Anda di halaman 1dari 16

L6 – Teori Tempat Pusat

PLA 207 - Analisis Lokasi dan Pola Ruang


Latar Belakang

• Mengapa ada tempat-tempat (kota) yang menjadi pusat kegiatan bagi tempat-
tempat lain;
• Mengapa ada hirarki di antara tempat-tempat tersebut;
• Mengapa ada “sistem kota”;
• Bagaimana membuat sistem keruangan yang optimal di antara tempat-tempat
tersebut?

2
Contoh: Hirarki Kota-kota Dunia

3
Fakta-fakta Empirik

• Ada keterkaitan fungsional antara satu pusat dengan wilayah sekelilingnya


– Fenomena global cities
– Keterkaitan desa-kota
• Ada dukungan penduduk untuk keberadaan suatu fungsi tertentu
– Barang mempunyai sifat goods order
– Tidak setiap barang/jasa ada di setiap tempat

4
Teori Tempat Pusat

• Walter Christaller (1933) dan August Losch (1936) secara terpisah


mengembangkan satu teori yang dapat dipergunakan sebagai kerangka analisis
untuk membahas masalah di atas → teori tempat pusat

5
Asumsi-asumsi dalam Penyusunan Teori Tempat Pusat

• Konsumen menanggung ongkos angkutan, maka jarak ke tempat pusat dinyatakan


dalam biaya dan waktu
• Jangkauan (range) suatu barang ditentukan oleh jarak yang dinyatakan dalam biaya
dan waktu
• Konsumen memilih tempat pusat yang paling dekat untuk mendapatkan barang
dan jasa
• Kota-kota berfungsi sebagai tempat pusat bagi wilayah di sekitarnya
• Wilayah tersebut adalah suatu dataran yang rata, mempunyai ciri-ciri ekonomis
sama dan penduduknya juga tersebar secara merata
Elemen dalam Teori Tempat Pusat

• Adanya suatu tempat pusat yang dibentuk oleh fungsi yang besifat memusat
(central function/profession) → fungsi (barang/jasa) yang ada beberapa titik
tertentu saja
• Adanya jumlah penduduk tertentu yang mendukung keberadaan fungsi tertentu
tersebut → batas ambang (threshold)
• Jarak di mana penduduk masih mau untuk melakukan perjalanan untuk
mendapatkan pelayanan atau fungsi tertentu (range of goods)

7
Pola Heksagonal

Model Chistaller tentang terjadinya model area perdagangan heksagonal sebagai


berikut:
1. Mula-mula terbentuk
2. Areal perdagangan suatu komoditas berbentuk lingkaran-lingkaran. Setiap
lingkaran memilikipusat dan menggambarkan threshold dari komoditas
tersebut.
3. Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range dari komoditas
tersebut yang lingkarannya boleh tumpang tindih.
4. Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan
sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh daratan
yang tidak lagi tumpang tindih.
5. Tiap barang berdasarkan tingkat ordenya memiliki heksagonal sendiri-sendiri

• Pusat-pusat membentuk segitiga pelayanan yang jika digabungkan akan


membentuk pola heksagonal yang merupakan wilayah pelayanan yang dianggap
optimum

8
TerbentuknyaCPola Heksagonal D

A B

E F

C D

Keterangan:
Kota

Daerah tak terlayani Desa


E F Dusun (lebih kecil daripada desa)
Pasar dilayani oleh dua produsen

9
Prinsip Pasar (Marketing Principle) - K=3

• Merupakan pusat pelayanan pasar


optimum dimana tempat sentral tersebut
selalu menyediakan kebutuhan barang-
barang pasar untuk daerah disekitarnya.
• Jenis fungsi/kegiatan pada hirarki yang
lebih tinggi juga mencakup kegiatan pada
tempat pusat di hirarki di bawahnya
• Disebut juga sebagai prinsip k=3 (K3),
karena suatu kegiatan di tempat pusat
akan melayani 3 tempat pusat untuk
fungsi di bawahnya → 1 tempat pusat
sendiri di tambah 2 tempat pusat hirarki di
bawahnya

10
Prinsip Lalu Lintas (Traffic Principle) K=4

• Merupakan pusat lalu lintas/transportasi


maksimum dimana tempat sentral
tersebut menyediakan sarana dan
prasarana lalu-lintas yang optimal.
• Prinsipnya adalah bagaimana
meminumkan jarak penduduk untuk
mendapatkan pelayanan fungsi di tempat
pusat
• Bersifat linier, karena tempat pusat berada
pada titik tengah dari setiap sisi heksagon
• Disebut sebagai k=4 karena 1 empat pusat
melayani empat tempat pusat lain; 1 pada
tempat pusatnya itu sendiri dan 3 dari
tempat pusat lain

11
Prinsip Administrasi (Administrative Principle) K=7

• Merupakan pusat pemerintahan optimum


dimana tempat sentral tersebut
merupakan sebuah pusat pemerintahan
• Prinsip utamanya adanya kemudahan
dalam rentang kendali pengawasan
pemerintahan
• Keenam pusat hirarki di bawahnya berada
pada batas wilayah pelayanan hirarki di
atasnya

12
P

Pola Heksagonal Versi Losch O q (jumlah)

Q
• Loschian economic landscape – upaya membangunan B. Tahap 1general theory ekonomi ruang
q = jumlah
p = harga

• Berbeda dengan konsep dasar Christaller, didasarkan terutama pada jangkauan wilayah
pasar q
p F
• Tidak ada hirarki, luas wilayah pasar tergantung dari barang yang diproduksiP
jarak
batas wilayah pasar
lahan
pertanian
C. Tahap 2
p (harga)

A.

lokasi
produksi
F

kurva permintaan

P Q
D. Tahap 3
batas
O q (jumlah) wilayah
pasar

Q
B. Tahap 1 q = jumlah
p = harga

P p F
jarak
batas wilayah pasar
lahan
pertanian
13
C. Tahap 2
Untuk melakukan perhitungan jumlah sarana kesehatan yang dapat menjangkau
seluruh wilayah di kota Bandar Lampung agar dapat menjadikan pelayanan yang
maksimal menggunakan rumus sebagai berikut:

Jangkauan Pelayanan = Luas Wilayah(m2)/Standar Pelayanan (Radius Pencapaian dalam


m2)

Jangkauan Pelayanan Puskesmas Pembantu =205.330.100/π.r2


= 205.330.100/(3,14 x 1500m x 1500m)
= 29 Puskesmas Pembantu

Jangkauan Pelayanan Puskesmas induk =205.330.100/π.r2


= 205.330.100/(3,14 x 3000m x 3000m)
= 205.330.100/28.285.714,29
= 7,26 = 8 Puskesmas Induk

Jangkauan Pelayanan Rumah Sakit =205.330.100/π.r2


= 205.330.100/(3,14 x 5000m x 5000m)
= 2,62 = 3 Rumah sakit
Perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui jumlah fasilitas minimum puskesmas
pembantu,puskesmas induk, dan rumah sakit yang ada di Kota Bandarlampung agar
dapat melayani seluruhpenduduk kota Bandarlampung, melalui rumus berikut:

Jumlah Fasilitas = Jumlah Penduduk di Bandarlampung/ Jumlah Penduduk Standar

Jumlah Puskesmas Pembantu = 1.051.985/30.000 = 35,06 = 35

Jumlah Puskesmas Induk = 1.051.985/120.000 = 8,77 = 9

Jumlah Rumah Sakit = 1.051.985/240.000 = 4.38 = 5

Perhitungan
Jenis Pelayanan Perhitungan Jumlah Jumlah
No Rata-rata
Kesehatan Jangkauan Penduduk eksisting
Pendukung
1. Rumah Sakit 3 5 4 5
2. Puskesmas Induk 8 9 9 10
3. Puskesmas Pembantu 29 35 32 17
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai