Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. S DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG PERAWATAN JIWA PRIA RUMAH SAKIT JIWA


SAMBANG LIHUM

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Jiwa

OLEH :
Nordiah, S. Kep
NIM : 22.300.0280

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. S DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG PERAWATAN JIWA PRIA RUMAH SAKIT JIWA


SAMBANG LIHUM

OLEH :
Nordiah, S. Kep
NIM : 22.300.0280

Banjarmasin, 1 Juli 2023

Mengetahui,
Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Adisurya Saputra, S.Kep.,Ns., M.kep) (Khairunnisa, S.Kep.,Ns)


LEMBAR KONSULTASI

Nama : Nordiah, S. Kep


NIM : 22.300.0280
Stase : Keperawatan Jiwa
Judul : Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. S Dengan Diagnosa
Halusinasi Pendengaran
Preseptor akademik : Adisurya Saputra, S.Kep.,Ns., M.kep

Preseptor klinik : Khairunnisa, S.Kep.,Ns

No Hari/tanggal Keterangan Paraf


.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 28 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Tanggal masuk RSJ : 26 Juni 2023
Tanggal pengkajian : 26 Juni 2023
No. RM : 04 20 **
DX. Medis : F.20.3 Skizoprenia tak terinci
Sumber data : Pasien, Medik Record.
Alamat : Sakalagun, Pulau Petak, Kapuas prov. KalTeng

II. ALASAN MASUK


Pasien datang menggunakan mobil ambulance desa didampingi dengan
beberapa anggota keluarga dan tetangga, lebih banyak menunduk dengan
tatapan mata kosong, masih bisa diarahkan untuk ganti baju namun setelah itu
pasien mencoba kabur, lalu langsung di restrain oleh petugas. Satu bulan yang
lalu istrinya hamil anak kedua, pasien merasa kesulitan keuangan karna hanya
bekerja sebagai petani dan nelayan, kadang malu pulang kerumah karna takut
diceraikan oleh istrinya akibat faktor ekonomi, pasien sering terlihat murung.
Klien mengatakan mendengar bisikan agar dirinya bunuh diri saja, sejak itu
pasien mulai agresif, mengancam ingin bunuh diri dan membakar diri
berulang kali, mencekik leher dengan tangan sendiri, dan membenturkan
kepala ke dinding, sering merusak perabot rumah dan mengamuk dan
memukuli orang sekitar. 3 hari terakhir pasien menolak mandi dan tidak tidur,
menghamburkan makanan dan minuman saat pembicaraan dipotong oleh
keluarga dirumah.
FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?


□ Ya
□ Tidak
Keluarga pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa di
masa lalu
2. Pengobatan sebelumnya ?
□ Berhasil
□ Kurang berhasil
□ Tidak berhasil
Belum pernah melakukan pengobatan.

3. Trauma
Usia Pelaku Korban
Saksi
□ Aniaya fisik ............ ............ ............. ..........
□ Aniaya seksual ............ ............ ............. ..........
□ Penolakan ............ ............ ............. ..........
□ Kekerasan dlm keluarga............ ............ ............. ..........
□ Tindakan kriminal ............ ............ ............. ..........
Jelaskan :

a. Aniaya fisik : Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya


fisik baik sebagai pelaku, korban maupun saksi.
b. Aniaya seksual : Klien mengatakan tidak pernah mengalami
aniaya seksual baik sebagai pelaku, korban maupun saksi.
c. Penolakan : Klien mengatakan tidak pernah mengalami
penolakan sebagai pelaku, korban maupun saksi.
d. Kekerasan dalam keluarga : Klien mengatakan tidak pernah
mengalami kekerasan sebagai pelaku, korban maupun saksi.
e. Tindakan kriminal : Klien mengatakan tidak pernah melakukan
tindakan kriminal baik sebagai pelaku, korban maupun saksi.
Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?

□ Ada
□ Tidak ada
Kalau ada :

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan


seperti klien.
Hubungan keluarga : ...................................................

Gejala : ...................................................

Riwayat pengobatan : ...................................................

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?


Pasien mengatakan masalalunya kurang menyenangkan karena
diberhentikan bekerja di perusahaan tambang
Masalah Keperawatan : Harga diri Rendah

III.PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital
TD : 107/65 mmHg
N : 84 x/menit
S : 37,4 0C
P : 20 x/menit
Spo2: 99%

2. Ukur
BB : 54 kg
TB : 169 cm
3. Keluhan fisik: tidak ada

IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Keterangan :
: Laki-Laki : Tn. S
: Perempuan : Tinggal serumah
: Keturunan : Menikah

Jelaskan : Klien merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara. Klien tinggal


dengan istri dan 1 orang anak perempuan berumur 5 tahun.. Di dalam
keluarga tidak ada anggota keluarga yang mengalami riwayat
gangguan jiwa
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mensyukuri apa yang telah dimiliki dalam tubuhnya sebagai
anugerah dari Allah SWT.
b. Identitas
Pasien mengatakan bahwa dirinya laki-laki, sudah menikah dan
bekerja sebagai petani dan nelayan
c. Peran
Pasien mengatakan didalam keluarganya berperan sebagai ayah dan
seorang suami.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan beraktivitas seperti
biasanya.
e. Harga diri
Pasien mengatakan merasa malu karena tidak memiliki penghasilan
yang cukup untuk keluarganya karena hanya bekerja sebagai petani
dan nelayan.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah

2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berarti/dekat adalah istrinya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien sering mengikuti kegiatan dimasyarakat seperti gotong
royong, hajatan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pada saat pengkajian Pasien berkata selalu mengurung diri di
kamar dan kurang komunikatif. Pasien mengatakan lebih suka
tidur, dan jika ada masalah lebih sering memendamnya sendiri.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa beragama Islam dan percaya kepada
Allah SWT bahwa Tuhan akan menyembuhkan penyakitnya.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan bahwa klien melakukan sholat 5 waktu setiap
hari. Pada saat ditanya tentang pentingnya kegiatan ibadah klien
menjawab sebagai hamba untuk mendekatkan diri pada Tuhan,
hidup supaya tenang.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
1. STATUS MENTAL
1. Penampilan
□ Tidak rapi
□ Penggunaan pakaian tidak sesuai
□ Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :

Penampilan cukup rapi menggunakan baju yang sesuai, tidak terbalik,


rambut pendek tidak ada ketombe, kuku pendek.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
□ Cepat
□ Keras
□ Gagap
□ Inkoherensi
□ Apatis
□ Lambat
□ Membisu
□ Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :

Pada saat pengkajian pasien tidak mampu memulai pembicaraan dan


respon lambat saat menjawab pertanyaan oleh perawat.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik diri
3. Aktifitas motorik
□ Lesu
□ Tegang
□ Gelisah
□ Agitasi
□ Tik
□ Grimasem
□ Tremor
□ Kompulsif
Jelaskan :

Ketika berbincang-bincang mau menjawab

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

4. Alam perasaan
□ Sedih
□ Ketakutan
□ Putus asa
□ Kuatir
□ Gembira berlebihan
Jelaskan :

Klien tampak biasa saja, tidak gelisah maupun khawatir. Hanya saja klien
merasa cepat bosan dengan duduk dan berdiam saja. Kadang klien
menengok ke kanan maupun kiri.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
□ Datar
□ Tumpul
□ Labil
□ Tidak sesuai
Jelaskan :

Mimik muka klien sesuai karena apabila diajak mengobrol yang lucu dan
diajak tertawa, klien akan tersenyum bahkan tertawa. Bahkan klien
antusias berbicara dengan perawat ketika perawat dan klien membicarakan
tempat yang sama-sama dikenal.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Interaksi selama wawancara
□ Bermusuhan
□ Tidak kooperatif
□ Mudah tersinggung
□ Kontak mata kurang
□ Defensif
□ Curiga
Jelaskan :

Pada saat pengkajian pasien banyak diam dan kontak mata kurang dan
kurang berkomunikasi.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

7. Halusinasi :
□ Pendengaran
□ Penglihatan
□ Perabaan
□ Pengecapan
□ Penghidu
Jelaskan :

Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara seseorang menyuruhnya


untuk bunuh diri saja. Pasien mengatakan munculnya suara tersebut
kurang lebih 1-2 kali pada pagi, siang ataupun malam hari, suara tersebut
muncul saat sedang sendiri, saat mendengar suara tersebut pasien
terkadang diam saja dan kadang-kadang mengikuti yang diperintahkan
suara tersebut. Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori:
Halusinasi pendengaran
8. Isi pikir
□ Obsesi
□ Phobia
□ Hipokondria
□ Depersonalisasi
□ Ide yang terkait
□ Pikiran magis
Jelaskan:
Pasien mengatakan sering mendengar seseorang menyuruhnya untuk
bunuh diri. serta klien mengatakan bahwa dia sangat ingin bunuh diri
ketika suara itu membisikinya.
Masalah Keperawatan :
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
2. Resiko bunuh diri
9. Waham :
□ Agama
□ Somatik
□ Kebesaran
□ Curiga
□ Nihilistik
□ Sisip pikir
□ Siar pikir
□ Kontrol pikir
Jelaskan :

Jawaban sesuai dengan pertanyaan perawat.


Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10. Arus pikir
□ Sirkumstansial
□ Tangensial
□ Kehilangan asosiasi
□ Flight of idea
□ Blocking
□ Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :

Klien memiliki proses pikir sirkumstansial, pembicaraan yang berbelit-


belit tetapi sampai juga pada tujuan pembicaraan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawat
11. Tingkat kesadaran
□ Bingung
□ Sedasi
□ Stupor
□ Disorientasi waktu
□ Disorientasi orang
□ Disorientasi tempat
Jelaskan :

Klien dapat menyebutkan waktu, tempat dan juga situasi dengan benar.
Klien mengatakan pukul 11.30 WIB (siang hari), berada di Rumah Sakit
Jiwa Sambang Lihum dan dalam situasi yang ramai.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

12. Memori
□ Gangguan daya ingat jangka panjang
□ Gangguan daya ingat jangka pendek
□ Gangguan daya ingat saat ini
□ Konfabulasi
Jelaskan :

Klien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang, jangka


pendek dan saat ini, terbukti klien mampu bercerita waktu kecil pernah
diajak ayahnya perjalanan jauh berkunjung ke kampung keluarga ayahnya.
Klien juga mampu menceritakan kegiatannya seminggu yang lalu dan hari
ini.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung
□ Mudah beralih
□ Tidak mampu berkonsentrasi
□ Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :

Konsentrasi klien baik terbukti pada saat disuruh menghitung mundur dari
angka 27 – 15 klien mampu melakukannya, klien juga mampu berhitung
secara sederhana baik penjumlahan, pengurangan pembagian dan
perkalian, misal 13 + 8 = 21, 13 – 8 = 5, 12 : 4 = 3, 4 x 4 = 16.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
14. Kemampuan penilaian
□ Gangguan ringan
□ Gangguan bermakna
Jelaskan :

Klien tidak mengalami gangguan penilaian, terbukti pada waktu klien


ditanya ngepel dulu apa nyapu dulu? klien menjawab disapu dulu agar
lantai bersih dan kalau dipel tidak kotor lagi.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
15. Daya Tilik Diri
□ Mengingkari penyakit yang diderita
□ Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :

Pasien mengatakan kalau dirinya tidak gila namun hanya sedang sakit saja
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif

2. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan Minimal Bantuan Total
Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan dan makan 3x sehari dengan
menu diet yang disediakan dari rumah sakit, makan pakai tangan.

2. BAB / BAK
Bantuan Minimal Bantuan Total

Klien mampu BAB/BAK secara sendiri tanpa bantuan, menggunakan


kamar mandi dan WC ketika BAB/BAK.

3. Mandi
Bantuan Minimal Bantuan Total

Klien mampu mandi sendiri tanpa bantuan, mandi kadang dengan


memakai sabun lalu di bilas dengan air dan menyikat gigi dengan sikat
gigi dan pasta gigi, mencuci rambut.

4. Berpakaian / berhias
Bantuan Minimal Bantuan Total

Klien mampu memakai pakaian dan memilih pakaiannya sendiri tanpa


bantuan.

5. Istirahat dan Tidur


Bantuan Minimal Bantuan Total

Klien mengatakan saat di rumah jarang tidur siang. Klien mengatakan


kalau tidur malam biasanya jam 10.00 dan bangun jam 05.00, pada saat
akan tidur malam tidak ada kegiatan yang dilakukan.

6. Penggunaan Obat
Bantuan Minimal Bantuan Total

Klien mampu minum obat secara mandiri sesuai dengan jadwal sesuai 5B
(benar, obat, pasien, dosis dan waktu)

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak

Perawatan Lanjutan

Sistem Pendukung

Klien mengatakan jika sakit klien memeriksakan diri ke puskesmas

8. Aktivitas di dalam rumah


Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapihan rumah

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan

Klien mengatakan saat dirumah kadang-kadang membersihkan ruangan,


kepasar dan membantu istri didapur.

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak

Belanja

Transportasi

Lain-lain

Jelaskan :
Klien mengatakan kegiatan diluar rumah ke pengajian ataupun acara
hajatan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/


berlebih

Teknik relokasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olah raga Mencederai diri

Masalah keperawatan :

Pasien mengatakan jika ada masalah klien tidak menceritakan kepada


orang lain, hanya dipendam sendiri.
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif

4. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan ada dukungan dari keluarganya.
2. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam berhubungan dengan
lingkungan.
3. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan pendidikannya hanya sampai SD karena setelah lulus SD
klien ikut membantu ayahnya bekerja
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan diberhentikan bekerja di perusahaan tambang
5. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tinggal bersama istri dan anaknya
6. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan keluarganya kekurangan dalam perekonomian
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan berobat ke puskesmas dengan biaya sendiri karna tidak
mampu ikut iuran BPJS
8. Masalah lainnya
Tidak ada masalah.

5. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


1. Penyakit Jiwa : Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit/
ganguan jiwa pada dirinya
2. Faktor Presipitasi : Pasien mengatakan mungkin akibat putus kerja
3. Koping : Pasien mengatakan, apabila mendengar sesuatu kadang masih
suka mengikuti apa yang didengar.
4. Sistem pendukung : Dalam pengambilan keputusan biasanya diri sendiri,
tetapi saat sakit keluarganya yang mengambil segala keputusan.
5. Penyakit fisik : hasil dari pengkajian pasien tidak memiliki keluhan fisik
6. Obat-obatan : Pasien mengatakan baru pertama kali berobat dan
mendapatkan obat-obatan seperti ini
7. Lain-lainnya
Tidak ada masalah lainnya
Masalah keperawatan :
1. Koping individu tidak efektif
2. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran

6. ASPEK MEDIS
Diagnosa Medik : F.20.3 Skizoprenia tak terinci
Terapi Medik :
NO NAMA OBAT FARMAKODINAMIK
1 Risperidone Digunakan dalam manajemen schizophrenia,
terapi adjuvan gangguan bipolar, dan gejala
iritabilitas pada pasien autisme Secara
farmakodinamik, risperidone mirip dengan
antipsikotik atipikal yang lain
2 Clonazepam Menurunkan aktivitas listrik sistem saraf yang
berlebihan dan mencegah kejang. Aktivitas
GABA pada sistem limbik menurunkan
aktivtas neuron dan membantu mengatasi
serangan panik atau kecemasan.

7. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Halusinasi pendengaran
2. Harga diri rendah
3. Koping individu tidak efektif
4. Isolasi sosial : menarik diri
5. Resiko bunuh diri

8. POHON MASALAH
Akibat : Resiko bunuh diri

Masalah utama : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi


Pendengaran

Penyebab : Isolasi sosial : menarik diri

Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif


9. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah

1 Ds:

 Pasien mengatakan mendengar suara-suara


 Pasien mengatakan suara-suara tersebut menyuruhnya untuk
bunuh diri
 Pasien mengatakan suara-suara tersebut sering muncul pada saat
pagi, siang maupun malam hari
 Pasien mengatakan frekuensi munculnya kurang lebih 1-2 kali Gangguan persepsi
dalam sehari. sensori: Halusinasi
 Pasien mengatakan suara tersebut muncul saat dia sedang sendiri pendengaran
 Pasien mengatakan saat mendengar suara tersebut dia diam saja
dan kadang-kadang mengikuti apa yang diperintahkan
Do:

 Kadang pasien tampak berbicara sendiri


 Pasien nampak lesu
 Kontak mata kurang

2 Faktor Resiko

 Pasien mengatakan suara-suara yang menyuruhnya untuk


bunuh diri
 Pasien mengatakan suara-suara tersebut sering muncul pada
saat pagi, siang maupun malam hari
 Pasien mengatakan frekuensi munculnya kurang lebih 1-2 Resiko bunuh diri
kali dalam sehari.
 Pasien mengatakan saat mendengar suara tersebut dia diam
saja dan kadang-kadang mengikuti apa yang diperintahkan
 Kontak mata Kurang

3 Ds: Isolasi Sosial

 pada saat pengkajian Pasien berkata selalu mengurung diri di


kamar dan kurang komunikatif.
 Pasien mengatakan lebih suka tidur
 jika ada masalah lebih sering memendamnya sendiri.
Do:

 Pada saat kegiatan atau senam diruangan pagi hari pasien


nampak suka menyendiri dan saat berjalan nampak menunduk.
 Pada saat pengkajian pasien tidak mampu memulai
pembicaraan dan respon lambat saat menjawab pertanyaan
oleh perawat.
 Pada saat pengkajian pasien banyak diam dan kontak mata
kurang dan kurang berkomunikasi.

4. Ds :

 Pasien mengatakan masalalunya kurang menyenangkan, karena


diberhentikan bekerja di perusahaan tambang
 Pasien mengatakan merasa malu karena tidak memiliki
Harga diri Rendah
penghasilan yang cukup untuk keluarganya karena hanya
bekerja sebagai petani dan nelayan.
Do :
 Kontak mata kurang
 Pasien tampak berjalan menunduk

5. Ds :

 Pasien mengatakan kalau dirinya tidak gila namun hanya


sedang sakit saja
 Pasien mengatakan jika ada masalah klien tidak menceritakan
kepada orang lain, hanya dipendam sendiri.
Koping individu
 Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit/
tidak efektif
ganguan jiwa pada dirinya
Do :

 Nampak lesu
 Kurang komunikatif
 Klien tidak fokus, kontak mata kurang selama dilakukan
pengkajian
10. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran

11. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Umum


No Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan Dan Khusus

1 Gangguan SP 1 Setelah 3x SP 1
persepsi pertemuan pasien
sensori: Umum : 1. Bina hubungan
mampu
Halusinasi saling percaya
Pendengaran Untuk mengenal mengindentifikasi
2. Identifikasi
halusinasi halusinasi,
halusinasi :
pendengaran mengetahui cara
mendiskusikan isi,
mengontrol
Khusus : ferkuensi , waktu
halusinasi dengan
terjadi, situasi
1. Pasien dapat cara menghardik
pencetus, perasaan
membina dan
dan respon
hubungan saling memasukannya
3. Jelaskan cara
percaya ke dalam jadwal
mengontrol
2. Pasien dapat harian.
halusinasi :
mengindentifikasi
menghardik, obat,
halusinasi ( isi,
bercakap-cakap, dan
ferkuensi , waktu
melakukan kegiatan
terjadi, situasi
4. Latih cara
pencentus,
mengontrol
perasaan dan
halusinasi dengan
respon )
cara menghardik
3. Menjelaskan cara
5. Masukan pada
mengontrol jadwal harian pasien
halusinasi dengan untuk
cara menghardik, cara ,menghardik
obat, bercakap-
cakap dan dan
melakukan
kegiatan.
4. Melatih cara
mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik
SP 2 : Setelah 1x 1. Evaluasi jadwal
pertemuan pasien kegiatan harian
Pasien dapat
dapat : pasien
mengontrol
2. Latih pasien
halusinasinya Mengetahui dan
mengendalikan
mempraktekkan
halusinasi dengan
cara mengontrol
cara bercakap-cakap
halusinasi dengan
dengan oang lain
cara bercakap-
3. Anjurkan pasien
cakap dengan
memasukkan dalam
orang lain.
jadwal kegiatan
harian
SP 3 : Setelah 1x 1. Lakukan BHSP
pertemuan pasien dengan pasien dan
Pasien dapat
dapat : mengingatkan
mengontrol
kembali nama
halusinasinya Mengetahui dan
perawat.
mempraktekkan
2. Tanyakan tentang
cara mengontrol
perasaan pasien .
halusinasi dengan
3. Tanyakan apakah
melaksanakan halusinasinya masih
aktivitas terjadwal muncul.
4. Evalusi cara
mengontrol
halusinasi dengan
cara pertama dan
kedua yang sudah di
ajarkan serta
mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian klen
5. Latih pasien
mengontrol
halusinasi dengan
cara yang ketiga
yaitu dengan
melakukan aktivitas
terjadwal yang bisa
dilakukan.
6. Identifikasi bersama
pasien cara atau
tindakan yang
dilakukan jika
terjadi halusinasi.
7. Diskusikan cara
yang digunakan
pasien yaitu
melakukan aktifitas
dan memberi pujian
pada pasien jika bisa
melakukannya.
8. Motivasi pasien
dalam melakukan
aktivitas untuk
menghilangkan
halusunasinya.
9. Bantu membuat dan
melaksanakan
jadwal kegiatan
harian yang telah
disusun pasien.
10. Pinta teman,
keluarga, atau
perawat untuk
menyapa pasien jika
sedang halusinasi.
11. Bantu pasien
memilih cara yang
sudah dianjurkan
dan dilatih untuk
mencobanya.
12. Beri kesempatan
pada pasien untuk
melakukan cara
yang dipilih dan
dilatih.
SP 4 : Setelah 3x 1. Evaluasi semua yang
pertemuan pasien telah di ajarkan ke
Pasien dapat
dapat : pasien.
mengontrol
2.   Berikan pendidikan
halusinasinya Mengetahui dan
kesehatan mengenai
mempraktekkan
penggunaan obat
cara mengontrol secara teratur
halusinasi dengan
menggunakan
obat secara
terstruktur

12. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ Diagnosa
Keperawata Implementasi Evaluasi PAR
Tgl n AF

Sabtu, Gangguan SP 1 S:
persepsi  Pasien menjelaskan kalau
01/07/ sensori: 1. Membina hubungan saling
dia merasa takut dengan apa
23 Halusinasi percaya
yang dia dengar.
Pendengara 2. Pasien dapat
10.30  Pasien mengatakan bahwa
n mengindentifikasi halusinasi
Wita dia mendengar seseorang
: mendiskusikan isi,
menyuruhnya bunuh diri
ferkuensi , waktu terjadi,
 Pasien mengatakan waktu
situasi pencentus, perasaan
gangguan nya dapat muncul
dan respon
pada saat pagi hari, siang
3. Menjelaskan cara
maupun malam hari
mengontrol halusinasi
O:
dengan cara menghardik
4. Melatih cara mengontrol  Pasien tampak
halusinasi dengan cara mencontohkan cara
menghardik mengontrol halusinasi
5. Memasukan pada jadwal dengan cara menghardik
kegiatan untuk cara  TTV :
menghardik. TD : 107/65 mmHg
N : 84 x/menit
T : 37,4 0C
R : 20 x/menit
Spo2: 99%
A : Gangguan persepsi sensori:
Halusinasi Pendengaran

P : Lanjutkan SP2

Sabtu, SP 2 : S:

01/07/ 1. Melakukan BHSP dengan  Pasien mengatakan


23 pasien dan mengingatkan mengontrol halusinasi
dengan menghardik dan
13.00 kembali nama perawat.
mampu mencontohkan cara
Wita 2. Menanyakan tentang mengontrol halusinasi
perasaan pasien. dengan menghardik
 Pasien mengatakan
3. Menanyakan kepada pasien
perasaannya senang saat
apakah halusinasinya masih bertemu dengan perawat.
muncul.  Pasien mengatakan
4. Validasi jenis isi, waktu terkadang masih mendengar
suara-suara
frekuensi, situasi dan respon
O:
pasien terkait halusinasinya.
 Pasien kooperatif
5. Mengevaluasi cara
 Pasien mau bercakap-cakap
mengontrol halusinasi dengan perawat.
dengan cara pertama yang  Pasien tampak mampu
sudah di ajarkan dan mencontohkan cara
mengontrol halusinasi
mengevaluasi jadwal
dengan cara menghardik
kegiatan harian pasien.  Pasien mau memasukan
6. Melatih pasien kedalam jadwal
mengontrolhalusinasi dengan
A : Gangguan persepsi sensori:
cara yang kedua yaitu Halusinasi Pendengaran
bercakap cakap bersama
P:
orang lain.
 Pasien : motivasi pasien
7. Memberi kesempatan kepada
untuk belajar mengontrol
pasien untuk mempraktekan
halusinasi dengan cara
cara bercakap-cakap dengan
menghardik, menemui
orang lain.
orang lain untuk bercakap-
8. Memberi raurfircement
positif kepada pasien. cakap dan melakukan
9. Melakukan evaluasi terhadap aktivitas sesuai dengan
perasaan pasien terhadap jadwal yang telah disusun.
perasaan pasien setelah  Lanjutkan SP3 dan SP 4
latihan mengontrol halusinasi
dengan cara yang kedua yang
telah di ajarkan.
10. Memasukan latihan cara
mengontrol halusinasi
dengan cara menemui orang
lain untuk di ajak bercakap
kedalam jadwal kegiatan
harian pasien.

Sabtu, SP 3 : S:

01/07/ 1. Melakukan BHSP dengan  Pasien mengatakan


23 pasien dan mengingatkan mengontrol halusinasi
dengan menghardik dan
16.00 kembali nama perawat.
mampu mencontohkan cara
Wita 2. Menanyakan tentang mengontrol halusinasi
perasaan pasien . dengan menghardik
 Pasien mengatakan
3. Menanyaka apakah
perasaannya senang saat
halusinasinya masih muncul. bertemu dengan perawat.
4. Mengevalusi cara  Pasien mengatakan
mengontrolhalusinasi dengan terkadang masih
mendengar suara-suara
cara pertama dan kedua yang
 Pasien masih mengingat
sudah di ajarkan serta
nama perawat, dan masih
mengevaluasi jadwal
ingat cara mengontrol
kegiatan harian klen
halusinasi dengan cara
5. Melatih pasien mengontrol
pertama dan kedua
halusinasi dengan cara yang
(menghardik halusinasi dan
ketiga yaitu dengan
menemui orang lain untuk
melakukan aktivitas bercakap-cakap) yang
terjadwal yang bisa sebelumnya telah di
dilakukan. ajarkan.
6. Mengedintifikasi bersama  Sering melakukan kegiatan
pasien cara atau tindakan bersama-sama dan
membaur bersama yang
yang dilakukan jika terjadi
lain.
halusinasi.
 Pasien mau memasukkan
7. Mendiskusikan cara yang
kegiatan yang sudah dipilih
digunakan pasien yaitu dan dilatih kedalam jadwal
melakukan aktifitas dan kegiatan harian
memberi pujian pada pasien O :
jika bisa melakukannya.
 Pasien sudah bisa
8. Memotivasi pasien dalam mempraktekan secara
melakukan aktivitas untuk mandiri cara menghardik.

menghilangkan  Pasien kooperatif


halusunasinya.  Pasien nampak terlihat
9. Membantu membuat dan senang.
melaksanakan jadwal  Pasien mampu
kegiatan harian yang telah menyebutkan kegiatan apa
disusun pasien. saja yang bisa dilakukan
10. Meminta teman, keluarga, yaitu merapikan tempat
atau perawat untuk menyapa tidur, senam dan lain lain.
pasien jika sedang halusinasi.  Pasien mampu melakukan
11. Membantu pasien memilih kegiatan yang sudah dipilih
cara yang sudah dianjurkan dan dilatih dengan benar.
dan dilatih untuk
A : Gangguan persepsi sensori:
mencobanya.
Halusinasi Pendengaran
12. Memberi kesempatan pada
pasien untuk melakukan cara P : Lanjutkan SP 4.
yang dipilih dan dilatih.
SP 4 : S:

1.     1. Mengevaluasi semua yang  pasien mengatakan sudah


telah di ajarkan ke pasien. melakukan semua yang di
2.     2.  Memberikan pendidikan ajarkan dan merasa
kesehatan mengenai semuanya sangat
penggunaan obat secara membantunya untuk
teratur mengusir halusinasinya.
 Pasien mengatakan akan
terus melakukan semua
kegiatan yang sudah di
ajarkan sampai
halusinasinya hilang.

O:

- pasien meminum obat


yang telah di berikan.

A : SP 4 halusinasi tercapai

P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai