Anda di halaman 1dari 20

ASUHANPENGESAHAN

LEMBAR KEPERAWATAN JIWA


PADA KLIEN Tn/Ny.………….
DIAGNOSIS KEPERAWATAN………..
TANGGAL …… s/d ……….
..............................................................................................................................................

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA INI TELAH DISETUJUI

Lawang,..............

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Ruang

NAMA MAHASISWA :……………………

NIM :…………………….
(...................................) (......................................)
NAMA PEMBIMBING : …………………….
NIP NIP

Mengetahui

Koordinator Praktek Sarjana Keperawatan/Profesi


PRODI S-1 KEPERAWATAN KEPERAWATAN
STIKES HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG
2023
(..........................................................................)

NIP
KASUS SEMU

Tn. Q yang berusia 23 tahun diantar keluarga ke RS jiwa Dr. Radjiman wediodinigrat
lawang pada tanggal 01 Januari 2023. Klien dibawa ke RSJ karena Klien tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, banyak diam, dan menyendiri terhadap lingkungan. Gerakan
dan aktifitas klien lambat sehingga klien mempertahankan posisi badan secara kaku. Pada
saat pengkajian Klien berbicara lambat, volume pelan, klien gagap ketika berbicara.

Keluarga klien mengatakan pada saat SD-SMP klien mendapat penolakan dari teman
- temannya. Klien merasa dikucilkan karena klien tidak memiliki uang. Ibu klien
mengatakan, 2 tahun lalu klien pernah mengalami cekcok dengan mandor kerjanya dan
dipecat alasannya karena klien tidak becus dalam melakukan pekerjaannya, dan 2 hari setelah
dipecat ayah px meninggal, lalu klien merasa bersedih dan depresi karena satu – satunya
orang yang dekat dengan px. Setelah kejadian itu klien tidak mau bekerja lagi dan banyak
mengurung diri dikamar, tidak banyak berinteraksi dengan keluarga, tidak mau mandi dan
berganti pakaian selama hampir 1 tahun ini.

Saat di RS klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat dan pasien tidak pernah
berinteraksi atau mengobrol dengan keluarga. Keluarga klien mengatakan saat dirumah klien
tidak mau mandi dan dibantu oleh keluarganya. Dan keluarga klien mengatakan klien saat di
rumah BAB dan BAK sembarangan.

Tanda vital :

TD :120/80mmHg, N:87 x/menit, S:36℃ , R :20 x/menit, BB :70 Kg  TB: 173 Cm


PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. Q (L/P) Tanggal Dirawat : 01/01/23
Umur : 23 thn Tanggal pengkajian : 06/04/23
Pendidikan : SMP Ruang Rawat : R.kemuning
Agama : Islam Sumber Informasi : Klien, keluarga,
Status, petugas
Status : Belum menikah
Alamat : Dongko, Trenggalek
Pekerjaan : Wiraswasta
Jenis Kelamin : laki laki
No RM : 112333

II. ALASAN MASUK


Data primer : Pasien mengatakan alasan dibawa ke RS karena, sering mengurung
dikamar dan kurang berinteraksi dengan keluarga.

Data sekunder : Keluarga klien mengatakan klien dibawa ke Rumah sakit jiwa
karena dalam 1 tahun ini pasien hanya mengurung diri dikamar, banyak diam dan
kurang berinteraksi dengan keluarga, tidak mau mandi dan berganti pakaian. Ibu px
mengatakan 5 tahun lalu px pernah dirawat oleh team ODGJ pukesmas dongko
selama kurang lebih 8 bulan dengan pemberian obat yang setiap hari harus diminum.
Setelah 8 bulan mengkonsumsi obat px merasa sudah sembuh dan tidak mau
mengambil obatnya lagi di pukesmas dongko.

III. FAKTOR PRESIPITASI


Keluarga pasien mengatakan karena sering mendapatkan pembullyan saat SD-SMP
dan saat bekerja selalu dianggap tidak bisa melakukan pekerjaan, klien merasa dirinya
tidak berharga dilingkungannya, merasa malu dengan keadaannya.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Keluarga klien mengatakan pernah 5 tahun lalu dirawat oleh team ODGJ
pukesmas Dongko, dengan gejala menarik diri dari lingkungannya dan juga
kurang berinteraksi, gejala tersebut muncul saat klien berumur 15 tahun,
karena dahulu klien sering dapat pembullyan dari teman – temannya.
2. Pengobatan sebelumnya
Jelaskan :
Px 5 tahun lalu pernah diberikan obat dari pukesmas, tetapi kurang berhasil
karena px tidak rutin mengkonsumsinya karena merasa dirinya sudah sembuh.
3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit fisik apapun.
Masalah keperawatan : Ketidakpatuhan
 RIWAYAT TRAUMA

Trauma Usia Pelaku Korban Saksi


1.Aniaya Fisik
2. Aniaya Seksual
3. Penolakan 9 tahun Teman Tn.Q
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal
Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan pada saat SD sampai SMP mendapatkan
penolakan dari teman-temannya. Pasien merasa dikucilkan karena pasien tidak
memiliki uang, sehingga pasien merasa minder dan tidak mau berinteraksi dengan
orang lain
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio,Kultural
dan Spiritual)
Pasien mengatakan pada saat SD-SMP pernah dikucilkan oleh temannya
karena tidak memiliki uang, lalu saat bekerja px pernah direndahkan oleh
atasannya karena tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik.
Masalah Keperawatan : Koping Tidak Efektif

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Anggota keluarga yang ganguan jiwa ?
Kalau ada : keluarga klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami
gangguan jiwa
Hubungan keluarga : -
Gejala : -
Riwayat pengobatan : -
Masalah Keperawatan : -

V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Kesadaran composmetis, px tampak tidak rapi
2. Tanda vital ;
Tekanan Darah : 120/80 mm/Hg
Nadi : 87x/mnt
Suhu : 36.7C
Pernafasasn : 20 x/mnt
3. Ukur :
Berat Badan 70kg
Tinggi Badan175 cm
4. Keluhan Fisik
Jelaskan : Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan fisik
Pemeriksaan Fisik : (head to toe)
a. Rambut : kotor dan bau
b. Gigi dan mulut : Terlihat kotor dan bau
c. Integritas kulit : Tampak kusam
d. Kuku : Tampak panjang dan sangat kotor

VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram : (gambar)

Keterangan: :Laki-Laki :Garis hubungan yang paling dekat

: Perempuan :Meninggal

: Pasien

Jelaskan : Klien mengatakan bahwa ia adalah anak kembar yang berjenis kelamin
laki-laki dan saudaranya perempuan. Klien tinggal Bersama ibu dan adik sepupunya.
Klien ditinggal ayahnya 2 tahun lalu karena kebakran dirumahnya
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : Klien mengatakan merasa puas dan nyaman terhadap Bentuk,
ukuran, fungsi tubuhnya.
b. Identitas : Klien mengatakan namanya Tn. Q, umur 22th, Klien adalah
anak kedua dari kedua orang tuanya, Dianggota masyarakat klien tidak mau
berinteraksi dengan orang Lain, karena klien malu dan takut ditolak oleh
masyarakat.
c. Peran : Selama dirumah klien berperan sebagai anak, berbakti dengan
Orang tua, ketika di Rumah sakit jiwa berperan sebagai salah satu Pasien di ruang
kemuning Rumah sakit jiwa lawang.
d. Ideal Diri : Klien mengatakan ingin segera pulang.
e. Harga Diri : Klien mengatakan merasa tidak percaya diri, menarik diri
Karena takut ditolak oleh temen-temennya dan lingkungan masyarakat.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis

3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti/terdekat : Saat dirumah mengatakan dekat dengan ayah dan
ibunya, sedangkan saat ini ayahnya sudah meninggal. tetapi ibunya selalu
memberikan dukungan terhadap dirinya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Saat di rumah klien
mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan Kelompok atau masyarakat di
lingkungan karena merasa malu dan takut tidak diterima oleh masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Px lebih suka mengurung diri
dikamar.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama islam, klien berada
dilingkungan Perpondokan klien melakukan ibadah sholat 5 waktu dan mengikuti
Seluruh kegiatan keagamaan bersama masyarakat atau keluarganyasaat di Rumah
sakitjiwa klien mengatakan jarang melakukan ibadah Sholat karena lupa.
b. Kegiatan Ibadah : Klien mengatakan jarang beribadah
Masalah Keperawatan :-

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
2. Kontak mata kurang
3. Kontak mata kurang
1. Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak seperti biasanya
2. Lainnya.................................................
Jelaskan : Klien tampak kurang rapi dan kotor. Klien mengaku berusia 18 th, klien
bersikap labil. Bau menyengat, kuku kotor, timbul kerak di kuku klien, kulit tampak
kusam, Rambut sedikit panjang dan bau.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Interaksi Selama Wawancara


Bermusuhan Curiga
Tidak kooperatif Defensif
Mudah tersinggung Lainnya
Kontak mata kurang

Jelaskan : Selama diwawancara klien tidak kooperatif dan tidak mau melihat lawan
bicaranya.

3. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap √
Tidak mampu memulai pembicaraan Lainnya.............................
Jelaskan : Klien gagap ketika berbicara, klien berbicara lambat, volume pelan,
jumlah sedikit karakternya kata-kata bersambung.

4. Aktivitas Motorik
Lesu Fleksibilitas seres
Tegang Katatonik
Gelisah
Agitasi
Kompulsif Lainnya

Jelaskan : Klien tidak mau berinteraksi, banyak diam, dan menyendiri reaksi pasien
terhadap lingkungan berkurang, gerakan dan aktifitas lambat pasien mempertahankan
posisi badan secara kaku.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis

5. Kesadaran
a. Kuantitatif
Composmentis
Apatis
Somnolensia
Sopor
Koma
Jelaskan : Px sadar sedang berada di RSJ lawang.

b. Kualititatif
1. Relasi : A. Diri sendiri
2. Limitasi (Pembatasan) √ B. Lingkungan

6. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang

Jelaskan : Pasien tidak mengenal secara benar tanggal, waktu, hari, dimana ia berada,
tahu tentang dirinya, orang lain dan keadaan di sekitarnya.

7. Perasaan
a. Emosi
Sedih
Gembira
Takut
Cemas Lainnya........................
b. Afek
Adequat
Tumpul
Datar
Inadequat
Labil Lainnya........................
Jelaskan : Saat melakukan pengkajian mood klien sering berubah-ubah terkadanag
membaik dan tidak bisa diajak berinteraksi.
Masalah Keperawatan : -

8. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman Lainnya............

Jelaskan : klien mengatakan tidak mengalami halusinasi maupun ilusi


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

9. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Flight of idea
Blocking Afasia
Masalah Keperawatan :-

b. Isi Pikir
Obsesif Fobia
Ekstasi Fantasi
Pikiran Bunuh Diri Pikiran curiga
Pikiran Isolasi Sosial Pikiran magis
Pikiran Rendah Diri pesimis
Waham
Agama Sisip pikir
Somatik Siar pikir
Kebesaran Kontrol pikir
Kejar atau curiga Dosa
Nihilistik Lainnya

Masalah Keperawatan : Koping Tidak Efektif

c. Bentuk Pikir
Relaistik Non Realistik
Releven Irrelevan
Logik Non Logik
Rasioanal Irrasional
Dereistik Lainnya ..............
Otistik

Jelaskan : Klien mengatakan sesuai realita yang terjadi pemikiran yang logis
atau masuk akal berdasarkan kenyataan
Masalah Keperawatan :-

10. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1bulan)
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari - 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( <24 jam )
Amnesia Lainnya ..............

Jelaskan : Klien mampu menceritakan kejadian di masa lalu dan yang pernah klien
alami
Masalah Keperawatan : -

11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Klien dapat berkonsentrasi dan mampu berhitung. Mampu berhitung
misalnya 40 x 5 = 200.

12. Kemampuan Penilaian


Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan : Klien mengatakan ketika dia ditolak oleh lingkungan, klien langsung
terdiam diri dikamar dan berfikir
Masalah Keperawatan :-

13. Daya Tilik Diri


Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Klien tidak mengingkari penyakit yang diderita, klien mengetahui bahwa
dia sedang sakit
Masalah Keperawatan : -

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan Minimal
Bantuan Total
Jelaskan : Saat di Rumah sakit jiwa klien makan 3x sehari dengan porsi makan yang
diberikan selalu habis dan blepotan saat makan
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Keluarga klien mengatakan, klien saat di rumah BAB dan BAK
sembarangan.

3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Saat dirumah klien tidak mau mandi dan dibantu oleh keluarga untuk
mandi, saat di Rumah sakit jiwa klien mampu mandi secara mandiri

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Klien mampu berpakaian sendiri, berhias dan berdandan dengan sendiri
meskipun tidak rapi

5. Istirahat dan Tidur


Tidur Siang, Lama : 12.00 wib s/d 15.00 wib
Tidur Malam, Lama : 18.00 wib s/d 05.00 wib
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : Tidak ada, Klien selalu tidur sesuai
jadwal yang diatur oleh perawat.

6. Penggunaan Obat
Bantuan Minimal
Bantuan Total
Jelaskan : Px mendapatkan obat Trif luop erazine 5mg, Lorazapa 2mg, Olazapin
10mg, Depakote 250mg.

7. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem Pendukung √
Klien memerlukan dukungan dari keluarga, terapis, teman sejawat dan kelompok
supaya lebih memahami ruginya menyendiri.

8. Aktifitas dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √
Menjaga kerapihan rumah √
Mencuci pakaian √
Pengaturan keuangan √

9. Aktifitas diluar rumah


Ya Tidak
Belanja √
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : Kurang lebih 1 tahun ini px tidak pernah keluar rumah.

IX. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan √
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar √
Olah raga Menciderai diri
Lain-lain Saat ada masalah klien hanya memendam
sendiri, klien tidak mau bercerita dengan
orang lain√

Masalah Keperawatan : Koping Tidak Efektif

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya : Klien mengatakan sulit untuk
berinteraksi dengan orang lain
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya : Klien mengatakan memiliki
masalah yang berhubungan dengan lingkungnya, klien menarik diri tidak mau
berinteraksi dengan lingkungan sekitar
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya : Klien mengatakan saat berada dibangku smp
klien ditolak dengan teman-temanya karena klien tidak memiliki uang
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan
pekerjaanya sebagai bertani
Masalah dengan perumahan, spesifiknya : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan
perumahan, klien mengatakan tinggal bersama orangtuanya
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan
ekonominya
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya : Keluarga klien mengatakan tidak
pernah ada masalah dengan pelayanan kesehatan
Masalah lainnya,spesifiknya : Tidak ada masalah lainnya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang tentang
suatu hal ?
Penyakit/gangguan jiwa
Sistem pendukung
Faktor presipitasi
Mekanisme koping
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lain-lain, jelaskan
Jelaskan : Mekanisme koping : Saat ada masalah klien mengatakan masalahnya dibuku
harian, klien tidak mau bercerita dengan orang lain.
Penyakit / gangguan jiwa : Klien memerlukan penjelasan tentang kondisinya dan apa saja
yang dapat memperburuk kondisinya, sistem seperti keluarga harus memahami pengetahuan
atau informasi tentang bagaimana mengontrol kondisi klien
Masalah Keperawatan : Koping Tidak Efektif

XII. ASPEK MEDIS


Diagnosis medik:
Terapi medik :

Obat Dosis Waktu Kegunaan


Trifluoperazine 5 mg 1-0-1 Mengatasi gangguan
skizofrenia
Lorazapa 2 mg 1-0-1 Mengatasi Gangguan
Kecemasan
Depakote 250 mg 0-0-1 Mengatasi Gangguan
Bipolar

XIII. ANALISA DATA


NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Mayor
DS :
- Klien mengatakan malu
berinteraksi dengan orang lain
- Klien mengatakan tidak percaya
dengan kemampuan diri sendiri
- Klien merasa tidak berguna
karena tidak dapat membantu
keluarga.
- Klien merasa minder karena
keadaannya yang sekarang.
HARGA DIRI RENDAH KRONIS

DO:
- Kontak mata kurang
- Ekpresi wajah malu
- Sering menunduk saat
berinteraksi

XIV. POHON MASALAH

Isolasi Diri Efect

Harga Diri Rendah Kronis Core Problem

Koping Tidak Efektif Cause

XV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Ketidakpatuhan
2. Koping tidak efekif
3. Harga Diri rendah kronis
4. Isolasi sosial
5. Defisit perawatan diri
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga Diri Rendah Kronis

XV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama : Tn Q Ruang :................................... RM No :.......................................

No Dx Rencana Tindakan Keperawatan


Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan

1 Setelah 2 x 30 menit pertemuan diharapkan SP 1 :


pasien mampu : - Bina hubungan saling percaya dengan :
1. Menunjukkan tanda-tanda percaya a. Sapa klien dengan ramah baik
kepada perawat : verbal maupun non verbal
a) Klien mau menjawab salam b. Perkenalkan diri dengan sopan
b) Ada kontak mata c. Tanyakan nama lengkap klien dan
c) Klien mau berjabat tangan nama panggilan yang disukai klien
d) Klien mau berkenalan d. Jelaskan tujuan pertemuan
e) Klien mau menjawab pertanyaan e. Buat kontrak interaksi yang jelas,
f) Klien mau duduk berdampingan jujur dan tepati janji
dengan perawat f. Tunjukkan sikap empati dan
g) Klien mampu mengungkapkan menerima klien apa adanya
perasaannya. g. Beri perhatian pada klien dan
perhatian kebutuhan dasar klien.

2. Klien dapat menyebutkan minimal satu - Kaji pengetahuan klien tentang


penyebab menarik diri perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya
- Diskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul
dengan orang lain
- Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.

3. Klien dapat menyebutkan keuntungan - Kaji pengetahuan klien tentang


dan kerugian berhubungan sosial manfaat dan keuntungan bergaul
setelah 2x interaksi, (Mis : Banyak dengan orang lain
teman, Tidak kesepian, Bisa diskusi, - Beri kesempatan pada klien untuk
Saling menolong). mengungkapkan perasaannya tentang
keuntungan berhubungan dengan orang
lain
- Diskusikan bersama klien tentang
manfaat berhubungan dengan orang
lain
- Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan
perasaannya tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain
- Kaji pengetahuan klien tentang
kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
- Beri kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya tentang
kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
- Diskusikan bersama klien tentang
kerugian tidak berhubungan dengan
rang lain
- Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan
Setelah 2x30 Menit pertemuan diharapkan perasaannya tentang kerugian tidak
pasien mampu : berhubungan dengan orang lain
1. Klien dapat melaksanakan hubungan
sosial secara bertahap setelah 2x SP 2 :
interaksi dengan : - Observasi perilaku klien saat
a) Klien – perawat berhubungan dengan orang lain
b) Klien – perawat- perawat lain - Beri motivasi dan bantu klien untuk
c) Klien – perawat- perawat lain – berkenalan atau berkomunikasi dengan
klien lain orang lain melalui :
d) Klien – keluarga atau kelompok a. Klien – perawat
atau masyarakat b. Klien- perawat –perawat lain
c. Klien – perawat –perawat lain-
klien lain
d. Klien – keluarga atau kelompok
atau masyarakat
- Bantu klien mengevaluasi manfaat
berhubungan dengan orang lain
- Motivasi dan libatkan klien untuk
mengikuti kegiatan TAK sosialisasi
- Diskusikan jadwal kegiatan harian
yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien
bersosialisasi
- Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat
- Beri reinforcement terhadap
2. Klien dapat mengungkapkan kemampuan klien memperluas
perasaannya setelah berhubungan pergaulannya melalui aktivitas yang
dengan orang lain setelah 2x interaksi dilaksanakan.
untuk :
a) Diri sendiri - Dorong klien untuk mengungkapkan
b) Orang lain perasaannya dengan orang atau
c) Kelompok kelompok
- Diskusikan dengan klien manfaat
berhubungan dengan klien
- Beri reinforcement positif atas
3. Klien menyebutkan setelah 2x interaksi kemampuan klien mengungkapkan
yaitu : perasaan manfaat berhubungan dengan
a) Manfaat minum obat orang lain.
b) Kerugian tidak minum obat
c) Nama, warna, dosis, efek terapi dan - Diskusikan dengan klien tentang
efek samping obat. manfaat dan kerugian tidak minum
d) Klien mendemonstrasikan obat, nama, warna, dosis, cara, efek,
penggunaan obat dan tanpa terapi dan efek samping penggunaan
konsultasi dokter setelah 3x obat
interaksi. - Pantau klien saat penggunaan obat
- Anjurkan klien minta sendiri obat pada
perawat agar dapat merasakan
manfaatnya
- Beri pujian jika klien menggunakan
obat dengan benar
- Diskusikan akibat berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan dokter
- Anjurkan klien untuk konsultasi
kepada dokter atau perawat jika terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.

XVI. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Minggu, Tgl : 2 April 2023

Interaksi ke : 1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien : Tidak ada kontak mata saat diajak bicara, Espresi wajah datar,
Selalu menyendiri, Susah diajak bicara, Menghindar saat diajak bicara.
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis
3. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu menyebutkan penyebab harga diri rendah
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang lain.

4. Tindakan Keperawatan :
a. BHSP dengan:
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.

b. Menyebutkan penyebab harga diri rendah dengan :


1) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan tanda-tandanya
2) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak mau bergaul dengan
orang lain
3) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.

c. Menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang lain dengan :


1) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan bergaul dengan orang lain
2) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain
3) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
4) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaannya tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain
5) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
6) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain
7) Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan rang lain
8) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaannya tentang
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


A. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik : “Assalamualaikum, Perkenalkan saya perawat Tinawati, bisa
dipanggil Tina, saya mahasiswa S1 keperawatan Stikes hutama abdi husada Tulungagung
yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama mas siapa? Nama
panggilannya siapa? Senang dipanggil apa? Mas saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja?
Mas anak ke berapa dari berapa bersaudara? Bagaimana hubungan mas dengan saudara-
saudaranya?”
2. Evaluasi/Validasi : “Apa yang terjadi dirumah sehingga mas dibawa kesini? Kapan
kejadiannya? Siapa yang mengantar mas kesini?”.
3. Kontrak :
Topik: “Baiklah mas, bagaimana kalau kita bicara tentang kondisi saat ini? Bagaimana
kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang membuat mas tidak dekat dengan orang
lain dan lebih senang sendirian sehingga mas dibawa ke rumah sakit ini? Selain itu
bagaimana kalau kita bahas penyebab, keuntungan dan kerugian menarik diri. Tujuannya
supaya saya dapat membantu mas menyelesaikan masalah yang sedang mas alami saat
ini”.
Waktu: “Berapa lama kita mau berbincang-bincang mas? Bagaimana kalau 30 menit?”
Tempat: “Dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di kursi luar sini saja? Baiklah,
mari kita duduk disini”.

B. FASE KERJA
- Dengan siapa sekarang mas tinggal?
- Siapa dirumah yang paling dekat dengan mas?
- Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas? Apa yang membuat mas tidak
dekat dengan mereka?
- Apakah mas punya pengalaman yang tidak menyenangkan dengan mereka? Bisa mas
ceritakan pengalaman tersebut?
- Waktu pertama mas ke RSJ ini siapa yang megantar?
- Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat dirumah? Apa dirumah hanya mas
yang jarang ngobrol atau adakah anggota keluarga lainnya yang punya perilaku jarang
ngobrol seperti mas?
- Apakah mas pernah bekerja?
- Siapa orang yang paling berarti buat mas saat ini?
- Apakah mas pernah merasakan kehilangan seperti orang orang yang mas cintai atau
kehilangan hal lainnya?
- Apa yang mas lakukan waktu dirumah?
- Siapa yang membiayai kebutuhan mas selama ini?
- Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang peduli dengan keberadaan mas di sini?
- Siapa yang merawat mas dirumah?
- Apa yang mereka katakan dengan melihat kondisi mas?
- Apakah ada teman-teman yang senasib dengan mas di lingkungan tempat tinggal mas?
- Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman teman mas?
- Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman yang lain?
- Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya?
- Saya jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah suatu kondisi
kesepian yang diekspresikan oleh individu dan dirasakan sebagai yang ditimbulkan oleh
orang lain dan sebagai suatu keadaan negative mengancam, tanda-tandanya yaitu tinggal
sendiri didalam ruangan, tidak mau berkomunikasi, tidak mau diajak bicara, kurangnya
kontak mata. Bagaimana mas apakah sudah mengerti? Kalau sudah mengerti saya akan
bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau berkenalan atau bergabung dengan yang
lain? Apa mas suka sendirian terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan
mas?
- Saya jelaskan ya apa keuntungannya banyak teman, mas bisa tidak selalu sendirian, bisa
berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas tidak stress sendirian, tidak melamun,
bisa bercanda dan banyak lagi.
- Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya, bagaimana senang
takut atau sedih?
- Nah sekarang bagaimana mas jika selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan
orang lain, apakah mas tau kerugiannya?
- Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan, saya tambahi ya selain tidak punya
teman, mas nanti selalu melamun, tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak
ada hiburan.
- Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik, kalau mas yakin
masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat jadwa latihan berkenalan seperti
tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari ya.. jam 10.00, 15.30 dan jam 17.30”.
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien):
“Bagaimana perasaan mas setelah kita berbincang-bincang dan berkenalan?”
Evaluasi Obyektif (Perawat):
“Sekarang coba mas berkenalan lagi dengan satu orang perawat seperti yang tadi
dilakukan”
2. Rencana Tindak Lanjut
“Sudah hebat mau berkenalan, nanti mas coba latihan berkenalan dengan teman yang ada
disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
3. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, untuk mengulangi berbincang-
bincang dengan saya?”
Waktu : “Bagaimana kalau jam 08.00 s.d 08.30?”
Tempat : “Kita lakukan di kursi luar sini saja ya mas..”.

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : ........................ Ruang :.................... RM No :..........................

No Tanggal & Implementasi Keperawatan Evaluasi


Dx Jam
1. 3 april 2023 SP 1 : S:
1. Melakukan BHSP - klien mengatakan
2. Klien dapat menyebutkan namanya qoirullah
minimal satu penyebab biasa di panggil irul
menarik diri - Klien mengatakan
3. Klien dapat menyebutkan mengerti tentang
keuntungan dan kerugian menarik diri
berhubungan sosial setelah 2x - Klien mengatakan
interaksi, (Mis : Banyak akan mulai
teman, Tidak kesepian, Bisa berinteraksi dengan
diskusi, Saling menolong). orang lain
O:
- Klien tampak sedikit
mulai ada kontak mata
saat diajak bicara
- Espresi wajah lebih
tenang
- Klien tampak mulai
tidak gugup saat
menjawab pertanyaan
A:
- Klien mampu
melakukan BHSP
- Klien memahami
keuntungan dan
kerugian menarik
diri/bersosial

5 April 2023 P : Lanjutkan sp 2


SP 2 :
1. Klien dapat melaksanakan
hubungan sosial secara
bertahap S:
2. Klien dapat mengungkapkan - Klien mengatakan
perasaannya setelah berinteraksi dengan
berhubungan dengan orang orang lain itu
lain menyenangkan
O:
- Klien saat diajak
bicara sudah ada
kontak mata
- Eksperesi tampak
tenang
- Tidak gugup saat
diajak bicara
- Tampak lebih nyaman
- Sudah tidak
menghindar dan
menyendiri
A:
- Klien mampu
memahami menarik
diri dari lingkungan itu
tidak menyenangkan
P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai