Anda di halaman 1dari 19

BERFIKIR SISTEM

Disusun oleh :
1. Dini Hariani (10070211024)
2. Nuramalina S (10070211034)
Kasus “Kenakalan Remaja”
Latar Belakang Masalah
Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa
pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak yang
baru mengalami pubertas seringkali menampilkan
beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta
mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah,
atau di lingkungan pertemanannya.
             Kenakalan remaja di era modern ini sudah
melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah
umur yang sudah mengenal Rokok,
Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal
lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda
dapat melihat brutalnya remaja jaman
sekarang.  Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakan diatas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
• Apa yang dimaksud dengan kenakaln remaja?
• Bentuk-bentuk kenakalan remaja?
• Apa yang menyebabkan terjadinya kenakalan
remaja?
• Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?
Tujuan :
Adapu tujuan pembahasan Kasus
kenakalan remaja ini adalah untuk
mengetahui kenakalan remaja dan cara
mengantisipasi agar dapat mengurangi
tingkat kenakalan remaja tersebut dan
mengolahnya dengan cara berfikir
secara system.
Bagaimana interaksi antar elemen ?
Faktor terjadinya “Kenakalan Remaja”
Faktor Internal
1. Krisis identitas
2. Kontrol diri yang lemah
Faktor Eksternal
3. Kurangnya perhatian dari orang tua,
serta kurangnya kasih saying
4. Minimnya pemahaman tentang
keagamaan
5. Pengaruh dari lingkungan sekitar
Causal Loop Diagram
Penjelasan Diagram :
Kenalakaln remaja terjadi diakibatkan oleh banyak factor. Diantaranya adalah
ksibukan orang tua, lingkungan yang buruk, salah didikan dari orangtua sebagai
contoh bagi anak-anak mereka. Apabila kesibukan orangtua meningkat, maka
perhatian terhadap anak-anaknya akan berkurang dan menyebabkan kenakalan
remaja.Apabila kurang perhatian ditambah dengan kurangnya pengetahuan tentang
ilmu agama dan minimnya keimanan maka sang remaja tersebut dapat melakukan
atau mencoba-coba hal yang buruk seperti narkoba, minum-minuman keras,
pergaulan bebas dsb. Selanjutnya, niat yang berawal dari coba-coba kemudian
semakin meningkatkan kenakalan remaja yang mengakibatkan rusaknya generasi
muda Indonesia.
Apa itu System Thinking ???
Menurut McNamara (2003), secara
mendasar systems thinking merupakan
suatu cara membantu orang untuk
memandang dunia, termasuk
organisasinya dari perspektif yang luas
melibatkan struktur-struktur, polapola
dan peristiwa-peristiwa daripada hanya
melihat peristiwa-peristiwanya saja.
Iceberg Phenomenon
Analisis Struktur
Analisis Struktur berdasarkan Kasus “Kenakalan Remaja”

• Kejadian (Event) : Polda Metro Jaya menutup tahun 2012 dengan berbagai
catatan penting, diantaranya adalah pada tahun 2012 Kasus kenakalan sebesar
36,66% dari tahun 2011.
• Perilaku Sistem: Kasus kenakalan remaja erat hubungannya antara waktu yang
dimiliki orang tua dengan keingintahuan anak terhadap hal-hal baru yang
negative.
• Struktur Sistem : Terdapat hubungan aantara waktu yang dimiliki orangtua
dengan keingintahuan anak terhadap hal-hal negative aadalah hubungan tak
langsung, yaitu keimanan atau pengetahuan keagamaan seorang anak yang
sangat minim.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian ditemukan bahwa salah satu
faktor penyebab timbulnya kenakalan remaja adalah tidak berfungsinya
orangtua sebagai figur tauladan bagi anak (Hawari, 1997). Selain itu suasana
keluarga yang meninbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta
hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis
bagi setiap usia terutama pada masa remaja.
Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994) orangtua dari remaja nakal
cenderung memiliki aspirasi yang minim mengenai anak-anaknya,
menghindari keterlibatan keluarga dan kurangnya bimbingan orangtua
terhadap remaja. Sebaliknya, suasana keluarga yang menimbulkan rasa aman
dan menyenangkan akan menumbuhkan kepribadian yang wajar dan begitu
pula sebaliknya.
Usulan Pemecahan Masalah
Membentuk lingkungan yang baik.
• Caranya ialah agar anak-anak itu  lebih banyak
berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang
takut akan Allah atau memilih teman yang dekat
dengan Tuhan. 
• sekolah untuk memulai perbaikan remaja,
diantaranya melakukan program mentoring
pembinaan remaja lewat kegiatan kerohanian.
• Pembinaan dalam keluarga
Orangtua adalah orang yang paling
bertanggungjawab dengan akhlak dan
perilaku anaknya.  Orangtua harusnya
memberikan perhatian lebih terhadap anak-
anak mereka.
Perlu kita ingat bahwa kelengahan,
keteledoran dari salah satu lingkungan,
merupakan kegagalan dalam pembinaan
remaja dan akan berarti sia-sialah atau
gagallah pembinaan oleh lingkungannya.
Terimakasih atas perhatiannya 

Teknik Industri UNISBA

Anda mungkin juga menyukai