Anda di halaman 1dari 2

Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) adalah salah satu dari 20 pelayanan wajib RS yang

sesuai keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333 / Menkes / Sk / XII / 1999. PGRS adalah
kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, baik rawat
inap maupun rawat jalan. Pelayanan gizi juga melayani metabolisme tubuh, dalam rangka upaya
preventif, promotif. Instalasi gizi mereupakan organ fungsional dalam jajaran direktorat
penunjang dan pendidikan dengan kegiatan pokok: (1) Penyelenggaraan makanan, (2) Asuhan
gizi rawat inap, (3) Asuhan gizi rawat jalan dan (4) Penelitian untuk kepentingan kuratif,
rehabilitasi dan pengembangan gizi terapan (Aritonang, 2012).

Pengertian:

Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah mengalami peningkatan yang memberikan
gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh.

Pra Valensi

Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil riset kesehatan tahun 2018 diketahui bahwa prevalensi
hipertensi di Indonesia sangat tinggi, yaitu rata-rata 38.1% dari total penduduk dewasa umur ≥
18 tahun. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Riskesdas 2018 menemukan prevalensi hipertensi
di Indonesia yang di 3 diagnosis oleh dokter sebanyak 8.4% dan yang minum obat anti hipertensi
sebanyak 8.8%. Penderita hipertensi yang minum obat anti hipertensi sebanyak 8.8% di dapatkan
yang rutin minum obat hipertensi sebanyak 54.4%, yang tidak rutin minum obat hipertensi
sebanyak 32.3% dan yang tidak minum obat sebanyak 13.3%. (Riskesdas, 2018).

Pengertian:

Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah daripada
nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin. Anemia merupakan
masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara
berkembang tetapi juga di negara maju.

Pra Valensi

Hal ini ditunjukkan dengan masuknya anemia ke dalam daftar Global Burden of Disease
dengan jumlah penderita sebanyak 1,159 miliar orang di seluruh dunia (sekitar 25 % dari jumlah
penduduk dunia). Sekitar 50% dari semua penderita anemia mengalami defisiensi besi (Mairita
dkk, 2018). Prevalensi jumlah remaja untuk provinsi DIY berdasarkan kelompok umur 10-14
tahun laki-laki (137.502), perempuan (129.145), 15-19 tahun laki-laki (146.481) dan perempuan
(138.348) (Dinkes DIY, 2014). Prevalensi anemia gizi besi pada remaja putri tahun 2014 di
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) umur 12-19 tahun yaitu (36,00%). Gambaran grafis
memperlihatkan bahwa di kabupaten Sleman (18,4%), GunungKidul (18,4%), Kota Yogyakarta
(35,2%), Bantul (54,8%), Kulon progo (73,8%). Sedangkan prevalensi anemia remaja putri
menurut WHO tahun 2012 sebesar 36,0% World Health Organization (WHO) memberikan
batasan bahwa prevalensi anemia di suatu daerah dikatakan ringan jika berada pada angka 10%
dari populasi target, kategori sedang jika 10-30% dan gawat jika lebih dari 30%.

Pengertian:

Hematemesis melena merupakan suatu perdarahan yang terjadi pada saluran cerna bagian
atas (SCBA) dan merupakan keadaan gawat darurat yang sering dijumpai di tiap rumah sakit di
seluruh dunia termasuk Indonesia. Pendarahan dapat terjadi karena pecahnya varises esofagus,
gastritis erosif atau ulkus peptikum.

Pra Valensi

Di Indonesia sebagian besar (70-85%) hemetemesis disebabkan oleh pecahnya varises


esofagus yang terjadi pada pasien sirosis hati sehingga prognosisnya tergantung dari penyakit
yang mendasarinya. Perdarahan akibat sirosis hati disebabkan oleh gangguan fungsi hati
penderita, alkohol, obatobatan, virus hepatitis dan penyakit bilier.

Anda mungkin juga menyukai