CHOLECYSTITIS
Penyaji :
Perseptor:
2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
Cholecystitis
Penyaji, Perseptor,
2021
2
BAB I
PENDAHULUAN
dan terbagi menjadi akut dan kronis. Cholecystitis akut merupakan reaksi
inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut
kanan atas, nyeri tekan, dan demam (Pridady, 2014). Kolesistitis akut
biasanya terjadi akibat adanya sumbatan duktus sistikus oleh batu. Namun
dijumpai di klinis, dan sangat erat hubungannya dengan litiasis dan lebih
lebih sering terjadi pada wanita, usia tua dan lebih sering terjadi pada
orang kulit putih. Pada wanita, terutama pada wanita-wanita hamil dan
lebih sering terjadi. Beberapa teori mengatakan hal ini berkaitan dengan
3
Meskipun dikatakan bahwa pasien kolesistitis akut umumnya perempuan,
gemuk dan berusia di atas 40 tahun, tetapi hal ini sering tidak sesuai untuk
kolik perut di sebelah kanan atas epigastrium dan nyeri tekan serta
2014).
penyakit batu empedu di keluarga, ikterus dan kolik berulang, nyeri lokal
4
1.2 Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ada beberapa faktor spesifik yang mendukung terbentuknya batu empedu yaitu;
1. Faktor metabolis.
2. Statis
3. Peradangan.
6
cholesistitis kronik lebih banyak disebabkan oleh mekanikal dan injuri
bahan kimia olehh batu empedu, akibat scar dan ulcer pada dinding saluran
empedu. Pada cholesisttitis kronik dapat terjadi infeksi bakteri, dan pada
saluran empedu akan terlihat putih mutiara dan cairan empedu menjadi
keruh.
( lunak ) pada saluran kanan atas. Pada cholesistitis kronis dapat terjadi
Patofisiologi Cholesistitis
7
Gambar 2.1
Patofisiologi Cholecystitis
BAB III
ANALISA KASUS
3.1 Anamnesis
A. Keluhan Utama
Nyeri perut kanan atas dan nyeri ulu hati 1 hari SMRS.
B. Keluhan Tambahan
Lemas, sakit kepala, nafsu makan menurun, mual dan muntah sudah 2 kali
18 April 2021 pukul 10.40 WIB, awalnya mengeluh nyeri perut kanan atas 1
hari sebelum masuk rumah sakit, Os juga mengeluh nyeri ulu hati dengan
skala nyeri yaitu 6. Nyeri dirasakan secara tiba-tiba dan tidak menjalar ke
Os juga merasa sakit kepala, lemas, mual dan sudah muntah 2 kali
dalam sehari sebelum masuk rumah sakit. Warna muntah sesuai dengan
warna makanan yang dikonsumsi Os. Nafsu makan Os menurun dan muntah
setiap mencoba untuk makan. Os tidak demam ataupun diare bahkan tidak
8
ada masalah saat Os flaktus, BAB dan BAK. Oleh dokter jaga IGD pasien
Penyebab
Hubungan Diagnosa Keadaan Kesehatan
Meninggal
Kakek – – –
Nenek – – –
Ayah – – –
Ibu – – –
Saudara – – –
Anak-anak – – –
9
F. Anamnesis Sistem
Sistem Cerebrospinal Gelisah (-), lemah (-), demam (-), sakit kepala (+)
Sistem Cardiovascular Akral hangat (+), sianosis (-), anemis (-), berdebar-
debar (-)
Sistem Respiratorius Batuk berdahak (-), sesak napas (-)
Sistem Genitourinarius Disuria (-), hematuria (-), kencing menetes(-),
Kencing berwarna seperti teh (-)
Sistem Gastrointestinal Nyeri region epigastrium (+), nyeri region
hipocondriac dextra (+), mual (+), muntah (+),
BAB Hitam (-)
Sistem Badan terasa lemas (+), atrofi otot (-), kelemahan
Musculosceletal otot (-)
Sistem Integumentum Sikatriks (-), keringat dingin (-)
G. Riwayat Kebiasaan
Jumlah/hari : 1 porsi
Variasi/hari : Bervariasi
A. Pemeriksaan Umum
10
Nadi : 99x/menit, regular
Suhu : 36,3⁰C
Pernapasan : 20 x/menit
SpO2 : 98%
B. Aspek Kejiwaan
C. Status Generalisata
Kulit
Kepala
Rambut : Normal
11
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Faring : Normal
12
Leher
Thorak
13
Jantung
Abdomen
Palpasi : Nyeri tekan perut (+), hepar dan limpa tidak teraba,
14
DAFTAR PUSTAKA
15