Satu detakan jantung kita menunjukkan satu pengiriman darah ke seluruh tubuh.
Setiap hari, 2000 galon darah yang membawa oksigen dan nutrisi mengalir melalui
pembuluh darah yang menghubungkan berbagai organ dan bagian tubuh lainnya.
Inilah alasan mengapa jantung dan sistem sirkulasi darah (atau sistem
kardiovaskuler) adalah penyokong utama kehidupan manusia.
Ada dua pemeran utama dalam sistem sirkulasi manusia, yakni jantung dan
pembuluh darah.
Jantung adalah sebuah organ berotot yang bertugas memompa darah ke seluruh
organ tubuh dengan melakukan kontraksi berirama secara repetitif. Untuk
memompa darah, jantung biasanya berdetak 60 hingga 100 kali per menit, atau
lebih cepat bila dibutuhkan.
Detakan itu ditentukan oleh pesan yang dikirimkan oleh tubuh ke jantung. Pesan
itulah yang menentukan kapan jantung memompa lebih banyak atau lebih sedikit
darah, tergantung kebutuhan individu. Ketika kita tidur, jantung akan memompa
secukupnya karena organ-organ tubuh hanya membutuhkan sedikit oksigen saat
beristirahat. Sebaliknya, saat tubuh kita merasa ketakutan atau berolahraga, organ
tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen sehingga jantung pun akan memompa
lebih banyak darah.
Darah yang dipompa keluar jantung akan dialirkan melalui dua sirkulasi.
Sirkulasi pertama, yakni sirkulasi pulmoner, adalah sirkulasi darah yang bermula
saat darah keluar dari rongga bilik kanan ke paru-paru lalu kembali ke rongga
serambi kiri jantung. Setelah meninggalkan bilik kanan, darah mengalir melalui
pembuluh kapiler yang mengelilingi kantong-kantong udara di paru-paru. Di sinilah
darah menyerap oksigen (yang kita hirup) dan melepaskan karbondioksida (yang
kita keluarkan melalui hembusan napas).
Selanjutnya, darah di serambi kiri akan dialirkan ke bilik kiri. Sirkulasi sistemik pun
dimulai saat darah yang kaya akan oksigen itu dialirkan ke luar dari bilik kiri
melalui aorta ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Darah kemudian kembali ke
jantung melalui serambi kanan.
Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait.
Gelombang rangsang listrik tersebar melalui nodus SA melalui sistem konduksi menuju
miokardium untuk merangsang konduksi otot. Rangsangan listrik ini disebut depolarisasi dan
diikuti perubahan listrik kembali yang disebut repolarisasi. Respon mekaniknya adalah sistolik
(kontraksi otot) dan diastolik (relaksasi otot). Aktivitas listrik sel yang dicatat secara grafik
melalui elektroda intrasel memperlihatkan bentuk khas yang disebut potensial aksi. Dua jenis
potensial aksi utama –respon cepat dan respon lambat- digolongkan berdasarkan kekuatan
depolarisasi primer, baik saluran Na+ cepat atau saluran Ca++ lambat. Potensial aksi respon
cepat ditemukan pada sel otot atrium dan ventrikel serta serabut Purkinje. Potensial aksi respon
lambat pada nodus SA dan AV. Nodus SA, nodus AV, dan serabut Purkinje mampu melakukan
eksitasi sendiri (automatisasi). Nodus SA merupakan pacemaker jantung yang dominan dengan
kecepatan intrinsik 60 sampai 100 dpm. Kecepatan intrinsik nodus AV dan serabut Purkinje
masing-masing secara berurutan adalah 40 sampai 60 dpm dan 15 sampai 40 dpm. (Wilson,
2005)
Aliran darah melalui perifer dipengaruhi oleh mekanisme pengaturan instrinsik dan ekstrinsik.
Mekanisme pengaturan ekstrinsik yang utama adalah saraf simpatis. Pengaturan intrinsik aliran
darah diatur oleh keadaan jaringan lokal dan sangat penting dalam optimasi aliran darah ke
otak dan jantung. Aliran darah melalui pembuluh darah bergantung pada variabel yang
berlawanan: perbedaan tekanan antara dua ujung pembuluh dan resistensi terhadap aliran.
Hubungan variabel ini paling baik diyunjukkan dengan hukum Ohm: Q = ΔP / R. Berdasarkan
hukum Ohm, aliran darah atau curah jantung, merupakan fungsi perbedaan tekanan dalam
sistem pembuluh darah (MAP dikurang RAP), dan keadaan pembuluh resisten. Dilatasi arteriol
menyebabkan penurunan resistensi dan peningkatan aliran darah. Sebaliknya, kontriksi arteriol
meningkatkan peningkatan resistensi dan penurunan aliran darah. (Wilson, 2005)
http://veniwulandari.blogspot.com/2009/03/fisiologi-sistem-kardiovaskular.html
Wednesday, April 1, 2009
SISTEM KARDIOVASKULAR
Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik kiri jantung dan
membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh dalam peredaran sistemik.
Daftar isi:
1. Jalur aorta
2. Ciri-ciri
3. Penyakit
1. Jalur aorta
Bagian awal aorta, aorta menaik, muncul keluar dari ventrikel kiri, yang diasingkan oleh katup
aorta. Kedua arteri coronaria jantung bercabang dari pangkal aorta, di atas katup aorta.
Aorta kemudian melengkung balik mengelilingi arteri pulmonalis. Tiga pembuluh darah muncul
keluar dari arcus aortae ini, yaitu arteri brachiocephalica, arteri carotis communis sinistra, dan
arteri subclavia sinistra. Pembuluh-pembuluh ini memasok darah ke kepala dan bagian lengan.
Aorta kemudian menuruni badan. Bagian atas diafragma (dalam dada) dipanggil aorta pars
thoracalis dan bagian bawah diafragma (dalam abdomen) dipanggil aorta pars abdominalis.
Arteri thoracica, jantung, dan pembuluh darah besar lainnya
Saat bergerak ke bawah dinding posterior abdomen, aorta abdomen beredar pada kiri vena
cava inferior, bercabang-cabang menjadi saluran darah utama pada perut dan usus, dan juga
ginjal. Terdapat banyak bentuk cabang yang dapat diketahui dalam vaskulatur sistem
pencernaan. Bentuk yang paling umum ialah cabang aorta membentuk truncus celiacus, arteri
mesenterica superior, dan juga arteri mesenterica inferior. Arteri renalis biasanya bercabang
dari aorta abdominalis di antara truncus celiacus dan arteri mesenterica superior.
Aorta berakhir dengan percabangan 2, yaitu arteri iliaca communis sinistra dan arteri iliaca
communis dextra untuk memasok darah ke anggota tubuh bagian bawah dan pelvis.
2. Ciri-ciri
Aorta adalah arteri kenyal, dan dengan itu dapat mengembang sedikit. Apabila ventrikel kiri
berkontraksi untuk memaksa darah mengalir ke aorta, aorta mengembang. Regangan ini
memberikan energi potensial yang akan membantu mempertahankan tekanan darah sewaktu
diastole, karena saat itu, aorta akan berkontraksi secara pasif.
3. Penyakit
* Aneurisme aorta
* Koarktasi aorta
* Sindrom Marfan
Paru-paru
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem
peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah
menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut
"pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah
kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin
pulmones untuk paru-paru.
Paru-paru menyampingi jantung dan pembuluh darah besar dalam rongga dada.[1]
1. Paru-paru mamalia
Paru-paru mamalia bertekstur seperti spons dan tertutupi epitelium, sehingga permukaan
totalnya jauh lebih besar daripada permukaan luar paru-paru itu sendiri. Paru-paru manusia
adalah contoh tipikal paru-paru jenis ini.
Bernapas terutama digerakkan oleh otot diafragma di bawah. Jika otot ini mengerut, ruang yang
menampung paru-paru akan meluas, dan begitu pula sebaliknya. Tulang rusuk juga dapat
meluas dan mengerut sedikit. Akibatnya, udara terhirup masuk dan terdorong keluar paru-paru
melalui trakea dan tube bronkial atau bronchi, yang bercabang-cabang dan ujungnya
merupakan alveoli, yakni kantung-kantung kecil yang dikelilingi kapiler yang berisi darah. Di sini
oksigen dari udara berdifusi ke dalam darah, dan kemudian dibawa oleh hemoglobin.
Udara masuk dan keluar ke dan dari paru-paru melalui sebuah jalur cartilaginous — yang
dikenal dengan nama bronchi dan bronchioles. Pada gambar ini, bagian dalam paru-paru tissue
telah dibuka untuk menampilkan bronchioles[1]
Darah terdeoksigenisasi dari jantung mencapai paru-paru melalui arteri paru-paru dan, setelah
dioksigenisasi, beredar kembali melalui vena paru-paru.
2. Rujukan
1. ^ Gray's Anatomy of the Human Body, 20th ed. 1918.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya
banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak
kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak
terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar
darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar,
yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah
terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru.
Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh
vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di tubuh,
berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan
pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan
jaringan di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan
kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler
bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air,
protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan
hidrostatik.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran
darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
1. Permukaan Jantung
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa.
Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di
dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan
sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda
yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat
erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari
gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang
merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada
lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan
serambi (atrium) & bilik (ventrikel).
Gambar penampang melintang jantung manusia.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya
gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke
seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi
bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di
antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga.
Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup
berdaun dua.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis,
menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida
yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa
darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
4. 1. Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:
* Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah
membuat penderita tak dapat melakukan aktifitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja
jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat
menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah
pingsan.
* Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya
pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam
kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga
membuat penderita tidak dapat melakukan aktifitas yang berat, karena aktifitas yang berat
hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak nafas,
walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni
penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.
4. 2. Serangan Jantung
Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak
berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab
gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai
darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan
darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan
kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang
mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti
Decolgen, dan nikotin.
Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang
beraktifitas, seperti yang menyerang beberapa atlit-atlit sepak bola ternama di dunia di tengah
lapangan sepak bola[1]. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktifitas jantung yang
melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olah raga.
4. 3. Penanggulangan
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di
samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi tidak sering tidak terlalu larut
malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat
(memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan
makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan.
Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar resiko
penyakit dan serangan jantung, di antara lain:
* Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam Bawang Putih ternyata dapat
membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat
zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%[2]. Namun beberapa peneliti lain ada
juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara Bawang Putih dengan kesehatan
Jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa
mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan
perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain resiko penyakit jantung[3].
* Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi resiko penyakit Jantung.
Untuk benar-benar mengurangi resiko penyakit Jantung, seseorang harus benar-benar berhenti
merokok [4].
* Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology
mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi resiko penyakit jantung[5].
* Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi resiko penyakit
Jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah
garam menunjukkan resiko penyakit jantung hingga 25% dan resiko serangan jantung hingga
20%
Pembuluh nadi
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung.
Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju
jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah
menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon
dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark
miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
Daftar isi:
1. Penggambaran
2. Anatomi
3. Jenis pembuluh nadi
4. Lihat pula
1. Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan
darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung
mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah
saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan
tensimeter atau sfigmomanometer.
Potongan pada pembuluh nadi
2. Anatomi
Anatomi dinding pembuluh nadi.
Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan
selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan
terdalam adlah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada
lumen.
3. 1. Arteri pulmonaris
Pembuuh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-
paru.
3. 2. Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat
nutrisi dan gas ditukarkan.
3. 3. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan
membawa banyak oksigen.
3. 4. Arteriol
Arteriol adalah pembulih nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
3. 5. Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang
menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan
ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler
sangat halus dan berdinding tipis.
Nota tambahan
Kecergasan kardiovaskular berkaitan dengan daya tahan kardivaskular, kecergasan
respiratori, kecergasan aerobik. Semua ini merupakan aspek kecergasan terpenting. Asas
kepada sebarang aktiviti fizikal juga faktor utama yang boleh mengurangkan risiko individu dari
penyakit kardiovaskular. Contohnya seperti penyakit jantung, penyakit hipokinetik, penyakit lain
dan kematian awal. Kardiovaskular cergas meningkatkan kebolehan melakukan sebarang
tugas. Komponen dalam kardiovaskular terdiri daripada jantung, paru-paru, salur darah, darah
dan otot. Daya Tahan Kardiovaskular
• Merupakan komponen yang terpenting dalam profil fisiologi manusia. • Didefinisikan sebagai
keupayaan jantung, saluran darah dan paru-paru mengedar oksigen ke otot-otot secara
berterusan dalam jangka masa yang lama semasa melakukan aktiviti fizikal. • Berkaitan dengan
efisiensi dan keupayaan system kardiovaskular mengepam dan menyalurkan darah beroksigen
ke seluruh tubuh secara berterusan bagi membolehkan seluruh anggota tubuh bekerja dalam
tempoh masa yang panjang. • Tahap kecergasan meningkat apabila keupayaan daya tahan
kardioveskular melebihi tahap purata kapasiti aerobik. • Kapasiti aerobik- Konsep yang
digunakan untuk menggambarkan status fungsi system digunakan untukmenggambarkan status
fungsi system
kardiovaskular.
-dikenali sbg VO2max (didefinisikan sebagai kapasiti penggunaan oksigen yang maksimum
oleh badan semasa melakukan aktiviti fizikal).
Penghantar
Menghantar oksigen dan nutrient ke setiap sel di dalam badan melalui darah yang dipam oleh
jantung.
Pengeluar
Mengeluarkan karbon dioksida dan sisa hasil metabolism daripada setiap sel dalam badan
Pengangkut
Mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke sel-sel sasaran melalui plasma darah.
Pengekal
Membantu mengekalkan suhu dalam badan.
Penghalang
Menghalang dehidrasi dan infeksi dengan mengekalkan tahap cecair pada kadar yang sesuai.
Deskripsi
Sistem kardiovaskuler merupakan sub sistem sirkulasi yang bertugas mengedarkan darah ke
seluruh tubuh. Selain sistem kardiovaskuler kita juga mengenal sistem sirkulasi limfatik yang
terdiri dari kelenjar limfe, pembuluh limfe dan cairan limfe.
Sistem kardiovaskuler mendistribusikan darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah
(sirkulasi darah). Sirkulasi darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal.
Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran darah kecil adalah sirkulasi darah antara
jantung dan paru-paru. Darah dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Darah ini banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk
dibuang melalui paru-paru ke atmosfer. Selanjutnya darah akan teroksigenasi pada kapiler paru
dan kembali ke jantung (atrium kiri) melalui vena pulmonalis.
Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar adalah srikulasi darah dari jantung (ventrikel kiri)
ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru). Darah dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh tubuh
melalui aorta, kemudian aorta bercabang-cabang menjadi arteri-arteri yang lebih kecil yang
tersebar ke seluruh tubuh. Selanjutnya darah dikembalikan ke jantung (atrium kanan) melalui
vena cava.
Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah. Darah dari ventrikel kanan
dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh dari
ventrikel kiri melalui aorta. Aorta akan bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola dan kapiler.
Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui vena (pembuluh balik).
Jantung memompa darah dengan cara kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol). Jantung dapat
bekerja dengan cara memompa karena mempunyai lapisan miokardium yang sangat istimewa.
Sifat istimewa dari miokardium adalah :
Stimulus awal untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari jantung itu sendiri yaitu dari nodus
sinoatrial (SA node), bukan dari sistem saraf. Pompa jantung ini bersifat otomatis dan bersifat
dinamis sesuai dengan kebutuhan jaringan tubuh terhadap oksigen dan nutrisi. Setiap menit SA
node mencetuskan impuls sekitar 70-80 kali/menit.
Miokardium terdiri dari dua bagian besar yaitu sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel. Setiap
sel miokardium dipisahkan oleh diskus interkalaris yang memungkinkan perambatan terjadi
dengan sangat cepat.
3. Durasi potensial aksi 100 kali lebih lama dari otot rangka
Miokardium mempunyai daya tahan kontraksi lebih lama dari otot rangka. Apabila dalam satu
menit jantung berkontraksi rata-rata 70 kali/menit maka pada seseorang yang berusia 70 tahun
jantung berkontraksi sebanyak 2.540.160.000 kali.
Miokardium seperti halnya otot rangka, dapat berkontraksi setelah diinisiasi oleh potensial aksi
yang berasal dari sekelompok sel konduktif pada SA node (nodus sinoatrial) yang terletak pada
dinding atrium kanan.
Dalam keadaan normal, SA node berperan sebagai pacemaker (pemicu) bagi kontraksi
miokardium. Selanjutnya potensial aksi menyebar ke seluruh dinding atrium dan menyebabkan
kontraksi atrium. Selain menyebar ke seluruh dinding atrium, impuls juga menyebar ke AV node
(nodus atrioventrikular) melalui traktus internodal, kemudian ke berkas his dan selanjutnya ke
sistem purkinye. Penyebaran impuls pada sistem purkinye menyebabkan kontraksi ventrikel.
Pada fase ini terjadi influks natrium akibat pembukaan saluran natrium saat terjadi peningkatan
permeabilitas membran terhadap natrium. Awal depolarisasi adalah keadaan polarisasi (resting
membrane potential) dimana muatan sisi dalam membran lebih negatif dibanding sisi luar
(polarisasi).
Pada fase ini saluran lambat natrium dan kalsium terbuka sehingga terjadi keseimbangan
antara influks natiurm dan kalsium serta efluks kalium.
4. Fase 3: Late rapid repolarization dimana terjadi pembukaan saluran lambat kalium
Fase ini merupakan keadaan membaran istirahat dimana muatan sisi dalam membran sel
menjadi lebih elektronegatif dbanding sisi luar (polarisasi).
Peristiwa mekanik pada jantung terjadi bersamaan dengan peristiwa listrik pada jantung.
Peristiwa mekanik pada jantung terdiri dari :
Peristiwa listrik dan mekanik yang terjadi pada jantung dapat dilihat pada diagram di bawah ini :
Kontraksi Jantung
Jantung bekerja sebagai pompa dengan cara kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol). Setiap
kali sistol dan diastol disebut dengan siklus jantung. Konstraksi jantung untuk memompa darah
terjadi setelah penyebaran potensial aksi baik pada atrium maupun ventrikel. Ada 2 tipe
kontraksi yaitu :
Kontraksi miokardium baru akan terjadi bila stimulusnya adekwat (cukup) atau mengikuti
Hukum All or None. Kontraktilitas miokardium mengikuti Hukum Starling dimana kontraktilitas
miokardium tergantung kepada regangan otot jantung pada saat diastol (EDV atau end diastolic
volume). Semakin banyak darah yang mengisi ventrikel pada saat diastol akan semakin
meningkatkan regangan pada miokardium dan menyebabkan peningkatan kontraktilitas otot
jantung.
Bunyi Jantung
Pada saat jantung bekerja akan terdengar bunyi "lub" dan "dub". Bunyi tersebut adalah bunyi
S1 dan S2. Bunyi S1 terdengar saat sistol dan S2 saat diastol. Bunui S1 timbul akibat
penutupan katup mitral pada saat sistol ventrikel dan bunyi S2 timbul akibat penutupan katup
semilunar pada permulaan diastol ventrikel. Selain bunyi S1 dan S2, bisa juga terdengar bunyi
jantung tambahan yaitu S3 dan S4.
Curah Jantung
Curah jantung atau cardiac output adalah jumlah darah yang dipompa ventrikel setiap menit,
rata-rata berjumlah 4-5 liter/menit. Curah jantung adalah volume sekuncup (stroke volume)
dikalikan dengan frekuensi denyut jantung dalam satu menit (heart rate). Stroke volume atau
volume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompa ventrikel setiap kali kontraksi.
Curah jantung dipengaruhi oleh latihan fisik (aktivitas), stres, suhu, kehamilan dan post-
prandial. Selanjutnya darah pada sirkulasi sistemik akan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh,
distribusinya adalah sebagai berikut :
Regulasi Jantung
Jantung dapat bekerja secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kerja jantung
dipengaruhi oleh faktor mekanik, persarafan dan suhu. Regulasi jantung meliputi regulasi
terhadap heart rate, stroke volume, cardiac output dan blood pressure.
Heart rate dipengaruhi sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Sistem saraf simpatis dengan
epinefrin dan norepnefrin sebagai neurotrasmiternya menyebabkan peningkatan heart rate.
Sedangkan sistem saraf parasimpatis melalui nervus vagus menyebabkan perlambatan heart
rate.
Heart rate juga dipengaruhi oleh kemoreseptor dan baroreseptor. Aktivitas kemoreseptor
bertujuan menjaga kecukupan sirkulasi serebral (otak).
Determinan utama dari curah jantung adalah kebutuhan oksigen jaringan dengan cara
autoregulasi intrinsik yang mengubah preload dan stroke volume dan autoregulasi ekstrinsik
atas pengaruh hormon epinefrin.
Sumber :
1. Vander at all, 2001, Human Physiology : The Mechanism of Body Function, Eight Edition,
The McGraw Hills Company
http://abhique.blogspot.com/2009/10/fisiologi-sistem-kardiovaskuler.html
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Filed in Biologi , Kelas Online 19 comments
Penyusun : Elin Darliah
Pengajar Biologi kelas XI SMAN 2 Tasikmalaya
Standar Kompetensi
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan /penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi
pada system peredaran darah.
Mahluk hidup membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas hidupnya. Untuk menghasilkan energi
tubuh membutuhkan berbagai materi yang diambil dari lingkungan.
Agar materi tersebut bisa sampai ke tingkat seluler diperlukan suatu system khusus yaitu system sirkulasi.
Sistem sirkulasi adalah system transpor yang mengsuplai zat-zat yang diabsorpsi dari saluran pencernaan
dan O2 ke jaringan, mengembalikan CO2 ke paru-paru dan produk-produk metabolisme lainnya ke ginjal,
berfungsi dalam pengaturan temperature tubuh dan mendistrikbusikan hormone-hormon dan zat-zat lain
yang mengatur fungsi sel
Darah yaitu pembawa zat-zat ini, dipompakan melalui system tertutup pembuluh-pembuluh darah oleh
jantung. Oleh karena itu system peredaran darah manusia dikenal dengan sebutan peredaran darah
tertutup.
Setiap kali beredar darah dua kali mengalir melewati jantung oleh karena itu system peredaran darah
manusia juga dikenal sebagai peredaran darah ganda ( rangkap).
DARAH
Volume darah total normal yang beredar kira-kira 80% berat badan atau 5600 ml pada orang 70 kg.
Darah tersusun dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah meliputi 55% dari seluruh bagian
darah, sedangkan 45% sisanya adalah berupa sel-sel darah.
PLASMA DARAH
Bagian cair darah yaitu plasma adalah suatu larutan yang baik sekali yang mengandung molekul
anorganik, molekul organic (protein, glukosa, lemak) dan garam-garam mineral.
Volume normal plasma kira-kira 5% berat badan , atau secara kasar pada laki-laki 70 Kg , 3500 ml.
Bila darah lengkap dibiarkan membeku dan bekuan dibuang cairan yang tertinggal dinamakan serum.
Protein plasma
Protein plasma biasanya terdiri dari fraksi albumin, globulin dan fibrinogen.
Albumin berfungsi untuk menjaga tekanan osmotic darah. Selain itu albumin berperan sebagai
pengemban untuk logam, ion asam lemak, asam amino, bilirubin, enzim dan obat-obatan.
Globulin berfungsi untuk membentuk antibody sehingga tubuh kebal terhadap serangan penyakit yaitu
berupa gama globulin, protein ini dibentuk dalam sel-sel plasma, dan juga berfungsi untuk proses
pembekuan yaitu berupa globulin protrombin.
Fibrinogen merupakan komponen protein yang juga berfungsi untuk pembekuan darah.
Fraksi albumin dan protein yang berhubungan dengan pembekuan ( fibrinogen dan protrombin) dibentuk
dalam hati.
Di dalam plasma darah , garam sangat berguna untuk berbagai tujuan . Garam dapur (NaCl) misalnya
berguna untuk melarutkan protein. Protein dapat bekerja malakukan barbagai fungsinya jika berada
dalam bentuk terlarut.
Beberapa garam lainnya berfungsi untuk menjaga pH darah tidak berubah, jenis garam demikian dikenal
sebagai zat penyangga.
Selain itu protein plasma juga bertanggung jawab untuk 15 % kapasitas buffer darah.
UNSUR SELULER DARAH.
Unsur seluler darah adalah sel darah merah (eritrosi) , sel darah putih ( leukosit), dan trombosit-trombosit
tersuspensi dalam plasma.
Sel darah merah
Sel darah merah (eritrosit) membawa hemoglobin dalam sirkulasi. . Sel darah merah berbentuk cakram
bikonkaf.
Pada Mamalia sel-sel darah merah kehilangan intinya sebelum memasuki sirkulasi, tidak memiliki
mitokondria
Pada manusia sel darah merah hidup dalam sirkulasi selama 120 hari.
Jumlah rata-rata sel darah merah normal pada laki-laki 5,4 juta /μL dan pada wanita kira-kira 4,8 juta /
μL.
Tiap-tiap sel darah merah manusia diantaranya kira-kira 7,5 μL dan tebalnya 2 μm.
Mengandung ± 250 juta molekul Hb , sejenis protein pengikat dan pembawa O2 yang mengandung besi.
Hb darah mampu berikatan dengan molekul gas nitrat oksida (NO) , dimana di dalam dinding kapiler NO
berperan untuk merelaksasikan dinding kapiler sehingga dapat mengembang yang membantu
mengirimkan O2 ke sel.
Pembentukan sel darah merah disebut eritropoeisis yang diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang
beredar dinamakan eritropoeitin yang dibentuk oleh kerja dari factor ginjal pada globulin plasma.
Untuk pembentukan dan perombakan sel darah merah perhatikan bagan di bawah ini !
Dalam sirkulasi kira-kira terdapat 3 x 1013 sel darah merah dan kira-kira 900 gram hemoglobin dalam
sirkulasi darah laki-laki dewasa 70 Kg , dan setiap 0,3 gram dihancurkan dan 0,3 gram disintesis.
Bila sel darah merah tua , akan dihancurkan dalam system retikuloendotelial, bagian globin melekul
hemoglobin dipisahkan dan hem diubah menjadi biliverdin . Pada manusia sebagian biliverdi yang
dibentuk dari heme diubah menjadi bilirubin. Bilirubin disimpan dalam kantung empedu untuk
disekresikan pada saluran pencernaan. Besi dari hem dipakai kembali untuk sintesis hemoglobin .
Sel darah putih
Normal terdapat 4000 – 11000 sel darah putih per mikroliter darah manusia.
Pada mamalia Sel darah putih dapat dibedakan dalam 5 tipe . Neutrofil, basofil, eosinofil mempunyai inti
yang bentuknya tidak teratur ( karena itu sering disebut polimorfonuklear) dan granula sitoplasmik jelas
( tergolonggranulosit ).
Monosit dan limfosit (tergolong agranulosit) yaitu sel dengan inti yang besar dan bulat dan sedikit
sitoplasma agranuler dan inti berbentuk ginjal.
Tipe sel darah putih.
Eosinofil ( 2 atau 3 % dari jumlah leukosit yang beredar)
Memfagosit kompleks antigen – antibody sehingga sel-sel ini penting dalam pembersihan sisa-sisa suatu
infeksi.
Dan kadar eosinofil yang beredar akan meningkat pada penderita penyakit alergi.
Neutrofil (60 sampai 70%)
KLIK PLAY PADA GAMBAR UNTUK MENJALANKAN ANIMASI .
1. Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali
paru.
2. Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel dextra melalui
trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-paru.
3. Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra tetapi dindingnya
lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah yang kaya oksigen
dari paru-paru.
4. Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding ventrikel
dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan mengalir keseluruh tubuh kecuali
paru-paru.
5. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan
ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6. Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae tendinea dan otot
papilaris.
7. Katup aortik
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8. Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya karbondioksida
dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.
Serabut sino-atrial sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya, yaitu
hnya mempunyai potensial membrane istiraha dari -55 milivolt sampai -60
milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada sebagian terbesar serabut lainnya.
Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah ditembus ion
natrium. Kebocoran natrium ini menyebabkan eksitasi-sendiri dari serabut S-A.
Ujung serabut simpul S-A bersatu serabut otot atrium yang ada disekitarnya, dan
pontensial yang berasal dari simpul S-A berjalan ke luar, masuk tersebut. Dengan jalan ini,
pontensial aksi menyebar ke seluruh masa otot dan akhirnya juga ke simpul A-V. Kecepatan
penghataran dalam otot atrium sekitar 0,3 meter per detik. Tetapi, penghatar dalam otot atrium,
sebagian diantaranya sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot atrium
sebagian diantarnnya berjalan langsung dari simpul S-A ke simpul A-V dan menghantarkan
implus jantung dengan kecepatan sekitar 0,45 sampai 0,6 meter perdetik.Llintasan ini, yang
dinamakan lintasan inernodal.
Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi lebih rendah
dan pada SA Node yaitu : 40 – 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls
lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node
rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.
3. Berkas His
Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ). Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan
diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
b. Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel
impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga
tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan
frekuensi 20 – 40 kali permenit.
Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot jantung
timbul akibat penyebaran arus listrik di sepanjang otot jantung.
Konsep automaticity mempunyai karakteristik berikut:
1. Sel jantung memiliki fungsi mekanik dan elektrik serta terdiri dari filamen-filamen kontraktil
yang jika terstimulasi akan saling berinteraksi sehingga sel miokard akan berkontraksi.
2. Kontraksi sel otot jantung yang berhubungan dengan perubahan muatan listrik disebut
depolarisasi dan pengembalian muatan listrik disebut repolarisasi. Rangkaian proses ini disebut
potensial aksi.
3. Sel miokard bersifat depolarisasi spontan, yang berfungsi sebagai back up sel pacu jantung jika
terjadi disfungsi nodal sinus atau kegagalan propagasi depolarisasi dengan manifestasi klinis
berupa aritmia.
Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri dari:
1. Nodal Sinoatrial (SA)
a. Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian sudut kanan atas atrium kanan
dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3 mm serta merupakan pacemaker jantung.
b. Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan mempertahankan kecepatan
depolarisasi serta mengawali siklus jantung ditandai dengan sistol atrium.
c. Impuls dari nodal SA mentebar pertama sekali ke atrium kanan lalu ke atrium kiri (melalui
berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan ke nodal atrioventrikular (AV) melalui traktus
internodal.
2. Nodal Atrioventrikular (AV)
a. Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian bawah, di atas sinus koronarius dan
dibelakang katup trikuspid yang berfungsi memperlambat kecepatan konduksi sehingga memberi
kesempatan atrium mengisi ventrikel sebelum sistol ventrikel serta melindungi ventrikel dari
stimulasi berlebihan atrium seperti pada fibrilasi atrial.
b. Nodal AV menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecepatan konduksi 0,05 meter/detik.
c. Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.
3. Sistem His-Purkinje
a. Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri.
Berkas His kiri terbagi menjadi berkas anterior kiri, posterior dan septal.
b. Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke ventrikel kanan, sedangkan berkas kiri
menyebarkan impuls ke septum inter-ventrikel dan ventrikel kiri dengan kecepatan konduksi 2
meter/detik.
c. Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi cabang-cabaang kecil atau serabut purkinje yang
tersebar mulai dari septum interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan menghasilkan impuls
20-40x/menit dengan kecepatan konduksi 4 meter/detik.
d. Impuls listrik menyebar mulai dari endokardium ke miokardium dan terakhir mencapai
epikardium, yang selanjutnya otot jantung akan bergerak (twisting) dan memompa darah keluar
dari ruang ventrikel ke pembuluh darah arteri.
Fase potensial aksi jantung
1. Fase 0:
Depolarisasi cepat (fase sodium channel): terjadi pemasukan cepat Na+ dari luar sel ke dalam sel
melalui saluran Na+ Ion K+ bergerak ke luar sel dan Ca++ bergerak lambat masuk ke dalam sel
melalui saluran Ca++. Sel akan terdepolarisasi dan dimulailah kontraksi jantung ditandai dengan
kompleks QRS pada elektrokardiogram (EKG). Selanjutnya terjadi repolarisasi segera yang
terdiri dari 3 fase (fase 1,2 dan 3).
2. Fase 1:
Repolarisasi dini: saluran Na+ akan menutup sebagian sehingga memperlambat aliran Na+ ke
dalam sel. Pada saat bersamaan, Cl- masuk ke dalam sel dam K+ keluar melalui saluran K+.
Alhasil terjadi penurunan jumlah ion positif dalam sel yang menimbulkan gelombang defleksi
negatif kecil pada kurva potensial aksi.
3. Fase 2:
Fase plateau: Terjadi pemasukan lambat Ca++ ke dalam sel melalui saluran Ca++ Ion K+ terus
keluar dari sel melalui saluran K+. Fase ini ditandai dengan segmen ST pada EKG.
4. Fase 3:
Repolarisasi cepat akhir: Terjadi downslope potensial aksi, dimana K+ bergerak cepat keluar sel.
Saluran Ca++ dan Na+ tertutup sehingga Ca++ dan Na+ tidak bisa masuk ke dalam sel.
Pengeluaran cepat K+ menyebabkan suasana elektrik di dalam sel menjadi negatif. Hal ini
menjelaskan terjadi gelombang T (repolarisasi ventrikel) pada EKG. Jika saluran K+ dihambat,
terjadi pemanjangan potensial aksi.
5. Fase 4:
Resting membrane potential: kembali pada keadaan istirahat, Na+ dijumpai banyak di dalam sel
serta K+ banyak diluar sel. Pompa Na+K+ akan diaktivasi untuk mengeluarkan Na+ dan
memasukkan K+ ke dalam sel. Jantung mengalami polarisasi ( siap untuk stimulus berikutnya).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan
peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh
darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai
peredaran darah ganda. Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan
darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen
bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa
melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya
karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis
darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke
atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sedangkan sistem konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung merupakan
akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion.
Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu mengalami
perubahan relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi
sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan
konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada
keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif
dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot
jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang
menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut
depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai
keadaan semula yaitu proses repolarisasi.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis masih banyak
kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapankan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
menjadi wawasan pengetahuan bagi pembacanya.