Hepatoselular karsinoma
1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN HEPATOSELULAR KARSINOMA
DEFINISI
Kanker hati (hepatocellular carcinoma) adalah suatu kanker yang timbul dari hati. Ia juga dikenal
sebagai kanker hati primer atau hepatoma. Hati terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya,
pembuluh-pembuluh empedu,
pembuluh-pembuluh darah,
dan sel-sel
penyimpan
lemak).
Bagaimanapun, sel-sel hati (hepatocytes) membentuk sampai 80% dari jaringan hati. Jadi, mayoritas
dari kanker-kanker hati primer (lebih dari 90 sampai 95%) timbul dari sel-sel hati dan disebut kanker
hepatoselular (hepatocellular cancer) atau Karsinoma (carcinoma)
Hepatoma (karsinoma hepatoseluler) adalah kanker yang berasal dari sel-sel hati. Hepatoma
merupakan kanker hati primer yang paling sering ditemukan. Tumor ini merupakan tumor ganas
primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor
jaringan lainnya.
EPIDEMIOLOGI
Distribusi Frekuensi
a. Distribusi Frekuensi Menurut Orang
Kanker hati dapat terjadi pada semua golongan usia, tetapi jarang ditemukan pada usia muda,
kecuali di wilayah yang endemik infeksi virus hepatitis B (HBV) serta banyak transmisi HBV secara
perinatal. Umumnya dengan wilayah insiden HBV tinggi, umur penderita kanker hati 10-20 tahun
lebih muda daripada umur penderita di wilayah yang insidennya lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh
infeksi HBV sebagai salah satu penyebab kanker hati, banyak ditularkan pada masa perinatal.22
Menurut penelitian Yang dkk. (2002) di Taiwan yang menggunakan desain cohort, proporsi penderita
kanker hati pada interval usia 40-59 tahun yaitu 55,54 %, usia < 40 tahun yaitu 27,26%, dan usia >59
tahun yaitu 17,2 %.23 Di Indonesia kanker hati banyak ditemukan pada usia 40-50 tahun.20 Menurut
penelitian Rifai A. (1995-1998) di RS Wahidin Semarang dengan menggunakan desain cohort, usia
rata-rata kejadian penyakit kanker hati adalah 47,5 tahun dengan rasio pria dengan wanita
Pada umumnya pria lebih banyak menderita kanker hati daripada wanita, dengan perbandingan
masing-masing negara yang berbeda-beda.21 Berdasarkan data Globocan (2002), di negara-negara
maju rasio penderita kanker hati pria : wanita yaitu 3,3 : 1 sedangkan di negara-negara berkembang
2,5 : 1.4 Kejadian kanker hati lebih tinggi pada pria, bisa disebabkan karena laki-laki lebih banyak
terpajan oleh faktor risiko kanker hati seperti virus hepatitis dan alkohol.
b. Distribusi Frekuensi Menurut Tempat
Secara geografis di dunia terdapat tiga kelompok wilayah kanker hati yaitu wilayah tingkat insiden
rendah (kurang dari tiga kasus) ; menengah (tiga hingga sepuluh kasus) ; dan tinggi (lebih dari
sepuluh kasus per 100.000 penduduk). Tingkat insiden tertinggi tercatat di Asia Timur dan Asia
Tenggara serta di Afrika Tengah sedangkan yang terendah di Amerika Tengah. Sekitar 80% kasus
1
II
IV
MANIFESTASI KLINIS
Pada permulaannya penyakit ini berjalan perlahan, dan banyak tanpa keluhan. Lebih dari 75% tidak
memberikan gejala-gejala khas. Ada penderita yang sudah ada kanker yang besar sampai 10 cm pun
tidak merasakan apa-apa. Keluhan utama yang sering adalah keluhan sakit perut atau rasa penuh
ataupun ada rasa bengkak di perut kanan atas dan nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dan
rasa lemas. Keluhan lain terjadinya perut membesar karena ascites (penimbunan cairan dalam rongga
perut), mual, tidak bisa tidur, nyeri otot, berak hitam, demam, bengkak kaki, kuning, muntah, gatal,
muntah darah, perdarahan dari dubur, dan lain-lain
Pada fase subklinis belum ditemukan gejala yang jelas pada penderita, berikut gejala yang ditemukan
pada fase klinis yaitu :
a. Nyeri abdomen kanan atas
Penderita kanker hati stadium lanjut sering datang berobat karena tidak nyaman dengan nyeri di
abdomen kanan atas. Nyeri umumnya bersifat tumpul atau menusuk, intermitten atau kontinu,
sebagian area hati terasa terbebat kencang karena pertumbuhan tumor yang cepat.
b. Massa abdomen atas : pemeriksaan fisik menemukan splenomegali
Kanker hati lobus kanan dapat menyebabkan batas atas hati bergeser ke atas, pemeriksaan fisik
menemukan hepatomegali di bawah arcus costae tapi tanpa nodul.
c. Perut kembung timbul karena massa tumor sangat besar dan gangguan fungsi hati.
6
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosa Kanker Hati Selular (KHS) menurut PPHI (Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia),
yaitu:
1. Hati membesar berbenjol-benjol dengan/tanpa disertai bising arteri.
8
Terdapat demam atau tidak, lama demam, munculnya pada waktu kapan?
Adakah riwayat transfusi darah, cabut gigi, dan pembuatan tato dalam 6 bulan terakhir?
Penting ditanyakan khususnya pada pasien dengan ikterus yang tidak dapat ditemukan penyebabnya ;
yang mungkin disebabkan karena defisiensi enzim, gangguan aktivasi enzim, atau idiopatik. Keadaan
ini sering ditemukan pada anak bayi dengan ikterus yang patologis (sind. Gilbert, sind. Crigler-najjar,
anemia hemolitik) dan wanita hamil atau sedang minum pil KB yang sebelumnya tidak pernah
mengalami ikterus (sind. Dubin-Johnson).
12
15
Hubungan seksual
Perawatan gigi
Pembuatan tattoo
Piercing
Akupuntur
MENJELASKAN
16
HUKUM
TRANSPALANTASI
ORGAN
Donor seperti ini dibolehkan dengan syarat. Yaitu, donor tersebut tidak mengakibatkan
kematian si pendonor. Misalnya, dia mendonorkan jantung, limpha atau paru-parunya. Hal ini
akan mengakibatkan kematian pada diri si pendonor. Padahal manusia tidak boleh membunuh
dirinya, atau membiarkan orang lain membunuh dirinya; meski dengan kerelaannya.
Allah Swt berfirman:
Dan janganlah kamu membunuh dirimu. (QS an-Nisa [4]: 29).
Selanjutnya Allah Swt berfirman:
Dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. (QS al-Anam [6]: 151)
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA yang mengatakan
bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Siapa saja yang menjatuhkan diri dari sebuah gunung dan membunuh dirinya sendiri, maka
dia akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam.
dan janganlah kamu menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. (QS. AlBaqarah 2: 195)
B.
Dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat para ulama fiqh. Sebagian ulama madzhab Maliki
dan Adz-Dzahiri yang berpendapat bahwa npemanfaatan organ tubuh mayat tidak boleh
didilakukan dengan landasan sabda Rosulullah Rasulullah saw., Memotong tulang mayat
sama dengan memotong tulang manusia ketika masih hidup. (HR. Abu Daud). Jadi, mayat
harus dihormati sebagaimana ia dihormati semasa hidupnya.
17
18