BAB IV
GAMBARAN UMUM
4.1 Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur
4.1.1 Kondisi Administratif
Provinsi Jawa Timur merupakan satu provinsi yang terletak di Pulau
Jawa selain Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta), Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi Jawa
Timur terletak pada 111,0˚ hingga 114,4˚ Bujur Timur dan 7,12˚ hingga 8,48˚
Lintang Selatan dengan batas wilayah berikut.
4.1.3 Kependudukan
Jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 berdasarkan
hasil proyeksi penduduk berjumlah sekitar 39,699 juta jiwa. Kepadatan
penduduk per km2 sebesar 831 jiwa/km2. Sedangkan rasion jenis kelamin
adalah 97,53. Dari total penduduk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019,
kelompok umur yang berjumlah paling banyak adalah kelompok umur 20-24
tahun dengan jumlah sekitar 3,054 jiwa.
sekitar 129 ribu jiwa. Laju pertumbuhan penduduk per tahun antara tahun
2010-2019 yang paling tinggi ada di Kabupaten Sidoarjo dengan laju
pertumbuhan 1,63 persen. Sedangkan laju pertumbuhan terendah ada di
Kabupaten Lamongan dengan laju pertumbuhan sebesar 0,09 persen.
4.1.4 Perekonomian
a. Kondisi Perekonomian Jawa Timur
Angka PDRB Jawa Timur atas dasar harga berlaku (ADHB) selama kurun
waktu lima tahun terakhir mengalami peningkatan, yakni sebesar 1.691.477,06
miliar rupiah (2015) menjadi sebesar 2.352.425,20 miliar rupiah (2019).
Sementara angka PDRB Jawa Timur atas dasar harga konstan (ADHK) 2010,
selama kurun lima tahun terakhir juga mengalami peningkatan masing-masing
1.331.376 miliar rupiah (2015) menjadi sebesar 1.650.143 miliar rupiah
(2019).
Untuk tanaman Jagung dan Kedelai, pada tahun 2019 Provinsi Jawa
Timur tercatat jumlah produksinya sebesar 6.131,16 ribu ton jagung dan 345,0
ribu ton kedelai. Kabupaten dengan jumlah produksi jagung tertinggi adalah
Kabupaten Tuban dengan jumlah produksi sebesar 506,97 ribu ton. Sementara
Kabupaten dengan jumlah produksi kedelai tertinggi adalah Kabupaten
Banyuwangi sebesar 44,6 ribu ton.
b. Hortikultura
Produksi tanaman sayuran di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019
untuk tanaman bawang merah, cabai, kentang, tomat, bawang putih berturut-
turut sebesar 4.519,12 ribu ton, 1.990,44 ribu ton, 1.828,6 ribu ton, 384,50 ribu
ton, dan 67,75 ribu ton. kabupaten dengan jumlah produksi cabai tertinggi
adalah kabupaten Blitar dengan jumlah produksi sebesar 420,08 ribu ton. Untuk
Tanaman biofarmaka di provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 produksi
tanaman jahe sebesar 10,85 ribu ton, laos 2,94 ribu ton, kencur 934 ton dan
kunyit sebesar 25,93 ribu ton.
c. Perkebunan
Dari data luas tanaman perkebunan yang ada di Provinsi Jawa Timur
pada tahun 2018, yang mempunyai areal terluas adalah perkebunan kelapa,
yaitu sebesar 263.347 Ha dengan hasil produksi sebesar 244.057 ton. Diikuti
oleh luas areal perkebunan tebu 194.903 ha dengan produksi sebesar 1.066.628
ton.
d. Kehutanan
Data Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur memperlihatkan bahwa
hutan di Jawa Timur luasnya mencapai 1.361.146 ha, yang terdiri dari hutan
produksi seluas 782.772 ha, suaka alam dan pelestarian alam 233.632 ha, dan
hutan lindung seluas 344.742 ha. Untuk produksi kayu di Provinsi Jawa Timur
selama tahun 2019 produksi kayu bulat sebesar 3,91 juta kubik, kayu gergajian
sebesar 754,89 ribu kubik, dan kayu lapis sebesar 1,14 juta kubik.
e. Peternakan
Selain sebagai produsen tanaman pangan, Provinsi Jawa timur juga
merupakan salah satu propinsi penyangga komoditas hasil peternakan seperti
daging, telur dan produksi ternak ikutan lainnya. Pada tahun 2019 populasi sapi
potong di Provinsi Jawa Timur sebesar 4.705,07 ribu ekor dengan produksi
daging sebesar 103,29 ribu ton. Kabupaten dengan jumlah produksi daging sapi
terbesar adalah Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo yaitu berturut-turut
sebesar 11,32 ribu ton dan 9,07 ton. Untuk Produksi telur tercatat pada tahun
2019 Provinsi Jawa Timur sebesar 489,96 ribu ton. Kabupaten Blitar
merupakan Kabupaten penghasil telur terbesar di Jawa Timur dengan produksi
sebesar 163,36 ribu ton.
f. Perikanan
Jumlah produksi perikanan tangkap di Jawa Timur tahun 2018 yaitu
sebesar 564.399 ton dengan jumlah terbanyak yaitu perikanan laut sebanyak
551.925 ton. Sedangkan jumlah produksi perikanan budidaya sebesar
1.189.443 ton dengan jumlah terbanyak adalah budidaya rumput laut sebesar
532.596 ton.
Tabel 4. 5 Panjang Jalan Kewenangan Provinsi Jawa Timur per Kabupaten (KM)
Kabupaten
2
1 Pacitan 102.29 Ngawi -
1
2
2 Ponorogo 42.35 Bojonegoro 48
2
2
3 Trenggalek - Tuban 82
3
2
4 Tulungagung 9.58 Lamongan 56
4
2
5 Blitar 29 Gresik 21
5
2
6 Kediri 78 Bangkalan -
6
2
7 Malang 70 Sampang 56.3
7
2
8 Lumajang 39 Pamekasan 54.6
8
2
9 Jember 128 Semenep 28
9
1
Banyuwangi 91 Kota
0
1
Bondowoso 68.88 1 Kediri 6.93
1
1
Situbondo 17.09 2 Blitar 5.25
2
1
Probolinggo - 3 Malang 10.6
3
1
Pasuruan 86 4 Probolinggo -
4
1
Sidoarjo 29 5 Pasuruan 1.29
5
1
Mojokerto 73 6 Mojokerto -
6
1
Jombang 61 7 Madiun -
7
1
Nganjuk 39 8 Surabaya 12
8
1
Madiun - 9 Batu 36.1
9
2
Magetan 39.06 Jawa Timur 1,421
0
Panjang jalan raya di Kabupaten Tuban mencapai 925.621 km yang
terbagi atas jalan nasional 94.051 km, jalan provinsi 82 Km dan jalan kabupaten
750.220 km. Dari total panjang jalan 787.375 km dalam kondisi baik 83 km
kondisi sedang dan 41.190 km dalam kondisi rusak. 909.983 km memiliki
perkerasan aspal.
Jumlah
Luas Wilayah Persentase Luas
No Kecamatan Kelurahan/Des
(Ha) Wilayah (%)
a
1 Donomulyo 10 19.260 6.47
2 Kalipare 9 10.539 3.54
3 Pagak 8 9.008 3.03
4 Bantur 10 15.915 5.35
5 Gedangan 8 13.055 4.39
6 Sumbermanjing 15 11.851 3.98
7 Dampit 12 13.531 4.55
8 Tirtoyudo 13 14.196 4.77
9 Ampelgading 13 7.960 2.67
10 Poncokusumo 17 10.299 3.46
11 Wajak 13 9.455 3.18
12 Turen 17 6.394 2.15
13 Bululawang 14 4.936 1.66
14 Gondanglegi 14 7.974 2.68
15 Pagelaran 10 4.583 1.54
16 Kepanjen 18 4.625 1.55
17 Sumberpucung 7 3.590 1.21
18 Kromengan 7 3.863 1.30
19 Ngajum 9 6.012 2.02
20 Wonosari 8 4.853 1.63
21 Wagir 12 7.543 2.53
22 Pakisaji 12 3.841 1.29
23 Tajinan 12 4.012 1.35
24 Tumpang 15 7.209 2.42
25 Pakis 15 5.362 1.80
26 Jabung 15 13.589 4.56
27 Lawang 12 6.823 2.29
28 Singosari 17 23.949 8.05
29 Karangploso 9 5.874 1.97
30 Dau 10 4.196 1.41
31 Pujon 10 13.054 4.39
32 Ngantang 13 14.770 4.96
33 Kasembon 6 5.557 1.87
Total 390 297.678 100
Sumber: Kabupaten Malang Dalam Angka, 2021
C. Klimatologi
Kabupaten Malang memiliki iklim tropis dengan suhu antara 18,25 C
sampai dengan 31,45 C (suhu rata-rata dari empat stasiun pengamat cuaca
antara 23 C sampai 25 C). Tekanan udara yang paling tinggi dari empat
stasiun pengamat cuaca terjadi di Singosari 1.012,70 dan yang lain masih
dibawah angka tersebut.
D. Hidrologi
Kabupaten Malang yang merupakan daerah dataran tinggi memiliki
drainase yang baik yakni tidak pernah tergenang air, kecuali pada dataran-
dataran yang kemampuan saluran drainasenya bermasalah. Drainase tanah
menunjukkan lama dan seringnya tanah jenuh terhadap kandungan air dan
menunjukkan kecepatan resapan air dari permukaan tanah. Di wilayah ini
terdapat genangan air berupa waduk Karangkates dan Selorejo yang menjadi
muara drainase dari berbagai wilayah.
E. Jenis Tanah
Terdapat beberapa jenis tanah yang tersebar di seluruh wilayah
Kabupaten Malang. Persebaran jenis tanah di Kabupaten Malang didominasi
oleh jenis tanah latosol memiliki luas sebesar 86.260,36 Ha atau 25,77 % dari
seluruh luas wilayah Kabupaten Malang. Mediteran mempunyai luas sebesar
55.811,30 Ha atau 16,67 %, litosol seluas 69.133,25 Ha atau 20,65 % dan
alluvial 28.003,25 Ha atau 8,36 % dari seluruh luas Kabupaten Malang. Brown
forest memiliki luas 6.142,25 Ha atau 1,83 % dari seluruh luas Kabupaten
Malang. Berikut merupakan tabel rincian jenis tanah di Kabupaten Malang.
Tabel 4. 8 Luas Jenis Tanah Kabupaten Malang berdasarkan Jenis dan Sifat Tanah
Luas
No. Jenis Tanah Sifat Tanah
Ha %
1 Andosol 43.783,42 13,08 Subur, mudah erosi
Tanah subur, tanah erosi, potensi untuk tanaman
2 Latosol 86.260,36 25,77
perkebunan
3 Mediteran 55.881,30 16,67 Mudah kena erosi, umumnya daerah hutan
4 Litosol 69.113,25 20,65 Mudah kena erosi umumnya daerah hutan
5 Alluvial 28.003,25 8,36 Potensi untuk pertanian umumnya daerah hutan
Daerah subur dan potensi untuk pertanian
6 Regosol 45.654,17 13,64
tinggal
7 Brown Forest 6.142,25 1,83 Potensi pertanian rendah kurang menyerap air
Jumlah 334.787,00 100,00
Sumber: RTRW Kabupaten Malang Tahun 2010-2030
baik untuk tanaman semusim dan cukup baik untuk tanaman keras atau
tahunan. Wilayah yang berada pada kedalaman 30 - 60 cm di Kabupaten Malang
adalah seluas 17.804,55 Ha atau 5,32 % dari seluruh luas Kabupaten Malang
yang mana kondisi demikian ini cukup baik untuk tanaman keras/tahunan. Luas
wilayah di Kabupaten Malang yang berada pada kedalaman efektif tanah kurang
dari 30 cm adalah seluas 2.528,00 Ha atau 0,76% dari seluruh luas Kabupaten
Malang. Pada wilayah ini masih memungkinkan diusahakan tanaman semusim,
tetapi pada kedalaman 0 - 10 cm tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.
Berikut merupakan tabel rincian kedalaman tanah di Kabupaten Malang.
A. Kependudukan
Kabupaten Malang memiliki 33 Kecamatan dengan jumlah penduduk
yang berbeda pada tiap kecamatannya. Berdasarkan Kabupaten Malang dalam
Angka Tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Malang pada tahun 2020
sebanyak 2.619.975 jiwa. Berikut merupakan rincian jumlah penduduk, dan
rasio jenis kelamin penduduk di Kabupaten Malang.
Tabel 4. 10 Jumlah, dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kabupaten Malang Tahun
2021
Jumlah Rasio Jenis
No Kecamatan
Penduduk Kelamin
1 Donomulyo 62.585 101.87
2 Kalipare 59.545 99.82
3 Pagak 45.597 97.15
4 Bantur 68.824 100.71
5 Gedangan 53.289 105.13
6 Sumbermanjing 89.928 104.21
7 Dampit 118.479 100.58
8 Tirtoyudo 60.928 102.04
9 Ampelgading 52.000 102.54
10 Poncokusumo 92.648 102.10
11 Wajak 81.170 101.92
12 Turen 115.290 101.45
13 Bululawang 72.917 99.54
14 Gondanglegi 86.796 99.20
15 Pagelaran 68.147 100.96
16 Kepanjen 109.634 98.49
17 Sumberpucung 55.460 97.75
18 Kromengan 38.033 97.10
19 Ngajum 49.504 97.95
20 Wonosari 41.357 96.13
21 Wagir 93.211 102.89
22 Pakisaji 93.157 99.51
23 Tajinan 55.119 99.82
24 Tumpang 75.657 99.91
25 Pakis 171.657 101.49
26 Jabung 75.365 103.36
27 Lawang 114.928 99.67
28 Singosari 190.487 101.20
29 Karangploso 89.032 102.41
30 Dau 82.220 104.37
31 Pujon 69.040 105.13
32 Ngantang 56.376 101.92
33 Kasembon 31.595 103.16
Total 2.619.975 101.07
Sumber: Kabupaten Malang dalam Angka, 2021
menunjukan bahwa rasio jenis kelamin terbesar terletak pada Kecamatan Pujon
dengan rasio jenis kelamin sebesar 1,05.
B. Ketenagakerjaan
Potensi ketenagakerjaan di Kabupaten Malang menunjukkan kondisi
yang fluktiatif. Walaupun demikian, pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi
senantiasa diikuti dengan upaya-upaya perluasan lapangan kerja sehingga
mampu mengurangi tingkat pengangguran dan dampaknya. Perluasan lapangan
kerja juga belum memberikan peluang yang setara bagi perempuan untuk
berperan pada sektor produktif. Indikator utama ketenagakerjaan yang sering
digunakan sebagai indikasi keberhasilan dalam menangani masalah
pengangguran adalah perhitungan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPAK merupakan indikator yang
digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi tenaga kerja yang aktif dalam
kegiatan ekonomi (bekerja dan mencari pekerjaan) sedangkan TPT merupakan
perbandingan antara jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja.
Tabel 4. 12 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Malang atas dasar Harga Konstan (2017-
2019)
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Kategori Lapangan Usaha Malang Menurut Lapangan Usaha (Persen)
2017 2018 2019
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.70 -1.95 0.87
B Pertambangan dan Penggalian 5.12 3.16 1.01
C Industri Pengolahan 5.66 7.35 7.56
D Pengadaan Listrik dan Gas 5.92 5.26 5.41
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E 6.89 5.99 2.89
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 7.03 7.35 6.16
Perdagangan Besar dan Eceran;
G 7.00 6.66 4.83
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 8.00 8.50 4.48
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I 8.24 8.82 8.69
Minum
J Informasi dan Komunikasi 7.24 7.73 7.47
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2.90 4.90 3.78
L Real Estate 5.38 7.83 7.94
M, N Jasa Perusahaan 5.48 7.79 7.68
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
O 1.89 4.27 3.07
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 4.37 5.85 6.07
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5.82 7.58 7.11
R, S, T, U Jasa lainnya 4.93 6.10 5.67
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5.43 5.55 5.49
Sumber: Data Badan Pusat Statistika Kabupaten Malang, 2021
LAPORAN PENDAHULUAN IV - 23
KAJI ULANG RENCANA JALAN LINGKAR TIMUR KABUPATEN MALANG
A. Sektor Pertanian
Menurut Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan sebagian besar
wilayah Kabupaten Malang merupakan lahan pertanian, yaitu sekitar 45.851 hektar
merupakan lahan sawah, 100.691 hektar adalah tegal/ladang/kebun, dan 26.534 hektar
adalah areal perkebunan. Beberapa komoditas pertanian Untuk mendukung potensi
tersebut fasilitas jaringan irigasi telah banyak dibangun, diantaranya meliputi
LAPORAN PENDAHULUAN IV - 24
KAJI ULANG RENCANA JALAN LINGKAR TIMUR KABUPATEN MALANG
bendungan tetap, bangunan air, sumber air, pintu air dan saluran pembawa air yang
diperuntukkan untuk mencukupi kebutuhan pengairan lahan sawah seluas 45.851
hektar (Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air).
Sebagian besar jaringan irigasi merupakan irigasi teknis yang mengairi sekitar
28.393 hektar (61,10 persen) lahan sawah. Sedangkan irigasi semi teknis sekitar 11.593
hektar (24,94 persen) dan irigasi sederhana sekitar 6.479 hektar (13,94 persen).
Menurut catatan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air selama tahun 2020 tidak
terjadi pengalihan fungsi (mutasi) lahan. Selain komoditi padi dan palawija.
B. Sektor Perkebunan
Komoditi lain yang tercakup dalam tanaman bahan makanan (tabama) yang
cukup potensi adalah komoditi hortikultura. Beberapa komoditi perkebunan rakyat yang
tercatat pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan adalah cengkeh,
kelapa, kapuk randu, kopi, kakao rakyat, tebu, dan tembakau. Melihat kondisi alam
Kabupaten Malang yang sejuk, maka wajar bila komiditi hotikultura cukup potensi.
Menurut BPS, Statistik Pertanian Hortikultura SPH tercatat 20 komoditi sayuran dan 20
komoditi buah buahan yang potensi untuk dikembangkan di Kabupaten Malang.
Produksi sayuran pada tahun 2020 umumnya meningkat, sedangkan produksi buah-
buahan berfluktuasi dari tahun ke tahun.
C. Sektor Peternakan
Populasi dan produksi ternak (daging, telor dan susu) pada tahun 2020 umumnya
meningkat. Ternak andalan Kabupaten Malang adalah ternak sapi, baik sapi perah
maupun sapi potong. Populasi ternak sapi (perah dan potong) dari tahun ke tahun selalu
meningkat. Dari sekitar 86.986 ekor populasi sapi perah sekitar 24.483 ekor (28,15
persen) berada di Kecamatan Pujon.
D. Sektor Perikanan
Produksi perikanan Kabupaten Malang terdiri dari produksi tangkap dan
budidaya. Perikanan tangkap meliputi perikanan tangkap di laut dan perairan umum
seperti bendungan/waduk, rawa dan sungai. Produksi perikanan budidaya meliputi
produksi perairan tawar (kolam, minapadi, minamendong, jaring sekat/kolam jaring
apung (KJA) dan payau (tambak). Perkembangan armada perikanan terutama armada
LAPORAN PENDAHULUAN IV - 25
KAJI ULANG RENCANA JALAN LINGKAR TIMUR KABUPATEN MALANG
laut dari tahun ke tahun meningkat. Alat tangkap yang digunakan umumnya pancing
lainnya sekitar 1.793 buah. Produksi perikanan tangkap menghasilkan 476,05 ton hasil
penangkapan di perairan umum dan 13.693,35 ton hasil penangkapan di laut. Hasil
produksi perikanan budidaya sebesar 11.174,07 ton.
E. Sektor Industri
Potensi Industri di Kabupaten Malang adalah banyaknya jumlah Perusahaan
Industri Manufaktur Besar dan Sedang dengan jumlah sebanyak 265 perusahaan.
Kelompok industri manufaktur besar dan sedang terbanyak didominasi oleh kelompok
industri makanan, yaitu sebanyak 61 perusahaan atau 23,39 persen, industri pengolahan
tembakau sebanyak 41 perusahaan atau 15,47 persen, industri barang galian bukan
logam sebanyak 31 perusahaan atau 11,69 persen, dan industri karet, barang dari karet
dan plastik sebanyak 18 perusahaan atau 6,79 persen. Yang masing- masing didominasi
oleh penanaman modal non fasilitas.
F. Sektor Pariwisata
Sektor wisata merupakan salah satu industri yang ramah lingkungan dan
berperan besar bagi pendapatan wilayah jika dapat dikelola secara baik. Kabupaten
Malang memiliki obyek wisata yang beranekaragam dan tersebar di seluruh kecamatan,
LAPORAN PENDAHULUAN IV - 26
KAJI ULANG RENCANA JALAN LINGKAR TIMUR KABUPATEN MALANG
obyek wisata di Kabupaten Malang secara umum diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis
yaitu jenis wisata alam seperti pantai, pegunungan, air terjun, wisata buatan seperti
kawasan bermain dan perkebunan agropolitan buatan, selain itu ada pula jenis wisata
sejarah seperti kawasan wisata candi Kidal dan Candi Jago. Terdapat obyek wisata
khusus berupa wisata religius yaitu pesarean Gunung Kawi. Obyek wisata di Kabupaten
Malang saat ini masih banyak yang belum tersentuh dan dikembangkan. Obyek wisata
unggulan yang ada meliputi Sengkaling, Candi Badut, Puncak Dieng, Candi Singosari,
Stupa Sumber Awan, kebun teh, Coban Glotak, Sumber air di Gunung Ronggo dan Wendit
LAPORAN PENDAHULUAN IV - 27
KAJI ULANG RENCANA JALAN LINGKAR TIMUR KABUPATEN MALANG
Peningkatan kualitas koridor jalan Kota Malang – Bandara Abdul Rahman Saleh
dan pengembangan permukiman.
LAPORAN PENDAHULUAN IV - 28
KAJI ULANG RENCANA JALAN LINGKAR TIMUR KABUPATEN MALANG
Table of Contents
4.1 Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur................................................................................1
4.1.1 Kondisi Administratif.....................................................................................................1
LAPORAN PENDAHULUAN IV - 29
KAJI ULANG RENCANA JALAN LINGKAR TIMUR KABUPATEN MALANG
LAPORAN PENDAHULUAN IV - 30
KAJI ULANG RENCANA JALAN LINGKAR TIMUR KABUPATEN MALANG
LAPORAN PENDAHULUAN IV - 31