Anda di halaman 1dari 6

BAB III

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

A. SIKAP DAN PERILAKU BELA NEGARA

1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara


Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada hakikatnya terkait dengan
pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah
laku PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya
dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk mempertahankan negara
dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang
berdasarkan atas cinta tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban
dasar  juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan
dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa.
2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik yang statis
maupun dinamis yang memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional.
Analisa perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali peserta dengan
kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan strategis sebagai
wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat memahami modal insani dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu
kritikal, dan dapat melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil keputusan yang
terbaik dalam tindakan profesionalnya.

12
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada
semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara dan syarat-syarat tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS
sebagai bagian dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang
sama untuk melakukan bela negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara
RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan
profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang berasal dari dalam
maupun dari luar negeri. Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga
negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani
yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan
spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat
disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS
dibekali dengan latihan-latihan seperti :
a. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik
b. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental
c. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara
d. Keprotokolan
e. Kegiatan ketangkasan dan permainan

13
B. KONSEP AKTUALISASI NILAI DASAR ANEKA
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil negara, calon
PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi selama 1 (satu) tahun. Kemampuan yang harus dimiliki PNS setelah
menjalani pelatihan dasar yaitu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas dan jabatannya (Peraturan LAN RI nomor 12 tahun 2018). Nilai-nilai dasar PNS terdiri
dari 5 komponen yaitu sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik. Indikator nilai dasar akuntabiltas yaitu tanggungjawab, jujur, kejelasan target,
netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten dan partisipatif.
Akuntabilitas terkait erat dengan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam hal
pencapaian pada pelayanan publik dan menyampaikannya secara transparan kepada masyarakat
(Afriyadi, 2008). Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh sektor publik terdiri dari
beberapa dimensi. Mardiasmo (2004:226) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas
yang harus dipenuhi oleh sektor publik yaitu: akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Indikator nilai dasar nasionalisme yaitu religius,
hormat menghormati, kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah, adil, persamaan
derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran,
persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah,
kekeluargaan, menghormati keputusan tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong,
sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras, dan
menghargai karya orang lain. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara.

14
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Indikator nilai dasar etika publik yaitu jujur,
bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan
perundang-undangan, taat perintah, dan menjaga rahasia.
Setiap Aparatur Sipil Negara juga harus menerapkan kode etik Aparatur Sipil Negara
yaitu perilaku pejabat publik harus berubah, pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
Kedua, berubah dari wewenang menjadi peranan; ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah
amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya dunia tapi juga akhirat.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin
dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Target utama kinerja pegawai yang
berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan
(customer satisfaction). Indikator nilai dasar komitmen mutu yaitu efektivitas, efisiensi, inovasi,
dan orientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayan publik.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti kerusakan atau
kebobrokan. Dalam bahasa Yunani corruptio adalah perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama,
material, mental dan umum. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
dampaknya yang luar biasa. Menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya dalam waktu
pendek, namun berdampak jangka panjang.
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa menghindari dan
mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar anti korupsi yaitu jujur, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan peduli.

15
C. PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi manajemen PNS dan manajemen
Pegawai tidak tetap pemerintah. Sesuai dengan UU No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara, terdiri dari 2 yaitu:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Adapun peran ASN dalam kedudukannya adalah sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Selain itu ASN berfungsi bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Manajemen ASN selalu mengedepankan pengaturan pada pegawai agar selalu ada
sumber daya ASN yang unggul dengan perkembangan jaman. Asas kesatuan dan persatuan
merupakan bagian dari penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN yang termuat dalam
peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Manajemen ASN merupakan keseluruhan upaya untuk meningkatkan profesionalisme
penyelenggaraan tugas, efektivitas serta efesiensi, kewajiban dan fungsi kepegawaian.

2. Whole of Government
Whole of Government merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Indikator Whole of Government yaitu koordinasi,
integritas, sinkronisasi, simplikasi, dan komunikasi.
Whole of Government merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan
menghilangkan sekat-sekat sektor yang selama ini terbangun. Sebagai bentuk kolaborasi dan
kerjasama antar instansi dalam menyelesaikan suatu masalah di pelayanan publik yang

16
menekankan pelayanan yang terintegrasi sehingga prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan
dalam melayani permintaan masyarakat dapat diselesaikan dengan waktu yang singkat.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas jasa, barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik. Indikator pelayanan publik yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian
waktu, akurat, keamanan, kemudahan akses, disiplin/sopan/ramah, kenyamanan, kelengkapan
sarana dan prasarana.

17

Anda mungkin juga menyukai