Anda di halaman 1dari 6

Tugas Perancangan Struktur Jembatan

“Sejarah Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah, Siak


Sri Indrapura”

Dosen Pengampu
Surta Ria Nurliana Panjaitan, ST, MT

Mahasiswa Penyusun
Muhammad Jefri (188110026)

UNIVERSITAS MEDAN AREA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah, Siak Sri Indrapura

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, dikenal juga dengan


nama Jembatan Siak, adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Siak Sri
Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia. Nama resmi jembatan ini
adalah Tengku Agung Sultanah Latifah yang diambil dari nama gelar Tengku
Syarifah Mariam binti Fadyl, permaisuri Sultan Syarif Kasim II, sultan terakhir
di Kerajaan Siak yang memerintah dari tahun 1915 hingga 1946.

Gambar Jembatan Siak

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang di


atas Sungai Siak ini merupakan urat nadi perkembangan Kabupaten Siak dan
kota Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi daratan, yakni sisi Utara
di Kecamatan Siak, dengan ikon sejarah Istana Asserayah Hasyimiyah (yang
juga dikenal dengan nama Istana Siak Sri Indrapura), dan sisi Selatan
di Kecamatan Mempura dengan ikon sejarah berupa benteng dan
tangsi Belanda di Desa Benteng Hulu dan Desa Benteng Hilir.

Gambar Lokasi Jembatan Siak menurut Google Maps


Jembatan ini dibangun dengan tujuan memperlancar transportasi Siak-
Pekanbaru sehingga terdapat jalur alternatif melalui darat disamping melalui
sungai.

Sejarahnya, Pemerintahan Kabupaten Siak berusaha untuk membangun


jalan transportasi yang baik guna menyokong perkembangan perekonomian
serta persebaran penduduk. Proyek pembuatan jalan-jalan dan jembatan mulai
dikembangkan pada masa otonomi daerah. Pembangunan Jembatan ini dimulai
sejak 27 Desember 2002 dengan biaya mencapai Rp. 274 miliar yang murni
diambil dari dana APBD Kabupaten Siak, yang memiliki panjang 961,5 meter
dan lebar lantai jembatan 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2.25
meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian Jembatan Siak
mencapai 23 meter diatas permukaan air sungai Siak yang lebarnya sekitar 300
meter. Diatas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter
yang dilengkapi dengan 2 buah lift untuk menuju puncak menara.

Gambar Menara Jembatan Siak

Tahapan pembangunan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah


dirancang sejak tahun 2001 oleh tim ahli dari Institut Teknologi Bandung.
Pembangunan jembatan ini dimulai sejak tanggal 27 Desember 2002 dengan
ditandatanganinya surat perjanjian pemborongan pekerjaan antara Bupati Siak
dengan kontraktor Konsorsium HK-PP yang merupakan konsorsium
dua BUMN terbesar yakni PT Hutama Karya dan PT Pembangunan
Perumahan.
Jembatan yang dirancang bisa berumur sampai lebih dari 100 tahun ini,
terbentang di atas sungai sepanjang 300 meter, dan mampu menanggung
beban sebanyak 28 ton. Jembatan ini memiliki dua menara dengan ketinggian
kurang lebih 80 meter dengan ukuran 10x5 meter, yang digunakan untuk
diorama teater dan rumah makan.

Jembatan yang diresmikan oleh Presiden SBY, Gubernur Riau Rusli


Zainal, dan Bupati Siak Arwin AS ini diharapkan dapat mempercepat
pembangunan di wilayah tersebut. Pengaruh jembatan ini sangat besar
terhadap perkembangan Kabupaten Siak, baik dari segi ekonomi maupun dari
segi wisata. Jembatan Sultanah Latifah ini kian memperkuat Siak sebagai
daerah kunjungan wisata Riau karena selain Istana Kesultanan Siak jembatan
ini juga banyak dikunjungi para wisatawan yang hendak berwlisata ke kota
tujuan Riau. 

Mengingat wilayah Kabupaten Siak ini dibelah oleh sungai besar, maka
keberadaan jembatan sangatlah berpengaruh bagi perkembangan kabupaten
ini. Dan sejak Jembatan Sultanah Agung Latifah difungsikan jalur akses dari
Siak menuju Pekanbaru maupun sebaliknya menjadi mudah, kita tidak perlu
lagi menggunakan kapal penyeberangan atau melintasi sungai jika ingin melihat
obyek-obyek wisata di sana. Sungai Siak sendiri terkenal sebagai sungai
terdalam di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. 

Tidak cukup hanya sampai di situ, banyak alternatif untuk menikmati pesona
jembatan ini, salah satunya adalah melihat jembatan dari lokasi “Turap”. Turap
adalah bantaran sungai yang dibangun Pemda sepanjang pinggiran sungai
Siak di seputaran Kota Siak Sri Indrapura. Sambil menikmati makanan dan
minuman yang disajikan para pemilik kafe di lokasi Turap, Anda bisa melihat
panorama Jembatan dari kejauhan. Di sore hari, jika beruntung, Anda akan
mendapati Sunset. Kilauan air Siak yang berwarna keemasan diterpa sang
surya semakin menambah indahnya sang jembatan yang terletak diatas bumi
ibu pertiwi ini. 

Gambar Jembatan Siak

B. Klasifikasi Jembatan Siak


1. Dimensi : 
 Panjang : 796,00 m
 Lebar : 16,95 m
 Kondisi Umum : Aktif
 Jenis Jembatan : Cable Stayed
 Tipe Lintasan : Jalan
 Sudut Lintasan : 0

2. Tanggal Mulai : 27 Desember 2002


3. Tanggal Peresmian : 11 Agustus 2007
4. Yang Meresmikan : Susilo Bambang Yudhoyono
5. Biaya : Rp. 274 miliar
6. Latitude (GPS) : 0.5517862000000000
7. Longitude (GPS) : 101.4002788000000000
8. Negara : Indonesia
9. Pulau : Sumatra
10. Propinsi : Riau
11. Kabupaten/Kotamadya : Pekanbaru
12. Cabang Dinas :0
C. Daftar Pustaka

http://siakkab.go.id/jembatan-siak/

Destra Wati, S.Pd. 2011."Siak Masa Otonomi Daerah 1999-2010". UNP:


Padang

https://bloggersiak.blogspot.com/2015/03/jembatan-siak.html#.WstJLi7wbtQ

Anda mungkin juga menyukai