KEPERAWATAN GEROTIK KELOMPOK 3 MASALAH NUTRISI (1) - Dikonversi
KEPERAWATAN GEROTIK KELOMPOK 3 MASALAH NUTRISI (1) - Dikonversi
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas
kehadirat dan anugerahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Gangguan Nutrisi pada
Lansia” yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerotik.
Sholawat serta salam selalu tercurah pada jujungan kita Nabi Muhammad
SAW.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Ns. Dewi Wulandari,
S.Kep,M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Gerotik di
Poltekkes Kemenkes Malang kampus 5 Trenggalek. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terimakasih kepada rekan- rekan yang terlibat dalam penulisan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk kesempurnaan penulisan makalah ini. Diharapkan makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Trenggalek, 14 Oktober
2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Setelah membaca makalah ini di harapkan mahasiswa mampu melakukan
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Nutrisi Pada Lansia
2.1 Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam
tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat
lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit.
Nutrisi yang adekuat merupakan suatu komponen esensial pada
kesehatan lansia. Faktor-faktor fisiologis yang dapat dikaitkan dengan
kebutuhan nutrisi yang unik pada lansia adalah menurunnya sensitivitas
olfaktorius, perubahan persepsi rasa dan peningkatan kolesistokinin yang
dapat memengaruhi keinginan untuk makan dan peningkatan rasa
kenyang. Proses penuaan itu sendiri sebenarnya tidak mengganggu
proses penyerapan vitamin pada berbagai tingkatan yang luas. Namun,
laporan-laporan terakhir mengindikasikan bahwa lansia mengalami
defisiensi vitamin B12, vitamin D dan asam folat. Perubahan-perubahan dan
kebutuhan mineral meliputi rendahnya kebutuhan akan zat besi pada
wanita lansia daripada wanita usia produktif. Asupan kalsium sebagai
salah satu mineral esensial lainnya bagi lansia sekitar 600 mg per hari
untuk wanita. Hal ini hanya menggambarkan 30 sampai 40% dari tingkat
kebutuhan yang disarankan. Suplemen kalsium tidak akan diabsorpsi
secara merata. Karena perbedaan derajat keasaman yang dibutuhkan
untuk absorpsi yang sesuai, kalsium sitrat malat merupakan bentuk yang
lebih dipilih untuk diberikan bagi lansia yang mengalami hipoklohidria atau
aklorhidria. Pada proses penuaan yang normal, peningkatan jaringan
adipose secara normal dapat menyertai penurunan massa tubuh dan
cairan tubuh total.
A. Kasus Semu
Pada tanggal 14 Oktober 2021, Tn S dengan usia 70 tahun dibawa ke Rumah
Sakit karena berat badan turun terus dan tampak lemas. Klien dirawat di
ruang seruni, klien mengatakan tidak nafsu makan sejak 1 minggu yang lalu.
Klien tampak lemas dan kesadaran melemah. Tn S tampak lemah dan tidak
kuat melakukan aktivitas sehari hari.
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn S Jenis Kelamin : Laki laki
Umur : 70 tahun Suku : Jawa
Alamat : Tamanan, Trenggalek Agama : Islam
Pendidikan : SMA Status Perkawinan : Duda
Tanggal Pengkajian : 14-10-2021
2. PENGKAJIAN DASAR
a. Kesadaran : Composmetis
d. Temperature : 36,5℃
c. Mata :
Pergerakan : Normal
Kejelasan melihat (tajam penglihatan) : Kejelasan berkurang
Adanya katarak : Tidak ada katarak
d. Pupil :
o Miosis/Midriasis : Midriasis
o Simetris/Asimetris : Simetris
e. Sensory deprivation (gangguan sensorik)
- Lihat, dengar, bau, sentuh : Normal
f. Kegiatan pendengaran
1) Apakah menggunakan alat bantu dengar
Tidak
2) Tinitus
Tidak
3) Serumen telinga bagian luar (jangan dibersihkan)
Bersih
g. Adanya rasa sakit atau nyeri
Tidak ada nyeri
4. SISTEM KARDIOVASKULER
a. Sirkulasi perifer, warna dan kehangatan
Normal
b. Auskultasi denyut nadiapical
Normal
c. Periksa adanya pembesaran vena jugularis
Normal
d. Pusing (Dizziness)
Ada pusing
e. Sakit (Paining)
Ada sakit
f. Edema
Tidak ada
5. SISTEM GASTROINTESTINAL
a. Status gizi
Nafsu makan berkurang
b. Pemasukan diet
Tidak ada diet
c. Anoreksia, tidak dicerna, mual, muntah
Tidak ada
d. Mengunyah, menelan
Normal
e. Keadaan gusi, rahang, rongga mulut
Normal
f. Auskultasi bising usus
Bising usus (-)
g. Palpasi apakah perut kembung ada pelebaran kolon
Normal
h. Apakah ada konstipasi (sembelit), diare
Tidak
6. SISTEM GENITOURINARI
a. Urine : warna dan bau
Kekuningan dan amoniak
b. Distensi kandung kemih, inkontinensa (tidak dapat menahan untuk buang air
kecil)
Normal
c. Frekuensi, tekanan atau desakan
Tidak ada masalah
d. Pemasukan dan pengeluaran cairan
Normal
e. Disuria
Tidak ada disuria
f. Seksualitas
a. Kurang minat untuk melaksanakan hubungan seks.
Klien tidak ada niat lagi untuk berhubungan, klien tidak ada keinginan untuk
menikah lagi
7. SISTEM INTEGUMEN.
a. Kulit.
1) Temperatur, tingkat kelembaban.
Lembab
2) Keutuhan luka, luka terbuka, robekan
Tidak ada luka dan robekan
3) Turgor (kekenyalan kulit)
Tidak elastis
4) Perubahan pigmen
Tidak terjadi perubahan
b. Adanya jaringan parut
Tidak ada jaringan parut
c. Keadaan kuku
Bersih
d. Keadaan rambut
Rambut bersih sebagian beruban
e. Adanya gangguan-gangguan umum
Tidak ada gangguan
8. SISTEM MUSKULOSKELETAL
a. Kontraktur
1) Atrofi otot
Ada gangguan penurunan otot
2) Mengecilnya tendon
Tidak ada gangguan
3) Ketidakadekuatan gerakan sendi
Klien mengalami gangguan sendi
b. Tingkat Mobilisasi
1) Ambulasi dengan atau tanpa bantuan atau peralatan
Klien tidak menggunakan alat bantuan
2) Keterbatasan gerak
Klien tidak mengalami keterbatasan gerak
3) Kekuatan otot
Kekuatan kuat
4) Kemampuan melangkah atau berjalan
Klien mampu untuk berjalan
c. Gerakan sendi
Klien mengalami keluhan
d. Paralisis
Klien tidak mengalami kelumpuhan
e. Kifosis
Klien tidak mengalami kifosis
4. Perasaan akan kehidupan yang dijalani (boleh memilih lebih dari satu)
(1) puas (4) tidak berguna
(2) bosan (5) kosong
(3) bahagia (6) menyenangkan
5. Apakah anda merasa tidak berguna dengan keadaan anda saat ini ?
(1) ya (2) tidak
5. Kepercayaan dan nilai – nilai yang dianut oleh keluarga terutama yang
berkaitan dengan kesehatan ?
(1) ada, sebutkan…….
(2) tidak
6. Apakah anda merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan anda ?
(1) ya (2) tidak
7. Apakah anda mudah memaafkan orang lain dan percaya pada pengampunan
Tuhan ?
(1) ya (2) tidak
KETERANGAN :
Mandiri = tanpa pengawasan, pengarahan/bantuan orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi meskipun ia dianggap mampu.
Keterangan :
Lanjutkan pertanyaan tahap II jika terdapat 1 (satu) jawaban Ya / lebih.
Pertanyaan Tahap II :
Apakah merasakan keluhan lebih dari 3 (tiga) per bulan?
Apakah ada masalah?
Apakah ada gangguan / masalah dengan orang lain?
Apakah menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter?
Apakah cenderung mengurung diri?
Keterangan :
Jika terdapat lebih dari 1 (satu) jawaban Ya, maka masalah emosional ADA
/ ada gangguan emosi.
Keterangan : Tidak Ada Gangguan Emosional
Interpretasi hasil :
a. Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat
INTERPRETASI HASIL :
Total : 20 (Gangguan Kognitif Sebagian)
Nama Klien : Tn S
Umur : 70 tahun
Kamar : Seruni
NO TANGGAL TANDA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DX MUNCUL TANGAN
1. 10-10-2021 Ketidak seimbangan nutrisi : nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
yang tidak adekuat.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
O: A: A: A:
- Ku : baik
- Nafsu makan klien P : P: P:
meningkat
- Konjungtiva normal
- TD : 100/ 70 mmHg
- N : 80 x/ menit
- RR : 20 x/ menit
- Suhu : 36,6 oC
- BB : 50 kg
A : Masalah nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh terasi sebagian :
- Nafsu makan
meningkat
- Adanya
perubahan
pola makan
- Konjuntiva
normal
- Klien tampak
tidak lemah
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Lansia mengalami persoalan khusus tentang nutrisi. Mereka beresiko
tinggi menderita malnutrisi dan lebih rentan terkena dampak malnutrisi. Salah
satu indikator yang sangat penting pada status nutrisi adalah berat badan.
Perawat berperan sangat penting dalam pemenuhan nutrisi lansia terutama di
Rumah Sakit. Setiap orang harus makan. Makanan merupakan bagian yang
paling pentingdalam kehidupan sebagian lansia dan saat-saat bersantap
menjadi bagian pentingyang dialami manula setiap harinya. Makanan juga harus
menjadi sumber kesehatan serta kegembiraan bagi orang-orang yang berusia
lanjut ini.
4.2 SARAN
Patut diingat bahwa keperluan enersi MANULA sudah menurun, jadi
jangan di sediakan seperti masih belum berusia lanjut. Ada baiknya bila mereka
dijaga jangan sampai menjadi kegemukan karena akan lebih mudah menderita
berbagai kelainan atau penyakit gizi yang berhubungan dengan kondisi
obesitas. Frekuensi penyakit Diabetes Mellitus, Cardiovascular diseases
terdapat meningkat pada kelompok MANULA.
DAFTAR PUSTAKA