Anda di halaman 1dari 20

BAGIAN ILMU BEDAH

REFERAT
RSU ANUTAPURA PALU

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

KARSINOGENESIS

Disusun Oleh :

Mutmainnah Hasanuddin, S, Ked

16 20 777 14 419

Pembimbing Klinik :

dr. Mohamad Ikhlas , Sp. B, FICS

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPANITERAAN


KLINIKBAGIAN ILMU BEDAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Mutmainnah Hasanuddin , S.Ked

No. Stambuk : 16 20 777 14 419


Fakultas : Kedokteran
Program Studi : Pendidikan Dokter
Universitas : Alkhairaat Palu
Judul Referat : Karsinogen

Bagian Ilmu bedah


RSU ANUTAPURA PALU
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Palu, 2022

Pembimbing Dokter Muda

dr.Muhamad Ikhlas , Sp. B, FICS Mutmainnah Hasanuddin, S.Ked


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karsinogenesis merupakan proses perubahan menjadi kanker, proses ini


melalui tahapan yang disebut sebagai multistep carsinogenesis. Proses
karsinogenesis secara bertahap diawali dengan proses inisiasi, dilanjutkan
dengan promosi dan berlanjut dengan progresi dari sel normal menjadi sel kanker
atau malignant cell Kanker merupakan penyakit dimana terjadi pertumbuhan sel
yang tidak terkendali yang tumbuh secara abnormal serta merusak bentuk dan
fungsi awalnya. Salah satu penyebab terjadinya yaitu adanya mutasi gen. Mutasi
ini bisa terjadi karena berbagai faktor yaitu sinar UV, faktor fisika, faktor kimia,
bahkan faktor alam. Kanker merupakan masalah kesehatan yang utama didunia.
Sebagian besar kanker disebabkan oleh faktor-faktor ekstrinsik, yaitu semua
karsinogen lingkungan (karsinogen kimia, radiasi, virus) dan semua yang dapat
mengubah kondisi kesehatan seseorang (misalnya ketidakseimbangan hormonal
dan kekurangan zat tertentu dalam makanan). Faktor genetik dan psikogenik juga
memiliki peranan untuk menentukan kemungkinan seseorang menderita kanker.
Dari penyelidikan epidemiologis kanker dan karsinogenesis eksperimental,
disimpulkan bahwa kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak
faktor. Secara teoritis, kanker dapat dicegah, karena penyebab utamanya
merupakan faktor ekstrinsik.
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena
penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor
genetik dan lingkungan. Faktor genetik, merokok, sinar uv, makanan dengan
pengawet, virus, radikal bebas, dan faktor kejiwaan diduga kuat sebagai
pencetus terjadinya kanker. Faktor-faktor yang mencetuskan kanker ini
disebut karsinogen. Proses terbentuknya kanker atau neoplasma ini disebut
karsinogenesis. Karsinogenesis terjadi ketika keseimbangan antara proliferasi
dan apoptosis terganggu sehingga homeostasis sel menjadi tidak normal.
Karsinogenesis menyebabkan deregulasi apoptosis yang mengakibatkan
keadaan patologis sehingga proliferasi sel menjadi tidak terkontrol.
Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh
lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering dikenal oleh
masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor
adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2
golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk
semua jenis tumor ganas, Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap
bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering menimpa orang
yang berusia 40 tahun.Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan
di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila
sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa setiap tahun
jumlah penderita kanker di dunia bertambah 6,25 juta orang. Dalam 10 tahun
mendatang diperkirakan 9 juta orang akan meninggal setiap tahun akibat
kanker. Dua pertiga dari penderita kanker berada di negara-negara yang sedang
berkembang. Pada saat ini, diperkirakan bahwa dari 100.000 penduduk
Indonesia terdapat 100 penderita penyakit kanker setiap tahun. Selain itu,
kanker merupakan penyebab kematian urutan ke-6 di Indonesia. Pengobatan
penyakit kanker di Indonesia masih tergolong mahal bagi sebagian besar
masyarakat. Oleh karena itu, perlu disusun strategi yang terpadu untuk
mendayagunakan fasilitas dan tenaga serta menghemat biaya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Karsinogenesis/Carcinogenesis (penciptaan kanker), adalah proses normal


sel yang ditransformasikan ke dalam sel-sel kanker. Carcinogenesis ini disebabkan
oleh mutasi dari bahan genetik dari sel normal, keseimbangan antara proliferasi sel
dan kematian.
Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen
menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-
sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (deoxyribonucleic acid),
adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat
kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi
genetik; artinya, DNA menyimpan susunan segala aktivitas sel. Ini berlaku umum
bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis
virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Kanker merupakan penyakit yang tidak menular, dimana penderita
mengalami pertumbuhan sel-sel yang tidak normal secara terus-menerus dan tidak
terkendali sehingga dapat merusak jaringan sekitarnya. Kanker juga dapat disebut
sebagai tumor ganas. Hal ini berarti sel kanker yang muncul merusak sel-sel sehat
di sekitarnya dan menyebar secara cepat, mendesak sel sehat dan mengambil
nutrisinya. Sel kanker adalah sel yang kehilangan kontrol pertumbuhannya,
sehingga mengubah bentuk dan susunan sel, Kanker merupakan suatu penyakit
yang disebabkan oleh terganggunya kontrol regulasi pertumbuhan sel-sel normal.
kanker memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan sel-sel normal
dalam tubuh kita Sel kanker tidak mengenal program kematian sel yang dikenal
dengan nama apoptosis. Apoptosis sangat dibutuhkan untuk mengatur berapa
jumlah sel yang dibutuhkan dalam tubuh kita, yang mana semuanya fungsional sel-
sel normal (nonkanker) akan mati dengan sendirinya tanpa ada efek peradangan
(inflamasi). Sel kanker berbeda dengan karakteristik tersebut. Dia akan terus hidup
meski seharusnya mati (Immortal)
1. Sel kanker tidak mengenal komunikasi ekstra seluler atau asosial.
Komunikasi ekstra seluler diperlukan untuk menjalin koordinasi antar sel
sehingga mereka dapat saling menunjang fungsi masing-masing. Dengan
sifatnya yang asosial
2. Sel kanker mampu menyerang jaringan lain (invasif), merusak jaringan
tersebut dan tumbuh subur di atas jaringan lain
3. sel kanker mampu membentuk pembuluh darah baru (neoangiogenesis)
meski itu tentunya dapat mengganggu kestabilan jaringan tempat ia tumbuh
4. Sel kanker memiliki kemampuan super hebat dalam memperbanyak dirinya
sendiri (proliferasi) meski seharusnya ia sudah tak dibutuhkan dan
jumlahnya sudah melebihi kebutuhan yang seharusnya

Gambar 1. Sel kanker

Sel kanker ini dapat muncul jika telah terjadi mutasi genetik yang diakibatkan
dari adanya kerusakan DNA pada sel normal. Karena kanker merupakan
pertumbuhan sel yang tidak normal yang menduplikasikan diri di luar kendali dan
biasanya nama kanker didasarkan pada bagian tubuh yang menjadi tempat pertama
kali sel kanker tersebut tumbuh.

2.2. Macam-Macam Sel Kanker

Kanker secara medis dibagi berdasarkan asal jaringan dimana sel-selnya


mengalami mutasi. Keempat macam sel kanker itu adalah :
1) Karsinoma, sel kanker ganas yang berasal dari mutasi sel-sel jaringan
epithelial dan dapat muncul pada berbagai organ berbeda misalnya kulit,
payudara, dan hati
2) Sarkoma, sel kanker ganas yang berasal dari mutasi sel-sel jaringan
penghubung (konektif)
3) Limfoma, sel kanker ganas yang berasal dari mutasi sel-sel jaringan
limfatik
4) Leukemia, sel kanker ganas yang berasal dari mutasi sel-sel darah,
khususnya sel-sel darah putih yang ditandai dengan kelebihan produksi sel-
sel darah putih dalam darah, dan dalam organ-organ pembentuk darah

2.3 Teori Terjadinya Karsinogenesis

Ada beberapa teori yang menyatakan tentang penyebab suatu sel


somatik berubah menjadi sel kanker, diantaranya ialah :
1) Hipotesis autokrin yang menerangkan bahwa kanker berkembang dari sel
normal karena adanya pautan dengan factor pertumbuhan. Sel normal pada
dasarnya diawasi oleh faktor pertumbuhan yang dihasilkan dari sel lain.
Sedangkan sel yang berubah kanker disebabkan karena sel tersebut
mengeluarkan faktor tumbuh (ligand) sendiri atau karena berubah memiliki
reseptor terhadap faktor tumbuh tersebut
2) Teori Busch, menerangkan bahwa karsinogenesis disebabkan oleh
munculnya aktivitas gen-gen karsinogenesis dari tahap perkembangan
inisiasi, ke promosi, dan akhirnya akselerasi. Dalam teori ini prosi DNA
yang bertanggug jawab terhadap karsinogenesis dihambat oleh protein
suppressor. Adanya karsinogen yang berinteraksi dengan protein suppressor
pada tahap inisiasi, menyebabkan DNA karsinogenesis aktif pada tahap
promosi, dan melakukan transkripsi dan menunjukkan aktivitas kanker pada
tahap akselerasi
3) Hipotesis penghilangan katabolis (catabolic deletion), menerangkan bahwa
karsinogenesis disebabkan oleh hilangnya satu atau lebih enzim-enzim
katabolic melalui mutasi delesi DNA, sehingga meningkatkan keberadaan
unit monomer dari polimer sehingga sel terus tumbuh.
Teori perubahan kromosom, menjelaskan bahwa karsinogenesis disebabkan
oleh perubahan kromosom menjadi abnormal dikarenakan mitosis yang tak
teratur
4) Teori pemotongan langkah balik (feedback deletion), merupakan hipotesis
yang dimodifikasi dari teori pemotongan, teori bahwa karsinogenesis
disebabkan oleh hilangnya mekanisme represi untuk mempertahankan
sintesis DNA pada sel normal
5) Hipotesis Greenstein, menerangkan karsinogenesis dikarenakan oleh
konvergensi pola-pola enzim yang menghasilkan keseragaman biokimia
pada sel-sel tumor
6) Teori ketidak seimbangan menjelaskan bahwa karsinogenesis dikarenakan
oleh interaksi elektronik karsinogen dengan protein atau asam nukleat di
dalam suatu sel penyebab tumor
7) Teori induksi banyak tahap (multistep induction), menjelaskan bahwasanya
karsinogenesis disebabkan oleh induksi yang terjadi pada banyak tahap,
setidak-tidaknya ada dua tahap ialah tahap inisiasi dimana mutasi terjadi,
dan tahap promosi yaitu tahap ekspresi gen-gen mutan
8) Teori onkogen, menjelaskan karsinogenesis disebabkan adanya gen-gen
protovirus yang semula tidak aktif, dan diaktifkan oleh karsinogen atau
radiasi yang menghasilkan onkogen aktif. Onkogen ini kemudian menjadi
penentu kanker melalui sintesis enzim spesifik atau sintesis partikel virus
onkogenik yang lengkap
9) Teori polietiologis, merupakan teori yang menjelaskan karsinogenesis
disebabkan karena agen karsinogen (meliputi agen kimia, agen fisika, dan
agen biologis)
10) Hipotesis pro-virus menerangkan bahwa karsinogenesis disebabkan oleh
suatu retro-virus yang menyerang sel host dan RNA-nya dicetak balik
menjadi DNA dan berintegrasi pada kromosom sel host. DNA virus
tersebut kemudian diaktifkan oleh suatu karsinogen menimbulkan
onkogenesis
11) Teori mutasi somatik menerangkan karsinogenesis disebabkan oleh mutasi
alami ataupun mutasi terinduksi pada sel-sel somatic.
Teori Warlburg, menerangkan bahwa karsinogenesis disebabkan oleh
kerusakan system respirasi seluler yang tak tersembuhkan, terutama pada
system transport electron, menghasilkan perubahan pola metabolisme
kepada kondisi anaerob, glikotik, dan fermentative

2.4 Agen Karsinogenesis (Penyebab Kanker)

Karsinogenesis disebabkan oleh mutasi dari material genetic dari sel-sel


normal, yang mengganggu keseimbangan normal antara proliferasi dan
kematian sel. Hal ini menyebabkan pembelahan sel tidak terkontrol dan
evolusi sel-sel oleh seleksi alam dalam tubuh. Proliferasi tidak terkendali dan
sangat cepat ini dapat menyebabkan tumor jinak, beberapa jenis ini dapat
berubah menjadi tumor ganas (kanker). Tumor jinak tidak menyebar ke
bagian lain dari tubuh atau menyerang jaringan lain, dan tumor ini jarang
menjadi ancaman bagi kehidupan kecuali apabila tumor ini membuat
kompresi pada struktur vital atau apabila tumor tersebut tumbuh sangat aktif
secara fisiologis misalnya dengan memproduksi hormon yang berlebihan.
Tumor ganas dapat menyerang organ tubuh lainnya, menyebar ke lokasi
yang jauh (metastasis) dan mengancam nyawa. Secara garis besar ada tiga
macam agen penyebab kanker ialah penyebab kimiawi, penyebab faktor fisika,
dan penyebab benda hidup (biologis).

2.4.1 Agen kimia karsinogenik


Agen kimia karsinogenik langsung adalah zat kimia yang bersifat sangat aktif
elektrofilik (menyerang konformasi electron pada DNA, Contohnya adalah oeta
propiolakton, etil metan-sulfonat (EMS), dimetil sulfat (DMS), dan metal
nitrosourea (MNU) Karsinogen kimia dapat secara langsung (direct) menyebabkan
kanker. Kebanyakan karsinogen kimia bersifat tidak langsung (indirect) disebut
procarcinogens perlu perubahan metabolik untuk menjadi bahan aktif (ultimate
carcionogens) menyebabkan kanker. Beberapa karsinogen kimia dapat bekerja
sama dengan karsinogen lain dalam menimbulkan kanker. Direct-acting agents :
Tidak membutuhkan perubahan metabolik.Golongan alkylating: Obat2 Kemoterapi
(cyclophosphamide, chlorambucil, dll). Agen kimia karsinogenik tidak langsung
adalah zat kimia yang harus dimetabolisir terlebih dahulu sebelum berpengaruh
langsung terhadap DNA. Aktivasi metabolik karsinogenetik biasanya terdapat pada
sel-sel hati, karena sel hati memang ditugaskan untuk mendetoksifikasi
(menetralkan racun) zat-zat karsinogenetik yang masuk kedalam tubuh. Yang
tergolong senyawa kimia karsinogenetik tidak langsung adalah obat-obatan
terapoutik

2.4.2 Agen Fisik Karsinogenesis


Agen karsinogenetik Fisikawi, salah satunya adalah radiasi sinar-sinar
bergelombang pendek ultraviolet, misalnya, dapat diserap oleh DNA menyebabkan
perubahan struktur kimia DNA. Radiasi pengionan dapat merusak rantai DNA.
Kemampuan radiasi pengionan merusak DNA dan mengakibatkan sel kanker

2.4.3 Agen Biologis Karsinogenesis


Agen karsinogenetik biologis (virus tumor) Pada umumnya agen karsinigenetik
biologis adalah virus tumor yang menyebabkan transformasi dengan cara
mengintegrasikan informasi genetik virus ke dalam genom sel
Ada dua macam virus tumor, ialah :
 Virus tumor yang genomnya adalah DNA (adeno virus)
 Virus tumor yang genomnya adalah RNA (retro virus)

2.4.4 Faktor - Faktor Penyebab Kanker


Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena
penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor,
genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga
meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :

 Faktor keturunan 
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih
tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga
lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah
kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar.
Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3
kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.
 Faktor Lingkungan

- Merokok meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut,


laring (pita suara), dan kandung kemih.
- Sinar Ultraviolet dari matahari

- Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam


sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan
ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh.
Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker
sel darah, seperti Leukemia.

 Factor Makanan Yang Mengandung Bahan Kimia


Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab
kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan
yang dapat menyebabkan kanker adalah :
- Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar)
meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung
- Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi
terhadap kanker kerongkongan.
- Zat pewarna makanan

- Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut
yang tercemar seperti: kerang, ikan.
- Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

 Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
- Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) merupakan
salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
- Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem
pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
- Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.

- Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt,


sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan
tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
- Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma

dan kanker darah lainnya.

 Infeksi
- Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung
kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun
penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
- Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan
saluran empedu.
- Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan
penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan
cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi
peningkatan kecepatan siklus sel

 Faktor Perilaku
- Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang
diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
- Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan
sering berganti ganti pasangan.

 Gangguan Keseimbangan Hormonal

Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung


mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya
pertumbuhan sel yang berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan
hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya
risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat

dan buah zakar pada pria.


 Faktor kejiwaan emosional
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler
tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel,
dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga
menyebabkan kanker.

 Radikal Bebas

Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang
mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya.
Sumber sumber radikal bebas yaitu :
- Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari
proses metabolisme.
- Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-
racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang
terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
- Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu
kita makan berlebihan (berdampak pada proses
metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress
berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis, maupun
biologis.

2.5 Tahapan Dalam Karsinogenesis

Kanker berkembang melalui serangkaian proses yang disebut karsinogenesis.


Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa kanker bukanlah penyakit, melainkan
penyakit yang timbul akibat akumulasi atau penumpukan kerusakan-kerusakan
tertentu dalam tubuh. Karsinogenesis pada dasarnya dibagi menjadi dua tahap
utama yaitu inisiasi dan promosi, namun beberapa literatur menambahkan bahwa
tahap promosi kanker diikuti oleh proliferasi, metastasis dan neoangiogenesis
2.5.1 DNA Repair dan Cell Cycle (Tahap Inisiasi)
Tahap inisiasi ialah tahap dimana agen karsinogenik (zat yang dapat
menimbulkan kanker) mulai bekerja mengubah susunan DNA fungsional atau yang
lebih populer dengan nama GEN sehingga gen itu menjadi berbeda dengan
semestinya atau terjadi mutasi. Biasanya gen yang berubah susunannya adalah gen
yang berfungsi untuk menekan pertumbuhan tumor (tumor suppressor gene),
misalnya saja gen p53
Agen karsinogenik banyak sekali macamnya dan secara umum sangat berkaitan
dengan pola makan dan pola hidup manusia, seperti paparan sinar ultra violet,
radiasi sinar gamma, asbestos, merkuri, asap kendaraan bermotor, asap rokok,
bahan pengawet makanan seperti natrium benzoat, pewarna makanan misalnya
rhodamin, tak ketinggalan pula bumbu masakan sintesis (penyedap masakan) yaitu
MSG (Monosodium/Mononatrium Glutamat) yang makin hari makin beragam dan
makin banyak digunakan karena harganya yang relatif murah dan tersedia dalam
berbagai rasa buatan. Ditambah dengan cara pemakaian yang jauh lebih praktis
daripada bumbu dapur alami, Selain itu, aflatoksin yang merupakan senyawa yang
dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus dan terdapat pada makanan-makanan
(ikan, kacang-kacangan serta serealia) yang hampir basi, ternyata diketahui juga
menjadi salah satu dari penyebab terjadinya kanker terutama kanker hati atau
hepatokarsinoma Bahan-bahan tersebut merusak susunan DNA normal dan
mematikan mekanisme perbaikan DNA. Sebenarnya, DNA kita bukanlah substansi
yang lemah. Ia telah dilengkapi dengan mekanisme-mekanisme tertentu yang
mampu menetralisasi gangguan-gangguan yang terjadi sehingga tidak membawa
efek negatif. Mekanisme yang dimiliki DNA tersebut adalah mekanisme DNA
repair (perbaikan DNA) yang terjadi pada fase tertentu dalam siklus sel
Pada fase G1 (Gap 1) terdapat check point yaitu suatu tempat dimana susunan
DNA akan dikoreksi dengan seteliti-telitinya. Apabila ada kesalahan, sel
mempunyai dua pilihan yang dapat dijalankan. Pertama, kesalahan tersebut
diperbaiki dengan cara mengaktifkan DNA repair. Namun, apabila kesalahan yang
ada sudah tidak mampu lagi ditanggulangi, sel memutuskan untuk mengambil
pilihan kedua yaitu dimatikan daripada hidup membawa pengaruh buruk bagi
lingkungan sekelilingnya. Saat itulah keputusan untuk berapoptosis diambil. Sel
dengan DNA normal akan meneruskan perjalanan untuk melengkapi siklus yang
tersisa yaitu S (Sintesis), G2 (Gap 2) dan M (Mitosis)

2.5.2 Mutasi DNA (Tahap Promosi)


proses mutasi DNA sebenarnya berjumlah cukup untuk menimbulkan kanker.
Masih dibutuhkan ribuan mutasi lagi yang letaknya pada gen tidak boleh sama.
Apabila mutasi DNA yang super banyak itu telah terjadi, mulailah sel berubah sifat
perlahan-lahan. Sel yang tadinya bersifat sosial dan terarah, sekarang menjadi
ganas, dan asosial. Sel yang mengantongi gen yang termutasi parah tersebut mulai
membelah diri (proliferasi) dan membentuk grup tertentu (klonal) di lokasi tertentu
dalam tubuh. Dia membangun markas besar di situ dan terus menerus membentuk
yang membahayakan bagi jaringan sehat. Tahap dimana sel kanker membentuk
klonal inilah yang dinamakan tahap promosi kanker
Promosi ini akan diikuti proliferasi (pembelahan diri sel kanker menjadi
banyak) yang kemudian satu atau lebih sel bisa memisahkan diri dari markas
utamanya untuk berpindah ke tempat lain (metastasis). Untuk memenuhi kebutuhan
koloni kanker tersebut, dibentuklah pembuluh darah baru (neoangiogenesis) yang
sebenarnya tidak diperlukan oleh jaringan sehat. Dengan demikian, sempurnalah
kanker sebagai jaringan baru dalam tubuh

2.5.3 Apoptosis dan Proliferasi


Sampai saat ini, karakter kanker yang paling sering digunakan oleh para peneliti
dalam memformulasikan upaya kuratif (pengobatan) dan preventif (pencegahan)
kanker adalah apoptosis dan proliferasi. Pada kasus kanker, jumlah sel berapoptosis
menjadi sangat rendah sedangkan proliferasi selnya melonjak sangat tinggi. peneliti
mengubah dengan harapan dapat mengembalikan sel pada kondisi normalnya
apoptosis ialah proses kematian sel yang terprogram atau proses perusakan yang
terkontrol terhadap diri sel itu sendiri yang mana proses tersebut melibatkan sinyal
selular yang khusus atau spesifik. Apoptosis memiliki peran yang sangat penting
dalam embryogenesis, penggantian jaringan yang rusak, perkembangan sistem
imun, dan perlindungan melawan perkembangan tumor (tumorigenesis). Peran
penting apoptosis dalam embryogenesis.
2.5.5 Proliferasi
Pada kasus kanker, apoptosis menurun sangat drastis bahkan boleh dikata bahwa
sel kanker ini bersifat immortal. Immortalitas kanker disebabkan oleh hilangnya
mekanisme DNA repair dalam sel. Dengan tidak adanya kemampuan koreksi DNA
sebelum sel tersebut membelah, sel menganggap dirinya layak untuk direplikasi.

2.6 Terapi Kanker

Upaya penyembuhan (kuratif) kanker menggunakan banyak metode yang antara


lain:
2.6.1 Kemoterapi
Terapi ini menggunakan obat-obatan misalnya golongan siklofosfamid,
methotreksat, dan 5-flurorasil. Pada dasarnya kinerja obat-obatan tersebut sama
yaitu menghambat proliferasi sel sehingga sel tidak jadi memperbanyak diri.
Kemoterapi bisa diberikan secara tunggal (satu macam obat saja) atau kombinasi,
dengan harapan bahwa sel-sel yang resisten terhadap obat tertentu juga bisa
merespon obat yang lain sehingga bisa diperoleh hasil yang lebih baik. Dampaknya
pada pasien biasanya rambut rontok, selera makan menurun, rasa lemah dan letih

2.6.2 Terapi hormon


Terapi ini digunakan untuk jenis kanker yang berkaitan dengan hormon
misalnya kanker payudara (berkaitan dengan hormon estrogen) pada wanita dan
kanker prostat (berkaitan dengan hormon androgen) pada pria. Terapi hormon pada
dasarnya berusaha menghambat sintesis steroid sehingga sel tidak dapat membelah.
Terapi ini membawa dampak negatif bila diaplikasikan pada wanita yang masih
dalam usia subur karena dapat menghambat siklus menstruasi

2.6.3 Radioterapi
Terapi ini menggunakan sinar-X dengan dosis tertentu sehingga dapat merusak
DNA dan memaksa sel untuk berapoptosis. Efek negatif yang ditimbulkan hampir
sama dengan kemoterapi

2.6.4 Terapi proton


Terapi proton seperti halnya radioterapi, bekerja dengan cara mengarahkan
partikel ion energetik yakni proton menuju tumor sasaran. Partikel proton ini
merusak DNA sel sehingga menyebabkan kematian sel tumor. Karena laju
pembelahan sel yang tinggi serta kemampuannya menjadi berkurang untuk
memperbaiki kerusakan DNA, sel kanker peka terhadap serangan partikel proton
pada DNA sel kanker

2.6.5 Imunoterapi
Terapi kanker dengan meggunakan imun berlandaskan pemeriksaan imun, yakni
fungsi fisiologi sistem imun untuk mengenali dan menghancurkan klonal sel yang
telah berubah sebelum sel tersebut tumbuh menjadi tumor serta membunuh sel
tumor jika sel tumor tersebut telah terbentuk Sistem imun tersusun dari berbagai
tipe sel, diantaranya, sel dendrit yang disebut sebagai sel penghadir antigen yang
bekerja menangkap antigen dan menunjukkan ke sel-sel lain yang disebut sel
efektor (misal, limfosit T sitotoksik).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karsinogenesis (penciptaan kanker) adalah proses yang normal sel


yang ditransformasikan ke dalam sel-sel kanker disebabkan oleh mutasi dari
bahan genetik dari sel normal, yang normal keseimbangan antara proliferasi
sel dan kematia tak terkendalikan.
1. Macam-macam sel kanker yaitu karsinoma (mutasi sel jaringan epitel),
sarkoma (mutasi sel jaringan konektif), limfoma (mutasi sel jaringan
limfatik), dan leukemia (mutasi sel darah).
2. Teori terjadinya kanker antara lain: hipotesis autokrin, teori Busch,
hipotesis penghilangan katabolis (catabolic deletion), teori pemotongan
langkah balik (feedback deletion, hipotesis Greenstein, teori ketidak
seimbangan, teori induksi banyak tahap (multistep induction), teori
onkogen, teori polietiologis, hipotesis pro-virus, dan teori mutasi somatik.
3. Agen karsinogenesis (penyebab kanker) yaitu penyebab kimiawi, penyebab
faktor fisika, dan penyebab benda hidup (biologis).
4. Tahapan karsinogenesis dibagi menjadi dua tahap utama yaitu inisiasi (DNA
Repair dan Cell Cycle) dan promosi (Mutasi Gen) yang diikuti oleh
apoptosis, proliferasi, metastasis dan neoangiogenesis.
5. Deteksi dini dengan regular medical check up dan terapi kanker
(Kemoterapi, Terapi Hormon. Radioterapi, Terapi Proton, Imunoterapi, dan
Nanomedis)
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. National Cancer Institute. (2019). Immune checkpoint inhibitors. NCI


Dictionaries.
2. Panduan Praktik Klinis SMF Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2019 Karsinogen
3. Ashariati Ami. Manajemen Komprehensif. 2019
4. Wijaya, P.S .2010. Apoptosis, Program Kematian Sel, Onkogenesis Dan
Karsinogenesis

5. Anwar, A.B. 2010. Karsinogenesis


6. Nurlaila, I Dan Miftachul Hadi. 2011. Kanker

7. Ikrimah. 2010 Pertumbuhan, Terapi Dan Nanomedis

Anda mungkin juga menyukai