PENGAUDITAN II
Dosen Pengampu : Dr. Rina Yuliastuty Asmara MM, Ak, CA, CSRS, CIBA, CERA
Disusun oleh :
Nuraenie Oktavianthie
(43219010116)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugerah-Nya
sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik.
Penyusunan makalah ini merupakan suatu bentuk penugasan kepada para mahasiswa
secara langsung di Ruang B-202 dengan mata kuliah Pengauditan II. Tujuan penyusunan makalah
ini adalah sebagai Tugas Individu dari Ibu Dr. Rina Yuliastuty Asmara MM, Ak, CA, CSRS,
CIBA, CERA.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan moral, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Rina Yuliastuty Asmara MM, Ak, CA, CSRS, CIBA, CERA selaku dosen mata
kuliah Pengauditan II Universitas Mercu Buana.
2. Teman-teman, selaku penyemangat dalam pengerjaan makalah Pengauditan II.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengauditan II. Makalah membahas tentang “Sampling
Audit untuk Pengujian Pengendalian dan Substantif atas Transaksi”.
Tak ada gading yang tak retak penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
ii
BAB III......................................................................................................................................... 11
PENUTUP.................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apa saja teknik sampling audit ?
4. Bagaimana cara pemilihan sampel probabilistik dan non probabilistik ?
5. Bagaimana pengambilan sampel untuk tingkat pengecualian ?
6. Bagaimana penerapan pengambilan sampling audit non statistik ?
7. Apa yang dimaksud distibusi sampling ?
8. Apa yang dimaksud sampling unit moneter ?
9. Apa yang dimaksud sampling variabel ?
10. Bagaimana penerapan pengambilan sampel atribut ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Teknik Sampling Audit
Metode sampling audit dapat dibagi menjadi dua kategori utama : sampling statistik
dan sampling non statistik. Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS,
auditor dapat menggunakan sampling non statistik (non statistical sampling) atau samping
statistik (statistical sampling) atau keduanya. Kategori tersebut serupa karena keduanya
melibatkan tiga tahap :
1. Merencanakan sampel.
2. Memilih sampel dan melakukan pengujian-pengujian.
3. Mengevaluasi hasilnya.
Tujuan dari perencanaan sampel adalah memastikan bahwa pengajuan audit dilakukan
dengan cara yang memberikan risiko sampling yang diinginkan dan meminimalkan
kemungkinan kesalahan non sampling.
1. Sampling Statistik
Sampling statistik (statistical sampling) dengan menerapkan aturan matematika,
auditor dapat mengkuantifikasi (mengukur) resiko sampling dalam merencanakan sampel,
dicontohkan anda mungkin ingat perhitungan hasil statistik dengan tingkat keyakinan 95%
memberikan risiko sampling sebesar 5%. Di dalam sampel statistik, diperlukan biaya yang
tidak sedikit untuk melatih auditor dalam menggunakan statistik dan merancang serta
mengimplementasikan sampel yang telah direncanakan. Namun demikian, sampling
statistik harus menguntungkan auditor dalam :
4
statistik, auditor menetukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel yang diinginkan
berdasarkan kriteria subjektif dan pengalaman yang dimiliki. Dengan demikian, auditor
mungkin tidak mengetahui kalau menggunakan sampel yang terlalu besar untuk satu
bidang, dan sampel yang terlalu kecil untuk bidang yang lain
5
2. Metode Pemilihan Sampel Probabilistik
Terdapat tiga metode dalam penarikan sampel probabilistik. Metode dalam pemilihan
sampel probabilistik antara lain :
a. Sampel Terarah
Dalam pemilihan sampel terarah, auditor secara sengaja memilih setiap pos dalam
sampel berdasarkan pada pertimbangan professional mereka sendiri dari pada
menggunakan pemilihan sampel secara acak.
b. Sampel Blok
Dalam pemilihan sampel blok, auditor memilih pos di dalam suatu blok terlebih dahulu,
kemudian blok sisanya dipilih secara berurutan.
c. Sampel Sembarang
Pemilihan sampel sembarang adalah pemilihan pos sampel tanpa bias yang disengaja
oleh auditor. Pada beberapa kasus, auditor memilih pos populasi tanpa
mempertimbangkan ukuran, sumber, atau karekteristik khusus lainnya.
Auditor sangat memperhatikan jenis pengecualian berikut dalam populasi data akuntansi :
Tingkat pengecualian dalam suatu sampel akan digunakan untuk mengestimasi tingkat
pengecualian dalam populasi yang merupakan “estimasi terbaik” auditor atas tingkat
pengecualian populasi. Istilah pengecualian (exception) harus dipahami sebagai mengacu pada
deviasi dari prosedur pengendalian klien maupun jumlah yang salah secara moneter, apakah
hal itu disebabkan oleh kesalahan akuntansi yang tidak disengaja atau penyebab lainnya. Istilah
6
deviasi (deviation) terutama mengacu pada penyimpangan dari pengendalian yang telah
digariskan.
7
• Mengevaluasi hasil, meliputi :
12. Mengenaralisasi dari sampel ke populasi.
13. Menganalisis pengecualian.
14. Memutuskan aksestabilitas populasi.
Sampling ini disebut juga sebagai sampling unit dollar, sampling jumlah moneter
kumulatif, dan sampling dengan probabilitas yang proporsional dengan ukuran. Sampling ini
serupa dengan penggunaan sampling non statistik.
8
Sampling variabel untuk memperkirakan salo akun digunakan oleh auditor dalam kondisi :
1. Jika klien tidak menyajikan suatu jumlah yang dianggap benar.
2. Jika suatu saldo akun ditentukan dengan sampling statistik.
2. Menggunakan tabel, jika auditor menggunakan table untuk menentukan ukuran sampel
awal, mereka akan mengikuti empat langkah berikut :
a. Memilih tabel yang berhubungan dengan ARACR.
b. Menempatkan TER pada bagian atas tabel.
c. Menempatkan EPER pada kolom bagian kiri.
d. Membaca kebawah kolom bawah TER yang sesuai hingga berpotongan dengan baris
EPER yang tepat. Angka pada perpotongan tersebut adalah ukuran sampel awal
dampak ukuran populasi.
9
4. Mengevaluasi hasil :
a. Mengenaralisasi dari sampel kepopulasi. Untuk sampling atribut, auditor menghitung
batas kemampuan atas CUER dengan ARACR tertentu, yang sekali lagi menggunakan
program computer khusus atau tabel yang dikembangkan dari rumus statistik.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan audit memilih sampel suatu populasi, adalah untuk mendapatkan sampel yang
representatif. Sampel Representatif adalah sampel dimana karekteristik sampel tersebut
mendekati karakteristik populasinya. Hal ini berarti bahwa pos-pos yang dipilih sebagai
sampel tersebut harus mirip dengan pos yang tidak dipilih. Dalam praktik, auditor tidak dapat
mengetahui apakah suatu sampel representatif atau tidak, bahkan setelah semua pengujian
telah selesai. Namun auditor dapat meningkatkan kemungkinan suatu sampel menjadi
representatif dengan melakukan langkah-langkah sampling audit dengan benar.
Adapun langkah- langkah dari sampling audit yaitu merencanakan sampel, memilih
sampel, melaksanakan pengujian, dan mengevaluasi hasil. Tujuan dari perencanaan sampel
adalah memastikan bahwa pengajuan audit dilakukan dengan cara yang memberikan risiko
sampling yang diinginkan dan meminimalkan kemungkinan kesalahan non sampling.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan, hendaknya penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam
penerapan sampling audit.
2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan khususnya
tentang sampling audit untuk pengujian pengendalian dan substantif atas transaksi.
3. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan, wawasan yang
luas, dan tentunya bermanfaat bagi mempelajari mengenai Pengauditan di suatu
perusahaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Binui, P. (n.d.). Pengertian Sampling Audit. Tugas Pemeriksaan Akuntansi 1 Error Sampling, 13.
Huda, N. (2016). Resume Bab 15 sampling audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi. Audit SIklus Penjualan dan Penagihan, 8. Retrieved from
Academia Edu:
https://www.academia.edu/32045335/Resume_Bab_15_sampling_audit_untuk_pengujian
_pengendalian_dan_pengujian_substantif_atas_transaksi_docx
Rohmad. (2019, May 15). Sampling Unit Moneter. Retrieved from Scribd:
https://id.scribd.com/document/410203313/SAMPLING-UNIT-MONETER-docx
University, B. (2018, November 26). Sampling Dalam Audit. Retrieved from Accounting Binus:
https://accounting.binus.ac.id/2018/11/26/sampling-dalam-audit/
12