Anda di halaman 1dari 39

PAKET 1

DRILLING SOAL SKB FORMASI


TENAGA BIDAN

1. Seorang Perempuan, umur di perut sampai ke pinggang.


30 tahun, G2P1A0, hamil UK Hasil pemeriksaan KU baik, TD
39 minggu, datang ke PMB 120/80 mmHg, N: 78 x/menit,
dengan keluhan utama mules P 21x/menit, S 36,2 0C, TFU 35
menjalar sampai ke pinggang cm, presentasi kepala, kontraksi
sejak 3 jam lalu. Hasil anamnesis (4x/10’/40”), penurunan 2/5,
ibu memiliki riwayat diabetes. pembukaan 5 cm, HII, ketuban
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD (+), penunjuk UUK, DJJ 138
110/70 mmHg, N: 80 x/menit, x/menit. Bidan melakukan
P 20x/menit, S 36,2 0C, TFU 41 asuhan pemantauan janin
cm, presentasi kepala, kontraksi menggunakan partograf.
(3x/10’/30”), penurunan 5/5, Kapan dilakukan pemantauan
pembukaan 4 cm, HI, DJJ 138 kesejahteraan janin?
x/menit. Faktor apakah yang A. Setiap 5-10 menit
menyebabkan keadaan ibu B. Setiap 30 menit
tersebut? C. Setiap jam
A. Power D. Setiap 2 jam
B. Passage E. Setiap 4 jam
C. Passengger
D. Psikologis
E. Penolong 3. Seorang perempuan umur 22
tahun, G1P0A0 hamil UK 40
2. Seorang perempuan umur 25
minggu, sedang inpartu kala II di
tahun, G2P1A0 hamil UK 40
Puskesmas. Hasil anamnesis ibu
minggu, sedang inpartu kala I
mengeluhkan ingin meneran.
di Puskesmas. Hasil anamnesis
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
ibu mengeluhkan mules nyeri

48 PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI


110/80 mmHg, N: 80 x/menit, B. Melakukan Amniotomi
P 24x/menit, S 36,2 0C, TFU 35 C. Memposisikan dorsal
cm, presentasi kepala, kontraksi recumbent
(5x/10’/45”), penurunan 2/5, D. Memimpin meneran
pembukaan 10 cm, HIII, E. Memberikan nutrisi kepada
ketuban jernih, penunjuk UUK, ibu
DJJ 138 x/menit. Ibu sudah
5. Seorang perempuan umur 21
tahu dalam persalinan kala II.
tahun, G1P0A0 hamil UK 40
Asuhan apakah yang paling
minggu, sedang inpartu kala I di
tepat dilakukan pada kasus
Puskesmas. Hasil pemeriksaan
tersebut?
KU baik, TD 110/70 mmHg,
A. Melakukan penahanan
N: 82 x/menit, P 22 x/menit, S
kepala
36,2 0C, TFU 36 cm, presentasi
B. Melakukan bimbingan
kepala, kontraksi (4x/10’/45”),
meneran
penurunan 2/5, pembukaan 6
C. Meletakkan handuk di perut
cm, HIII,selaput ketuban (+),
ibu
penunjuk UUK, DJJ 123x/menit.
D. Melakukan evaluasi tanda-
Bidan melakukan Asuhan kala
tanda vital
I. Evaluasi asuhan apakah yang
E. Membantu ibu memilih
paling tepat dilakukan pada
posisi meneran
kasus tersebut ?
4. Seorang perempuan umur 22 A. Tanda tanda vital ibu
tahun, G1P0A0, hamil UK 40 B. Kondisi psikologis ibu
minggu, sedang inpartu kala II di C. Kemajuan persalinan
Puskesmas. Hasil pemeriksaan: D. Kemampuan meneran ibu
KU baik, TD 120/70 mmHg, E. Dukungan persalinan kala II
N: 80 x/menit, P 23 x/menit, S
6. Seorang Perempuan umur 23
36,2 0C, TFU 35 cm, presentasi
tahun, G1P0A0, sedang inpartu
kepala, kontraksi (5x/10’/45”),
kala II di PMB. Bidan telah
penurunan 2/5, pembukaan 10
memimpin meneran selama
cm, HIII, ketuban (+), penunjuk
20 menit. Hasil pemeriksaan:
UUK.. Asuhan apakah yang
KU baik, TD 120/80 mmHg, N
paling tepat dilakukan pada
81x/menit, P 22 x/menit, s 370C,
kasus tersebut?
pembukaan 10 cm, UUK jam
A. Melakukan Episiotomi

PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI 49


12, perineum terdapat parut, ibu senang dengan kelahiran
ketuban jernih, H IV, DJJ 125 bayinya dan nyeri di kemaluan.
x/menit. Asuhan apakah yang Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
paling tepat dilakukan pada 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, P
kasus tersebut? 20 x/menit, S 36,3 0C, TFU 2 jari
A. Episiotomi di bawah pusat, kontraksi keras,
B. Amniotomi perdarahan ±200cc, terdapat
C. Mc robert laserasi di mukosa vagina,
D. Penahanan kepala perineum sampai ke otot
E. Penahanan perineum sfingter ani. Masalah potensial
apakah yang paling mungkin
7. Seorang perempuan umur 27
pada kasus tersebut?
tahun, P1A0, dalam persalinan
A. Infeksi
kala IV di PMB. Hasil anamnesis
B. Perdarahan
ibu senang dengan kelahiran
C. Kesulitan BAK
bayinya. Hasil pemeriksaan: KU
D. Nyeri pasca persalinan
baik, TD 120/70 mmHg, N: 80
E. Gangguan aktivitas pasca
x/menit, P 22 x/menit, S 36,3
persalinan
0
C, TFU 2 jari di bawah pusat,
kontraksi keras, perdarahan 9. Seorang perempuan umur 25
±200cc, terdapat laserasi tahun, P1A0, dalam persalinan
di mukosa vagina dan kulit kala IV di PMB. Hasil anamnesis
penineum. Kategori derajat ibu senang dengan kelahiran
berapakah laserasi perineum bayinya dan nyeri di kemaluan.
pada kasus tersebut? Hasil pemeriksaan : KU baik, TD
A. Laserasi perineum derajat I 110/70 mmHg, N: 78 x/menit, P
B. Laserasi perineum derajat II 20 x/menit, S 36,3 0C, TFU 2 jari
C. Laserasi perineum derajat di bawah pusat, kontraksi keras,
IIIa perdarahan ±200cc, terdapat
D. Laserasi perineum derajat laserasi di mukosa vagina
IIIb sampai ke otot perineum.
E. Laserasi perineum derajat IV Asuhan apakah yang paling
tepat dilakukan pada kasus
8. Seorang perempuan umur 23
tersebut?
tahun, P1A0 dalam persalinan
A. Melakukan hecting laserasi
kala IV di PMB. Hasil anamnesis

50 PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI


B. Merawat luka sampai baik, TD 120/80 mmHg, N 80x/
sembuh sendiri menit, P 20 x/menit, S 36,60C,
C. Melakukan rujukan laserasi bayi lahir menangis keras dan
perineum bernafas tanpa kesulitan. Bidan
D. Membersihkan luka dengan melakukan asuhan BBL dan
larutan Nacl meletakkan di perut ibu. Selama
E. Mengajarkan ibu untuk berapa lama bidan melakukan
merawat perineum asuhan pada kasus tersebut?
A. Sampai bayi terlelap
10. Seorang perempuan umur
B. Selama 2 jam penuh
22 tahun, G1P0A0, sedang
C. Minimal selama 1 jam
inpartu kala II di PMB. Hasil
D. Sampai bidan selesai kala IV
pemeriksaan: KU baik, TD
E. Sampai bayi berhasil
110/70 mmHg, N 83x/menit, P
menyusu
20 x/menit, S 370C, pembukaan
10 cm, UUK jam 12, perineum 12. Seorang perempuan umur 24
ada parut, ketuban jernih, DJJ tahun, G1P0A0, sedang bersalin
125 x/menit, kepala janin sudah di PMB. Hasil anamnesis ibu
di dasar panggul. Bidan hendak bahagia dengan kelahiran
melakukan episiotomi medial. bayinya. Hasil pemeriksaan: KU
Masalah potensial apakah yang baik, TD 110/70 mmHg, N 83x/
paling mungkin pada kasus menit, P 20 x/menit, S 370C,
tersebut? bayi lahir menangis keras dan
A. Dispareunia bernafas tanpa kesulitan. Bidan
B. Adanya luka parut melakukan asuhan BBL dan
C. Penjahitan lebih sulit meletakkan di perut ibu. Tujuan
D. Laserasi derajat III/IV apakah yang yang didapat
E. Distorsi keseimbangan pada asuhan kasus tersebut ?
dasar pelvik A. Kehangatan bayi
B. Tanda- tanda vital ibu
11. Seorang perempuan umur 23
C. Keberhasilan menyusui
tahun, G1P0A0, hamil UK 39
D. Tanda - tanda vital bayi
minggu, sedang inpartu kala
E. Proses bounding
III di PMB. Hasil anamnesis ibu
attachment
bahagia dengan kelahiran
bayinya. Hasil pemeriksaan: KU

PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI 51


13. Seorang perempuan umur 26 C. Kebijakan rumah sakit
tahun, P1A0, sedang inpartu D. Tempat yang tidak
kala III di PMB. Hasil anamnesis memungkinkan
ibu bahagia dengan kelahiran E. Standard operasional
bayinya. Hasil pemeriksaan: prosedur ruangan
KU baik, TD 100/70 mmHg,
15. Seorang perempuan umur 26
N 83x/menit, P 20 x/menit, S
tahun, G1P0A0 hamil UK 38
370C, bayi lahir menangis keras
minggu, sedang inpartu kala
dan bernafas tanpa kesulitan.
III di PMB. Hasil anamnesis ibu
Bidan melakukan asuhan
bahagia dengan kelahiran
BBL dan meletakkan di perut
bayinya. Hasil pemeriksaan;
ibu. Manfaat apakah yang
KU Baik, TD 120/80 mmHg, N
didapatkan ibu pada asuhan
81 x/m, P 18 x/menit, S 36,5
tersebut? 0
C, TFU sepusat, Tali pusat
A. Mendapat dukungan
tampak di depan vulva . Bidan
B. Menghangatkan bayi
melakukan suntik oksitosin 10
C. Mencegah perdarahan
Iu, dan penegangan tali pusat
D. Menambah ketenangan ibu
terkendali. Berapa lama waktu
E. Kepuasan setelah persalinan
normal bidan melakukan
14. Seorang perempuan umur asuhan tersebut?
27 tahun, G2P1A0, sedang A. 10 menit
persalinan kala II secara SC di B. 15 menit
Rumah sakit. Hasil pemeriksaan: C. 20 menit
KU lemah, TD 170/100 mmHg, D. 25 menit
N 82x/menit, P 20 x/menit, E. 30 menit
S 370C,protein (+++), bayi
16. Seorang perempuan umur 24
lahir menangis keras dan
tahun, G1P0A0 hamil UK 40
bernafas tanpa kesulitan.
minggu, sedang inpartu kala
Bidan melakukan asuhan
III di PMB. Hasil anamnesis ibu
BBL dan tidak dilakukan IMD.
bahagia dengan kelahiran
Kontraindikasi apakah bidan
bayinya. Hasil pemeriksaan:
tidak melakukan asuhan pada
KU Baik, TD 110/70 mmHg, N
kasus tersebut?
80 x/m, P 20 x/menit, S 36,5
A. Kondisi ibu 0
C, TFU sepusat, Tali pusat
B. Kondisi bayi

52 PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI


tampak di depan vulva . Bidan 18. Seorang perempuan umur 22
melakukan suntik oksitosin 10 tahun, G1P0A0 hamil UK 40
Iu, dan penegangan tali pusat minggu, sedang inpartu kala
terkendali. Evaluasi asuhan III di PMB. Hasil anamnesis
apakah yang paling tepat ibu merasa mules. Hasil
dilakukan pada kasus tersebut ? pemeriksaan: KU Baik, TD
A. Laserasi jalan lahir 120/80 mmHg, N 80 x/m, P 23 x/
B. Tanda tanda vital ibu menit, s 37 0 C, TFU Sepusat. Saat
C. Tanda – tanda vital bayi Bidan melakukan penegangan
D. Tanda pelepasan plasenta tali pusat terkendali, plasenta
E. Perdarahan pasca persalinan lahir di introitus vagina.
Langkah selanjutnya manakah
17. Seorang Perempuan umur
yang paling tepat dilakukan
25 tahun, G2P1A0 hamil
pada kasus tersebut?
UK 39 minggu, sedang
A. Melakukan massase uterus
inpartu kala III di PMB. Bidan
B. Melakukan penekanan
melakukan suntik oksitosin 10
dorso cranial
Iu, dan penegangan talipusat
C. Memberitahu ibu untuk
terkendali, Hasil pemeriksaan;
sedikit meneran
KU Baik, TD 120/80 mmHg, N
D. Melanjutkan penegangan
80 x/m, P 23 x/menit, s 37 0
tali pusat terkendali
C, uterus membulat, tampak
E. Pegang dan putar plasenta
semburan darah tiba – tiba dan
hingga selaput ketuban
tali pusat bertambah panjang.
terpilin
Apakah tujuan asuhan bidan
pada kasus tersebut? 19. Seorang Perempuan umur 22
A. Mencegah rupture tahun, G1P0A0 hamil UK 38
perineum minggu, sedang inpartu kala
B. Meningkatkan involusio III di PMB. Hasil anamnesis ibu
uteri merasa mules. Bidan melakukan
C. Menghasilan kontraksi manajemen aktif kala III. Hasil
uterus efektif pemeriksaan: KU Baik, TD
D. Mencegah kejadian retensio 120/80 mmHg, N 80 x/m, P 23
plasenta x/menit, s 37 0 C, TFU 2 jari di
E. M e m p e r m u d a h bawah pusat, plasenta lahir
pengeluaran plasenta spontan, perdarahan ±150 cc.

PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI 53


Langkah selanjutnya manakah 21. Seorang Perempuan umur 22
yang paling tepat dilakukan tahun, G1P0A0, hamil UK 38
pada kasus tersebut? minggu, sedang inpartu kala
A. Melakukan masase rahim III di PMB. Hasil anamnesis ibu
B. Memeriksa berat plasenta merasa mules. Bidan melakukan
C. Memeriksa laserasi manajemen aktif kala III. Hasil
perineum pemeriksaan; KU Baik, TD
D. Mengajarkan ibu massage 120/80 mmHg, N 80 x/m, P 23
rahim x/menit, s 37 0 C, TFU 2 jari di
E. Melakukan pengecekan bawah pusat, plasenta lahir
kelengkapan plasenta spontan, perdarahan ±250 cc,
selaput ketuban ada robekan
20. Seorang Perempuan umur 22
tidak utuh. Masalah potensial
tahun, G1P0A0 hamil UK 40
apakah yang paling mungkin
minggu, sedang inpartu kala
pada kasus tersebut?
III di PMB. Hasil anamnesis
A. Tromboflebitis
ibu merasa mules. Bidan
B. Post partum blues
melakukan manajemen aktif
C. Sub involusio uteri
kala III. Hasil pemeriksaan: KU
D. Infeksi puerperalis
Baik, TD 120/80 mmHg, N 80
E. Perdarahan pasca salin
x/m, P 23 x/menit, s 37 0 C, TFU
2 jari di bawah pusat, kontraksi 22. Seorang Perempuan umur 24
keras, plasenta lahir spontan, tahun, G1P0A0, hamil UK 38
perdarahan ±250 cc. Langkah minggu sedang inpartu kala
selanjutnya manakah yang III di PMB. Hasil anamnesis ibu
paling tepat dilakukan pada merasa mules. Bidan melakukan
kasus tersebut? manajemen aktif kala III. Hasil
A. Melakukan masase rahim pemeriksaan; KU Baik, TD
B. Memeriksa berat plasenta 110/70 mmHg, N 78 x/m, P 20
C. Menjahit laserasi perineum x/menit, S 36,20 C, TFU 2 jari di
D. Mengecek kelengkapan bawah pusat, plasenta lahir
plasenta spontan, perdarahan ±150 cc,
E. Mengajarkan ibu massage selaput ketuban ada robekan
rahim tidak utuh. Faktor penyebab
apakah yang mungkin pada
kasus terbebut?

54 PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI


A. Plasenta akreta 24. Seorang perempuan umur 27
B. Plasenta inkarserata tahun, P1A0 sedang persalinan
C. Kandung kemih penuh kala IV di PMB. Hasil anamnesis
D. Plasenta lepas karena ibu mengatakan nyeri pada
tarikan mekanik kemaluan. Hasil pemeriksaan;
E. Ibu mene saat pengeluaran KU Baik, TD 110/70 mmHg, N 78
plasenta x/m, P 20 x/menit, S 36,50 C, TFU
2 jari di bawah pusat, kontraksi
23. Seorang perempuan umur 30
keras, plasenta lahir spontan
tahun, P2A0 sedang proses
lengkap, perdarahan ±200 cc,
persalinan di PMB. Hasil
laserasi perineum derajat II.
anamnesis ibu mengatakan
Langkah awal apakah yang
senang dengan kelahiran
paling tepat dilakukan pada
bayinya. Bidan telah melakukan
kasus tersebut?
manajemen aktif kala III. Hasil
A. Menjahit 1 cm di atas luka
pemeriksaan; KU Baik, TD
B. Melakukan anastesi pada
120/80 mmHg, N 81 x/m, P 18
luka
x/menit, S 36,50 C, TFU 2 jari di
C. Melakukan penjahitan
bawah pusat, kontraksi keras,
perineum
plasenta lahir spontan lengkap,
D. Mengganti balutan luka
perdarahan ±200 cc. Langkah
perineum
selanjutnya manakah yang
E. Memberikan konseling
paling tepat dilakukan pada
perawatan luka
kasus tersebut?
A. Melakukan hecting 25. Seorang perempuan umur 22
perineum tahun, P1A0 sedang persalinan
B. Melakukan pemeriksaan kala IV di PMB. Hasil anamnesis
BBL ibu mengatakan senang
C. Melakukan pengecekan dengan kelahiran bayinya.
laserasi Hasil pemeriksaan; KU Baik, TD
D. Mengajarkan ibu cara 110/70 mmHg, N 78 x/m, P 20
massage rahim x/menit, S 36,20 C, TFU 2 jari di
E. Membersihkan ibu dan bawah pusat, kontraksi keras,
tempat bersalin plasenta lahir spontan lengkap,
perdarahan ±200 cc, laserasi
perineum derajat II. Bidan

PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI 55


sedang melakukan penjahitan KU Baik, TD 100/70 mmHg, N 83
pada mukosa vagina. Jenis x/m, P 23 x/menit, S 36,20 C, TFU
penjahitan apakah pada kasus 2 jari di bawah pusat, kontraksi
tersebut? keras, plasenta lahir spontan
A. Simpul tunggal lengkap, perdarahan ±250 cc,
B. Jelujur sederhana terdapat laserasi dari mukosa
C. Jelujur intrakutan vagina, otot perineum sampai
D. Matras vertical ke sfingter ani. Rencana asuhan
E. Matras horizontal apakah yang paling tepat
dilakukan pada kasus tersebut?
26. Seorang perempuan umur 30
A. Melakukan transfusi darah
tahun, P2A0 sedang persalinan
B. Membersihkan luka
kala IV di PMB. Hasil anamnesis
perineum
ibu mengatakan senang
C. Rujuk ke fasilitas lebih tinggi
dengan kelahiran bayinya.
D. Melakukan penjahitan luka
Hasil pemeriksaan; KU Baik, TD
perineum
120/80 mmHg, N 81 x/m, P 18
E. Memberikan konseling
x/menit, S 36,50 C, TFU 2 jari di
perawatan luka
bawah pusat, kontraksi keras,
plasenta lahir spontan lengkap, 28. Seorang perempuan, umur
perdarahan ±200 cc, terdapat 30 tahun, P1A0, dalam kala
luka jahitan perineum. Masalah IV persalinan di PMB dengan
potensial apakah yang paling keluhan terasa ada darah
mungkin pada kasus tersebut? mengalir dari jalan lahir.
A. Perdarahan Hasil pemeriksaan: KU cukup,
B. Tromboflebitis TD 90/70 mmHg, N: 100X/
C. Kesulitan menyusui menit, S: 360C, dan R: 24X/
D. Infeksi puerperalis menit, kontraksi uterus lemah.
E. Post partum blues Diagnosis apakah yang paling
mungkin pada kasus tersebut?
27. Seorang perempuan umur 28
A. Atonia Uteri
tahun, P2A0, dalam persalinan
B. Inversio uteri
kala IV rujukan dari dukun
C. Retensio Plasenta
ke PMB. Hasil anamnesis ibu
D. Robekan jalan lahir
mengatakan nyeri daerah
E. Late post partum
kemaluan. Hasil pemeriksaan;
hemoraggie

56 PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI


29. Seorang perempuan, berumur C. Tujuk ke fasilitas lebih tinggi
30 tahun, P1A0, dalam inpartu D. Kompresi Bimanual Internal
kala III di PMB. Segera setelah E. Kompresi Bimanual
plasenta lahir terdapat Eksternal
perdarahan berwarna merah
31. Seorang Perempuan, umur 25
segar. Hasil pemeriksaan: KU
tahun, G1P0A0, hamil UK 40
cukup, TD 100/70 mmHg, N:
minggu, sedang inpartu kala
90X/menit, S: 360C, dan R: 24X/
II di PMB. Hasil pemeriksaan:
menit, kontraksi uterus lemah.
KU baik, TD 110/70 mmHg, N
Langkah awal apakah yang
78x/menit, P 22 x/menit, S 370C
paling tepat dilakukan pada
kepala sudah lahir namun saat
kasus tersebut?
ibu meneran vertex tertarik
A. Pasang Infus RL
kembali ke vagina, kepala
B. Masase uterus
gagal melakukan putaran paksi
C. Transfusi Darah
luar. Tanda apakah pada kasus
D. Pasang Tampon Vagina
tersebut?
E. Kosongkan kandung Kemih
A. Turtle Sign
30. Seorang perempuan, berumur B. Ekspulsi janin
30 tahun, P1A0, dalam kala C. Ekstensi janin
III persalinan di PMB dengan D. Hipertekstensi
keluhan terasa ada darah E. Putaran paksi dalam
mengalir dari jalan lahir. Hasil
32. Seorang Perempuan, umur 25
pemeriksaan : KU baik, TD
tahun, G1P0A0, hamil UK 40
100/70 mmHg, N: 90X/menit,
minggu, sedang inpartu kala
S: 360C, dan R: 24X/menit,
II di PMB. Hasil pemeriksaan:
plasenta lahir lengkap, kontraksi
KU baik, TD 110/70 mmHg, N
uterus lemah. Bidan telah
78x/menit, P 22 x/menit, S 370C
melakukan penanganan awal
kepala sudah lahir namun saat
dengan masase dan oksitosin
ibu meneran vertex tertarik
namun kontraksi masih lemah.
kembali ke vagina, kepala
Langkah selanjutnya manakah
gagal melakukan putaran paksi
yang paling tepat dilakukan
luar. Bidan telah melakukan
pada kasus tersebut?
episiotomy. Langkah
A. Kompresi Aorta
selanjutnya apakah yang paling
B. Pasang tampon uterus

PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI 57


tepat dilakukan pada kasus sampai ke pinggang. Hasil
tersebut? anamnesis ibu mengeluarkan
A. Manuver Gaskin cairan ketuban dan lendir darah
B. Manuver Masanti 6 jam lalu. Hasil pemeriksaan:
C. Manuver Rubin’s KU baik, TD 120/70 mmHg,
D. Manuver Rotational N 78x/menit, P 20 x/menit, S
E. Manuver Mc Robbert 36,40C, TFU 3 jari di bawah Px,
Presentasi kepala, kontraksi
33. Seorang Perempuan, umur 36
(3x/10’/40”), penurunan 3/5,
tahun, G5P4A0, hamil UK 40
pembukaan 7 cm, ketuban
minggu datang ke PMB dengan
jernih, teraba bagian kecil janin
keluhan utama mules teratur
berdenyut, DJJ 170 x/menit.
sampai ke pinggang. Hasil
Langkah awal apakah yang
anamnesis ibu mengeluarkan
paling tepat dilakukan pada
cairan ketuban dan lendir darah
kasus tersebut?
6 jam lalu. Hasil pemeriksaan:
A. Berikan Oksigen
KU baik, TD 120/70 mmHg,
B. Memecahkan ketuban
N 78x/menit, P 20 x/menit, S
C. Memberikan asuhan kala I
36,40C, TFU 3 jari di bawah Px,
D. M e m p o s i s i k a n
Presentasi kepala, kontraksi
tendelernberg
(3x/10’/40”), penurunan 3/5,
E. Melakukan rujukan ke
pembukaan 7 cm, ketuban
fasilitas lebih tinggi
jernih, teraba bagian kecil janin
berdenyut, DJJ 170 x/menit. 35. Seorang Perempuan, umur 36
Diagnosis apakah yang paling tahun, G5P4A0, hamil UK 40
mungkin pada kasus tersebut? minggu datang ke PMB dengan
A. Gawat janin keluhan utama mules teratur
B. Ketuban pecah dini sampai ke pinggang. Hasil
C. Talipusat terkemuka anamnesis ibu mengeluarkan
D. Talipusat menumbung lendir darah 4 jam lalu. Hasil
E. Presentasi occipito persisten pemeriksaan: KU baik, TD
100/70 mmHg, N 78x/menit,
34. Seorang Perempuan, umur 36
P 20 x/menit, S 370C, TFU 3
tahun, G5P4A0, hamil UK 40
jari di bawah Px, Presentasi
minggu datang ke PMB dengan
kepala, kontraksi (3x/10’/35”),
keluhan utama mules teratur
penurunan 3/5, pembukaan 6

58 PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI


cm, ketuban (+), teraba bagian minggu datang ke RS rujukan
kecil janin berdenyut, DJJ 118 dari dukun indikasi persalinan
x/menit. Langkah awal apakah lama. Hasil anamnesis ketuban
yang paling tepat dilakukan pecah 10 jam lalu. Hasil
pada kasus tersebut? pemeriksaan: KU lemah, TD
A. Berikan Oksigen 90/60 mmHg, N 90x/menit, P
B. Memecahkan ketuban 24 x/menit, S 370C, TFU 37 cm,
C. Memberikan asuhan kala I Presentasi kepala, kontraksi
D. M e m p o s i s i k a n (3x/10’/35”), penurunan 3/5,
tendelernberg pembukaan 10 cm, ketuban
E. Melakukan rujukan ke campur mekonium, DJJ 100 x/
fasilitas lebih tinggi menit. Diagnosis apakah yang
paling mungkin pada kasus
36. Seorang Perempuan, umur 25
tersebut?
tahun, G1P0A0, hamil UK 40
A. Gawat janin
minggu datang ke RS rujukan
B. Perdarahan
dari Bidan indikasi kala II lama.
C. Partus macet
Hasil pemeriksaan: KU lemah,
D. Solusio plasenta
TD 90/70 mmHg, N 93x/menit,
E. Infeksi pasca persalinan
P 24 x/menit, S 36,40C, TFU 36
cm, Presentasi kepala, kontraksi 38. Seorang Perempuan, umur
(3x/10’/40”), penurunan 3/5, 25 tahun, G1P0A0, hamil UK
pembukaan 10 cm, ketuban 40 minggu, sedang inpartu
jernih, DJJ 178 x/menit. Langkah kala II di PMB. Bidan sudah
awal apakah yang paling tepat meminpin persalinan selama
dilakukan pada kasus tersebut? 2 jam. Hasil pemeriksaan: KU
A. Kolaborasi DSOG baik, TD 120/70 mmHg, N 85x/
B. Melakukan stabilisasi pasien menit, P 23 x/menit, S 36,30C
C. Menyiapkan transfusi darah kepala sudah lahir namun saat
D. Melakukan persiapan kamar ibu meneran vertex tertarik
Operasi kembali ke vagina, kepala gagal
E. Menyiapkan informed melakukan putaran paksi luar.
consent pasien Faktor penyebab apakah pada
kasus tersebut?
37. Seorang Perempuan, umur 21
A. Anencepali
tahun, G1P0A0, hamil UK 40
B. Hidrocepalus

PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI 59


C. Panggul sempit yang paling mungkin pada
D. Kekurangan energy kronis kasus tersebut?
E. Kala II persalinan A. Plasenta akreta
memanjang B. Plasenta adhesiva
C. Plasenta perkreta
39. Seorang Perempuan, umur 25
D. Plasenta inkarserata
tahun, G1P0A0, hamil UK 40
E. Plasenta inkreta
minggu, sedang inpartu kala II
di PMB. Hasil pemeriksaan: KU 41. Seorang bidan di Dinas
baik, TD 120/70 mmHg, N 85x/ Kesehatan sedang membuat
menit, P 23 x/menit, S 36,30C laporan PWS KIA di wilayah
kepala sudah lahir namun saat Kabupaten. Angka kelahiran
ibu meneran vertex tertarik kasar (CBR) di wilayah tersebut
kembali ke vagina, kepala gagal adalah 25,2. Jumlah penduduk
melakukan putaran paksi luar. adalah 6000 jiwa. Berapakah
Masalah potensial pada janin sasaran ibu bersalin dalam
apakah yang paling mungkin waktu satu tahun diwilayah
pada kasus tersebut? Kabupaten Tersebut?
A. Fraktur klavikula A. 117 Orang
B. Kesulitan menyusui B. 137 Orang
C. Robekan jalan lahir C. 159 Orang
D. Infeksi puerperalis D. 1200Orang
E. Icterus neonatorum E. 1500Orang
40. Seorang Perempuan, umur 27 42. Seorang bidan Puskesmas
tahun, G1P0A0, hamil UK 39 sedang membuat pencataan
minggu, sedang inpartu kala III dan laporan PWS KIA
di PMB. Hasil pemeriksaan: KU tentang persalinan di wilayah
baik, TD 110/80 mmHg, N 80x/ puskesmas binaan. Hasil
menit, P 22 x/menit, S 36,30C, TFU pencatatan yang dijasikan
sepusat, kontraksi keras,. Bidan dalam bentuk grafik. Saat
telah melakukan penegangan ini bidan sedang melakukan
tali pusat terkendali selama 30 pembuatan grafik cakupan
menit, namun plasenta belum persalinan yang ditolong oleh
lahir. Bidan melakukan manual tenaga kesehatan. Gambar
plasenta. Diagnosis apakah

60 PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI


grafik apakah yang dibuat oleh paling tepat dilakukan pada
bidan pada kasus tersebut? kasus tersebut?
A. K1 A. Melakukan PTT
B. K4 B. Melahirkan plasenta
C. Pn C. Melakukan masase uterus
D. KN D. Memastikan perdarahan
E. KF uterus
E. Memberikan suntikan
43. Seorang bidan koodinator
oxytosin kedua
sedang membuat laporan
PWS KIA tentang pelayanan 45. Seorang bidan kepala ruangan,
persalinan di wilayah binaan. menerima mahasiswa
Jumlah persalinan yang kebidanan yang sedang praktik.
ditolong oleh tenaga kesehatan Pada saat ada pasien bersalin
dalam ada 160 orang . Jumlah bidan memberikan arahan
sasaran ibu bersalin ada 120 kepada mahasiswa untuk
orang. Berapakah cakupan melakukan asuhan persalinan.
persalinan dalam waktu satu Setelah persalinan selesai
tahun diwilayah tersebut? Bidan memberikan evaluasi
A. 13 orang ketercapaian target dan asuhan.
B. 17 orang Peran Bidan apakah yang sesuai
C. 133 orang pada kasus tersebut?
D. 158 orang A. Peneliti
E. 177 orang B. Pengelola
C. Penyuluh
44. Seorang perempuan umur 28
D. Konsultan
tahun, G2P1A0, hamil UK 40
E. Fasilitator klinik
minggu, dedang inpartu kala III
di PMB. Hasil pemeriksaan: TD 46. Seorang perempuan, umur
100/70 mmHg, N 88 x/menit, P 23 tahun, G1P0A0, hamil UK
23 x/menit, S 36,5 0C, bayi lahir 39 minggu datang ke PMB
spontan, menangis kuat, janin dalam Inpartu kala III. Hasil
tunggal dan sudah dilakukan pemeriksaan: TD 120/70
suntik oksitosin. L angkah mmHg, N 87 x/menit, P 22 x/
selanjutnya manakah yang menit, S 36,5 0C, TFU sepusat,
telah dilakukan penegangan

PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI 61


talipusat terkendali selama 48. Seorang Bidan melakukan
15 menit tapi plasenta belum evaluasi di wilayah binaanya
lahir, tali pusat di depan vulva. bahwa sebagian besar warganya
Tindakan apakah yang paling masih belum dapat mengetahui
tepat dilakukan pada kasus penting ambulan desa dalam
tersebut? merujuk kegawatdaruratan
A. Massase uterus persalinan. Bidan kemudian,
B. Nilai perdarahan mengadakan penyuluhan di
C. Pasang infus dan rujuk acara pertemuan Desa tentang
D. Injeksi oksitosin kedua pentingnya ambulan desa
E. Lakukan manual plasenta sebagai kendaraan untuk
merujuk dalam Persalinan.
47. Seorang Bidan mengikuti
Upaya apakah dari kegiatan
pelatihan tentang
bidan pada kasus tersebut?
penatalaksanaan persalinan
A. Promotif
tanpa rasa nyeri yang
B. Kuratif
terakreditasi di suatu rumah
C. Edukatif
sakit, materi ini merupakan
D. Preventif
pengembangan dari
E. Produktif
penelitian para ahli yang
sangat bermanfaat dalam 49. Seorang bidan desa dipanggil
perkembangan ilmu kebidanan. ke rumah perempuan, Umur
Falsafah apakah yang dilakukan 32 tahun, G3P2A0, hamil UK
bidan pada kasus tersebut? 39 mengeluarkan air ketuban
A. Promosi kesehatan dan sejak 1 hari yang lalu. Hasil
konseling anamnesis: ibu mengatakan
B. Mengikuti kegiatan mules teratur sejak 5 jam lalu.
organisasi profesi Hasil pemeriksaan : KU lemah,
C. Menambah wawasan dan TD 90/76 mmHg, N 90x/menit, P
pergaulan Bidan 24x/menit, S 36,5ºC, TFU 34 cm,
D. Meningkatkan jaringan kontraksi (3/10’/40”), presentasi
dalam pelayanan kebidanan kepala, penurunan 3/5 bagian,
E. Mengembangkan diri dan PD pembukaan 7 cm, selaput
belajar sepanjang hidupnya Ketuban (-) kering, Hodge
II, DJJ 185x/menit. Manakah
Pencatatan yang tepat pada

62 PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI


kolom partograf jika melihat
kasus diatas?
A. D
B. J
C. K
D. M
E. U
50. Seorang perempuan umur
25 tahun, G1P0A0, hamil
40 minggu sedang inpartu
kala II di PMB. Bidan sudah
melakukan pimpinan meneran.
Hasil pemeriksaan : TD 110/70
mmHg, P 21x/menit, N 75x/
menit, S 35,8°C. Kontraksi uterus
4x/10’/40” kuat, kepala sudah
keluar, terdapat lilitan tali pusat
longgar. Langkah selanjutnya
manakah yang paling tepat
dilakukan pada kasus tersebut?
A. Jepit potong tali pusat
B. Melakukan sangga susur
C. Menunggu putaran parksi
luar
D. Melakukan penekanan
biparietal
E. Lepaskan tali pusat melalui
kepala bayi

PAKET 1: DRILLING SOAL SKB FORMASI 63


PAKET1
PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB
FORMASI TENAGA BIDAN

1. Pembahasan: menggunakan partograf.


Pemantauan kesejahteraan
Data fokus pada kasus ini
janin setiap 30 menit.
adalah Perempuan , hamil
UK 39 minggu, ibu memiliki Dalam lembar partograf
riwayat diabetes. Hasil pemantauan janin pada kala
pemeriksaan: TFU 41 cm, I dilakukan setiap 30 menit
penurunan 5/5, pembukaan sekal dan dicatat di lembar
4 cm, HI. Faktor apakah yang partograf.
menyebabkan keadaan ibu Jawaban: B
tersebut Passengger.
Faktor yang mempengaruhi 3. Pembahasan:
pada kasus ini adalah passenger
Data Fokus pada kasus ini
(Janin) dalam hal ini dilihat dari
adalah perempuan hamil UK
TFU > 40 cm yang merupakan
40 minggu, sedang inpartu
gejala makrosomia, penurunan
kala II , ingin meneran. Hasil
janin belum ada (5/5) karena
pemeriksaan : pembukaan
kepala janin besar.
10 cm, HIII, ketuban jernih,
Jawaban: C penunjuk UUK, DJJ 138 x/
menit. Ibu sudah tahu dalam
2. Pembahasan: persalinan kala II. Asuhan
apakah yang paling tepat
Data Fokus pada kasus ini adalah
dilakukan pada kasus tersebut
perempuan sedang inpartu
adalah Membantu ibu
kala I. Hasil pemeriksaan : DJJ
memilih posisi meneran
138 x/menit. Bidan melakukan
asuhan pemantauan janin

64 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


Sesuai prosedur APN Langkah 5. Pembahasan:
ke 12:
Data Fokus pada kasus ini
Minta keluarga membantu adalah Seorang perempuan
menyiapkan posisi meneran sedang inpartu kala I. Hasil
jika ada rasa ingin meneran pemeriksaan: Kontraksi
atau kontraksi yang kuat. Pada (4x/10’/45”), penurunan
kondisi itu, ibu diposisikan 2/5, pembukaan 6 cm, HIII,
setengah duduk atau posisi lain ketuban (+), penunjuk
yang diinginkan dan pastikan UUK, DJJ 123x/menit.
ibu merasa nyaman. Bidan melakukan pimpinan
Jawaban: E persalinan kala I selama
30 menit. Evaluasi asuhan
yang paling tepat dilakukan
4. Pembahasan:
pada kasus tersebut adalah
Data fokus pada kasus ini Kemajuan persalinan.
adalah perempuan, hamil UK
Pemantauan kemajuan
40 minggu, sedang inpartu
persalinan diantaranya
kala II. Hasil pemeriksaan:
adalah :
pembukaan 10 cm, HIII,
ketuban (+), penunjuk UUK.. a. Pembukaan serviks
Asuhan yang paling tepat b. Penurunan bagian terbawah
dilakukan pada kasus tersebut janin atau presentasi janin
adalah Melakukan Amniotomi c. Garis waspada d a n
garis bertindak
Sesuai dengan prosedur APN
Langkah No.8: Jawaban: C

Lakukan periksa dalam untuk


6. Pembahasan:
memastikan pembukaan
lengkap. Bila selaput ketuban Data Fokus pada kasus ini
masih utuh saat pembukaan adalah Seorang Perempuan
sudah lengkap maka lakukan umur 23 tahun, G1P0A0,
amniotomi sedang inpartu kala II di
Jawaban: B PMB. Bidan telah memimpin
meneran selama 20 menit.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 65


120/80 mmHg, N 81x/menit, P Derajat robekan/laserasi
22 x/menit, S 370C, pembukaan perineum:
10 cm, UUK jam 12, perineum
Derajat Penjelasan
terdapat parut, ketuban jernih,
1 Laserasi epitel vagina atau
H IV, DJJ 125 x/menit. Asuhan laserasi pada kulit perineum saja
apakah yang paling tepat 2 Melibatkan kerusakan pada
dilakukan pada kasus tersebut otot-otot perineum, tetapi tidak
adalah Episiotomi. melibatkan kerusakan sfingter ani
3 Kerusakan pada otot sfingter ani
Indikasi untuk melakukan 3a: robekan < 50% sfingter ani
epsiotomi untuk mempercepat eksterna

kelahiran bayi apabila 3b: robekan > 50% sfingter ani


ekterna
didapatkan:
3c: robekan juga meliputi sfingter
a. Gawat janin dan bayi akan ani interna
segera dilahirkan dengan 4 R obekan stadium tiga disertai
tindakan. robekan epitel anu

b. Penyulit kelahiran per Jawaban: A


vaginam
c. Jaringan parut pada 8. Pembahasan:
perineum atau vagina yang Data Fokus pada kasus ini
memperlambat kemajuan adalah perempuan umur dalam
persalinan persalinan kala IV, nyeri di
Jawaban: A kemaluan. Hasil pemeriksaan
: Perdarahan ±200cc, terdapat
7. Pembahasan: laserasi di mukosa vagina,
perineum sampai ke otot
Data Fokus pada kasus ini sfingter ani. Masalah potensial
adalah perempuan umur yang paling mungkin pada
dalam persalinan kala IV. kasus tersebut adalah
Hasil pemeriksaan : terdapat perdarahan. Pada kasus ini
laserasi di mukosa vagina robekan perineum hanya dapat
dan kulit penineum. Kategori diperbaiki fi fasilitas rujukan
derajat laserasi perineum pada dan menyebabkan perdarahan
kasus tersebut adalah Laserasi aktif.
perineum derajat I
Jawaban: B

66 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


9. Pembahasan: kala II. Hasil pemeriksaan:
perineum ada parut.
Data Fokus pada kasus ini adalah
Bidan hendak melakukan
perempuan dalam persalinan
episiotomi medial. Masalah
kala IV. Hasil pemeriksaan :
potensial apakah yang paling
perdarahan ±200cc, terdapat
mungkin pada kasus tersebut
laserasi di mukosa vagina
adalah Laserasi derajat III/IV.
sampai ke otot perineum.
Asuhan yang paling tepat Salah satu kekurangan
dilakukan pada kasus tersebut episiotomy medial adalah
adalah melakukan hecting karena ujung episiotomy
perineum. mengarah pada anus sehingga
dapat menimbulkan derajat
Kasus ini merupakan laserasi
laserasi sampai ke anus (laserasi
perineum derajat II. Sesuai
derajat IV)
dengan kompetensi bidan,
bahwa bidan dapat melakukan Jawaban: D
penjahitan pada perineum
derajat II. 11. Pembahasan:
Hal ini juga sesuai dengan Data Fokus pada kasus ini adalah
prosedur APN langkah ke 40: perempuan sedang inpartu
kala III. Hasil pemeriksaan:
Evaluasi kemungkinan laserasi
bayi lahir menangis keras
pada vagina dan perineum.
dan bernafas tanpa kesulitan.
Lakukan penjahitan bila
Bidan melakukan asuhan BBL
terjadi laserasi yang luas dan
dan meletakkan di perut ibu.
menimbulkan perdarahan.
Bidan melakukan asuhan pada
Bila ada robekan yang kasus tersebut Minimal selama
menimbulkan perdarahan aktif, 1 jam
segera lakukan penjahitan
Sesuai dengan prosedur APN
Jawaban: A langkah no 32:
Letakkan bayi tengkurap di
10. Pembahasan:
dada ibu untuk kontak kulit
Data Fokus pada kasus ini adalah ibu – bayi. Luruskan bahu bayi
perempuan, sedang inpartu sehingga dada bayi menempel

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 67


di dada ibunya. Usahakan Tujuan yang yang didapat pada
kepala bayi berada diantara asuhan kasus tersebut adalah
payudara ibu dengan posisi Proses bounding attachment.
lebih rendah dari putting susu
lnisiasi Menyusui Dini (IMD)
atau aerola mamae ibu
adalah memberikan ASI
a. Selimuti ibu – bayi dengan segera setelah bayi dilahirkan,
kain kering dan hangat, biasanya dalam waktu 30
pasang topi di kepala bayi menit-ljam pascabayi
b. Biarkan bayi melakukan dilahirkan. Tujuan IMD adalah:
kontak kulit ke kulit di a. Kontak kulit dengan kulit
dada ibu paling sedikit 1 membuat ibu dan bayi
jam lebih tenang.
c. Sebagian besar bayi akan b. Saat IMD bayi menelan
berhasil melakukan inisiasi bakteri baik dari kulit ibu
menyusui dini dalam waktu yang akan membentuk
30 – 60 menit. Menyusu koloni di kulit dan usus
untuk pertama kali akan bayi sebagai perlindungan
berlangsung sekitar 10-15 diri.
menit. Bayi cukup menyusu
c. Kontak kulit dengan kulit
dari satu payudara
antara ibu dan bayi akan
d. Biarkan bayi berada di dada meningkatkan ikatan
ibu selama 1 jam walaupun kasih sayang ibu dan bayi.
bayi sudah berhasill
d. Mengurangi perdarahan
menyusu
setelah melahirkan.
Jawaban: C e. Mengurangi terjadinya
anemia
12. Pembahasan:
Jawaban: E
Data Fokus pada kasus ini adalah
perempuan sedang sedang 13. Pembahasan:
bersalin. Hasil anamnesis ibu
bahagia dengan kelahiran Data Fokus pada kasus ini
bayinya. Hasil pemeriksaan: adalah seorang perempuan
Bidan melakukan asuhan BBL sedang inpartu kala III. Hasil
dan meletakkan di perut ibu. pemeriksaan: Bayi lahir

68 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


menangis keras dan bernafas Pada kasus ini, ibu mengalami
tanpa kesulitan. Bidan pre eklamsia berat yang
melakukan asuhan BBL dan menyulitkan bila sewaktu-
meletakkan di perut ibu. waktu ibu kejang dalam
Manfaat yang didapatkan ibu proses persalinan, sehingga
pada asuhan tersebut adalah IMD tidak memungkinkan
Mencegah perdarahan. untuk dilakukan
Sentuhan dan hisapan pada Jawaban: A
bayi dapat merangsang
hormone oksitosin yang 15. Pembahasan:
membantu kontraksi uterus,
Data Fokus pada kasus ini adalah
selain itu hentakan pada kaki
perempuan sedang inpartu
menyebabkan rangsangan
kala III. Hasil pemeriksaan;
taktil yang dapat memassase
Tali pusat tampak di depan
uterus untuk kontraksi uterus.
vulva . Bidan melakukan
Bila uterus berkontraksi dengan
suntik oksitosin 10 Iu, dan
keras, hal ini dapat mencegah
penegangan tali pusat
terjadinya perdarahan
terkendali. Lama waktu normal
pascasalin.
bidan melakukan asuhan
Jawaban: C tersebut adalah 30 menit\
Sesuai prosedur APN langkah
14. Pembahasan:
ke 36:
Data Fokus pada kasus ini
Bila pada penekanan bagian
adalah Seorang perempuan
bawah dinding depan uterus
G2P1A0, sedang persalinan
kearah dorsal ternyata diikuti
kala II secara SC. Hasil
dengan pergeseran tali pusat
pemeriksaan: KU lemah, TD
kearah distal maka lanjutkan
170/100 mmHg, N 82x/menit,
dorongan kea rah cranial hingga
P 20 x/menit, S 370C,protein
plasenta dapat dilahirkan
(+++). Bidan melakukan asuhan
BBL dan tidak dilakukan IMD. a. Ibu boleh meneran tetapi tali
Kontraindikasi bidan tidak pusat hanya ditegangkan
melakukan asuhan pada kasus (jangan ditarik secara kuat
tersebut adalah Kondisi ibu. terutama jika uterus tak

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 69


berkontraksi) sesuai dengan Data Fokus pada kasus ini adalah
sumbu jalan lahir (kearah perempuan sedang inpartu
bawah-sejajar lantai-atas) kala III. Hasil pemeriksaan:
b. Jika tali pusat bertambah Tali pusat tampak di depan
panjang, pindahkan klem vulva . Bidan melakukan
hingga berjarak sekitar 5-10 suntik oksitosin 10 Iu, dan
cm dari vulva dan lahirkan penegangan tali pusat
plasenta terkendali. Evaluasi asuhan
c. Jika plasenta tidak yang paling tepat dilakukan
lepas setelah 15 menit pada kasus tersebut adalah
menegangkan tali pusat : Tanda pelepasan plasenta
⇒⇒ Ulangi pemberian Sesuai prosedur APN langkah
oksitosin 10 unit IM ke 35:
⇒⇒ Lakukan kateterisasi Setelah uterus berkontraksi,
(gunakan teknik aseptic) tegangkan tali pusat kea rah
jika kandung kemih bawah sambil tangan yang
penuh lain mendorong uterus kea
⇒⇒ Minta keluarga untuk rah belakang-atas (dorso
menyiapkan rujukan cranial) secara hati-hati
⇒⇒ Ulangi tekanan dorso (untuk mencegah inversion
uteri). Jika plasenta tidak
cranial dan penegangan
lahir setelah 30-40 detik,
talu pusat 15 menit
hentikan penegangan tali
berikutnya pusat dan tunggu hingga
⇒⇒ Jika plasenta tak lahir timbul kontraksi berikutnya
dalam 30 menit sejak dan ulangi kembali prosedur
bayi lahir atau terjadi diatas.
perdarahan maka ·         Jika uterus tidak segera
segera lakukan tindakan berkontraksi, minta ibu, suami
plesenta manual atau anggota keluarga untuk
Jawaban: E melakukan stimulating putting
susu.
16. Pembahasan: Jawaban: D

70 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


17. Pembahasan: Langkah selanjutnya yang
paling tepat dilakukan pada
Data Fokus pada kasus ini adalah
kasus tersebut adalah Pegang
perempuan sedang inpartu
dan putar plasenta hingga
kala III. Bidan melakukan
selaput ketuban terpilin.
suntik oksitosin 10 Iu, dan
penegangan talipusat Sesuai dengan Prosedur APN
terkendali. Hasil pemeriksaan: Langkah No.37:
uterus membulat, tampak
Saat plasenta muncul di
semburan darah tiba – tiba
introitus vagina, lahirkan
dan tali pusat bertambah
plasenta dengan kedua tangan.
panjang. Tujuan asuhan bidan
Pegang dan putar plasenta
pada kasus tersebut adalah
hingga selaput ketuban
Menghasilan kontraksi uterus
terpilin kemudian lahirkan
efektif.
dan tempatkan plasenta pada
Tujuan Manajemen Aktif Kala wajah yang telah disediakan.
III adalah untuk menghasilkan
·         Jika selaput ketuban robek,
kontraksi uterus yang lebih
pakai sarung tangan DTT
efektif sehingga dapat atau steril untuk melakukan
mempersingkat waktu, eksplorasi sisa selaput
mencegah perdarahan, dan kemudian gunakan jari-jari
mengurangi kehilangan darah tangan atau klem ovum DTT/
selama kala III persalinan Steril untuk mengeluarkan
jika dibandingkan dengan selaput yang tertinggal
penatalaksanaan fisiologis Jawaban: E
Jawaban: C
19. Pembahasan:
18. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini
Data Fokus pada kasus ini adalah Perempuan sedang
adalah perempuan sedang inpartu kala III di PMB. Bidan
inpartu kala III. Saat Bidan melakukan manajemen aktif
melakukan penegangan tali kala III. Hasil pemeriksaan:
pusat terkendali ,plasenta Plasenta lahir spontan,
lahir di introitus vagina. perdarahan ±150 cc. Langkah

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 71


selanjutnya yang paling tepat tepat dilakukan pada kasus
dilakukan pada kasus tersebut tersebut adalah Mengecek
adalah Melakukan masase kelengkapan plasenta.
rahim
Sesuai dengan prosedur APN
Sesuai sengan prosedur APN Langkah No.39:
langkah ke 38:
Periksa kedua sisi plasenta
Segera setelah plasenta dan (maternal-fetal) pastikan
selaput ketuban lahir, lakukan telah dilahirkan lengkap.
masase uterus, letakkan telapak Masukkan plasenta ke dalam
tangan di fundus dan lakukan kantung plastik atau tempat
masase dengan gerakan khusus
melingkar dengan lembut Jawaban: D
hingga uterus berkontraksi
(fundus teraba keras)
21. Pembahasan:
·         Lakukan tindakan yang
Data Fokus pada kasus ini
diperlukan (Kompresi Bimanual
adalah Perempuan UK 38
Internal, Kompresi Aorta
minggu, sedang inpartu kala III.
Abdominalis, Tampon Kondom-
Bidan melakukan manajemen
kateter) jika uterus tidak
aktif kala III. Hasil pemeriksaan;
berkontraksi dalam 15 detik
TFU 2 jari di bawah pusat,
setelah rangsangan takti/masase
plasenta lahir spontan,
Jawaban : A perdarahan ±250 cc, selaput
ketuban ada robekan tidak
20. Pembahasan: utuh (retensio sisa plasenta).
Masalah potensial yang paling
Data Fokus pada kasus ini
mungkin pada kasus tersebut
adalah Perempuan sedang
adalah Perdarahan pascasalin
inpartu kala III. Bidan
melakukan manajemen aktif Perdarahan pasca persalinan
kala III. Hasil pemeriksaan: TFU primer (early postpartum)
2 jari di bawah pusat, kontraksi Haemorrhage, atau perdaharan
keras, plasenta lahir spontan, pasca persalinan segera.
perdarahan ±250 cc. Langkah Perdarahan pasca persalinan
selanjutnya yang paling primer terjadi dalam 24 jam

72 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


pertama. Penyebab utama persalinan. Bidan telah
perdarahan pasca persalinan melakukan manajemen aktif
primer adalah atonia uteri, kala III. Hasil pemeriksaan: TFU
retensio plasenta, sisa plasenta, 2 jari di bawah pusat, kontraksi
dan robekan jalan lahir. keras, plasenta lahir spontan
Terbanyak dalam 2 jam pertama lengkap, perdarahan ±200 cc.
Jawaban: E Langkah selanjutnya manakah
yang paling tepat dilakukan
pada kasus tersebutadalah
22. Pembahasan:
Melakukan pengecekan
Data Fokus pada kasus ini adalah laserasi
Perempuan UK 38 minggu,
Setelah melihat kelengkapan
sedang inpartu kala III. Bidan
plasenta, selanjutnya sesuai
melakukan manajemen aktif
dengan prosedur APN
kala III. Hasil pemeriksaan; TFU
langkah ke 40:
2 jari di bawah pusat, plasenta
lahir spontan, perdarahan Evaluasi kemungkinan laserasi
±250 cc, selaput ketuban ada pada vagina dan perineum.
robekan tidak utuh (retensio Lakukan penjahitan bila
sisa plasenta). Faktor penyebab terjadi laserasi yang luas dan
yang mungkin pada kasus menimbulkan perdarahan.
terbebut adalah Plasenta
Bila ada robekan yang
lepas karena tarikan mekanik
menimbulkan perdarahan aktif,
Salah satu factor penyebab segera lakukan penjahitan
retensio sisa plasenta adalah Jawaban: C
karena adanya tarikan mekanik
pada saat Manajemen Aktif
24. Pembahasan:
Kala III.
Jawaban: D Data Fokus pada kasus ini adalah
perempuan persalinan kala IV,
ibu mengatakan nyeri pada
23. Pembahasan:
kemaluan. Hasil pemeriksaan;
Data Fokus pada kasus ini laserasi perineum derajat II.
adalah perempuan umur 30 Langkah awal yang paling tepat
tahun, P2A0 sedang proses dilakukan pada kasus tersebut

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 73


adalah Melakukan anastesi keras, plasenta lahir spontan
pada luka. lengkap, perdarahan ±200
cc, terdapat luka jahitan
Anastesi pada luka perineum
perineum. Masalah potensial
akan mengurangi nyeri dan
apakah yang paling mungkin
kesakitan pada saat penjahitan
pada kasus tersebut adalah
perineum. Oleh sebab itu,
Infeksi puerperalis.
sebelum menjahit perineum
maka perlu dilakukan anasteri Jalan lahir harus tetap dijaga
pada luka perineum kebersihannya karena pintu
Jawaban: B masuk kuman ke dalam rahim.
Risiko ini menjadi semakin
besar selama nifas berlangsung
25. Pembahasan:
karena proses persalinan
Data Fokus pada kasus ini mengakibatkan adanya
adalah Seorang perempuan, perlukaan pada dinding
sedang persalinan kala IV. rahim dan jalan lahir. Jahitan
Hasil pemeriksaan; laserasi perineum karena adanya
perineum derajat II. Bidan perlukaan di jalan lahir yang
sedang melakukan penjahitan membuat berisiko tinggi
pada mukosa vagina. Jenis terjadinya infeksi nifas.
penjahitan pada kasus tersebut
Jawaban: D
adalah Jelujur sederhana.
Penjahitan pada mukosa vagina 27. Pembahasan:
adalah menggunakan jelujur
Data Fokus pada kasus ini
sederhana, dengan dimulai 1
adalah perempuan persalinan
cm di atas luka.
kala IV rujukan dari dukun.
Jawaban: B Hasil pemeriksaan; terdapat
laserasi dari mukosa vagina,
26. Pembahasan: otot perineum sampai ke
Data Fokus pada kasus ini adalah sfingter ani. Rencana asuhan
perempuan sedang persalinan yang paling tepat dilakukan
kala IV. Hasil pemeriksaan: TFU pada kasus tersebut adalah
2 jari di bawah pusat, kontraksi Rujuk ke fasilitas lebih tinggi.
Kasus ini adalah luka perineum

74 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


derajat III. Sesuai dengan Perdarahan persalinan dalam 24
Peraturan Menteri Kesehatan jam pertama disebabkan oleh :
No.28 tahun 2017 tentang izin atonia uteri, Retensio plasenta,
dan pengelenggaraan Praktik sisa plasenta, dan robekan jalan
Bidan Pasal 19 ayat 3 huruf c. lahir. Terbanyak dalam 2 jam
bidan Berwenang melakukan pertama. Karakteristik Atonia
Penjahitan luka jalan lahit uteri adalah: terjadi pada segera
tingkat I dan II. setelah persalinan, uterus tidak
berkontraksi atau lembek
Pada kasus yang bukan
kewenangannya ( luka derajat Jawaban: A
III) sesuai dengan UU Nomor 4
tahun 2019 tentang kebidanan 29. Pembahasan:
Pasal 49 huruf f. melakukan
Data Fokus pada kasus ini adalah
deteksi dini kasus risiko
perempuan, berumur 30 tahun,
dan komplikasi pada masa
P1A0, dalam inpartu kala III di
kehamilan, masa persalinan,
PMB. Segera setelah plasenta
pascapersalinan, masa nifas,
lahir terdapat perdarahan
serta asuhan pasca
berwarna merah segar. Hasil
keguguran dan dilanjutkan
pemeriksaan: kontraksi uterus
dengan rujukan
lemah. Langkah awal yang
Jawaban: C paling tepat dilakukan pada
kasus tersebut adalah Masase
28. Pembahasan: uterus.
Data Fokus pada kasus ini Sesuai dengan prosedur
adalah perempuan, dalam manajemen aktif kala III yaitu
kala IV persalinan dengan Oksitosin, penegangan tali
keluhan terasa ada darah pusat terkendali dan massase.
mengalir dari jalan lahir. Hasil Oleh sebab segera setelah
pemeriksaan:kontraksi uterus plasenta lahir maka dilanjutkan
lemah. Diagnosis yang paling masase.
mungkin pada kasus tersebut
Hal ini juga sesuai dengan
adalah Atonia Uteri
tatalaksana khusus atonia uteri,
langkah awal yang dilakukan

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 75


adalah melakukan pemijatan Lanjutkan infus oksitosin 20
uterus. unitdalam 1000 ml larutan
Jawaban: B NaCl 0,9%/Ringer Laktat
dengan kecepatan 40 tetes/
menit hingga perdarahan
30. Pembahasan:
berhenti.
Data Fokus pada kasus ini adalah d. Bila tidak tersedia oksitosin
perempuan, berumur 30 tahun, atau bila perdarahan
P1A0, dalam kala III persalinan tidak berhenti, berikan
di PMB dengan keluhan terasa ergometrin 0,2 m IM atau
ada darah mengalir dari jalan IV (lambat), dapat diikuti
lahir. Hasil pemeriksaan : KU pemberian 0,2 mg IM
baik, TD 100/70 mmHg, N: setelah 15 menit, dan
90X/menit, S: 360C, dan R: 24X/ pemberian 0,2 mg IM/IV
menit, plasenta lahir lengkap, (lambat) setiap 4 jam
kontraksi uterus lemah. Bidan bila diperlukan. JANGAN
telah melakukan penanganan BERIKAN LEBIH DARI 5
awal dengan masase dan DOSIS (1 mg)
oksitosin namun kontraksi
e. Lakukan pasang kondom
masih lemah. Langkah
kateter atau kompresi
selanjutnya yang paling tepat
bimanual internal selama
dilakukan pada kasus tersebut
5 menit.
adalah Kompresi Bimanual
f. Siapkan tindakan operatif
Internal
atau rujuk ke fasilitas yang
Sesuai dengan tatalaksana lebih memadai sebagai
khusus atonia uteri adalah: antisipasi bila perdarahan
a. Lakukan pemijatan uterus. tidak berhenti.
b. Pastikan plasenta lahir g. Di rumah sakit rujukan,
lengkap. lakukan tindakan operatif
c. Berikan 20-40 unitoksitosin bila kontraksi uterus tidak
dalam 1000 ml larutan membaik, dimulai dari yang
NaCl 0,9%/Ringer Laktat konservatif.
dengan kecepatan 60 Jawaban: B
tetes/menit dan 10 unitIM.

76 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


31. Pembahasan: dilakukan pada kasus tersebut
adalah Manuver Mc Robbert
Data Fokus pada kasus ini
adalah Perempuan, sedang Dalam Algoritma penanganan
inpartu kala II di PMB. Hasil Distosia bahu langkah yang
pemeriksaan: kepala sudah dilakukan adalah
lahir namun saat ibu a. Minta tolong dan posisikan
meneran vertex tertarik ibu
kembali ke vagina, kepala b. Lakukan episiotomy
gagal melakukan putaran
c. Lakukan manuver mc
paksi luar. Tanda pada kasus
Robert
tersebut adalah Turtle Sign.
Tanda ini menunjukkan adanya d. Bila bayi tidak lahir lakukan
komplikasi distosia bahu. manuver rotasi internal
Kepala bayi tetap melekat erat e. Bila bayi tidak lahir segera
di vulva atau bahkan tertarik rujuk
kembali. Karena tubuh gagal Jawaban: E
melakukan putaran paksi luar.
Sehingga seolah olah kepala 33. Pembahasan:
maju dan mundr ke dalam
vagina seperti kepala kura-kura. Data Fokus pada kasus ini
adalah Data Fokus pada kasus
Jawaban: A ini adalah Perempuan hamil
UK 40 minggu dengan keluhan
32. Pembahasan: utama mules teratur sampai ke
Data fokus pada kasus ini pinggang. Hasil pemeriksaan:
adalah Perempuan, hamil UK pembukaan 7 cm, ketuban
40 minggu, sedang inpartu kala (-) jernih, teraba bagian kecil
II. Hasil pemeriksaan: kepala janin berdenyut, DJJ 170 x/
sudah lahir namun saat ibu menit. Diagnosis yang paling
meneran vertex tertarik mungkin pada kasus tersebut
kembali ke vagina, kepala adalah Talipusat menumbung
gagal melakukan putaran Prolaps tali pusat terjadi ketika
paksi luar. Langkah selanjutnta tali pusat keluar dari uterus
apakah yang paling tepat sebelum janin

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 77


Prolaps tali pusat dapat berdenyut, artinya janin
dipastikan bila: telah mati dan sebisa mungkin
a. Tali pusat tampak a t a u pervaginam tanpa tindakan
teraba pada jalan lahir lebih agresif. Jika tali pusat masih
rendah dari bagian terendah berdenyut:
janin (tali pusat terkemuka, a. Berikan oksigen.
saat ketuban masih utuh) b. Hindari
b. Tali pusat tampak pada memanipulasi tali pusat.
vagina setelah ketuban Jangan memegang
pecah (tali pusat atau memindahkan tali
menumbung, saat ketuban pusat yang tampak pada
sudah pecah) vagina secara manual.
Jawaban: D c. Posisi ibu Trendelenburg
atau knee-chest.
34. Pembahasan: d. Dorong bagian terendah
janin ke atas secara
Data Fokus pada kasus ini
manual untuk mengurangi
adalah Data Fokus pada kasus
kompresi pada tali pusat.
ini adalah Perempuan hamil
e. Segera rujuk ibu ke fasilitas
UK 40 minggu dengan keluhan
yang melayani seksio
utama mules teratur sampai ke
sesarea. Pada saat proses
pinggang. Hasil pemeriksaan:
transfer dengan ambulans,
pembukaan 7 cm, ketuban
posisi knee chest kurang
(-) jernih, teraba bagian kecil
aman, sehingga posisikan
janin berdenyut, DJJ 170 x/
ibu berbaring ke kiri.
menit. Diagnosis yang paling
mungkin pada kasus tersebut Jawaban: A
adalah Talipusat menumbung.
Langkah awal yang paling tepat 35. Pembahasan:
dilakukan pada kasus tersebut
Data Fokus pada kasus ini
adalah Berikan Oksigen.
adalah Perempuan hamil UK
Perhatikan apakah tali 40 minggu dengan keluhan
pusat masih berdenyut atau utama mules teratur sampai ke
tidak. Jika sudah tidak pinggang. Hasil pemeriksaan:

78 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


pembukaan 6 cm, ketuban Kasus ini merupakan partus
(+), teraba bagian kecil janin macet dengan kegagalan
berdenyut, DJJ 170 x/menit. penurunan bagian terendah
Langkah awal yang paling janin. Maka tatalaksana di
tepat dilakukan pada kasus rumah sakit adalah:
tersebut adalah Memposisikan a. Infus oksitosin, bila tidak
tendelernberg ada kemajuan lakukan
Tatalaksana pada kasus tali seksio sesarea
pusat terkemuka: b. Seksio sesarea bila CPD atau
a. Tekanan tali pusat oleh obstruksi
bagian terendah janin Pada kedua tindakan ini bidan
dapat diminimalisasi tidak memiliki kompetensi,
dengan posisi knee chest oleh sebab itu bidan harus
atau Trendelenburg. melakukan kolaborasi dengan
b. Segera rujuk ibu ke fasilitas DSOG
yang menyediakan layanan Jawaban: A
seksio sesarea.
Jawaban: D 37. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini
36. Pembahasan:
adalah Perempuan hamil UK
Data Fokus pada kasus ini 40 minggu datang ke RS
adalah Perempuan, hamil UK rujukan dari dukun indikasi
40 minggu datang ke RS persalinan lama. Hasil
rujukan dari Bidan indikasi anamnesis ketuban pecah 10
kala II lama. Hasil pemeriksaan: jam lalu. Hasil pemeriksaan:
KU lemah, TD 90/70 mmHg, KU lemah, TD 90/60 mmHg, N
N 93x/menit, penurunan 3/5, 90x/menit, ketuban campur
pembukaan 10 cm, ketuban mekonium, DJJ 100 x/menit.
jernih, DJJ 178 x/menit. Diagnosis yang paling mungkin
Langkah awal yang paling tepat pada kasus tersebut adalah
dilakukan pada kasus tersebut Gawat janin.
adalah Kolaborasi DSOG.
Denyut jantung janin (DJJ)
abnormal

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 79


a. DJJ < 100x/menit DI LUAR Antepartum
kontraksi a. Riwayat distosia bahu
b. DJJ > 180x/menit dan ibu sebelumnya
tidak mengalami takikardi b. Makrosomia >4500 g
c. DJJ ireguler: kadang-kadang c. Diabetes mellitus
ditemukan DJJ > 180x/menit d. IMT >30 kg/m2
tetapi disertai takikardi ibu.
e. Induksi persalinan
Hal ini merupakan reaksi
terhadap: Intrapartum
⇒⇒ Demam pada ibu a. Kala I persalinan memanjang
⇒⇒ Obat-obatan yang b. Secondary arrest
menyebabkan takikardi c. Kala II persalinan
(misal: tokolitik) memanjang
⇒⇒ Amnionitis d. Augmentasi oksitosin
Jawaban: A e. Persalinan pervaginam
yang ditolong
38. Pembahasan: Jawaban: E
Data Fokus pada kasus ini
adalah Perempuan, hamil UK 39. Pembahasan:
40 minggu, sedang inpartu Data Fokus pada kasus ini
kala II. Bidan sudah meminpin adalah Perempuan, hamil UK
persalinan selama 2 jam. Hasil 40 minggu, sedang inpartu kala
pemeriksaan: kepala sudah II. Hasil pemeriksaan: kepala
lahir namun saat ibu meneran sudah lahir namun saat ibu
vertex tertarik kembali ke meneran vertex tertarik
vagina, kepala gagal melakukan kembali ke vagina, kepala
putaran paksi luar. Faktor gagal melakukan putaran
penyebab pada kasus tersebut paksi luar. Masalah potensial
adalah Kala II persalinan yang paling mungkin pada
memanjang. kasus tersebut adalah Fraktur
Faktor predisposisi pada klavikula.
distosia bahu : Komplikasi pada distosia
bahu adalah

80 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


Pada janin: Fraktur humerus manipulasi tangan penolong
atau klavikula, trauma pleksus persalinan yang dimasukkan
brachialis, asfiksi langsung ke dalam kavum uteri.
Indikasinya adalah retensio
Pada ibu : perdarahan dan
plasenta yang disebabkan oleh
robekan jalan lahir derajat 4
plasenta adhesive. Ditandai
Jawaban: A adanya perdarahan setelah 30
menit Penegangan tali pusat
40. Pembahasan: terkendali
Data Fokus pada kasus ini Jawaban: B
adalah Seorang Perempuan,
umur 27 tahun, G1P0A0, 41. Pembahasan:
hamil UK 39 minggu, sedang
Data Fokus pada kasus ini
inpartu kala III di PMB. Hasil
adalah bidan membuat laporan
pemeriksaan: KU baik, TD
PWS KIA di wilayah Kabupaten.
110/80 mmHg, N 80x/menit,
CBR= 25,2. Jumlah penduduk =
P 22 x/menit, S 36,30C, TFU
6000 jiwa. Sasaran ibu bersalin
sepusat, kontraksi keras,. Bidan
dalam waktu satu tahun
telah melakukan penegangan
diwilayah Kabupaten Tersebut
tali pusat terkendali selama 30
adalah 159 orang
menit, namun plasenta belum
lahir. Bidan melakukan manual Rumus menghitung sasaran
plasenta. Diagnosis apakah ibu bersalin:
yang paling mungkin pada
Sasaran ibu bersalin = 1,05 x CBR xJumlah penduduk
kasus tersebut adalah Plasenta
adhesive Sasaran ibu bersalin =1,05 x 0,0252 x 6000

Manual plasenta adalah Sasaran ibu bersalin = 159


prosedur pelepasan plasenta orang
dari tempat implementasinya Jawaban: C
pada dinding uterus dan
mengeluarkannya dari kavum 42. Pembahasan:
uteri secara manual. Arti
dari manual adalah dengan Data Fokus pada kasus ini
melakukan tindakan invasi dan bidan membuat grafik cakupan

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 81


persalinan yang ditolong oleh 40 minggu, dedang inpartu kala
tenaga kesehatan. Gambar III di PMB. Hasil pemeriksaan: TD
grafik yang dibuat oleh bidan 100/70 mmHg, N 88 x/menit, P
pada kasus tersebut adalah Pn. 23 x/menit, S 36,5 0C, bayi lahir
spontan, menangis kuat, janin
Pn merupakan kode pada
tunggal dan sudah dilakukan
Cakupan Persalinan yang
suntik oksitosin. L angkah
ditolong oleh tenaga kesehatan.
selanjutnya yang paling tepat
Jawaban: C dilakukan pada kasus tersebut
adalah Melakukan PTT
43. Pembahasan:
Sesuai dengan langkah APN
Data Fokus pada kasus ini nomor 33-35:
adalah bidan membuat laporan
Pindahkan klem tali pusat
PWS KIA tentang pelayanan
hingga berjarak 5-10 cm dari
persalinan di wilayah binaan.
vulva
Jumlah persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan Letakkan satu tangan di
dalam ada 160. Jumlah sasaran atas kain pada perut bawah
ibu bersalin ada 120 orang. ibu (diatas simpfisis), untuk
Cakupan persalinan dalam mendeteksi kontraksi. Tangan
waktu satu tahun diwilayah lain memegang klem untuk
tersebut adalah 133 orang menegangkan tali pusat
Setelah uterus berkontraksi,
persalinan ditolong nakes
Cakupan persalinan = x100 tegangkan tali pusat kea rah
sasaran ibu bersalin
bawah sambil tangan yang

160 lain mendorong uterus kea
Cakupan persalinan = x100 = 133 orang
120 rah belakang-atas (dorso
cranial) secara hati-hati (untuk
Jawaban: C mencegah inversion uteri). Jika
plasenta tidak lahir setelah 30-
44. Pembahasan: 40 detik, hentikan penegangan
tali pusat dan tunggu hingga
Data Fokus pada kasus ini adalah timbul kontraksi berikutnya
Seorang perempuan hamil UK

82 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


dan ulangi kembali prosedur d. pendidik, pembimbing,
diatas. dan fasilitator klinik;
·                Jika uterus tidak segera e. penggerak peran
berkontraksi, minta ibu, suami serta masyarakat dan
atau anggota keluarga untuk pemberdayaan perempuan
melakukan stimulating putting dan/atau
susu f. Peneliti
Jawaban: A Jawaban: E

45. Pembahasan: 46. Pembahasan:

Data Fokus pada kasus Data Fokus pada kasus ini adalah
ini adalah bidan. Bidan perempuan, datang ke PMB
memberikan arahan kepada dalam Inpartu kala III. Hasil
mahasiswa untuk melakukan pemeriksaan: Telah dilakukan
asuhan persalinan. Bidan penegangan talipusat
memberikan evaluasi terkendali selama 15 menit
ketercapaian target dan tapi plasenta belum lahir.
asuhan. Peran Bidan yang Tindakan yang paling tepat
sesuai pada kasus tersebut dilakukan pada kasus tersebut
adalah Fasilitator klinik adalah Injeksi oksitosin kedua

Sesuai dengan UU Nomor 4 Sesuai dengan langkah APN


tahun 2019 tentang Kebidanan. nomor 36:
Pasal 47 ayat 1. Bila pada penekanan bagian
Dalam menyelenggarakan bawah dinding depan uterus
Praktik Kebidanan, Bidan kearah dorsal ternyata diikuti
dapat berperan sebagai: dengan pergeseran tali pusat
a. pemberi Pelayanan kearah distal maka lanjutkan
Kebidanan dorongan kea rah cranial hingga
plasenta dapat dilahirkan
b. pengelola Pelayanan
Kebidanan a. Ibu boleh meneran tetapi tali
pusat hanya ditegangkan
c. penyuluh dan konselor
(jangan ditarik secara kuat
terutama jika uterus tak

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 83


berkontraksi) sesuai dengan pelatihan penatalaksanaan
sumbu jalan lahir (kearah persalinan tanpa rasa nyeri
bawah-sejajar lantai-atas) dari penelitian para ahli yang
b. Jika tali pusat bertambah sangat bermanfaat dalam
panjang, pindahkan klem perkembangan ilmu kebidanan.
hingga berjarak sekitar 5-10 Falsafah ang dilakukan bidan
cm dari vulva dan lahirkan pada kasus tersebut adalah
plasenta Mengembangkan diri dan
c. Jika plasenta tidak belajar sepanjang hidupnya.
lepas setelah 15 menit Sesuai dengan Pendidikan
menegangkan tali pusat : Berkelanjutan Bidan.
◉◉ Ulangi pemberian
oksitosin 10 unit IM STANDAR II: FALSAFAH
◉◉ Lakukan kateterisasi Pendidikan berkelanjutan
(gunakan teknik aseptic) untuk bidan mempunyai
jika kandung kemih falsafah yang selaras dengan
penuh
◉◉ Minta keluarga untuk
falsafah organisasi profesi 181
yang terermin visi, misi dan
menyiapkan rujukan
◉◉ Ulangi tekanan dorso
tujuan.
cranial dan penegangan Definisi Operasional :
talu pusat 15 menit a. Bidan harus
berikutnya mengembangkan diri dan
◉◉ Jika plasenta tak lahir belajar sepanjang hidupnya.
dalam 30 menit sejak b. Pendidikan berkelanjutan
bayi lahir atau terjadi merupakan kebutuhan
perdarahan maka untuk meningkatkan
segera lakukan tindakan kemampuan bidan .
plesenta manual
c. Melalui penelitian dalam
Jawaban : D Pendidikan Berkelanjutan
akan memperkaya Body of
47. Pembahasan: Knowledge ilmu kebidanan
Data Fokus pada kasus ini Jawaban: E
adalah Bidan mengikuti

84 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN


48. Pembahasan: kaian kegiatan pengo-
batan yang ditujukan
Seorang Bidan belum
untuk penyembuhan
dapat mengetahui penting
penyakit, penguran-
ambulan desa dalam
gan penderitaan akibat
merujuk kegawatdaruratan
penyakit, pengenda-
persalinan. Bidan kemudian,
lian penyakit, atau pen-
mengadakan penyuluhan
gendalian kecacatan
di acara pertemuan Desa
agar kualitas penderita
tentang pentingnya ambulan
dapat terjaga seoptimal
desa sebagai kendaraan
mungkin.
untuk merujuk dalam
Persalinan. Upayadari kegiatan 15) Pelayanan keseha-
bidan pada kasus tersebut tan rehabilitatif ada-
adalah promotif lah kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan
Berdasarkan UU nomor 36
untuk mengembalikan
tahun 2009 pasal 1 ayat 12- 15:
bekas penderita ke da-
12) Pelayanan kesehatan
lam masyarakat seh-
promotif adalah suatu
ingga dapat berfungsi
kegiatan dan/atau
lagi sebagai anggota
serangkaian kegiatan
masyarakat yang ber-
pelayanan kesehatan
guna untuk dirinya dan
yang lebih menguta-
masyarakat semaksimal
makan kegiatan yang
mungkin sesuai dengan
bersifat promosi kese-
kemampuannya
hatan.
13) Pelayanan kesehatan Jawaban: A
preventif adalah suatu
kegiatan pencegahan 49. Pembahasan:
terhadap suatu masalah
Data Fokus pada kasus ini
kesehatan/penyakit.
adalah perempuan, hamil
14) Pelayanan kesehatan UK 39 mengeluarkan air
kuratif adalah suatu ke- ketuban sejak 1 hari yang
giatan dan/atau serang- lalu. Hasil pemeriksaan : KU

PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN 85


lemah, PD pembukaan 7 cm, segera lanjutkan proses
selaput Ketuban (-) kering. kelahiran bayi.
Pencatatan yang tepat pada
Perhatikan !
kolom partograf jika melihat
kasus diatas adalah K. a. Jika tali pusat melilit leher
secara longgar, lepaskan
U: Ketuban utuh (belum pecah) lilitan lewat bagian atas
J: Ketuban sudah pecah dan air kepala bayi
ketuban jernih b. Jika tali pusat melilit leher
secara kuat, klem tali pusat
M: Ketuban sudah pecah dan air di dua tempat dan potong
ketuban bercampur mekonium tali pusat di antara dua klem
D: Ketuban sudah pecah dan tersebut
air ketuban bercampur darah Jawaban: E
K: Ketuban sudah pecah dan
tidak ada air ketuban (“kering”)
Jawaban: C

50. Pembahasan:
Data Fokus pada kasus ini adalah
perempuan hamil 40 minggu
sedang inpartu kala II. Hasil
pemeriksaan : terdapat lilitan
tali pusat longgar. Langkah
selanjutnya yang paling tepat
dilakukan pada kasus tersebut
adalah Lepaskan tali pusat
melalui kepala bayi
Sesuai dengan APN Langkah
No.20
Periksa kemungkinan adanya
lilitan tali pusat (ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi),

86 PAKET1: PEMBAHASAN DRILLING SOAL SKB FORMASI TENAGA BIDAN

Anda mungkin juga menyukai