Anda di halaman 1dari 4

Aturan penulisan Proposal Pharmapreneur D3 Farmasi UM Banjarmasin

Tahun Ajar 2021/2022


1. Kertas F4 70 g
2. Cover kertas warna biru
3. Spasi yang digunakan adalah 1,5
4. Jenis Huruf times New Roman
5. Ukuran Huruf untuk isian adalah 12 dan judul menyesuaikan keperluan
6. Margin kiri 4cm, atas 3 cm, kanan 3 cm dan bawah 3 cm
7. Tata letak halaman di bawah center tengah
8. Jumlah halaman menyesuakan
9. Format isiannya adalah : Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, BAB I, BAB II
dan BAB III, BAB IV, BAB V dan Lampiran
10. Isian BAB 1: latar belakang, Tujuan usaha, Luaran yg diharapkan, Manfaat dan Kegunaan
11. Isian BAB 2: Nama Usaha, Gambaran Perusahaan, Logo Usaha, Sumber bahan baku termasuk di
dalamnya adalah dasar teori bahan yang digunakan, Visi Misi, Analisis SWOT (kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman), analsisi Pemasaran (Peluang Pasar, target Pasar, Media
Pemasaran dan stategi pemasaran) dan struktur Organisasi
12. Isisan BAB 3 : Cara kerja pembuatan beruapa bagan dan alur kerjanya,
13. Isisan BAB 4 : Anggaran Biaya termasuk di dalamnya adalah rincian biaya yg di gunakan,
Perhitungan BEP
14. Isian BAB 5 : berupa Kesimpulan dan Saran
15. Lampiran : Berupa Gambar kegiatan yang dilakukan atau produk yang sudah jadi
Contoh Perhitungan BEP

Anda Juga boleh Mencari BEP dengan refrensi dari sumber lainnya

Cara Menghitung BEP


Ada dua cara menghitung BEP, yaitu menggunakan rumus unit dan rupiah atau nominal mata uang.
Berikut rumusnya:

 BEP = Biaya Tetap / (Harga Per Unit / Biaya Variabel Per Unit)
 BEP = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin Per Unit / Harga Per Unit)

Contoh kasus:

Pak Pandu memiliki sebuah toko sepeda dengan ketentuan sebagai berikut:

Biaya tetap Rp 5.000.000


Biaya variabel Rp 200.000
Harga jual barang per unit Rp 1.500.000

1. Cara Menghitung BEP Unit

BEP = Biaya Tetap / (Harga Per Unit / Biaya Variabel Per Unit)

BEP = 5.000.000 / (1.500.000 – 200.000)

BEP = 3,84 unit (dibulatkan menjadi 4 unit)

Dengan demikian, Pak Pandu dapat mengalami balik modal jika bisa menjual empat unit sepeda dalam
satu bulan dan akan mendapatkan keuntungan jika lebih dari itu.

2. Cara Menghitung BEP Rupiah

BEP = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin Per Unit / Harga Per Unit)

BEP = 5.000.000 / (Harga Jual – Biaya Variabel Per Unit) / Harga Per Unit

BEP = 5.000.000 / (1.500.000 – 200.000) / 1.500.000

BEP = 5.000.000 / 0,9

BEP = Rp5.600.000

Dengan demikian, Pak Ruslan dapat mencapai BEP ketika angka penjualannya mencapai
Rp6.250.000. Jika melewati angka tersebut, maka sudah balik modal dan bisa menghitung keuntungan.
Contoh Lainnya.

PT.  PANDU MEDIKAL memiliki data-data dan rencana produksi sebagai berikut:

Biaya tetap dalam bulan Desember 2020 adalah Rp. 70.000.000 dengan rincian sbb:

 Biaya gaji karyawan Rp. 35.000.000


 Biaya penyusutan mesin Rp. 1.000.000
 Biaya sewa gedung Rp. 15.000.000
 Biaya sewa pabrik Rp. 19.000.000

Biaya Variabel per unit Rp. 35.000 dengan rincian sbb:

 Biaya bahan baku Rp. 17.000


 Biaya tenaga kerja langsung Rp. 10.000
 Biaya lain-lain Rp. 7.500

Harga Jual per Unit Rp. 55.000

Maka perhitungannya untuk BEP dalam unit dan BEP dalam rupiah adalah:

BEP Unit  = Biaya Tetap /(Harga Jual per unit – Biaya Variabel per unit)

        = Rp. 70.000.000 / (Rp. 55.000 – Rp. 35.000)

        = Rp. 70.000.000/Rp. 20.000

        = Rp. 3.500

Jadi BEP per unit dari contoh di atas adalah Rp. 3.500/unit

BEP Rupiah = Biaya Tetap /(Kontribusi Margin per unit: Harga Jual Per unit

       = Rp. 70.000.000 /(Rp. 20.000 : Rp. 55.000)

      = Rp. 70.000.000/0.3636

      = Rp. 192.519.252

Jadi, BEP rupiah dari contoh di atas adalah Rp. 192.519.252

Kesimpulan dari studi kasus di atas

Untuk memperoleh titik impas dengan harga jual Rp. 55.000 per unit, maka perusahaan harus mampu
menjual produk sebanyak 3.500 unit. Jika penjualan tidak sampai 3.500 unit, maka perusahaan
terindikasi merugi karena biaya produksi tidak tertutupi.
Selain mencari tahu di mana titik impas, BEP juga bisa digunakan untuk menentukan minimal
penjualan agar target laba yang diinginkan tercapai. Bagaimana caranya?

Misalkan, perusahaan ingin mendapat laba Rp. 30.000.000, maka lakukan perhitungan ini:

BEP-Laba = Biaya Tetap + Target Laba)/(Harga per unit – biaya variabel per unit)

                   = (Rp. 70.000.000 + Rp. 30.000.000)/(Rp. 55.000 – Rp. 35.000)

                   = Rp. 100.000.000/Rp. 20.000 = 5.000

Jadi, target laba sebesar Rp. 30.000.000 bisa dicapai perusahaan jika penjualan produk menyentuh
angka 5.000 unit.

Anda mungkin juga menyukai