Oleh:
Prof. Dr. dr. Salugu Maesadjie Tjokronagoro, Sp.Rad.
Bismillahirrahmanirrochim.
Yang terhormat Ketua, Sekretaris dan para Anggota Majelis Wali
Amanat Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat Rektor dan para Wakil Rektor Senior, serta para
Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat Ketua, Sekretaris dan Anggota Majelis Guru Besar
Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat Ketua, Sekretaris dan Anggota Senat Akademik
Universitas Gadjah Mada ,
Yang terhormat Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat Direktur Utama dan para Direktur RS. Dr. Sardjito
Yang terhormat Segenap Sivitas Akademika, Universitas Gadjah
Mada
Yang terhormat para tamu Undangan, Teman Sejawat, Sahabat,
Keluarga sena para Mahasiswa yang saya cintai,
Judul ini saya ketengahkan karena saya selama dua puluh tiga
tabun menggeluti bidang Radioterapi dan untuk menjelaskan peranan
Radioterapi dalam keikutsertaannya memecahkan masalah penang
gulangan penyakit kanker.
Kanker akhir-akhir ini begitu ditakuti orang karena merupakan
penyakit penyebab kematian tertinggi ketiga setelah penyakit infeksi
2
mengurangi penderitaannya.
Kemajuan daIam bidang radioterapi terjadi karena 3 hal: (1)
Peningkatan dalam diagnosa dan skrining, dan peningkatan
kewaspadaan masyarakat untuk deteksi dini. (2) Komunikasi antar
berbagai profesi ilmu kedokteran yang berkaitan dengan penyakit ,
kanker, yaitu dokter spesialis bedah tumor (oncologic surgeon), dokter
spesialis radioterapi (radiation oncologist), dokter spesialis penyakit
dalarn hematologi oncology (medical oncologist) dan dokter spesialis
pathologi anatomi (pathologist), yang melaksanakan pendekatan
terapi multi modalitas. (3) Interaksi yang intensif dengan dokter pada
bidang ilmu dasar (basic science) yang melaksanakan penelitian untuk
menemukan evidence based medicine yang berguna, sehingga terjadi
transfer pengetahuan yang .bennula dari penelitian ke aplikasi
pengobatan pada pasien kanker (purdy el al., 1987)
damage) DNA-DNA cross link dan DNA-protein cross link. DNA sel
tumor maligna yang mengalami double strand break akan mengalami
kematian set, sedangkan kelima jenis kerusakan yang lain akan
menyebabkan sel maligna menjadi sub lethal, yang akan mengalami
berbagai proses reparasi (repair) sesuai dengan jenis kerusakan DNA,
sehingga dalarn waktu 4-6 jam sel maligna sublethal akan pulih
kembali menjadi sel maligna yang potent (powell et al. ,1996)
Selain terjadi kerusakan DNA, juga terjadi aberasi kromosom
dan aberasi kromatid, dan akan terjadi beberapa kemungkinan,
kematian sel yang segera terjadi (early cell death) atau aberasi yang
terns terjadi selama sel membelah. Bila tidak terjadi mekanisme
reparasi, sel akan mengalami kematian. Terdapat beberapa jenis
aberasi kromosom: satu fragmen kromosom akan berbindah tempat ke
kromosom lain, atau sam fragmen kromosom berpindah tempat ke
lengan yang lain pada kromosom yang sarna, atau satu fragmen
kromosom berpindah tempat pada lengan yang sama pada kromosom
yang sama, Keadaan ini menyebabkan kromosom berbentuk eksentrik,
yaitu kromosom dengan panjang lengan tak normal, atau kromosom
saling berlekatan satu sarna lain, membentuk kromosom berstruktur X
atau 0, atau menjadi kromosom berbentuk disentric berupa
kromosome yang berisi dua sentromere plus fragmen kromosom.
Radiasi yang terjadi pada fase 02 akan menimbulkan kerusakan
kromatid. Radiasi yang terjadi pada fase G 1 bila tidak terjadi reparasi
akan terj adi aberasi kromatid dan aberasi kromosom. Radiasi pada
fase S akan menimbulkan aberasi kromatid berupa asymetrical
interchange, symetrical interchange triradial dan delesi kromatid
(Steel, 1997).
Demikianlah dampak radiasi pengion terhadap sel tumor
maligna, sehingga radiasi pengion dapat digunakan untuk membasmi
tumor maligna dan dapat berperan sebagai metode pengobatan untuk
menanggulangi penyakit kanker.
__ ..---'
10
KEPUSTAKAAN
BIODATA
Keluarga:
Isteri Hj. Anies Diah Ratnawati S.H
Pekerjaan Notaris PP A T di Sleman
Anak 1. Poppy Kusuma Dewi, S.KG
2 Adrian Indra Kusuma
Riwayat Pendidikan
1. Sekolah Dasar Kasatryan 1953-1959 di Solo
2. Sekolah Menengan Pertama Neg. 1959-1962 IV di Solo
3. Sekolah Menengah Atas Neg I 1962-1965 di Solo
4. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada 1966-1973
5. Pendidikan Spesialis Radiologi FK UGMlFKUI 1974-1980
6. Brevet Spesialis Radiologi 1980
7. Program Doktor Pasea Sarjana UGM 1991-1999
8. Promosi Doktor/S3 6 Februari 1999
29
Riwayat Pekerjaan
1. 1973-1974 Dokter kontrak pada proyek pengeboran minyak
lepas pantai pada perusahaan Minyak Asing
AReO, llAPCO di laut Jawa dan selat Sunda
2. 1974-1976 Residen radiologi ill Fakultas Kedokieran
Universitas Gadjah Mada, diperkerjakan di RSU
Surakarta, Solo
3. 1976-1980 Residen Radiologi FK-UGM di RS. Dr. Sardjito
4. 1979-1980 Finishing pendidikan Spesialis Radiologi di
Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta
5. 1980-1982 Staf Dokter Spesialis Radiologi/Staf Pengajar
Bagian Radiologi FK-UGM
1980-sekarang Anggota SMF Radiologi RS. Dr. Sardjito
6. 1982-2000 Kepala Sub lnstalasi Radioterapi Instalasi
Radiologi FK·UGMIRS. Dr. Sardjito
7. 1982-sekarang Kepala Sub Bagian Radioterapi, Bagian
30
Radiologi FK-UGM
8. 1980-1986 Anggota Tim Onkologi RSUP. Dr. SardjitolFK
UGM.
1987-1994 Sekertaris Tim Onkologi FK-UGM/RS. Dr.
Sardjito
9. 2000- sekarang Ketua Tim Brachytherapi RS. Dr. Sardjito
10. 2003-Sekarang Dosen Program Intemasional FK-UGM
11. 2002-Sekarang Dosen Program Pasca Sarjana FK-UGM
12. 2000-Sekarang Anggota Badan Penguji Nasional Radiologi
Indonesia (BPNRl)