Anda di halaman 1dari 11

KEPEMIMPINAN MILITER:

Sejarah Singkat, Nilai, Prinsip dan Ciri Kltusus


Oleh : Syam Soemanagora')

ABSTRAI(

In essence, there is no dilfercnce between mititarv and ciuilian leadenhip. Both can be
defined as the achievement of goals through other people. The definition, however, is
inadequate to gtve a concise but clear picture of the essence of military leadenhip. The article
describes a brief history of militaty organization, values, principles, that shape military
Ieadership. It is also describes the uniqueness of Indonesian's militaty leadenhip, which
creates two distinctiue characteristics; Democracy-Constructive and Authoritarian-Con-
structive.
The article is based on histortcal, anthropological, sociological and management science
approach to describe military leaderchip.

I(eywords. Military leadership, Values, Principles, Democracy-Constructive and Authori-


tarian-Constructive.

Pendahuluan dern terbentuk pada masa r.evolusi industri,


satu-satunya prototip organisasi yang me-
Dalam sebuah organisasi ada pimpinan milihi kelebihan dibandingkan organisasi
dan ada yang dipimpin. Pemimpin munghin lainnya, dan sesuai untuk rrlengantisipasi
ada pada diri seseorang, munghin pula pada perubahan perhembangan lingkungan ehs-
sehelompok manusia. Orang-orang yang ada ternal yang pesat pada masa tersebut adalah
di dalam organisasi merasa dirinya sebagai organisasi militer. Organisasi militer dikenal
bagian dari kesatuan tersebut: Dan bagi sebagai salah satu organisasi tertua di muha
mereka telah telsedia seperanghat nilai, bumi. Pada organisasi militer terdapat bebe-
prinsip, aturan, budaya tertentu yang hanya rapa faktor atau ciri yang bersifat tetap,
berlaku bagi para anggota kesatuan. seperti adanya loyalitas pada kelompok,
Kesatuan ini dinamahan kelompok sosial. hedisiplinan, semangat kesatuan, hierarlrhi
Kelompok sosial ini mempunyai bera- jabatan, dan rentang komando. Fahtor-
gam bentuk mengikuti pola aktivitas dari faktor tersebut merupakan penanda keunih-
manusia yang membentuknya. Mereka yang an utama dari organisasi militer di seluruh
terlibat dalam perdagaugan membentuh negara. Beberapa fahtor tersebut kemudian
kelompok sosial berwujud organisasi per- di-"cangkok" oleh Henry Fayol yang dikenal
dagangan. Mereka yang mengelompoh da- sebagai "bapak menejemen modern" men-
Iam masyarakat "penguasa atas senjata" jadi 14 prinsip menejemen.
membentuh organisasi militer. Dan demi- Pada abad 20, muncul istilah birokrasi
kian seterusnya. (bureaucracy). Istilah ini mengacu pada
Peter Drucker (1992) mengemukahan organisasi yang bersifat hierarkhis, yang
bahwa ketiha pertama kali organisasi mo- ditetapkan secara rasional untuh meng-

') Maylen (Purn) S-vam Soemanagara adalah mantan Duta Besar berkuasa penuh polandia pada
tahun
2000 s.d. 2002.
kordinir pekerjaan orang-orang untuh hannya, guna mempertahankan hemer-
kepentingan tugas-tugas administratif. Bebe- dehaan dan hedaulatan suatu negara dari
rapa ciri tentang birohrasi inipun mempu- serangan negara lain. Selain itu pula, militer
nyai persamaan dengan ciri-ciri pengaturan di sini juga merupakan organisasi resmi
organisasi militer. anghatan bersenjata yang diakui oleh suatu
Ciri-ciri yang terdapat pada organisasi negara. Walau demikian, istilah militer itu
militer bagaimanapun juga sesungguhnya sendiri mempunyai bentuk ganda, Ia dapat
merupakan ciri-ciri dasar yang terdapat pula menunjukhan sejumlah perilaku ala
pada manusia yang mengelompokkan diri angkatan bersenjata resmi. Rahyat yang
dan membentuk organisasi. Hal tersebut bersenjata yang lebih dihenal sebagai milisi
dapat pula dihategorikan sebagai faktor atau laskar, para pemberontak terhadap
alamiah manusia sebagai mahhluk sosial negara yang bersenjatapun dapat dihatego-
yang mengikuti sunnatullah. Pandangan rikan sebagai militer, bila memakai cara,
dihotomis antara militer dan non militer prinsip atau metode yang berlaku umrun
dalam kajian organisasi dan variabel- dikalangan militer resmi,
variabel di dalamnya bagaimanapun juga Mendiskusikan hal kepemimpinan mi-
merupakan pandangan yang menyalahi liter tidah ahan lengkap tanpa memberihan
fahtor kealamiahan tersebut. sejarah atau latar belakang organisasi
Dalam organisasi hepemimpinan meme- tersebut, tata nilai yang dipegang teguh
gang peran yang penting. Kepemimpinan serta prinsip-prinsip yang dipakai. Oleh
merupakan intisari menejemen. Tanpa harena itu, pembahasan ahan dimulai dari
kepemimpinan, pengaturan sumber daya sejarah singkat, nilai dan prinsip. Artihel ini
tidak berlangsung dengan baik. Bahkan tidak mendukung sedikitpun tentang mili-
buruknya kepemimpinan akan menghambat terisme maupun pertengkaran "abadi"-
pencapaian tujuan. Kepemimpinan meru- dikotonris antara military dan civilian di
pakan hasil dari organisasi sosial yang telah sebuah negeri. Gambaran tentang wujud
terbentuk atau sebagai hasil dari proses kepemimpinan militer berusaha ditampilkan
dinamis interaksi sosial. Sejah awal terben- secara obyektif.
tuhnya helompok sosial yang berwujud
organisasi, seseorang atau beberapa orang
diantara warganya melakuhan peran yang Militer; Sejarah Singkat, Nilai dan
lebih aktif dibandingkan rekan-rekannya. Prinsip
Peran ahtif melebihi peran rekannya inilah
asal mulanya timbul kepemimpinan. Organisasi militer mempunyai keunikan
Di organisasi hal kepemimpinan men- dibandingkan organisasi lainnya. Keunik-
jadi semakin penting. Begitu pentingnya hal annya terletak pada latar belakang ter-
ini, sehingga dikatakan bahwa mencari bentuknya organisasi tersebut. Sejarah awal
seorang pernimpin yang memiliki kepemim- terbentuknya organisasi militer, berasal dari
pinan yang baih adalah laksana mencari sekelompok helas sosial pada masyarakat
jarum di tumpukan jerami. Kualitas kepe- pemburu yan memilihi kekuatan fisik dan
mimpinan bahhan telah menjadi salah satu keahlian mengguualcan senjata untuk ber-
mantra sakti penentu heberlangsungan buru serta mempertahankan diri. Sejalan
hidup organisasi pada era perubahan pesat dengan meninghatnya peradaban, maha
saat ini. kelompok sosial tersebut memilihi, dan
Artikel ini berusaha memberihan gam- diberikan oleh masyarakat melalui hontrak
baran hal kepemimpinan militer. Istilah sosial, kewajiban serta kehuasaan untuk
militer dalam kajian ini lebih terhait pada menjaga suku, desa, herajaan atau negeri
sebuah kelompok sosial atau organisasi dari serangan kelompok lainnya (Keesing,
masyarakat yang diberikan wewenang un- 1964). Perkembangan peradaban pula yang
tuk menguasai senjata dan mengguna- menjadikan kelas masyarakat tersebut

20 MANAIERIAL, VOL. 2, NO. 3, Oktober 2003 : 79 - 29


semakin memilild bentuk yang lebih rapih pengaruh falsafah yang dianut suatu bangsa
dan teratur. Kerapihan dan keteraturan ataupun pandangan politis sesaat. Adapun
organisasi militer dilakuhan pada beberapa nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikuil
bidang seperti pengaturan hubungan antar
anggota organisasi (hubungan atasan dan Values of Military
bawahan), administratif pembagian harta 1. Loyalty
rampasan perang, serta bayaran atas masa 2. Duty
kerja (saat ini dinamakan gaji) dan pola 3. Respect
penentuan pemimpin dalam organisasi. 4. Selfless-Service
Dalam sejarah, Bangsa Romawi merupakan 5. Honour
bangsa yang dikenal memiliki organisasi 6. Integri_ff
militer terkuat, terbaik, teratur dan ter- 7. Personal courage
disiplin dibandingkan bangsa lain pada (www.azbea.org)
masanya. Tingkat hedisiplinan yang tinggi
dari militer Romawi merupakan buah dari Seluruh nilai di atas merupakan saripati
kepemimpinan yang baik. Oleh hal kepe- dari beberapa nilai lainnya yang ada dan
mimpinan di organisasi militer bangsa ter- telah berlaku selama ribuan tahun dalam
sebut yang berjalan dengan baik dan helas masyarakat "penguasa atas senjata,"
mengihuti aturan yang telah ditetapkan, yaitu militer. Dan beberapa nilai seperti
Imperium Romawi menguasai banyah loyahy, duty, respect dan integrity adalah
negeri yang terbentang dari Eropa, Afriha- bagian tidah terpisahhan dari organisasi
daerah Mediterania dan Asia Tengah selama tersebut.
kurang lebih 1000 tahun. Hal ini merupa- Prinsip-prinsip militer pada dasarnya
kan sebuah bukti bahwa betapa kepemim- juga sama. Antara satu militer dengan
pinan yang baik alcan memperkuat or- militer lainnya tidak terdapat perbedaan
ganisasi dan pada akhirnya membantu yang mendasar. Beberapa prinsip kepemim-
keberadaan dan serta pertumbuhan organi- pinan adalah sebagai berikut:
sasi
Militer, dimanapun mereka berada, me- Principles of Military
milihi sejumlah atribut yang seragam. 1. Lead by example.
Dalam hal kepemimpinanpun mereka memi- 2. Know yourself and seeh self-
liki karakteristik yang sama. Sesungguhnya, improvement.
tidak terdapat perbedaan yang hakiki antara 3. Live the anny values.
hepemimpinan militer di suatu negara 4. Motivate the soldiers.
dengan negara lainnya. Kepemimpinan 5.
. 6. Give direction to their movements
militer itu sendiri dimulai dari penentuan Oversee the completion of the
sejumlah nilai. Nilai akan menghasilkau mission.
sejumlah prinsip. Prinsip ini pada akhirnya 7. Train the soldiers as a team.
menghasilkan dan membentuk-arahkan 8. Train for war.
kepemimpinan dan atau gaya kepemim- 9. Develop sense of responsibility in
pinan. Kepemimpinan militer di suatu subordinates.
negara akan mempunyai heselarasan 10. Ensure that each task is understood,
dengan falsafah dan ideologi berbangsa dan supervised and accomplished.
bernegara yang dianut oleh bangsa tersebut. 11. Know your soldiers and look out for
Organisasi militer memiliki nilai yang their well-being.
berlaku umum. Nilai-nilai ini diangkat dari 12. Become technically and tactically
beberapa persamaan mendasar yang dapat proficient.
ditemukan dari seluruh militer yang ada di 13. Seek responsibility and take your
seluruh negara. Nilai-nilai yang berlaku responsibility for your actions.
univercal ini dianggap bebas nilai dari (www.cadet.com)

Kepemimpinan Militer: (Syam Soemanagara) 2t


Melengkapi tiga belas rangkuman prin- 10. Order.
sip hepemimpinan di atas, prinsip BE, 11. Equity.
KNOW dan DO dari American Army 12. Stability of tenure of personnel.
Doctrine (2000) dijabarkan: 13. Initiative

1. Be committed to 1. Know the four factors of 1. Direct


professional Army ethic leadership 2. Set goals
2. Loyalty to the nation's r Follow 3. Solve problems
ideals and your unit o Lead 4. Make decisions
3. Selfless service r Communicate 5. Execute
4. Personal responsibility o Situational awareness 6. Communicate
5. Possess professional 2. Know yourself 7. Coordinate
character traits . Character strengths and 8. Supervise
6. Courage limitations
9. Evaluate
7. Competence r Skills
10. Motivate
8. Integrity 3. Know yourjob
11. Encourage
9. Commitnent . Strive for technical and 12. Improve rnorale
10. Honesty 13. Develop esprit ile corps
tactical expertise 14. Coach
4. Knowyourunit 15. Counsel
o Individual and team skills
r Unit cohesion and
experience

Seluruh prinsip yang dikemukakan di 14. Esprit de corps.


atas dianggap berlaku universal dalam
kalangan militer. Hal menarih yang patut Empat belas priusip tersebut kemudian
menjadi perhatian adalah, bila kita ban- dibagi menjadi kelompok administrasi,
dingkan antara prinsip yang menjadi pengelolaan sumber daya manusia dan
landasan bagi kepemimpinan di organisasi produhsi. Prinsip umum manajemen ter-
mereka dengan 14 prinsip umum mene- sebut juga merupahan panduan bagi para
iemen dari Henry Fayol, maka akan hita manajer organisasi modern dalam menge-
temukan kemiripan antara prinsip-prinsip lola sumber daya organisasinya. Nampah-
tersebut dengan prinsip-pdnsip darl Fayol. nya prinsip-prinsip tersebut merupakan
Perhatikan empat belas prinsip menejemen bentuk penyederhanaan atas prinsip-prinsip
berikut: militer dan mehanisme kerja sistem yang
berlaku di organisasi militer.
General Principles of Management Mengapa dikatakan bahwa prinsip-
1. Division of work. prinsip urnum menejemen merupakan hasil
2. Authority and responsibility. saripati serta penyederhanaan dari beragam
3. Discipline. prinsip serta mekanisme herja sistem di
4. Unity of command. organisasi militer? Sebagaimana telah dike-
5. Unity of direction. mukakan di atas, organisasi militer meru-
6. Subordination of individual interest pakan satu-satunya kelompok sosial atau
to general interest. kelas sosial dalam masyarahat yang tidak
7. Remuneration of personnel. mengalami perubahan selama jangka wahtu
8. Centralization. yang panjang. Kestatisan mekanisme kerja
9. Scalar chain line of authority. sistem dalam organisasi tersebut telah

22 MANAIERIAL, VOL. 2, NO. 3, Oktober 2003 : 19 - 29


membentuk organisasi yang unik dan mimpinan militer, dan kepemimpinan mi-
berharakter sama dimanapun kelas sosial liter mengikuti prinsip-prinsip dasar militer.
tersebut berada (Shapiro, 1956). Dan obyek Terdapat beberapa definisi tentang
yang menjadi studi Fayol sebelum ia l<epemimpinan militer yang diberikan oleh
mengemuhakan prinsip-prinsip umum me- organisasi-organisasi militer dunia. Sekolah
nejemen, adalah para pekerja di industri tinggi komando anghatan darat (1980)
pertambangan. Organisasi perdagangan memberikan definisi tentang hepemimpinan
pada industri pertambangan itu sendiri militer sebagai: "Kepemimpinan adalah spni
dibentuh dengan mengihuti pola organisasi dan pelaksanaan mengenakan kepenga-
militer. Selain itu, negara Prancis pada ruhan dan memberikan bimbingan hepada
masanya juga memiliki organisasi militer oraug'orang bawahan sehingga dari pihalc
yang kuat dan berjaya. Hal ini sedikitnya yang dipimpin itu timbul kemauan,'keper-
turut memberihan inspirasi bagi Fayol kala cayaan, respek dan kepatuhan serta
merumushan prinsip-prinsip umum mene- ketaatan yang diperluhan dalam menunai-
jemen. Maha, merupakan hewajaran bila kan tugas-tugas yang dibebanhannya tanpa
prinsip yang muncul kemudian mempunyai banyak menggunakan alat dan waktu,
hemiripan dengan prinsip-prinsip dan tetapi dengan banyak heserasian antara apa
mekanisme kerja sistem di organisasi militer. yang menjadi obyek kelompoh atau kesa-
tuan dengan apa yang menjadi kebutuhan-
kebutuhan atau tujuan perorangan.
Definisi Kepemimpinan Militer Adapun definisi kepemimpinan dari
British Defence Doctrine (2001): "Military
Adakah perbedaan utama antara hepe- leadership is the projection of personality
mimpinan militer dan non militer? Karena and character to get subordinates to do
kepemimpinan merupakan fitrah dari hema- what is required of them and to engender
nusian, maka tidak terdapat perbedaan within them the confidence that breeds
yang mendasar antara kepemimpinan initiative and the acceptance of risk and
militer dan non militer. Perbedaan mungkin responsibility."
terletak pada ciri, tujuan, serta sasaran Sedangkan American Army Doctrine
kepemimpinan. Hal ini dibahas dalam (2000) memberikan definisi yang lebih
bagian hepemimpinan militer Indonesia. singkat sebagai: "Military Leadership is a
Kepemimpinan dapat berasal dari process by which an officer influences his
karakter dan hepribadian pemimpin yaag soldiers to accomplish their mission."
kuat. Kedua hal tersebut akan mengimbas Adapun definisi kepemimpinan militer
bagi pembentukau harahter dan hepribadian tersebut mengandung beberapa unsur :
bawahan. Imbasan dari kekuatan karahter 1. Seni. Unsur seni dalam hepemimpinan
dan kepribadian adalah terbentuknya mengandung arti kecakapan, kema-
hepercayaan diri bawahan dan heberanian hiran dan keterampilan mempraktekkan
mereka untuh menerima risiho dan kesiapan teori secara sistematis dan tepat, yang
untuk memikul tanggung jawab yang besar. berdasar atas pengalaman.
Tanggung jawab yang besar bagi tentara 2. Ilmu. Unsur ilmu dalam hepemimpinan
yang mengemban tugas ganda, sebagai militer berdasarkan atas sejumlah teori
pembela/abdi negara pembela cita-cita kemiliteran yang telah dipelajari dan
bangsa dan berperan aktif dalam hemasya- dapat diajarkan. Secara ilmiah hepe-
rakatan. Ini semua tercapai melalui sebuah mimpinan' militer berdasarhan atas
proses. Kepemimpinan militer merupahan nilai, konsep, prinsip dan teknik yang
sebuah proses yang berlaku atas dasar bersifat universal dan merupakan dok-
memimpin dengan memberihan karya nya- trin kerj a para.penggunanya.
ta. Ini merupakan salah satu prinsip kepe- 3. Mempengaruhi dan menuntun. Unsur
mempengaruhi darr menuntun dalam

Kepemimpinan Militer: (Svam Soemanagara) 23


kajian kepemimpinan militer menan- pernah lepas sama sekali dari hal-hal ter-
dakan sebuah pandangan bahwa ma- sebut di atas. Setiap kali terjadi penyim-
nusia dewasa tidak dapat dididik, pangan oleh anggota organisasi militer dan
niunun hanya dapat dipengaruhi. Un- atau organisasi negara, maka penyim-
tuk dapat mempengaruhi dan mengge- pangan akan dilurushan kembali dengan
rakkan manusia, maha dipelukan berpedoman pada undang-undang dasar,
kelebihan atau keunggulan dari seorang sumpah dan janji prajurit/ tentara.
pemimpin.
4. Manusia. Unsur manusia memegang
peran fundamental dalam kepemim- Kepemimpinan Militer Indonesia;
pinan militer. Prajurit militer/tentara- Sejarah Singkat, Nilai dan Prinsip
Iah yang akan menentukan tercapai
atau tidaknya tujuan yang telah Bagaimana halnya dengan kepemim-
ditetapkan. "It is not the gun, but the pinan militer di Indonesia? Apakah militer
man behind the gun wins the war," negara ini mempunyai keunikan dalam
demikian jargon yang sering dipakai nilai-nilai yang dianutnya, asas-asas yang
dalam militer. Selain sebagai penggerah menjadi panduan pelaksanaan tugas, serta
utama organisasi, prajurit juga memiliki harakteristik lainnya yang berbeda diban-
hebutuhan-kebutuhan mendasar. Kepe- dingkan militer negara lain? Nilai dan
mimpinan militer yang baik ahan dapat prinsip apahah yang dianut militer Indo-
menyeimbangkan antara pemenuhan nesia, yang mempengaruhi pola kepemim-
kebutuhan mendasar para anggota pinannya? Bagaimana bentuk kepemim-
organisasi militer dengan pencapaian pinan militer berlaku di organisasi militer
cita-cita bangsa dan negara yang telah negara ini?
ditetapkan hala negara pertama hali Anglcatan bersenjata negara ini mem-
berdiri. punyai sejarah yang berbeda dibandingkan
5. Tujuan. Unsur tujuan dalam kepemim- negara lain. Bila negara lain membentuh
pinan militer meupahan seni dan ilmu organisasi militernya setelah negara ter-
untuh membawa dan mempengaruhi bentuk, maka Indonesia memilihi anghatan
organisasi militer menuju pencapaian bersenjata sebelum negara terbentuk. Se-
sasaran kepentingan dengan baik. jarah menunjukkan bahwa militer di negara
ini merupakan bentukan dari rakyat yang
Kepemimpinan mengindikasihan ada- bersenjata (milisi itau laskar) yang mem-
nya hekuasaan. Kekuasaan terjadi oleh bentuk organisasi angkatan bersenjata/
beragam hal. Pemimpin mempunyai keku- tentara. Oleh ketidaklaziman adanya ang-
asaan atas anah buah dalam batasan hatan bersenjata sebelum terbentuhnya
pelaksanaan tugas dan kewajiban yang negara, maka segera setelah Republik
telah ditetapkan. Atasan/pemimpin maupun Indonesia terbentuk pada 17-8-1945, mili-
bawahan/anak buah, memiliki kewajiban ter menformalkan organisasinya pada 5-10-
yang sama untuh melakulcan hal-hal yang 1945. Dengan demikian organisasi tersebut
sepatutnya mereka lakukan. Ketentuan atas telah mengikuti aturan yang berlaku umum
hal-hal yang patut dilaksanakan tersebut tentang pembentukan angkatan bersenjata
berasal dari cita-cita bangsa yang pada di sebuah negara.
dmumnya termahtub dalam ayat-ayat di Keunikan lain dari militer di n'egara ini
Undang-undang dasar suatu negara. Ini adalah dalam hal civil military relations.
kemudian dijabarkan dalam janji serta Berbeda dari negara barat yang berfalsafah
sumpah. prajurit. Hal ini menunjukkan demokrasi liberal dimana civil supremacy
bahwa kewajiban yang harus dilakukan memegang peran utama lcehidupan ber-
telah diformalkan secara hukum. Dengan negara, maka di Indonesia holaborasi antara
demikian, kepemimpinan militer tidak akan tentara-rakyat dan rahyat-tentara (ma-

24 MANAIERIAL, VOL. 2, NO. 3, Oktober 2003 : t9 - 29


nunggal rakyat dan tentara) dalam Sapta Marga
menjalankan roda pemerintahan adalah hal
yang lumrah. Peran hepemimpinan tentara t. Kami warga Negara Kesatuan Republik
sebagai pejuang yang kemudian dikenal Indonesia yang bersendikan Pancasila
sebagai tentara-rakyat, tentara- pejuang, 2. Kami patriot Indonesia pendukung serta
tentara-profesional, tidak lantas menghi- pembela ideologi negara yang bertang-
langkan peran merelca sebagai rakyat. gung jawab dan tidak mengenal menye-
Bentuk perjuanganpun mengalami meta- rah
morfosis. Dari perjuangan angkat senjata 3. Kami kstaria Indonesia yang bertakwa
frontal langsung berhadapan dengan musuh pada Tuhan Yang Maha Esa serta
negara, menjadi perjuangan dalam kegiatan membela kejujuran, kebenaran dan
sosial politik. Oleh keunikan inilah muncul [<eadilan
konsep Dwifungsi militer/ tentara. Falsafah 4. Kami prajurit Angkatan Berseniata
dari Dwifungsi ini sendiri merupakan Republik Indonesia adalah bhayangkari
sebuah wujud pengabdian pada bangsa dan Negara dan Bangsa Indonesia
negara dapat dilakukan melalui beragam 5. Kami prajurit Angkatan Bersenjata
bentuk dalam kerangka tentara-rakyat, Republik Indonesia memegang teguh
tentara-pejuang. Sejarah terbentuknya mi- disiplin patuh dan taat pada pimpinan
liter di negara inilah yang memunculkan serta menjunjung tinggi sikap dan
honsep manunggal tentara dan rakyat, yang kehormatan prajurit
terbaik bagi rakyat terbaik bagi tentara, dan 6. Kami prajurit Angkatan Bersenjata
pengabdian serta peduangan terwujud Republik Indonesia mengutamakan
dalam segala bidang kehidupan. Kemanung- keperwiraan di dalam melaksanakan
galan tentara dan rakyat merupakan wujud tugas serta senantiasa siap sedia
sinergi antar anggota dalam organisasi berbahti kepada negara dan bangsa
negara. Kemanunggalan itu sendiri hanya Kami prajurit Angkatan Bersenjata
dapat terbentuh bila organisasi militer Republik Indonesia setia dan menepati
memiliki kepemimpinan yang baik. janji serta sumpah prajurit
Kepemimpinan militer Indonesia berinti
pada nilai-nilai relijius agamis sehaligus Kemudian hal tersebut diperkuat deng-
falsafah hetimuran. Cara pandang bangsa an;
ini yang diwariskan dari para pendahulu
terwujud dalam Pancasila sebagai ideologi Sumpah Praiurit
pemandu kehidupan berbangsa dan ber-
negara. Pancasila merupakan falsafah uta- Saya Bersumpah
ma bagi kepemimpinan militer di negara ini.
Pancasilaitu sendiri termaktub dalam Demi Allah :

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.


Terdapat hubungan yang erat antara Setia kepada pemerintah dan tun-
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, duk kepada Undang-Undang dan
Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit Ideologi.negara
dan Prinsip kepemimpinan tentara Indone-
sia. Patokan nilai-nilai relijius-agamis dan Tunduk kepada hukum tentara
falsafah ketimuran yang menjadi sendi
utama kepemimpinan militer Indonesia Menjalankan segala kewajiban
terdapat dalam Sapta Marga angkatan dengan penuh rasa tanggung
bersenjata yang disampaihan sebagai ber- jawab kepada tentara dan Negara
ikut: Republik Indonesia

Kepemimpinan Militer: (Syam Soemanagara) 25


Memegang teguh disiplin tentara gung sebelumnya, dimana tentara
berarti tunduk, setia, hormat serta mempunyai kedudukan dan peran
taat kepada atasan dengan tak sebagai kehuatan militer dau kehuatan
membantah perintah atau putusan sosial. Ciri-ciri hepemimpinan militer
terdiri dari:
Memegang segala rahasia teutara a. Dalam bidang sosial akan lebih
sekeras-kerasnya menitikberathan kepada ciri-ciri
hepemimpinan Demokrasi
Konstruhtif.
Perhatikan kesesuaian antara Pancasila, b. Dalam bidang militer akan lebih
Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Pan- ,menitikberathan hepada ciri-ciri
casila sebagai ideologi berbangsa dan kepemippinan Otoriter Ifu nstruhtif.
bernegara merupahan landasan bagi tiang
Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Kedu-
anya adalah tiang utama yang sekaligus Wujud Kepemimpinan Militer
berperan sebagai pemandu hepemimpinan
militer Indonesia. Nilainilai relijius dan Pendekatan teoritis-konseptual bagai-
agamis itu sendiri telah melebur dalam manapun juga kurang dapat memberikan
wujud terbentuknya falsafah Pancasila. gambaran nyata lagi mendetail tentang
I(ajian hal hepemimpinan, militer kepemimpinan militer. Oleh sebab itu,
maupun non militer tidah akan lengkap dibawah ini diberikan beberapa contoh
tanpa memberikan tujuan, sasaran, sifat kasts conflict of interests dari para anggota
dan ciri-ciri hepemimpinan tersebut. Oleh organisasi negara dari sejarah pasca era
harenanya, hepemimpinan militer Tentara pejualgan melawan penjajah. Moral dari
Nasional Indonesia (TNI) dijabarhan seagai diambilnya contoh-contoh tersebut adalah
berikut: untuh memberikan gambaran tentang hepe-
1. Tujuan adalah seni dan ilmu meng- mimpinan militer dalam linghup makro,
gerakkan serta mempengaruhi dan organisasi negara. Pandangau yang dibe-
menuntun organisasi menuju pen- rihan di sini adalah paudangan netral
capaian sasaran kepentingan yang telah obyektif atas topik kajiau yang diselaraskan
ditetapkan dengan baik, yang akan dengan hajian manajemen, dan bukan
meliputi pelaksanaan tugas pokok seefi- untuh memberihan gambaran tentang
sien dan seefehtif mungkin. militerisme.
Z. Sasaran adalah organisasi yang el'ehtif, Dalam hepemimpinan militer, loyalitas
mempunyai semangat yang tinggi dan Uoyal$ memegang posisi tertinggi. Unsur
jiwa harsa yang kuat, untuk dapat tersebut merupakan unsur utama dalam
dikerahkan dalam rangha pelaksanaan organisasi militer. Kepemimpinan militer
tugas pokoh tentara. ditujuhan untuk membangun, mening-
1. Sitht adalah kualitas yang harus dimiliki katkan dan mempertahanhan loyalitas para
oleh seorang pemimpin dalam menja- anggota/prajurit terhadap bangsa, negara
lankan fungsinya. Pancasila mengu- dan organisasi. Loyalitas dalam pandangan
tamahan nilai-nilai moraVmental mau- tentara Indonesia dibangun atas landasan
pun kecahapan yang tinggi serta sifat- falsafah bangsa dan Undang-Undang Dasar.
sifat lireatill ahtif, berwibawa dan Lbnllict of interests berwujud pem-
bijaksana berontahan yang dilakukan oleh milisi atau
4. Ciri-ciri kepemimpinan militer. Oleh laskar maupun oleh para anggota tentara
heunikan tentara Indonesia, maka yang membangkang, dapat dikategorikan
mereka mengemban dua tugas pokok. sebagai kasus pelanggaran atas nilai dan
Dua tugas pokok ini terkait dengan primip loyalty, integrity, loyalty to the
falsalhh Dwifungsi yang telah dising- nation's ideals and the unit, sense of

26 MANAJERIAL , VOL. 2, NO. 3, Oktober 2003 : 19 - 29


responsibility in subordinates, dan live the jukkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai apa
army values. Walau demikian, pelanggaran yang telah dilanggar mereha;
akan dilihat dari hasus perkasus. Untuk memaharni. tabel tersebut, maka
Lebih lanjut, dipandang dari sudut sejarah dapat dipelajari kembali. Tabel di
menejemen, maka pembanghangan sehe- atas merupakan bentuh penyederhanaan
Iompok anggota organisasi merupakan atas pelanggaran nilai dan prinsip yang
pelanggaran terhadap beberapa prinsip- dianut yang dilakukan oleh sebagian ang-
prinsip umum menejemen. Prinsip-prinsip gota organisasi. Pelanggaran sebagai cer-
yang dilanggar adalah discipline, subor- minan honflih kepentingan antar anggota
dination of indhridual interest to general akan mengganggu mekanisme kerja sistem
interest, order, authority and responsibility organisasi negara.
dan esprit de cotps. Pelauggaran terhadap Pertanyaan yang mengemuka adalah,
prlnsip-prinsip rnenejemen dalam sebuah bagaimana wujud dari kepemimpinan mi-
organisasi sudah dapat dipastikan akan liter dalam menangani kasus-hasus terse-
menghambat pencapaian tujuan yang telah but? Oleh adanya perau ganda tentara
ditetapkan bersama. Hal 5z2pg lebih buruk Indonesia sebagai tentara/ prajurit pejuang,
adalah pencapaian visi organisasi akan prajurit profesional dan sehaligus prajurit
semahin sulit. rakyat, prajurit sosial, maka tentu jalan
Bila kajian kepemimpinan militer ini penyelesaian atas kasus-kasus di atas
masulc sedikit he tataran politik, maka memiliki dua jalan. falan pertama meru-
seluruh pemberontakan tersebut merupakan pakan penyelesaian dari sisi hepemimpinan
gerakan politis berupa peughianatan (pe- demokrasi honstruktif. Sedang jalan hedua
langgaran berat) terhadap cita-cita negara berangkat dari ciri kepemimpinan otoriter
(visi dari organisasi). Beberapa dari pem- honstruktif.
berontahan yang dilahuhan terhadap Menghadapi kasus-kasus pemberontahan
pemerintah pwat (top level managemenfi atau pelanggaran oleh sesama anggota
rnendapat bantuan dari pihah asing. organisasi, maka kepemimpinan militer
Infiltrasi pihah asing dalam sebuah hanya mempunyai satu cara penyelesaian,
organisasi militer mauprtn non militer akan yaitu pengguraan hepemimpinan Otoriter
membahalrakan seluruh sistem yang sedang Konstruktif.
dan atau telah dibangun. Untuk organisasi Otoriter berarti keputusan untuk me-
negara (Indonesia) dan juga militer, pem- nyelesaikan suatu konflik dilahukan dengan
bangkangan ahan mernbahayakan keber- tegas, taat pada prinsip, sumpah serta janji
langsungan rlegara dalam jaugha panjang. yang dipegang teguh dalam horidor pen-
Terlebih lagi kelompoh sosial terbesar 5,a1g capaian visi organisasi (cita-cita bangsa).
dinamakan negara Indonesia sedang mem- Peu1,s|s5niu, suatu kasus pelanggaran se-
bangun dan memperhohoh sistemnya. lain dilahukan dengan ketegasan dalam
Dari sejarah negara Indouesia, terdapat hebenaran, juga dilakuhan dengau berlan-
beberapa kasas conllict ol' futerests yang daskan hukum formal yang ber-laku.
rnembaha\rakan orgauisasi negara seperti Apakah hukum lbrrnal tersebut? Undang-
pemberontahan PRlLl/Permesta, pen5zsls- Undang Dasar dan lalsafah ideologi ber-
wengan terhadap cita-cita (visi) organisasi/ bangsa dan bernegara, Pancasila. Ini diber-
negara, pelanggarau tata nilai hetimuran lakukan baik dalam organisasi militer itu
seperti pemberontakan PKI Madiun 1948 sendiri, nlaupurl negara. Dengan menerap-
dan pernberontahan G 30 S/ PKI. Dari sudut kan ketegasan atas kebenaran mengikuti
pandang kepemimpinan militer maupull prinsip lo_valt1, to the natiort's ideals and the
kajian menejemen, maka konllik kepen- znrrZ (prinsip militer) ata:u subordination of
tingan tersetrut dapat diperlihatkan dalam individttal intercst to general interest
sebuah "Tabel Pelanggaran," yaug menun- (prinsip nrenejemen) serta esprit de corps
(semangat kesatuan dan persatuan bangsa),

Kepemirnpinan Militer: (Svan Soemanagara) 27


Tabel Pelanggaran
'Sejarah Peristiwa Pelanggaran Terhadap Pelanggaran Terhadap
No :'Pelauggaran Dalam Prinsip Militer Priusip Menejemen
'Oisanisasi Nepara
1 PKI Madiun 1948 1. Pelanggaran terhadap nilai 1. Su bordination of indiuidual
agama, Pancasila, UUD 1945 interest to general interest
2. Lo-valt-y to the nation's ideals 2. Uttit_r, of command
and the unit 3. Esprit de corps
3. Inteeritv
2 PRRI/ Peruresta t. Lo-valtv 1. Discipline,
2. Integrigr 2. Su bordina tion of individ u al
3. Lo_tralt_r., to the nation's ideals ihterest to general interest
and the unit 3. A u thority and responsibility
4. Sense of responsibilit-r in 4. Esprit de corps
subordinates
5. Lit e the arnt-t, values
6. Honestv
J G 30 S/PKI 1. Pelanggaran terhadap nilai 1. Subordination of indiuidual
agama, Pancasila, UUD 1945 interest to general interest,
2. Lo_valt-v to the nation's ideals 2. Unitt, of command
and the unit 3. Unitv of direction
3. Integrifrr . 1. Authority and responsibility
4. Live the army values 5. Esprit de corps

maha hepemimpinan militer menunjukkan Perlu kembali diingat bahwa, kepe-


wujudnya. Anggota organisasi, militer mau- mimpinan militer selain mengikuti tata nilai
pun non militer, 5zang melanggar, mem- ],ang dianut suatu bangsa, falsalhh, prinsip,
berontak, maupun berkhianat, akan terkena sumpah serta janji, juga mengihuti bentuk
saugsi tegas. hubungan antara militer dan sipil (cftzil-
Ketegasan dipakai untuk mendidik seka- miktaryt relations). Dalam kajian meneje-
Iigus mengarahkan anggota yang melang- men, maha hepemimpinan ahan mengikuti
gar agar kembali pada jalur pencapaian lingkungan eksternal organisasi. Artinya
cita-cita organisasi. Selain itu, beutuk kepemimpinan adakalan)za bernuansa situa-
kepemimpinan otoriter konstruktif dipakai sional. Terkait dengan organisasi militer
uintulr memberil(an warning bagi para yang memilihi dua peran, maha kepemim-
anggota organisasi lainnyn agar tidak pinan militerpun akan mengikuti keadaan
bertindah melanggar tujuan yang telah Iingkungan elcsternalnya. Bila linghungan
ditetapkan bersama. Ini merupakan wujud eksternal, keadaan rnasyaral(at, berwuiud
konstruhtif dari ciri kepemimpinan otoriter. civil sttpremacy yan:g huat, kepemimpinan
Kepemimpinan militer tidak berjalan di atas militer otoriter honstruktif tidak akan sesuai.
jalur otoriter belaka, namurl juga harus Oleh ketidaksesuaian ini, maka kepemim-
membangun. Singkatnya, otodter kon- pinan demokrasi konstruktiflah merupakan
struhtif bermahna tegas, disiplin sesuai bentuk yang lebih sesuai. Walau demikian,
atural. dau hukum yang berlaku serta gaya dari keduanya sering kali dipakai di
membangun semangat untuk taat berada dalam maupun di luar organisasi militer.
dalam koridor pencapaian cita-cita bersama. Dan peuerapan dari dua gaya tersebut tidak
Sehingga bentuk hepemimpinan yang secara penuh bernuansa dikotomis.
demilrian dapat bernuansa pre-emptive,
pro a cti ve serta prev en tive.

28 MANAIERTAL, VOL.2, NO 3, Oktober 2OO3 :79 - 29


Penutup of Managerial Function, 5'h Edition,
McGraw Hill, I(ogakusha Ltd, Tokrzo.
Kepemimpinan merupahan kristalisasi I(eesing, F. F., 1964, Cultural Antht"opology,
beragam fahtor. Lingkuugau eksternal in- Holt, Rinehart and Winston, New York.
dividu nraupurr organisasi juga mempenga- Makowsky, Michael (et al)., L972, The
ruhi gaya kepemimpinan. I(epemimpinan Discoveryz o{ Society, Random House,
militer pada hakekatnya tidah berbeda dari New York.
hepemimpinall nor. militer. Perbedaan 5ra1g Drucker, P., 1992, Managing for the Futnte,
utama terletah pada tataran nilai yang Basic Boohs, New Yorh.
dianut, thlsafah yang melandasi, tujuan, Seholah Staf dan I(omando (SESKOAD).,
ciri kepemimpinan. Terdapat
sasaran, serta 1980, Vademicun: Pengetahuan Perta-
satu hal yang tidak boleh terlewatkan hanan dan Keantanaa, Bandung.
dalam hajian kepemirnpinan militer ini, Shapiro, H., 1956, Man, Culturc, and
yaitu perhatian terhadap hesejahteraan Society, Basic Books, New York.
anggota organisasi. R., 1978, hincipte of Manage-
Terr"y, G.
Bagaimanapun juga, sebuah organisasi ment, McGraw Hill, I(ogakusha Ltd,
tidah dapat berjalan dengau bailc bila Tolryo.
anggota organisasi tersebut mengalami Weber, M., 1946, Theoty of Social and
hesulitan dalam hal kesejahteraan. Disinilah Economic Organization, Translated by
kepemimpinan akan memegang peran A. Henderson dan T. Parsons, Oxford
penting. Selain ditujukan untuh mencapai University Press, New York.
cita-cita bangsa dan negara dengan sebaih British Defence Doctrine, 2001, On www.
mungkin, hepemimpinan rniliter iuga azbea.org
ditujuiran untuk mengoptimalhan hinerja American Army Doctrine, 2000, On
anggota organisasi militer. Salah satu cara www.cadet.com
meraih hinerja optimal dari anggota organi- www,azbea.org
sasi ialah dengan mengarahhan kepemim- www.cadet.com
pinan militer pada peningkatan kesejah-
teraan anggota organisasi. Kesejahteraan ini
meliputi pemenuhan kebutuhan dasar dan CV
sistem kenailcan pangkat. Untuk hesejah-
teraan berupa sistem henaikan panghat. Mayiend (Purn) Syam Soemanagara,
peran dari kepemimpinan militer terwujud Iulus AMN 1961. Dinas aktif penugasan
secara bailr dengan melalui penerapan merit selama 34 tahun. Dinas ahtif penugasan
rating s-ystem yang benar selama masa ahtif rniliter di lapangan selama 27 tahur^.
dinas seorang pemimpin militer di Pernah berdinas sebagai dosen
organisasi. SESI(OAD, Atase Pertahanan untuh
Britauia Raya, dan Inspektur Jenderal
Departemen Luar Negeri. labatan
Daftar Pustaka terakhir adalah sebagai Duta Besar
Berhuasa Penuh Republik Indonesia
Bell, D., 1973, The Coming of Post Indus- untuh Negara Lebanon.
trial Society, Penguin Books Ltd, New
York. E-mail : soemanaqara@yahoo.com
Harold I(oontz and Cyril O'Donnel., 1980,
Principle of Management: An Analysis --- Sakunar --

Kepemimpinan Militer: (S-vant Soenanagara) 29

Anda mungkin juga menyukai