PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru yang memiliki fungsi sebagai fasilitator, motivator serta evaluator, dituntut berbagai
ketrampilan-ketrampilan dasar dalam mengajar. Salah satunya adalah ketrampilan untuk
memimpin diskusi kelompok kecil. Hal ini sangat membimbing diskusi dalam kelompok
kecil bertujuan sebagai berikut:
B. Tujuan
1. Peserta didik dapat saling memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi
gagasan baru atau masalah yang harus dipecahkan oleh mereka
2. Peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir
dan berkomunikasi
3. Peserta didik terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
4. Diskusi punya peran khusus dalam pencapaian tujuan pendidikan yang bersifat
pendudukan sikap, nilai, kebiasaan, dan ketrampilan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Guru yang memiliki fungsi sebagai fasilitator, motivator serta evaluator, dituntut
berbagai ketrampilan-ketrampilan dasar dalam mengajar.
Pengertian metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses belajar
mengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dari seorang guru kepada peserta
didik dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan. Dalam definisi tersebut
terkandung makna dalam penerapannyaada kegiatan memilih, menetapkan, menggunakan,
mengembangkan metode yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Istilah kelompok diskusi terarah atau dikenal sebagai Focus Group Discussion
(FGD) saat ini sangat populer dan banyak digunakan sebagai metode pengumpulan data
dalam penelitian sosial. Pengambilan data kualitatif melalui FGD dikenal luas karena
kelebihannya dalam memberikan kemudahan dan peluang bagi peneliti untuk menjalin
keterbukaan, kepercayaan, dan memahami persepsi, sikap, serta pengalaman yang dimiliki
oleh responden/pesertanya.
Focus group discussion yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan
salah satu metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD
adalah diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam
suasana informal dan santai. Jumlah pesertanya bervariasi antara 8-12 orang, dilaksanakan
FGD secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan
secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu. Irwanto (2006: 1-
2) mendefinisikan FGD adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang
sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
kelompok.
Sebagai sebuah metode penelitian, maka FGD adalah sebuah upaya yang sistematis dalam
pengumpulan data dan informasi. Sebagaimana makna dari Focused Group Discussion,
Dengan demikian, FGD berarti suatu proses pengumpulan data dan informasi yang
sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
kelompok. Dalam pelaksanaan FGD dilakukan dengan cara berdiskusi dengan para nara
sumber di suatu tempat dan dibantu dengan seseorang yang memfasilitatorkan pembahasan
mengenai suatu masalah dalam diskusi tersebut. Orang tersebut disebut dengan moderator.
Permasalahan yang dibahas dalam FGD sangat spesifik karena untuk memenuhi tujuan
yang sudah jelas. Oleh karena itu, pertanyaan yang disusun dan diajukan kepada para
peserta FGD jelas dan spesifik.Banyak orang berpendapat bahwa FGD dilakukan untuk
menyelesaikan masalah. Artinya, diskusi yang dilakukan ditujukan untuk mencapai suatu
kesepakatan tertentu mengenai suatu permasalahan yang dihadapi oleh para peserta. Hasil
FGD tidak bisa dipakai untuk melakukan generalisasi karena FGD memang tidak bertujuan
menggambarkan (representasi) suara masyarakat. Meski demikian, arti penting FGD bukan
terletak pada hasil representasi populasi, tetapi pada kedalaman informasinya. Lewat FGD,
peneliti bisa mengetahui alasan, motivasi, argumentasi atau dasar dari pendapat seseorang
atau kelompok. Dengan kata lain bahwa hasil FGD tidak bisa dijadikan patokan dalam
mengambil kesimpulan dari hasil penelitian. Hal ini harus ditambahkan dengan data
pendukung lain atau melakukan suvei lanjutan (kuantitaif) Persiapan dan Desain
Rancangan FGD
Untuk mendapatkan informasi yang jelas dan akurat dari jawaban-jawaban yang diberikan
oleh para peserta FGD, diperlukan persiapan dan desain rancangan FGD yang baik
sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan serta permasalahan yang telah disepakati bersama.
1. Membentuk Tim
Tim FGD umumnya mencakup: Moderator, yaitu fasilitator diskusi yang terlatih dan
memahami masalah yang dibahas serta tujuan penelitian yang hendak dicapai (ketrampilan
fasilitator, yaitu orang yang intensif mengamati jalannya FGD, dan ia membantu moderator
mengenai: waktu, fokus diskusi (apakah tetap terarah atau keluar jalur), apakah masih ada
pertanyaan penelitian yang belum terjawab, apakah ada peserta FGD yang terlalu pasif
kelompoknya. Umumnya dibantu dengan alat pencatatan berupa satu unit komputer atau
Penghubung Peserta, yaitu orang yang mengenal (person, medan), menghubungi, dan
memastikan partisipasi peserta. Biasanya disebut mitra kerja lokal di daerah penelitian.
Penyedia Logistik, yaitu orang-orang yang membantu kelancaran FGD berkaitan dengan
(penjaga “keamanan” FGD, dari gangguan, misalnya anak kecil, preman, telepon yang
selalu berdering, teman yang dibawa peserta, atasan yang datang mengawasi, dsb
Pada prinsipnya, FGD dapat dilakukan di mana saja, namun sebaiknya tempat FGD yang
dipilih hendaknya merupakan tempat yang netral, nyaman, aman, tidak bising, berventilasi
cukup, dan bebas dari gangguan yang diperkirakan bisa muncul (preman, pengamen, anak
kecil, dsb). Selain itu tempat FGD juga harus memiliki ruang dan tempat duduk yang
memadai (bisa lantai atau kursi). Posisi duduk peserta harus setengah atau tiga perempat
lingkaran dengan posisi moderator sebagai fokusnya. Jika FGD dilakukan di sebuah ruang
yang terdapat pintu masuk yang depannya ramai dilalui orang, maka hanya moderator
yang boleh menghadap pintu tersebut, sehingga peserta tidak akan terganggu oleh
3. Menyiapkan Logistik
Logistik adalah berbagai keperluan teknis yang dipelukan sebelum, selama, dan sesudah
dan kebutuhan-kebutuhan peserta FGD: seperti transportasi; properti rehat: alat ibadah,
konsumsi (makanan kecil dan atau makan utama); insentif; akomodasi (jika diperlukan);
Insentif dalam penyelenggaraan FGD adalah suatu hal yang wajar diberikan. Selain sebagai
strategi untuk menarik minat peserta, pemberian insentif juga merupakan bentuk ungkapan
terimakasih peneliti karena peserta FGD bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk
mencurahkan pendapatnya dalam FGD. Jika perlu, sejak awal, dicantumkan dalam
undangan mengenai intensif apa yang akan mereka peroleh jika datang dan aktif dalam
FGD. Mengenai bentuk dan jumlahnya tentu disesuaikan dengan sumberdaya yang
dimiliki peneliti. Umumnya insentif dapat berupa sejumlah uang atau souvenir
(cinderamata).
4. Jumlah Peserta
Dalam FGD, jumlah perserta menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan. Menurut
beberapa literatur tentang FGD (lihat misalnya Sawson, Manderson & Tallo, 1993;
Irwanto, 2006; dan Morgan D.L, 1998) jumlah yang ideal adalah 7 -11 orang, namun ada
juga yang menyarankan jumlah peserta FGD lebih kecil, yaitu 4-7 orang (Koentjoro, 2005:
7) atau 6-8 orang (Krueger & Casey, 2000: 4). Terlalu sedikit tidak memberikan variasi
yang menarik, dan terlalu banyak akan mengurangi kesempatan masing-masing peserta
untuk memberikan sumbangan pikiran yang mendalam. Jumlah peserta dapat dikurangi
atau ditambah tergantung dari tujuan penelitian dan fasilitas yang ada.
Tekait dengan homogenitas atau heterogenitas peserta FGD, Irwanto (2006: 75-76)
Pemilihan derajat homogenitas atau heterogenitas peserta harus sesuai dengan tujuan awal
diadakannya FGD.
yang diupayakan untuk heterogen atau homogen. Variabel sosio-ekonomi atau gender
boleh heterogen, tetapi peserta itu harus memahami atau mengalami masalah yang
didiskusikan. Dalam mempelajari persoalan makro seperti krisis ekonomi atau bencana
alam besar, FGD dapat dilakukan dengan peserta yang bervariasi latar belakang sosial
homogen sebenarnya semakin tidak perlu diadakan FGD karena dengan mewawancarai
satu orang saja juga akan diperoleh hasil yang sama atau relatif sama. Semakin heterogen
semakin sulit untuk menganalisis hasil FGD karena variasinya terlalu besar. Homogenitas-
heterogenitas tergantung dari beberapa aspek. Jika jenis kelamin, status sosial ekonomi,
latar belakang agama homogen, tetapi dalam melaksanakan usaha kecil heterogen, maka
kelompok tersebut masih dapat berjalan dengan baik dan FGD masih dianggap perlu.
yang harus/boleh/tidak boleh heterogen dan ciri-ciri mana yang harus/boleh/tidak boleh
homogen.
Agar pelaksanaan FGD berjalan lancar dan informasi yang di dapat sesuai dengan tujuan
dapat berjalan terstruktur tidak keluar dari tujuan yang sudah ditentukan agar hasil dari
PENUTUP
Agar pelaksanaan FGD berjalan lancar dan informasi yang di dapat sesuai dengan
diskusi dapat berjalan terstruktur tidak keluar dari tujuan yang sudah ditentukan agar hasil
Gambar FGD :
http://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F
-1ZxUREeMMPM%2FUKyM3X-