TINJAUAN PUSTAKA
Uterus terletak di antara kandung kemih pada anterior dan rektum pada
posterior, ditutupi oleh lapisan peritoneum. ⅓ caudal dari uterus adalah uterine cervix,
yang terdiri atas jaringan ikat yang kuat, kira-kira setengahnya meluas ke dalam vagina.
Bagian intravaginal dilapisi oleh epitel skuamosa non keratin (ektoserviks), sedangkan
10
2.1.2 Vaskularisasi
Arteri uterine desendens memasok darah ke bagian serviks uteri dan vagina.
Arteri arkuata pada sekitar serviks juga disebut sebagai arteri sirkular dari serviks.
Arteri uterine juga bercabang menuju tuba falopi dan ureter saat melewatinya.8
dan inferior (subperitoneal; serviks) uterus dan vagina berbeda dalam hal arah dan
tujuan. Serabut aferen viseral yang menghantarkan impuls nyeri dari fundus uteri
intraperitoneal dan badan (di atas garis nyeri panggul) mengikuti persarafan simpatik
inferior. Serabut aferen yang menghantarkan impuls nyeri dari serviks uteri
subperitoneal dan vagina (inferior garis nyeri panggul) mengikuti serabut parasimpatis
retrograd melalui pleksus uterovagina dan hipogastrika inferior dan saraf splanknikus
pelvis untuk mencapai badan sel di ganglia sensoris tulang belakang dari S2–S4.8
yang tumbuh secara berlebihan tidak selaras dengan pertumbuhan jaringan normal,
Pertumbuhan ini akan terus berlanjut. Semua neoplasma bergantung pada inangnya
11
untuk nutrisi dan suplai darah. Selain itu, neoplasma yang muncul dari jaringan yang
responsif terhadap hormon sering kali juga membutuhkan dukungan endokrin. Dalam
kedokteran, pertumbuhan baru sering disebut tumor. Di antara jenis tumor, neoplasma
dibagi menjadi dua kategori, jinak dan ganas, berdasarkan potensi perilaku klinis
tumor. Jika sel tumor tidak terlokalisir dan belum menyebar ke tempat lain, maka
Tumor dianggap ganas dan berbahaya bila berpotensi fatal karena sel-selnya
bermigrasi ke bagian tubuh lain untuk membentuk tumor baru, atau yang dikenal
sebagai metastasis. Tumor jenis ini sering disebut kanker. Kata "kanker" berasal dari
kata Yunani "karsinoma" dan digunakan untuk menggambarkan proyeksi tumor yang
membesar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker adalah istilah untuk
sekelompok besar penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal tak
4
terkendali secara cepat. Istilah kanker tidak mengacu pada satu penyakit, tetapi
baru sering disebut tumor. Di antara jenis tumor, neoplasma dibagi menjadi dua
kategori, jinak dan ganas, berdasarkan potensi perilaku klinis tumor. Jika sel tumor
tidak terlokalisir dan belum menyebar ke tempat lain, maka disebut tumor jinak. Tumor
dianggap ganas dan berbahaya bila berpotensi fatal karena sel-selnya bermigrasi ke
12
bagian tubuh lain untuk membentuk tumor baru, atau yang dikenal sebagai metastasis.
Tumor jenis ini sering disebut kanker. Kata "kanker" berasal dari kata Yunani
Tumor jinak dapat berkembang menjadi tumor ganas atau ganas. Kanker
sekitarnya. Kanker memiliki sifat yang kontras dengan tumor jinak. Tumor ini
memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat, bervariasi dalam tingkat enkapsulasi, ada
yang tidak berkapsul, dapat menyerang struktur lokal dan jaringan lain, berdiferensiasi
buruk, dapat bermetastasis dari tempat asalnya melalui limfatik atau pembuluh darah.
Sel kanker memiliki ciri mikroskopis - anaplasia. Ini adalah tanda hilangnya
diferensiasi sel dan menjadi sel khusus, yang tidak memiliki arsitektur jaringan normal
dan ukuran serta bentuk nukleus normal (pleomorfismo). Tata nama tumor ganas pada
dasarnya mengikuti tata nama tumor jinak, dengan beberapa tambahan atau
pengecualian. 4
2.2.3 Patofisiologi
Kanker dapat terjadi akibat proliferasi abnormal dari berbagai jenis sel di dalam
tubuh. Akibatnya, terdapat lebih dari seratus jenis kanker yang berbeda yang dapat
Semua kanker akan menampilkan delapan perubahan mendasar pada fisiologi sel, yang
13
penghambat pertumbuhan, perubahan metabolisme sel, menghindari apoptosis, potensi
Pada kondisi fisiologis, proliferasi sel kanker diawali dengan pengikatan faktor
pertumbuhan pada reseptor spesifiknya pada membran sel. Setelahnya, akan terjadi
aktivasi sementara yang terbatas dari reseptor faktor pertumbuhan, yang pada akhirnya
akan mengaktifkan beberapa protein transduksi sinyal pada bagian dalam membran
plasma. Selanjutnya, transmisi sinyal transduksi akan melintasi sitosol menuju nukleus
melalui second messenger atau kaskade molekul transduksi sinyal. Faktor pengatur inti
yang memulai dan mengatur transkripsi DNA dan biosintesis komponen seluler lain
yang diperlukan untuk pembelahan sel, seperti organel, komponen membran, dan
ribosom, akan di induksi dan di aktivasi. Pada akhirnya, sel akan masuk ke dalam siklus
sel dan berkembang yang pada akhirnya akan menghasilkan pembelahan sel. Pada
kanker, fungsi fisiologis ini terganggu sehingga akan menyebabkan proliferasi sel
secara berlebihan.3
Kanker serviks merupakan jenis keganasan yang berasal dari organ serviks
uteri. Pada perempuan, kanker serviks merupakan kanker dengan peringkat keempat
dan kanker ginekologi dengan peringkat pertama yang menempati angka tertinggi
dalam penemuan kasus baru yaitu sekitar 6.5% dan angka kematian akibat kanker yaitu
14
sekitar 7.7% pada tahun 2020. Kanker serviks adalah kanker yang paling sering
didiagnosis pada wanita pada 23 negara dan menjadi penyebab kematian utama akibat
kanker pada 36 negara di seluruh dunia, dengan sebagian besar negara adalah pada
Kanker serviks adalah kanker dengan peringkat keempat yang paling sering
didiagnosis pada perempuan dan kanker dengan peringkat keempat dengan kasus
kematian tertinggi pada perempuan, dengan 604.127 kasus baru dan 341.831 kasus
kematian di seluruh dunia pada tahun 2020. Di Indonesia, Kanker serviks menempati
peringkat ke-2 sebagai kanker yang paling sering didiagnosis pada perempuan dengan
jumlah 36.633 (9.2%) kasus baru dan urutan ke-3 kanker dengan penyebab kematian
tertinggi dengan jumlah 21.003 (9%) kasus kematian pada tahun 2020. 1
seseorang.14
Tanda dan gejala kanker serviks dapat bervariasi. Gejala umum yang biasanya
muncul pada pasien kanker serviks adalah perdarahan postcoital, intermenstrualm atau
postmenopause, disertai dengan keluarnya cairan vagina dengan bau menyengat. Selain
itu, gejala umum yang muncul pada kanker serviks tingkat lanjut adalah meningkatnya
15
frekuensi dan urgensi urinasi, nyeri pada bagian perut bawah, nyeri punggung,
penurunan berat badan, anuria, edema pada ekstremitas bawah, serta batuk dan sesak
Setiap wanita dengan gejala yang menunjukkan kanker serviks harus menjalani
spekulum. Skrining serviks tidak diindikasikan jika ada kecurigaan kanker. Lim dkk.
telah menyarankan bahwa pap smear dapat membantu penyedia layanan kesehatan
primer dalam mendiagnosis kanker serviks lebih efektif. Pada wanita dengan hasil
apusan abnormal, kolposkopi dapat diindikasikan, dengan biopsi pada area abnormal.
Jika lesinya kecil, biopsi eksisi dengan pisau dingin atau laser dapat dilakukan dengan
tujuan penyembuhan. 14
2.3.5 Staging
Terdapat 2 sistem staging yang umum dilakukan pada kanker ginekologis, yaitu
spesifik pada kanker ginekologis, and TNM, yang dapat dilakukan pada tumor dengan
situs apapun. Sistem stadium FIGO diperbarui pada sebagian besar stadium kanker
merupakan standar yang berlaku pada semua jenis kanker serviks secara histologis.7
Staging berdasarkan FIGO pada dasarnya bersifat klinis, dengan didukung oleh
16
sejumlah investigasi, seperti rontgen dada, ultrasonografi, sistokopi, dan
ketika diagnosis, diantaranya: 38% kanker stadium I, 32% kanker stadium II, 26%
2.3.6 Penatalaksanaan
Eksisi lokal cukup untuk lesi stadium 1Ai pada wanita yang menginginkan kesuburan.
dengan morbiditas yang lebih rendah dan harus ditawarkan ketika ahli tersedia. Tumor
17
yang lebih besar atau tumor dengan faktor prognostik yang buruk diobati dengan
kemoradiasi. 14
2.4 Karsinoma
Karsinoma adalah tipe neoplasma padat yang berasal dari lapisan epitel tubuh.
Neoplasma ganas yang berasal dari sel epitel disebut dengan karsinoma terlepas dari
jaringan asalnya. Maka dari itu, neoplasma ganas yang timbul pada epitel tubulus ginjal
(mesoderm), kulit (ektoderm), dan lapisan epitel usus (endoderm) semua disebut
dengan karsinoma.3 Sel epitel adalah sel yang menutupi dan melapisi bagian terluar
2.4.2 Klasifikasi
adenocarcinoma, transitional cell carcinoma, dan basal cell carcinoma. Squamous cell
carcinoma berasal dari sel skuamosa, yaitu sel yang menutupi permukaan datar seperti
yang berasal dari sel kelenjar yang disebut dengan sel adenomatous. Selanjutnya,
transitional cell carcinoma berasal dari sel yang dapat meregang saat organ
18
berasal dari jaringan dan organ yang tidak dapat atau sulit diidentifikasi yang dapat
Squamous Cell Carcinoma. Squamous Cell Carcinoma adalah karsinoma yang berasal
subtipe yang diklasifikasikan secara histologis, yaitu diantaranya small cell carcinoma,
2.6 Radioterapi
ionisasi pada proses pengobatan pasien dengan neoplasma malignant. Tujuan dari
radioterapi adalah untuk menghantarkan dosis radiasi sinar pengion yang akan
19
penting pada tatalaksana kanker pada metode paliatif dan preventif dari gejala kanker,
diantaranya nyeri dapat dikurangi, patensi luminal dapat dipulihkan, integritas tulang
dapat dipertahankan, dan fungsi organ dapat dibangun kembali dengan morbiditas yang
Dua tujuan terapi radiasi adalah kuratif dan paliatif. Terapi radiasi kuratif
efek samping kecil. Sedangkan, terapi radiasi paliatif bertujuan untuk memperbaiki
pasien yang dapat dibawa untuk menunjukkan bahwa terapi radiasi akan efektif bagi
kondisi pasien. Terapi radiasi dapat dilakukan apabila dapat meningkatkan kontrol
memaparkan sinar radiasi pengion yang dapat membentuk ion (partikel bermuatan
listrik) dan menyimpan energi deposito dalam sel jaringan yang dilaluinya. Energi
deposito ini dapat membunuh sel kanker atau menyebabkan perubahan genetik
sehingga dapat menyebabkan kematian sel kanker. Radiasi dengan energi tinggi akan
merusak materi genetik sel (DNA) yang kemudian akan menghambat kemampuan
20
proliferasi sel. Radioterapi dapat dilakukan kepada pasien dengan tujuan sebagai
gejala yang disebabkan oleh kanker pada pasien. Tatalaksana kanker dengan terapi
imunoterapi.11
menghancurkan sel-sel kanker yang mungkin tersisa pada daerah sekitar operasi.
Terdapat dua cara untuk menghantarkan radiasi ke lokasi kanker, diantaranya radiasi
tinggi (foton, proton, atau radiasi partikel) dengan sumber radiasi terletak pada suatu
jarak tertentu dari tubuh pasien. Dengan cara ini, radiasi mempunyai jangkauan yang
luas, sehingga bukan hanya tumor primer yang memperoleh radiasi, tetapi juga jaringan
yang paling umum dalam pengaturan klinis. Meskipun begitu, metode ini mempunyai
risiko tingginya jaringan sehat yang terikut serta dalam radiasi, sehingga dapat
mengakibatkan tingginya efek samping, baik akut maupun lanjut. Maka dari itu,
21
Brakhiterapi merupakan metode komplemen teleterapi dengan cara memasang
sumber radiasi ke tumor, diseger dalam kateter atau ditempatkan secara langsung pada
lokasi tumor. Metode ini digunakan terutama pada pengobatan rutin keganasan
ginekologi dan prostat, serta dalam situasi di mana pengobatan ulang diindikasikan,
berdasarkan efek jangka pendeknya. Pada brakhiterapi, cakupan daerah radiasi jauh
kerusakan yang berarti pada jaringan normal di sekitarnya. Kombinasi kedua metode,
radiasi eksterna dan brakhiterapi, dapat dilakukan untuk memperoleh hasil yang
optimal.8
indikasi patologi pada pasien kanker serviks. Radioterapi dalam tatalaksana kanker
serviks dapat diberikan sebagai terapi kuratif definitif, ajuvan post-operasi, dan paliatif.
Radioterapi saja dapat dilaksanakan pada kasus stadium IA, IB, dan IIA, baik operabel
maupun resektabel karena tumor yang besar, sedangkan pada stadium IIB, IIIA dan
IIIB, serta IV dapat dilakukan kombinasi radiasi eksterna dan brakhiterapi, serta
dilakukan apabila memenuhi salah satu kriteria: Batas sayatan positif atau
22
adenosquamous carcinoma, Adenocarcinoma, Invasi limfo vaskuler
dilakukan apabila memenuhi kriteria: stadium Ib2, IIA ukuran tumor > 4
cm, indeks obesitas > 70 %, usia pasien > 65 tahun, kontra indikasi anestesi,
terapi primer.
stadium IVA dengan respon baik, dari tumor yang menginfiltrasi kandung
Sebagai radioterapi paliatif, Indikasi radiasi paliatif adalah stadium IVA dengan
respon buruk setelah 40 Gy dan stadium IVB paliatif pada tumor primer atau lokasi
metastasis.8
adalah clear cell adenocarcinoma pada remaja muda yang terpapar oleh dietilstilbestrol
(DES) dalam rahim. Namun, DES tidak lagi digunakan dan studi pasien dengan non-
SCC primer pada vagina yang tidak terpapar oleh DES masih kurang. Adenocarcinoma
23
termasuk pasien dengan ukuran tumor besar (diameter >4 cm), metastasis kelenjar
getah bening positif, dan margin incisional positif. Tujuan dilaksanakannya radioterapi,
2. Sebagai terapi utama bagi pasien dengan tumor primer kecil, terutama pada
pasien dengan lesi klitoris atau periclitoral (pada pasien kanker vulvar)
pada wanita muda dan paruh baya, yang reseksi bedah akan menyebabkan
24
2.8 Kerangka Pemikiran
Data rekam medis pasien kanker serviks non-squamous cell carcinoma yang menjalani terapi radiasi di
Instalasi Radioterapi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung pada periode 1 Januari 2020 hingga 31 Desember
2022.
Profil Pasien
• Usia
• Asal Daerah
• Marital Status
• Keluhan Utama
• Staging
• Waktu Diagnosis
• Patologi Anatomi Kanker
• Jenis Pembedahan
• Jenis Kemoterapi
• Indikasi Radioterapi
• Metode Radioterapi
Kanker serviks non-squamous cell carcinoma pada Instalasi Radioterapi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
periode 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2022.
25