1. Suhaelah 2050702091110011
2. Nurul Laily Masruroh 2050702091110012
3. Ainun Umi Lestari MF 2050702091110013
4. Nanda Aji Ambiasukma 2050702091110014
5. Eva Norwulan Dharri 2050702091110015
6. Anisa Febriana Cenderawasih 2050702091110016
7. Dwita Galih Kirana 2050702091110017
8. Amalia Febrianti 2050702091110018
9. Bening Afri Dalilah 2050702091110019
10. Mita Oktaviyani 2050702091110020
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
KASUS
Klien adalah Tn. J berusia 38 tahun yang beralamat Jl Padat karya RT.10 Sempaja Selatan Samarinda,
beragama islam , pendidikan terakhir SMP, penampilan klien cukup rapi dan bersih, kontak mata klien
kurang, nada bicara klien jelas. Klien mengalami masalah kesehatan jiwa ± 8 tahun yang lalu. Klien
merupakan anak kedua dari enam bersaudara yang tinggal bersama ayahnya yaitu Tn.L. Awalnya klien
mengalami perceraian setelah perceraian ± sebulan, klien menjadi murung, pendiam dan suka tersinggung.
Dari pernikahannya, klien memiliki 2 orang anak perempuan, namun 1 orang anaknya meninggal. Awal
mula klien mengamuk 8 tahun yang lalu (29 tahun) disebabkan karena klien tidak diberikan uang untuk
membeli rokok oleh Ayahnya, klien sempat memukul Ayahnya. Sejak saat itu keluarga memutuskan untuk
membawa dan memeriksakan klien ke Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Samarinda di ruang cempaka
tanggal 02 mei 2018. Setelah satu bulan klien kembali dirawat di Atma Husada, keluarga klien sempat
menolak klien untuk pulang ke rumah karena takut akan dipukul lagi. Setelah lima (5) kali masuk Atma
Husada sampai saat ini klien tidak pernah kambuh lagi, klien terakhir masuk RS pada bulan Desember tahun
2018. Keluarga mengatakan bahwa pada saat klien berumah tangga, klen memiliki seorang istri yang
pemarah. Meskipun demikian, apabila klien merasa marah dengan istrinya, klien tidak pernah
mengungkapkan rasa marahnya tersebut kepada istrinya, klien selalu diam. Klien menjadi orang yang suka
marah semenjak bercerai dengan istrinya.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial :Tn. J (L/P) Tanggal Pengkajian /jam: 05 mei 2018/ 09.00
Umur : 38 tahun RM. No : 123xxxxx
Alamat : Jl Padat karya RT.10 Sempaja Selatan Samarinda
Pekerjaan : -
Informan : -
Bila ya jelaskan, klien mengamuk 8 tahun yang lalu disebabkan karena klien tidak diberikan uang untuk
membeli rokok oleh Ayahnya, klien sempat memukul Ayahnya
Bila ya jelaskan : -
⮚ RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik Tn.J / 29 tahun ayahnya keluarga
2. Aniaya seksual
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal
Jelaskan :
Pasien pernah mengamuk dan memukul orang tuanya 8 tahun yang lalu pada tahun 2011
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual):
Keluarga klien mengatakan dahulu klien merupakan kepala keluarga yang memiliki istri yang
pemarah, jika klien marah klien tidak pernah mengungkapkan marah kepada istrinya, klien
selalu diam. Setelah klien bercerai dengan istrinya klien menjadi suka marah, klien memiliki 2
orang anak, anak 1 klien meninggal. Pada tahun 2011 klien pernah memukul bapaknya karena
tidak diberikan uang rokok.
Diagnosa Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
V. STATUS MENTAL
1.Penampilan
☐ tidak rapi ☐ penggunaan pakaian ☐ Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : penampilan klien cukup rapi dan bersih
Diagnosa Keperawatan : -
2.Kesadaran
⮚ Kwantitatif/ penurunan kesadaran]
☒compos mentis ☐ apatis/ sedasi ☐ somnolensia
☐ sopor ☐ subkoma ☐ koma
⮚ Kwalitatif
☒ tidak berubah ☐ berubah
☐ meninggi ☐ gangguan tidur: sebutkan ( px tidak mengalami gamgguan
tidur)
☐ hipnosa ☐ disosiasi: sebutkan____________________________________
3.Disorientasi
☐ waktu ☐ tempat ☐ orang
Jelaskan :
Pasien tidak mengalami disorientasi, pasien memahami dimana dirinya berada, memahami
waktu dan pemahaman terhadap orang disekitar, mengenali dengan baik
Relasi ___________________________________________________________________
Orientasi ___________________________________________________________________
Limitasi ___________________________________________________________________
Diagnosa Keperawatan: -
6.Persepsi
☒ halusinasi ☐ ilusi ☐ depersonalisasi ☐ derealisasi
Macam Halusinasi
☒ pendengaran ☐ penglihatan ☐ perabaan
☐ pengecapan ☐ penghidu/ pembauan ☐ lain-lain, sebutkan...................
7.Proses Pikir
⮚ Arus Pikir
☒ koheren ☐ inkoheren ☐ asosiasi longgar
☐ fligt of ideas ☐ blocking ☐ pengulangan pembicaraan/ persevarasi
☐ tangansial ☐ sirkumstansiality ☐ logorea
☐ neologisme ☐ bicara lambat ☐ bicara cepat ☐ irelevansi
☐ main kata-kata ☐ afasi ☐ assosiasi bunyi ☐ lain2 sebutkan..
Jelaskan : klien berbicara dengan nada suara yang keras dan jelas serta jawaban dapat
dipahami.
Diagnosa Keperawatan: -
⮚ Isi Pikir
☐ obsesif ☐ ekstasi ☐ fantasi
☐ bunuh diri ☐ ideas of reference ☐ pikiran magis
☐ alienasi ☐ isolaso sosial ☐ rendah diri
☐ preokupasi ☒ pesimisme ☐ fobia sebutkan.........................
☐ waham: tidak ada
☐ agama ☐ somatik, hipokondrik ☐ kebesaran ☐ curiga
☐ nihilistik ☐ sisip pikir ☐ siar pikir ☐ kontrol pikir
☐ kejaran ☐ dosa
Jelaskan :
klien menjadi murung, pendiam dan suka tersinggung semenjak bercerai dengan istrinya dan 1
orang anak klien meninggal dunia.
Diagnosa Keperawatan: -
⮚ Bentuk Pikir
☒ realistik ☐ nonrealistik
☐ autistik ☐ dereistik
8.Memori
☐ gangguan daya ingat jangka panjang ☐ gangguan daya ingat jangka pendek
☐ gangguan daya ingat saat ini ☐ amnesia, sebutkan.........................
☐ paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
☐ hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan : pasien mengatakan kejadian dimasa lalunya dan ingat kapan waktunya Diagnosa
Keperawatan: -
Jelaskan :
pasien mampu berkonsentrasi, bicara secara terbuka, dan pasien mampu berhitung dengan baik
Diagnosa Keperawatan:-
Jelaskan : klien menyadari tentang kondisi kesehatannya yang sedang tidak baik.
Diagnosa Keperawatan : -
Jelaskan :saat wawancara pasien kooperatif terbuka bercerita masalah yang dihadapi
tetapi kontak mata pasien kurang saat diwawancarai
Diagnosa Keperawatan:-
VI. FISIK
1. Keadaan umum : klien tampak kooperatif dan antusias saat diajak berinteraksi.
2. Tanda vital: TD:120/80 mmhg N:84x/menit S:36,50C P: 20X/menit
3. Ukur: TB: 162 cm BB: 55 kg ☒ turun ☐ naik
4. Keluhan fisik: ☒ tidak ☐ ya jelaskan...............................
Secara umum keadaan pasien baik, dimana keadaan tubuh pasien tidak ada cacat secara fisik ataupun bawaan
serta seluruh anggota tubuh pasien berfungsi secara sempurna untuk melakukan aktivitas
5. Pemeriksaan fisik:
Sistem pernafasan: suara nafas vesikuler, irama teratur, RR 20x/menit, tidak ada suara nafas tambahan;
sistem kardiovaskuler: suara jantung S1/S2 normal, irama reguler, TD: 120/80 mmHg, Nadi: 84 x/menit, CRT:
< 3 detik, akral hangat, sistem persyarafan: GCS E: 4 M: 6 V: 5, tidak ada keluhan pusing, pemeriksaan saraf
kranial normal; sistem perkemihan: kebersihan genitalia bersh, BAK spontan dan tidak ada keluhan; sistem
pencernaan: BAB 1x/hari, BB 60 kg (sebelum masuk RS) BB 55 kg (saat di RS), TB: 162 cm, Pola makan:
nafsu makan baik, porsi makan habis 3x/hari.
Diagnosa Keperawatan : -
2. Genogram
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Klien merasa sangat dekat dengan ibu dan anaknya. Ibunya adalah tempat dia banyak bercerita dan
meminta bantuan.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
Saat di RSJ pasien berkomunikasi baik dengan teman-temannya, berinteraksi sesama pasien
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Saat di RSJ klien mengaku tidak ada hambatan dalam berinteraksi dengan teman-temannya dan selama di
RSJ pasien berkumpul dengan teman-temannya
Diagnosa Keperawatan: -
1. Makan
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Lain-lain : Klien mampu makan sendiri tanpa bantua orang lain, mandiri, frekuensi 3x/hari, nafsu
makan baik
2. BAB/BAK
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Lain-lain : Klien mampu BAK dan BAB secara mandiri menggunakan kamar mandi dan WC dengan
baik
3. Mandi
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Lain-lain : Klien mampu mandi sendiri tanpa bantuan orang lain
4. Berpakaian/berhias
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Lain-lain : Klienn mampu memakai pakaian secara mandiri dan dapat berhias sendiri
6. Penggunaan obat
☐ Bantuan minimal ☐ Sebagian ☐ Bantuan total
Dilakukan secara mandiri, klien mematuhi perawat ketika disuruh minum obat
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan ☒ Ya ☐ Tidak
Sistem pendukung ☒ Ya ☐ Tidak
Sistem pendukung klien adalah keluarga, terapis, dan teman sejawat
Selama di rumah klien hanya mengurus kebutuhan dasar dirinya sendiri seperti makan, minum, BAB, BAK,
mandiri dan lain sebagainya.
Jelaskan :
klien jarang diizinkan keluar rumah karena keluarga khawatir klien akan membahayakan orang
lain.
Diagnosa Keperawatan : -
Pasien termasuk maladaptif karena ketika klien memiliki masalah, klien tidak mau menceritakan masalahnya,
mau terbuka jika ditanya oleh perawat
Diagnosa Keperawatan : koping individu tidak efektif
6. ANALISA DATA
No DATA MASALAH
1.
Data Subjektif Risiko Perilaku Kekerasan (RPK)
- Klien mengatakan sekarang emosinya
sudah berkurang.
- Klien mengatakan masih ingat pada
saat terakhir kambuh (desember
2018) karena mendengar bisikan dan
marah-marah.
- Klien mengaku bahwa dirinya pernah
memukul ayahnya karena tidak
diberikan uang untuk membeli rokok.
Data Objektif:
- Klien tampak tenang
- Klien berbicara dengan nada suara
yang keras namun jelas.
7. POHON MASALAH
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien berdasarkan kasus antara lain risiko perilaku kekerasan, koping
individu tidak efektif, dan halusinasi pendengaran.
___________________
Mahasiswa
Kelompok 2
Ruang :
Nama Pasien : Tn. J
No. Register : 123xxxxx
No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA
Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
1. Risiko perilaku kekerasan d.d riwayat
melakukan tindakan kekerasan terhadap
Ayahnya sendiri.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
4. Mengontrol perilaku
kekerasan secara
fisik,sosial/verbal,
spiritual, terapi
psikofarmaka
4. Mengontrol perilaku
kekerasan secara
fisik,sosial/verbal,
spiritual, terapi
psikofarmaka
4. Mengontrol perilaku
kekerasan secara
fisik,sosial/verbal,
spiritual, terapi
psikofarmaka
A : Sp 1 teratasi
P : lanjutkan ke SP 2
1 6 Mei Melaksanakan SP 2 resiko perilaku S:
2018/09.00 kekerasan :
- Klien mengatakan sudah lebih tenang, klien mengatakan sudah
1. Mengevaluasi kegiatan latihan melakukan latihan tarik nafas dalam dan memukul bantal
fisik 1 tarik nafas dalam dan
fisik 2 memukul bantal “ Iya, ada 3 obat, warnanya orange, putih, dan merah muda”
2. Menjelaskan strategi
“ Minum obat jam 7 pagi, 1 siang dan 7 malam “
pelaksanaan kedua yaitu
mengontrol marah dengan O :
minum obat dan menjelaskan
prinsip 8 benar cara - Klien telah melakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul bantal
memberikan obat serta sudah menuliskan pada jadwal kegiatan harian
3. Memasukkan pada jadwal - Klien terlihat tenang, kontak mata baik, nada suara rendah,
kegiatan untuk latihan fisik dan ekspresi wajah datar.
minum obat. - Klien dapat menyebutkan kembali jumlah, warna, dan jam minum
obat dengan benar
P : Lanjutkan SP 3
P : Lanjutkan SP 4
O:
penampilan klien rapi dan bersih. klien tampak tenang dan fokus. ada
kontak mata dengan klien. klien mampu melakukan aktivitas 1 & 2
dengan baik. klien bisa mempraktekkan cara sholat dengan benar.
P: lanjutkan intervensi ke SP 5
O:
klien tidak tampak murung. keadaan klien baik. tampak baju klien bersih
dan rapi. fokus klien baik. ada kontak mata dengan klien. klien terlihat
tenang saat diajak berbicara.