Anda di halaman 1dari 2

Melalui survey awal yang telah dilakukan di Kelurahan Medan Tenggara,

pengetahuan yang didapat masyarakat tentang bahaya kanker payudara dan apa itu

SADARI masih sangat sedikit. Untuk beberapa alasan diatas dipilih Kelurahan

Medan Tenggara sebagai lokasi penelitian karena dalam 1 tahun terakhir, sudah ada

4 kejadian kanker payudara yang mengakibatkan kematian. Kemudian mulai dari

diketahuinya wanita tersebut terkena kanker payudara sampai meninggalnya itu

hanya berjarak 3-5 bulan. Wanita terlambat mengetahui jika mereka sudah terkena

gejala kanker payudara. Mereka merasa malu dan takut untuk memeriksakan

dirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan wanita

tentang pemeriksaan payudara sendiri sebagai deteksi dini kanker payudara masih

sangat rendah. Jika wanita mengetahui dengan baik apa itu pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI), maka kasus kanker payudara bisa berkurang. Oleh karena itu,

peneliti ingin mengetahui “Hubungan Pengetahuan, Sikap Wanita Dengan

Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Medan

Tenggara”.

Faktor- faktor yang menyebabkan masyarakat khususnya wanita merasa ragu untuk

melakukan pemeriksaan dini terhadap kanker payudara antara lain tidak tahu atau kurang

mengerti tentang kanker payudara, kurang memperhatikan payudara, takut dengan tindakan

operasi, lebih percaya pada dukun atau paranormal, faktor ekonomi (tidak memiliki biaya), dan

faktor psikologis misalnya rasa malu untuk memperlihatkan payudara .

Menurut Data Dinas Kesehatan Aceh

(2018), dari total wanita


usia 30-50 tahun yang melakukan

pemeriksaan leher rahim dan payudara sebanyak 19.286 (Kota Banda Aceh

sebanyak 362 orang). Prevalensi kanker

payudara di Aceh 1869

(Dinkes Aceh, 2018).

Kemenkes RI (2020 dalam profilke indonesia) deteksi dini terendah adalah Papua sebesar 0,9%,
Sulawesi Tenggara sebesar 1,7%, dan Aceh sebesar 2,6%.

Anda mungkin juga menyukai