Anda di halaman 1dari 78

MODEL SIMULASI PERENCANAAN REPLANTING

EUCALYPTUS DI PT. TOBA PULP LESTARI, TBK

TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh:
JEANICA DEVANY
NIM : 160403080

DEPARTEMEN T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2020

No. Dok : FM-GKM-S1T1-FT-6-06-07; Tgl Efektif : 09 Juli 2018; Rev : 01; Halaman : 1 dari 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas

rahmat dan karunia-Nya, Tugas Sarjana dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas Sarjana merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Teknik (S-1 Teknik Industri) di Departemen Teknik Industri, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara. Adapun Tugas Sarjana ini berjudul Model

Simulasi Perencanaan Replanting Eucalyptus di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

Besar harapan penulis bahwa Tugas Sarjana ini dapat memberikan manfaat

dan pengetahuan bagi pembaca. Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari

laporan Tugas Sarjana ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis terbuka

terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan

Tugas Sarjana.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS

MEDAN, SEPTEMBER 2020 JEANICA DEVANY

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis bersyukur telah diberikan kesempatan dan kepercayaan oleh

berbagai pihak dalam menyelesaikan Tugas Sarjana. Sebagai bentuk rasa terima

kasih yang mendalam, laporan ini dengan bahagia penulis persembahkan kepada:

1. Kedua Orangtua tercinta, Papa Kian Huat dan Mama Gunawati, SE yang

senantiasa mendoakan, mempercayai dan mendukung penulis selama

menempuh pendidikan sarjana. Adik penulis, Terencia Clara dan Philbert

Banardi, yang selalu memotivasi penulis untuk melakukan yang terbaik.

2. Ibu Dr. Ir. Meilita Tryana Sembiring, MT, IPM dan Bapak Buchari, ST, M.Kes,

selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Teknik Industri yang telah

mengizinkan pelaksanaan Tugas Sarjana.

3. Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M.Sc. selaku Koordinator Tugas Sarjana

yang telah memberi masukan terkait penyusunan Tugas Sarjana.

4. Ibu Ir. Nurhayati, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Sarjana yang telah

bersemangat meluangkan waktu, pemikiran, dan tenaga beliau untuk

membimbing penulisan laporan Tugas Sarjana.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Humala L. Napitupulu, DEA dan Ibu Dr. Ir. Meilita Tryana

Sembiring, MT, IPM, selaku Dosen Penguji Tugas Sarjana yang telah

memberikan kritik dan saran konstruktif dalam penyusunan Tugas Sarjana.

6. Seluruh Dosen dan Asisten Laboratorium di Departemen Teknik Industri,

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara atas bekal ilmu yang diberikan

kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7. PT. Musim Mas yang telah memberikan beasiswa penuh kepada penulis selama

menempuh pendidikan sarjana.

8. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang telah memberikan izin serta data yang

diperlukan selama penelitian Tugas Sarjana.

9. Sahabat terbaik C.I.A. di antaranya Josephine Wijaya, Christopher Wibowo,

Erik Permana Arifin, Raymond Fangesturi, William, Alfredo, Richard Spencer,

Ericko Wasita Rimbawan, Patrick Kinata, Anthony Salim, Wanli, Michael,

Steven Chailes, Alvin, dan Andrian Jonathan yang telah memberi semangat,

motivasi dan bantuan tiada hentinya kepada penulis sejak awal perkuliahan

hingga tahap ini. Semoga persahabatan kita kekal abadi.

10. Asisten Laboratorium Komputasi 2016 yaitu Alfredo, Rosanna Dumenggan,

Ericko Wasita Rimbawan, Okta Fander Boy Sembiring, yang telah berkenan

berbagi dukungan, bantuan, hobi, cemilan, canda tawa, hingga suka duka

kepada penulis.

11. Asisten Lab. Komputasi 2018, yaitu Junita, Kartatiawarman, Rachel F. Purba,

Deswan Rakhmat, Jansen Stanlie, Eric Damaris, Richo Giwana, dan Felix, atas

dukungan dan kerjasama yang baik selama menjalankan kegiatan laboratorium.

12. Senior dan sahabat terbaik penulis, yaitu Elvira, ST dan Sundari Setya Ningsih

yang selalu memperhatikan dan menyemangati penulis selama menjalani

perkuliahan.

13. Teman-teman seperjuangan Teknik Industri 2016 (FIERLAS) yang telah

bersama menghadapi suka dan duka selama perkuliahan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14. Seluruh pegawai Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara, atas bantuan berupa administrasi, moral, dan material yang

telah mengantarkan penulis hingga tahap ini.

15. Big Bang, atas lagu-lagu yang telah menyemangati penulis selama mengerjakan

Tugas Sarjana. YouTube dan Spotify, atas akses lagu gratis tak terbatas.

16. Ethan Hawke, selaku idola dan panutan penulis atas karya-karyanya yang telah

menemani dan menghibur penulis selama penyusunan Tugas Sarjana.

Thanks for delivering your best in these inspirational, great movies, namely

Dead Poets Society, Before Trilogy, Gattaca, First Reformed, Maudie,

Predestination, and Training Day. I aspire to become someone passionate,

humble, and articulate like you someday.

17. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tak dapat disebutkan namanya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk merupakan salah satu produsen pulp di Sumatera
Utara. Pulp sebagai produk utama tentu berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan. Pulp memiliki bahan baku kayu Eucalyptus. Setiap pohon Eucalyptus
memiliki luas tanam 6 m2 dengan potensi kayu sebesar 80 ton serta dipanen setiap
berumur 4-5 tahun. Volume pasokan pulp tergantung pada luas panen tanaman
Eucalyptus, kemudian luas panen tanaman Eucalyptus juga bergantung pada luas
lahan tanaman Eucalyptus yang dipanen sesuai umurnya. Target produksi pulp
pada perusahaan yaitu 240.000 ton per tahun, setara 20.000 ton per bulan.
Walaupun terjadi peningkatan produksi pulp sebesar 23,91%, target produksi pulp
oleh perusahaan belum terpenuhi. Perusahaan tidak memiliki sistem perencanaan
replanting yang dapat menjamin peningkatan produksi pulp secara stabil pada
tahun berikutnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu decision support tools
perencanaan replanting Eucalyptus untuk meningkatkan produksi pulp secara
stabil setiap tahunnya, sehingga profitabilitas yang diterima perusahaan semakin
tinggi. Model ini mengintegrasikan dua pendekatan yang berbeda, yaitu Agent
Based Modeling dan System Dynamics. Rancangan model hybrid disimulasikan
menggunakan software AnyLogic dengan skenario waktu 10 tahun. Terdapat lima
skenario replanting yang berlaku pada Sektor Tapanuli Selatan yang
menggunakan skenario 400 ha, 500 ha, 600 ha, dan 700 ha. Model ini dijalankan
dalam simulasi waktu selama 7 tahun. Verifikasi dilakukan untuk memeriksa
apakah model memiliki error. Validasi model dilakukan dengan uji Mean
Absolute Precentage Error (MAPE). Hasil uji validasi model menunjukkan
bahwa model valid dan tepat dengan nilai MAPE 7,7%.

Kata Kunci: Eucalyptus, Replanting, Pemodelan, System Dynamics, Agent Based


Modeling, Software AnyLogic

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk is one of the pulp producers in North Sumatra. Pulp
as the main product certainly affects the company's profitability. The pulp has
Eucalyptus wood as raw material. Each Eucalyptus tree has a planted area of 6
m2 with a wood potential of 80 tons and is harvested every 4-5 years. The volume
of pulp supply depends on the harvested area of the Eucalyptus plant, then the
harvested area for Eucalyptus plants also depends on the area of Eucalyptus
plantations that are harvested according to their age. The company's pulp
production target is 240,000 tons per year, equivalent to 20,000 tons per month.
Although there was an increase in pulp production by 23.91%, the pulp
production target by the company has not been met. The company does not have a
replanting planning system that can guarantee a steady increase in pulp
production in the following year. Therefore, a decision support tool for
Eucalyptus replanting planning is needed to stably increase pulp production every
year, so that the profitability received by the company is higher. This model
integrates two different approaches, namely Agent Based Modeling and System
Dynamics. The hybrid model design was simulated using AnyLogic software with
a 10-year time scenario. There are five replanting scenarios that apply to the
South Tapanuli Sector using the 400 ha, 500 ha, 600 ha, and 700 ha scenarios.
This model is run in a time simulation for 7 years. Verification is performed to
check whether the model has errors. Model validation was done by using the
Mean Absolute Precentage Error (MAPE) test. The results of the model validation
test show that the model is valid and correct with a MAPE value of 7.7%.

Keywords: Eucalyptus, Replanting, Modeling, System Dynamics, Agent Based


Modeling, AnyLogic Software

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL .......................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................ ii

KEPUTUSAN SIDANG SARJANA LENGKAP......................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................... xvi

I PENDAHULUAN ........................................................................... I-1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... I-1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................. I-4

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... I-5

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... I-6

1.5. Asumsi dan Batasan Penelitian ................................................ I-6

1.6. Sistematika Penulisan Laporan................................................. I-7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... II-1

2.1. Sejarah Perusahaan ................................................................... II-1

2.2. Ruang Lingkup Usaha .............................................................. II-2

2.3. Lokasi Perusahaan .................................................................... II-3

2.4. Alat dan Bahan yang Digunakan .............................................. II-3

2.4.1. Alat ................................................................................. II-3

2.4.2. Bahan .............................................................................. II-4

2.5. Prosedur Penanaman dan Perawatan Eucalyptus ..................... II-5

III TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. III-1

3.1. Bahan Baku Pulp ...................................................................... III-1

3.2. Rantai Pasok ............................................................................. III-1

3.3. Model ........................................................................................ III-3

3.4. System Dynamics ...................................................................... III-3

3.5. Agent-Based Modeling ............................................................. III-5

3.6. Software AnyLogic.................................................................... III-6

3.7. Verifikasi dan Validasi ............................................................. III-7

xi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................... IV-1

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... IV-1

4.2. Jenis Penelitian ......................................................................... IV-1

4.3. Objek Penelitian ....................................................................... IV-1

4.4. Variabel Penelitian ................................................................... IV-1

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian .............................................. IV-2

4.6. Rancangan Penelitian ............................................................... IV-3

4.7. Metode Pengumpulan Data ...................................................... IV-4

4.8. Metode Pengolahan Data .......................................................... IV-4

4.9. Analisis Pemecahan Masalah ................................................... IV-5

4.10. Kesimpulan dan Saran ............................................................. IV-5

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ....................... V-1

5.1. Pengumpulan Data.................................................................... V-1

5.2. Pengolahan Data ....................................................................... V-2

5.2.1. Model Konseptual .......................................................... V-2

5.2.2. Model Simulasi ............................................................... V-4

5.2.2.1. Formulasi ........................................................... V-7

5.2.3. Verifikasi Model ............................................................. V-12

5.2.4. Validasi Model ............................................................... V-12

xii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.5. Simulasi Eksperimen ...................................................... V-15

VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ VI-1

6.1. Analisis dan Pembahasan Model .............................................. VI-1

6.2. Analisis dan Pembahasan Simulasi Eksperimen ...................... VI-2

VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... VII-1

7.1. Kesimpulan ................................................................................ VII-1

7.2. Saran .......................................................................................... VII-2

xiii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1. Produksi Pulp Tahun 2018-2019 (Ton) .............................................. I-2

2.1. Lokasi dan Luas Lahan Eucalyptus PT. Toba Pulp Lestari Tbk ........ II-1

2.2. Alat yang Digunakan .......................................................................... II-3

2.3. Jadwal Perawatan Tanaman Eucalyptus ............................................ II-7

5.1. Produksi Kayu Tahun 2018-2019 (Ton) ............................................ V-1

5.2. Produksi Pulp Tahun 2018-2019 (Ton) .............................................. V-1

5.3. Karakteristik Agen ............................................................................. V-2

5.4. Formulasi Model Agent Based Modeling ........................................... V-7

5.5. Formulasi Model Sistem Dinamis ...................................................... V-8

5.6. Data Aktual dan Simulasi Produksi Pulp pada Tahun 2018-2019 ..... V-12

5.7. Perhitungan MAPE ............................................................................ V-14

5.8. Hasil Simulasi Eksperimen Sektor Tapanuli Selatan (Ton) ............... V-16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

3.1. Simplifikasi Model Supply Chain dan 3 Macam Aliran

yang Dikelola ..................................................................................... III-2

4.1. Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................ IV-2

4.2. Rancangan Penelitian ......................................................................... IV-3

5.1. Pembuatan Top Level Agent ............................................................... V-3

5.2. Pembuatan Causal Loop..................................................................... V-3

5.3. State Chart Area ................................................................................. V-4

5.4. Tampilan Model Keseluruhan ............................................................ V-6

5.5. Tampilan Simulasi.............................................................................. V-11

5.6. Tampilan Verifikasi Model ................................................................ V-12

5.7. Perbandingan Data Aktual dan Simulasi Hasil Produksi Pulp

Tahun 2018-2019 ............................................................................... V-13

6.1. Hasil Simulasi Eksperimen Produksi Kayu oleh Sektor Tapanuli

Selatan (Ton) ...................................................................................... VI-2

6.2. Hasil Simulasi Eksperimen Produksi Pulp oleh Sektor Tapanuli

Selatan (Ton) ...................................................................................... VI-3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

1. Form Pengajuan Tugas Akhir

2. Surat Keputusan (SK) Tugas Akhir

3. Surat Keputusan (SK) Perubahan Judul Tugas Sarjana Mahasiswa

4. Surat Keterangan Riset Tugas Sarjana

5. Berita Acara Bimbingan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Eucalyptus sp. merupakan salah satu jenis tanaman prioritas yang

dikembangkan dalam pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang

diperuntukkan sebagai kayu serat. Kriteria jenis yang dipilih untuk hutan tanaman

Eucalyptus, yaitu jenis cepat tumbuh, produktivitas tinggi, daur pendek dan

memiliki sifat (kimia dan fisika) kayu sesuai dengan persyaratan bahan baku

industri pulp. Eucalyptus harus memiliki serat yang panjang, kandungan lignin

yang relatif rendah, rendemen yang tinggi, kekuatan pulp dan kertas yang

dihasilkan tinggi. Eucalyptus sp. cocok dikembangkan di daerah tropis, dipanen

pada umur 6–7 tahun, dan layak untuk bahan baku pulp pada umur 4–5 tahun.

(Pamoengkas, 2018).

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk merupakan salah satu produsen pulp di

Sumatera Utara. Pulp sebagai produk utama tentu berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan. Pulp memiliki bahan baku kayu Eucalyptus. Setiap

pohon Eucalyptus memiliki luas tanam 6 m2 dengan potensi kayu sebesar 80 ton

serta dipanen setiap berumur 4-5 tahun. Volume pasokan pulp tergantung pada

luas panen tanaman Eucalyptus, kemudian luas panen tanaman Eucalyptus juga

bergantung pada luas lahan tanaman Eucalyptus yang dipanen sesuai umurnya.

Perusahaan melakukan replanting Eucalyptus sebesar 15000 Ha setiap

tahunnya. Namun, perusahaan tidak memiliki sistem perencanaan replanting

I-1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I-2

Eucalyptus sebagai bahan baku produksi pulp. Akibat yang dapat terjadi adalah

tidak stabilnya pasokan bahan baku pulp pada periode tertentu.

Tabel 1.1. Produksi Pulp Tahun 2018-2019 (Ton)

Bulan Tahun 2018 Tahun 2019


Jan 11.276 16.694
Feb 9.466 15.189
Mar 11.585 20.511
Apr 12.073 17.957
May 12.569 15.295
Jun 12.129 15.256
Jul 14.116 16.551
Aug 15.306 16.937
Sep 15.321 18.176
Oct 13.619 15.886
Nov 11.102 17.687
Dec 16.932 18.226
Total 155.494 204.365
Sumber: Pengumpulan Data

Target produksi pulp pada perusahaan yaitu 240.000 ton per tahun, setara

20.000 ton per bulan. Data di atas menunjukkan hasil produksi pulp pada tahun

2018 dan 2019, di mana terdapat selisih sebesar 48.871 ton. Walaupun terjadi

peningkatan produksi pulp sebesar 23,91%, target produksi pulp oleh perusahaan

belum terpenuhi. Perusahaan tidak memiliki sistem perencanaan replanting yang

dapat menjamin peningkatan produksi pulp secara stabil pada tahun berikutnya.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu decision support tools perencanaan replanting

Eucalyptus untuk meningkatkan produksi pulp secara stabil setiap tahunnya,

sehingga profitabilitas yang diterima perusahaan semakin tinggi. Model ini

mengintegrasikan dua pendekatan yang berbeda, yaitu Agent Based Modeling dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


I-3

System Dynamics. Rancangan model hybrid disimulasikan menggunakan software

AnyLogic dengan skenario waktu 10 tahun.

Artikel ilmiah berjudul “Eucalyptus growth and yield system: Linking

individual-tree and stand-level growth models in clonal Eucalypt plantations in

Brazil” membahas mengenai pengambilan keputusan (decision making) dalam

ruang lingkup kehutanan untuk memperkirakan keberadaan hutan di masa depan

dengan mempertimbangkan akurasi. Penelitian ini mengembangkan model sistem

pertumbuhan dan perolehan hutan tanaman Eucalyptus di Brazil. (Scolforo dkk,

2019).

Studi literatur berjudul “An overview of agent-based models in plant

biology and ecology” menyebutkan bahwa Agent Based Modelling (ABM) telah

merevolusi ruang lingkup biologi, seperti pemodelan tanaman individual, populasi

tanaman, serta komunitas tanaman. Setiap agen dapat memiliki serangkaian state

variables, seperti umur, ukuran, kondisi, dan lokasi spasial, ataupun adaptasi

seperti karakteristik dan perilaku. (Zhang dkk, 2020)

Studi literatur mengenai “Modelling the crop: from system dynamics to

systems biology”, menyebutkan bahwa walaupun System Dynamics telah banyak

digunakan dalam pemodelan lahan secara empiris, parameter yang digunakan

masih memiliki sedikit sisi biologi. (Yin dkk, 2010).

Oleh karena itu, berbagai penelitian mulai menggabungkan metode System

Dynamics dengan Agent Based Modeling. Dalam penelitian berjudul “Hybrid

Simulation Model for the Upstream Rubber Supply Chain”, peneliti mengusulkan

model kuantitatif untuk rantai pasokan NR (Natural Rubber) di setiap wilayah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


I-4

geografis Thailand. Model simulasi peneliti mengambil data input historis, seperti

ukuran area, hasil panen, tingkat penanaman, tingkat pertumbuhan, dan waktu

untuk memulai atau mengakhiri penyadapan, dari tahun 2002 hingga 2015. Output

model adalah volume pasokan NR (Natural Rubber). Model hybrid peneliti dari

SD (System Dynamics) dan ABM (Agent Based Modeling) dibuat pada perangkat

lunak simulasi AnyLogic®. Model dinilai sudah cukup menggambarkan sistem

nyata dengan persentase MAPE yang diperoleh sebesar 8,61%. (Manisri, 2017)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, berikut ini merupakan

perumusan masalah penelitian:

1. Apa saja behavior agen dan elemen sistem yang representatif terhadap

mekanisme replanting eucalyptus guna menjamin ketersediaan bahan baku

pulp?

2. Bagaimana cara merencanakan replanting eucalyptus guna menjamin

ketersediaan bahan baku pulp?

3. Bagaimana bentuk model simulasi mekanisme replanting eucalyptus guna

menjamin ketersediaan bahan baku pulp?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


I-5

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu

tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini

yaitu:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah memodelkan replanting eucalyptus

guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp di PT. Toba Pulp Lestari Tbk.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini yaitu:

a. Mengidentifikasi behavior agen serta elemen sistem replanting

eucalyptus guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp.

b. Merancang model simulasi replanting eucalyptus guna menjamin

ketersediaan bahan baku pulp

c. Melakukan simulasi replanting eucalyptus dengan menggunakan model

yang dirancang guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


I-6

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah menghasilkan model yang dapat dijadikan

decision support tools bagi perusahaan untuk perencanaan replanting bahan baku

Pulp, yaitu Eucalyptus.

1.5. Asumsi dan Batasan Penelitian

Asumsi yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

1. Data behavior agen yang diperoleh telah representatif.

2. Kegiatan rantai pasok perusahaan tidak mengalami perubahan selama proses

penelitian berlangsung.

Batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di PT. Toba Pulp Lestari Tbk.

2. Jenis industri yang ditinjau sebagai hasil olahan Eucalyptus adalah industri

bubur kertas (pulp).

3. Model simulasi dirancang dengan skenario waktu 10 tahun.

4. Identifikasi behavior agen berupa luas lahan tersedia dan umur panen.

5. Pemilihan agen dibatasi pada konsesi milik PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

tepatnya pada Sektor Tapanuli Selatan.

6. Skenario luas lahan replanting maksimal adalah 700 Ha.

7. Skenario umur panen dibatasi maksimal 5 tahun.

8. Analisis model dilakukan dengan metode Agent-Based Modeling dan System

Dynamics.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


I-7

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Berikut ini merupakan penguraian sistematika penulisan laporan tugas

sarjana.

Dalam Bab I Pendahuluan diuraikan latar belakang permasalahan,

perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang

digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.

Dalam Bab II Gambaran Umum Perusahaan diuraikan secara ringkas

mengenai sejarah perusahaan, proses produksi, kondisi perusahaan PT. Toba Pulp

Lestari Tbk.

Dalam Bab III Landasan Teori diuraikan teori-teori yang mendukung

pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan mengenai supply

chain, agent-based modeling, dan system dynamics.

Dalam Bab IV Metodologi Penelitian diuraikan langkah-langkah yang

dilakukan dalam penelitian seperti tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian,

objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual penelitian, rancangan

penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis

pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.

Dalam Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data diuraikan pengumpulan

data, serta pengolahan data untuk memperoleh hasil yang menjadi dasar

pemecahan permasalahan tersebut.

Dalam Bab VI Analisis dan Diskusi diuraikan analisis terhadap hasil dari

pengolahan data dan pembahasan terhadap pemecahan masalah dalam penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


I-8

Dalam Bab VII Kesimpulan dan Saran diuraikan kesimpulan yang

diperoleh dari diskusi pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi

perusahaan dan pengembangan penelitian selanjutnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Toba Pulp Lestari Tbk merupakan salah satu produsen pulp di Sumatera

Utara. Didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri

No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 329

tanggal 26 April 1983 dari Misahardi Wilamarta, SH, notaris di Jakarta.

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berada di desa Sosor Ladang, Kecamatan

Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir. Berdasarkan SK Menhut No

SK.179/Menlhk/Sedjen/HPL.0/4/2017, perusahaan ini memiliki Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) seluas 184.486

ha. Perusahaan ini memiliki Izin Usaha Industri SK No : 627/T/INDUSTRI/1995

yang dikeluarkan oleh Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal, dengan jenis

industri dan produksi pulp, serta kapasitas 165.000 ton dengan toleransi melebihi

30%.

Berikut ini merupakan rincian lokasi dan luas lahan Eucalyptus PT. Toba

Pulp Lestari Tbk.

Tabel 2.1. Lokasi dan Luas Lahan Eucalyptus PT. Toba Pulp Lestari Tbk

Tanaman Eucalyptus
No. Kabupaten Sektor
Luas (ha) %
1. Toba Samosir Habinsaran 6.107 3,3
2. Tapanuli Utara Habinsaran 6.739 3,6
Aek Raja 10.810 6,8
3. Simalungun Aek Nauli 12.316 6,7
4. Asahan Aek Nauli 456 0,2

II-1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II-2

Tabel 2.1. Lokasi dan Luas Lahan Eucalyptus PT. Toba Pulp Lestari Tbk

(Lanjutan)

Tanaman Eucalyptus
No. Kabupaten Sektor
Luas (ha) %
Humbang Aek Raja 2.659 1,4
5.
Hasundutan Tele 11.956 6,5
6. Samosir Tele 17.585 9,5
7. Dairi Tele 3.031 1,6
8. Pakpak Bharat Tele 1.662 0,9
9. Tapanuli Tengah Aek Raja 4 0,0
10. Tapanuli Selatan Tapanuli Selatan 2.661 1,4
11. Padang Lawas Utara Tapanuli Selatan 928 0,5
12. Kota P. Sidimpuan Tapanuli Selatan 5 0,0
Total 76.918 41,6
Sumber: PT. Toba Pulp Lestari Tbk

2.2. Ruang Lingkup Usaha

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

Perusahaan adalah melaksanakan kegiatan usaha Industri Pulp dan Bahan Kimia

untuk menunjang industri pulp tersebut (termasuk namun tidak terbatas pada klorin

dioksida, klorin, asam klorida, kostik, nitrogen, oksigen, dan sulfur dioksida),

Pengusahaan Hutan Tanaman (meliputi Pengusahaan Hutan Ekaliptus,

Pengusahaan Pembibitan Tanaman Ekaliptus, Pengusahaan Hutan Lainnya, dan

Pengusahaan Pembibitan Tanaman Kehutanan Lainnya), Industri Barang Dari

Kayu (termasuk namun tidak terbatas pada industri primer hasil hutan kayu berupa

pengolahan kayu bulat menjadi serpih kayu (wood chips) dan barang-barang dari

kayu lainnya yang belum tercakup sebelumnya), Perdagangan Besar Bahan dan

Barang Kimia Dasar, Aktivitas Bounded Warehousing atau Wilayah Kawasan

Berikat, baik Kawasan Berikat yang berada dalam satu hamparan maupun Kawasan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II-3

Berikat di luar hamparan, khusus untuk kegiatan Perusahaan yang berkaitan dengan

usaha-usaha tersebut di atas, serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk mendukung

kegiatan usaha tersebut di atas, termasuk namun tidak terbatas pada segala kegiatan

usaha lain untuk mendukung bahan baku dan operasional kegiatan usaha tersebut

di atas serta pemasaran atas hasil produksi seluruh kegiatan usaha Perusahaan.

2.3. Lokasi Perusahaan

Perusahaan berdomisili di JL.Letjend MT Haryono No. A-1 (Uni Plaza,

Gedung Timur Lantai 3), Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Kota

Medan, Sumatera Utara. Sedangkan areal pabrik terletak pada Desa Pangombusan,

Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Areal Konsesi terdiri dari 5 sektor, yaitu Aek Nauli, Aek Raja, Habinsaran,

Tele dan Tapanuli Selatan.

2.4. Alat dan Bahan yang Digunakan

2.4.1. Alat

Peralatan yang digunakan dalam kegiatan penanaman atau pemanenan

Eucalyptus adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2. Alat yang Digunakan

No. Alat Fungsi

1 Gergaji mesin (Chainsaw) Sebagai alat untuk menebang, memotong,

dan membelah kayu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II-4

Tabel 2.2. Alat yang Digunakan (Lanjutan)

No. Alat Fungsi

2 Excavator Sebagai alat berat untuk mengeruk material

(tanah, batu, pasir, dll)

3 Loading Truck Sebagai alat untuk mengangkut muatan

kayu

4 Stik ukur Sebagai alat pengukur pada kegiatan

penanaman atau pemanenan

5 Ponton tarik Sebagai pengangkut truk saat menyebrangi

sungai dengan cara ditarik

6 Ponton darat Sebagai jembatan untuk mendukung jalur

kendaraan

7 Fogger Sebagai alat pengendali hama dengan

sistem pengasapan

8 Sprayer elektrik (Alfa 16) Sebagai alat pengendali hama dengan

sistem penyemprotan

2.4.2. Bahan

Bahan yang digunakan merupakan tanaman Eucalyptus, dengan ciri sebagai

berikut:

1. Media kompak, tidak terserang hama dan penyakit.

2. Memiliki tinggi 25 – 30 cm, daun minimal 5 helai, berumur 3-4 bulan, histori

seed lot jelas, bibit tidak bercabang, perakaran sempurna.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II-5

2.5. Prosedur Penanaman dan Perawatan Eucalyptus

Prosedur penanaman Eucalyptus adalah sebagai berikut.

1. Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilakukan sebelum penanaman Eucalyptus. Kriteria areal layak

tanam yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Areal tidak tergenang

b. Sudah lulus Residual Wood Assessment (RWA)

c. Tidak ada sengketa atau klaim area

d. Skidding truck sudah direhabilitasi

e. Tidak ada tumpahan oli

f. Tumpukan (stacking) sudah ditarik

g. Kayu yang digunakan untuk gambangan sudah ditarik

h. Gulma terkendali

2. Pengendalian Gulma secara Mekanis (Pre-plant slashing)

Berikut ini merupakan prosedur pengendalian gulma secara mekanis.

a. Lakukan pembabatan gulma dan anakan kayu dengan tinggi potongan

maksimum 10 cm dari permukaan tanah

b. Alat yang digunakan adalah parang dan mesin rumput gendong

c. Pembabatan atau slashing dilakukan sampai batas areal

d. Semua pekerja diwajibkan memakai Alat Pelindung Diri (APD) sesuai

aturan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II-6

3. Penyemprotan (Pre-plant Spraying)

a. Lakukan penyemprotan dalam waktu 1 bulan sebelum penanaman di areal

Eucalyptus.

b. Lakukan penyemprotan dengan menggunakan herbisida sesuai dengan

dosisnya. Perbandingan herbisida dengan air adalah 1:100, yaitu 1 liter

herbisida dengan 100 liter air.

c. Jika areal penanaman digemburkan dengan luku, pupuk dolomite

ditaburkan setelah penanaman. Taburkan pupuk dolomite sebanyak 450

gram di setiap ajir tanaman yang berjarak 3 m x 2 m. Pastikan di setiap titik

ajir tersebut terlebih dahulu sudah dibersihkan dari serasah yang ada.

d. Jika areal penanaman tidak digemburkan dengan luku (manual),

menggunakan Gartam. Pupuk dolomite ditaburkan sebelum penanaman.

e. Buat lubang dengan trisula dengan menancapkan pada titik tanam

f. Berikan pupuk ZA sebanyak 25 gram pada 1 lubang dan pupuk TSP

sebanyak 100 gram dengan ketentuan 50 gram pada lubang sebelah kiri,

serta 50 gram pada lubang sebelah kanan. Lalu berikan Vertera 10 gram

pada lubang tanam bibit.

g. Keluarkan bibit dari wadah dengan cara mengetuk bibir tube secara hati-hati

agar bibit dapat keluar dengan sendirinya

h. Pastikan bibit sesuai kriteria layak tanam. Sebelum ditanam, basahi terlebih

dahulu dengan cairan stargate 3 mL/L

i. Masukkan bibit ke dalam lubang dengan posisi tegak lurus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II-7

j. Lakukan pemadatan tanah pada lubang tanam dengan menggunakan kedua

tangan oleh penanaman setelah bibit ditanam

k. Lakukan penanaman sampai batas areal

4. Penyisipan (Blanking)

Merupakan menanam atau mengganti bibit pada titik tanam yang kosong atau

mati. Setelah 15 hari penanaman, jika kematian tanaman kurang dari 2% maka

tidak dilakukan blanking.

Jadwal perawatan tanaman Eucalyptus adalah sebagai berikut.

Tabel 2.3. Jadwal Perawatan Tanaman Eucalyptus

No. Pekerjaan Umur Tanam

Wedding round 1 -

Wedding round 2 -

Wedding round 3 2 bulan

Wedding round 4 4 bulan

Wedding round 5 6 bulan

Wedding round 6 & 7 9 bulan

1 Wedding round 8 12 bulan

Wedding round 9 17 bulan

Wedding round 10 22 bulan

30 bulan

38 bulan
Wedding round 11
46 bulan

54 bulan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II-8

Tabel 2.3. Jadwal Perawatan Tanaman Eucalyptus (Lanjutan)

No. Pekerjaan Umur Tanam

Fertilizer 2A ZA – Tugal / 49.8 g / pkk

2 Fertilizer 2B Urea - Tugal 4 bulan

Fertilizer 2A ZA – Tugal / 25.2 g / pkk

Fertilizer 3A ZA – Tugal / 75 g / pkk

3 Fertilizer 3C TSP – Tugal / 45 g / pkk 8 bulan

Fertilizer 3D MOP - Tugal

Penanaman berkala dilakukan setiap 5 tahun sekali setelah panen. Masa

panen tanaman usia 4,5 – 5 tahun. Penanaman dilakukan kembali apabila

pemanenan sudah selesai dan akan dilakukan pengecekan dalam waktu maksimum

1 bulan, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Area tersebut sudah handing over dan sudah TUP dari Departemen Harvesting

2. Sudah lulus Residual Wood Assessment (RWA)

3. Tidak ada tumpukan kayu (stacking)

4. Tidak ada tegakan kayu

5. Tidak ada genangan air

6. Areal tidak dalam sengketa

7. Area kerja tersebut sesuai dengan schedule dan on schedule pada sistem untuk

dikerjakan

8. Melakukan pre-assessment

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Bahan Baku Pulp

Eucalyptus sp. merupakan salah satu jenis prioritas yang dikembangkan

dalam pengelolaan HTI yang diperuntukkan sebagai kayu serat. Kriteria jenis yang

dipilih untuk hutan tanaman pulp, yaitu jenis cepat tumbuh, produktivitas tinggi,

daur pendek dan memiliki sifat (kimia dan fisika) kayu sesuai dengan persyaratan

bahan baku industri pulp. Kayu pulp harus memiliki serat yang panjang, kandungan

lignin yang relatif rendah, rendemen yang tinggi serta kekuatan pulp dan kertas

yang dihasilkan tinggi. Eucalyptus sp. cocok dikembangkan di daerah tropis,

dipanen pada umur 6–7 tahun, dan layak untuk bahan baku pulp pada umur 4–5

tahun. (Pamoengkas, 2018).

3.2. Rantai Pasok

Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-

sama bekerja untuk menciptakan dan menghantrkan suatu produk ke tangan

pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik,

distributor, toko atau ritel, secara perushaan-perusahaan pendukung seperti

perusahaan jasa logistik.

Pada suatu supply chain biasanya ada 3 macam aliran yang harus dikelola.

Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu (upstream) ke hilir

(downstream). Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik.

III-1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


III-2

Setelah produk selesai diproduksi, maka dikirim ke distributor,lalu ke pengecer,

atau ritel. Kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua adalah aliran uang dan

sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Yang ketiga adalah aliran informasi

yang biasa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Informasi tentang produk

yang masih ada di masing-masing supermarket sering dibutuhkan oleh distributor

maupun pabrik. Informasi tentang ketersediaan kapasitas produksi yang dimiliki

oleh supplier juga sering dibutuhkan oleh pabrik. Informasi tentang status

pengiriman bahan baku yang sering dibutuhkan oleh perusahaan yang mengirim

maupun yang akan menerima. Perusahaan pengapalan harus membagi informasi

seperti ini supaya pihak-pihak yang berkepentingan bisa memonitor untuk

kepentingan perencanaan yang lebih akurat. Gambar 3.1. memberikan ilustrasi

konseptual sebuah supply chain. (Pujawan, 2010)

Sumber : I Nyoman Pujawan. 2010. Supply chain Management

Gambar 3.1. Simplifikasi Model Supply Chain dan 3 Macam Aliran yang

Dikelola

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


III-3

3.3. Model

Model diartikan sebagai representasi sistem nyata dalam bentuk yang

sederhana dengan hanya melibatkan komponen-komponen yang berpengaruh.

Model digunakan sebagai alat menganalisis sistem yang telah ada. Pengunaan

model dalam bidang sains berhubungan dengan dunia ciptaan manusia. Model dari

sistem nyata dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan tipe yaitu fisik, analog,

skematik dan matematik. Model-model analog menunjukkan kesamaan-kesamaan

atau kemiripan perilaku dari sistem nyata. Model skematik merepresentasikan

sistem nyata dalam simbol-simbol grafik yang menjelaskan situasi atau proses dan

model matematik secara simbolis merepresentasikan prinsip-prinsip situasi yang

sedang dipelajari. (Sinulingga, 2015)

3.4. System Dynamics

Sistem dinamik merupakan sebuah metodologi dan teknik pemodelan

matematika untuk membingkai, memahami, dan mendiskusikan masalah yang

kompleks. Metodologi sistem dinamika pada dasarnya menggunakan hubungan-

hubungan sebab akibat (causal) dalam menyusun model suatu sistem yang

kompleks, sebagai dasar dalam mengenali dan memahami tingkah laku dinamis

sistem.

Dengan simulasi sistem dinamik, dapat diketahui perilaku sistem dan

perubahan nilai dari variabel sistem yang kemudian dapat dijadikan pendukung

keputusan dalam merancang kebijakan perbaikan sistem.Sistem dinamik dapat

membantu mencari solusi persoalan yang melibatkan interaksi dan timbal balik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


III-4

antar variabel yang dinamis di lantai produksi sebuah perusahaan. Dengan simulasi

sistem dinamik dapat dilakukan simulasi sebanyak waktu atau periode yang

diinginkan. Sistem dinamik juga bisa dimodifikasi dengan mudah apabila terjadi

perubahan ataupun penambahan variabel baru. (Fortunella, 2015)

Model CLD (Causal Loop Diagram) adalah model yang banyak digunakan

dalam pemecahan masalah dengan pendekatan sistem yang mempertimbangkan

kompleksitas dinamis dari sistem atau untuk mendukung pendekatan sistem

dinamik. Model CLD menekankan perhatiannya kepada hubungan sebab-akibat

antar komponen sistem yang digambarkan dalam suatu diagram berupa garis

lengkung yang berujung tanda panah yang menghubungkan antara komponen

sistem yang satu dengan lainnya.Ujung panah dibubuhi tanda huruf S (similiar)

yang menandakan bahwa jika komponen yang mempengaruhi atau sebagai

penyebabnya berubah atau meningkat maka komponen yang dipengaruhinya akan

berubah atau meningkat juga dan tanda huruf ”O” (opposite) menandakan

akibatnya berlawanan dengan pengertian bila komponen yang mempengaruhi

meningkat maka komponen yang dipengaruhinya menurun .

Pendekatan melalui model CLD mempunyai beberapa keuntungan antara

lain :

1. Mendorong untuk dapat melihatpermasalahan secara menyeluruh, baik dari

segi cakupan dan waktu sehingga dapat mencegah pemikiran yang sempit.

2. Gambaran rantai hubungan sebab-akibat membuat lebih eksplisit dan dasar

pemikiran akan lebih baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


III-5

3. Memungkinkan efektifitas komunikasi dapat berjalan dan perwujudan kerja

sama tim akan lebih baik.

4. Membantu mengeksplorasi alternatif kebijakan dan keputusan sehingga

konsekuensinya dapat diantisipasi lebih awal.

5. Memungkinkan keberadaan posisi yang baik untuk mengambil keputusan.

Dalam penyusunan CLD perlu diperhatikan beberapa faktor antara lain :

1. Mengetahui batasan masalah atau ruang lingkup.

2. Dimulai dari komponen yang menarik.

3. Mempertanyakan tentang pengaruh dari suatu komponen dan hal apa saja yang

mempengaruhinya.

4. Menentukan komponen yang terlibat.

5. Penggunaan kata benda terhadap komponen yang dibahas.

6. Menyegerakan tanda S dan O saat pembuatan diagram.

7. Pembuatan diagram harus realistis, mudah dipahami agar perubahan diagram

jika diperlukan dapat dilakukan secara baik. (Malabay, 2018)

3.5. Agent-Based Modeling


Simulasi berbasis agen (Agent-based Modeling/ABM) merupakan metode

yang relatif baru dalam mengembangkan simulasi. Simulasi berbasis agen telah

digunakan secara luas oleh para peneliti dalam mempelajari dan memvisualisasi

fenomena seperti interaksi individu pada ekosistem, reaksi kimia dan perilaku

serangga. Kelebihan dari ABM terletak pada kemampuannya memodelkan sistem

dunia nyata yang semakin kompleks. ABM juga dapat menghasilkan perilaku

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


III-6

sistem yang kompleks, perilaku ini dihasilkan dari interaksi agen – agen sederhana

didalamnya. (Bata, 2012)

3.6. Software AnyLogic

AnyLogic adalah alat pemodelan simulasi multimethod yang dikembangkan

oleh The AnyLogic Company. Ini mendukung agent based, kejadian diskrit, dan

metodologi simulasi sistem dinamis. AnyLogic adalah perangkat lunak simulasi

lintas platform yang berfungsi di Windows, macOS dan Linux. AnyLogic biasa

digunakan untuk mensimulasikan: pasar dan kompetisi, perawatan kesehatan,

manufaktur, rantai pasokan dan logistik, ritel, proses bisnis, dinamika sosial dan

ekosistem, pertahanan, proyek dan manajemen aset, dinamika pejalan kaki dan lalu

lintas jalan, IT, kedirgantaraan. Diberi nama AnyLogic, karena software ini

mendukung ketiga pendekatan pemodelan yang biasa dikenal yaitu: sistem dinamis,

peristiwa diskrit simulasi, agent based modeling dan apa saja dari kombinasi ini

dalam pendekatan satu model AnyLogic adalah simulasi perangkat lunak yang

mendukung tiga pemodelan metode simulasi metode: sistem dinamika, kejadian

diskrit, dan pemodelan berbasis agen dan memungkinkan membuat model multi-

metode. Pemodelan simulasi memerlukan perangkat lunak khusus yang

menggunakan bahasa khusus simulasi. Dengan bantuan perangkat lunak simulasi

multi-metode AnyLogic, masalah manajemen akan ditransfer ke model simulasi

yang akan memungkinkan melakukan eksperimen untuk memahami pertukaran dan

hubungan dasar dalam analisis aliran proses. (Ilya Grigoryev, 2016)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


III-7

3.7. Verifikasi dan Validasi

Verifikasi model simulasi atau model pengoperasian sistem maya dapat

dilakukan dengan mengecek kecocokan prosedur yang digunakan pada pengolahan

data operasi sistem imitasi terhadap prosedur pelaksanaan operasi pada sistem

riil.Verifikasi juga perlu dilakukan terhapa program komputer dan worksheet

pengolahan data yang disusun sebagai penjabaran dari prosedur.

Tujuan utama verifikasi model simulasi sistem adalah untuk memastikan

bahwa program komputer dan worksheet pengolahan data yang disusun adalah

sesuai dan benar mewujudkan model konseptual simulasi yang digunakan sebagai

dasar penyusunan prosedur pengoperasian sistem maya. Pengecekan kecocokan

model operasi terhadap model konseptual simulasi sistem perlu dilakukan karena

bentuk model operasi sistem tidak sama dengan bentuk model konseptual simulasi.

Pengecekan juga diperlukan karena program komputer dan worksheet simulasi

yang tidak sesuai dapat memberikan hasil pengoperasian sistem maya tanpa

mengalami error eksekusi meskipun hasil yang diperoleh menyimpang jauh dari

hasil yang seharusnya.

Validasi model simulasi dilakukan dengan mengecek akurasi hasil program

simulasi dan worksheet aplikasi simulasi yang lolos verifikasi. Validasi model tidak

sama dengan verifikasi model tetapi berkaitan berdasarkan berlakunya validasi atas

model yang telah lolos verifikasi. Jika verifikasi menyangkut penyusunan model

yang benar maka validasi menyangkut penyusunan model simulasi yang benar

memberikan hasil yang akurat. (Napitupulu, 2009)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


III-8

Validasi dalam pemodelan sistem dinamik dapat dilakukan dengan

beberapa cara meliputi uji struktur secara langsung (direct structure tests) tanpa

memproses model, uji struktur tingkah laku model (structure oriented behaviour

test) dengan proses model, dan pembandingan tingkah laku model dengan sistem

nyata (quantitative behaviour pattern comparison), yaitu dengan uji nilai tengah

persentase kesalahan absolut (mean absolute percentage error) adalah salah satu

ukuran relatif yang menyangkut kesalahan persentase. Uji ini dapat digunakan

untuk mengetahui kesesuaian data hasil prakiraan dengan data aktual (Aminudin,

2014).

∑| |
MAPE = 100%

Di mana:

A = Data aktual

S = Data simulasi

n = Periode / Banyak data

Kriteria ketepatan model simulasi dengan uji MAPE (Lomauro dan

Bakshi, 1985) adalah sebagai berikut:

MAPE < 5% : Sangat Tepat

5%<MAPE<10% : Tepat

MAPE>10% : Tidak Tepat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Toba Pulp Lestari Tbk pada bulan Maret 2020.

Pabrik berlokasi di Desa Sosor Ladang, Pangombusan, Kec. Parmaksian, Kab. Toba

Samosir, Sumatera Utara.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian kasus (case study), ialah subjek

penelitian yang berkenaan dengan fase spesifik dari keseluruhan personalitas

(Sinulingga, 2013).

4.3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah replanting eucalyptus guna menjamin

ketersediaan bahan baku pulp di PT. Toba Pulp Lestari Tbk.

4.4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terbagi menjadi 3 jenis, yaitu variabel independen,

variabel dependen, serta variabel intervening.

1. Variabel dependen

Variabel dependen merupakan variabel terikat yang nilainya dipengaruhi atau

ditentukan oleh variabel lain. Variabel dependen pada penelitian ini adalah

IV-1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV-2

permintaan replanting, luas lahan setiap umur tanaman, total produksi kayu

perusahaan, total produksi pulp.

2. Variabel independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

dependen baik secara positif atau negatif. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah potensi kayu, waktu model, serta maturation rate.

3. Variabel intervening

Variabel intervening merupakan variabel yang mempengaruhi hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel intervening

dalam penelitian ini yaitu behaviour agen yang terdiri dari luas lahan

replanting sebelum panen, luas lahan replanting sesudah panen, umur panen

tanaman.

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual merupakan kerangka untuk menggambarkan pola

berpikir sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Adapun kerangka

konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Agent Based Modelling System Dynamics

Umur Panen
Lokasi Lahan Total Replanting Produksi Kayu Produksi Pulp
Pohon (tahun)
(Sektor / PKR) Eucalyptus (Ha) (Ton) (Ton)

Luas Lahan
Tersedia (Ha)

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV-3

4.6. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian meliputi keseluruhan langkah-langkah yang

dilakukan selama penelitian, dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Start

Studi Literatur
Studi Pendahuluan
1. Metode Pemecahan
1. Kondisi Perusahaan
Masalah
2. Informasi Pendukung
2. Teori Pendukung

Identifikasi Masalah Awal


Merencanakan replanting Eucalyptus guna menjaga
pasokan bahan baku Pulp

Pengumpulan Data
1. Data Primer
Pengamatan dan wawancara di lapangan.
2. Data Sekunder
Data historis perusahaan

Pengolahan Data
1. Mengidentifikasi behavior agen serta elemen sistem replanting
eucalyptus guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp.
2. Merancang model konseptual replanting eucalyptus guna menjamin
ketersediaan bahan baku pulp
3. Melakukan simulasi replanting eucalyptus dengan menggunakan
model yang dirancang guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp
4. Melakukan verifikasi dan validasi terhadap model replanting
eucalyptus guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp.
5. Melakukan simulasi eksperimen terhadap model replanting
eucalyptus guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp.

Analisis Pemecahan Masalah

Kesimpulan dan Saran

End

Gambar 4.2. Rancangan Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV-4

4.7. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara terhadap

pekerja di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari data historis

perusahaan.

4.8. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu:

1. Mengidentifikasi behavior agen serta elemen sistem replanting eucalyptus

guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp.

2. Merancang model konseptual replanting eucalyptus guna menjamin

ketersediaan bahan baku pulp.

3. Melakukan simulasi replanting eucalyptus dengan menggunakan model yang

dirancang guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp.

4. Melakukan verifikasi dan validasi terhadap model replanting eucalyptus guna

menjamin ketersediaan bahan baku pulp.

5. Melakukan simulasi eksperimen terhadap model replanting eucalyptus guna

menjamin ketersediaan bahan baku pulp.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV-5

4.9. Analisis Pemecahan Masalah

Analisis pemecahan masalah dilakukan terkait model simulasi hybrid pada

replanting eucalyptus guna menjamin ketersediaan bahan baku pulp menggunakan

metode Agent-Based Modeling (ABM) dan System Dynamics (SD).

4.10. Kesimpulan dan Saran

Tahap kesimpulan dan saran meliputi pengambilan kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian, serta memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT.

Toba Pulp Lestari Tbk.

1. Produksi kayu tahun 2018-2019

Tabel 5.1. Produksi Kayu Tahun 2018-2019 (Ton)

Tahun 2018 Tahun 2019


Bulan
Debark Bark On Total Debark Bark On Total
Jan 21.867 29.312 51.179 6.585 23.302 29.887
Feb 19.430 48.652 68.082 5.635 33.492 39.127
Mar 23.128 46.534 69.662 5.148 33.503 38.651
Apr 28.932 40.078 69.010 5.380 28.407 33.787
May 28.382 42.271 70.653 6.409 26.854 33.263
Jun 17.742 39.434 57.176 6.706 24.211 30.917
Jul 15.197 41.886 57.083 11.124 26.830 37.954
Aug 15.326 29.426 44.752 9.148 25.473 34.621
Sep 16.925 27.277 44.202 9.603 26.120 35.723
Oct 10.795 41.684 52.479 6.157 23.461 29.618
Nov 9.446 35.637 45.083 7.545 20.006 27.551
Dec 5.846 21.021 26.867 8.475 14.349 22.824
Total 213.016 443.212 656.228 87.915 306.008 393.923
Sumber: Pengumpulan Data

2. Produksi pulp tahun 2018-2019

Tabel 5.2. Produksi Pulp Tahun 2018-2019 (Ton)

Bulan Tahun 2018 Tahun 2019


Jan 11.276 16.694
Feb 9.466 15.189
Mar 11.585 20.511
Apr 12.073 17.957
May 12.569 15.295
Jun 12.129 15.256

V-1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-2

Tabel 5.2. Produksi Pulp Tahun 2018-2019 (Ton) (Lanjutan)

Bulan Tahun 2018 Tahun 2019


Jul 14.116 16.551
Aug 15.306 16.937
Sep 15.321 18.176
Oct 13.619 15.886
Nov 11.102 17.687
Dec 16.932 18.226
Sumber: Pengumpulan Data

3. Data karakteristik agen

Tabel 5.3. Karakteristik Agen

Agen Karakteristik Keterangan


Area Activity 1. Melakukan persiapan panen selama 15 hari.
2. Merawat tanaman, yang terdiri dari membersihkan
tanaman dari hama serta rutin memupuk tanaman.
3. Melakukan pemanenan kayu setelah 5 tahun ditanami.
4. Melakukan penanaman kembali, kegiatan ini
membutuhkan setidaknya 15 hari untuk persiapan lahan
sebelum ditanami.
Position Konsesi milik PT. Toba Pulp Lestari
Decisions 1. Menyediakan lahan.
2. Melakukan penanaman kembali.
Technical 1. Satuan area dalam hektar.
Specification
Sumber: Pengumpulan Data

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Model Konseptual

Berikut ini merupakan pembuatan model konseptual menggunakan

metode Agent Based Modeling dan System Dynamics.

1. Pembuatan Hierarchical Models

Pada software AnyLogic, seluruh model disusun menurut hierarki, sehingga

suatu agent dapat mengenkapsulasi agent lainnya. Top level agent merupakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-3

root atau awal dari semua model simulasi dibuat dan dijalankan. Pada kasus

ini, top level agent adalah Main. Kemudian, dibuat agent Area yang terletak

pada Main. Jika agent Area tidak diletakkan pada top level agent yaitu Main,

maka agent tersebut tidak dapat terhubung dengan komponen lainnya.

Area berfungsi untuk memodelkan ke hulu (upstream), yang dipengaruhi oleh

adanya behaviour agent Area yang terdiri dari luas lahan replanting sebelum

panen, luas lahan replanting sesudah panen, lokasi agen, umur panen tanaman.

Main bersifat memodelkan ke hilir (downstream), yang memiliki input luas

lahan setiap umurnya, hingga output hasil produksi pulp.

Sumber: Anylogic PLE


Gambar 5.1. Pembuatan Top Level Agent

2. Pembuatan Causal Loop

Causal loop merupakan langkah awal sebelum memasuki model stock and flow

pada metode sistem dinamis.

Sumber: Anylogic PLE

Gambar 5.2. Pembuatan Causal Loop

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-4

Causal Loop di atas memiliki komponen yang saling berkaitan, di antaranya

replanting eucalyptus, luas lahan eucalyptus, produksi kayu, produksi pulp.

5.2.2. Model Simulasi

Berikut ini merupakan pembuatan model simulasi menggunakan metode

Agent Based Modeling dan System Dynamics.

1. Pembuatan State Chart

State chart ini merupakan state chart Area yang telah diisi logika dalam

replanting. Terdapat 3 state, yaitu AvailableArea, UsedArea, dan

HarvestedArea.

Sumber: Anylogic PLE


Gambar 5.3. State Chart Area

2. Pembuatan Stock and Flow Diagram

Model stock and flow diagram pada sistem dinamis dapat menggambarkan

perilaku yang terjadi pada sistem nyata. Komponen stock and flow diagram

terdiri dari:

a. Stock

Stock merupakan faktor-faktor yang nilainya mengalami perubahan dari

waktu ke waktu. Menyatakan kondisi sistem pada setiap saat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-5

b. Flow

Flow merupakan komponen yang berfungsi untuk menghubungkan

informasi antar variabel.

c. Variabel

Variabel merupakan komponen yang dapat mempengaruhi aliran stock

maupun flow.

d. Link

Link digunakan untuk menghubungkan antar komponen stock and flow

diagram.

Variabel-variabel yang memiliki hubungan satu sama lain yaitu

permintaan replanting, luas lahan Eucalyptus berdasarkan umur tanaman, total

produksi kayu perusahaan, total produksi pulp, potensi kayu, waktu model, serta

maturation rate, luas lahan replanting sebelum panen, luas lahan replanting

sesudah panen, umur panen tanaman.

Model disimulasikan dari tahun ke tahun menurut umur tanaman pada

setiap areal hutan, yang mempengaruhi output hasil produksi kayu dan pulp secara

dinamis. Luas lahan Eucalyptus berdasarkan umur tanaman dipengaruhi oleh umur

tanaman, maturation rate, waktu model, karena luas lahan dapat berubah

berdasarkan waktu. Hal ini diakibatkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

pohon, seperti adanya pohon yang mati, penyeragaman blok tanaman, dan

sebagainya.

Tampilan model simulasi keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.4.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-6

Sumber: Anylogic PLE

Gambar 5.4. Tampilan Model Keseluruhan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-7

5.2.2.1. Formulasi

Logika pemrograman (formulasi) dimasukkan setelah state chart dan stock

and flow diagram dibuat. Berikut ini merupakan formulasi model simulasi

menggunakan metode Agent Based Modeling.

Tabel 5.4. Formulasi Model Agent Based Modeling

No. Variabel Agent Model Formulasi


1. Statechart Area State Chart -
Entry Point
2. AvailableArea Area State -
3. Transition Area Transition Rate : 400 per year
(Rate) Actions:
main.replantingrequest =-
400;

main.NewArea++;
traceln(time() + " Replanting
Area Succeed");
4. UsedArea Area State -
5. Transition1 Area Transition main.ReplantingArea++;
(timeout)
traceln(time() + " Replanting
Area after Harvest");
6. HarvestedArea Area State -
7. areas Main Area -
8. ReplantingArea Main Variable Type: double
9. NewArea Main Variable Type: double
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan formulasi model simulasi menggunakan metode

sistem dinamis. Model sistem dinamis terletak pada agent Main sebagai top level

agent.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-8

Tabel 5.5. Formulasi Model Sistem Dinamis

No. Variabel Model Formulasi


1. newplant Flow time() < 5 ? delay(NewArea,0.041) :
delay(ReplantingArea,0.041)
2. umur0 Stock newplant-flow1
3. Flow1 flow time0 <= 1 ? maturation_rate0 : year0
4. Umur1 Stock Flow1-flow2
5. flow2 Flow time1 <= 1 ? maturation_rate1 : year1
6. umur2 Stock Flow2-flow3
7. Flow3 Flow time2 <= 2 ? maturation_rate2 : year2
8. umur3 Stock Flow3-flow4
9. Flow4 flow time3 <= 3 ? maturation_rate3 : year3
10. Umur4 Stock Flow4-flow5
11. flow5 Flow time4 <= 4 ? maturation_rate4 : year4
12. umur5 Stock Flow5-flow6
13. Flow6 flow time5 <= 5 ? maturation_rate5 : year5
14. replantingrequest Stock Flow6 - newplant
15. Potensikayu Parameter 0.8
16. Harvestdebark Dynamic (0.33*(umur5)*potensikayu*80)
Variable
17. Harvestbarkon Dynamic 0.77*umur5*80
Variable
18. produksikayu Dynamic harvestdebark + harvestbarkon
Variable
19. pulpBKP Dynamic ((normal(0.01814,0.8333))* kapasitasproduksi)/4.5
Variable
20. pulpDKP Dynamic (uniform(0.22,0.12)* kapasitasproduksi)/5.4
Variable
21. produksipulptotal Dynamic pulpBKP+pulpDKP
Variable
22. Year0 Dynamic delayMaterial(newplant,1,0,0)
Variable

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-9

Tabel 5.5. Formulasi Model Sistem Dinamis (Lanjutan)


No. Variabel Model Formulasi
23. maturation_rate0 Dynamic table0(time0)
Variable
24. Time0 Dynamic Time()
Variable
25. table0 Table Loaded from database
Function
26. year1 Dynamic delayMaterial(flow1,1,0,0)
Variable

27. maturation_rate1 Dynamic table1(time1)


Variable
28. time1 Dynamic Time()
Variable
29. table1 Table Loaded from database
Function
30. Year2 Dynamic delayMaterial(flow2,1,0,0)
Variable
31. maturation_rate2 Dynamic table2(time2)
Variable
32. Time2 Dynamic Time()
Variable
33. Table2 Table Loaded from database
Function
34. Year3 Dynamic delayMaterial(flow3,1,0,0)
Variable
35. maturation_rate3 Dynamic table3(time3)
Variable
36. Time3 Dynamic Time()
Variable
37. Table3 Table Loaded from database
Function
38. Year4 Dynamic delayMaterial(flow4,1,0,0)
Variable
39. maturation_rate4 Dynamic Table4(time4)
Variable
40. Time4 Dynamic Time()
Variable
41. Table4 Table Loaded from database
Function
42. Year5 Dynamic delayMaterial(flow5,1,0,0)
Variable
43. maturation_rate5 Dynamic Table5(time5)
Variable

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-10

Tabel 5.5. Formulasi Model Sistem Dinamis (Lanjutan)


No. Variabel Model Formulasi
44. Time5 Dynamic Time()
Variable
45. Table5 Table Loaded from database
Function
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan tampilan simulasi ketika dijalankan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-11

Sumber: Anylogic PLE

Gambar 5.5. Tampilan Simulasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-12

5.2.3. Verifikasi Model

Verifikasi model bertujuan untuk memastikan bahwa model simulasi yang

telah dibuat sudah benar. Menu Problem pada software Anylogic dapat digunakan

untuk memeriksa apakah logika pemrograman pada model simulasi memiliki error.

Sumber: Anylogic PLE

Gambar 5.6. Tampilan Verifikasi Model

5.2.4. Validasi Model

Validasi model adalah proses menentukan apakah model simulasi yang

dibuat dapat merepresentasikan sistem nyata dengan tepat. Model dikatakan valid

apabila hasil perbandingan menunjukkan bahwa model dan real system tidak

berbeda secara signifikan.

Data aktual dan simulasi produksi pulp per bulan pada tahun 2018-2019

dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Data Aktual dan Simulasi Produksi Pulp pada Tahun 2018-2019

Bulan Aktual Simulasi


1 11276 11723,71
2 9466 11606,96
3 11585 12628,45
4 12073 12864,68
5 12569 12855,00
6 12129 12336,74
7 14116 13278,33
8 15306 13388,84
9 15321 14045,97
10 13619 14253,04

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-13

Tabel 5.6. Data Aktual dan Simulasi Produksi Pulp pada Tahun 2018-2019

(Lanjutan)

Bulan Aktual Simulasi


11 11102 13878,82
12 16932 15944,05
13 16694 15597,70
14 15189 15600,38
15 20511 16420,54
16 17957 15888,41
17 15295 17098,83
18 15256 16736,13
19 16551 17307,41
20 16937 17216,64
21 18176 19437,75
22 15886 18902,06
23 17687 19775,33
24 18226 18537,85
Sumber: Pengolahan Data

Grafik perbandingan data aktual dan simulasi produksi pulp per bulan pada

tahun 2018-2019 dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Data Aktual dan Simulasi Hasil Produksi


Pulp Tahun 2018-2019
25000
20000
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Bulan Aktual Simulasi

Sumber: Pengolahan Data

Gambar 5.7. Perbandingan Data Aktual dan Simulasi Hasil Produksi

Pulp Tahun 2018-2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-14

Validasi model dilakukan dengan cara melakukan pengujian antara data

aktual dengan data hasil simulasi. Apakah data tersebut relevan atau tidak. Validasi

pada pemodelan dapat dilakukan dengan membandingkan tingkah laku model

dengan sistem nyata yaitu dengan uji MAPE (Mean Absolute Percentage Error).

MAPE adalah salah satu ukuran relatif yang menyangkut kesalahan persentase. Uji

ini dapat digunakan untuk mengetahui kesesuaian data hasil simulasi dengan data

aktual.

∑| |
MAPE = 100%

Di mana:

A = Data aktual

S = Data simulasi

n = Banyak data

Kriteria ketepatan model simulasi dengan uji MAPE menurut Lomauro

dan Bakshi adalah sebagai berikut:

MAPE < 5% : Sangat Tepat

5%<MAPE<10% : Tepat

MAPE>10% : Tidak Tepat

Uji MAPE pada model simulasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7. Perhitungan MAPE

Bulan Aktual (A) Simulasi (S) |(A-S)/A|


1 11.276 11664,32 0,034
2 9.466 12632,27 0,334
3 11.585 11778,31 0,017
4 12.073 12312,97 0,020
5 12.569 12779,04 0,017
6 12.129 12307,05 0,015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-15

Tabel 5.7. Perhitungan MAPE (Lanjutan)

Bulan Aktual (A) Simulasi (S) |(A-S)/A|


7 14.116 13918,7 0,014
8 15.306 13760,73 0,101
9 15.321 13667,55 0,108
10 13.619 13888,56 0,020
11 11.102 15001,49 0,351
12 16.932 15271,05 0,098
13 16.694 15416,4 0,077
14 15.189 15374,43 0,012
15 20.511 16056,03 0,217
16 17.957 16284,62 0,093
17 15.295 15307,62 0,001
18 15.256 16862,44 0,105
19 16.551 16725,7 0,011
20 16.937 17356,32 0,025
21 18.176 17375,88 0,044
22 15.886 18023,84 0,135
23 17.687 17709,42 0,001
24 18.226 18234,12 0,000
MAPE 0,077
%MAPE 7,7%
Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan perhitungan MAPE yang telah dilakukan, didapatkan hasil

penyimpangan model simulasi sebesar 0,077 atau 7,7%. Nilai MAPE hasil simulasi

di antara 5% dan 10% menunjukkan model dengan kriteria Tepat, sehingga dapat

dikatakan bahwa model tersebut dapat diterima (valid).

5.2.5. Simulasi Eksperimen

Simulasi dilakukan pada Konsesi milik perusahaan menggunakan

software AnyLogic selama 10 tahun. Skenario yang dijalankan pada model simulasi

yaitu replanting pada Sektor Tapanuli Selatan yaitu 400 ha, 500 ha, 600 ha, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


V-16

700 ha. Hasil simulasi dilihat dari produksi kayu dan produksi pulp, yang dapat

dilihat sebagai berikut.

Tabel 5.8. Hasil Simulasi Eksperimen Sektor Tapanuli Selatan (Ton)

Skenario Replanting
Tahun Produksi Kayu Produksi Pulp
400 ha 500 ha 600 ha 700 ha 400 ha 500 ha 600 ha 700 ha
2018 5454,04 6817,55 8181,05 9544,56 25335,95 31669,94 38003,93 44337,9
2019 5703,53 7129,42 8555,30 9981,18 25808,64 32260,80 38712,96 45165,1
2020 5482,38 6852,98 8223,57 9594,17 25619,57 32024,46 38429,35 44834,2
2021 6573,74 8217,18 9860,61 11504,1 29731,93 37164,91 44597,90 52030,9
2022 5736,05 7170,06 8604,07 10038,1 26801,28 33501,60 40201,92 46902,2
2023 6679,26 8349,08 10018,89 11688,7 30767,75 38459,69 46151,63 53843,6
2024 6940,79 8675,99 10411,19 12146,4 31613,78 39517,23 47420,67 55324,1
2025 6942,50 8678,13 10413,75 12149,4 33071,97 41339,96 49607,96 57875,9
2026 7429,03 9286,29 11143,54 13000,8 33979,09 42473,87 50968,64 59463,4
2027 7050,95 8813,69 10576,42 12339,2 34815,90 43519,87 52223,85 60927,8
Sumber: Pengolahan Data

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis dan Pembahasan Model

Konseptual sistem pada penelitian ini menggunakan causal loop diagram

beserta hierarchical modeling untuk mengatur hubungan sebab dan akibat antar dua

metode berbeda dalam sistem replanting Eucalyptus.

Hierarchical modeling digunakan untuk mengidentifikasi enkapsulasi

antar agen pada sistem, terutama pada top level agent. Dilanjutkan dengan

pembuatan state chart pada agen yang terenkapsulasi. Top level agent pada model

ini terdiri dari Main, serta Area. Area berfungsi menggambarkan sistem replanting

Eucalyptus secara upstream, dengan mengidentifikasi perilaku agen seperti umur

panen, serta luas lahan.

Causal loop kemudian dikembangkan menjadi stock and flow diagram.

Model simulasi untuk mengetahui pengaruh luas lahan replanting terhadap jaminan

produksi pulp di perusahaan. System dynamics pada model ini terdapat pada

penggunaan stock and flow diagram, berfungsi menggambarkan dinamika sistem

replanting Eucalyptus secara downstream menuju output produksi kayu dan

produksi pulp.

Verifikasi dilakukan dengan memanfaatkan pilihan Problem pada

Software Anylogic untuk melihat bahwa model sudah berjalan dengan benar dan

tidak memiliki kesalahan logika pemrograman.

VI-1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


VI-2

Validasi model dilakukan dengan cara melakukan pengujian antara data

aktual dengan data hasil simulasi menggunakan uji MAPE (Mean Absolute

Percentage Error). Nilai MAPE yang dihasilkan yaitu 7,7% yang berarti terdapat

penyimpangan sebesar 7,7% antara hasil simulasi dengan data aktual. Nilai MAPE

hasil simulasi 5% MAPE < 10% sehingga model dikategorikan tepat dan dapat

diterima (valid).

6.2. Analisis dan Pembahasan Simulasi Eksperimen

Simulasi eksperimen telah dilakukan pada model untuk memperoleh

produksi pulp, dan produksi kayu Eucalyptus.

1. Simulasi Eksperimen Produksi Kayu

Berdasarkan hasil dari model simulasi eksperimen, output berupa Produksi

Kayu dalam 10 tahun oleh Konsesi dapat dilihat sebagai berikut.

Produksi Kayu oleh Sektor Tapanuli


Selatan (Ton)
70000,00
60000,00
50000,00
40000,00
30000,00
20000,00
10000,00
0,00
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

400 ha 500 ha 600 ha 700 ha

Sumber: Pengolahan Data

Gambar 6.2. Hasil Simulasi Eksperimen Produksi Kayu oleh Sektor

Tapanuli Selatan (Ton)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


VI-3

Dari hasil simulasi eksperimen produksi kayu oleh Sektor Tapanuli Selatan

terlihat bahwa skenario replanting Eucalyptus yang mampu menjaga kestabilan

produksi kayu Eucalyptus adalah dengan luas lahan 700 ha. Hal ini terlihat

pada tahun 2024 diperoleh hasil simulasi produksi kayu sebanyak 55324,119

ton, meningkat dari tahun 2023 sebesar 53843,571 ton. Setelah tahun 2024,

produksi kayu bertahan di atas 57875,948 ton. Berbeda dengan skenario

replanting Eucalyptus dengan luas lahan 400 ha, 500 ha, dan 600 ha, di mana

hasil produksi kayu Eucalyptus tidak dapat memenuhi target produksi selaku

bahan baku pulp.

2. Simulasi Eksperimen Produksi Pulp

Berdasarkan hasil dari model simulasi eksperimen, berupa Produksi Pulp

dalam 10 tahun oleh Konsesi dapat dilihat sebagai berikut.

Produksi Pulp oleh Sektor Tapanuli


Selatan (Ton)
14000,00
12000,00
10000,00
8000,00
6000,00
4000,00
2000,00
0,00
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

400 ha 500 ha 600 ha 700 ha

Sumber: Pengolahan Data

Gambar 6.3. Hasil Simulasi Eksperimen Produksi Pulp oleh Sektor Tapanuli

Selatan (Ton)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


VI-4

Dari hasil simulasi eksperimen produksi kayu oleh Sektor Tapanuli Selatan

terlihat bahwa skenario replanting Eucalyptus yang mampu menjaga kestabilan

produksi pulp adalah dengan luas lahan 700 ha. Hal ini terlihat pada tahun 2024

diperoleh hasil simulasi produksi pulp sebanyak 12146,39 ton, meningkat dari

tahun 2023 sebesar 11688,71 ton. Setelah tahun 2024, produksi kayu bertahan

di atas 12149,38 ton. Berbeda dengan skenario replanting Eucalyptus dengan

luas lahan 400 ha, 500 ha, dan 600 ha, di mana hasil produksi pulp tidak dapat

memenuhi target produksi pulp.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Behavior agen yang representatif adalah dengan mengidentifikasi perilaku

agen seperti lokasi lahan (Sektor Tapanuli Selatan), umur panen, serta luas

lahan. Elemen sistem yang representatif digunakan untuk mendapatkan

produksi kayu Eucalyptus dan produksi pulp.

2. Konseptual sistem pada penelitian ini menggunakan causal loop diagram

beserta hierarchical modeling yang menggunakan top level agent untuk

mengatur hubungan sebab dan akibat antar dua metode berbeda dalam sistem

replanting Eucalyptus.

3. Simulasi dilakukan menggunakan dua metode, yaitu Agent based modelling

serta system dynamics. Agent based modelling pada model ini terdapat pada

penggunaan state chart Area, berfungsi menggambarkan sistem replanting

Eucalyptus secara upstream. System dynamics pada model ini terdapat pada

penggunaan stock and flow diagram, berfungsi menggambarkan sistem

replanting Eucalyptus secara downstream. Elemen sistem kemudian diberikan

formulasi yang sesuai.

4. Verifikasi dilakukan dengan menggunakan menu Problem pada software

menunjukkan bahwa model tidak memiliki error dan model dikatakan valid

VII-1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


VII-2

karena nilai Mean Absolute Precentage Error 5% < (MAPE) < 10% ; 5% <

(7,7%) < 10%.

5. Simulasi eksperimen model dilakukan selama 10 tahun yang dimulai pada

tahun 2018 hingga 2027 pada Sektor Tapanuli Selatan dengan 400 ha, 500 ha,

600 ha, dan 700 ha. Skenario replanting terpilih ialah luas lahan 700 ha.

7.2. Saran

Saran yang dapat diberikan penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu decision support tools untuk

perusahaan agar dapat menentukan replanting Eucalyptus berdasarkan

skenario tertentu.

2. Sebaiknya peneliti berikutnya dapat menemukan gap of research pada

penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Accorsi, Riccardo, et.al. 2015. The Land-Network problem: Ecosystem Carbon

Balance in Planning Sustainable Agro-Food Supply Chains. Journal Of

Cleaner Production.

Aminudin, Muhammad. 2014. Simulasi Model Sistem Dinamis Rantai Pasok

Kentang dalam Upaya Ketahanan Pangan Nasional. Jakarta: Program

Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah.

Bata, Julius. 2012. Simulasi Berbasis Agen-Based Modeling (Abm) Menggunakan

Netlogo. Yogyakarta: SENTIKA

Fortunella, April. 2015. Model Simulasi Sistem Produksi dengan Sistem Dinamik

Guna Membantu Perencanaan Produksi.

Grigoryev, Ilya. 2014. AnyLogic in Three Days: Modeling and Simulation

Textbook.

Lomauro, C. J., Bakshi, A. S., & Labuza, T. P. 1985. Evaluation of food moisture

sorption isotherm equations part I: Fruit, vegetable and meat products.

LWT - Food Science and Technology, 18(2), 111-117.

Malabay. 2008. Pendekatan Sistem Model Causal Loop Diagram (CLD) Dalam

Memahami Permasalahan Penerimaan Kuantitas Mahasiswa Baru Di

Perguruan Tinggi Swasta. Depok: Universitas Gunadarma.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA (LANJUTAN)

Manisri, Chawalit. 2017. Hybrid Simulation Model for the Upstream Rubber

Supply Chain. Industrial Engineering & Management Systems Vol 16.

Napitupulu, Humala. 2009. Simulasi Sistem Permodelan dan Analisis. Medan:

USUPress.

Pamoengkas, Prijanto. 2018. Manajemen Tempat Tumbuh pada Tanaman

Eucalyptus pellita Di PT. Perawang Sukses Perkasa Industri, Distrik

Lipat Kain, Riau. Jurnal Silvikultur Tropika.

Pujawan, I Nyoman. 2010. Supply Chain Management. Surabaya: Penerbit Guna

Widya.

Scolforo, dkk. 2019. Eucalyptus growth and yield system: Linking individual-tree

and stand-level growth models in clonal Eucalypt plantations in Brazil.

Elsevier: Forest Ecology and Management 433 (2019) 1-16.

https://doi.org/10.1016/j.foreco.2018.08.045.

Sinulingga, Sukaria. 2015. Pengantar Teknik Industri. Medan: USU Press.

Yin, Xin You dan Paul C. Struik. 2010. Modelling the crop: from system dynamics

to

systems biology. Journal of Experimental Botany, Vol. 61, No. 8, pp.

2171–2183. doi:10.1093/jxb/erp375

Zhang, Bo dkk. 2020. An overview of agent-based models in plant biology and

ecology. Oxford Academic: Annals of Botany.

https://doi.org/10.1093/aob/mcaa043.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
Jalan Almamater Kampus USU Medan 20155
Telepon : (061) 8213251 Fax : (061) 8213250
Website: https://ft.usu.ac.id, Email: dti.usu@gmail.com

SURAT - KEPUTUSAN
TENTANG

PERPANJANGAN MASA BERLAKU


TUGAS SARJANA MAHASISWA
Nomor. 775 / UN5.2.1.4.1.4/TPM/2020

Berdasarkan Surat Keputusan Tugas Sarjana Mahasiswa No. 175/ UN.5.2.1.4.1.4/ TPM/ 2020 tanggal
06 Februari 2020 mahasiswa tersebut dibawah ini :

N a m a : Jeanica Devany
NIM : 160403080
Dosen Pembimbing : Ir. Nurhayati, MT

diberi perpanjangan :
 Pertama dari tanggal : 10 Agustus 2020 s/d. 10 November 2020

Alasan Perpanjangan : Laporan Tugas Sarjana masih dalam penyelesaian, berdasarkan permohonan
yang bersangkutan tanggal 24 Juli 2020 yang telah disetujui oleh pembimbingnya

Medan, 28 Juli 2020

K e t u a,

Dr. Ir. Meilita Tryana Sembiring, MT, IPM


NIP 197005031997022001

Tembusan :
1. Dekan FT USU
2. Dosen Ybs.
3. Mahasiswa Ybs.
4. A r s i p

Catatan :
Surat Keputusan Perpanjangan ini harus dilekatkan pada Surat Keputusan aslinya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
Jalan Almamater Kampus USU Medan 20155
Telepon: (061)8213251 Fax: (061)8213250
Website: https://ft.usu.ac.id, Email: dti.usu@gmail.com

SURAT - KEPUTUSAN
Nomor. 947 /UN.5.2.1.4.1.4/TPM/2020

TENTANG
PERUBAHAN JUDUL TUGAS SARJANA MAHASISWA

Berdasarkan surat permohonan dari mahasiswa:


N a m a : Jeanica Devany
NIM : 160403080
Tanggal : 31 Agustus 2020
Yang disetujui oleh dosen pembimbing :
Dosen Pembimbing I : Ir. Nurhayati, MT

Dosen Pembimbing II : ‘-

Tentang perubahan judul tugas sarjana pada surat keputusan tugas sarjana No.
317/UN5.2.1.4.1.4/TPM/2020 tertanggal 06 Maret 2020 dari judul :

“ Model Simulasi Hybrid Replanting Eucalyptus Berkelanjutan di PT. Toba Pulp


Lestari, Tbk”
Menjadi :
“ Model Simulasi Perencanaan Replanting Eucalyptus di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk”

Dengan alasan : Berdasarkan Masukan dari Dosen Pembanding Seminar Tugas Akhir

Demikianlah Surat Keputusan ini diperbuat sebagai pelengkap Surat Keputusan aslinya.

Medan, 31 Agustus 2020

K e t u a,

Dr. Ir. Meilita Tryana Sembiring, MT, IPM


NIP 197005031997022001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai