Anda di halaman 1dari 5

Diskusi 3

Jurnal khusus perusahaan dagang merupakan suatu catatan pembukuan jurnal yang dibuat secara khusus
bagi pebisnis yang memiliki perusahaan dagang yang sudah memiliki banyak transaksi. Umumnya pada
perusahaan dagang sebagai pemilik bisnis akan sangat memerlukan dari beberapa jenis transaksi yang cukup
rumit dan kompleks sehingga pemilik binis perlu memiliki pencatatan yang mendetail bahkan klasifikasi
jurnalnya dapat mudah dipahami dan pencatatan yang rapi. Oleh sebab itu, dalam menggunakan jurnal khusus
perusahaan dagang bagi seorang akuntan akan merasa sangat perlu menerapkan kedalam perusahaan supaya
pencatatan tersebut dapat dengan mudah untuk melaporkan suatu kondisi keuangan perusahaan dari setiap jenis
transaksi yang diperoleh perusahaan selama periode tersebut. Jurnal khusus pada akuntansi adalah daftar khusus
catatan transaksi keuangan yang oleh akuntan disebut entri jurnal .Berbeda dengan jurnal umum ,setiap jurnal
khusus mencatat transaksi dari jenis tertentu, seperti penjualan atau pembelian. Misalnya, ketika sebuah
perusahaan membeli barang dagangan dari vendor, dan kemudian menjual barang dagangan kepada pelanggan,
pembelian dicatat dalam satu jurnal dan penjualan dicatat di jurnal lain. Dalam menentukan setiap jenis
transaksi, pada dasarnya jurnal khusus dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu Jurnal Pembelian, Jurnal
Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas, dan Jurnal Pengeluaran Kas. Untuk semua transaksi yang tidak bisa
digolongkan kedalam jurnal tersebut, akan dicatat di Jurnal Umum perusahaan.
Contoh jurnal khusus pada perusahaan dagang :
1. Jurnal Khusus Pembelian
Jurnal khusus perusahaan dagang pada pembelian bertujuan untuk mencatat beberapa transaksi
pembelian barang dagangan ataupun pembelian barang lainnya yang dapat dilakukan secara kredit atau
yang disebut utang dagang. Kegunaannya yaitu berfungsi dalam mencatat beberapa transaksi pembelian
barang yang sudah masuk dan dapat dilakukan dengan pembayaran utang dagang ataupun kredit.
Berikut ini sebagai contoh bentuk jurnal khusus perusahaan dagang pada pembelian :
2. Jurnal Khusus Penjualan
Jurnal khusus perusahaan dagang dengan melakukan pencatatan pada beberapa transaksi penjualan
barang yang dilakukan secara kredit. Kegunaannya yaitu berfungsi sebagai pencatatan transaksi
penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan pemilik bisnis dengan konsumen dengan syarat
pembayaran secara kredit atau berupa tagihan. Berikut ini suatu bentuk contoh dari suatu jurnal
penjualan yaitu :

Berikut ini contoh jurnal khusus pejualan yang dapa digunakan dalam mencatat penjualan barang
dagang secara kredit dengan bentuk jurnal :

Dengan keterangan :
1. Tanggal terjadinya transaksi secara actual.
2. Pencatatan nomor faktur terupdate.
3. Diisi dengan nama debitur beserta alamat lengkapnya.
4. Syarat pembayaran yaitu tempat pencatatan dalam perjanjian dengan konsumen sebagai syarat
pembayaran, contohnya 2/10, n/30.
5. Referal yaitu sebagai pemberi tanda ceklis (v) ketika nominal tersebut sudah dapat dipindahkan
kebuku besar pembantu piutang.
6. Jumlah yaitu sebagai pencatatan nominal yang sesuai transaksi penjual dengan konsumen yang
terdapat pada faktur.
3. Jurnal Khusus Penerimaan Kas.
Pada jurnal khusus perusahaan dagang untuk penerimaan kas, yang berkaitan dalam pencatatan
semua transaksi penerimaan tunai sesuai dengan uang tunai atau puncek. Jurnal khusus ini sering disebut
sebagai jurnal kas masuk. Kegunaannya yaitu sebagai pencatatan semua transaksi pada penerimaan kas
seperti penerimaan uang, penerimaan piutang dari penjualan tunai secara kas, dan sebagainya.
Berikut ini suatu bentuk contoh dari suatu jurnal penerimaan kas yaitu :

Contoh jurnal penerimaan kas.

Berikut ini contoh jurnal khusus penerimaan kas yang dapat digunakan pada beberapa transaksi
penerimaan uang tunai. Dibawah ini sebagai contoh yang berfungsi pada jurnal penerimaan kas dan
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang ada yaitu sebagai bentuk berikut :

Dengan keterangan :
1. Padapen catatan suatu transaksi jika kolom rekeningnya sudah tersedia, maka akan dicatat sebagai
tanggal kejadianya transaksi dikolom tanggal. Akan tetapi,  nama debitur maupun keterangan
lainnya akan dicatat pada kolom keterangan. Namun pada bagian jumlah nominal akan dicatat pada
sisi debit dikolom kas, sedangkan sisi kredit pada kolom piutang.
2. Pada pencatatan suatu transaksi jika kolom rekeningnya pada kolom rekeningnya yang tidak
tersedia, maka akan dicatat pada nominal di kolom kas pada posisi debet. Namun, untuk bagian
nama rekening dan nominal jumlahnya akan dicatat pada kolom serba-serbi seperti contoh table
diatas.
3. Pada pencatatan suatu kolom kas berfungsi sebagai pencatatan uang yang sudah diterima, namun
jika pada kolom potongan penjualan berfungsi dalam melakukan pencatatan jumlah potongan
penjualan atau diskon yang diberikan kepada konsumen karena sudah melunasi piutang.
4. Pada pencatatan setiap transaksi untuk jurnal khusus penerimaan kas di catat terdiri dari dua kolom
adalah sebagai satu kali dicatat pada sisi debet dan satu lagi pencatatan dilakukan pada sisi kredit.

4. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.


Pada jurnal khusus perusahaan dagang untuk pengeluaran kas dalam mencatat semua transaksi
pengeluaran dengan pembayaran secara tunai, yaitu baik dengan uang kas atau puncak. Biasanya jurnal
ini sering dikatakan sebagai jurnal pengeluaran secara tunai atau kas. Kegunaanya dalam melakukan
pencatatan semua transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas, contohnya pembayaran biaya atau
beban dan pembayaran hutang maupun sebagainya. Berikut ini suatu bentuk contoh dari suatu jurnal
pengeluaran kas yaitu :

Contoh jurnal pengeluran kas.

Berikut ini contoh jurnal khusus pengeluaran kas yang dapat digunakan pada beberapa transaksi
pembayaran secara uang tunai. Dibawah ini sebagai contoh yang berfungsi pada jurnal pengeluaran kas
dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang ada yaitu sebagai bentuk berikut:

Dengan keterangan :
1. Dalam pencatatan tanggal, beserta nomor bukti akan ditempatkan pada kolom yang sudah
disediakan.
2. Dalam pencatatan nama beserta alamat lengkap pihak debitur bahkan keterangan lainnya dengan
pihak yang bersangkutan terkait bertransaksi secara langsung akan ditempatkan pada kolom
keterangan.
3. Pada pencatatan nominal pada sisi debet dikolom rekening di isi sebagai utang ataupun sesuai
dengan sisi kredit pada kolom kas.
4. Pada pencatatan transaksi yang kolomnya tidak tersedia, untuk pencatatannya akan dilakukan seperti
contoh diatas, bahkan pada nama rekening atau pun nominalnya harus dicatat pada kolom serba-
serbi.
5. Untuk kolom kas dalam mencatat nominal jumlah uang sesuai yang harus dibayarkan, namun pada
kolom potongan pembelian dalam pencatatan nominal jumlah potongan sesuai dengan selisih
pembayaran utang karna sudah melunasi pada masa periode waktu potongan.

Dengan suatu pilihan dalam menggunakan jurnal khusus sudah seharusnya akan memudahkan laporan
keuangan pada bisnis

Anda mungkin juga menyukai