Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK)

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Departemen Keperawatan Jiwa II

Dosen Fasilitator : Dr. Ns. Retno Lestari, S.Kep., M. Nurs.

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Suhaelah 2050702091110011
2. Nurul Laily Masruroh 2050702091110012
3. Ainun Umi Lestari MF 2050702091110013
4. Nanda Aji Ambiasukma 2050702091110014
5. Eva Norwulan Dharri 2050702091110015
6. Anisa Febriana Cenderawasih 2050702091110016
7. Dwita Galih Kirana 2050702091110017
8. Amalia Febrianti 2050702091110018
9. Bening Afri Dalilah 2050702091110019
10. Mita Oktaviyani 2050702091110020

PROGRAM STUDI SELEKSI ALIH PROGRAM ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
KASUS

Klien adalah Tn. J berusia 38 tahun yang beralamat Jl Padat karya RT.10 Sempaja Selatan Samarinda,
beragama islam , pendidikan terakhir SMP, penampilan klien cukup rapi dan bersih, kontak mata klien
kurang, nada bicara klien jelas. Klien mengalami masalah kesehatan jiwa ± 8 tahun yang lalu. Klien
merupakan anak kedua dari enam bersaudara yang tinggal bersama ayahnya yaitu Tn.L. Awalnya klien
mengalami perceraian setelah perceraian ± sebulan, klien menjadi murung, pendiam dan suka tersinggung.
Dari pernikahannya, klien memiliki 2 orang anak perempuan, namun 1 orang anaknya meninggal. Awal
mula klien mengamuk 8 tahun yang lalu (29 tahun) disebabkan karena klien tidak diberikan uang untuk
membeli rokok oleh Ayahnya, klien sempat memukul Ayahnya. Sejak saat itu keluarga memutuskan untuk
membawa dan memeriksakan klien ke Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Samarinda di ruang cempaka
tanggal 02 mei 2018. Setelah satu bulan klien kembali dirawat di Atma Husada, keluarga klien sempat
menolak klien untuk pulang ke rumah karena takut akan dipukul lagi. Setelah lima (5) kali masuk Atma
Husada sampai saat ini klien tidak pernah kambuh lagi, klien terakhir masuk RS pada bulan Desember tahun
2018. Keluarga mengatakan bahwa pada saat klien berumah tangga, klen memiliki seorang istri yang
pemarah. Meskipun demikian, apabila klien merasa marah dengan istrinya, klien tidak pernah
mengungkapkan rasa marahnya tersebut kepada istrinya, klien selalu diam. Klien menjadi orang yang suka
marah semenjak bercerai dengan istrinya.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT: cempaka TANGGAL DIRAWAT / Jam : 02 mei 2018 / 09.00

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial :Tn. J (L/P) Tanggal Pengkajian /jam: 05 mei 2018/ 09.00
Umur : 38 tahun RM. No : 123xxxxx
Alamat : Jl Padat karya RT.10 Sempaja Selatan Samarinda
Pekerjaan : -
Informan : -

II. ALASAN MASUK


Pada tahun 2018 klien mengatakan mengamuk dan memukul ayahnya karena tidak diberi uang untuk membeli
rokok, klien merasa marah dan jengkel

III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Klien mengalami perceraian setelah perceraian ± sebulan, klien menjadi murung, pendiam dan suka tersinggung

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


⮚ RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? √ ya ☐ tidak

Bila ya jelaskan, klien mengamuk 8 tahun yang lalu disebabkan karena klien tidak diberikan uang untuk
membeli rokok oleh Ayahnya, klien sempat memukul Ayahnya

2. Pengobatan sebelumnya ☐Berhasil ☒Kurang Berhasil ☐ Tidak Berhasil


3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang) ☐ ya ☒tidak

Bila ya jelaskan : -

⮚ RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik Tn.J / 29 tahun ayahnya keluarga
2. Aniaya seksual
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal

Jelaskan :
Pasien pernah mengamuk dan memukul orang tuanya 8 tahun yang lalu pada tahun 2011

6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual):
Keluarga klien mengatakan dahulu klien merupakan kepala keluarga yang memiliki istri yang
pemarah, jika klien marah klien tidak pernah mengungkapkan marah kepada istrinya, klien
selalu diam. Setelah klien bercerai dengan istrinya klien menjadi suka marah, klien memiliki 2
orang anak, anak 1 klien meninggal. Pada tahun 2011 klien pernah memukul bapaknya karena
tidak diberikan uang rokok.
Diagnosa Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan

7. Kesan Kepribadian klien: ☐ extrovert ☒introvert ☐ lain-lain:__________________

⮚ RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? ☐ ya ☒ tidak


Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan/ perawatan
_______________________ __________________________ ___________________________
_______________________ __________________________ ___________________________
Diagnosa Keperawatan: -

V. STATUS MENTAL

1.Penampilan
☐ tidak rapi ☐ penggunaan pakaian ☐ Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : penampilan klien cukup rapi dan bersih
Diagnosa Keperawatan : -

2.Kesadaran
⮚ Kwantitatif/ penurunan kesadaran]
☒compos mentis ☐ apatis/ sedasi ☐ somnolensia
☐ sopor ☐ subkoma ☐ koma

⮚ Kwalitatif
☒ tidak berubah ☐ berubah
☐ meninggi ☐ gangguan tidur: sebutkan ( px tidak mengalami gamgguan
tidur)
☐ hipnosa ☐ disosiasi: sebutkan____________________________________

3.Disorientasi
☐ waktu ☐ tempat ☐ orang

Jelaskan :
Pasien tidak mengalami disorientasi, pasien memahami dimana dirinya berada, memahami
waktu dan pemahaman terhadap orang disekitar, mengenali dengan baik

Relasi ___________________________________________________________________
Orientasi ___________________________________________________________________
Limitasi ___________________________________________________________________
Diagnosa Keperawatan: -

4.Aktivitas Motorik/ Psikomotor


Kelambatan: (tidak terkaji)
☐ hipokinesia, hipoaktivitas ☐ sub stupor katatonik
☐ katalepsi ☐ flexibilitas serea

Peningkatan: (tidak terkaji)


☐ hiperkinesia, hiperaktivitas ☐ gaduh gelisah katatonik
☐ TIK ☐ grimase ☐ tremor ☐ gagap
☐ stereotipi ☐ mannarism ☐ katalepsi ☐ akhopraxia
☐ command automatism ☐ atomatisma ☐ nagativisme ☐ reaksi konversi ☐
verbigerasi ☐ berjalan kaku/ rigit ☐ kompulsif ☐ lain-2 sebutkan
5.Afek/ Emosi
☒ adequat ☐ tumpul ☐ dangkal/ datar ☐ labil
☐ inadequat ☐ anhedonia ☐ marasa kesepian ☐ eforia
☐ ambivalen ☐ apati ☐ marah ☐ depresif/ sedih ☐ cemas: ☐
ringan ☐ sedang ☐ berat ☐ panik
Jelaskan :
klien kooperatif, kontak mata klien kurang, nada bicara klien jelas
Diagnosa Keperawatan: -

6.Persepsi
☒ halusinasi ☐ ilusi ☐ depersonalisasi ☐ derealisasi

Macam Halusinasi
☒ pendengaran ☐ penglihatan ☐ perabaan
☐ pengecapan ☐ penghidu/ pembauan ☐ lain-lain, sebutkan...................

Jelaskan : pasien pernah mendengar suara bisikan pada desember 2018


Diagnosa Keperawatan: Halusinasi

7.Proses Pikir
⮚ Arus Pikir
☒ koheren ☐ inkoheren ☐ asosiasi longgar
☐ fligt of ideas ☐ blocking ☐ pengulangan pembicaraan/ persevarasi
☐ tangansial ☐ sirkumstansiality ☐ logorea
☐ neologisme ☐ bicara lambat ☐ bicara cepat ☐ irelevansi
☐ main kata-kata ☐ afasi ☐ assosiasi bunyi ☐ lain2 sebutkan..

Jelaskan : klien berbicara dengan nada suara yang keras dan jelas serta jawaban dapat
dipahami.
Diagnosa Keperawatan: -

⮚ Isi Pikir
☐ obsesif ☐ ekstasi ☐ fantasi
☐ bunuh diri ☐ ideas of reference ☐ pikiran magis
☐ alienasi ☐ isolaso sosial ☐ rendah diri
☐ preokupasi ☒ pesimisme ☐ fobia sebutkan.........................
☐ waham: tidak ada
☐ agama ☐ somatik, hipokondrik ☐ kebesaran ☐ curiga
☐ nihilistik ☐ sisip pikir ☐ siar pikir ☐ kontrol pikir
☐ kejaran ☐ dosa

Jelaskan :
klien menjadi murung, pendiam dan suka tersinggung semenjak bercerai dengan istrinya dan 1
orang anak klien meninggal dunia.
Diagnosa Keperawatan: -

⮚ Bentuk Pikir
☒ realistik ☐ nonrealistik
☐ autistik ☐ dereistik

8.Memori
☐ gangguan daya ingat jangka panjang ☐ gangguan daya ingat jangka pendek
☐ gangguan daya ingat saat ini ☐ amnesia, sebutkan.........................
☐ paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
☐ hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan : pasien mengatakan kejadian dimasa lalunya dan ingat kapan waktunya Diagnosa
Keperawatan: -

9.Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


☐ mudah beralih ☐ tidak mampu berkonsentrasi ☐ tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :
pasien mampu berkonsentrasi, bicara secara terbuka, dan pasien mampu berhitung dengan baik
Diagnosa Keperawatan:-

10. Kemampuan Penilaian


☒ gangguan ringan ☐ gangguan bermakna

Jelaskan : klien mampu menyepakati waktu interaksi dengan perawat.


Diagnosa Keperawatan:-

11. Daya Tilik Diri/ Insight


☐ mengingkari penyakit yang diderita ☐ menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : klien menyadari tentang kondisi kesehatannya yang sedang tidak baik.
Diagnosa Keperawatan : -

12. Interaksi selama Wawancara


☐ bermusuhan ☐ tidak kooperatif ☒ mudah tersinggung
☒ kontak mata kurang ☐ defensif ☐ curiga

Jelaskan :saat wawancara pasien kooperatif terbuka bercerita masalah yang dihadapi
tetapi kontak mata pasien kurang saat diwawancarai
Diagnosa Keperawatan:-

VI. FISIK
1. Keadaan umum : klien tampak kooperatif dan antusias saat diajak berinteraksi.
2. Tanda vital: TD:120/80 mmhg N:84x/menit S:36,50C P: 20X/menit
3. Ukur: TB: 162 cm BB: 55 kg ☒ turun ☐ naik
4. Keluhan fisik: ☒ tidak ☐ ya jelaskan...............................
Secara umum keadaan pasien baik, dimana keadaan tubuh pasien tidak ada cacat secara fisik ataupun bawaan
serta seluruh anggota tubuh pasien berfungsi secara sempurna untuk melakukan aktivitas
5. Pemeriksaan fisik:
Sistem pernafasan: suara nafas vesikuler, irama teratur, RR 20x/menit, tidak ada suara nafas tambahan;
sistem kardiovaskuler: suara jantung S1/S2 normal, irama reguler, TD: 120/80 mmHg, Nadi: 84 x/menit, CRT:
< 3 detik, akral hangat, sistem persyarafan: GCS E: 4 M: 6 V: 5, tidak ada keluhan pusing, pemeriksaan saraf
kranial normal; sistem perkemihan: kebersihan genitalia bersh, BAK spontan dan tidak ada keluhan; sistem
pencernaan: BAB 1x/hari, BB 60 kg (sebelum masuk RS) BB 55 kg (saat di RS), TB: 162 cm, Pola makan:
nafsu makan baik, porsi makan habis 3x/hari.
Diagnosa Keperawatan : -

VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)


1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya, dan dirinya berguna berada di RSJ, dimana klien
membantu menyapu, mengepel (semua kegiatan di RSJ)
b. Identitas :
klien mengatakan namanya Tn.J berjenis kelamin laki-laki dan mengatakan sudah menikah dengan istrinya
tetapi bercerai
c. Peran :
klien mengaku berperan sebagai seorang ayah. Klien merasa belum mampu menjadi seorang yang baik untuk
anaknya.
d. Ideal diri :
klien berharap dapat cepat sehat dan beraktivitas normal agar menjadi seorang ayah yang baik untuk
anaknya.
e. Harga diri :
pasien mengatakan bahwa dirinya ingin cepat sembuh dan kembali ke rumahnya serta menyelesaikan masalah
dengan istrinya
Diagnosa Keperawatan : -

2. Genogram

Klien Tn.J (38 thn)

3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Klien merasa sangat dekat dengan ibu dan anaknya. Ibunya adalah tempat dia banyak bercerita dan
meminta bantuan.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
Saat di RSJ pasien berkomunikasi baik dengan teman-temannya, berinteraksi sesama pasien
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Saat di RSJ klien mengaku tidak ada hambatan dalam berinteraksi dengan teman-temannya dan selama di
RSJ pasien berkumpul dengan teman-temannya

Diagnosa Keperawatan: -

4. Spiritual dan kultural


a. Nilai dan keyakinan
Klien meyakini bahwa penyakit yang dideritanya adalah sebuah ujian dari Allah SWT
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya : -
c. Kegiatan ibadah
Klien selama di RSJ sholat tepat 5 waktu dan selalu berdzikir kepada allah swt
Diagnosa Keperawatan: -

VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)

1. Makan
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Lain-lain : Klien mampu makan sendiri tanpa bantua orang lain, mandiri, frekuensi 3x/hari, nafsu
makan baik
2. BAB/BAK
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Lain-lain : Klien mampu BAK dan BAB secara mandiri menggunakan kamar mandi dan WC dengan
baik
3. Mandi
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Lain-lain : Klien mampu mandi sendiri tanpa bantuan orang lain

4. Berpakaian/berhias
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Lain-lain : Klienn mampu memakai pakaian secara mandiri dan dapat berhias sendiri

5. Istirahat dan tidur


☐ Tidur siang lama : 13.00 s/d 14.00
☐ Tidur malam lama : 20.00 s/d 04.00
☐ Aktivitas sebelum / sesudah tidur :
pada saat akan tidur malam pasien mengaji terlebih dahulu, tidur klien nyenyak

6. Penggunaan obat
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Dilakukan secara mandiri, klien mematuhi perawat ketika disuruh minum obat

7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan ☒ Ya ☐ Tidak
Sistem pendukung ☒ Ya ☐ Tidak
Sistem pendukung klien adalah keluarga, terapis, dan teman sejawat

8. Aktivitas di dalam rumah


Mempersiapkan makanan ☐ Ya ☒ Tidak
Menjaga kerapihan rumah ☐ Ya ☒ Tidak
Mencuci pakaian ☐ Ya ☒ Tidak
Pengaturan keuangan ☐ Ya ☒ Tidak

Selama di rumah klien hanya mengurus kebutuhan dasar dirinya sendiri seperti makan, minum, BAB, BAK,
mandiri dan lain sebagainya.

9. Aktivitas di luar rumah


Belanja ☐ Ya ☒ Tidak
Transportasi ☐ Ya ☒ Tidak
Lain-lain ☐ Ya ☒ Tidak

Jelaskan :
klien jarang diizinkan keluar rumah karena keluarga khawatir klien akan membahayakan orang
lain.
Diagnosa Keperawatan : -

IX. MEKANISME KOPING


Adatif Maladaptif
☐ Bicara dengan orang lain ☐ Minum Alkohol
☐ Mampu menyelesaikan masalah ☐ Reaksi lambat / berlebih
☐ Teknik relokasi ☐ Bekerja berlebihan
☐ Aktivitas konstruktif ☐ Menghindar
☐ Olahraga ☐ Mencederai diri
☐ Lainnya ...................... ☐ Lainnya : murung, mudah tersinggung

Pasien termasuk maladaptif karena ketika klien memiliki masalah, klien tidak mau menceritakan masalahnya,
mau terbuka jika ditanya oleh perawat
Diagnosa Keperawatan : koping individu tidak efektif

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


☐ Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan _
Ketika dirumah pasien bersama kedua orang tuanya yang mendukung dirinya dalam proses pengobatan dan
penyembuhan diri

☐ Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan


Semenjak sakit, klien jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar karena keluarga khawatir klien akan
membahayakan orang lain.

☐ Masalah dengan pendidikan, uraikan


Klien mangatakan pendidikan terahir SMP.

☐ Masalah dengan pekerjaan, uraikan


Klien mengaku sudah tidak bekerja semenjak sakit.

☐ Masalah dengan perumahan, uraikan


Klien tinggal bersama kedua anaknya, klien lebih suka tinggal dirumahnya

☐ Masalah dengan ekonomi, uraikan


Klien tidak ada masalah dengan ekonominya, klien suka menabung

☐ Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan


Klien merasa tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan.

☐ Masalah lainnya, uraikan : tidak ada


Diagnosa Keperawatan : -

XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


☐ Penyakit jiwa ☐ Sistem pendukung
☐ Faktor presiptasi ☐ Penyakit fisik
☐ Koping ☐ Obat-obatan
☐ Lainnya : klien mengatakan mengerti tentang penyakitnya dan mengerti tentang obatnya beserta
efeknya
Diagnosa Keperawatan : -

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : -
Terapi medik : -

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko perilaku kesehatan
2. Koping individu tidak efektif
3. Halusinasi Pendengaran

6. ANALISA DATA

No DATA MASALAH
1.
Data Subjektif Risiko Perilaku Kekerasan (RPK)
- Klien mengatakan sekarang emosinya
sudah berkurang.
- Klien mengatakan masih ingat pada
saat terakhir kambuh (desember
2018) karena mendengar bisikan dan
marah-marah.
- Klien mengaku bahwa dirinya pernah
memukul ayahnya karena tidak
diberikan uang untuk membeli rokok.

Data Objektif:
- Klien tampak tenang
- Klien berbicara dengan nada suara
yang keras namun jelas.

7. POHON MASALAH

Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (effect)

Perilaku kekerasan (Core problem)

Halusinasi pendengaran (causa)

Koping individu tidak efektif (causa)

8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien berdasarkan kasus antara lain risiko perilaku kekerasan, koping
individu tidak efektif, dan halusinasi pendengaran.

___________________
Mahasiswa

Kelompok 2

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


(Berdasarkan prioritas)

Ruang :
Nama Pasien : Tn. J
No. Register : 123xxxxx
No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA
Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
1. Risiko perilaku kekerasan d.d riwayat
melakukan tindakan kekerasan terhadap
Ayahnya sendiri.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KRITERIA HASIL TINDAKAN


DIAGNOSA TUJUAN
KEPERAWATAN

Resiko perilaku Pasien mampu: Setelah pertemuan SP 1


kekerasan d.d pasien mampu:
riwayat melakukan 1. Mengidentifikasi 1. Identifikasi penyebab tanda dan gejala serta
tindakan kekerasan penyebab dan tanda 1. Menyebutkan akibat perilaku kekerasan
terhadap Ayahnya perilaku kekerasan penyebab, tanda, 2. Jelaskan cara mengontrol PK dengan fisik, obat,
sendiri. gejala dan akibat verbal, dan spiritual
2. Menyebutkan jenis perilaku kekerasan 3. Latih secara fisik 1: tarik nafas dalam dan 2 :
perilaku kekerasan 2. Memperagakan cara pukul kasur/bantal, aktivitas positif dengan
yang pernah fisik 1 untuk menggunakan energi
dilakukan mengontrol perilaku 4. Masukkan dalam jadwal harian pasien
kekerasan
3. Menyebutkan cara
mengontrol perilaku
kekerasan

4. Mengontrol perilaku
kekerasan secara
fisik,sosial/verbal,
spiritual, terapi
psikofarmaka

Resiko perilaku Pasien mampu: Setelah pertemuan SP 2


kekerasan d.d pasien mampu: 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2. Beri
pujian
riwayat melakukan 1. Mengidentifikasi 1. Menyebutkan 2. Jelaskan 8 benar cara memberikan obat
tindakan kekerasan penyebab dan tanda kegiatan yang 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
terhadap Ayahnya perilaku kekerasan sudah dilakukan fisik dan minum obat.
sendiri.
2. Menyebutkan jenis 2. Memperagakan
perilaku kekerasan cara fisik untuk
yang pernah mengontrol
dilakukan perilaku
kekerasan
3. Menyebutkan cara
mengontrol perilaku
kekerasan

4. Mengontrol perilaku
kekerasan secara
fisik,sosial/verbal,
spiritual, terapi
psikofarmaka

Resiko perilaku Pasien mampu: Setelah pertemuan SP 3


kekerasan d.d pasien mampu:
riwayat melakukan 1. Mengidentifikasi 1. Evaluasi latihan fisik 1 dan 2 dan obat. Beri
tindakan kekerasan penyebab dan tanda 1. Menyebutkan pujian
terhadap Ayahnya perilaku kekerasan kegiatan yang
sudah dilakukan 2. Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara
sendiri.
2. Menyebutkan jenis yaitu: mengungkapkan, meminta dan menolak
perilaku kekerasan 2. Memperagakan dengan benar)
yang pernah cara fisik untuk
dilakukan mengontrol 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
perilaku fisik, minum obat dan verbal
3. Menyebutkan cara kekerasan
mengontrol perilaku
kekerasan

4. Mengontrol perilaku
kekerasan secara
fisik,sosial/verbal,
spiritual, terapi
psikofarmaka

Risiko perilaku Pasien mampu: Setelah pertemuan SP 4


kekerasan d.d pasien mampu:
riwayat melakukan 1. Mengidentifikasi 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2 obat
tindakan kekerasan penyebab dan tanda 1. Menyebutkan verbal. Beri pujian
terhadap Ayahnya perilaku kekerasan kegiatan yang 2. Latihan cara mengontrol Pk secara spiritual (2
sendiri. 2. Menyebutkan jenis sudah dilakukan kegiatan)
perilaku kekerasan 2. Memperagakan 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
yang pernah cara fisik untuk fisik, minum obat verbal dan spiritual
dilakukan mengontrol
3. Menyebutkan cara perilaku
mengontrol perilaku kekerasan
kekerasan
4. Mengontrol perilaku
kekerasan secara
fisik,sosial/verbal,
spiritual, terapi
psikofarmaka

Risiko perilaku Pasien mampu: Setelah pertemuan SP 5


kekerasan d.d pasien mampu:
riwayat melakukan 1. Mengidentifikasi 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2, minum obat,
tindakan kekerasan penyebab dan tanda 1. Menyebutkan verbal, spiritual. Beri pujian
terhadap Ayahnya perilaku kekerasan kegiatan yang 2. Nilai kemampuan yang telah mandiri
sendiri. 2. Menyebutkan jenis sudah dilakukan 3. Nilai apakah PK terkontrol
perilaku kekerasan 2. Memperagakan
yang pernah cara fisik untuk
dilakukan mengontrol
3. Menyebutkan cara perilaku kekerasan
mengontrol perilaku
kekerasan
4. Mengontrol perilaku
kekerasan secara
fisik,sosial/verbal,
spiritual, terapi
psikofarmaka
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Tn. J Ruangan : Ruang Rawat Kenari RM No. : 123XXXX

No. Tanggal & IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


Dx Jam

1 5 Mei Melaksanakan SP 1 pada resiko S:


2018/ perilaku kekerasan :
09.00 - Klien mengatkan telah bercerai dengan istrinya. Sehingga sering
1. Membina hubungan saling merasa tersinggung dan mudah marah. Pernah memukul ayahnya
percaya sendiri karena tidak diberi uang.
2. Mendiskusikan bersama klien - “silahkan datang lagi besok sekitar jam 9 pagi”
tentang perilaku kekerasan
3. Melatih klien melakukan cara O.:
mengontrol kemarahan dengan
- TD : 120/80 mmHg
cara ajarkan teknik nafas dalam
- N: 84x/m
- S : 36,3
- TB: 162cm
- Klien tampak tenang. klien tampak murung. orientasi klien baik.
fokus klien baik. klien dapat mempraktikan cara mengendalikan
perilaku kekerasan. kontak mata klien baik.

A : Sp 1 teratasi
P : lanjutkan ke SP 2
1 6 Mei Melaksanakan SP 2 resiko perilaku S:
2018/09.00 kekerasan :
- Klien mengatakan sudah lebih tenang, klien mengatakan sudah
1. Mengevaluasi kegiatan latihan melakukan latihan tarik nafas dalam dan memukul bantal
fisik 1 tarik nafas dalam dan
fisik 2 memukul bantal “ Iya, ada 3 obat, warnanya orange, putih, dan merah muda”
2. Menjelaskan strategi
“ Minum obat jam 7 pagi, 1 siang dan 7 malam “
pelaksanaan kedua yaitu
mengontrol marah dengan O :
minum obat dan menjelaskan
prinsip 8 benar cara - Klien telah melakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul bantal
memberikan obat serta sudah menuliskan pada jadwal kegiatan harian
3. Memasukkan pada jadwal - Klien terlihat tenang, kontak mata baik, nada suara rendah,
kegiatan untuk latihan fisik dan ekspresi wajah datar.
minum obat. - Klien dapat menyebutkan kembali jumlah, warna, dan jam minum
obat dengan benar

A : SP 2 resiko perilaku kekerasan teratasi

P : Lanjutkan SP 3

1. 7 Mei Melaksanakan SP 3 resiko perilaku S:


2018/09.00 kekerasan :
- Klien mengatakan perasaannya lebih tenang “ Alhamdulillah baik,
1. Mengevaluasi latihan fisik 1 dan sudah lebih tenang “
2 dan obat , serta memberi - Klien mengatakan bersedia latihan verbal
pujian kepada klien - “ Pak, saya mau minta uang untuk membeli kopi”
2. Melatih cara mengontrol PK - “ Maaf, saya tidak bisa melakukannya karena saya sedang ada
secara verbal menggunakan 3 pekerjaan lain”
cara yaitu: mengungkapkan, - “ Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu “
meminta dan menolak dengan
benar) O:
3. Memasukkan pada jadwal
- Klien mampu mendemonstrasikan dan mengulang kembali cara
kegiatan untuk latihan fisik,
meminta, menolak dan mengungkapkan perasaan kesal atau tidak
minum obat dan verbal
suka
- Klien terlihat tenang, ekspresi wajah datar, wajah tidak merah,
terlihat sesekali tersenyum

A : SP 3 resiko perilaku kekerasan teratasi

P : Lanjutkan SP 4

1 8 Mei Melaksanakan SP 4 resiko perilaku S:


2018/09.00 kekerasan :
“waalaikumsalam, baik mbak”
1. Mengevaluasi kegiatan latihan
fisik 1 dan 2 obat verbal. Beri “sudah mbak, jadi saya sudah berlatih untuk memukul bantal dan tarik
pujian. nafas dalam. setiap saya ingin marah saya selalu memukul bantal”
2. Latihan cara mengontrol PK
“untuk obat sudah saya minum terus mbak.”
secara spiritual
3. Masukkan pada jadwal kegiatan “iya mbak sudah. saya selalu berbicara dengan intonasi yang indah. tidak
untuk latihan fisik, minum obat, dengan suara keras. kalau ada yang tidak saya sukai saya selalu menarik
verbal dan spiritual. nafas dalam sebelum berbicara agar saya bisa lebih tenang.”
“iya mbak, seperti mengucapkan subhanallah,”

“saya masih ingat cara berwudhu tata cara sholat”

O:

penampilan klien rapi dan bersih. klien tampak tenang dan fokus. ada
kontak mata dengan klien. klien mampu melakukan aktivitas 1 & 2
dengan baik. klien bisa mempraktekkan cara sholat dengan benar.

A: SP 4 masalah teratasi Resiko Perilaku Kekerasan.

P: lanjutkan intervensi ke SP 5

1. 10 Mei Melaksanakan SP 5 pada klien resiko S: “waalaikumum salam”


2018/09.00 kekerasan :
“saya sudah terbiasa mbak melakukannya, tanpa harus di ingatkan. saya
1. Mengevaluasi kegiatan latihan juga bisa mengontrol emosi saya dan tidak mudah marah loh mbak.”
fisik 1 menarik nafas dalam,
fisik 2 memukul bantal, minum “iya mbak, kita ngobrol disini saja.”
obat, latihan verbal dan latihan
“saya bisa minum obat secara rutin mbak. terus daya selalu berdzikir
spiritual.
setiap sholat.saya juga mengikuti sholat berjamaah di masjid dan juga
2. Menilai kemampuan pasien
mengikut pengajian. saya suka beristighfar kalau saya ingin marah.
terhadap latihan yang sudah
dengan begitu saya merasa tenang mbak. tidak seperti dulu. ada salah
dilakukan
dikit bikin saya marah mbak.” “saya sangat senang mbak dengan apa yang
3. Menilai apakah PK sudah
mbak sarankan untuk saya.”
terkontrol
“saya jadi lebih disukai orang karena tidak pernah marah. sebelumnya
banyak yang takut mbak dengan saya.”
“iya mbak, disini saya besok jam 9 ya mbak”

O:

klien tidak tampak murung. keadaan klien baik. tampak baju klien bersih
dan rapi. fokus klien baik. ada kontak mata dengan klien. klien terlihat
tenang saat diajak berbicara.

A: SP 5 masalah teratasi Resiko Perilaku Kekerasan.

P: Lakukan evaluasi dan terminasi pada pertemuan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai