Anda di halaman 1dari 3

Aplikasi pada seting dipelayanan indonesia

Keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan memegang peranan penting dalam
upaya peningkatan perkembangan anak sesuai tugas perkembangan. Berbagai pelayanan
kesehatan bisa diberikan oleh perawat baik bersifat umum maupun pelayanan spesialis
yang diberikan oleh perawat spesialis jiwa, untuk membantu meningkatkan perkembangan
anak. Pelayanan pun mulai diarahkan bukan hanya pada setting rumah sakit dan pelayanan
kesehatan di masyarakat (Puskesmas) yang lebih berorientasi pada upaya kuratif tetapi
pada semua tatanan pelayanan terutama pada setting komunitas yang lebih berorientasi
pada upaya promotif dan preventif. Pada setting komunitas, perawat memberikan
pelayanan bukan hanya di Puskesmas tetapi juga pada institusi seperti pada tempat
pelayanan panti sosial, sekolah atau bahkan di tempat-tempat penitipan anak-anak yang
ada di komunitas. Chairuddin. (2008). Pelayanan kesehatan bersifat umum yang
diberikan berupa pendidikan kesehatan mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak
dan deteksi dini tumbuh kembang anak usia prasekolah hingga mencapai kemampuan
inisiatifnya.

Usia pra sekolah atau usia balita di Indonesia jumlahnya sangat besar yaitu sekitar 10%
dari seluruh populasi sehingga sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh
kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian yang serius yaitu mendapat gizi
yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas
termasuk mengeliminasi faktor lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh kembang
anak (Depkes, 2007), dari laporan tersebut balita atau usia prasekolah ternyata sangat
besar sehingga perlu penanganan serius untuk menyiapkan generasi penerus yang unggul
untuk itu dibutuhkan tenaga- tenaga yang berpotensi untuk membantu menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah hingga mencapai kemampuan
inisiatif.

Usia lima tahun pertama (usia prasekolah) kehidupan merupakan masa yang sangat peka
terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek dan tidak dapat diulang
lagi, sehingga masa balita (prasekolah) disebut sebagai “masa keemasan” (golden period),
“jendela kesempatan” (window of opportunity) dan “masa kritis” (critical period). Setiap
kelainan atau penyimpangan sekecil apapun apabila tidak terdeteksi apalagi tidak
ditangani dengan baik akan mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak kemudian
hari. (Depkes, 2007), dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai
tumbuh kembang anak prasekolah secara optimal diperlukan penanganan khusus dengan
melibatkan keluarga, kelompok masyarakat, pemerintah dan tenaga kesehatan pada
umumnya dan perawat pada khusnya sehingga anak usia prasekolah mencapai
kemampuan inisiatif.
Perawat sebagai bagian dari pelayanan kesehatan turut andil membantu mewujudkan
program peningkatan kualitas perkembangan anak balita (prasekolah) melalui upaya
pelayanan kesehatan jiwa. Untuk melaksanakan upaya-upaya kesehatan jiwa tersebut
program kesehatan jiwa harus bergeser dari hospital base menjadi community base.
Pendekatan perawatan kesehatan jiwa berbasis masyarakat menjadi hal yang prioritas
untuk mencapai kondisi sehat mental dan harmonis. Fenomena perawatan kesehatan jiwa
berbasis masyarakat ini harus menjadi perhatian karena fokus kesehatan jiwa bukan lagi
hanya menangani orang sakit melainkan pada Quality of Life (QOL) (WHO, 2001), dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk anak usia prasekolah kelak
menjadi orang yang berkualitas maka perlu stimulasi yang berkualitas pula.
Keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan jiwa masyarakat sudah
mengembangkan Community Mental Health Nursing (CMHN). CMHN adalah pelayanan
keperawatan yang komprehensif, holistik dan paripurna berfokus pada masyarakat yang
sehat jiwa, rentan terhadap stress dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan
kekambuhan. (CMHN, 2006). Peran perawat jiwa di komunitas adalah membantu klien
untuk mempertahankan fungsinya pada tingkat yang tertinggi dan memandirikan pasien di
komunitas (Fortinash, 2004). Maka dari itu pelaksanaan keperawatan kesehatan jiwa
komunitas dapat dilakukan pada kondisi sehat, risiko masalah psikososial dan gangguan
jiwa, anak usia prasekolah masuk pada kategori kondisi sehat namun perlu perhatian
khusus karena mereka berada pada “masa keemasan” (golden period), masa inilah fondasi
kehidupan manusia. Beberapa tindakan telah dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan keluarga di komunitas dalam memberikan stimulasi perkembangan
anak, diantaranya dengan pendidikan kesehatan, terapi individu, keluarga dan kelompok.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan keluarga terhadap kebutuhan
kesehatan perkembangan anggota keluarga adalah dengan melakukan Terapi Kelompok
Terapeutik.

Refrensi
Chairuddin. (2008) Usaha pelayanan kesehatan anak dalam membina
keluarga sejahtera.
http://library.usu.ac.id/download/fk/anak-
chairuddin22.pdf.diperoleh

Damayanti, dkk (2010). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Terhadap


perkembangan inisiatif Anak Usia Prasekolah di Lampung. Tesis
S2 (tidak dipublikasikan). Jakarta: Keperawatan Universitas
Indonesia.

Depkes RI. (2007) Stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang
anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai