Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pangan adalah kebutuhan pokok manusia yang hakiki untuk bertahan hidup,
karenanya harus tersedia di setiap tempat dalam jumlah yang cukup, mutu yang layak,
aman dikonsumsi, serta harga yang terjangkau. Konsumsi pangan yang sesuai dengan
kebutuhan adalah upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan
kualitas SDM.
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat,
aktif, dan produktif secara berkelanjutan (UU Pangan No. 18 Tahun 2014).
Penyelenggaraan ketahanan pangan menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah
Daerah. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
menyatakan bahwa Penyelenggaraan Ketahanan. Pangan di Kab/Kota mencakup 4 urusan
dan 9 sub urusan antara lain pelaksanaan pencapaian target konsumsi pangan
perkapita/tahun sesuai dengan angka kecukupan gizi.
Salah satu bentuk pembangunan pangan berkelanjutan adalah melalui
diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan adalah upaya membudayakan pola konsumsi
pangan yang beragam, bergizi seimbang serta aman, untuk mendukung hidup sehat, aktif
dan produktif. Melalui diversifikasi pangan diharapkan bahwa ketergantungan
masyarakat terhadap pangan pokok berupa beras dapat ditekan, pola pangan harapan
dapat terwujud, serta dapat meningkatkan pemanfaatan atau pengoptimalan potensi lokal,
baik berupa potensi tanaman lokal maupun sumber daya manusia.
Konsumsi pangan penduduk merupakan fondasi ketahanan pangan yang harus
selalu dipantau secara rutin oleh unit kerja ketahanan pangan baik pada tingkat pusat
maupun daerah. Kegiatan monitoring dan evaluasi dalam bentuk analisis perkembangan
situasi konsumsi pangan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang tingkat dan
mutu konsumsi pangan penduduk. Pada akhirnya, informasi tersebut dapat digunakan
sebagai acuan dalam perencanaan kebijakan perbaikan pola konsumsi dan perencanaan
penyediaan kebutuhan pangan penduduk dibawah koordinasi Dewan Ketahanan Pangan.
Kebijakan tersebut diarahkan dalam rangka menjawab amanah yang disampaikan terkait
program penganekaragaman pangan dan perbaikan gizi masyarakat yang tertera di dalam
Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2015 tentang ketahanan pangan dan gizi. Muara dari
penganekaragaman pangan tersebut diantaranya untuk memenuhi pola konsumsi pangan
yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

1.2. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis situasi konsumsi pangan penduduk di Kecamatan Tampan, Desa
simpang baru RT 02 RW 06 Tahun 2021
2. Menganalisis konsumsi pangan di setiap keluarga di Kecamatan Tampan, Desa
simpang baru RT 02 RW 06 Tahun 2021
3. Menganalisis pola konsumsi pangan penduduk disetiap keluarga di Kecamatan
Tampan, Desa simpang baru RT 02 RW 06 Tahun 2021
4. Menganalisis perkembangan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan penduduk dan
keluarga di Kecamatan Tampan, Desa simpang baru RT 02 RW 06 Tahun 2021

1.3. Kegunaan Penelitian


1. Memberikan gambaran situasi ketahanan pangan suatu wilayah
2. Membantu mengidentifikasi berbagai faktor terkait dengan ketahanan pangan di
suatu wilayah
3. Menaksir asupan gizi dan tingkat kecukupan gizi dalam rangka merencanakan
program perbaikan gizi melalui suplementasi pangan dan zat gizi untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi yang diketahui defisit
4. Mengidentifikasi dan pengembangan pangan untuk fortifikasi zat gizi tertentu guna
membantu memenuhi kecukupan gizi keluarga khususnya dan masyarakat
umumnya.

Anda mungkin juga menyukai