Anda di halaman 1dari 15

Mengapa perlu pemodelan

• Permasalahan yang terjadi bukan permasalahan


yang dapat dengan mudah disajikan fungsi dan
operatornya secara matematis.
• Permasalahan nyata dapat disajikan dalam model
matematik yang merupakan model pendekatan
dengan menyebutkan fungsi tujuan dan konstrain
(Operation Research)
• Permasalahan nyata banyak menggunakan nilai-
nilai ketidakpastian dalam setiap kejadian yang
muncul. (Proses Stokastik)
• Permasalahan-permasalahan kompleks dengan
model-model non-linear tidak dapat diselesaikan
dengan cara analitik, metode numerik atau
linear programming.
tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 2
Contoh perlunya pemodelan
• Diketahui kota-kota yang
harus dilalui oleh seorang
sales dimana dia harus
melalui semua kota dan
satu kota hanya boleh
dilalui satu kali.
• Permasalahan ini dinamakan
dengan Traveling Salesman
Problem (TSP)
• Metode Monte Carlo dan
Simulated Annealing dapat
digunakan untuk
mensimulasikan
penyelesaian TSP
tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 3

Contoh perlunya pemodelan


• Diketahui pada sebuah kota terjangkit suatu
wabah penyakit tertentu.
• Bagaimana dapat mengetahui pola penyebaran
penyakit tersebut, masa penyebaran, pemakaian
imun dan vaksin tertentu?
• Ini membutuhkan program untuk mensimulasikan
kejadian penyebaran wabah penyakit.
• Model semacam ini dinamakan dengan Model
Epidemik.

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 4
Contoh perlunya pemodelan
• Pembuatan game of life merupakan suatu program
simulasi untuk menggambarkan gerakan kehidupan.
• Game of life dapat disimulasikan menggunakan
konsep Cellular Automata

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 5

Definisi Model
• Representasi dari sebuah obyek atau situasi
aktual
• Penyederhanaan dari suatu realitas yang
kompleks
• Model dikatakan lengkap apabila dapat mewakili
berbagai aspek dari realitas yang sedang
dikaji
• Memperlihatkan hubungan-hubungan langsung
maupun tidak langsung serta kaitan timbal
balik dalam istilah sebab akibat

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 6
Definisi Model
• Suatu representasi atau formulasi dalam bahasa
tertentu dari suatu sistem nyata
• Model berisi informasi tentang suatu sistem
dengan tujuan untuk mempelajari perilaku sistem
yang sebenarnya
• Pemodelan yaitu tahapan (langkah) dalam membuat
model dari suatu sistem nyata.
• Bahasa dalam pemodelan bisa bahasa indonesia,
gambar, simbol, matematika atau bahasa komputer
• Kebanyakan model dengan bahasa matematika

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 7

Cara Mempelajari Model


• Sistem dapat dipelajari
dengan pengamatan
langsung atau pengamatan
pada model dari sistem
tersebut.
• Model dapat
diklasifikasikan menjadi
model fisik dan model
matematik
• Model matematik ada yang
dapat diselesaikan dengan
solusi analitis, ada yang
tidak. Bila solusi
analitis sulit didapatkan
maka digunakan SIMULASI

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 8
Manfaat/Kelebihan Model
Simulasi adalah satu-satunya cara yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah, jika :
1. Sistem nyata sulit diamati secara langsung
Contoh : Jalur penerbangan pesawat ruang angkasa atau
satelit.
2. Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena
sistem sangat kompleks.
3. Pengamatan sistem secara langsung tidak
dimungkinkan, karena :
- sangat mahal
- memakan waktu yang terlalu lama
- akan merusak sistem yang sedang berjalan.

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 9

Kriteria Model yang Baik


• Mudah dimengerti pemakainya
• Harus mempunyai tujuan yang jelas
• Dinyatakan secara jelas dan lengkap
• Mudah dikontrol dan di manipulasi oleh pemakai
• Mengandung pemecahan masalah yang penting dan
jelas
• Mudah diubah, mempunyai prosedur modifikasi
• Dapat berkembang dari sederhanya menuju
kompleks

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 10
Model Berdasarkan Jenisnya
• Model Ikonik
 Perwakilan fisik dari beberapa hal:
 Berdimensi dua (foto, peta)
 Berdimensi tiga (prototipe alat atau mesin)
• Model Analog
 Mewakili situasi dinamik yaitu keadaan
 berubah menurut waktu.
 Contoh :
 kurva permintaan, diagram alir

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 11

Model Berdasarkan Tujuan


• Model probabilistik
 Biasanya mengkaji ulang data atau informasi
terdahulu untuk menduga peluang kejadian
tersebut pada keadaan sekarang atau yang akan
datang dengan asumsi terdapat relevansi pada
jalur waktu
• Model deterministik
 Model kuantitatif yang tidak mempertimbangkan
peluang kejadian.
 ex. PERT (Program Evaluation Review Technique)

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 12
Model Berdasarkan Tujuan
• Model Simbolilk
 Perwakilan dari realitas yang sedang dikaji

• Model deskriptif
 Mempermudah penelaahan suatu permasalahan
 Model ini dapat diselesaikan secara eksak serta
mampu mengevaluasi hasilnya dari berbagai
pilihan data input

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 13

Definisi Sistem
• Sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang
berhubungan (berinteraksi), yang membentuk
suatu keseluruhan (whole).
• Kata kunci:
 Elemen/komponen
 Interaksi/hubungan/interkoneksi
 keseluruhan (whole)

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 14
Sistem
• Mana Sistem dan Mana Kumpulan

• Sekeranjang • Perkakas dalam


buah-buahan sebuah kotak
• Tim sepak bola • Keluarga
• Kompor gas • Masyarakat
• Dapur • Partai politik
• Database dari • Perusahaan
pelanggan

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 15

Dasar Sistem
• Semua sistem memiliki
 Inputs, Outputs, Mekanisme umpan-balik
 Mempertahankan kondisi mapan (an internal
steady state) (disebut homeostatis)
 Menunjukkan sifat yang khas untuk keseluruhan
(called emergent properties) –tidak dimiliki oleh
elemen individu
 Batas (boundaries) yang memisahkan sistem dan
lingkungannya

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 16
Sistem Umpan Balik

Input Output

Prosess

Umpanbalik

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 17

Dasar Sistem
• Sistem ada untuk tujuan (output) tertentu.
• Untuk mencapai tujuan/target, pengendalian
perilaku sistem perlu dilakukan.
• Contoh: tujuan sistem pendingin/pemanas adalah
memantau dan mengatur suhu ruangan.
• Sistem dikelilingi oleh lingkungan sistem.
• Sistem tertutup jika tidak berinteraksi dengan
lingkungannya.
• Kebalikannya, sistem terbuka melakukan
pertukaran informasi secara dinamik dengan
lingkungannya dalam bentuk umpanbalik.

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 18
Simbolisasi Sistem

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 19

Struktur Sistem

elemen
interaksi interaksi

elemen elemen elemen

interaksi interaksi
elemen

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 20
Sifat Sistem
• Mengejar tujuan (Goal-seeking)
• Adaptif (kemampuan beradaptasi)
• Self-organising, dan
• Dinamik (Meadows, 2008).

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 21

Hubungan Model Dengan Sistem Nyata

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 22
Mengapa Pendekatan Sistem Diperlukan
• Meningkatnya kompleksitas masalah organisasi,
rumit, dan terstruktur
• Berkembangnya ilmu-ilmu yang bisa diterapkan
dalam manajemen
• Kebutuhan akan metode baru untuk problem
solving
• Perlunya pemahaman sistem untuk pengendalian
dan antisipasi perubahan
• Dalam masyarakat industri, sistem sudah
mendominasi kehidupan.

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 23

Definisi Pendekatan Sistem


• Pendekatan terpadu yang memandang suatu
persoalan sebagai sistem sebab dari suatu
masalah yang kompleks dengan melibatkan multi
disiplin ilmu
• Pengelolaan fungsi-fungsi dan elemen-elemen
sistem sebagai kesatuan yang terpadu
• Identifikasi sifat-sifat sistem dan usulan
perubahan-perubahan untuk perbaikan sistem
• Membantu sistem mencapai efek sinergistik

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 24
Pemodelan Sistem
• Pemodelan Berdasarkan Skenario (Scenario Based
Modelling)
• Pemodelan Berorientasi Aliran (Flow-Oriented
Modelling)
• Pemodelan Berdasarkan Kelas (Class-Based
Modelling)
• Pemodelan Perilaku (Behavioral Modelling)

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 25

Pemodelan Sistem
• Pemodelan Berdasarkan Skenario (Scenario Based
Modelling)
 Merupakan pemodelan sistem yang dilakukan dari
sudut pandang pengguna
 Pemodelan ini menggunakan UML (Unified
Modeling Language) yang dijelaskan pada
pertemuan lain
• Pemodelan Berdasarkan Aliran
 Pemodelan ini mendefinisikan bagaimana obyek –
obyek data ditransformasikan oleh fungsi proses.
 Biasanya dimodelkan dengan Data Flow Diagram

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 26
Pemodelan Sistem
• Pemodelan Berbasis Kelas
 Pemodelan ini mendefinisikan obyek, atribut dan
relasi
 Biasanya menggunakan ERD (entity Relationship
Diagram)
• Pemodelan Berdasarkan Behavior
 Pemodelan ini lebih mengarah pada perilaku dari
sistem atau produk.
 Menggambarkan bagaimana sistem atau
perangkat lunak akan merespon jika ada event
dari luar.

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 27

Tahapan Membuat Model


• Evaluasi semua use case untuk lebih memahami
urutan interaksi dari sistem
• Identifikasi event – event yang menyebabkan
terjadinya urutan interaksi
• Buat urutan dari setiap use case
• Buat state diagram dari system
• Review model perillaku untuk mengecek ketepatan
dan kekonsistenan

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 28
Selesai ._.

tulusmartuas@gmail.com – PEMODELAN SISTEM LOGISTIK % SUPPLY CHAIN 29

Kuis
1. Apa perbedaan simulasi dan model
2. Syarat apa sebuah situasi dapat dibuat
menjadi model
3. Syarat apa sebuah situasi dapat dibuat
menjadi simulasi
4. Untuk sistem TU stimlog buatlah sistem‐nya

tulusmartuas@gmail.com ‐ HUKUM BISNIS 30

Anda mungkin juga menyukai