Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kasus

KANKER HATI

Penyaji :

Adinda Putri, S.Ked 203600137

Airin Shabrina Elta Kusmana, S.Ked 20360057

Dewi Indri Yani Malau, S.Ked 20360025

Indah Aullia Wulandari, S.Ked 20360080

Ine Ahyar Hasriza, S.Ked 20360037

Perseptor:

dr. Heny Damajanti, Sp. Rad., M.Sc

KEPANIITERAAN KLINIK ILMU BAGIAN RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
KOTA BANDAR LAMPUNG
2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan Kasus:

Kanker Hati

Penyaji, Perseptor,

Adinda Putri, S.Ked dr. Heny Damajanti, Sp. Rad., M.Sc

Airin Shabrina Elta Kusmana, S.Ked

Dewi Indri Yani Malau, S.Ked

Indah Aullia Wulandari, S.Ked

Ine Ahyar Hasriza, S.Ked

KEPANIITERAAN KLINIK ILMU BAGIAN RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
KOTA BANDAR LAMPUNG
2021

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karsinoma hepatoseluler seluler (hepatocelluler carcinoma = HCC)


merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit, demikian pula
dengan karsinoma fibromelar dan hepatoblastoma. Tumor ganas hati lainnya
ialah kolangiosarkoma (Cholangiocarsinoma=CC) dan sitoadenomakarsinoma
berasal dari sel epitel bilier sedangkan angiosarkoma dan leiomiosarkoma
barasal dari sel mesenkim. Dari seluruh tumor ganas hati yang pernah
didiagnosis, 85% merupakan HCC; 10% CC; dan 5% adalah jenis lainnya.
Dalam dasawarsa terakhir terjadi perkembangan yang cukup berarti
menyangkut HCC antara lain  perkembangan pada modalitas terapi yang
memberikan harapan untuk sekurang-kurangnya perbaikan pada kualitas
hidup pasien.
Kanker hati banyak dihubungkan dengan adanya infeksi Virus
hepatitis B ataupun C dan adanya cirrhosis hepatis osis hepatis oleh karena
beberapa sebab antara lain alkoholisme, bahan,bahan nitrites, hydrocarbon,
polychlorinated biphenyh, Wilson disease, hemochromatosis. Oleh karena itu,
di negara dengan insiden hepatitis B (HBV) dan C (HCV) yang tinggi akan
mempunyai insiden HCC yang tinggi pula.
Kontaminasi makanan dengan aflatoxins yaitu suatu bahan metabolik
yang diproduksi oleh jamur  Aspergillus flavus dan  Aspergillus parasiticus,
dikatakan sebagai faktor etiologi atau faktor resiko terjadinya HCC (World
Cancer Research Fund International/ WCRF, 1997). Merokok atau
penggunaan tembakau juga dikatakan sebagai faktor resiko terjadinya  HCC. 
Di daerah yang mempunyai insiden tinggi, lebih banyak dijumpai pada

3
laki,laki dengan rasio 8:1 sedangkan di negara maju (insiden rendah), rasio
antara laki,laki dan wanita hampir sama.
Di Amerika Serikat sekitar 80%-90% dari tumor ganas hati primer
adalah hepatoma. Angka kejadian tumor ini di Amerika Serikat hanya sekitar
2% dari seluruh karsinoma yang ada. Sebaliknya di Afrika dan Asia hepatoma
adalah karsinoma yang paling sering ditemukan dengan angka kejadian
100/100.0000 populasi.
Pemeriksaan Alfa Feto Protein Feto (AFP) sangat berguna untuk
menegakkan diagnosis penyakit hepatoma ini. Penggunaan USG, CT-Scan,
MRI, penting untuk menegakkan diagnosis dan untuk mengetahui ukuran
tumor.
Komplikasi yang sering terjadi pada sirosis adalah asites, perdarahan
saluran cerna bagian atas, ensefalopati hepatica, dan sindrom hepatorenal.
Sindrom hepatorenal adalah suatu keadaan pada pasien dengan hepatitis
kronik, kegagalan fungsi hati, hipertensi portal, yang ditandai dengan
gangguan fungsi ginjal dan sirkulasi darah. Sindrom ini mempunyai risiko
kematian yang tinggi.
Kebanyakan pasien dengan karsinoma hepatoseluler meninggal dalam
waktu 1 tahun setelah didiagnosis. Kelangsungan hidup tergantung pada
ukuran tumor dan penyakitnya saat didiagnosis. Pasien dengan sirosis
memiliki kelangsungan hidup yang lebih pendek. Penatalaksanaan secara
bedah dapat menyembuhkan hanya kurang dari 5% pasien. Penyebab
kematian ialah  perdarahan (varises, intraperitoneal) dan cachexia.

4
1.2 Tujuan

Tujuan umum pembuatan laporan kasus ini adalah untuk dapat


mengetahui tentang “Kanker Hati” meliputi definisi, anatomi hati, etiologi
dan patogenesis, gejala klinis, penegakan diagnosis, diagnosis banding,
penatalaksanaan, komplikasi dan prognosis. Serta diharapkan dapat
menambah wawasan penulis mengenai tata cara melakukan penulisan laporan
kasus secara baik dan benar.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai