IMUNOLOGI TUMOR
OLEH :
105501109121
PEMBIMBING:
Dr. dr. Nani Iriyani Djufri, Sp. THT-KL, SubSp. Onk (K) FICS
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan Referat dalam rangka kepaniteraan klinik bagian Ilmu THT-KL
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
(Dr. dr. Nani Iriyani Djufri, Sp. THT-KL, SubSp. Onk (K) FICS)
BAB I
PENDAHULUAN
Kematian oleh penyakit infeksi di negara maju telah menurun dan tumor
telah menjadi sebab kematian kedua setelah penyakit jantung. Tumor dapat
dianggap sebagai penyakit yang ditimbulkan ekspansi progresif sel asal progenitor
tunggal yang dapat melepaskan diri dari pengawasan regulator pembagian sel dan
mekanisme homeostasis yang normal. Lebih dari 100 jenis dan subtipe tumor dapat
ditemukan dalam organ spesifik. Dewasa ini, tumor merupakan sebab kematian yang
Keseimbangan antara jumlah sel yang diproduksi tubuh dan yang mati, pada
kebanyakan organ dan jaringan hewan dewasa dipertahankan dengan baik. Berbagai
jenis sel matang dalam tubuh memiliki masa hidup tertentu. Keseimbangan antara
jumlah sel yang diproduksi dan yang mati diawasi sistem pengontrol yang baik.
Kadang pertumbuhan sel tidak dapat dikontrol, sel membentuk klon yang
Tumor yang tumbuhnya tidak terus menerus dan tidak menginvasi jaringan
sehat sekitarnya secara luas disebut jinak (benigna). Tumor yang terus tumbuh dan
bermetastasis, berombol sel tumor kecil dapat terlepas dari tumor, menginvasi
pembuluh darah dan limfe dan dibawa ke organ lain untuk seterusnya berproliferasi.
Dalam hal ini, tumor primer di satu pihak menimbulkan tumor sekunder di tempat
lain.1
(.80%), tumor berasal dari jaringan endodermal atau ektodermal seperti kulit atau
epitel organ internal dan kelenjar. Tumor terbanyak di kolon, payudara, prostat dan
paru adalah karsinoma. Leukemia dan limfoma adalah tumor ganas sel
insidens tumor di Amerika Serikat, berasal dari jaringan ikat mesodermal seperti
Tumor terjadi lebih sering pada orang dengan supresi sistem imun dibanding
dengan orang normal. Prevalensi tumor pada orang yang mendapat radiasi adalah
100 kali lebih besar dibanding orang normal. Pada kebanyakan organ dan jaringan
Berbagai jenis sel matang tubuh memiliki masa hidup tertentu; bila sel tersebut mati,
sel baru diproduksi oleh proliferasi dan diferensiasi berbagai sel asal. Kadang timbul
sel yang tidak lagi memberikan respon terhadap mekanisme kontrol hidup sel
normal. Sel tersebut menjadin klon besar, membentuk tumor atau neoplasma.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi dan sifat pertumbuhan sel normal dalam biakan dapat diubah
dengan bahan kimiawi karsinogen, iradiasi dan virus tertentu. Pada beberapa kasus,
maligna dan sering menunjukkan sifat in vitro yang sama dengan sel tumor.1
Transformasi maligna suatu sel dapat disertai dengan perubahan fenotipik sel
yang tidak ditemukan pada sel normal atau perubahan lain pada membran sel.
Ada tumor yang tidak banyak menimbulkan perubahan pada antigen sel
sehingga penjamu tidak memberikan respon imun yang diharapkan. Di samping itu,
ada pula tumor yang tidak menimbulkan respon imun sama sekali, yang disebut
oleh karena antigen tersebut tidak ditemukan pada sel asalnya, tetapi dibentuk sel
yang lain.2
1. Antigen kelas I, yang hanya ditemukan pada tumor itu saja dan tidak
2. Antigen kelas II, yang juga ditemukan pada tumor lain. Sekarang
antigen tersebut juga ditemukan pada beberapa sel normal dan oleh
3. Antigen kelas III, yang ditemukan pada berbagai sel normal dan
1. Antigen Tumor Yang Timbul Akibat Bahan Kimia Atau Fisik Yang
Karsinogen.
mungkin.
3. Antigen Onkofetal.
mungkin ada dalam kadar rendah sekali yang tidak ada pada
xenogeneik.
melanoma.
Efektor imun humoral dan selular yang dapat menghancurkan sel tumor in
vitro terlihat pada Tabel 1. Pada umumnya, destruksi sel tumor melalui mekanisme
tersebut lebih efisien bila sel tumor ada dalam suspensi. Destruksi tumor sulit
Tabel 1. Efektor sistem imun humoral dan selular pada destruksi tumor.2
A. Mekanisme Humoral
sel tumor secara langsung atau dengan bantuan komplemen, atau melalui
sel-sel yang terdiri atas sel fagosit mononuklear, limfosit, sedikit sel
pada umumnya tidak ada hubungan antara infiltrasi sel dengan prognosis.
laboratorium seperti:
(LMI).
Aktivasi sel T melibatkan sel Th, Ts dan Tc. Sel Th penting pada
penting adalah: MIF, MAF, CFM, LT, TF, IFN dan TNF yang dapat
Destruksi sel tumor in vitro oleh sel T spesifik dapat terjadi baik pada
menunjukkan bahwa yang berperanan disini adalah sel Tc. Meskipun sel
Gambar 5. Keterlibatan IFN dan PGE2 dalam pengaturan aktivitas sel NK.2
Sumber utama PgE2 adalah makrofag dan sel tumor tertentu. Makrofag supresor dan sel
tumor tertentu memproduksi PgE2 yang menekan aktivitas sel NK. Tetapi sebagian sel NK
yang diaktivasi oleh IFN atau IL-2, akan menjadi resisten terhadap efek supresi PgE2
bila diaktifkan limfokin, endotoksin, RNA dan IFN. Aktivasi ditandai dengan
Makrofag dapat pula berfungsi sebagai efektor pada ADCC terhadap tumor. Di
samping itu makrofag dapat menimbulkan efek negatif berupa supresi yang
disebut makrofag supresor. Hal tersebut dapat disebabkan oleh tumor itu sendiri
NK.2(Gambar 7)
Tumor terjadi lebih sering pada orang dengan supresi sistem imun dibanding
dengan orang normal. Kebanyakan tumor dalam hal ini berupa keganasan
limfoproliferatif. Prevalensi tumor pada orang yang mendapat radiasi adalah 100
kali lebih besar dibanding dengan orang normal dan orang dengan supresi sistem
imun.1,2,3
Kanker dapat luput dari pengawasan sistem imun tubuh bila timbangan
kecil akan menimbulkan tumor, tetapi dosis yang besar akan ditolak. Sel
tubuh dan baru diketahui bila tumor sudah berkembang lanjut dan di luar
2. Modulasi antigenik
3. Masking antigen
sel tumor dapat menutupi antigen dan mencegah ikatan dengan limfosit.
antigen. Hal itu dapat pula terjadi dengan kompleks imun antigen
antibodi.
5. Toleransi
Virus kanker mammae pada tikus disekresi dalam air susunya, tetapi
kelenjar limfe. Antigen tumor yang terkumpul dalam kelenjar limfe yang
7. Faktor Genetik
8. Faktor penyekat
dengan mengikat sel Th sehingga sel tersebut tidak dapat mengenal sel
9. Produk tumor
fungsi sel NK dan sel K. Faktor humoral lain dapat mengganggu respon
IV. Imunodiagnosis
antigen spesifik terhadap sel tumor dan mengukur respon imun host terhadap sel
tumor.1,2
Sel tumor dapat ditemukan dalam sitoplasma. Ciri-ciri suatu tumor dapat
ditentukan dari sitoplasma, permukaan sel atau produk yang dihasilkan/ dilepasnya
yang berbeda baik dalam sifat maupun dalam jumlah dari orang normal. Petanda
tumor mempunyai sifat antigen yang lemah dan adanya antibodi monoklonal telah
untuk menemukan tumor dini, tetapi mempunyai arti penting di klinik dalam
KESIMPULAN
1. Sel tumor berbeda dari sel normal oleh perubahan dalam regulasi
2. Sel normal dapat ditransformasi in vitro dengan karsinogen kimia atau fisika
hewan.
4. Sel tumor mengekspresikan antigen tumor spesifik dan antigen umum yang
bahan kimia atau radiasi, antigen tumor yang diinduksi virus dimiliki semua
5. Respon imun terhadap tumor dapat berupa CTL, aktivitas sel NK, makrofag
FKUI; 1991.
th
8 edition. Philadelphia : Saunders; 2010.