Disusun oleh :
Putri Vega Wati (20360152)
Preceptor :
dr. Aspri Sulanto, M.Sc Sp. A
1. Secara garis besar malnutrisi sendiri dapat dibagi menjadi empat katagori besar, yaitu
Stunting – Anak terlalu pendek untuk usia mereka, disebabkan oleh pola makan yang buruk dan
seringnya infeksi, umumnya terjadi sebelum usia 2 tahun, dan efeknya sebagian besar tidak dapat
diubah.
Wasting – Berat badan anak terlalu rendah untuk tinggi badan mereka, disebabkan oleh malnutrisi akut
dimana kekurangan makanan atau penyakit yang parah merupakan prediktor kuat kematian di antara
anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Underweight – Berat badan anak terlalu rendah untuk usia mereka. Seorang anak bisa kurus karena
dia stunting, wasting atau keduanya. Defisit berat badan (underweight) dapat diatasi jika nutrisi dan
kesehatan diperbaiki dan diperhatikan dengan baik. Kurang berat badan dikaitkan dengan 19%
kematian anak.
Defisiensi Mikronutrien - Anak kekurangan vitamin atau mineral penting. Ini termasuk vitamin A, besi
dan seng, disebabkan oleh kekurangan makanan bergizi dalam jangka panjang atau oleh infeksi seperti
cacingan. Kekurangan mikronutrien dikaitkan dengan 10% kematian anak-anak, atau sekitar sepertiga
dari semua kematian anak karena kekurangan gizi.
2. Gizi buruk berdasarkan gejala klinisnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
KWASHIORKOR MARASMUS
• Seperti anak gemuk (suger baby) • Tampak sangat kurus kering
• Wajah membulat dan sembab • Wajah seperti orang tua
• Mata sayu
• Cengeng dan rewel
• Rewel
• Perut cekung
• Perubahan warna rambut , mudah
• Rambut tipis, jarang & kering
dicabut tanpa rasa sakit, rontok ,
kusam, kering • Kulit kering, dingin, kendor &
• Anoreksia keriput
• Edem pada ke-2 punggung kaki- • Otot-otot atrofi hingga tulang –
seluruh tubuh tulang terlihat lebih jelas
• Kelainan kulit (dermatosis) • Pantat kendur & keriput (baggy
• Pembesaran hati pant)
• Pertumbuhan terganggu • Iga gambang
• Gejala gastrointestinal • Disertai diare, infeksi kronik-
• Sering disertai anemia ringan, diare,
berulang
infeksi
2. Gizi buruk berdasarkan gejala klinisnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
Gejala klinis gizi buruk ringan dan sedang tidak terlalu jelas, yang ditemukan hanya pertumbuhan
yang kurang seperti berat badan yang kurang dibandingkan dengan anak yang sehat. Gizi buruk ringan
sering ditemukan pada anak-anak dari 9 bulan - 2 tahun, akan tetapi dapat dijumpai pula pada anak
yang lebih besar. Pertumbuhan yang terganggu dapat dilihat dari pertumbuhan linier
mengurang/terhenti, kenaikan berat badan berkurang/terhenti dan adakalanya beratnya menurun, ukuran
lingkar lengan atas menurun, maturasi tulang terlambat, rasio berat terhadap tinggi, normal atau
menurun, tebal lipatan kulit normal/mengurang, anemia ringan, aktivitas dan perhatian berkurang jika
dibandingkan dengan anak sehat, adakalanya dijumpai kelainan kulit dan rambut.
Gizi buruk berat memberi gejala yang kadang-kadang berlainan, tergantung dari dietnya, fluktuasi
musim, keadaan sanitasi dan kepadatan penduduk.
7 DIAGNOSA
Diagnosis malnutrisi dapat diketahui melalui gejala klinis, antropometri dan pemeriksaan laboratorium.
Seorang anak disebut menderita gizi buruk bila memenuhi kriteria seperti tersebut di bawah ini :
1. Berdasarkan Usia
• Usia < 6 bulan dengana berat badan menurut panjang badan (BB/PB) < - 3 SD atau edema bilateral
yang bersifat pitting (tidak kembali setelah ditekan)
• Usia 6-59 bulan dengan berat badan menurut panjang badan (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi
badan (BB/TB) < - 3 SD atau lingkar lengan atas LiLA < 11,5 cm atau edema bilateral yang bersifat
pitting
2. Berdasarkan Komplikasi
• Gizi buruk tanpa komplikasi, yang ditandai oleh LiLA < 11,5 cm untuk balita berusia 6-59 bulan, atau
BB/PB atau BB/TB < -3 SD dan atau edema bilateral dengan derajat +1 atau +2,
• Gizi buruk dengan komplikasi, yang ditandai oleh hal tersebut di atas dan adanya satu atau lebih
komplikasi berikut, yaitu : anoreksia, muntah terus-menerus, dehidrasi berat, letargi atau penurunan
kesadaran, demam tinggi atau hipotermia, sulit bernafas atau bernafas cepat (termasuk pneumonia
berat), anemia berat, edema derajat +3, dan lesi kulit parah
Pengukuran Antropometri
Pengukuran antropometri lebih ditujukan untuk menemukan gizi buruk ringan dan sedang
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
Tinggi > +3 SD
Gizi buruk (severely wasted) <-3 SD
Berat Badan menurut Panjang Badan atau Gizi kurang (wasted) - 3 SD sd <- 2 SD
Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB) anak usia Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Berisiko gizi lebih (possible risk of > + 1 SD sd + 2 SD
0 - 60 bulan
overweight)
Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd + 3 SD
Obesitas (obese) > + 3 SD
Gizi buruk (severely wasted) <-3 SD
Gizi kurang (wasted) - 3 SD sd <- 2 SD
Indeks Massa Tubuh menurut Umur Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
(IMT/U) anak usia 0 - 60 bulan Berisiko gizi lebih (possible risk of > + 1 SD sd + 2 SD
overweight)
Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd +3 SD
Obesitas (obese) > + 3 SD
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas
(Z-Score)
Gizi buruk (severely thinness) <-3 SD
Umur (IMT/U) anak usia Gizi kurang (thinness) - 3 SD sd <- 2 SD
5 - 18 tahun Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Gizi lebih (overweight) + 1 SD sd +2 SD
Obesitas (obese) > + 2 SD
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar hemoglobin darah merah dan
kadar protein (albumin/globulin) darah. Dengan pemeriksaan laboratorium yang lebih rinci, dapat
pula lebih jelas diketahui penyebab malnutrisi dan komplikasi - komplikasi yang terjadi pada anak
tersebut.
8 FAKTOR RESIKO
Faktor risiko terjadinya malnutrisi antara lain :
Asupan makanan
Status sosial ekonomi
ASI
Pendidikan ibu
Pengetahuan ibu
Penyakit Penyerta
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Kelengkapan Imunisasai
9 TATALAKSANA
Pemeriksaan BB TB / LILA pemeriksaan
klinis dengan menggunakan formulir
MTBS di pustu atau puskesmas
Dengan 1 atau lebih Dengan atau lebih tanda berikut : Dengan 1 atau lebih Dengan 1 atau
tanda berikut : tanda berikut : lebih tanda berikut
Edem pada seluruh tubuh
(edem derajat +3) :
Z skor BB/PB < -3 Edem minimal pada
SD (jika panjang > Z skor BB/PB atau BB/TB < -3 SD
kedua punggung Z skor BB/PB
LiLA <11,5 cm
45 cm kaki/tangan atau BB/TB < -
Ada edem Dengan salah satu atau lebih tanda (derajat +1/+2) 2 SD sampai - 3
Terlalu lemah untuk –tanda komplikasi berikut : Z skor BB/PB atau SD
menyusu BB/TB < -3 SD LiLA <11,5 -
Anoreksia
Berat badan tidak Muntah terus menerus LiLA <11,5 cm <12,5cm
naik/turun Dhidrasi berat
Terdapat tanda- Letargi / penurunan kesadaran Dan TANPA komplikasi Dan TANPA edem
tanda komplikasi Demam tinggi dan Komplikasi
Hipotermia
Pneumonia berat
Sulit bernafas / cepat bernafas
Anemia berat
Lesi kulit berat
Tata-laksana gizi buruk mempunyai 3 fase: fase stabilisasi, transisi dan rehabilitasi. Setelah selesai fase rehabilitasi,
dilanjutkan dengan fase tindak lanjut
DAFRTAR PUSTAKA
1. Gandini, A.L.A., Kalsum, U. and Sutrisno, S., 2017. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEJADIAN MALNUTRISI PADA BALITA. MNJ (Mahakam Nursing Journal), 1(2), pp.90-98.
2. Hendarto, A, dkk., 2019. 3rd Indonesian Pediatric Nutrition and metabolic Update (3rd NUTRIMET) “All
About Controversies in Nutrition and Metabolic”. Emerald Ballroom - Solo Paragon Hotel
3. Manshur, A., 2020. Malnutrisi, Intervensi dan Administrasi: Tinjauan Kebijakan Publik. Majalah Media
Perencana, 1(1), pp.97-116.
4. Kaswandani, N,dkk., 2017. Prosiding Simposium LXXIII Masalah Kesehatan Neonatus sampai Remaja.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. Jakarta, 22-23 Oktober
5. Liansyah, T.M., 2015. Malnutrisi pada anak balita. Buah Hati Journal, 2(1), pp.1-12.
TERIMA KASIH