Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KELUARGA DENGAN PASIEN


SKIZOFERNIA
HALUSINASI PENGLIHATAN DAN PERILAKU KEKERASAN
DIWILAYAH PUSKESMAS SERPONG 2 KOTA TANGERANG SELATAN

DI SUSUN OLEH

ANANDA LIDYA SUCITA 220510337


MUSTIKA FARUNDINA 220510369

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TAHUN 202
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS PRAKTIK PROFESI NERS


ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN SKIZOFERNIA
HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN
DIWILAYAH PUSKESMAS SERPONG 2 KOTA TANGERANG SELATAN

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan pembimbing materi dan
pembimbing lapangan
Program Studi Ners (profesi) Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
Tangerang, Desember 2022

PEMBIMBING MATERI PEMBIMBING LAPANGAN

(Ns. Fransiska Haryati S.Kep, M.Si) (Dwi Utami. Amd.Kep)


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS PRAKTIK PROFESI NERS


ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN SKIZOFERNIA
HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN
DIWILAYAH PUSKESMAS SERPONG 2 KOTA TANGERANG SELATAN

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan pembimbing materi dan
pembimbing lapangan
Program Studi Ners (profesi) Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
Tangerang, Desember 2022

PEMBIMBING MATERI PEMBIMBING LAPANGAN

(Ns. Fransiska Haryati S.Kep, M.Si) (Dwi Utami.Amd.Kep)


FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES BANTEN

IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. S (L)
Tanggal Pengkajian : 7 Desember 2022
Umur : 39 Tahun
Infroman : Keluarga Klien
Diagnosa Medik : Skizofernia

I. RIWAYAT KLIEN SEKARANG


Keluarga klien mengatakan dulu klien suka membaca buku seperti kitab pada zaman
dulu, setelah klien membaca kitab tidak lama klien mengamuk dan tidak bisa
mengontrol emosi nya, pada saat itu klien hanya di obati ke orang pintar seperti
ustadz/kiyai, namun tidak ada perubahan, akhirnya keluarga memutuskan untuk
membawa klien ke RSJ pada tahun 2012 dan dirawat selama ± 3 bulan, lalu keluarga
klien minta klien untuk dipulangkan karna keterbatasan biaya, setelah klien
dipulangkan klien putus minum obat sampai saat ini, setelah klien berhenti minum obat
emosi klien semakin tidak bisa terkendali dan klien sering mengamuk.
Terapi medis : - Trihexyiphenidyl 2mg (3x1)
- Haloperidol 5mg (3x1)
II. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
☒ Ya ☐ Tidak
2. Pengobatan Sebelumnya ?
☐ Berhasil ☒ Kurang berhasil ☐ Tidak berhasil
3. Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
Aniaya fisik ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Aniaya seksual ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Penolakan ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Kekerasan dalam keluarga ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Tindakan kriminal ☐/☐ ☐/☐ ☐/☐
Jelaskan No. 1.2.3 :
Tidak ditemukan gangguan dalam hubungan keluarga
Masalah keperawatan :
Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
4. Adakan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
☒ Ya ☐ Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan
Sangat baik dan saling mendukung Sama seperti Tn.S Tidak konsumsi obat
Masalah keperawatan :
Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Keluarga klien mengatakan tidak ada masa lalu yang tidak menyenangkan, namum
saja dulu klien senang membaca buku kitab seperti ilmu kebal, dari klien masih
duduk disekolah dasar, keluarga klien mengatakan dulu klien sangat rajin dalam
beribadah dan sangat pintar dalam pendidikan, tetapi setelah klien membaca kitab
tersebut dalam jangka waktu yang lama klien menjadi sering mengamuk dan
berbicara sendiri dengan nada yang tinggi. Klien sangat diperhatikan oleh sang ayah
karna sang ayang ingin sekali klien sembuh dari sakitnya, namun ayah klien telah
meninggal dunia karna penyakit kompilkasi yang diderita, setelah ayah klien
meninggal klien tidak pernah mengkonsumsi obat.
Masalah Keperawatan :
Putus Obat
III. FISIK
1. Tanda Vital : TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36°C, RR: 20x/menit
2. Ukur : TB: 168 cm, BB: 65kg
3. Keluhan Fisik : ☐ Ya ☒ Tidak
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah kesehatan

IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

I. ×C

C C

Keterangan :

: Klien : Sudah meninggal


C

C : Laki-laki : Garis meinkah

: Perempuan : Garis Keturunan

: Serumah

Jelaskan :
Ibu klien mengatakan ayah klien meninggal karna penyakit kompilkasi yang
diderita, adik klien mengatakan bahwa klien anak pertama dari tiga bersaudara, klien
berjenis kelamin laki-laki,saudara kedua laki-laki memiliki gangguan jiwa dan telah
pergi tidak tahu kemana sedangkan saudara ketiga perempuan, Klien tinggal
bersama ibu dan saudara perempuan yaitu saudara ketiga, adik klien memiliki 2
anak laki-laki, saat ini klien belum menikah dan belum mempunyai anak.
Masalah Keperawatan :
Ada anggota keluarga yang mimiliki masalah kejiwaan
2. Konsep Diri :
a. Gambaran diri : Klien mengatakan suka sekali dengan matanya karena klien
senang membaca buku
b. Identitas : Klien mengatakan belum pernah menikah dan ingin menikah
bila sudah waktunya
c. Peran : Klien senang membantu sang ayah yang berjualan dipasar
d. Ideal diri : Klien berharap ingin cepat sembuh
e. Harga diri : Klien mengatakan bahwa hubungan dengan orang lain saling
menghargai satu sama lain
Masalah Keperawatan :
Klien tidak mampu memulai pembicaraan
3. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti :ayahnya saat masih
ada,ibu klien dan kedua saudaranya
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :Klien jarang tidak pernah
mengikuti kegiatan masyarakat
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :Klien tidak dapat
memulai pembicaraan dan lebih suka menyendiri
Masalah Keperawatan :
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah : Klien tidak pernah melaksanakan ibadah sholat
Masalah Keperawatan :
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
☐ Tidak rapih ☐ Penggunaan pakaian tidak sesuai ☒ Cara berpakaian sepertibiasa
Jelaskan:
Klien tampak bersih dan memakai pakaian rapih, rambut klien di sisir rapih
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan adanya masalah keperawatan
2. Pembicaraan
☐ Cepat ☒Keras ☐ Gagap Inkoheren ☐ Apatis
☐ Lambat ☐ Membisu ☐ Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Klien berbicara dengan volume keras
Masalah Keperawatan : klien selalu berbicara dengan keras
3. Aktifitas Motorik
☐ Lesu ☐ Tegang ☒ Gelisah ☐ Agitasi ☐ Tik
☐ Grimasen ☐ Tremor ☐ Kompulsip
Jelaskan : klien tidak ada masalah dalam motoriknya dan kadang klien menunjukan
sikap gelisah
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah yang ditemukan
4. Alam perasaan
☐ Sedih ☒ Ketakutan ☐ Putus asa ☐ Khawatir ☐ Gembira
Jelaskan :
Klien mengatakan merasa ketakutan jika bertemu dengan orang banyak/tidak
dikenal
Masalah Keperawatan : takut ketika bertemu dengan orang banyak dan tidak
dikenal
5. Afek
☐ Datar ☐ tumpul ☒ labil ☐ tidak sesuai
Jelaskan: klien pada awal ketemu tidak mau berbicara hanya marah marah dan teriak
teriak, ketawa ketawa sendiri
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
6. Interaksi Selama Wawancara
☐Bermusuhan ☒tidak kooperatif ☐mudah tersingung
☐kontak mata kurang ☐ Defensif ☐curiga
Jelaskan: selama dilakukan pengkajian klien tidak kooperatif, tidak mau ditanya,
kabur ketika didekati, teriak teriak ketika didekati saat ingin melakukan tensi
Masalah keperawatan: tidak kooperatif
7. Persepsi
☐Pendengaran ☒penglihatan ☐perabaan ☐pengecapan
Jelaskan: klien mendengarkan suara-suara dan penglihatan
Masalah keperawatan: terjadi halusinasi pendengaran dan penglihatan
8. Proses pikir
☐Sirkumtansial ☐tangensial ☐kehilangan asosiasi ☒blocking
☐pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan: klien tidak fokus saat diajak berbicara dan pembicaraan berhenti tanpa
gangguan
Masalah keperawatan: klien tidak fokus saat diajak bicara
9. Isi pikir
☐Obsesi ☐fobia ☐hipokondria ☐depersonalisasi ☐ide yang
terkait ☐Pikiran magis
Jelaskan: tidak ada
Masalah keperawatan: tidak ditemukan masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
☒Bingung ☐sedasi ☐stupor ☐waktu ☐tempat ☐orang
Jelaskan: klien tanpak bingung saat dilakukan pengkajian
Masalah keperawatan: klien tanpak bingung
11. Memori
☐Ganguang daya ingat jangka panjang ☐ganguan daya ingat jangka pendek
☐Ganguan daya ingat saat ini ☐konfabulasi
Jelaskan: tidak ada
Masalah keperawatan: tidak ditemukan masalah keperawatan
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
☐Mudah beralih ☒tidak mampu ☐tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: klien tidak mampu kosentrasi saat melakukan pengkajian
Masalah keperawatan: tidak mampu kosentrasi
13. Kemampuan penilaian
☐Gangguan ringan ☐gangguan bermakna
Jelaskan: tidak ada
Masalah keperawatan: tidak ditemukan masalah keperawatan
14. Daya titik diri
☐ Mengingkari penyakit yang diderita ☐Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : klien tidak sadar akan penyakit yang dideritanya
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah keperawatan
VI. KEGIATAN AKTIVITAS SEHARI-HARI KLIEN
1. Makan
☒ Bantu minimal ☐ Bantu total
2. BAB/BAK
☒ Bantu minimal ☐ Bantu total
3. Mandi
☒ Bantu minimal ☐ Bantu total
4. Berpakaian/berhias
☒ Bantu minimal ☐ Bantu total
5. Istirahat/tidur
☐ Tidur siang lama : Tidak tentu, kadang tidur siang kadang tidak
☐ Tidur malam lama : Tidak tidur
6. Pengguna obat
☐ Bantu minimal ☒ Bantu total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan : ☒ Ya ☐ Tidak
Perawatan pendukung : ☒ Ya ☐ Tidak
8. Kegiatan didalam rumah
Mempersiapkan makanan : ☐ Ya ☒ Tidak
Menjaga kerapihan rumah : ☐ Ya ☒ Tidak
Mencuci pakaian : ☐ Ya ☒ Tidak
Pengaturan keuangan : ☐ Ya ☒ Tidak
9. Kegiatan diluar rumah
Belanja : ☐ Ya ☒ Tidak
Transportasi : ☐ Ya ☒ Tidak
Lain-lain : ☐ Ya ☒ Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah keperawatan
VII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
☐ Bicara dengan orang lain ☐ Minum alkohol
☐ Mampu menyelesaikan masalah ☐ Reaksi lambat/brlebih
☐ Teknik relaksasi ☐ Bekerja berlebihan
☐ Aktifitas konstruktip ☒ Menghindar
☐ Olahraga ☐ Mencederai diri
☐ Lainnya ☐ Lainnya
Masalah keperawatan: klien menghindar ketika berinteraksi dengan orang lain
VIII. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN
☐ Masalah dengan dukungan kelompok
☐ Masalah berhubungan dengan lingkungan
☐ Masalah dengan pendidikan
☐ Masalah dengan perumahan
☐ Masalah ekonomi
☐ Masalah dengan pelayanan kesehatan
☐ Masalah lainnya
Nasalah keperawatan: tidak ditemukan masalah keperawatan
IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
☒ Penyakit jiwa ☐ Sistem pendukung
☐ Faktor presilipsi ☐ Penyakit fisik
☐ Koping ☒ Obat-obatan
☐ Lainnya
Masalah keperawatan: kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa dan obat-obatan

Analisa data
Data Masalah
A.subjektif: Halusinasi penglihatan
Keluarga Klien mengatakan pasien suka
ketawa dan marah ketika melihat ke satu titik
B.objektif:
Klien terlihat bingung
Klien terlihat melamun
Klien terlihat tertawa sendiri
Klien terlihat bicara sendiri
Klien terlihat menatap pandangan ke satu
titik

POHON MASALAH
Melukai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (AKIBAT)

Gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan (PROBLEM)

Isolasi sosial: menarik diri

Mempelajari ilmu kuat (PENYEBAB)

skizofrenia
X. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Skizofernia
2. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pengelihatan
3. Perilaku kekerasan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA A TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 Gangguan persepsi TUK1: - sapa keluarga klien dengan sopran, ramah, baik
sensori: Halusinasi keluarga dapat membina secara verbal maupun nonverbal
pengelihatan hubungan saling percaya - perkenalkan diri dengan sopan
dengan perawat -tanyakan nama anggota keluarga klien
- jelaskan tujuan
- bersikap jujur dan menepati janji
TUK2: - identifikasi kesiapan dan kemampuan keluarga
Keluarga klien dapat klien menerima informasi
menerima informasi tentang - menjelaskan tentang halusinasi penglihatan ke
penyakit jiwa dan tata cara keluarga
minum obat - jelaskan tata cara minum obat dan cara membeli
atau memesan obat ketika obat klien abis
- observasi tanda dan gejalah akibat efek samping
obat
TUK3: -identifikasi bersama keluarga tindakan yang bisa
Keluarga dapat membantu dilakukan bila halusinasi pasien terjadi
klien mengkontrol - bersama keluarga merencakan kegiatan sehari-hari
halusinasinya untuk mencegah terjadinya halusinasi
- dorong keluarga untuk memilih cara ayang akan
digunakan dalam mengendalikan halusinasi
- dorong keluarga untuk melakukan tindakan sesuai
dengan cara yang telah dipilih klien dan keluarga
untuk mengendalikan halusinasinya
TUK4: -diskusikan denga keluarga tentang obat yang akan
Keluarga dapat membantu dikonsumsi untuk mengendalikan halusinasinya
klien mengkonsumsi obat - keluarga dapat membantu klien untuk minum obat
dengan baik sesuai dengan anjuran
- keluarga dapat membantu klien menggunakan obat
sesuai 5 prinsip (benar obat, benar dosis, benar
klien,benar pemberian dan benar waktu)

Intervensi keperawatan
No Diagnosa keperawatan Sp pasien
1 Gangguan persepsi sensori: SP1
Halusinasi pengelihatan a. sapa keluarga klien dengan sopran, ramah, baik secara verbal maupun
nonverbal
b. perkenalkan diri dengan sopan
c. tanyakan nama anggota keluarga klien
d. jelaskan tujuan
e. bersikap jujur dan menepati janji
SP2
a. identifikasi kesiapan dan kemampuan keluarga klien menerima
informasi
b. menjelaskan tentang halusinasi penglihatan ke keluarga
c. jelaskan tata cara minum obat dan cara membeli atau memesan obat
ketika obat klien abis
d. observasi tanda dan gejalah akibat efek samping obat
SP3
a. identifikasi bersama keluarga tindakan yang bisa dilakukan bila
halusinasi pasien terjadi
b. bersama keluarga merencakan kegiatan sehari-hari untuk mencegah
terjadinya halusinasi
c. dorong keluarga untuk memilih cara ayang akan digunakan dalam
mengendalikan halusinasi
d. dorong keluarga untuk melakukan tindakan sesuai dengan cara yang
telah dipilih klien dan keluarga untuk mengendalikan halusinasinya
SP4
a. diskusikan denga keluarga tentang obat yang akan dikonsumsi untuk
mengendalikan halusinasinya
b. keluarga dapat membantu klien untuk minum obat sesuai dengan
anjuran
c. keluarga dapat membantu klien menggunakan obat sesuai 5 prinsip
(benar obat, benar dosis, benar klien,benar pemberian dan benar waktu)

Implementasi Dan Evaluasi


Implementasi Evaluasi
Subjektif S:
 keluarga klien mengatakan klien sering  keluarga klien mengatakan pasien masih
ketawa dan marah ketika melihat kesatu titik suka marah-marah
Objektif O:
 keluarga klien tampak bingung saat ditanya  keluarga klien tampak sudah mengerti
tentang penyakit klien tentang penyakit klien
 keluarga klien mengatakan klien tidak minum  keluarga mengatakan klien lebih tenang
obat lagi ketika sudah mendapatkan obat dan
 keluarga klien kurang memahami manfaat mengkonsumsinya
dari obat klien A:
 keluarga klien tampak kurang paham cara  masalah teratasi sebagian
merawat klien P:
Diagnosa keperawatan 1. perkenalkan diri dengan sopan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan 2. tanyakan nama anggota keluarga klien
Tindakan keperawatan 3. jelaskan tujuan
A. perkenalkan diri dengan sopan 4. identifikasi kesiapan dan kemampuan
B. tanyakan nama anggota keluarga klien keluarga klien menerima informasi
C. jelaskan tujuan 5. observasi tanda dan gejalah akibat efek
D. identifikasi kesiapan dan kemampuan samping obat
keluarga klien menerima informasi 6. diskusikan denga keluarga tentang obat
E. observasi tanda dan gejalah akibat efek yang akan dikonsumsi untuk mengendalikan
samping obat halusinasinya
F. diskusikan denga keluarga tentang obat yang 7. keluarga dapat membantu klien untuk
akan dikonsumsi untuk mengendalikan minum obat sesuai dengan anjuran
halusinasinya 8. keluarga dapat membantu klien
G. keluarga dapat membantu klien untuk minum menggunakan obat sesuai 5 prinsip (benar
obat sesuai dengan anjuran obat, benar dosis, benar klien,benar
H. keluarga dapat membantu klien menggunakan pemberian dan benar waktu)
obat sesuai 5 prinsip (benar obat, benar dosis,
benar klien,benar pemberian dan benar waktu
I.
rencana tindak lanjut melanjutkan sp sebelumnya rencana tindak lanjut melanjutkan sp
sebelumnya
Catatan perkembangan keperawatan jiwa
Masalah keperawatan Catatan perkembangan
Gangguan persepsi sendiri: S:
halusinasi penglihatan  keluarga klien mengatakan pasien masih suka marah-marah
O:
 keluarga klien tampak sudah mengerti tentang penyakit klien
 keluarga mengatakan klien lebih tenang ketika sudah
mendapatkan obat dan mengkonsumsinya
A:
 masalah teratasi sebagian
P:
1. perkenalkan diri dengan sopan
2. tanyakan nama anggota keluarga klien
3. jelaskan tujuan
4. identifikasi kesiapan dan kemampuan keluarga klien menerima
informasi
5. observasi tanda dan gejalah akibat efek samping obat
6. diskusikan denga keluarga tentang obat yang akan dikonsumsi
untuk mengendalikan halusinasinya
7. keluarga dapat membantu klien untuk minum obat sesuai
dengan anjuran
8. keluarga dapat membantu klien menggunakan obat sesuai 5
prinsip (benar obat, benar dosis, benar klien,benar pemberian
dan benar waktu)
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HALUSINASI
PENGELIHATAN DAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
PERTEMUAN KE-1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Subjektif
 Keluarga klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
 Keluarga klien dapat mengenal penyebab marah
2. Objektif
 Klien tampak berbicara sendiri
 Klien tampak marah-marah
Diagnosa Keperawatan
Skizofrenia : Resiko perilaku kekerasan
Tujuan Tindakan Keperawatan
Tujuan Umum : Membina hubungan saling percaya
a. Tujuan Khusus:
1. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar klien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Membuat kontrak (topik,waktu,tempat,tujuan) setiap kali bertemu keluarga
klien
b. Strategi komunikasi
1. SP 1 : Bina hubungan saling percaya
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi?”, “perkenalkan saya Mustika dan
ini teman saya nanda , saya mahasiswi profesi ners STIkes Banten. Nama ibu siapa?
Dan senang di panggil siapa?”
Klien : “ Saya herni, dan adik saya yang sedang mengalami gangguan
bernama suherman, panggil saja ibu her.”
Perawat : “ klien disini tinggal dengan siapa, apakah klien sudah menikah?.”
Klien : “ klien tinggal bersama adik dan ibu (orang tua klien), klien belum
menikah.”
b. Evaluasi/validasi
Perawat : “ Bagaimana perasaan klien saat ini? apakah ayah klien masih ada?
Klien : “ Klien tampak sedang marah-marah, ayah klien sudah meninggal.”
Tujuan
Pearawat : “ Tujuan saya hari ini ingin membantu agar klien dapat
mengkonsumsi obat agar klien bisa lebih tenang.”
Klien : “ Iya neng “
c. Kontrak :
 Topik, waktu, tempat
Perawat : “ Bagaimana jika kita berbincang tentang keadaa klien saat ini?
Tujuannya agar ibu lebih tau tentang mengatasi klien saat sedang mengamuk,
dengan ibu mau berbagi cerita dengan saya?”
Klien : “Iya neng boleh”
Perawat : “ Mau berapa lama bu? bagaimana kalau 15 menit? kita berbincang-
bincangnya disini (ruang tamu) saja ya bu?”
Klien : “Boleh neng”
d. Fase kerja
Perawat : “Baiklah ibu herni, bisa dijlaskan kepada saya bagaimana sikap klien
selama klien mengalami gangguan jiwa?”
Klien : “Klien sering mengamuk dan marah-marah saat sedang sendiri, klien
tidak mengkonsusmi obat dari tahun 2015”
Perawat : “ Kenapa klien sampai berhenti konsumsi obat bu? obat itu sangat
penting bagi orang dengan gangguan jiwa, karena obat itu untuk menenanggkan, jika
klien tidak meminum obat lalu apa yang dilakukan keluarga saat ini?”
Klien : “ keluarga saya sudah tidak mempunyai biaya untuk pengobatan klien
neng, maka dari itu untuk sekarang klien hanya dibiarkan saja”
Perawat : “Baiklah kalau begitu bu”
e. Fase terminasi
Pearawat : “ Baggaimana bu untuk berbincang-bincang hari ini, apakah ibu
sudah paham tentang pentingnya konsumsi obat bagi klien?”
Klien : “ Iya neng saya sudah paham pentignnya minum obat bagi klien”
Perawat : “ Tidak terasa ya bu sudah 15 menit saja, apakah bisa kita berjumpa
lagi hari sabtu dijam yang sama seperti sekarang? sabtu saya akan berbincang-
bincang tentang mengalihkan jika pasien sedang berbicara sendiri.”
Klien : “ Boleh neng”
Perawat :” Sampai berjumpa sabtu ya bu”
PERTEMUAN KE-2
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Subjektif
 Keluarga klien mengatakan klien suka berbicara sendiri
2. Objektif
 Klien tampak berbicara sendiri
 Klien tidak kooperatif
Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi pengelihatan
Tujuan Tindakan Keperawatan
Tujuan Umum :
 Keluarga dapat membina hubungan saling percaya-
 Keluarga dapat mengidentifikasi jenis halusinasi-
 Keluarga dapat mengidentifikasi isi halusinasi
 Keluarga dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
 Keluarga dapat mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
b. Tujuan Khusus: Membantu keluarga klien untuk mengenal halusinasi,mengontrol
halusinasi
2. Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan pengetahuan keluarga tentang halusinasi pengelihatan
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Berjabat tangan
3. Menjelaskan tujuan interaksi
4. Membuat kontrak (topik,waktu,tempat,tujuan) setiap kali bertemu keluarga klien
c. Strategi komunikasi
1. SP 2 : Bina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi halusinasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi, bertemu lagi ya bu kita, maaf bu
kalau mengganggu waktunya”
Klien : “ Iya gapapa neng saya seneng malah jadi ada yang merhatiin kaka
saya (klien)”
Perawat : “ masih kenal saya kan bu?saya mahasiswi yang profesi ners stikes
banten yang kemarin kesini, bagaimana bu klien hari in?.”
Klien : “ Iya neng masih inget saya, klien masih suka marah-marah neng.”
b. Evaluasi/validasi
Perawat : “ Klien masih suka marah-marah bu?”
Klien : “ Iya neng semalem juga ga tidur.”
Tujuan
Pearawat : “ Hari ini saya akan mengajarkan keluarga tentang halusinasi yang
sedang diderita klien.”
Klien : “ Iya neng “
c. Kontrak :
 Topik, waktu, tempat
Perawat : “ Bagaimana jika kita berbincang tentang keadaa klien saat ini?
Tujuannya agar ibu lebih tau tentang masalah halusinasi klien, dengan ibu mau
mendengarkan penjelasan ini?”
Klien : “Iya neng boleh”
Perawat : “ Mau berapa lama bu? bagaimana kalau 15 menit? kita berbincang-
bincangnya disini (ruang tamu) saja ya bu?”
Klien : “Boleh neng”
d. Fase kerja
Perawat : “Baiklah ibu herni, keluarga sering melihat klien berbicara,marah-
marah,dan tertawa sendiri kan bu?”
Klien : “Iya neng saya sering lihat klien seperti itu”
Perawat : “ Baik ibu, apakah keluarga tau tentang halusnasi/cara
mengatasinya?”
Klien : “ Keluarga kurang paham neng untuk hal kaya gitu, jadi yaudah
dibiarin aja sama keluarga”
Perawat : “jadi halusinasi itu adalah melihat/mendengar sesuatu yang tidak ada
bendanya, tanda-tandanya berbicara/tertawa sendiri, jadi jika klien sedang
berbicara/tertawa sendiri berarti klien sedang mengalami halusinasi, untuk cara
mengatasinya adalah jangan membiarkan klien melamun sendirian karna halusinasi
akan muncul lagi, upayakan ada keluarga yang bercakap dengan klien, buatlah
kegiatan keluarga untuk sholat dan makan bersama, kemarin kan saya bilang ingin
memberikan obat dari puskesmas ya bu, hari ini saya bwa obatnya untuk
diminumkan ke klien, agar klien tampak jauh lebih tenang, obatnya ada 2 macam ya
bu Trihexphenidyl 2mg (2x1),haloperdidol (2x1) 2 kali sehari ya bu pagi dan sore,
kegunaan obat ini agar klien lebih tenang dan bisa tidur dan supaya klien tidak
berbicara/tertawa sendiri”
Klien : “ Oh begitu ya neng, jadi kalau klien sedang melamun sendirian harus
segera ditemani ya agar halusinasinya tidak muncul, iya neng nanti saya minumkan
obatnya ya, semoga saja klien bisa lebih tenang setelah minum obat dan bisa tidur.”
e. Fase terminasi
Pearawat : “ Baggaimana bu untuk berbincang-bincang hari ini, apakah ibu
sudah paham tentang masalah halusinasi?”
Klien : “ Iya neng saya sudah paham.”
Perawat : “ Tidak terasa ya bu sudah 15 menit saja, apakah bisa kita berjumpa
lagi hari senin dijam yang sama seperti sekarang? senin saya akan berbincang-
bincang tentang bagaimana reaksi klien setlah minum obat.”
Klien : “ Boleh neng”
Perawat :” Sampai berjumpa senin ya bu”
PERTEMUAN KE-3
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Subjektif
 Keluarga klien mengatakan klien sudah bisa tidur dan tidak marah-marah
2. Objektif
 Klien tampak lebih tenang
 Klien tidak kooperatif
Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi pengelihatan
Tujuan Tindakan Keperawatan
Tujuan Umum :
 Keluarga dapat membina hubungan saling percaya
 Keluarga dapat mengidentifikasi jenis halusinasi
 Keluarga dapat mengidentifikasi isi halusinasi
 Keluarga dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
 Keluarga dapat mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
Tujuan Khusus: Membantu keluarga klien untuk mengenal halusinasi,mengontrol halusinasi
3. Tindakan Keperawatan
b. Menjelaskan pengetahuan keluarga tentang halusinasi pengelihatan
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Berjabat tangan
3. Menjelaskan tujuan interaksi
4. Membuat kontrak (topik,waktu,tempat,tujuan) setiap kali bertemu keluarga klien
a. Strategi komunikasi
1. SP 3 : Bina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi halusinasi
2. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi, bertemu lagi ya bu kita, maaf bu
kalau mengganggu waktunya”
Klien : “ Iya gapapa neng saya seneng malah jadi ada yang merhatiin kaka
saya (klien)”
Perawat : “ masih kenal saya kan bu?saya mahasiswi yang profesi ners stikes
banten yang kemarin kesini, bagaimana bu klien hari in?.”
Klien : “ Iya neng masih inget saya, klien saat ini tampak lebih tenang.”
b. Evaluasi/validasi
Perawat : “ Apakah semalem klien masih susah tidur?”
Klien : “ Engga neng semalem sudah bisa tidur.”
Tujuan
Pearawat : “ Hari ini saya akan melihat reaksi klien setelah minum obat.”
Klien : “ Iya neng “
c. Kontrak :
 Topik, waktu, tempat
Perawat : “ Bagaimana jika kita berbincang tentang keadaa klien saat ini?
Tujuannya agar ibu lebih tau paham tentang pentingnya konsumsi obat?”
Klien : “Iya neng boleh”
Perawat : “ Mau berapa lama bu? bagaimana kalau 15 menit? kita berbincang-
bincangnya disini (ruang tamu) saja ya bu?”
Klien : “Boleh neng”
d. Fase kerja
Perawat : “Baiklah ibu herni, bagaimana klien setelah minum obat?”
Klien : “Iya neng kemarin sore saya minumin obat keklien setelah minum
obat klien langsung tidur sampai tadi jam 09.00 pagi baru bangun, dan setelah
bangun tadi klien langsung says uruh makan dan minum obat lagi ”
Perawat : “ Allhamdulillah jik pasien sudah minum obat dan jauh lebih
tenang?”
Klien : “ Iya neng, tapi tadi pagi klien mual setelah minum obat, itu kenapa
ya neng? ”
Perawat : “Iya bu itu reaksi obat makanya jadi mual, obat itu sangat penting kan
bu untuk klien agar lebih tenang dan sembuh? karena klien sempat putus obat dari
tahun 2015 makanya klien tidak bisa kontrol emosinya, untuk obat selalu di rutinin
ya bu 2 X sehari jangan sampai putus lagi, kerena kalau obat putus nanti klien akan
kembali seperti awal lagi, dipastikan ditelan ya bu oleh klien”
Klien : “Iya neng allhamdulillah banget klien tenang sekarang, iya neng saya
usahkan agar klien slalu minum obatnya.”
e. Fase terminasi
Pearawat : “ Baggaimana bu untuk berbincang-bincang hari ini, apakah ibu
sudah paham tentang pentingnya minum obat?”
Klien : “ Iya neng saya sudah paham.”
Perawat : “ Tidak terasa ya bu sudah 15 menit saja, apakah bisa kita berjumpa
lagi hari senin dijam yang sama seperti sekarang? rabu saya akan berbincang-
bincang tentang kondisi klien ya bu.”
Klien : “ Boleh neng”
Perawat :” Sampai berjumpa rabu ya bu”
PERTEMUAN KE-4
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Subjektif
 Keluarga klien mengatakan klien sudah bisa tidur dan tidak marah-marah
2. Objektif
 Klien tampak lebih tenang
 Klien tidak kooperatif
Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi pengelihatan
Tujuan Tindakan Keperawatan
Tujuan Umum :
 Keluarga dapat membina hubungan saling percaya
 Keluarga dapat mengidentifikasi jenis halusinasi
 Keluarga dapat mengidentifikasi isi halusinasi
 Keluarga dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
 Keluarga dapat mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
Tujuan Khusus: Membantu keluarga klien untuk mengenal halusinasi,mengontrol halusinasi
1. Tindakan Keperawatan
Menjelaskan pengetahuan keluarga tentang halusinasi pengelihatan
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Berjabat tangan
3. Menjelaskan tujuan interaksi
4. Membuat kontrak (topik,waktu,tempat,tujuan) setiap kali bertemu keluarga klien
a. Strategi komunikasi
1. SP 3 : Bina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi halusinasi
2. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi, bertemu lagi ya bu kita, maaf bu
kalau mengganggu waktunya”
Klien : “ Iya gapapa neng saya seneng malah jadi ada yang merhatiin kaka
saya (klien)”
Perawat : “ masih kenal saya kan bu?saya mahasiswi yang profesi ners stikes
banten yang kemarin kesini, bagaimana bu klien hari in?.”
Klien : “ Iya neng masih inget saya, klien saat ini tampak lebih tenang.”
b. Evaluasi/validasi
Perawat : “ Sepertinya klien jauh lebih tenang ya bu?”
Klien : “ Iya neng allhamdulillah.”
Tujuan
Pearawat : “ Hari ini saya akan melihat kondisi klien.”
Klien : “ Iya neng “
c. Kontrak :
 Topik, waktu, tempat
Perawat : “ Bagaimana jika kita berbincang tentang keadaa klien saat ini?
Tujuannya agar ibu lebih tau paham tentang pentingnya konsumsi obat?”
Klien : “Iya neng boleh”
Perawat : “ Mau berapa lama bu? bagaimana kalau 15 menit? kita berbincang-
bincangnya disini (ruang tamu) saja ya bu?”
Klien : “Boleh neng”
d. Fase kerja
Perawat : “Baiklah ibu herni, bagaimana klien saat ini??”
Klien : “Iya neng klien jauh lebih tenang dan tidak berbicara sendiri, kelurga
seneng banget neng sekrang klien bisa di ajak komunikasi”
Perawat : “ Allhamdulillah jika pasien sudah bisa di ajak komunikasi, klien
masih mual atau tidak bu?”
Klien : “ Iya neng, sudah tidak mual neng dan obatnya selalu diminum sesuai
anjurannya ”
Perawat : “Allhamdulillah ya bu saya senang sekali mendengarnya, jangan lupa
untuk selalu dipantau jika klien minum obat”
Klien : “Iya neng allhamdulillah, iya neng saya usahkan agar klien slalu
minum obatnya.”
e. Fase terminasi
Pearawat : “ Baggaimana bu untuk berbincang-bincang hari ini, apakah keluarga
sudah tampak lebih tenang melihatnya?”
Klien : “ Iya neng.”
Perawat : “ Tidak terasa ya bu sudah 15 menit saja, apakah bisa kita berjumpa
lagi dilain waktu? “
Klien : “ Boleh neng”
Perawat :” Sampai berjump ya bu”

Anda mungkin juga menyukai