Kemampuan pemilihan strategi
mengenali meredakan nyeri
penyebab nyeri Edukasi -Memberikan pemahaman
meningkat 1) Jelaskan penyebab, tentang nyerinya
10) Kemampuan periode, dan pemicu
menggunakan nyeri -Menjelaskan cara untuk
teknik non- 2) Jelaskan strategi mengurangi nyeri
farmakologis meredakan nyeri -Memanfaatkan
3) Anjurkan memonitor kemampuan sendiri
nyeri secara mandiri -Mengunakan analgetik
4) Anjurkan yang sesuai
menggunakan analgetik
secara tepat -Mengunakan metode
5) Ajarkan teknik yang tepat
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi -Memberikan analgetik
1) Kolaborasi pemberian yang sesuai
analgetik
2 Hambatan Setelah dilakukan Observasi
mobilitas fisik asuhan 1) Identifikasi adanya -Mengetahui penyebab
berhubungan keperawatan kelemahan atau keluhan keterbatasan fisik
dengan gangguan selama 3x24 jam, fisik lainnya
musculoskeletal maka diharapkan 2) Identifikasi toleransi -Mengetahui kemampuan
ditandai dengan pasien toleran fisik melakukan yang dimiliki oleh pasien
p[asien melakukan pergerakan
mengatakan aktivitas dengan 3) Monitor frekuensi -Mendeteksi adanya
belum bisa kriteria hasil: jantung dan tekanan perubahan tanda-tanda
melakukan 1) Toleran darah sebelum memulai vital pasien
aktivitas secara melakukan mobilisasi
mandiri seperti aktivitas Terapeutik
makan/minum, 2) Mobilisasi 1) Fasilitasi aktivitas -Membantu pasien
mandi, toilet dan tanpa keluhan mobilisasi dengan alat menggunakan alat bantu
berpakaian bantu jika diperlukan
dibantu oleh 2) Fasilitasi melakukan -Membantu menyediakan
petugas di tempat pergerakan sarana bagi pasien
tidur. Pasien 3) Libatkan keluarga -Melibatkan keluarga
tampak berbaring untuk membantu pasien dalam merawat pasien
di tempat tidur dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan -Memberikan pemahaman
prosedur mobilisasi yang benar kepada pasien
2) Anjurkan melakukan -Melatih pasien
mobilisasi dini melakukan motivasi
3 Ansietas Setelah dilakukan Reduksi ansietas
berhubungan asuhan  Observasi
dengan ancaman keperawatan 1) Identifikasi saat -Mengevaluasi keluhan
pada status selama 3 kali 24 tingkat anxietas berubah yang dirasakan oleh
terkini ditandai jam, maka (mis. Kondisi, waktu, pasien
dengan pasien diharapkan stressor)
mengatakan kecemasan 2) Identifikasi -Mengenali kemampuan
khawatir dan berkurang dengan kemampuan mengambil yang dimiliki pasien
takut akan kriteria hasil: keputusan
tindakan operasi 1. Mampu 3) Monitor tanda -Mengenalai keluhan fisik
yang akan mengindentifikasi anxietas (verbal dan non pasien
dilakukan. Pasien dan verbal)
tampak khawatir mengungkapan Terapeutik
dan raut muka (tanda dan gejala) 1) Ciptakan suasana  -Menciptakan suasan
tegang. kecemasan. terapeutik untuk yang tenang
2. Mengatakan menumbuhkan
kecemasan kepercayaan
Sudah berkurang 2) Temani pasien untuk -Memberikan ketenangan
yang dinyatakan mengurangi kecemasan ,
verbal maupun jika memungkinkan -Memberikan informasi
nonverbal. 3) Pahami situasi yang yang benar
membuat anxietas
4) Dengarkan dengan -Menjadi pendengar
penuh perhatian terhadap masalah yang
5) Gunakan pedekatan dirasakan oleh pasien
yang tenang dan
meyakinkan
6) Motivasi -Mendeteksi faktor yang
mengidentifikasi situasi memicu dan meringkan
yang memicu kecemasan keluhan
Edukasi
1) Jelaskan prosedur, -Memberikan pemahamn
termasuk sensasi yang yang benar dan sebagai
mungkin dialami antisipasi persiapan
2) Informasikan secara terhadap tindakan yang
factual mengenai akan yang terjadi dan
diagnosis, pengobatan, yang dirasakan oleh
dan prognosis pasien
3) Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien, jika perlu
4) Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
5) Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
6) Latih kegiatan
pengalihan, untuk
mengurangi ketegangan
7) Latih penggunaan
mekanisme pertahanan
diri yang tepat
8) Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
obat anti anxietas, jika
perlu

F. IMPLEMENTASI
Nama
Hari/ No
Tindakan Keperawatan Evaluasi dan
tgl/jam Dx
ttd
10-10-21 1  Mengidentifikasi faktor S: pasien mengatakan
yang memperberat dan sakitnya bertambah jika
memperingan nyeri kaki kanannya
digerakkan
O: pasien tampak
1  Memberikan teknik meringgis kesakitan
nonfarmakologis untuk S: Pasien mengatakan
mengurangi rasa nyeri berusaha mengalihkan
(relaksasi dan distraksi,) sakitnya dengan Tarik
nafas dalam dan
ngobrol dengan
keluaganya
O:Pasien bisa
mempraktikkan cara
1  Menjelaskan penyebab, relaksasi
periode, dan pemicu nyeri S: Pasien mengatakan
sudah mengerti
 Menjelaskan strategi O: Pasien tampak
1 meredakan nyeri mengerti
 Menganjurkan memonitor S: pasien mengatakan
1 nyeri secara mandiri sakitnya bertambah jika
menggerakkan kakinya
O: pasien masih
 Delegatif dalam pemberian tampak meringgis
1 analgetik (Paracetamol 1 kesakitan
fls) S: -
O: Obat sudah
 Mengajarkan teknik diberikan reaksi alergi
1 nonfarmakologis untuk tidak ada
mengurangi rasa nyeri S: Pasien mengatakan
sudah mampu
melakukan Tarik nafas
dalam tetapi sakitnya
masih terasa
O: Pasien tampak
 Mengidentifikasi lokasi, mampu melakukan
1 karakteristik, durasi, relaksasi
frekuensi, kualitas, S: pasien mengatakan
intensitas nyeri nyeri pada paha
 Mengidentifikasi skala kananya, nyeri seperti
1 nyeri tertusuk-tusuk, nyeri
pada paha kanan dan
 Mengidentifikasi respons
1 tangan kiri, dengan
nyeri non verbal
skala nyeri 6 (0-10),
nyeri bertambah jika
menggerakkan kaki
kanannya.
O: Pasien tampak
menahan rasa sakitnya
2  Mengidentifikasi adanya S: Pasien mengatakan
kelemahan atau keluhan kakinya masih lemah
fisik lainnya dan belum bisa
digerakkan
O: Pasien tampak
berbaring lemah di
tempat tidur
2  Mengidentifikasi toleransi S: Pasien mengatakan
fisik melakukan pergerakan hanya bisa
menggerakan badan
miring kiri dan kanan
O: Pasien masih
berbaring lemah di
tempat tidur
2  Melibatkan keluarga untuk S: Keluarga
membantu pasien dalam mengatakan sudah
meningkatkan pergerakan menemani pasien dan
membantu kebutuhan
pasien
O: Keluarga selalu
membatu keperluan
pasien
2  Memfasilitasi aktivitas S: Pasien mengatakan
mobilisasi dengan alat tidak kuat
bantu menggerakkan kakinya
2  Memfasilitasi melakukan O: pasien tampak
pergerakan berbaring lemah
3  Menciptakan suasana S: Pasien mengatakan
lingkungan yang tenang suasan ruangan sudah
nyaman
O: pasien tampak
berisitarahat
3  Mendengarkan keluhan S: Pasien mengatakan
yang dirasakan oleh pasien takut kalau sakitnya
tidak sembuh
O: Pasien mau
mengungkapkan
perasaanya
3  Menjelaskan prosedur S: Pasien mengatakan
tindakan yang akan sudah mengerti apa
dilakukan kepada pasien yang telah dijelaskan
O: Pasien tampak
mengerti
3  Menganjurkan keluarga S: Pasien mengatakan
untuk tetap Bersama pasien keluarga selalu
menemaninya saat di
rumah sakit
O: Keluarga selalu ada
di pasien
3  Menganjurkan pasien S: Pasien mengatakan
mengungkapkan takut kalau akan
perasaannya dioperasi
O: Pasien tampak
khawatir
3  Melatih pasien S: Pasien mengatakan
mengalihkan keteganganya dengan bercerita
sakitnya bisa teralihkan
O: pasien tampak
ngobrol dengan
3 keluarganya
 Melatih pasien melakukan
S: Pasien mengatakan
tehnik relaksasi
sudah mempraktekan
cara relaksasi
O: Pasien dapat
memprakekkan sendiri
cara relaksasi

11-10-21 1  Mengidentifikasi faktor S: pasien mengatakan


yang memperberat dan sakitnya bertambah jika
memperingan nyeri kaki kanannya
digerakkan
O: pasien tampak
1  Memberikan teknik meringgis kesakitan
nonfarmakologis untuk S: Pasien mengatakan
mengurangi rasa nyeri berusaha mengalihkan
(relaksasi dan distraksi,) sakitnya dengan Tarik
nafas dalam dan
ngobrol dengan
keluaganya
O:Pasien bisa
mempraktikkan cara
1  Menjelaskan penyebab, relaksasi
periode, dan pemicu nyeri S: Pasien mengatakan
sudah mengerti
 Menjelaskan strategi O: Pasien tampak
1 meredakan nyeri mengerti
 Menganjurkan memonitor S: pasien mengatakan
1 nyeri secara mandiri sakitnya bertambah jika
menggerakkan kakinya
O: pasien masih
 Delegatif dalam pemberian tampak meringgis
1 analgetik (Paracetamol 1 kesakitan
fls) S: -
O: Obat sudah
diberikan reaksi alergi
 Mengajarkan teknik
1 tidak ada
nonfarmakologis untuk
S: Pasien mengatakan
mengurangi rasa nyeri
sudah mampu
melakukan Tarik nafas
dalam tetapi sakitnya
masih terasa
O: Pasien tampak
mampu melakukan
 Mengidentifikasi lokasi,
1 relaksasi
karakteristik, durasi,
S: pasien mengatakan
frekuensi, kualitas,
nyeri pada paha
intensitas nyeri
kananya, nyeri seperti
1  Mengidentifikasi skala tertusuk-tusuk, nyeri
nyeri pada paha kanan dan
1  Mengidentifikasi respons tangan kiri, dengan
nyeri non verbal skala nyeri 5 (0-10),
nyeri bertambah jika
menggerakkan kaki
kanannya.
O: Pasien tampak
menahan rasa sakitnya
2  Mengidentifikasi adanya S: Pasien mengatakan
kelemahan atau keluhan kakinya masih lemah
fisik lainnya dan belum bisa
digerakkan
O: Pasien tampak
berbaring lemah di
tempat tidur
2  Mengidentifikasi toleransi S: Pasien mengatakan
fisik melakukan pergerakan hanya bisa
menggerakan badan
miring kiri dan kanan
O: Pasien masih
berbaring lemah di
tempat tidur
2  Melibatkan keluarga untuk S: Keluarga
membantu pasien dalam mengatakan sudah
meningkatkan pergerakan menemani pasien dan
membantu kebutuhan
pasien
O: Keluarga selalu
membatu keperluan
pasien
2  Memfasilitasi aktivitas S: Pasien mengatakan
mobilisasi dengan alat tidak kuat
bantu menggerakkan kakinya
2 Memfasilitasi melakukan O: pasien tampak
pergerakan berbaring lemah
3  Menciptakan suasana S: Pasien mengatakan
lingkungan yang tenang suasan ruangan sudah
nyaman
O: pasien tampak
berisitarahat
3  Mendengarkan keluhan S: Pasien mengatakan
yang dirasakan oleh pasien takut kalau sakitnya
tidak sembuh
O: Pasien mau
mengungkapkan
perasaanya
3  Menjelaskan prosedur S: Pasien mengatakan
tindakan yang akan sudah mengerti apa
dilakukan kepada pasien yang telah dijelaskan
O: Pasien tampak
mengerti
3  Menganjurkan keluarga S: Pasien mengatakan
untuk tetap Bersama pasien keluarga selalu
menemaninya saat di
rumah sakit
O: Keluarga selalu ada
di pasien
3  Menganjurkan pasien S: Pasien mengatakan
mengungkapkan takut kalau akan
perasaannya dioperasi
O: Pasien tampak
khawatir
3  Melatih pasien S: Pasien mengatakan
mengalihkan keteganganya dengan bercerita
sakitnya bisa teralihkan
O: pasien tampak
ngobrol dengan
3  Melatih pasien melakukan keluarganya
tehnik relaksasi S: Pasien mengatakan
sudah mempraktekan
cara relaksasi
O: Pasien dapat
memprakekkan sendiri
cara relaksasi
12-10-21 1  Mengidentifikasi faktor S: pasien mengatakan
yang memperberat dan sakitnya bertambah jika
memperingan nyeri kaki kanannya
digerakkan
O: pasien tampak
1  Memberikan teknik meringgis kesakitan
nonfarmakologis untuk S: Pasien mengatakan
mengurangi rasa nyeri berusaha mengalihkan
(relaksasi dan distraksi,) sakitnya dengan Tarik
nafas dalam dan
ngobrol dengan
keluaganya
O:Pasien bisa
mempraktikkan cara
1  Menjelaskan penyebab, relaksasi
periode, dan pemicu nyeri S: Pasien mengatakan
sudah mengerti
 Menjelaskan strategi O: Pasien tampak
1 meredakan nyeri mengerti
 Menganjurkan memonitor S: pasien mengatakan
1 nyeri secara mandiri sakitnya bertambah jika
menggerakkan kakinya
O: pasien masih
 Delegatif dalam pemberian tampak meringgis
1 analgetik (Paracetamol 1 kesakitan
fls) S: -
O: Obat sudah
 Mengajarkan teknik diberikan reaksi alergi
1 nonfarmakologis untuk tidak ada
mengurangi rasa nyeri S: Pasien mengatakan
sudah mampu
melakukan Tarik nafas
dalam tetapi sakitnya
masih terasa
O: Pasien tampak
1  Mengidentifikasi lokasi, mampu melakukan
karakteristik, durasi, relaksasi
frekuensi, kualitas, S: pasien mengatakan
intensitas nyeri nyeri pada paha
1  Mengidentifikasi skala kanannya, nyeri seperti
nyeri tertusuk-tusuk, nyeri
1  Mengidentifikasi respons pada paha kanan dan
nyeri non verbal tangan kiri, dengan
skala nyeri 5 (0-10),
nyeri bertambah jika
menggerakkan kaki
kanannya
O: Pasien tampak
menahan rasa sakitnya
2  Mengidentifikasi adanya S: Pasien mengatakan
kelemahan atau keluhan kakinya masih lemah
fisik lainnya dan belum bisa
digerakkan dan semua
keperluannya dibantu
oleh petugas dan
keluarganya
O: Pasien tampak
berbaring lemah di
tempat tidur
2  Mengidentifikasi toleransi S: Pasien mengatakan
fisik melakukan pergerakan hanya bisa
menggerakan badan
miring kiri dan kanan
O: Pasien masih
berbaring lemah di
tempat tidur
2  Melibatkan keluarga untuk S: Keluarga
membantu pasien dalam mengatakan sudah
meningkatkan pergerakan menemani pasien dan
membantu kebutuhan
pasien
O: Keluarga selalu
membatu keperluan
pasien
2  Memfasilitasi aktivitas S: Pasien mengatakan
mobilisasi dengan alat tidak kuat
bantu menggerakkan kakinya
2  Memfasilitasi melakukan O: pasien tampak
pergerakan berbaring lemah
3  Menciptakan suasana S: Pasien mengatakan
lingkungan yang tenang suasan ruangan sudah
nyaman
O: pasien tampak
berisitarahat
3  Mendengarkan keluhan S: Pasien mengatakan
yang dirasakan oleh pasien takut kalau sakitnya
tidak sembuh
O: Pasien mau
mengungkapkan
perasaanya
3  Menjelaskan prosedur S: Pasien mengatakan
tindakan yang akan sudah mengerti apa
dilakukan kepada pasien yang telah dijelaskan
O: Pasien tampak
mengerti
3  Menganjurkan keluarga S: Pasien mengatakan
untuk tetap Bersama pasien keluarga selalu
menemaninya saat di
rumah sakit
O: Keluarga selalu ada
di pasien
3  Menganjurkan pasien S: Pasien mengatakan
mengungkapkan takut kalau akan
perasaannya dioperasi
O: Pasien tampak
khawatir
3  Melatih pasien S: Pasien mengatakan
mengalihkan keteganganya dengan bercerita
sakitnya bisa teralihkan
O: pasien tampak
ngobrol dengan
3 keluarganya
 Melatih pasien melakukan
S: Pasien mengatakan
tehnik relaksasi
sudah mempraktekan
cara relaksasi dan
mulai pasrah dengan
keadaanya dan
mempercayakan dokter
dan perawat untuk
kesembuhannya
O: Pasien dapat
memprakekkan sendiri
cara relaksasi

G. EVALUASI
No Nama
No Hari/tgl Evaluasi
Diagnosa dan ttd
1 12-10-21 1 S: pasien mengatakan nyeri pada
paha kanannya, nyeri seperti
tertusuk-tusuk, nyeri pada paha
kanan dan tangan kiri, dengan
skala nyeri 5 (0-10), nyeri
bertambah jika menggerakkan kaki
kanannya
O: Pasien tampak menahan rasa
sakitnya
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan renpra dan sarankan
minum obat secara teratur

12-10-21 2 S: Pasien mengatakan kakinya


masih lemah dan belum bisa
digerakkan dan semua
keperluannya dibantu oleh petugas
dan keluarganya
O: Pasien tampak berbaring lemah
di tempat tidur
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan renpra

12-10-21 3 S: S: Pasien mengatakan sudah


mempraktekan cara relaksasi dan
mulai pasrah dengan keadaanya
dan mempercayakan dokter dan
perawat untuk kesembuhannya
O: Pasien tampak tenang dan rileks
A: Tujuan tercapai
P: Pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai