ABSTRAI(
In essence, there is no dilfercnce between mititarv and ciuilian leadenhip. Both can be
defined as the achievement of goals through other people. The definition, however, is
inadequate to gtve a concise but clear picture of the essence of military leadenhip. The article
describes a brief history of militaty organization, values, principles, that shape military
Ieadership. It is also describes the uniqueness of Indonesian's militaty leadenhip, which
creates two distinctiue characteristics; Democracy-Constructive and Authoritarian-Con-
structive.
The article is based on histortcal, anthropological, sociological and management science
approach to describe military leaderchip.
') Maylen (Purn) S-vam Soemanagara adalah mantan Duta Besar berkuasa penuh polandia pada
tahun
2000 s.d. 2002.
kordinir pekerjaan orang-orang untuh hannya, guna mempertahankan hemer-
kepentingan tugas-tugas administratif. Bebe- dehaan dan hedaulatan suatu negara dari
rapa ciri tentang birohrasi inipun mempu- serangan negara lain. Selain itu pula, militer
nyai persamaan dengan ciri-ciri pengaturan di sini juga merupakan organisasi resmi
organisasi militer. anghatan bersenjata yang diakui oleh suatu
Ciri-ciri yang terdapat pada organisasi negara. Walau demikian, istilah militer itu
militer bagaimanapun juga sesungguhnya sendiri mempunyai bentuk ganda, Ia dapat
merupakan ciri-ciri dasar yang terdapat pula menunjukhan sejumlah perilaku ala
pada manusia yang mengelompokkan diri angkatan bersenjata resmi. Rahyat yang
dan membentuk organisasi. Hal tersebut bersenjata yang lebih dihenal sebagai milisi
dapat pula dihategorikan sebagai faktor atau laskar, para pemberontak terhadap
alamiah manusia sebagai mahhluk sosial negara yang bersenjatapun dapat dihatego-
yang mengikuti sunnatullah. Pandangan rikan sebagai militer, bila memakai cara,
dihotomis antara militer dan non militer prinsip atau metode yang berlaku umrun
dalam kajian organisasi dan variabel- dikalangan militer resmi,
variabel di dalamnya bagaimanapun juga Mendiskusikan hal kepemimpinan mi-
merupakan pandangan yang menyalahi liter tidah ahan lengkap tanpa memberihan
fahtor kealamiahan tersebut. sejarah atau latar belakang organisasi
Dalam organisasi hepemimpinan meme- tersebut, tata nilai yang dipegang teguh
gang peran yang penting. Kepemimpinan serta prinsip-prinsip yang dipakai. Oleh
merupakan intisari menejemen. Tanpa harena itu, pembahasan ahan dimulai dari
kepemimpinan, pengaturan sumber daya sejarah singkat, nilai dan prinsip. Artihel ini
tidak berlangsung dengan baik. Bahkan tidak mendukung sedikitpun tentang mili-
buruknya kepemimpinan akan menghambat terisme maupun pertengkaran "abadi"-
pencapaian tujuan. Kepemimpinan meru- dikotonris antara military dan civilian di
pakan hasil dari organisasi sosial yang telah sebuah negeri. Gambaran tentang wujud
terbentuk atau sebagai hasil dari proses kepemimpinan militer berusaha ditampilkan
dinamis interaksi sosial. Sejah awal terben- secara obyektif.
tuhnya helompok sosial yang berwujud
organisasi, seseorang atau beberapa orang
diantara warganya melakuhan peran yang Militer; Sejarah Singkat, Nilai dan
lebih aktif dibandingkan rekan-rekannya. Prinsip
Peran ahtif melebihi peran rekannya inilah
asal mulanya timbul kepemimpinan. Organisasi militer mempunyai keunikan
Di organisasi hal kepemimpinan men- dibandingkan organisasi lainnya. Keunik-
jadi semakin penting. Begitu pentingnya hal annya terletak pada latar belakang ter-
ini, sehingga dikatakan bahwa mencari bentuknya organisasi tersebut. Sejarah awal
seorang pernimpin yang memiliki kepemim- terbentuknya organisasi militer, berasal dari
pinan yang baih adalah laksana mencari sekelompok helas sosial pada masyarakat
jarum di tumpukan jerami. Kualitas kepe- pemburu yan memilihi kekuatan fisik dan
mimpinan bahhan telah menjadi salah satu keahlian mengguualcan senjata untuk ber-
mantra sakti penentu heberlangsungan buru serta mempertahankan diri. Sejalan
hidup organisasi pada era perubahan pesat dengan meninghatnya peradaban, maha
saat ini. kelompok sosial tersebut memilihi, dan
Artikel ini berusaha memberihan gam- diberikan oleh masyarakat melalui hontrak
baran hal kepemimpinan militer. Istilah sosial, kewajiban serta kehuasaan untuk
militer dalam kajian ini lebih terhait pada menjaga suku, desa, herajaan atau negeri
sebuah kelompok sosial atau organisasi dari serangan kelompok lainnya (Keesing,
masyarakat yang diberikan wewenang un- 1964). Perkembangan peradaban pula yang
tuk menguasai senjata dan mengguna- menjadikan kelas masyarakat tersebut