Anda di halaman 1dari 19

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV
UNIT UTILITAS DAN LABORATORIUM

4.1 Unit Utilitas


Unit utilitas merupakan bagian penting penunjang proses produksi dalam
pabrik. Unit utilitas yang terdapat dalam pabrik metil metakrilat adalah :
1. Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk pemenuhan
kebutuhan air pendingin, air proses, air umpan boiler, air konsumsi
umum dan sanitasi
2. Unit pengadaan udara tekan
Unit ini bertugas sebagai penyedia udara tekan untuk kebutuhan
instrumentasi pneumatic di bagian proses, bengkel, dan kebutuhan umum
yang lain.
3. Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan
elektronik atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Lisrik di-supply
dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN
mengalami gangguan.
4. Unit pengadaan bahan bakar
Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler dan
generator.
4.1.1 Unit Pengadaan Air
Sumber air yang digunakan dalam pabrik diperoleh dari Sungai Bontang yang
tidak jauh dari lokasi pabrik karena air sungai dapat diperoleh dalam jumlah besar
dan biaya murah serta mudah dalam pengaturan dan pengolahannya

46
library.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id

a. Unit pengadaan air bersih


Air yang digunakan adalah air yang diperoleh dari Sungai Bontang yang
tidak jauh dari lokasi pabrik. Air yang berasal dari sungai pada umumnya
mengandung lumpur atau padatan serta mineral penyebab foaming, oksigen
bebas dan kadang mengandung asam, sehingga harus menjalani proses
pengolahan terlebih dahulu. Tahapan pengolahan air sungai meliputi :
 Pengendapan awal
Air dialirkan dari sungai ke bak penampungan dengan menggunakan
pompa. Sebelum masuk pompa, air sungai dilewatkan pada traveling
screen agar partikel dengan ukuran besar terpisah. Air sungai dilakukan
pengendapan awal di dalam bak penampungan. Tahap ini bertujuan agar
padatan-padatan atau lumpur yang terdapat di dalam air mengendap dan
terpisah dengan menggunakan gaya gravitasi.
 Pengendapan dengan cara koagulasi
Air pada bak penampungan yang sudah terpisahkan dari padatan
atau lumpur di alirkan menggunakan pompa menuju bak koagulasi. Air
pada tahap ini dilakukan proses pengendapan padatan-padatan
tersuspensi (flok) yang tidak dapat mengendap di bak penampungan
awal. Pada tahap koagulasi dibutuhkan larutan tawas 5% dan larutan
kapur 5%. Larutan kapur 5% (Ca(OH)2) berfungsi sebagai pengikat
garam-garam yang terlarut dalam air sungai. Sedangkan larutan tawas
5% (Al3(SO4)3) berfungsi sebagai bahan koagulan yang dapat
mempercepat pengendapan flok.
 Pemisahan dengan clarifier
Air dari bak koagulasi kemudian dialirkan menggunakan pompa
menuju clarifier. Flok yang terbentuk pada proses koagulasi dpisahkan
dalam clarifier. Flok akan mengendap di dasar clarifier dan keluar
melalui pipa blow down. Sedangkan air yang terpisahkan dari flok akan
mengalir ke atas menuju sand filter.
library.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id

 Pemisahan dengan sand filter


Air dari clarifier kemudian dipisahkan dari partikel-partikel yang
belum mengendap di dalam sand filter. Air keluaran sand filter kemudian
dialirkan menuju bak penampungan air bersih. Di dalam bak penampung
air bersih ditambahkan chlorine sebagai desinfektan terhadap
mikroorganisme yang terdapat di dalam air sungai.

Air bersih dari bak penampungan dapat digunakan sebagai, air konsumsi
dan sanitasi serta air pendingin (cooling water). Kebutuhan air pendingin dan
air konsumsi dapat dlihat pada table berikut :

Tabel 4.1 Kebutuhan Air Pendingin


Kebutuhan Kebutuhan
No Kode Alat Nama Alat
(kg/jam) (kg/minggu)
1 CL-01 Cooler 4.772,60 190.903,86
2 R-01 Reaktor-01 149.005,30 5.960.212,16
3 CD-01 Condenser 67.972,53 2.718.901,14
4 CD-02 Condenser 2.386,36 95.454,55
Kebutuhan air pendingin 224.136,79 8.965.471,71
Make up air pendingin 4.156,02 166.240,92

Tabel 4.2 Kebutuhan Air Konsumsi dan Sanitasi


Keterangan Kebutuhan (kg/jam) Kebutuhan (kg/minggu)
Perkantoran 227,50 9.100
Laboratorium 50 2.000
Kantin 41,67 1.666,667
Air hidran/taman 32,54 1.301,667
Air poliklinik 6,25 250
Total 357,9583 1.4318,33

Air yang digunakan sebagai air pendingin dapat digunakan kembali


dengan cara membuang panas yang terserap dalam air menggunakan cooling
tower (CT-01).
library.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.3 Kebutuhan Air Sungai

Jumlah kebutuhan
Komponen
kg/minggu m3/minggu
Air make up umpan boiler 1.113,69 1,09
Air konsumsi dan sanitasi 1.4318,33 14,061
Air pendingin make up 16.240,92 163,26
Total 181.672,94 164,70

b. Unit pengadaan air umpan boiler


Air yang digunakan sebagai air umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang menyebabkan kerak pada boiler karena endapan
didalamnya, tidak mengandung unsur yang menyebabkan korosi boiler dan
sistem penunjangnya, dan tidak mengandung unsur yang menyebabkan
pembusaan terhadap air boiler. Syarat yang harus dipenuhi oleh air umpan
boiler dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Persyaratan Air Umpan Boiler

Parameter Satuan Pengendalian Batas


pH unit 10,5 – 11,5
Conductivity µmhos/cm 5000 max
TDS ppm 3500 max
P–Alkalinity ppm -
M–Alkalinity ppm 800 max
OH–Alkalinity ppm 2,5xSiO2 min
Silica ppm 150 max
Besi ppm 2 max
Phosphat residual ppm 20– 50
Sulfite residual ppm 20– 50
pH condensate unit 8,0– 9,0
library.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id

Pengolahan air umpan perlu dilakukan sebagai upaya menghindari


terjadinya korosi, kerak, dan foaming. Tahapan pengolahan air sebagai air
umpan boiler meliputi :
1. Tahap pengolahan awal
Air umpan boiler yang berasal dari air sungai perlu pengolahan awal
yang sama prosesnya dengan pengolahan air sungai.
2. Kation Exchanger
Air bersih dari bak penampungan dialirkan menuju unit penyediaan
air umpan boiler. Air umpan boiler harus dihilangkan kandungan garam-
garamnya yang dapat menimbulkan kesadahan dalam air. Kation
exchanger berfungsi sebagai pengikat ion-ion positif dari garam yang
terlarut dalam air lunak. Alat ini berupa silinder tegak yang berisi
tumpukan butir-butir resin penukar ion. Resin yang digunakan adalah
jenis C-300 dengan notasi RH2. Apabila resin sudah jenuh maka
pencucian dilakukan dengan menggunakan larutan H2SO4 2%
3. Anion Exchanger
Air hasil kation exchanger kemudian dialirkan menuju anion
exchanger. Alat ini hampir sama dengan kation exchanger namun
memiliki fungsi yang berbeda yaitu mengikat ion-ion negatif yang ada
dalam air lunak. Dan resin yang digunakan adalah jenis C-500P dengan
notasi R(OH)2. Pencucian resin yang sudah jenuh digunakan larutan
NaOH 4%
4. Deaerasi
Air yang sudah bebas dari ion-ion positif dan negatif kemudian
dialirkan menuju tangki deaerasi menggunakan pompa. Gas terlarut
diharapkan terpisah dalam proses ini, terutama oksigen dan karbon
dioksida dengan cara pemanasan menggunakan steam. Oksigen terlarut
dapat menyebabkan korosi pada alat-alat proses dan boiler. Gas ini
kemudian dibuang ke atmosfer. Air bebas gas terlarut kemudian
diumpankan menuju tangki penyimpanan umpan boiler.
library.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id

5. Tangki Umpan Boiler


Alat ini berfungsi menampung air umpan boiler selama 1 pekan.
Bahan-bahan yang ditambahkan agar tidak terjadi korosi dan kerak ialah
Hidrazin (N2H4) dan NaH2PO4. Hidrazin berfungsi sebagai penghilang
sisa gas terlarut terutama gas oksigen sehingga mencegah korosi pada
boiler. NaH2PO4 berfungsi sebagai pencegah timbulnya kerak.
Kebutuhan air umpan boiler dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Kebutuhan Air Umpan Boiler

No Kode Alat Nama Alat Kebutuhan (kg/minggu)


1 HE-01 Heater 20.470,70
2 HE-02 Heater 5.709,55
3 HE-03 Heater 10.252,24
4 RB-01 Reboiler 134.145,96
5 RB-02 Reboiler 31.950,25

Pengolahan air dapat dilihat pada Gambar 4.1, sedangkan


perancangan tangki pengolahan air dapat dilihat pada Tabel 4.6.

TU-01

PU-03

TU-02 Chlorine

PU-04 TU-04

COA CL+FL

FLO

BU - 02
PU-06
PU-02 PU-05 Blow Down
PU-01 BU-01 FILTER

TU - 05

PU-07

Air sanitasi

PAP-02

PROSES
BU-04 TU-09 PAP-3
CTU
PAP-01
UMPAN MIXING TANK

NaH 2 PO 4

BLU
KE AE
Hidrazine
LPS
PROSES
BU-03
TU-06
TU-07

PU-13
Steam
DEAERATOR

PU-12
PU-10 PU-11

Gambar 4.1 Skema Pengolahan Air Sungai


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4.6 Perancangan Tangki Pengolahan Air Sungai


Kode Tangki BU-01 BU-02 TU-01 TU-02 KL-01 CL+FL FU-01 TU-04 TU-05 TU-06 TU-07 TU-09
Tangki air rumah Tangki demin Tangki Tangki air
Nama tangki Bak penampung Bak penampung Tangki tawas Tangki kapur Tangki Koagulasi Clarifier Gravity sand filter Tangki klorin
tangga water umpan boiler pendingin

Mengendapkan Mengendapkan Penyimpanan Penyimpanan Terjadinya Mengendapkan Menyaring hasil penyimpanan Penyimpanan air penyimpan penyimpan penyimpan
Fungsi
kotoran kasar kotoran halus larutan tawas 5% larutan kapur 5% koagulasi partikel kotoran flokulator clarifier larutan kaporit 2% rumah tangga air air boiler air pendingin

Bak persegi Bak persegi Silinder tegak Bak persegi Bak persegi Silinder
Tipe Silinder tegak Silinder tegak Silinder tegak Silinder tegak Silinder tegak Silinder tegak
panjang panjang conical bottom panjang panjang tegak
Bahan konstruksi Beton Beton Carbon steel Carbon steel Beton Beton Beton Carbon steel Beton Carbon steel Carbon steel Carbon steel
Waktu tinggal (jam) 4 4 8 8 0,5 1 4 8 40 2 8 1
Over design 20% 20% 20% 20% 20% 20% - 20% 20% 20% 20% 20%
Volume perancangan (m3) 1027,6428 856,3690 3,4585 7,1047 133,7369 267,4739 - 8,6594 674,9361 394,610381 10,50140233 264,133407
Dimensi
a. Panjang (m) 10,1373 9,2540 - - - - 11,8362 - - - - -
b. Lebar (m) 10,1373 9,2540 - - - 5,9181 - - - - -
c. Kedalaman (m) 5,0000 5,0000 - - - 4,1796 - - - - - -
d. Diameter (m) - - 1,6391 2,0836 5,5436 8,3592 - 2,2257 7,5472 6,096074128 1,883833317 5,52045101
e. Ketinggian (m) - - 1,6391 2,0836 5,5436 2,0898 4,9198 2,2257 7,5472 14,63057791 1,883833317 5,52045101
Flat Blade Turbine
Jenis pengaduk - - - - - - - - - - -
Impellers
Dimensi pengaduk
a. Diameter impeler (m) - - - - 1,8479 2,786401647 - - - - - -
b. Ketinggian impeler (m) - - - - 1,8479 2,786401647 - - - - - -
c. Lebar baffle (m) - - - - 0,3696 0,557280329 - - - - - -
Daya pengadukan (hP) 50 10 - - - - -
Lain-lain - - - -
a.Kebutuhan tawas (kg/jam) - - 18,3425 - - - - - - - - -
b.Kebutuhan kapur (kg/jam) - - - 37,6802 - - - - - - - -
c. Kebutuhan polyelektrolit (kg/jam) - - - - - - - - - - - -
d. Kebutuhan kaporit (kg/jam) - - - - - - - 21,8008 - - - -
d. Kebutuhan sand filter - - - - - - - - - - - -
-Kecepatan penyaringan - - - - - - - - - - - -
-Ukuran pasir (mesh) - - - - - - 5 - - - - -
-Porositas bed - - - - - - 35 - - - - -
-Komposisi pasir - - - - - - Batuan Koral = 25 in - - - - -
Gravel = 15 in
Antrachite = 30 in
Pasir kuarsa = 15 in
Pasir Besi = 15 in

52
library.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id

4.1.2 Unit Pengadaan Steam


Steam yang diproduksi pada pabrik parasetaldehida digunakan sebagai media
pemanas di reboiler dan heater. Untuk kebutuhan steam digunakan 1 buah boiler.
Steam yang dihasilkan dari boiler mempunyai temperatur 540oF (282,22oC) dan
tekanan 950 psia.
Jumlah steam dibutuhkan sebesar 5.063,19 kg/jam. Jumlah steam dilebihkan
10% berguna menjaga kemungkinan kebocoran steam saat distribusi dan make up
blowdown pada boiler. Sehingga jumlah air make up umpan boiler yang dibutuhkan
adalah 1.113,90 kg/jam
Perancangan boiler :
Dirancang untuk pemenuhan kebutuhan steam
Steam yang dihasilkan :
T = 540,00°F
P = 950 psia
jenis boiler = boiler pipa api
 Menentukan luas penampang perpindahan panas
Daya yang diperlukan boiler penghasil steam dihitung dengan persamaan:
ms.(h  hf ) (4.1)
Daya 
970,3x34,5

dengan :
ms = massa steam yang dihasilkan (lb/jam)
h = entalpi steam pada P dan T tertentu (Btu/lbm)
hf = entalpi umpan (Btu/lbm)
dimana : ms = 12.278,74 lb/jam
h = 1.226,60 Btu/lbm
Umpan air terdiri dari 20% make up water dan 80% kondensat.
hf = 252,594 Btu/lbm
Jadi daya yang dibutuhkan sebesar = 357,26 hp
ditentukan luas bidang pemanasan = 12 ft2/hp
Total heating surface = 4.287,18 ft2
library.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id

 Perhitungan kapasitas boiler


Q = ms (h – hf) (4.2)
= 5.569,51 (2.853,07 – 108,60)
= 14.487.698,54 Btu/jam
Spesifikasi boiler yang dibutuhkan :
Kode : B-01
Fungsi : Memenuhi kebutuhan steam
Jenis : Fired tube boiler
Jumlah : 1 buah
Heating surface : 4.287,18 ft2
Rate of steam : 5.569,51 kg/jam
Tekanan steam : 950 psia (65,50 bar)
Suhu steam : 540 oF (282,22oC)
Efisiensi : 80%
Bahan bakar : Batubara
Heating value : 6.322 kkal/k
Kebutuhan bahan bakar : 902,92 kg/jam
4.1.3 Unit Pengadaan Udara Tekan
Kebutuhan udara tekan untuk pabrik parasetaldehida digunakan sebagai
instrumentasi pneumatic. Kebutuhan udara tekan sebesar 122,1 m3/jam tekanan
58,8 psi dan suhu 31oC. Kompresor bertugas sebagai penyedia udara tekan
dilengkapi dengan dryer yang berisi silica gel untuk penyerapan kandungan air
sampai maksimal 84 ppm.
Spesifikasi kompresor yang dibutuhkan :
Kode : KU-01
Fungsi : Memenuhi kebutuhan udara tekan
Jenis : Single stage reciprocating compressor
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 211,2 m3/jam
Tekanan suction : 14,7 psi (1 bar)
library.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id

Tekanan discharge : 58,8 psi (4 bar)


Suhu udara : 87,8oF (31oC)
Efisiensi : 84 %
Daya kompresor : 15 hp
4.1.4 Unit Pengadaan Listrik
Kebutuhan listrik di pabrik metil metakrilat ini dipenuhi oleh PLN dan
generator. Generator bertujuan sebagai pasokan listrik ketika terjadi gangguan dari
PLN. Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari:
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
2. Listrik untuk perkantoran (penerangan dan AC dan keperluan lain)
3. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi
Penentuan besarnya tenaga listrik penerangan digunakan standar SNI-03-
6197-2011 tentang Konversi Energi pada Sistem Pencahayaan dimana mempunyai
standar daya maksimum per luas (Watt/m 2) setiap jenis bangunan.
Penggunaan tenaga listrik AC dihitung menggunakan standar SNI 6389-2000
tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bagunan Gedung Fisika
Bangunan, dan Kenyamanan Thermal yang mempunyai standar setiap 1 m 2
membutuhkan 500 Btu/jam.

Tabel 4.7 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses

Alat Jumlah HP Total HP


P-01 1 0,125 0,125
P-02 1 0,125 0,125
P-03 1 0,125 0,125
P-04 1 0,5 0,5
P-05 1 1 1
P-06 1 0,5 0,5
P-07 1 0,125 0,125
P-08 1 0,25 0,25
P-09 1 0,125 0,125
Total 2,88
library.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.8 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Utilitas

Alat Jumlah HP Total HP


PU-01 1 5 5
PU-02 1 15 15
PU-03 1 0,05 0,05
PU-04 1 0,08 0,08
PU-05 1 5 5
PU-06 1 0,25 0,25
PU-07 1 1 1
PU-08 1 3 3
PU-09 1 2 2
PU-10 1 15 15
PU-11 1 0,05 0,05
PU-12 1 0,05 0,05
PU-13 1 1 1
PAP-02 1 5 5
PAP-01A 1 5 5
PAP-01B 1 5 5
PAP-03A 1 0,75 0,75
PAP-03B 1 0,05 0,05
PAP-03C 1 0,08 0,08
PAP-03D 1 2 2
KL 1 50 50
FL+CL 1 10 10
FN 5 3 3
KU-01 1 15 15
Total 155,37
library.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.9 Jumlah Watt Berdasarkan Luas Bangunan


Alat
Watt Daya total
Bangunan Luas, m2 Watt/m2 PC Watt/pc elektronik
Penerangan /bangunan
(Watt)
Pos Keamanan 128 18 2.324 - - - 2.324
Kantor
Keamaan Utama 96 20 1.961 2 200 400 2.361
Parkir 320 81 26.076 - - - 26.076
Area
Perkantoran 1584 337 533.958 20 200 4000 537.958
Masjid 432 61 16.477 - - - 26.477
Parkir Pekerja
Pabrik 832 212 176.273 - - - 176.273
Poliklinik 144 20 2.942 1 200 200 3.142
Kantin 288 41 11.768 - - - 11.768
Perpustakaan 192 41 7.845 2 200 400 8.245
Gedung K3
(safety) 640 136 87.168 2 200 400 87.568
Laboratorium 128 27 3.487 3 200 600 3.887
Garasi 640 45 29.056 - - - 29.056
Bengkel dan
Peralatan 640 136 87.168 - - - 87.168
Gudang 1120 159 177.968 - - - 177.968
Pemadam
Kebakaran 640 136 87.168 - - - 87.168
Unit Proses 5280 1345 7.099.160 - - - 7.099.160
Control Room 928 263 244.361 10 200 2000 246.361
Unit Pengolahan
Limbah 960 489 469.366 - - - 469.366
Utilitas 6336 3227 20.445.580 - - - 20.445.580
Tangki Bahan
Baku 1920 489 938.732 - - - 938.732
Tangki Produk 1600 1222 1.955.691 - - - 1.955.691
Area Perluasan 1472 375 551.766 - - - 551.766
Ruang Kosong,
Taman, dan
Jalan 38192 9725 371.435.922 - - - 371.435.922
Jumlah 14992 404.402.216 8000 404.410.016

Jumlah :
1. Listrik untuk penerangan dalam ruangan = 206.692,13 W
2. Listrik untuk penerangan bagian luar ruangan = 463.621,09 W
3. Listrik untuk peralatan elektronik = 18 kW
(alat medis, komputer, panel control, printer, dll)
library.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id

Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu instant


starting daylight 40 W.
Jumlah lampu dalam ruangan = 206.692,13 / 1400
= 148 buah
Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100 W
Jumlah lampu luar ruangan = 463.621,09 / 3000
= 155 buah
Total daya penerangan = 21,42 kW
Pada listrik untuk AC menurut standar setiap 1 m 2 membutuhkan 500 Btu/jam.
digunakan untuk beberapa bangunan seperti kantor keamanan utama, kantor,
masjid, poliklinik, perpustakaan, ruang kontrol, dan laboratorium yang mempunyai
total luas 2.560 m2, sehingga kebutuhan daya AC adalah :
Kebutuhan daya AC = 2.560 m2 x 500 Btu/jam
= 1.280.000 Btu/jam
Dengan 1 PK kompresor AC dapat memberikan 500 Btu/jam dan setiap 1 PK
mempunyai daya 745,7 Watt, sehingga total konversi penggunaan daya listrik
bernilai 95,45 kW.
Pada listrik untuk laboratorium dan instrumentasi menggunakan asumsi 30%
penggunaan daya total listrik sehingga didapatkan nilai sejumlah 10 kW.

Tabel 4.10 Total Kebutuhan Listrik Pabrik

No. Kebutuhan kW
1 Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 141,60
2 Listrik untuk keperluan penerangan dan kantor 25,62
3 Listrik untuk AC 95,45
4 Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi 10,00
5 Cadangan daya listrik 5% dari yang digunakan 13,63
Total 286,30
library.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id

Generator yang digunakan untuk keperluan utama saat listrik padam adalah
bagian proses, utilitas, kantor, control room, laboratorium, dan instrumentasi, yang
membutuhkan daya sebesar 272,67 kW sehingga dipilih generator dengan tipe AC
generator 3 fasa dengan kapasitas daya 300 kW.
Spesifikasi generator yang diperlukan :
Jenis : AC generator 3 phase
Jumlah : 1 buah
Kapasitas / Tegangan : 300 kW ; 230/400 Volt
Bahan bakar : HSD (High Speed Diesel)
4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas memenuhi kebutuhan bahan
bakar Boiler dan Generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah HSD (High
Speed Diesel) dan batubara. HSD diperoleh dari Pertamina dan distributornya.
Pemilihan bahan bakar batubara didasarkan pada alasan:
1. Mudah didapat
2. Lebih ekonomis
3. Mudah dalam penyimpanan
Spesifikasi bahan bakar batubara dan HSD yang digunakan sebagai berikut :
Batubara
Heating Value : 11.371,88 Btu/lb
Efisiensi bahan bakar : 80%
High Speed Diesel
Heating Value : 16.764 Btu/lb
Efisiensi bahan bakar : 80%
Densitas : 54,32 lb/ft3

Tabel 4.11 Total Kebutuhan Bahan Bakar Pabrik


Keterangan Boiler Generator
Efisiensi bahan bakar 80% 80%
Kapasitas (Btu/jam) 14.487.698,54 87,72
Kebutuhan per tahun 7.151.145 kg 11.643,46 L
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

4.2 Laboratorium
Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik karena
data-data yang diperlukan diperoleh disini. Data–data tersebut digunakan untuk
evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian
mutu.
Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik dilakukan
dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan agar sesuai dengan
standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai bahan baku, saat
proses berlangsung, dan juga pada hasil atau produk.
Pengendalian rutin dilakukan demi menjaga agar kualitas dari bahan baku dan
produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan
pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau
menyimpang. Jika diketahui analisis produk tidak sesuai dengan yang diharapkan
maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi.
Laboratorium berada dibawah bidang teknik dan perekayasaan yang
mempunyai tugas pokok antara lain :
a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk
b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi
c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler, dan
lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi
Laboratorium berfungsi untuk pemeriksaan terhadap bahan baku dan produk
mengenai spesifikasi bahan yang diinginkan
Analisis yang dilakukan antara lain :
a. Analisis bahan baku
b. Analisis produk
c. Analisis BFW (Boiler Feed Water)
Analisis yang dilakukan di laboratorium dapat dilihat pada Tabel 4.12
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

Tabel 4.12 Analisis Laboratorium


Titik Parameter Metode
No. Sampel Alat Frekuensi
Pengambilan yang Diuji Analisis
ASTM Gas 2 jam
Kemurnian
D5303 chromatography sekali
1. Asam Metakrilat Arus 2
ASTM 2 jam
Densitas Densitymeter
167-73 sekali
ASTM D 2 jam
2. Asam sulfat Arus 1 Kandungan air Spektrofotometer
1687-92 sekali
ASTM Water content 2 jam
3. Methanol Arus 3 Kandungan air
D6304 analyzer sekali
ASTM Gas 2 jam
Kemurnian
D5303 chromatography sekali
4. Metil Metakrilat Arus 5
ASTM D 2 jam
Densitas Densitymeter
167-73 sekali
ASTM 24 jam
pH pH meter
D1293 sekali
ASTM 24 jam
Konduktivitas Konduktometer
D1125 sekali
ASTM 24 jam
TDS TDS meter
D5907 sekali
ASTM 24 jam
Alkalinity Spektrofotometer
Boiler Feed D1067 sekali
5. Unit utilitas
Water ASTM 24 jam
Silika Spektrofotometer
D8016 sekali
ASTM 24 jam
Besi Spektrofotometer
D1068 sekali
ASTM 24 jam
Fosfat Spektrofotometer
D1091 sekali
ASTM 24 jam
Sulfit Spektrofotometer
D1339 sekali

4.3 Unit Pengolahan Limbah


Limbah yang dihasilkan dari pabrik parasetaldehida dapat diklasifikasi :
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah Gas
4.3.1 Pengolahan Limbah Cair
Limbah dari berbagai sumber sebelum masuk ke instalasi pengolahan air
limbah (IPAL) dilewatkan melalui bak ekualisasi untuk penyamaan beban dalam
pengolahan dengan jalan melakukan pengadukan pada limbah sehingga menjadi
homogen, dari bak ekualisasi limbah masuk ke bak netralisasi untuk penetralan pH,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

karena pH yang netral selain tidak mengganggu lingkungan juga dapat berguna
dalam mempermudah proses pengendapan pada bak sedimentasi, penetralan pH
dilakukan dengan jalan penambahan NaOH pada arus 12 dan H2SO4 pada arus 16,
setelah netral limbah dialirkan ke bak sedimentasi untuk pengendapan kandungan
solid yang terdapat di dalamnya dengan bantuan koagulan, dari bak sedimentasi
selanjutnya dilakukan penyaringan dengan menggunakan media penyaring berbutir
seperti kerikil, pasir, dan juga ditambahkan karbon aktif untuk penghilangan bau.
Limbah setelah melalui proses filtrasi dimasukkan ke dalam bak Bio Control yang
bertujuan untuk pengujian kelayakan limbah, pengujian dilakukan dengan
memasukkan ikan ke dalam bak Bio Control, bila ikan tersebut tetap hidup normal
maka proses pengolahan air limbah dapat dikatakan sudah berhasil dan air yang
dihasilkan selanjutnya akan dibuang ke badan penerima air.
4.3.2 Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik dan batubara.
Limbah domestik berupa sampah-sampah dari keperluan sehari-hari seperti kertas
dan plastik, sampah tersebut ditampung di dalam bak penampungan dan selanjutnya
dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Limbah batubara berupa fly ash dan
bottom ash diolah oleh pihak ketiga.
4.3.3 Pengolahan Limbah Gas
Untuk menghindari pencemaran udara dari bahan-bahan buangan gas boiler,
maka dilakukan penanganan terhadap bahan buangan tersebut dengan cara
membuat stack atau cerobong asap dengan ketinggian tertentu sebagai alat
pembuangan asap.

4.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pedoman keselamatan kerja dibuat agar memberikan informasi yang lengkap
tentang tata tertib dalam bekerja yang baik dan benar, serta kesehatan dan
keselamatan pekerja selama melakukan tugasnya terjamin sesuai dengan peraturan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

yang telah ditetapkan oleh pihak pabrik yang bekerja sama dengan departemen
tenaga kerja.
Diperlukan disiplin kerja yang baik. Kesalahan akan dapat mengakibatkan
kecelakaan bagi manusia dan peralatan pabrik, untuk itu setiap karyawan pabrik
diberikan alat pelindung diri. Alat pelindung diri bukan merupakan alat yang bisa
melenyapkan bahaya ditempat kerja, tetapi hanya merupakan usaha mencegah dan
mengurangi kontak antara bahaya dan tenaga kerja sesuai dengan standar yang
diizinkan. Keamanan kerja berkaitan erat dengan aktifitas suatu industri, sehingga
perlu dipikirkan suatu sistem keamanan yang memadai, karena menyangkut
keselamatan manusia, bahan baku, produk dan peralatan pabrik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Anda mungkin juga menyukai