Anda di halaman 1dari 4

1.

*The Seven Jumps atau Seven Jumps Method Mahasiswa bekerja dalam
(SJM). SJM merupakan metode pembelajaran kelompok, mengidentifikasi dan
yang dikembangkan oleh Gijselaers (1995) mengklarifikasi istilah- istilah asing/ belum
sebagai metode pembelajaran untuk tutorial dikenal (unfamiliar terms) yang terdapat di
calon dokter pada University of Limburg- dalam skenario; sekretaris kelompok
Maastricht dengan pendekatan PBL. Singkatnya, membuat daftar istilah yang oleh kelompok
diskusi tutorial pertama bertujuan menetapkan dinggap masih belum jelas maknanya
learning objectives (LO) yang akan dipelajari Pada langkah ini mahasiswa menggunakan
mahasiswa secara mandiri. Mahasiswa secara pengetahuan awal (prior knowledge) yang
berturut-turut melakukan belajar mandiri (self- dimiliki atau dengan menggunakan kamus
directed learning) sebelum melakukan tutorial bahasa atau kamus kedokteran.
kedua. Tutorial kedua berupa pembahasan Mahasiswa perlu meyakinkan bahwa
kelompok terhadap LO atau materi yang mereka seluruh anggota dalam diskusi memiliki
pelajari. pemahaman yang sama terhadap istilahistilah
yang dimaksud dalam skenario.7,8,9
*Salah satu metode yang digunakan
dalam melaksanakan PBL adalah seven 2. Mendefinisikan masalah (define the
jumps tutorial. Metode ini terdiri dari problem)
tujuh Di antara mahasiswa mungkin ada
langkah yang disusun sistematis berbagai macam perbedaan pendapat
sehingga tentang pokok bahasan yang didiskusikan,
diskusi mahasiswa tentang suatu tapi semuanya harus dipertimbangkan oleh
masalah kelompok; sekretaris kelompok membuat
dapat berjalan dengan optimal dan daftar masalah yang telah disetujui
mencapai tujuan baik sesuai kelompok. Pada langkah kedua ini, setiap
karakteristik mahasiswa memperoleh kesempatan untuk
PBL. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan permasalahan di dalam
2. * Sesuai dengan namanya, pada metode ini skenario yang perlu dibahas secara lebih
terdapat tujuh langkah pembelajaran yang harus mendalam. Dalam tahapan ini, masingmasing
dilakukan oleh mahasiswa. mahasiswa berhak mengajukan
Tutorial pertama pertanyaan tanpa interupsi dari anggota
1) Klarifikasi terminologi dan konsep yang belum kelompok lain atau tutor. 7,8,9
dipahami
2) Mendefinisikan permasalahan 3. Curah pendapat (brainstorming)
3) Menganalisis permasalahan dan menawarkan Mahasiswa berdiskusi dengan
penjelasan sementara menggunakan prior knowledge, setiap
4) Menginventarisir berbagai penjelasanan yang mahasiswa menyumbangkan pendapat
dibutuhkan mereka dan kemudian mengidentifikasi
5) Menformulasi tujuan belajar area yang masih belum jelas atau belum
Antar pertemuan lengkap; sekretaris kelompok mencatat
6) Mengumpulkan informasi melalui belajar hasil diskusi mereka. Pada langkah ini
mandiri mahasiswa memberikan jawaban
Tutorial kedua sementara (hipotesis) terhadap
7) Mensintesis informasi baru dan menguji serta pertanyaanpertanyaan
mengevaluasinya untuk permasalahan yang yang telah disepakati dalam
sedang dikemukakan. Melakukan refleksi langkah kedua. Setiap mahasiswa dapat
penguatan hasil belajar. mengemukakan pendapat dan
pengetahuannya mengenai topik yang
* 1. Klarifikasi istilah (Clarifyng unfamiliar sedang dibahas (brainstorming).
terms) Selanjutnya jawaban-jawaban tersebut
didiskusikan bersama untuk dicari Mahasiswa kemudian dapat membuat
kesepakatan kelompok atas hipotesis dari suatu kesimpulan atau sintesis berdasarkan
pertanyaan yang sedang dibahas. Pada kesepakatan bersama. Pada langkah ini
tahap ketiga ini, mahasiswa diharapkan tutor memperhatikan diskusi dan hasil
mampu menjadi menerapkan prinsip belajar temuan mahasiswa dan dapat membuat
secara aktif, mahasiswa harus mampu penilaian terhadap kinerja kelompok.
mendengarkan, menulis dan berdiskusi
dengan mahasiswa lain untuk 3. Problem Based Learning merupakan suatu
menyelesaikan masalah yang dihadapi metode pembelajaran dengan penggunaan
dalam skenario. 7,8,9 skenario yang disusun secara seksama dengan
mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu
4. Mahasiswa membuat kesimpulan berdasarkan suatu tema pembelajaran tertentu
secara terstruktur (review step 2 and 3) untuk menginisiasi dan menstimulasi
Mahasiswa membuat tinjauan pembelajaran mahasiswa melalui diskusi dalam
terhadap hasil pada langkah kedua dan suatu kelompok kecil yang difasilitasi oleh
ketiga, kemudian membuat penjelasan seorang tutor. Metode ini kemudian dikenal
sementara; sekretaris kelompok dengan diskusi tutorial.4,5 Pada diskusi tutorial,
mengorganisasikan penjelasan tadi, bila mahasiswa diberi skenario tentang berbagai
perlu membuat restrukturisasi. 7,8,9 permasalahan klinis yang sering dijumpai dalam
masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat
5. Mahasiswa membuat formulasi tujuan mengeksplorasi skenario tersebut dan
belajar (formulating learning objectives) membahas berbagai aspek yang terkait dengan
Kelompok mencapai konsensus skenario tersebut, mulai dari aspek pengetahuan
tentang tujuan belajar mereka; tutor dasar (basic science) seperti anatomi, fisiologi,
memastikan bahwa tujuan belajar telah histologi dan ilmu biomolekular, aspek klinis
terfokus, tercapai, bersifat komprehensif seperti gejala dan tanda dari suatu penyakit,
dan tepat. 7,8,9 patogenesis dan patofisiologi dari berbagai
gejala yang timbul serta pemeriksaan penunjang
6. Mahasiswa bekerja secara mandiri dan juga aspek sosial seperti epidemiologi dari
untuk mencapai tujuan pembelajaran suatu penyakit. Dengan metode belajar seperti
(private study) ini diharapkan nantinya pada saat berhadapan
Setiap mahasiswa belajar secara dengan pasien yang sesungguhnya, mereka telah
mandiri untuk mengumpulkan informasi memiliki keterampilan yang cukup dalam
yang berkaitan dengan masing- masing penanganan pasien termasuk kemampuan
tujuan belajar, mereka dapat menggunakan interpersonal dan profesionalisme sebagai
berbagai sumber pembelajaran yang seorang dokter.
tersedia, baik berupa textbook, artikel dan
jurnal ilmiah maupun melalui konsultasi 4. Ada empat prinsip penting dalam pembelajaran
dengan pakar terkait topik yang sedang PBL, yaitu : pembelajaran merupakan suatu
dibahas. 7,8,9 proses konstruktif. (Learning should be a
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 95 –100 constructive process), pembelajaran merupakan
Amelia Dwi Fitri. Penerapan Problem... suatu proses yang dimotori oleh keinginan dari
100 dalam diri sendiri (Learning should be a self
directed process), pembelajaran merupakan
7. Pelaporan (reporting) suatu proses yang dimotori oleh keinginan dari
Pada langkah ini, Mahasiswa dalam diri sendiri (Learning should be a self
kembali bertemu untuk mendiskusikan directed process) dan pembelajaran merupakan
informasi yang telah didapat, masingmasing sesuatu yang diberikan kontekstual (Learning
mahasiswa menyampaikan hasil should be a contextual process).
belajar mandirinya dan mendiskusikan
dengan mahasiswa lain dalam kelompok.
5. Pada tahun 1966, Fakultas Kedokteran Institusi ini kemudian juga membangun
Universitas McMaster, Ontario, Kanada perpustakaan baru yang sesuai untuk keperluan
berencana untuk membuat suatu perubahan, sistem PBL ini pada tahun 1992. 2,3 Metode PBL
suatu metode pendekatan baru dalam hal ini kemudian juga mulai diterapkan di
penyelanggaraan pendidikan kedokteran.2 Universitas Newcastle pada tahun 1978, yang
Kesiapan untuk melakukan perubahan ini juga merupakan salah satu solusi untuk memperbaiki
didorong oleh kesadaran akan perlunya suatu citra institusi pendidikan kedokteran di Australia
kurikulum baru bagi mahasiswa preklinik di yang terkesan terlalu berorientasi pada ilmu
pendidikan kedokteran. Donald Woods pengetahuan dan menelantarkan kemampuan
McMaster merupakan orang yang pertama kali praktis dan juga perawatan primer. 2,3 Fakultas
memperkenalkan istilah PBL, dan universitas kedokteran Universitas New Mexico juga mulai
McMaster merupakan institusi JMJ, Volume 4, menerapkan kurikulum dengan pendekatan PBL
Nomor 1, Mei 2016, Hal: 95 –100 Amelia Dwi pada tahun 1979, namun tidak mengadopsi
Fitri. Penerapan Problem... 96 kedokteran yang secara penuh model McMaster, mereka
memperkenalkan PBL dalam dunia pendidikan.2 menerapkan kurikulum yang mirip dengan PBL
Setelah melalui beberapa tahun perjuangan namun tetap berjalan paralel dengan kurikulum
melawan keraguan dan kritik dari berbagai tradisional. 2,3 Howard Barrow mulai
pihak, akhirnya pada tahun 1969 pertama kali menerapkan PBL di Fakultas kedokteran
dibuka angkatan pertama yang menggunakan Universitas Southern Illinois pada tahun 1981.
PBL di Universitas McMaster yang terdiri dari 19 PBL diterapkan pada mahasiswa selama dua
orang mahasiswa. Barrows & Tamblyn, dua staf tahun pertama, di mana mereka sama sekali
pengajar di sana mulai mengenalkan metode tidak menerima perkuliahan, mereka menjalani
pembelajaran dengan menggunakan pasien diskusi tutorial yang beranggotakan 5-7
simulasi yang dibuat mirip dengan kondisi pasien mahasiswa dengan didampingi satu orang tutor
dalam praktik dokter sehari- sehari. Mereka juga untuk membahas masalah atau skenario yang
mulai mengarahkan mahasiswa untuk berdiskusi diberikan kepada mereka secara tertulis atau
dalam kelompok kecil yang didampingi oleh dalam bentuk pasien simulasi. 2,3 JMJ, Volume
seorang tutor.2 Ketika kelompok diskusi yang 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 95 –100 Amelia Dwi
mengikuti format PBL ketika dibandingkan Fitri. Penerapan Problem... 97 Sejak awal
dengan kelompok mahasiswa lain yang terbentuknya, saat ini kurikulum PBL telah
menjalani metode pembelajaran dengan metode digunakan secara luas di berbagai Fakultas
kuliah tradisional, ternyata memiliki motivasi kedokteran di negaranegara Eropa, Amerika
yang lebih tinggi, peningkatan kemampuan Utara, Amerika Selatan, Afrika, Asia mulai dari
menyelesaikan masalah (problem solving) dan Inggris, swedia, Brazili, Chili, Afrika Selatan dan
keterampilan belajar mandiri. Selanjutnya Hongkong.
Universitas McMaster mulai menerapkan
kurikulum PBL yang antara lain bertujuan 6. Kelebihan :
membangun kemampuan mahasiswa a. Retensi siswa pada apa yang dipelajari lebih lama
kedokteran untuk memanfaatkan dan dan kuat
menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka b. Pengetahuan terintegrasi dengan lebih baik
miliki dalam berbagai permasalahan pasien sejak c. Mengembangkan keterampilan belajar jangka
mereka dalam masa praklinik. 2,3 Setelah panjang, yaitu bagaimana meneliti,
Universitas McMaster menerapkan kurikulum berkomunikasi dalam kelompok, dan bagaimana
PBL, dua fakultas kedokteran lainnya di menangani masalah.
Universitas Limburg, Maastrict, Belanda dan d. Meningkatkan motivasi, minat dalam bidang
Universitas Newcastle, Australia juga mulai studi, dan kemandirian belajar.
mengadaptasi metode PBL ini. Universitas e. Meningkatkan interaksi siswa-siswa dan siswa-
Limburg (sekarang dikenal dengan Maastricht) guru.
pada tahun 1975 mulai menerapkan PBL sebagai
strategi pembelajaran utama untuk fase preklinik · Kelemahan :
tahun pertama sampai dengan tahun keempat.
a. Instrumen penilaian hasil belajar yang valid dan
dapat diterima sulit dibuat atau ditafsirkan
b. Waktu yang diperlukan dalam pembelajaran
lebih banyak
c. Kendala pada faktor guru yang sulit berubah
orientasi dari guru mengajar menjadi siswa
belajar
d. Sulitnya merancang masalah yang memenuhi
standar pembelajaran berbasis masalah

7. Hal yang Harus Diingat Mengenai


Tutorial PBL
 Tutorial PBL adalah metode
pembelajaran dalam kelompok yang
menggunakan masalah sebagai konteks
dan pemicu pembelajaran.
Setiap kelompok tutorial PBL idealnya
beranggotakan 8-12 orang. Mahasiswa perlu
bekerja bersama-sama mencoba memahami
dan menjelaskan masalah yang diberikan.
Setiap individu adalah penting, tidak ada
dominasi dan perbedaan kasta. Seluruh
mahasiswa harus memberikan kontribusinya.
Setiap kontribusi adalah sesuatu yang
berharga karena akan menghidupkan proses
diskusi dan memperkaya hasil diskusi.

 Pembelajaran dihasilkan dari interaksi


kognitif dan sosial dengan masalah
sebagai fokus.
Aktivitas kolaboratif pada tutorial PBL akan
membantu konstruksi pengetahuan.
Pengetahuan yang didapat merupakan
kesepahaman yang dibuat oleh kelompok,
bukan individual.

 Mahasiswa harus berani menentukan


kebutuhan belajar kelompok dan pribadi.
Kebutuhan belajar yang ditetapkan pada akhir
pertemuan pertama adalah kesepakatan
seluruh peserta diskusi, bukan yang ditetapkan
oleh fakultas atau perintah tutor. Kebutuhan
belajar tiap kelompok dapat berbeda.
Kebutuhan yang terdapat dalam panduan tutor
adalah kebutuhan minimal yang harus
ditentukan mahasiswa melalui diskusi.

Anda mungkin juga menyukai