Bagian ini akan menguraikan mengenai hasil uji validitas (validity) dan uji
dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur. Uji kesahihan atau
pernyataan yang disiapkan telah dapat mengukur variabel yang ingin diukur. Uji
korelasi (r-hitung) seluruh item pernyataan yang diperoleh lebih dari 0,3
atau lebih besar dari nilai r-kritis, mengacu pada pendapat Sugiyono
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Sistem Pengendalian Internal
Item
r- r-
Pernyataa Status
Hitung Kritis
n
VALI
1 0,3
0,599 D
VALI
2 0,3
0,484 D
Item
r- r-
Pernyataa Status
Hitung Kritis
n
VALI
3 0,3
0,863 D
VALI
4 0,3
0,833 D
VALI
5 0,3
0,708 D
VALI
6 0,3
0,939 D
VALI
7 0,3
0,772 D
VALI
8 0,3
0,939 D
VALI
9 0,3
0,893 D
VALI
10 0,3
0,736 D
VALI
11 0,3
0,612 D
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2021. (lampiran IV)
Keseluruhan item yang diukur adalah valid karena koefisien korelasi (r-
hitung) seluruh item pernyataan yang diperoleh lebih dari 0,3 atau lebih
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Kompetensi
Item Item
r- r- r- r-
Pernyata Status Pernyata Status
Hitung Kritis Hitung Kritis
an an
VALI VALI
1 0,309 0,3 13 0,426 0,3
D D
2 0,405 0,3 VALI 14 0,414 0,3 VALI
D D
VALI VALI
3 0,422 0,3 15 0,470 0,3
D D
VALI VALI
4 0,330 0,3 16 0,352 0,3
D D
VALI VALI
5 0,467 0,3 17 0,404 0,3
D D
VALI VALI
6 0,459 0,3 18 0,435 0,3
D D
VALI VALI
7 0,401 0,3 19 0,525 0,3
D D
VALI VALI
8 0,386 0,3 20 0,315 0,3
D D
VALI VALI
9 0,482 0,3 21 0,328 0,3
D D
VALI VALI
10 0,382 0,3 22 0,339 0,3
D D
VALI VALI
11 0,484 0,3 23 0,387 0,3
D D
VALI
12 0,410 1,3
D
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2021. (lampiran IV)
diperoleh lebih dari 0,3 atau lebih besar dari nilai r-kritis, mengacu pada
berikut:
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Item
r- Hitung r-Kritis Status
Pernyataan
1 0,672 0,3 VALID
2 0,633 0,3 VALID
Item
r- Hitung r-Kritis Status
Pernyataan
3 0,790 0,3 VALID
4 0,866 0,3 VALID
5 0,838 0,3 VALID
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2021. (lampiran IV)
penelitian ini menggunakan teknik uji statistik Cronbach Alpha (a). Untuk
melihat andal tidaknya suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Ghozali, 2013:47). Setelah dilakukan
uji reliabilitas, maka semua pernyataan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel
dengan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70. Uji reliabilitas pada penelitian
ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows versi 25.0.
Hasil uji reliabilitas terhadap keseluruhan variabel dapat dilihat pada Tabel 4.9
berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Reliabilitas
Jumlah Item Cronbach
No Variabel Keterangan
Pernyataan Alpha
Sistem Pengendalian
1. 11 0.886 Reliabel
Internal
2. Kompetensi 23 0.761 Reliabel
Pengelolaan Dana
3. Bantuan Operasional 5 0.828 Reliabel
Sekolah
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2021. (lampiran IV)
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha masing-
nominal sebesar 0,886, 0,761 dan 0,828, maka seluruh konstruk atau variabel
dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel karena memiliki Cronbach Alpha
data ini dilakukan dengan Method Of Successive Internal (MSI) untuk menaikkan
komputer Microsoft Excel 2019 yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran III.
variabel yang diteliti mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Terdapat dua cara
untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan analisis statistik (Ghozali, 2013:160). Hasil analisis uji normalitas
(Gambar 4.1), data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
dengan normal bila nilai signifikansinya > 0,05 (Ghozali, 2013:162). Hasilnya
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas dengan Analisis Statisik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .23138501
Most Extreme Differences Absolute .140
Positive .078
Negative -.140
Test Statistic .140
Asymp. Sig. (2-tailed) .139c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Lampiran IV, 2021
sebesar 0,069 dengan nilai asymp sig 0,200, sehingga dapat dikatakan bahwa
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedasitas. Dan jika varians beda,
dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara variabel terikat (ZPRED) dan
secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
hubungan linear antara variabel bebas dalam model regresi, maka dilakukan suatu
windows versi 25.0, dapat dilihat hasil uji multikolonieritas yang menunjukkan
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolonearitas
Coefficientsa
Collinearity
Correlations Statistics
Zero-
Model order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant)
Sistem .620 .580 .513 .927 1.079
Pengendalian
Internal
Kompetensi .467 .397 .311 .927 1.079
independen tidak terjadi korelasi atau gejala multikolonieritas tidak terjadi. Hal ini
dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel dependen dapat diprediksi melalui dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor prediktor. Penelitian ini mencoba untuk melihat seberapa besar
windows versi 25.0 (lampiran V), terlihat hasil regresi berganda sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Regresi Berganda
No Variabel Koefisien
t-hitung Sig.
. Independen Regresi
Sistem 0,533 3,701 0,001
1. Pengendalian
Internal
2. Kompetensi 0.323 2,246 0,033
Konstanta = 1,497 Fhitung = 12,537 Sig. F = 0,000
Adjusted R Square =
Multiple-R = 0, 694 α = 0,05
0,443
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2021.
1. Nilai konstanta (a) sebesar 1,497 menunjukkan bahwa jika variabel bebas
(X1, dan X2) tetap atau tidak mengalami perubahan (bernilai nol), maka
1,497.
2. Koefesien regresi untuk X1 (Sistem Pengendalian Internal) sebesar 0,533
dan bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan
positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada variabel
oleh Nilai Adjusted R square yaitu sebesar 0,443. Nilai tersebut dapat diartikan
sedangkan sisanya sebesar 55,7% (100% - 44,3%) dipengaruhi oleh variabel lain
koefisien korelasi (Multiple R) dalam penelitian ini sebesar 0,694 (Tabel 4.12)
Tabel 4.13
Interpretasi terhadapKoefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2014:250)
dependen (Y). Berdasarkan hasil uji ANOVA (Analisys of Varian) atau F test
diperoleh nilai Fhitung sebesar 12,537 > Ftabel sebesar 3,35 dan tingkat signifikansi
lebih kecil dari taraf ketidakpercayaan (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil ini, maka
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah jika secara terpisah, masing-
masing variabel independen masih memberikan kontribusi secara signifikan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji t dari dua variabel bebas yang
nilai thitung sebesar 3,701 > ttabel sebesar 1,313 dan tingkat signifikasinya
lebih kecil dari taraf kepercayaan 5% yaitu 0,001 < 0,05. Dengan
2. Hasil uji regresi Kompetensi (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 2,246 > ttabel
sebesar 1,313 dan tingkat signifikasinya lebih kecil dari taraf kepercayaan
diterima.