id
BAB IV
UNIT UTILITAS DAN LABORATORIUM
46
library.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
Air bersih dari bak penampungan dapat digunakan sebagai, air konsumsi
dan sanitasi serta air pendingin (cooling water). Kebutuhan air pendingin dan
air konsumsi dapat dlihat pada table berikut :
Jumlah kebutuhan
Komponen
kg/minggu m3/minggu
Air make up umpan boiler 1.113,69 1,09
Air konsumsi dan sanitasi 1.4318,33 14,061
Air pendingin make up 16.240,92 163,26
Total 181.672,94 164,70
TU-01
PU-03
TU-02 Chlorine
PU-04 TU-04
COA CL+FL
FLO
BU - 02
PU-06
PU-02 PU-05 Blow Down
PU-01 BU-01 FILTER
TU - 05
PU-07
Air sanitasi
PAP-02
PROSES
BU-04 TU-09 PAP-3
CTU
PAP-01
UMPAN MIXING TANK
NaH 2 PO 4
BLU
KE AE
Hidrazine
LPS
PROSES
BU-03
TU-06
TU-07
PU-13
Steam
DEAERATOR
PU-12
PU-10 PU-11
Mengendapkan Mengendapkan Penyimpanan Penyimpanan Terjadinya Mengendapkan Menyaring hasil penyimpanan Penyimpanan air penyimpan penyimpan penyimpan
Fungsi
kotoran kasar kotoran halus larutan tawas 5% larutan kapur 5% koagulasi partikel kotoran flokulator clarifier larutan kaporit 2% rumah tangga air air boiler air pendingin
Bak persegi Bak persegi Silinder tegak Bak persegi Bak persegi Silinder
Tipe Silinder tegak Silinder tegak Silinder tegak Silinder tegak Silinder tegak Silinder tegak
panjang panjang conical bottom panjang panjang tegak
Bahan konstruksi Beton Beton Carbon steel Carbon steel Beton Beton Beton Carbon steel Beton Carbon steel Carbon steel Carbon steel
Waktu tinggal (jam) 4 4 8 8 0,5 1 4 8 40 2 8 1
Over design 20% 20% 20% 20% 20% 20% - 20% 20% 20% 20% 20%
Volume perancangan (m3) 1027,6428 856,3690 3,4585 7,1047 133,7369 267,4739 - 8,6594 674,9361 394,610381 10,50140233 264,133407
Dimensi
a. Panjang (m) 10,1373 9,2540 - - - - 11,8362 - - - - -
b. Lebar (m) 10,1373 9,2540 - - - 5,9181 - - - - -
c. Kedalaman (m) 5,0000 5,0000 - - - 4,1796 - - - - - -
d. Diameter (m) - - 1,6391 2,0836 5,5436 8,3592 - 2,2257 7,5472 6,096074128 1,883833317 5,52045101
e. Ketinggian (m) - - 1,6391 2,0836 5,5436 2,0898 4,9198 2,2257 7,5472 14,63057791 1,883833317 5,52045101
Flat Blade Turbine
Jenis pengaduk - - - - - - - - - - -
Impellers
Dimensi pengaduk
a. Diameter impeler (m) - - - - 1,8479 2,786401647 - - - - - -
b. Ketinggian impeler (m) - - - - 1,8479 2,786401647 - - - - - -
c. Lebar baffle (m) - - - - 0,3696 0,557280329 - - - - - -
Daya pengadukan (hP) 50 10 - - - - -
Lain-lain - - - -
a.Kebutuhan tawas (kg/jam) - - 18,3425 - - - - - - - - -
b.Kebutuhan kapur (kg/jam) - - - 37,6802 - - - - - - - -
c. Kebutuhan polyelektrolit (kg/jam) - - - - - - - - - - - -
d. Kebutuhan kaporit (kg/jam) - - - - - - - 21,8008 - - - -
d. Kebutuhan sand filter - - - - - - - - - - - -
-Kecepatan penyaringan - - - - - - - - - - - -
-Ukuran pasir (mesh) - - - - - - 5 - - - - -
-Porositas bed - - - - - - 35 - - - - -
-Komposisi pasir - - - - - - Batuan Koral = 25 in - - - - -
Gravel = 15 in
Antrachite = 30 in
Pasir kuarsa = 15 in
Pasir Besi = 15 in
52
library.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
dengan :
ms = massa steam yang dihasilkan (lb/jam)
h = entalpi steam pada P dan T tertentu (Btu/lbm)
hf = entalpi umpan (Btu/lbm)
dimana : ms = 12.278,74 lb/jam
h = 1.226,60 Btu/lbm
Umpan air terdiri dari 20% make up water dan 80% kondensat.
hf = 252,594 Btu/lbm
Jadi daya yang dibutuhkan sebesar = 357,26 hp
ditentukan luas bidang pemanasan = 12 ft2/hp
Total heating surface = 4.287,18 ft2
library.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
Jumlah :
1. Listrik untuk penerangan dalam ruangan = 206.692,13 W
2. Listrik untuk penerangan bagian luar ruangan = 463.621,09 W
3. Listrik untuk peralatan elektronik = 18 kW
(alat medis, komputer, panel control, printer, dll)
library.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
No. Kebutuhan kW
1 Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 141,60
2 Listrik untuk keperluan penerangan dan kantor 25,62
3 Listrik untuk AC 95,45
4 Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi 10,00
5 Cadangan daya listrik 5% dari yang digunakan 13,63
Total 286,30
library.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
Generator yang digunakan untuk keperluan utama saat listrik padam adalah
bagian proses, utilitas, kantor, control room, laboratorium, dan instrumentasi, yang
membutuhkan daya sebesar 272,67 kW sehingga dipilih generator dengan tipe AC
generator 3 fasa dengan kapasitas daya 300 kW.
Spesifikasi generator yang diperlukan :
Jenis : AC generator 3 phase
Jumlah : 1 buah
Kapasitas / Tegangan : 300 kW ; 230/400 Volt
Bahan bakar : HSD (High Speed Diesel)
4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas memenuhi kebutuhan bahan
bakar Boiler dan Generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah HSD (High
Speed Diesel) dan batubara. HSD diperoleh dari Pertamina dan distributornya.
Pemilihan bahan bakar batubara didasarkan pada alasan:
1. Mudah didapat
2. Lebih ekonomis
3. Mudah dalam penyimpanan
Spesifikasi bahan bakar batubara dan HSD yang digunakan sebagai berikut :
Batubara
Heating Value : 11.371,88 Btu/lb
Efisiensi bahan bakar : 80%
High Speed Diesel
Heating Value : 16.764 Btu/lb
Efisiensi bahan bakar : 80%
Densitas : 54,32 lb/ft3
60
4.2 Laboratorium
Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik karena
data-data yang diperlukan diperoleh disini. Data–data tersebut digunakan untuk
evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian
mutu.
Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik dilakukan
dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan agar sesuai dengan
standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai bahan baku, saat
proses berlangsung, dan juga pada hasil atau produk.
Pengendalian rutin dilakukan demi menjaga agar kualitas dari bahan baku dan
produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan
pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau
menyimpang. Jika diketahui analisis produk tidak sesuai dengan yang diharapkan
maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi.
Laboratorium berada dibawah bidang teknik dan perekayasaan yang
mempunyai tugas pokok antara lain :
a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk
b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi
c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler, dan
lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi
Laboratorium berfungsi untuk pemeriksaan terhadap bahan baku dan produk
mengenai spesifikasi bahan yang diinginkan
Analisis yang dilakukan antara lain :
a. Analisis bahan baku
b. Analisis produk
c. Analisis BFW (Boiler Feed Water)
Analisis yang dilakukan di laboratorium dapat dilihat pada Tabel 4.12
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
62
karena pH yang netral selain tidak mengganggu lingkungan juga dapat berguna
dalam mempermudah proses pengendapan pada bak sedimentasi, penetralan pH
dilakukan dengan jalan penambahan NaOH pada arus 12 dan H2SO4 pada arus 16,
setelah netral limbah dialirkan ke bak sedimentasi untuk pengendapan kandungan
solid yang terdapat di dalamnya dengan bantuan koagulan, dari bak sedimentasi
selanjutnya dilakukan penyaringan dengan menggunakan media penyaring berbutir
seperti kerikil, pasir, dan juga ditambahkan karbon aktif untuk penghilangan bau.
Limbah setelah melalui proses filtrasi dimasukkan ke dalam bak Bio Control yang
bertujuan untuk pengujian kelayakan limbah, pengujian dilakukan dengan
memasukkan ikan ke dalam bak Bio Control, bila ikan tersebut tetap hidup normal
maka proses pengolahan air limbah dapat dikatakan sudah berhasil dan air yang
dihasilkan selanjutnya akan dibuang ke badan penerima air.
4.3.2 Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik dan batubara.
Limbah domestik berupa sampah-sampah dari keperluan sehari-hari seperti kertas
dan plastik, sampah tersebut ditampung di dalam bak penampungan dan selanjutnya
dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Limbah batubara berupa fly ash dan
bottom ash diolah oleh pihak ketiga.
4.3.3 Pengolahan Limbah Gas
Untuk menghindari pencemaran udara dari bahan-bahan buangan gas boiler,
maka dilakukan penanganan terhadap bahan buangan tersebut dengan cara
membuat stack atau cerobong asap dengan ketinggian tertentu sebagai alat
pembuangan asap.
63
yang telah ditetapkan oleh pihak pabrik yang bekerja sama dengan departemen
tenaga kerja.
Diperlukan disiplin kerja yang baik. Kesalahan akan dapat mengakibatkan
kecelakaan bagi manusia dan peralatan pabrik, untuk itu setiap karyawan pabrik
diberikan alat pelindung diri. Alat pelindung diri bukan merupakan alat yang bisa
melenyapkan bahaya ditempat kerja, tetapi hanya merupakan usaha mencegah dan
mengurangi kontak antara bahaya dan tenaga kerja sesuai dengan standar yang
diizinkan. Keamanan kerja berkaitan erat dengan aktifitas suatu industri, sehingga
perlu dipikirkan suatu sistem keamanan yang memadai, karena menyangkut
keselamatan manusia, bahan baku, produk dan peralatan pabrik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id