Anda di halaman 1dari 30

Sistem peredaran darah 

atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi


memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian
dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan
sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan
karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang
berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-
masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang
dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau
organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel
kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kardiovaskular
Jantung dan Sistem Sirkulasi Manusia

Satu detakan jantung kita menunjukkan satu pengiriman darah ke seluruh tubuh.
Setiap hari, 2000 galon darah yang membawa oksigen dan nutrisi mengalir melalui
pembuluh darah yang menghubungkan berbagai organ dan bagian tubuh lainnya.
Inilah alasan mengapa jantung dan sistem sirkulasi darah (atau sistem
kardiovaskuler) adalah penyokong utama kehidupan manusia. 
Ada dua pemeran utama dalam sistem sirkulasi manusia, yakni jantung dan
pembuluh darah. 
Jantung adalah sebuah organ berotot yang bertugas memompa darah ke seluruh
organ tubuh dengan melakukan kontraksi berirama secara repetitif. Untuk
memompa darah, jantung biasanya berdetak 60 hingga 100 kali per menit, atau
lebih cepat bila dibutuhkan. 
Detakan itu ditentukan oleh pesan yang dikirimkan oleh tubuh ke jantung. Pesan
itulah yang menentukan kapan jantung memompa lebih banyak atau lebih sedikit
darah, tergantung kebutuhan individu. Ketika kita tidur, jantung akan memompa
secukupnya karena organ-organ tubuh hanya membutuhkan sedikit oksigen saat
beristirahat. Sebaliknya, saat tubuh kita merasa ketakutan atau berolahraga, organ
tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen sehingga jantung pun akan memompa
lebih banyak darah.
Darah yang dipompa keluar jantung akan dialirkan melalui dua sirkulasi.
Sirkulasi pertama, yakni sirkulasi pulmoner, adalah sirkulasi darah yang bermula
saat darah keluar dari rongga bilik kanan ke paru-paru lalu kembali ke rongga
serambi kiri jantung. Setelah meninggalkan bilik kanan, darah mengalir melalui
pembuluh kapiler yang mengelilingi kantong-kantong udara di paru-paru. Di sinilah
darah menyerap oksigen (yang kita hirup) dan melepaskan karbondioksida (yang
kita keluarkan melalui hembusan napas). 
Selanjutnya, darah di serambi kiri akan dialirkan ke bilik kiri. Sirkulasi sistemik pun
dimulai saat darah yang kaya akan oksigen itu dialirkan ke luar dari bilik kiri
melalui aorta ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Darah kemudian kembali ke
jantung melalui serambi kanan.

Beberapa Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung dan Sistem


Sirkulasi Manusia
1. Tekanan Darah Tinggi/Rendah
Nilai tekanan darah seseorang ditentukan oleh tekanan sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik adalah tekanan yang dihasilkan saat jantung memompa darah
melalui arteri ke seluruh tubuh, sementara tekanan diastolik merupakan tekanan
yang dialami oleh arteri saat jantung beristirahat di setiap detak/pemompaan.
Tekanan darah yang normal adalah sekitar atau di bawah 120/8o mmHg. Bila
tekanan darah seseorang sering berada di atas angka itu, maka dianggap
mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi). Bila tekanan darahnya ada di 90/60
atau di bawahnya, maka dianggap mengalami hipotensi (tekanan darah rendah). 
Ketahui lebih lanjut tentang hipertensi di artikel berjudul Tanya Jawab:
Hipertensi dan tentang hipotensi di Hipotensi: Bukan “Penyakit Bagus”.
2. Penyakit Jantung Koroner
Ini adalah kelainan jantung yang paling sering dialami oleh orang dewasa. Penyakit
ini disebabkan oleh ateroskeloris, yaitu penumpulan plak lemak, kalsium, dan sel
mati di bagian dalam arteri koroner (pembuluh yang dilewati darah saat menuju ke
jantung) sehingga menghambat aliran darah. 
Akibatnya, otot-otot jantung akan rusak karena kekurangan oksigen. Selain itu,
penyakit jantung koroner juga dapat memicu terjadinya serangan jantung. 
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang serangan jantung, Anda dapat membacanya
di artikel yang berjudul Serangan Jantung ini.
3. Kolesterol Tinggi
Kolesterol adalah substansi yang ditemukan di sel-sel tubuh, darah, dan beberapa
makanan yang kita konsumsi. Terlalu banyak kolesterol dalam darah, dikenal
dengan nama hiperkolesterolemia atau hiperlipidemia, dapat meningkatkan risiko
terkena penyakit jantung dan memicu serangan jantung.
Ketahui cara mewaspadai kadar kolesterol Anda di artikel Waspadai Kolesterol
Anda! ini.
Selain ketiga penyakit tersebut, masih banyak penyakit lain yang dapat
mengganggu kesehatan jantung dan sistem sirkulasi kita. Lalu, apa yang dapat kita
lakukan untuk untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut?
Yang terutama adalah mengubah gaya hidup dengan cara mengatur pola makan
(seperti yang tertulis di Menu Sehat untuk Jantung Sehat). Anda juga harus
berolahraga secara teratur. 
Ingatlah bahwa jantung adalah organ utama yang mengatur kehidupan kita dan
sistem sirkulasi adalah yang mengantarkan nutrisi ke seluruh organ tubuh kita. Bila
kita ingin semua bagian tubuh kita berfungsi dengan baik, maka berikanlah
perhatian lebih kepada jantung dan sistem sirkulasi kita.
http://www.hdindonesia.com/info-medis/jantung-dan-sistem-sirkulasi-manusia

FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULAR

Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait.
Gelombang rangsang listrik tersebar melalui nodus SA melalui sistem konduksi menuju
miokardium untuk merangsang konduksi otot. Rangsangan listrik ini disebut depolarisasi dan
diikuti perubahan listrik kembali yang disebut repolarisasi. Respon mekaniknya adalah sistolik
(kontraksi otot) dan diastolik (relaksasi otot). Aktivitas listrik sel yang dicatat secara grafik
melalui elektroda intrasel memperlihatkan bentuk khas yang disebut potensial aksi. Dua jenis
potensial aksi utama –respon cepat dan respon lambat- digolongkan berdasarkan kekuatan
depolarisasi primer, baik saluran Na+ cepat atau saluran Ca++ lambat. Potensial aksi respon
cepat ditemukan pada sel otot atrium dan ventrikel serta serabut Purkinje. Potensial aksi respon
lambat pada nodus SA dan AV. Nodus SA, nodus AV, dan serabut Purkinje mampu melakukan
eksitasi sendiri (automatisasi). Nodus SA merupakan pacemaker jantung yang dominan dengan
kecepatan intrinsik 60 sampai 100 dpm. Kecepatan intrinsik nodus AV dan serabut Purkinje
masing-masing secara berurutan adalah 40 sampai 60 dpm dan 15 sampai 40 dpm. (Wilson,
2005)
Aliran darah melalui perifer dipengaruhi oleh mekanisme pengaturan instrinsik dan ekstrinsik.
Mekanisme pengaturan ekstrinsik yang utama adalah saraf simpatis. Pengaturan intrinsik aliran
darah diatur oleh keadaan jaringan lokal dan sangat penting dalam optimasi aliran darah ke
otak dan jantung. Aliran darah melalui pembuluh darah bergantung pada variabel yang
berlawanan: perbedaan tekanan antara dua ujung pembuluh dan resistensi terhadap aliran.
Hubungan variabel ini paling baik diyunjukkan dengan hukum Ohm: Q = ΔP / R. Berdasarkan
hukum Ohm, aliran darah atau curah jantung, merupakan fungsi perbedaan tekanan dalam
sistem pembuluh darah (MAP dikurang RAP), dan keadaan pembuluh resisten. Dilatasi arteriol
menyebabkan penurunan resistensi dan peningkatan aliran darah. Sebaliknya, kontriksi arteriol
meningkatkan peningkatan resistensi dan penurunan aliran darah. (Wilson, 2005) 
http://veniwulandari.blogspot.com/2009/03/fisiologi-sistem-kardiovaskular.html
Wednesday, April 1, 2009

SISTEM KARDIOVASKULAR

Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik kiri jantung dan
membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh dalam peredaran sistemik.

Daftar isi:
1. Jalur aorta
2. Ciri-ciri
3. Penyakit

1. Jalur aorta
Bagian awal aorta, aorta menaik, muncul keluar dari ventrikel kiri, yang diasingkan oleh katup
aorta. Kedua arteri coronaria jantung bercabang dari pangkal aorta, di atas katup aorta.

Aorta kemudian melengkung balik mengelilingi arteri pulmonalis. Tiga pembuluh darah muncul
keluar dari arcus aortae ini, yaitu arteri brachiocephalica, arteri carotis communis sinistra, dan
arteri subclavia sinistra. Pembuluh-pembuluh ini memasok darah ke kepala dan bagian lengan.

Aorta kemudian menuruni badan. Bagian atas diafragma (dalam dada) dipanggil aorta pars
thoracalis dan bagian bawah diafragma (dalam abdomen) dipanggil aorta pars abdominalis.
Arteri thoracica, jantung, dan pembuluh darah besar lainnya

Saat bergerak ke bawah dinding posterior abdomen, aorta abdomen beredar pada kiri vena
cava inferior, bercabang-cabang menjadi saluran darah utama pada perut dan usus, dan juga
ginjal. Terdapat banyak bentuk cabang yang dapat diketahui dalam vaskulatur sistem
pencernaan. Bentuk yang paling umum ialah cabang aorta membentuk truncus celiacus, arteri
mesenterica superior, dan juga arteri mesenterica inferior. Arteri renalis biasanya bercabang
dari aorta abdominalis di antara truncus celiacus dan arteri mesenterica superior.

Aorta berakhir dengan percabangan 2, yaitu arteri iliaca communis sinistra dan arteri iliaca
communis dextra untuk memasok darah ke anggota tubuh bagian bawah dan pelvis.

2. Ciri-ciri
Aorta adalah arteri kenyal, dan dengan itu dapat mengembang sedikit. Apabila ventrikel kiri
berkontraksi untuk memaksa darah mengalir ke aorta, aorta mengembang. Regangan ini
memberikan energi potensial yang akan membantu mempertahankan tekanan darah sewaktu
diastole, karena saat itu, aorta akan berkontraksi secara pasif.

3. Penyakit
* Aneurisme aorta
* Koarktasi aorta
* Sindrom Marfan

Paru-paru

Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem
peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah
menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut
"pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah
kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin
pulmones untuk paru-paru.

Paru-paru menyampingi jantung dan pembuluh darah besar dalam rongga dada.[1]

1. Paru-paru mamalia
Paru-paru mamalia bertekstur seperti spons dan tertutupi epitelium, sehingga permukaan
totalnya jauh lebih besar daripada permukaan luar paru-paru itu sendiri. Paru-paru manusia
adalah contoh tipikal paru-paru jenis ini.

Bernapas terutama digerakkan oleh otot diafragma di bawah. Jika otot ini mengerut, ruang yang
menampung paru-paru akan meluas, dan begitu pula sebaliknya. Tulang rusuk juga dapat
meluas dan mengerut sedikit. Akibatnya, udara terhirup masuk dan terdorong keluar paru-paru
melalui trakea dan tube bronkial atau bronchi, yang bercabang-cabang dan ujungnya
merupakan alveoli, yakni kantung-kantung kecil yang dikelilingi kapiler yang berisi darah. Di sini
oksigen dari udara berdifusi ke dalam darah, dan kemudian dibawa oleh hemoglobin.
Udara masuk dan keluar ke dan dari paru-paru melalui sebuah jalur cartilaginous — yang
dikenal dengan nama bronchi dan bronchioles. Pada gambar ini, bagian dalam paru-paru tissue
telah dibuka untuk menampilkan bronchioles[1]

Darah terdeoksigenisasi dari jantung mencapai paru-paru melalui arteri paru-paru dan, setelah
dioksigenisasi, beredar kembali melalui vena paru-paru.

2. Rujukan
1. ^ Gray's Anatomy of the Human Body, 20th ed. 1918.

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya
banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak
kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak
terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar
darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.

Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar,
yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah
terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru.
Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh
vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.

Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di tubuh,
berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan
pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan
jaringan di sekitarnya.

Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan
kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler
bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.

Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air,
protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan
hidrostatik.

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran
darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

1. Permukaan Jantung

Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa.
Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di
dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan
sedikit ke arah kiri.

Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda
yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat
erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari
gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.

Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang
merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada
lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan
serambi (atrium) & bilik (ventrikel).
Gambar penampang melintang jantung manusia.

2. Struktur Internal Jantung


Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari
atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung.
Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat
disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan &
kiri.

Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya
gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke
seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi
bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di
antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga.
Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup
berdaun dua.

3. Cara Kerja Jantung


Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.

Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis,
menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida
yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner.

Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa
darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

4. Seputar Kesehatan Jantung


Jantung merupakan salah satu organ terpenting tubuh, berakibat pada kematian. Masalah pada
jantung dibagi karena kegagalan organ jantung seringkali hampir menjadi dua bagian, yaitu
penyakit jantung dan serangan jantung.

4. 1. Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:

* Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah
membuat penderita tak dapat melakukan aktifitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja
jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat
menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah
pingsan.
* Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya
pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam
kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga
membuat penderita tidak dapat melakukan aktifitas yang berat, karena aktifitas yang berat
hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak nafas,
walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni
penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.

4. 2. Serangan Jantung
Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak
berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab
gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai
darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan
darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan
kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang
mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti
Decolgen, dan nikotin.

Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang
beraktifitas, seperti yang menyerang beberapa atlit-atlit sepak bola ternama di dunia di tengah
lapangan sepak bola[1]. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktifitas jantung yang
melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olah raga.

4. 3. Penanggulangan
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di
samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi tidak sering tidak terlalu larut
malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat
(memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan
makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan.
Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar resiko
penyakit dan serangan jantung, di antara lain:

* Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam Bawang Putih ternyata dapat
membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat
zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%[2]. Namun beberapa peneliti lain ada
juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara Bawang Putih dengan kesehatan
Jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa
mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan
perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain resiko penyakit jantung[3].
* Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi resiko penyakit Jantung.
Untuk benar-benar mengurangi resiko penyakit Jantung, seseorang harus benar-benar berhenti
merokok [4].
* Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology
mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi resiko penyakit jantung[5].
* Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi resiko penyakit
Jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah
garam menunjukkan resiko penyakit jantung hingga 25% dan resiko serangan jantung hingga
20%
Pembuluh nadi

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung.
Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju
jantung.

Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah
menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon
dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark
miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.

Daftar isi:
1. Penggambaran
2. Anatomi
3. Jenis pembuluh nadi
4. Lihat pula

1. Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan
darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung
mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah
saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan
tensimeter atau sfigmomanometer.
Potongan pada pembuluh nadi

2. Anatomi
Anatomi dinding pembuluh nadi.
Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan
selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan
terdalam adlah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada
lumen.

3. Jenis pembuluh nadi


Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:

3. 1. Arteri pulmonaris
Pembuuh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-
paru.

3. 2. Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat
nutrisi dan gas ditukarkan.

3. 3. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan
membawa banyak oksigen.
3. 4. Arteriol
Arteriol adalah pembulih nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.

3. 5. Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang
menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan
ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler
sangat halus dan berdinding tipis.

Nota tambahan
Kecergasan kardiovaskular berkaitan dengan daya tahan kardivaskular, kecergasan
respiratori, kecergasan aerobik. Semua ini merupakan aspek kecergasan terpenting. Asas
kepada sebarang aktiviti fizikal juga faktor utama yang boleh mengurangkan risiko individu dari
penyakit kardiovaskular. Contohnya seperti penyakit jantung, penyakit hipokinetik, penyakit lain
dan kematian awal. Kardiovaskular cergas meningkatkan kebolehan melakukan sebarang
tugas. Komponen dalam kardiovaskular terdiri daripada jantung, paru-paru, salur darah, darah
dan otot. Daya Tahan Kardiovaskular

• Merupakan komponen yang terpenting dalam profil fisiologi manusia. • Didefinisikan sebagai
keupayaan jantung, saluran darah dan paru-paru mengedar oksigen ke otot-otot secara
berterusan dalam jangka masa yang lama semasa melakukan aktiviti fizikal. • Berkaitan dengan
efisiensi dan keupayaan system kardiovaskular mengepam dan menyalurkan darah beroksigen
ke seluruh tubuh secara berterusan bagi membolehkan seluruh anggota tubuh bekerja dalam
tempoh masa yang panjang. • Tahap kecergasan meningkat apabila keupayaan daya tahan
kardioveskular melebihi tahap purata kapasiti aerobik. • Kapasiti aerobik- Konsep yang
digunakan untuk menggambarkan status fungsi system digunakan untukmenggambarkan status
fungsi system

kardiovaskular.
-dikenali sbg VO2max (didefinisikan sebagai kapasiti penggunaan oksigen yang maksimum
oleh badan semasa melakukan aktiviti fizikal).

Fungsi Sistem Kardiovaskular

Penghantar
Menghantar oksigen dan nutrient ke setiap sel di dalam badan melalui darah yang dipam oleh
jantung.

Pengeluar
Mengeluarkan karbon dioksida dan sisa hasil metabolism daripada setiap sel dalam badan

Pengangkut
Mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke sel-sel sasaran melalui plasma darah.

Pengekal
Membantu mengekalkan suhu dalam badan.

Penghalang
Menghalang dehidrasi dan infeksi dengan mengekalkan tahap cecair pada kadar yang sesuai.

Sistem Peredaran Darah

1. Sistem Peredaran Pulmonari

2. Sistem Peredaran Sistemik

Diambil daripada "http://ms.wikipedia.org/wiki/Kardiovaskular"


http://notsanglang.blogspot.com/2009/04/sistem-kardiovaskular.html#

Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

Deskripsi

Sistem kardiovaskuler merupakan sub sistem sirkulasi yang bertugas mengedarkan darah ke
seluruh tubuh. Selain sistem kardiovaskuler kita juga mengenal sistem sirkulasi limfatik yang
terdiri dari kelenjar limfe, pembuluh limfe dan cairan limfe. 

Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah


mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme. Sistem
kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.

Sistem Peredaran Darah

Sistem kardiovaskuler mendistribusikan darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah
(sirkulasi darah). Sirkulasi darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal.

Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran darah kecil adalah sirkulasi darah antara
jantung dan paru-paru. Darah dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Darah ini banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk
dibuang melalui paru-paru ke atmosfer. Selanjutnya darah akan teroksigenasi pada kapiler paru
dan kembali ke jantung (atrium kiri) melalui vena pulmonalis.

Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar adalah srikulasi darah dari jantung (ventrikel kiri)
ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru). Darah dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh tubuh
melalui aorta, kemudian aorta bercabang-cabang menjadi arteri-arteri yang lebih kecil yang
tersebar ke seluruh tubuh. Selanjutnya darah dikembalikan ke jantung (atrium kanan) melalui
vena cava. 

Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah. Darah dari ventrikel kanan
dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh dari
ventrikel kiri melalui aorta. Aorta akan bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola dan kapiler.
Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui vena (pembuluh balik).

Jantung Sebagai Pompa


Darah diedarkan ke seluruh tubuh dengan cara dipompa oleh jantung. Secara fungsional
pompa jantung dibagi menjadi pompa jantung kanan yang memompa darah ke sirkulasi
pulmonal dan pompa jantung kanan yang memompa darah ke sirkulasi sistemik. 

Jantung memompa darah dengan cara kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol). Jantung dapat
bekerja dengan cara memompa karena mempunyai lapisan miokardium yang sangat istimewa.
Sifat istimewa dari miokardium adalah :

1. Bekerja secara miogenik dan ritmik

Stimulus awal untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari jantung itu sendiri yaitu dari nodus
sinoatrial (SA node), bukan dari sistem saraf. Pompa jantung ini bersifat otomatis dan bersifat
dinamis sesuai dengan kebutuhan jaringan tubuh terhadap oksigen dan nutrisi. Setiap menit SA
node mencetuskan impuls sekitar 70-80 kali/menit.

2. Perambatan impuls (interkoneksi) antar sel miokardium terjadi sangat cepat 

Miokardium terdiri dari dua bagian besar yaitu sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel. Setiap
sel miokardium dipisahkan oleh diskus interkalaris yang memungkinkan perambatan terjadi
dengan sangat cepat.

3. Durasi potensial aksi 100 kali lebih lama dari otot rangka

Miokardium mempunyai daya tahan kontraksi lebih lama dari otot rangka. Apabila dalam satu
menit jantung berkontraksi rata-rata 70 kali/menit maka pada seseorang yang berusia 70 tahun
jantung berkontraksi sebanyak 2.540.160.000 kali.

Peristiwa Listrik Pada Jantung

Miokardium seperti halnya otot rangka, dapat berkontraksi setelah diinisiasi oleh potensial aksi
yang berasal dari sekelompok sel konduktif pada SA node (nodus sinoatrial) yang terletak pada
dinding atrium kanan. 

Dalam keadaan normal, SA node berperan sebagai pacemaker (pemicu) bagi kontraksi
miokardium. Selanjutnya potensial aksi menyebar ke seluruh dinding atrium dan menyebabkan
kontraksi atrium. Selain menyebar ke seluruh dinding atrium, impuls juga menyebar ke AV node
(nodus atrioventrikular) melalui traktus internodal, kemudian ke berkas his dan selanjutnya ke
sistem purkinye. Penyebaran impuls pada sistem purkinye menyebabkan kontraksi ventrikel.

Penyebaran potensial aksi pada ventrikel terdiri dari 4 fase yaitu :

1. Fase 0: Initial rapid depolarization.

Pada fase ini terjadi influks natrium akibat pembukaan saluran natrium saat terjadi peningkatan
permeabilitas membran terhadap natrium. Awal depolarisasi adalah keadaan polarisasi (resting
membrane potential) dimana muatan sisi dalam membran lebih negatif dibanding sisi luar
(polarisasi).

2. Fase 1: Brief initial repolarization.


Pada fase ini saluran kalium mulai terbuka.

3. Fase 2: Prolonged plateau.

Pada fase ini saluran lambat natrium dan kalsium terbuka sehingga terjadi keseimbangan
antara influks natiurm dan kalsium serta efluks kalium.

4. Fase 3: Late rapid repolarization dimana terjadi pembukaan saluran lambat kalium

5. Fase 4: Resting membrane potential (-100 mv)

Fase ini merupakan keadaan membaran istirahat dimana muatan sisi dalam membran sel
menjadi lebih elektronegatif dbanding sisi luar (polarisasi).

Peristiwa Mekanik Pada Jantung

Peristiwa mekanik pada jantung terjadi bersamaan dengan peristiwa listrik pada jantung.
Peristiwa mekanik pada jantung terdiri dari :

1. Fase siklus jantung


2. Urutan kontraksi jantung
3. Perubahan tekanan pada setiap ruangan jantung
4. Peran katup jantung
5. Bunyi jantung

Peristiwa listrik dan mekanik yang terjadi pada jantung dapat dilihat pada diagram di bawah ini :

Kontraksi Jantung

Jantung bekerja sebagai pompa dengan cara kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol). Setiap
kali sistol dan diastol disebut dengan siklus jantung. Konstraksi jantung untuk memompa darah
terjadi setelah penyebaran potensial aksi baik pada atrium maupun ventrikel. Ada 2 tipe
kontraksi yaitu :

1. Isometric contraction : tegangan otot meningkat tetapi tidak memendek.


2. Isotonic contraction : tegangan otot konstan disertai pemendekan otot.

Kontraksi miokardium baru akan terjadi bila stimulusnya adekwat (cukup) atau mengikuti
Hukum All or None. Kontraktilitas miokardium mengikuti Hukum Starling dimana kontraktilitas
miokardium tergantung kepada regangan otot jantung pada saat diastol (EDV atau end diastolic
volume). Semakin banyak darah yang mengisi ventrikel pada saat diastol akan semakin
meningkatkan regangan pada miokardium dan menyebabkan peningkatan kontraktilitas otot
jantung. 
Bunyi Jantung

Pada saat jantung bekerja akan terdengar bunyi "lub" dan "dub". Bunyi tersebut adalah bunyi
S1 dan S2. Bunyi S1 terdengar saat sistol dan S2 saat diastol. Bunui S1 timbul akibat
penutupan katup mitral pada saat sistol ventrikel dan bunyi S2 timbul akibat penutupan katup
semilunar pada permulaan diastol ventrikel. Selain bunyi S1 dan S2, bisa juga terdengar bunyi
jantung tambahan yaitu S3 dan S4.

Curah Jantung

Curah jantung atau cardiac output adalah jumlah darah yang dipompa ventrikel setiap menit,
rata-rata berjumlah 4-5 liter/menit. Curah jantung adalah volume sekuncup (stroke volume)
dikalikan dengan frekuensi denyut jantung dalam satu menit (heart rate). Stroke volume atau
volume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompa ventrikel setiap kali kontraksi. 

Curah jantung dipengaruhi oleh latihan fisik (aktivitas), stres, suhu, kehamilan dan post-
prandial. Selanjutnya darah pada sirkulasi sistemik akan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh,
distribusinya adalah sebagai berikut :

Regulasi Jantung

Jantung dapat bekerja secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kerja jantung
dipengaruhi oleh faktor mekanik, persarafan dan suhu. Regulasi jantung meliputi regulasi
terhadap heart rate, stroke volume, cardiac output dan blood pressure.

1. Regulasi Heart Rate

Heart rate dipengaruhi sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Sistem saraf simpatis dengan
epinefrin dan norepnefrin sebagai neurotrasmiternya menyebabkan peningkatan heart rate.
Sedangkan sistem saraf parasimpatis melalui nervus vagus menyebabkan perlambatan heart
rate.

Heart rate juga dipengaruhi oleh kemoreseptor dan baroreseptor. Aktivitas kemoreseptor
bertujuan menjaga kecukupan sirkulasi serebral (otak).

2. Regulasi Stroke Volume

Volume sekuncup diatur dengan Mekanisme (hukum) Starling.

3. Regulasi Cardiac Output

Determinan utama dari curah jantung adalah kebutuhan oksigen jaringan dengan cara
autoregulasi intrinsik yang mengubah preload dan stroke volume dan autoregulasi ekstrinsik
atas pengaruh hormon epinefrin.

4. Regulasi Tekanan Darah


Tekanan darah dipengaruhi oleh kemoresptor, tahanan perifer dan volume darah.

(masih dalam tahap editing)

Sumber :

1. Vander at all, 2001, Human Physiology : The Mechanism of Body Function, Eight Edition,
The McGraw Hills Company
http://abhique.blogspot.com/2009/10/fisiologi-sistem-kardiovaskuler.html
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Filed in Biologi , Kelas Online 19 comments
Penyusun :  Elin Darliah
Pengajar Biologi kelas XI SMAN 2 Tasikmalaya

 Standar Kompetensi
 Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan /penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
 Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat  terjadi
pada system peredaran darah.
Mahluk hidup membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas hidupnya. Untuk menghasilkan energi
tubuh membutuhkan berbagai materi yang diambil dari lingkungan.
Agar materi tersebut bisa sampai ke tingkat seluler diperlukan suatu system khusus yaitu system sirkulasi.
Sistem sirkulasi adalah system transpor yang mengsuplai zat-zat yang diabsorpsi dari saluran pencernaan
dan O2 ke jaringan, mengembalikan CO2 ke paru-paru dan produk-produk metabolisme lainnya ke ginjal,
berfungsi dalam pengaturan temperature tubuh dan mendistrikbusikan hormone-hormon dan zat-zat lain
yang mengatur fungsi sel
Darah yaitu pembawa zat-zat ini, dipompakan melalui system tertutup pembuluh-pembuluh darah oleh
jantung. Oleh karena itu system peredaran darah manusia dikenal dengan sebutan peredaran darah
tertutup.
Setiap kali beredar darah dua kali mengalir melewati jantung oleh karena itu system peredaran darah
manusia juga dikenal sebagai peredaran darah ganda ( rangkap).
DARAH
Volume darah total normal yang beredar kira-kira 80% berat badan atau 5600 ml pada orang 70 kg.
Darah tersusun dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah meliputi 55%  dari seluruh bagian
darah, sedangkan 45% sisanya adalah berupa sel-sel darah.
PLASMA DARAH
 Bagian cair darah yaitu plasma adalah suatu larutan yang baik sekali yang mengandung molekul
anorganik, molekul organic (protein, glukosa, lemak) dan garam-garam mineral.
Volume normal plasma kira-kira 5% berat badan , atau secara kasar pada laki-laki 70 Kg , 3500 ml.
Bila darah lengkap dibiarkan membeku dan bekuan dibuang cairan yang tertinggal dinamakan serum.
Protein plasma
 Protein plasma biasanya terdiri dari fraksi albumin, globulin dan fibrinogen.
Albumin berfungsi untuk menjaga tekanan osmotic darah. Selain itu albumin berperan sebagai
pengemban untuk logam, ion asam lemak, asam amino, bilirubin, enzim dan obat-obatan.
Globulin berfungsi untuk membentuk antibody sehingga tubuh kebal terhadap serangan penyakit yaitu
berupa gama globulin, protein ini dibentuk dalam sel-sel plasma, dan juga berfungsi untuk proses
pembekuan yaitu berupa globulin protrombin.
Fibrinogen merupakan komponen protein yang juga berfungsi untuk pembekuan darah.
Fraksi albumin dan protein yang berhubungan dengan pembekuan ( fibrinogen dan protrombin) dibentuk
dalam hati.
Di dalam plasma darah , garam sangat berguna untuk berbagai tujuan . Garam dapur (NaCl) misalnya
berguna untuk melarutkan protein. Protein dapat bekerja malakukan barbagai  fungsinya jika berada
dalam bentuk terlarut.
Beberapa garam lainnya berfungsi untuk menjaga pH darah tidak berubah, jenis garam demikian dikenal
sebagai zat penyangga.
Selain itu protein plasma juga bertanggung jawab untuk 15 % kapasitas buffer darah.
UNSUR SELULER DARAH.
 Unsur seluler darah adalah sel darah merah (eritrosi) , sel darah putih ( leukosit), dan trombosit-trombosit
tersuspensi dalam plasma.
Sel darah merah

 Sel darah merah (eritrosit) membawa hemoglobin dalam sirkulasi. . Sel darah merah berbentuk cakram
bikonkaf.
Pada Mamalia sel-sel darah merah kehilangan intinya sebelum memasuki sirkulasi, tidak memiliki
mitokondria
Pada manusia sel darah merah hidup dalam sirkulasi selama 120 hari.
Jumlah rata-rata sel darah merah normal pada laki-laki 5,4 juta /μL dan pada wanita kira-kira 4,8 juta /
μL.
Tiap-tiap sel darah merah manusia diantaranya kira-kira 7,5  μL dan tebalnya  2 μm.
Mengandung ± 250 juta molekul Hb , sejenis protein pengikat dan pembawa O2 yang mengandung besi.
Hb darah mampu berikatan dengan molekul gas nitrat oksida (NO) , dimana di dalam dinding kapiler  NO
berperan untuk merelaksasikan dinding kapiler sehingga dapat mengembang yang membantu
mengirimkan O2 ke sel.
Pembentukan sel darah merah disebut eritropoeisis yang diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang
beredar dinamakan eritropoeitin yang dibentuk oleh kerja dari factor ginjal pada globulin plasma.
Untuk pembentukan dan perombakan sel darah merah perhatikan bagan di bawah ini !
Dalam sirkulasi kira-kira terdapat 3 x 1013 sel darah merah dan kira-kira 900 gram hemoglobin dalam
sirkulasi darah laki-laki dewasa 70 Kg , dan setiap 0,3 gram dihancurkan dan 0,3 gram disintesis.
Bila sel darah merah tua , akan dihancurkan dalam system retikuloendotelial, bagian globin  melekul
hemoglobin dipisahkan dan hem diubah menjadi biliverdin . Pada manusia sebagian biliverdi yang
dibentuk dari heme diubah menjadi bilirubin. Bilirubin disimpan dalam kantung empedu untuk
disekresikan pada saluran pencernaan. Besi dari hem dipakai kembali untuk sintesis hemoglobin .
Sel darah putih
Normal terdapat  4000 – 11000 sel darah putih per mikroliter darah manusia.
Pada mamalia Sel darah putih dapat dibedakan dalam 5 tipe . Neutrofil, basofil, eosinofil mempunyai inti
yang bentuknya tidak teratur ( karena itu sering disebut polimorfonuklear) dan granula sitoplasmik jelas
( tergolonggranulosit ).
Monosit dan limfosit (tergolong agranulosit) yaitu sel dengan inti yang besar dan bulat dan sedikit
sitoplasma agranuler dan inti berbentuk ginjal.
Tipe sel darah putih.
Eosinofil    ( 2 atau 3 % dari jumlah leukosit yang beredar)
Memfagosit kompleks antigen – antibody  sehingga sel-sel ini penting dalam pembersihan sisa-sisa suatu
infeksi.
Dan kadar eosinofil yang beredar  akan meningkat pada penderita penyakit alergi.
Neutrofil (60 sampai 70%)
KLIK PLAY PADA GAMBAR UNTUK MENJALANKAN ANIMASI .

Dinamakan garis pertahanan tubuh pertama terhadap infeksi bakteri


Mencari, mencernakan dan membunuh bakteri ,zat asing lain dan sel-sel yang mati.
 Basofil (0,5 sampai 1% dari jumlah leukosit)
Mengandung histamin dan heparin
Perannya mempertahankan keseimbangan normal antara sistem pembekuan dan sistem anti pembekuan
Monosit
Mempunyai inti yang besar yang berlekuk pada satu sisi
Mengandung banyak sitoplasma.
Fagosit yang aktif, mengikuti neutrofil masuk daerah infeksi dan membentuk garis pertahanan kedua
,mengandung peroksidase dan enzim-enzim lisosom.
Lymphocyte
Seperti makrofag , kedua jenis limfosit tersebut bersikulasi di seluruh darah dan limfa, dan terkonsentrasi
dalam limpa, nodus limfa, dan jaringan limfatik lainnya.
Trombosit
 Bagian darah yang berukuran terkecil (2-4 µm)
Dibuat dalam  Megakariosit ( sel raksasa dalam sumsum tulang)
Jumlah : 200.000 – 500.000 sel / mm3
Berfungsi  dalam proses pembekuan darah. Mempunyai paruh waktu kira-kira 7 hari.
Trombosit mempunyai mikrotubulus cincin sekitar pinggirnya dan mengandung aktin dan miosin
.Trombosit juga mengandung glikogen, lisosom dan 2 jenis granula : granula padat yang mengandung
ADP, ATP , serotonin dan Ca2+ ; dan granula α yang mengandung faktor-faktor pembekuan dan protein-
protein lain.
Perhatikan bahwa ada dua lorong yang menuju ke aktivitas faktor X. Suatu jalur ekstrinsik yang cepat,
yang disebabkan oleh pelepasan faktor – faktor jaringan , mulai membentuk sumbat. Jalur intrinsik ,
perubahan satu proenzyme menjadi suatu enzyme aktif mencetuskan perubahan enzyme kedua dan
seterusnya melalui banyak tahapan sampai akhirnya menuju ke perubahan protrombin menjadi trombin.
Sebagian besar tahapan ini memerlukan Ca2+ , dan beberapa diantaranya memerlukan faktor pembekuan
darah tambahan, kebanyakan adalah globulin plasma.
Kedua jalur ini akhirnya bercampur dan membentuk aktivator yang mengubah sejenis protein plasma
yang disebut protrombin ke bentuk aktifnya yaitu trombin. Kalsium dan vitamin K merupakan dua faktor
plasma yang diperlukan pada tahap tersebut. Trombin itu sendiri adalah suatu enzim yang mengkatalisis
tahapan akhir proses penggumpalan itu, yaitu pengubahan fibrinogen menjadi fibrin. Benang fibrin
kemudian saling menjalin menjadi suatu lempengan , sel darah merah terjerat dalam gumplan fibrin.
PEMBULUH  DARAH
 Pembuluh darah adalah saluran tertutup yang membawa darah dari jantung ke jaringan dan kembali ke
jantung. Darah terutama mengalir melalui pembuluh diantaranya karena gerak maju yang diberikan oleh
daya pompa jantung .
ARTERI DAN ARTERIOL
Arteri merupakan pembuluh daran yang membawa darah dari jantung ke organ organ tubuh.
Arteri mempunyai dinding tebal dan tersusun dari jaringan elastik dan jaringan otot polos . Ketebalan
dinding dikaitkan untuk menahan tekanan tinggi hasil dari pompa jantung. Otot ini dipersyarafi oleh
sistem syaraf simpatik untuk konstriksi dan pelebaran pembuluh darah.
Arteri bercabang menjadi pembuluh pembuluh yang sangat kecil disebut arteriol, selanjutnya arteriol
bercabang lagi membentuk pembuluh-pembuluh mikroskopis yang dapat menembus lapisan antar sel
jaringan hidup.
Cabang-cabang akhir dari arteriol ini disebut kapiler.
 VENA DAN VENULA
 Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung. Vena
memilki katup- katup yang berguna untuk mempertahankan darah agar terus mengalir ke satu arah yaitu
menuju jantung.
Vena mempunyai dinding pembuluh yang lebih tipis daripada arteri sebab darah pada pembuluh vena
kembali ke jantung di bawah tekanan yang lebih rendah.
ANATOMI VENA
KAPILER
 Kapiler adalah suatu jala anastomose , pembuluh pembuluh ini berdinding tipis dengan struktur
dindingnya hanya berupa selapis sel.
Kebanyakan sel-sel tubuh terletak berdekatan dengan kapiler darah.. Setelah darah melalui kapiler, bagian
plasma yaitu  bagian cairan darah, keluar melewati dinding kapiler . Cairan ini membawa makanan,
hormon, dan oksigen menuju  ke sel – sel tubuh. Pada saat yang bersamaan plasma mengambil sampah
dan kembali memasuki darah dalam kapiler untuk dibawa balik menuju jantung.
BAGIAN JANTUNG
jantung manusia terletak tepat di bawah tulang dada (sternum), ukuran kira-kira sebesar kepalan tangan,
Terutama tersusun dari otot jantung.
Jantung dipisahkan dari vicera toraks lainnya oleh pericardium. Kantong pericardium dalam keadaan
normal mengandung 5- 30 ml cairan jernih, yang melumasi jantung dan memungkinkannya mengadakan
kontak dengan gesekan minimal.
sorotkan mouse pada gambar untuk melihat nama bagian jantung di bawah ini !
STRUKTUR JANTUNG
Jantung manusia berongga dan terbagi menjadi 4 ruang (serambi / atrium kanan dan kiri serta bilik /
ventrikel kanan dan kiri.
Darah terdeoksigenasi yaitu darah yang rendah kandungan oksigennya  masuk ke atrium kanan dari vena
cava inferior maupun superior (dari seluruh jaringan tubuh). Dari sii darah mengalir  ke dalam ventrikel
kanan melaluikatup trikuspidalis. Selanjutnya vantrikel kanan berkontraksi memompa darah keluar dari
jantung menuju paru-paru melalui arteri pulmonary.
Sementara itu , atrium kiri menerima darah teroksigenasi – yaitu darah segar yang terisi dengan oksigen
di paru-paru , kemudian dengan melewati katup bikuspidalis menuju ventrikel kiri untuk dipompakan ke
seluruh bagian tubuh dengan melewati terlebih dahulu pembuluh terbesar yang keluar dari jantung
yaitu aorta
Untuk mengetahui bagaimana aliran darah mengalir dalam ruang  jantung klik  play pada gambar aliran
darah di jantung di bawah ini

ALIRAN DARAH DI JANTUNG


Fungsi katup katup pada jantung tak lain agar mencegah darah yang sudah masuk ke ventrikel kiri dan
kanan tidak kembali lagi ke atrium kanan dan kiri.
Dinding otot ventrikel lebih tebal dibandingkan dengan dinding otot atrium , hal ini berkaitan dengan
fungsi kerjanya. Atrium berfungsi untuk menerima darah sedangkan ventrikel berfungsi untuk memompa
darah keluar dari jantung agar beredar ke paru-paru dan ke seluruh bagian tubuh, sehingga ventrikel lebih
banyak mamerlukan tenaga dibandingkan atrium.
PEREDARAN DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH SISTEMIK (Peredaran darah besar)
pulmonary,systemic circuit
Merupakan peredaran darah dari  jantung menuju seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung.
Darah dipompakan dari ventrikel kiri keluar jantung melalui aorta menuju ke 2 cabang aorta yang
berukuran pendek, satu cabang mengalirkan darah yang kaya akan oksigen ke bagian kepala dan lengan
dan cabang lainnya mengalirkan darah ke berbagai bagian tubuh lainnya.
Peredaran darah sistemik bertanggung jawab terhadap berlangsungnya pertukaran gas , nutrien, limbah
pada semua bagian tubuh kecuali paru-paru.
Kemudian darah yang miskin oksigen dari bagian kepala dan lengan akan kembali masuk jantung melalui
vena cava superior dan darah yang berasal dari bagian tubuh lainnya masuk jantung melalui vena cava
inferior.
SISTEM PEREDARAN DARAH PULMONAL (Peredaran darah kecil)
Peredaran darah pulmonary merupakan peredaran darah dari jantung ke kapiler paru-paru kemudian
kembali ke jantung. Darah dari paru-paru mengalir melalui arteri pulmonari dan kembali ke jantung
melalui vena pulmonari.
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
ANEMIA ATEROSKLEROSIS
HEMOFILIA VARISES
HIPERTENSI WASIR
STROKE AIDS
ANEMIA
Penyakit kurang darah, bisa disebabkan karena kurangnya jumlah sel darah merah atu karena kurangnya 
jumlah hemoglobin darah
HEMOFILIA
Suatu penyakit dimana darah sukar untuk membeku
Merupakan penyakit genetic
HIPERTENSI
Peningkatan tekanan darah arteri sistemik atau tekanan dalam arteri pulmonalis.
Ditandai dengan tekanan sistol di atas 150 mmHg atau tekanan diastol di atas 100 mmHg.
 STROKE
Terjadi jika suplai darah ke otak terhenti akibat dari penyumbatan pembuluh darah di otak atau pecahnya
pembuluh darah yang menuju otak.
ATEROSKLEROSIS
Pengerasan pembuluh arteri coronaria akibat dari pengendapan kolesterol, akibatnya jantung kekurangan
suplai nutrisi dan oksigen sehingga sebagian otot jantung mati.
http://www.sman2-tsm.sch.id/2009/10/sistem-peredaran-darah-manusia/
Sistem Peredaran Darah Manusia
Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-
pembuluh darah dan darah itu sendiri.
1. Jantung
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik
(ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh
kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung.
Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik
jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris
(katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri
ke bilik selama diastole.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian
kapiler danvenula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri
dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah
yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat
ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler
memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah
membran basal.
Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-
masing pembuluh darah tersebut.
Sistem Peredaran Darah Manusia
Macam-macam Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi menjadi :
A. Pembuluh darah arteri
1. Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik
2. Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
3. Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
4. Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
5. Terdiri atas :
5.1 Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
5.2 Arteriol yaitu percabangan arteri
5.3 Kapiler :
a. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
b. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal
6. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
6.1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
6.2 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
6.3 Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis
B. Pembuluh Balik (Vena)
1. Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
2. Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
3. Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
4. Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah
tak berbalik arah.
5. Terdiri dari :
5.1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan
jantung.
5.2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan
jantung.
5.3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
Sistem Peredaran Darah Manusia
Macam Peredaran Darah
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga
disebut sebagai peredaran darah ganda  yang terdiri dari :
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu
darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah
yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis,
di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan
dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan
darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
1. Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah
utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
2. Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler
tersebut akan berkurang.
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan
bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
Sistem Peredaran Darah Manusia
Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
1.      Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak)
yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
2.      Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam
darah
3.      Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
4.      Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
1. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
2. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
3. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara
hereditas)
4. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
5. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang
berasal dari ibu.
6. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang
bersifat menurun.
7. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
A.  Fisiologi Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan peredaran
darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan
darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah
ganda, yaitu
a.    Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena
menuju atrium dextra.
b.    Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-
paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan
ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang
kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka,
dan sistem peredaran darah tertutup.
a.    Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak
selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui
pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung beredar dalam
rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Sistem peredaran darah terbuka
terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan
sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk
sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari
jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1).Arteri Optalmik (mata)
2).Dua arteri antena
3) Dua arteri hati
4) Arteri dorsal abdominalis
b.    Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh
darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung
melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem
peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat
peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah
berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung
dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran
darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah
dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-
jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian
dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung. Sistem peredaran darah, yang
merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem
kardiovaskuler) dibentuk.
Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1)      Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah
yang berlawanan.
2)      Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari
saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan
kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah
(seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi
(ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan
bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

B.     Anatomi Sistem Kardiovaskuler

1.      Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali
paru.
2.      Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel dextra melalui
trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-paru.
3.      Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra tetapi dindingnya
lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah yang kaya oksigen
dari paru-paru.
4.      Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding ventrikel
dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan mengalir keseluruh tubuh kecuali
paru-paru.
5.      Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan
ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6.      Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae tendinea dan otot
papilaris.
7.      Katup aortik
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8.      Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya karbondioksida
dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.

C.    Fisiologi Sistem Kardiovaskuler


a.       Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari
jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah
menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya
adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi
karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark
miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
1.      Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah
biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung
mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah
saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan
tensimeter atau sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang
tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun
atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel
endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis
pembuluh nadi pada tubuh: Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah
dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa
darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan
membawa banyak oksigen.
2.      Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler. Pembuluh
kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat
yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan
ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler
sangat halus dan berdinding tipis.
b.      Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan
tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut
jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini
berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap
mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari
seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang
disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi
pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh
vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak
mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Vena diselubungi oleh otot rangka dan
memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah
sebagai berikut :
1.      Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua
macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
      Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher,
keserambi kanan jantung).
      Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan
bawah tubuh keserambi kanan jantung.
      Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung. Salah
satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
c.       Jantung  Latin Cor
Sistem organ Kardiovaskular Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga
organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang
berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk
jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Permukaan Jantung. Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru
kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan.
Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam
rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang
bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat
kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan
antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga
di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar,
seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar
jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
d.      Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari
atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung.
Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat
disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan &
kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan
gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar
untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh
bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing
belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik
kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara
serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).
e.       Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).
Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava)
menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke
dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen,
melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan
oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara
bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah
dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui
katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta
masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke
seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
f.       Fungsi bilik jantung
1.      Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan kaya
2.      karbondioksida.
3.      Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya oksigen.
4.      Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak mengandung karbon-
dioksida.
5.      Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak mengandung oksigen.

D.    Fisiologi Sistem Konduksi Jantung


a.       Elektrofisiologi jantung
Aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas
membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka
muatan listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang
mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium.
Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada
lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada
dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan bagian dalam
selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat
permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial
membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah
proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula yaitu
proses repolarisasi.
b.      Sistem konduksi jantung
Jantung manusia berdenyut dimulai saat listrik/ impuls merambat sepanjang jalur konduksi
jantung. hal ini meyebabkan otot jantung berkontraksi sehingga menimbulkan pemompaan darah
oleh jantung. System konduksi jantung adalah hambatan impuls-impuls memungkinkan
pengaturan irama jantung , system ini merupakan modifikasi dari otot jantung yang disertai
tenaga ritmik spontan dan serabut syaraf tertentu. Jantung manusia dewasa normalnya
berkontraksi secara berirama dengan frekuensi sekitar 72 denyutan/menit. Supaya pemompaan
jantung efektif maka perlu pengkoordinasian dari jutaan sel otot jantung. Kontraksi akan terjadi
jika potential aksi yang berjalan menuju membran sel otot. Impuls yang diterima sel tersebut
kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui gap junction sehinnga jika ada rangsangan pada
salah satu bagian saja maka bagian yang lain juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada
jantung diatur secara spesifik oleh frekuensi eksitasi jantung, jalur konduksi dan banyaknya
eksitasi pada daerah tertentu. Komponen-komponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri dari
sino-auricular node(SA node), jaras internodal atrium, atrio-ventricular node (AV node), bundle
His, cabang kiri-kanan bundel dan sistem Purkinje.
Komponen – komponen eksitasi jantung :
1.      SA Node ( Sino-Atrial Node )

Simpuls sino-atrial (S-A) merupakan kepingan berbentuk sabit yang mengalami


spesialisasi dengan lebar kira-kira 3mm-1cm ; simpul Ini terletak pada dinding posterior atrium
masing-masing berdiameter 3-5mikro, berbeda dengan serabut atrium sekitarnya yang
berdiameter 15-20mikro. Tetapi serabut S-A berhubungan langsung dengan atrium sehingga
setiap potensial aksi yang mulai pada simpul S-A segera menyebar ke atrium.

Serabut sino-atrial sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya, yaitu
hnya mempunyai potensial membrane istiraha dari -55 milivolt sampai -60
milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada sebagian terbesar serabut lainnya.
Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah ditembus ion
natrium. Kebocoran natrium ini menyebabkan eksitasi-sendiri dari serabut S-A.

2.      AV Node (Atrio-Ventricular Node)

Ujung serabut simpul S-A bersatu serabut otot atrium yang ada disekitarnya, dan
pontensial yang berasal dari simpul S-A berjalan ke luar, masuk tersebut. Dengan jalan ini,
pontensial aksi menyebar ke seluruh masa otot dan akhirnya juga ke simpul A-V. Kecepatan
penghataran dalam otot atrium sekitar 0,3 meter per detik. Tetapi, penghatar dalam otot atrium,
sebagian diantaranya sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot atrium
sebagian diantarnnya berjalan langsung dari simpul S-A ke simpul A-V dan menghantarkan
implus jantung dengan kecepatan sekitar 0,45 sampai 0,6 meter perdetik.Llintasan ini, yang
dinamakan lintasan inernodal.

Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi lebih rendah
dan pada SA Node yaitu : 40 – 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls
lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node
rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.

3.      Berkas His

Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :

a.       Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)

Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ). Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan
diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.

b.      Serabut Purkinye

Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel
impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga
tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan
frekuensi 20 – 40 kali permenit.

Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot jantung
timbul akibat penyebaran arus listrik di sepanjang otot jantung.
Konsep automaticity mempunyai karakteristik berikut:
1.    Sel jantung memiliki fungsi mekanik dan elektrik serta terdiri dari filamen-filamen kontraktil
yang jika terstimulasi akan saling berinteraksi sehingga sel miokard akan berkontraksi.
2.    Kontraksi sel otot jantung yang berhubungan dengan perubahan muatan listrik disebut
depolarisasi dan pengembalian muatan listrik disebut repolarisasi. Rangkaian proses ini disebut
potensial aksi.
3.    Sel miokard bersifat depolarisasi spontan, yang berfungsi sebagai back up sel pacu jantung jika
terjadi disfungsi nodal sinus atau kegagalan propagasi depolarisasi dengan manifestasi klinis
berupa aritmia.
Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri dari:
1.    Nodal Sinoatrial (SA)
a.    Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian sudut kanan atas atrium kanan
dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3 mm serta merupakan pacemaker jantung.
b.    Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan mempertahankan kecepatan
depolarisasi serta mengawali siklus jantung ditandai dengan sistol atrium.
c.    Impuls dari nodal SA mentebar pertama sekali ke atrium kanan lalu ke atrium kiri (melalui
berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan ke nodal atrioventrikular (AV) melalui traktus
internodal.
2.    Nodal Atrioventrikular (AV)
a.    Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian bawah, di atas sinus koronarius dan
dibelakang katup trikuspid yang berfungsi memperlambat kecepatan konduksi sehingga memberi
kesempatan atrium mengisi ventrikel sebelum sistol ventrikel serta melindungi ventrikel dari
stimulasi berlebihan atrium seperti pada fibrilasi atrial.
b.    Nodal AV menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecepatan konduksi 0,05 meter/detik.
c.    Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.
3.    Sistem His-Purkinje
a.     Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri.
Berkas His kiri terbagi menjadi berkas anterior kiri, posterior dan septal.
b.    Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke ventrikel kanan, sedangkan berkas kiri
menyebarkan impuls ke septum inter-ventrikel dan ventrikel kiri dengan kecepatan konduksi 2
meter/detik.
c.     Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi cabang-cabaang kecil atau serabut purkinje yang
tersebar mulai dari septum interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan menghasilkan impuls
20-40x/menit dengan kecepatan konduksi 4 meter/detik.
d.    Impuls listrik menyebar mulai dari endokardium ke miokardium dan terakhir mencapai
epikardium, yang selanjutnya otot jantung akan bergerak (twisting) dan memompa darah keluar
dari ruang ventrikel ke pembuluh darah arteri.
Fase potensial aksi jantung
1.    Fase 0:
Depolarisasi cepat (fase sodium channel): terjadi pemasukan cepat Na+ dari luar sel ke dalam sel
melalui saluran Na+ Ion K+ bergerak ke luar sel dan Ca++ bergerak lambat masuk ke dalam sel
melalui saluran Ca++. Sel akan terdepolarisasi dan dimulailah kontraksi jantung ditandai dengan
kompleks QRS pada elektrokardiogram (EKG). Selanjutnya terjadi repolarisasi segera yang
terdiri dari 3 fase (fase 1,2 dan 3).
2.    Fase 1:
Repolarisasi dini: saluran Na+ akan menutup sebagian sehingga memperlambat aliran Na+ ke
dalam sel. Pada saat bersamaan, Cl- masuk ke dalam sel dam K+ keluar melalui saluran K+.
Alhasil terjadi penurunan jumlah ion positif dalam sel yang menimbulkan gelombang defleksi
negatif kecil pada kurva potensial aksi.
3.    Fase 2:
Fase plateau: Terjadi pemasukan lambat Ca++ ke dalam sel melalui saluran Ca++ Ion K+ terus
keluar dari sel melalui saluran K+. Fase ini ditandai dengan segmen ST pada EKG.
4.    Fase 3:
Repolarisasi cepat akhir: Terjadi downslope potensial aksi, dimana K+ bergerak cepat keluar sel.
Saluran Ca++ dan Na+ tertutup sehingga Ca++ dan Na+ tidak bisa masuk ke dalam sel.
Pengeluaran cepat K+ menyebabkan suasana elektrik di dalam sel menjadi negatif. Hal ini
menjelaskan terjadi gelombang T (repolarisasi ventrikel) pada EKG. Jika saluran K+ dihambat,
terjadi pemanjangan potensial aksi.
5.    Fase 4:
Resting membrane potential: kembali pada keadaan istirahat, Na+ dijumpai banyak di dalam sel
serta K+ banyak diluar sel. Pompa Na+K+ akan diaktivasi untuk mengeluarkan Na+ dan
memasukkan K+ ke dalam sel. Jantung mengalami polarisasi ( siap untuk stimulus berikutnya).

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan
peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh
darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai
peredaran darah ganda. Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan
darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen
bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa
melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya
karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis
darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke
atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sedangkan sistem konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung merupakan
akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion.
Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu mengalami
perubahan relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi
sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan
konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada
keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif
dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot
jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang
menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut
depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai
keadaan semula yaitu proses repolarisasi.

B.     Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis masih banyak
kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapankan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
menjadi wawasan pengetahuan bagi pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai