Pancasila Sebagai Pandangan Hidup (2017!07!22 23-25-32 UTC)
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup (2017!07!22 23-25-32 UTC)
Hakekat Bhineka Tunggal Ika sebagai perumusan dalam salah satu penjabaran arti dan
maknaPancasila menurut Notonegoro adalah bahwa perbedaan itu adalah kodrat bawaan
manusia sebagaimakhluk Tuhan yang Maha Esa , namun perbedaan itu bukan untuk
dipertentangkan dan diperuncingkanmelainkan perbedaan itu untuk dipersatukan,
disintesakan dalam suatu sintesa yang positif dalam suatunegara kebersamaan, Negara
Persatuan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah pancasila pertama kali dikenal di dalam pidato Ir. Soekarno sebagai
anggotaDoktrit zu Tyunbi Tjosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) 1 juni 1945 di Jakarta, badan ini kemudian setelah mengalami penambahan
anggota menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dari uraian tersebut
dinyatakan: Pancaadalah Lima, Sila adalah Asas atau Dasar. Untuk Lebih jelas dikutip
bagian pidato beliau tersebut :
“ . . . . namanya bukan panca Dharma, tetapi nama ini dengan petunjuk seorang teman kita
ahli bahasa namanya adalah Pantja Sila, Sila artinya asas atau dasar, dan diatas kelima
dasar itu mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi.
Perumusan pancasila itu menurut beberapa dokumen sejarah tidak sama sekali
sama, mengalami perubahan-perubahan baik urutannya maupun kata-katanya. Berturut-turut
dapat dilihat dalam :
1. Lahirnya pancasila,1 juni 1945
“ bahwa kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tanggal 22 juni 1945 menjiwai undang-
undang dasar 1945, dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan konstitusi
tersebut”.
C. Lahirnya Pancasila
Adalah penamaan pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritsu Zunbi Tyoosakai”atau
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia” yang diucapkan pada sidangnya
yang pertama 28 s/d 1 juni 1945 di Jakarta. Sidang itu dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T.
Radjiman Wedyodiningrat yang atas permintaan beliau agar badan itu merumuskan dasar-
dasar dan tujuan filosofis dari negara yang akan merdeka itu.
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan.
4. Kesejahteraan social.
Prinsip yang ke lima hendaknya : menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
v Kekokohan dan tujuan, setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui jelas kea
rah mana tujuan yang ingin dicapai memerlukan pandangan hidup
v Pemecahan masalah, dengan pandangan hidup suatu bangsa akan memandang persoalan
yang dihadapi dan menentukan cara bagaimana memecahkan persoalan
v Pembangunan diri, dengan pandangan hidup suatu bangsa akan memiliki pegangan dan
pedoman bagaiman memecahkan masalah politik, ekonomi, social dan budaya dalam gerak
masyarakat yang makin maju dan akan membangun dirinya
v Konsep dasar, dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar ialah pikiran – pikiran
yang di dalamnya terkandung gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik yang
dicita citakan suatu bangsa
v Pikiran dan gagasan, dalam pandangan hidup terkandung pula pikiran yang terdalam dan
gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik
v Kristalisasi dan nilai, pandangan hidup adalah kristalisasi nilai yang dimiliki bangsa itu
sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya
Pelaksanaan pancasila dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek penyelenggaraan Negara,
baik di bidang legislative, eksekutif, yudikatif maupun semua bidang kenegaraan lainnya.
Pelasanaan dalam sikap pribadi perorangan, setiap warga Negara, setiap individu, setiap
penduduk, setiap penguasa dan setiap orang di Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia
yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur.
Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Pembelajaran
pancasila menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila merupakan jiwa dari seluruh
rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di dalam pancasila mengandung jiwa
yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran moralitas.
Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan penjelmaan dari
seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi diabaikan
sehingga akibat dari itu nilai-nila luhur tersebut dengan sendirinya akan hilang. Menyadari
bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-
menerus pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh
sebab itu setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan
dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan
nilai-nilai pancasila demi kelestarianya.
Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perlu
ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah satunya
lewat pendidikan pancasila untuk mahasiswa disemester awal. Atas dasar realita inilah
penyulis merasa tertarik untuk membahasnya dalam
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah-masalah yang
akan di bahas diantaranya:
Penulisan Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
4.BAB III
5. PENUTUP
6. A. Kesimpulan
7. Berdasarkan hasil penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
8. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Apabila nilai-nilai pancasila
diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia maka tidak mustahil cita-cita
negara Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dapat terwujud.
9. B. Saran
10. Sehubungan dengan pentingnya pengamalan butir-butir pancasila, maka
penulis menyarankan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk
mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila mulai dari diri sendiri dengan
kesadaran dan keteladan yang mungkin akan dicontoh oleh orang lain dan
menjadi budaya yang positif bagi bangsa Indonesia serta mampu
mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa sesuai yang terkandung dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
11. DAFTAR PUSTAKA
12. A. Sumber Buku
13. Kansil C.S.T, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: PT
pradnya paramita.
14. Pangeran Alhaj S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok
Pendekatan Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.
15. Setiady Elly M, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
16. Srijanto Djarot, Waspodo Eling,dkk. 1994. Tata Negara Sekolah Menengah
Umum. Surakarta: PT. Pabelan.
17. UU Nomor 32 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal
18.BAB II
19. PEMBAHASAN